Dokumen tersebut membahas tentang penelitian dan penulisan ilmiah. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan definisi penelitian dan penulisan ilmiah, tujuan penulisan ilmiah, struktur penelitian dan penulisan ilmiah, serta teknik-teknik penulisan ilmiah seperti pengajuan masalah, penyusunan kerangka teori, pengambilan sampel, analisis data, dan penulisan hasil penelitian.
1. PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH
Matakuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu Prof. Dr. H. Suyatno, M.Pd.
Oleh :
1. Gita Desi Lestari
2. Heri Indra Gunawan
3. Titin Sumartini
PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
2013/2014
2. DEVINISI PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH
1. evinisi Penelitian
Menurut Mc Millan & Schumacher 1989 (dalam
Emzir 2012: 5) penelitian adalah suatu proses
sistematik pengumpulan dan penganalisisan
informasi (data) untuk berbagai tujuan.
Sementara menurut Kerlinger 1990 (dalam Emzir
2012: 5) mendefinisikan penelitian ilmiah sebagai
“penyelidikan sistematik, terkontrol, empiris, dan
kritis tentang fenomena sosial yang dibimbing oleh
teori dan hipotesis tentang dugaan yang
berhubungan dengan fenomena tersebut.”
3. 2. Penulisan Ilmiah
Penulisan Ilmiah adalah karya tulis yang disusun
oleh seorang penulis/peneliti, berdasarkan hasil-hasil
penelitian ilmiah yang telah dilakukannya. Dari
definisi yang lain dikatakan bahwa karya ilmiah
(scientific paper) adalah laporan tertulis dan
dipublikasi yang memaparkan hasil penelitian atau
pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang
atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan
etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan.
4. PADA HAKIKATNYA PENULISAN ILMIAH BERTUJUAN
UNTUK:
Melatih seseorang untuk dapat menguraikan dan membahas
suatu permasalahan secara ilmiah dan dapat
menuangkannya secara ilmiah dan menuangkannya secara
teoritis, jelas, sistematis dan metodologis.
Menumbuhkan etos ilmiah di masyarakat khususnya para
mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu
pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil
(produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu
pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.
Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana
transformasi pengetahuan antara peneliti dengan masyarakat,
atau orang-orang yang berminat membacanya.
Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki
seseorang/mahasiswa dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah
yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan
dari jurusannya.
5. STRUKTUR PENELITIAN DAN PENULISAN ILMIAH
1. Pengajuan masalah
2. Penyusunan kerangka teoretis
3. Metodologi penelitian
4. Hasil penelitian yang menyatakan: variabel-variabel
yang diteliti, teknik analisis data, deskripsi
hasil penelitian, penafsiran terhadap kesimpulan
analisis data.
5. Ringkasan dan kesimpulan
6. TEKNIK PENULISAN ILMIAH
Tujuan utama menulis karangan ilmiah atau karya
ilmiah ialah agar karangan tersebut dibaca. Namun,
dalam menuliskan suatu karya ilmiah yang baik,
tahap demi tahap dimulai dari judul sampai daftar
pustaka diperlukan konsentrasi penuh dari penulis.
Dua ciri karangan ilmiah yang harus dipenuhi.
Pertama, isi karangan ilmiah. Kedua, gaya menulis
maksud tersebut (David Linsday 1986: 1, dalam
Filsafat Ilmu Pengetahuan Jalaluddin 2013: 181).
7. KAJIAN TEORI & KERANGKA TEORI
Menurut Snelbecker (dalam Moleong 2009: 57) definisi teori
adalah seperangkat proposisi yang berinteraksi secara
sintaksi (yaitu yang mengikuti aturan tertentu yang dapat
dihubungkan secara logis dengan lainnya dengan data atas
dasar yang dapat diamati) dan berfungsi sebagai wadah
untuk meramalkan dan menjelaskan fenomena yang diamati.
fungsi teori yaitu:
1) Mensistematiskan penemuan-penemuan penelitian
2) Menjadi pendorong untuk menyusun hipotesis dan dengan
hipotesis membimbing peneliti mencari jawaban
3) Membuat ramalan atas dasar penemuan
4) Menjelaskan penjelasan dan dalam hal ini, untuk menjawab
pertanyaan mengapa.
8. KERANGKA BERPIKIR
kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang
melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya,
sebuah pemahaman yang paling mendasar dan menjadi
pondasi bagi setiap pemikiran selanjutnya.
Definisi Kerangka menurut KBBI adalah rangka; garis
besar; rancangan; prinsip atau konsep ilmiah yang
digunakan dalam penelitian sebagai dasar analisis data.
