SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
TATA LAKSANA DAN MONITORING SERTA
PENGAWASAN PELAYANAN PUBLIK, DAN
PENYELESAIAN PERSOALAN DAN
SENGKETA PELAYANAN PUBLIK
KORUPSI DAN PITA MERAH
KORUPSI DAN PITA MERAH
 Korupsi berasal dari kata latin,corumperre,
corruption, corruptos. Arti harfiah kata ini
penyimpangan dari kesucian (profanity),
tindakan tak bermoral, kebejatan,
kebusukkan, kerusakan ketindakjujuran dan
kecurangan.
 Dengan demikian ia mempunyai konotasi
adanya tindakan-tindakan hina, fitnah, atau
hal-hal buruk lainnya.
 Sesungguhnya pengertian korupsi yaitu
pembuatan busuk yang seperti penggelapan
uang, menerima uang sogokan,
dsbnya.(dalam kata pembendaharaan kata
PERATURAN PENGUASA MILITER
PRT/PM/06/1957
PEMBERANTASAN KORUPSI
 Korupsi diartikan sebagai perbuatan2 yg
merugikan keuangan dan perekonomian
negara.
TINDAKAN SEBAGAI KORUPSI
 1. Setiap perbuatan yg dilakukan
oleh siapapun juga untuk
kepentingan diri sendiri, untuk
kepentingan orang lain atau untuk
kepentingan suatu badan yg
langsung menyebabkan kerugian
bagi keuangan dan perekonomian
negara
 2. Seorg pejabat yg menerima gaji/upah
dari keuangan negara/badan yg
menerima bantuan dr keuangan
negara/daerah dgn mempergunakan
kesempatan/kewenagan/kekuasaan yg
diberikan kpd oleh jabatan, secara
langsung atau tidak langsung
membawa keuntungan atau materil
baginya.
FENOMENA SERIBU WAJAH
7 Jenis korupsi
 1. Korupsi Transaktif ( transactive corruption)
 2. Korupsi Memeras ( extortive corruption )
 3. Korupsi Investif ( investive corruption )
 4. Korupsi Perkeberatan/Nepotisme (nepotistic
corruption)
 5. Korupsi Defensif ( defensive corruption )
 6. Korupsi Otogenik ( autogenic corruption)
 7. Korupsi Dukungan (support ive corruption )
PENGARUH DAN AKIBAT KORUPSI
 Segi Kebaikan korupsi oleh para penulis yg
kritikus seperti :
 1. Lincoln stefen (1908),
 2. Nathaniel H. Left (1964),
 3. Robert K. Merton (1968), dan
 4. Samuel P. Huntington (1968),
 1. Pemerintah dalam berbagai hal bisa
menghambat investasi pihak swasta.
 Korupsi memaksakan pilihan2 yg lebih
baik, memperbaiki pelayanan umum dgn
cara nepotisme yg menggantikan sistem
pekerjaan umum atau sistem
kesejahtraan.
 Sistem kekeluargaan sama sekali bukan
sistem yg buruk jika digunakan
sebagaimana mestinya.
 2. Korupsi berfungsi sebagai sumber
pembentukan modal , mempersingkat
birokrasi, memberikan rangsangan tersendiri
kepada para enterpreneur, menyalurkan modal
kepada para wirausaha yang bertrujuan untuk
hidup, memperkecil pemborosan sumber
daya, merenggut pengendalian perdagangan
dan industri dari orang asing dan mendorong
penanaman modal melalui para politisi.
 3. Sebagai hasilnya, korupsi dapat
memerintah untuk menunjang kegiatan-
kegiatan yang dapat melancarkan
pembangunan ekonomi. Kebijakan atau
kebebasan yang di inginkan oleh kaum
pengusaha akan dapat membantu
pembangunan, sedangkan kebijakan-
kebijakan yang bertujuan lain dapat
mereka kesampingkan.
4. Korupsi mendorong
perkembangan politik dalam
memperkuat partai-partai politik,
meningkatkan integrasinasional,
memberikan alternatif yang dapat
diterima terhadap kekerasan, serta
meningkatkan keikutsertaan publik
dalam urusan-urusan negara.
 5. Korupsi membawa serta unsur persaingan
dan tekanan untuk bekerja lebih efisien
kedalam kehidupan ekonomi yang kurang
berkembang. Karena pembayaran tertinggi
merupakan salah satu ukuran bagi
pembagian ini, kemampuan untuk
menyediakan dana, apakah diambilkan dari
dana cadangan atau dari anggaran untuk
tahun berjalan sangatlah perlu.
 6. Sekalipun suatu pemerintah telah
berusaha keras untuk menempuh
kebijakan untuk menempuh kebijakan-
kebijakan ekonomi yang terbaik, selalu
terdapat kemungkinan bahwa
kebijakan-kebijakan itu salah arah dan
tidak mencapai sasaran yang
dikehendaki.
UPAYA – UPAYA MENANGKAL KORUPSI
 1. Cara sistemik-struktural
 Telah diketahui bahwa korupsi dapat bersumber dari
kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem politik dan
sistem administrasi negara dengan birokrasi sebagai
perangkat pokoknya.untuk itu harus mendayahgunakan
segenap struktur politik maupun infrastruktur politik pada saat
yang bersamaan membenahi birokrasi sehingga lubang-
lubang yang dapat dimasuki korupsi dapat ditutup.
 Suprastruktur Politik adalah keseluruhan lembaga
penyelenggara negara yang mempunyai kewenangan hukum
konstitusinal yang bersumber dari UUD 1945. Seperti MPR,
Presiden, DPR, DPA, BPK, MA dan Pemerintahan Daera
beserta jajarannya.
 Infrastruktur politik adalah organisasi-organisasi kekuatan
sosial dan kemasyarakatan yang tidak mempunyai
kewenangan hukum konstitusional tetapi tetap berperan
sebagai kelompok penekanan. Semis KPK, Indonesia
 2. Cara Abolisionistik
 Cara ini berperangkat dari asumsi Bahwa korupsi adalah
suatu kejahatan yang harus diberantas dengan terlebih
dahulu menggali sebab-sebabnya dan kemudian
penanggulangan diarahkan pada usaha-usaha
menghilangkan sebab-sebab tersebut. Oleh karena itu,
jalan yang ditempuh adalah dengan mengkaji
permasalahan-permasalahan yang tengah terjadi di
masyarakat, mempelajarii dorongan-dorongan individual
yang mengarah ketindakan-tindakan korupsi,
meningkakan kesadaran hukum masyarakat, serta
menindak orang-orang korup berdasarkan hukum yang
berlaku.cara ini juga diharapkan menjadiperangkat
preventif dengan menggugah ketaatan hukum.