Kerangka pikir merupakan intisari dari teori yang telah
dikembangkan dan mendasari perumusan hipotesis.
Teori yang telah dikembangkan dalam rangka memberi
jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah
yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan
pembahasan teoritis.
9. PENGAJUAN HIPOTESIS
Definisi Hipotesis
Hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban
sementara terhadap pertanyaan penelitian yang
perlu diuji kebenarannya secara empirik. Istilah diuji
mengandung arti bahwa hipotesis tidak perlu
dibuktikan sebagai sesuatu yang benar atau salah,
melainkan apakah bisa diterima atau ditolak.
Hipotesis bisa diterima, jika didukung oleh fakta
empirik. Sedangkan jika hipotesis itu tidak didukung
oleh bukti empirik, maka hipotesis itu dinyatakan
ditolak dan bukan dinyatakan salah.
10. Fungsi Hipotesis.
a. Menguji teori, artinya berfungsi untuk menguji
kesahihan teori. Pernyataan teori dalam bentuk yang
teruji disebut hipotesis. Teori adalah satu satu prinsip
yang dirumuskan untuk menerangkan sekelompok
gejala/peristiwa yang saling berkaitan. Teori
menunjukkan adanya hubungan antara fakta yang satu
dengan fakta yang lain.
b. Menyarankan teori baru, apabila hasil pengujian
hipotesis dapat membentuk proposisi, asumsi atau
penjelasan tentang suatu peristiwa.
c. Mendeskripsikan fenomena sosial, artinya hipotesis
memberikan informasi kepada peneliti tentang apa
yang nyata-nyata terjadi secara empirik.
11. TEKNIK NOTASI ILMIAH
Definisi Notasi Ilmiah
Menurut KBBI, pengertian notasi adalah sistem
lambang (tanda) yang menggambarkan bilangan
nada-nada dan ujaran. Proses pelambangan, nada
atau ujaran dengan tanda (huruf), catatan pendek
yang perlu diketahui atau diingat. Sedangkan ilmiah
adalah bersifat ilmu,. Secara ilmu pengetahuan.
Jadi notasi ilmiah adalah ilmu tentang sistem
lambang (tanda) yang menggambarkan bilangan
nada atau ujaran dengan tanda huruf.
12. TEKNIK-TEKNIK NOTASI ILMIAH
a. Footnote
Footnote adalah catatan pada kaki halaman untuk
menyatakan sumber kutipan, pendapat buah
pikiran, fakta-fakta, atau ikhtisar. Footnote dapat
juga brisi komentar mengenai suatu hal yang
dikemukakan di dalam teks, seperti keterangan
wawancara, pidato di televisi, dan yang sejenisnya.
Gelar akademik dan gelar kebangsawanan tidak
disertakan serta nama pengarang atau penulis
tidak dibalik.
contoh :
1. Footnote diambil dari buku :
1 Andrew Spencer, Morphological Theory: An Introduction to
Word Strucuture in Generative Grammar, (Cambridge,
Massachusetts: Blackwell Publishers, 1993), hlm. 81.
13. b. Innote
Pada teknik ini, sumber kutipan ditulis atau
diletakkan sebelum bunyi kutipan atau diletakkan
dalam narasi atau kalimat sehingga menjadi bagian
dari narasi atau kalimat.
contoh :
Perkembangan bahasa merupakan hal yang sangat urgen dalam tahap
perkembangan jiwa anak, menurut Yule (1996: 178 – 180), perkembangan
bahasa dapat dibagi menjadi empat tahap, yaitu (1) tahap pralinguistik (pre-language
Stages); (2) tahap satu kata, satu frasa (the one-word or
holophrastic, stage); (3) tahap dua kata, satu frasa (the two – word stage);
dan (4) tahap menyerupai telegram (telegraphic speech).
14. c. Endnote
Pada teknik endnote, nama pengarang diletakkan
setelah bunyi kutipan atau dicantumkan di bagian
akhir narasi,
contoh :
Ada aspek penguasaan pragmatik, anak dianggap sudah dapat berbahasa pada waktu ia
mampu mengeluarkan kata-kata pertamanya, yaitu sekitar usia satu tahun. Akan tetapi
sesungguhnya sejak masa-masa awal setelah kelahirannya anak mampu berkomunikasi
dengan ibunya.Demikian juga orang-orang dewasa di lingkungannya pun
memperlakukan anak seolah-olah sudah dapat berbicara (Spencer dan Kass, 1970 :
130).