 3. Cara Moralistik
 A. Faktor penting dalam persoalan korupsi
adalah faktor sikap dan mental manusia. Oleh
karena itu usaha penanggulangannya harus
pula terarah pada faktor moral manusia
sebagai pengawas aktivitas-aktivitas tersebut.
 B. Pembinaan mental dan moral manusia,
khotbah - khotbah, ceramah atau penyuluhan
dibidang keagamaan, atika dan hukum. Tidak
kurang pentingnya adalah pendidikan moral dii
rumah ataupun disekolah yang dimulai sejakk
dini.
CIRI – CIRI KORUPSI SEBAB DAN AKIBAT KORUPSI
a. Melibatkan lebih dari satu orang
b. Korupsi tidak hanya berlaku di kalangan ASN , usaha swasta
c. Korupsi dapat mengambil bentuk menerima sogok, uang kopi, salam tempel, uang
semir, uang pelancar tunai/benda/barang.
d. Umumnya serba rahasia, kecuali sudah membudaya
e. Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik yang tidak selalu berupa
uang
f. Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan, biasanya pada badan publik atau
masyarakat umum
g. Setiap perbuatan korupsi melanggar norma-norma tugas dan pertanggungjawaban
dalam tatanan masyarakat
h. Di bidang swasta, korupsi dapat berbentuk menerima pembayaran uang dan
sebagainya, untuk membuka rahasia perusahaan tempat seseorang bekerja, mengambil
komisi yang seharusnya hak perusahaan.
SEBAB KORUPSI
M. Dawan Rahardjo dalam artikelnya (KKN) timbulnya perbuatan korupsi
dipengaruhi oleh beberapa faktor.
 Pertama, apakah kelembagaan pemerintah itu memberikan kesempatan
kepada perbuatan korupsi.
 Kedua, lingkungan budaya yang memepengaruhi psikologi orang-seorang.
 Ketiga, pengaturan ekonomi yang mungkin memberikan tekanan-tekanan
tertentu.
Tindak pidana korupsi bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri. Pelaku korupsi
menyangkutberbagai hal yang sifatnya kompleks. Faktor faktor penyebabnya
tidak saja dapat berasal dari internal pelaku korupsi, Tetapi dapat juga berasal
dari situasi lingkungan yang kondusif bagi seseorang untuk melakukan
korupsi.
Sarlito W Sarwono Aspek-Aspek korupsi,
a. Dorongan dari dalam diri sendiri (keinginan, Hasrat, kehendak dan
sebagainya)
b. Rangsangan dari luar (dorongan teman - teman, adanya kesempatan,
kurangnya kontrol dan sebagainya).
WILAYAH-WILAYAH YANG RAWAN PENYAKIT ADMINISTRATIF
Administrasi kebanyakan timbul di
kalangan organisasi birokrasi. Oleh
karena itu muncul perkataan
Patologi Birokrasi (Bureaucracy
pathology) yaitu merupakan
himpunan dari perilaku-perilaku
yang kadang-kadang disibukkan
oleh para birokrat.
Patologi Birokrasi P. Siagian (1988) yaitu :
 Penyalahgunaan wewenang dan tanggung
jawab.
 Pengaburan masalah.
 Indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme.
 Indikasi mempertahankan status quo.
 Empire bulding (membina kerajaan).
 Ketakutan pada perubahan, inovasi dan resiko.
 Ketidak-pedulian Pada Kritik Dan Saran.
 Takut Mengambil Keputusan.
 Kurangnya Kreativitas dan Eksperimentasi.
 Kredibilitas Yang Rendah, Kurang Visi Yang
Imajinatif.
 Minimnya Pengetahuan Dan Keterampilan.
UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN PENYAKIT ADMINITRASI.
 Upaya penanggulangan melalui reposisi
manusianya.
 Pembenahan Administrasi secara
Menyeluruh.
 Good Governance Sebagai Agenda
Reformasi.
PENGENDALIAN DIRI DAN PELAKSANAAN AMANAH
 Sikap hidup manusia yang mampu
mengendalikan diri dapat dilihat dari ciri-ciri:
 1. Kepentingan pribadinya tetap diletakkan
dalam kerangka kesadaran kewajibannya
sebagai makhluk sosial dalam kehiduan
masyarakatnya.
 2. Kewajiban terhadap masyarakat dirasakan
lebih besar dari kepentingan pribadinya.
 Konsep amanah mengandaikan bahwa
para pejabat publik atau pegawai negeri
melaksanakan tugas-tugas layanan umum
sebagai suatu tugas suci yang harus
dipertanggungjawabkan secara moral.
Dalam menjalankan tugas-tugas layanan
umum pejabat publik hendaknya tidak
hanya berprinsip pada profesionalisme
dan asas-asas administratif melainkan
tetap menempatkan nilai-nilai tanggung
jawab moral sebagai keutamaan dalam
menjalankan tugas-tugasnya.
KESIMPULAN
 Administrasi tidak selamanya dapat berjalan
sebagaimana mestinya, karena adanya
pengaruh negatif faktor-faktor lingkungan
baik internal maupun ekternal administrasi
dan manajemen. Pengaruh negatif akan
menimbulkan hambatan-hambatan
adminitrasi, dan hambatan ini tekadang bisa
sangat kuat sehingga sangat merugikan bagi
proses administrasi.
TERIMA KASIH
Materi  8 Etika Administrasi Publik

More Related Content

What's hot

Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
ARY SETIADI
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
natal kristiono
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uas
netieli
 
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaAkar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
Ery Arifullah
 
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannyaPKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
Idris Miaus
 

What's hot (16)

Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsiMakalah pkn tentang pemberantasan korupsi
Makalah pkn tentang pemberantasan korupsi
 
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di IndonesiaMakalah Masalah Korupsi Di Indonesia
Makalah Masalah Korupsi Di Indonesia
 
Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia
Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia
Konsep Korupsi & Kondisi saat ini di Indonesia
 
Makalah korupsi
Makalah korupsiMakalah korupsi
Makalah korupsi
 
Makalah pkn
Makalah pknMakalah pkn
Makalah pkn
 
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsiBab 4 faktor faktor penyebab korupsi
Bab 4 faktor faktor penyebab korupsi
 
Tugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uasTugas analisis kebijakan publik uas
Tugas analisis kebijakan publik uas
 
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannyaAkar masalah korupsi dan pemberantasannya
Akar masalah korupsi dan pemberantasannya
 
Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA Makalah korupsi STIP WUNA
Makalah korupsi STIP WUNA
 
Makalah korupsiiiiii
Makalah korupsiiiiiiMakalah korupsiiiiii
Makalah korupsiiiiii
 
Makalah pemerintahan yang baik STIP WUNA
Makalah pemerintahan yang baik STIP WUNA Makalah pemerintahan yang baik STIP WUNA
Makalah pemerintahan yang baik STIP WUNA
 
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannyaPKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
PKN kasus korupsi dan upaya pemberantasannya
 
SOAL SOAL PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI PRAJABATAN TAHUN 2018
SOAL SOAL PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI PRAJABATAN TAHUN 2018SOAL SOAL PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI PRAJABATAN TAHUN 2018
SOAL SOAL PERCEPATAN PEMBERANTASAN KORUPSI PRAJABATAN TAHUN 2018
 
Investigasi kasus korupsi
Investigasi kasus korupsi Investigasi kasus korupsi
Investigasi kasus korupsi
 
Bab 5 upaya pemberantasan korupsi
Bab 5 upaya pemberantasan korupsiBab 5 upaya pemberantasan korupsi
Bab 5 upaya pemberantasan korupsi
 
ANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARUANTI KORUPSI POLA BARU
ANTI KORUPSI POLA BARU
 

Similar to Materi 8 Etika Administrasi Publik

Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
8gbagusindraslub
 
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsiiFakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
FikriArdian5
 
mengembangkan sikap anti korupsi dikalangan generasi muda
mengembangkan sikap anti korupsi dikalangan generasi mudamengembangkan sikap anti korupsi dikalangan generasi muda
mengembangkan sikap anti korupsi dikalangan generasi muda
Salma Van Licht
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Siti Nurjannah
 

Similar to Materi 8 Etika Administrasi Publik (20)

01pendahuluan-konsep dasar.pdf
01pendahuluan-konsep dasar.pdf01pendahuluan-konsep dasar.pdf
01pendahuluan-konsep dasar.pdf
 
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
BE&GG, Riyoko Yudhi Wibowo, Hapzi Ali, Corruption & Fraud, Universitas Mercub...
 
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
BE & GG, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, Corruption and ...
 
Ppt etik kelompok 15 (1)
Ppt etik kelompok 15  (1)Ppt etik kelompok 15  (1)
Ppt etik kelompok 15 (1)
 
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption  Fraud, UMB, 2017
BE & GG13, Basori, Hapzi Ali, Corruption Fraud, UMB, 2017
 
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
Presentasi Teknologi Teknologi Finansial (Fintech) Elemen 3D Krem_20231025_12...
 
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsiiFakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
Fakto penyebab Penyebab korupsi korupsii
 
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan TinggiPendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
Pendidikan Anti Korupsi di Perguruan Tinggi
 
mengembangkan sikap anti korupsi dikalangan generasi muda
mengembangkan sikap anti korupsi dikalangan generasi mudamengembangkan sikap anti korupsi dikalangan generasi muda
mengembangkan sikap anti korupsi dikalangan generasi muda
 
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
BE & GG, Poltak Bobby, Hapzi Ali, Corruption and Fraud, Universitas Mercubuan...
 
Presentation1 130903215347-(1)
Presentation1 130903215347-(1)Presentation1 130903215347-(1)
Presentation1 130903215347-(1)
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Presentation1 130903215347-
Presentation1 130903215347-Presentation1 130903215347-
Presentation1 130903215347-
 
Pendidikan Anti Korupsi.ppt
Pendidikan Anti Korupsi.pptPendidikan Anti Korupsi.ppt
Pendidikan Anti Korupsi.ppt
 
Pendidikan Anti Korupsi.ppt
Pendidikan Anti Korupsi.pptPendidikan Anti Korupsi.ppt
Pendidikan Anti Korupsi.ppt
 
sosiologi agama
sosiologi agamasosiologi agama
sosiologi agama
 
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan PencegahannyaTugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
Tugas Pendidikan Kewarganegaraan Tentang Korupsi dan Pencegahannya
 
BAHASA INDONESIA.pptx
BAHASA INDONESIA.pptxBAHASA INDONESIA.pptx
BAHASA INDONESIA.pptx
 
be dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKN
be dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKNbe dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKN
be dan gg, prof. dr. ir. hapzi ali, cma, KKN
 
makalah Korupsi
makalah Korupsimakalah Korupsi
makalah Korupsi
 

More from monalisaibrahim

More from monalisaibrahim (20)

Materi 4 dosen 1
Materi 4 dosen 1Materi 4 dosen 1
Materi 4 dosen 1
 
Materi 2 dosen 1
Materi 2 dosen 1Materi 2 dosen 1
Materi 2 dosen 1
 
Materi 1 dosen 1
Materi 1 dosen 1Materi 1 dosen 1
Materi 1 dosen 1
 
Materi 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemen
Materi 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemenMateri 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemen
Materi 3 dosen 1 perkembangan pemikiran manajemen
 
Materi 2 dosen 1 manajer dan manajemen
Materi 2 dosen 1 manajer dan manajemenMateri 2 dosen 1 manajer dan manajemen
Materi 2 dosen 1 manajer dan manajemen
 
Materi 1 dosen 1
Materi 1 dosen 1Materi 1 dosen 1
Materi 1 dosen 1
 
Materi 1 konsep sei.pptx1
Materi 1 konsep sei.pptx1Materi 1 konsep sei.pptx1
Materi 1 konsep sei.pptx1
 
Materi 5 dosen 1.pdf1
Materi 5 dosen 1.pdf1Materi 5 dosen 1.pdf1
Materi 5 dosen 1.pdf1
 
Materi 4 dosen 1.pdf1
Materi 4 dosen 1.pdf1Materi 4 dosen 1.pdf1
Materi 4 dosen 1.pdf1
 
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah DasarMateri Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
Materi Perkuliahan Ilmu Alamiah Dasar
 
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit  Ilmu Alamiah DasarPower ponit  Ilmu Alamiah Dasar
Power ponit Ilmu Alamiah Dasar
 
Pengantar dasar2 filsafat
Pengantar dasar2 filsafatPengantar dasar2 filsafat
Pengantar dasar2 filsafat
 
Materi 14 globalisasi ekonomi
Materi 14  globalisasi ekonomiMateri 14  globalisasi ekonomi
Materi 14 globalisasi ekonomi
 
Materi 10 indikator ekonomi indonesia
Materi 10  indikator ekonomi indonesiaMateri 10  indikator ekonomi indonesia
Materi 10 indikator ekonomi indonesia
 
Materi 8 sistem perekonomian indonesia
Materi 8 sistem perekonomian indonesiaMateri 8 sistem perekonomian indonesia
Materi 8 sistem perekonomian indonesia
 
Materi 1
Materi 1 Materi 1
Materi 1
 
Materi 1 studi kasus dua perusahaan BUMN
Materi  1  studi kasus dua perusahaan BUMN Materi  1  studi kasus dua perusahaan BUMN
Materi 1 studi kasus dua perusahaan BUMN
 
Materi Hakikat Ilmu Administrasi
Materi Hakikat Ilmu AdministrasiMateri Hakikat Ilmu Administrasi
Materi Hakikat Ilmu Administrasi
 
Materi 10 Pengertian Administrasi Negara/Publik
Materi  10  Pengertian Administrasi Negara/PublikMateri  10  Pengertian Administrasi Negara/Publik
Materi 10 Pengertian Administrasi Negara/Publik
 
Materi 4. manusia dan peradaban
Materi 4. manusia dan peradabanMateri 4. manusia dan peradaban
Materi 4. manusia dan peradaban
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
luqmanhakimkhairudin
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas pptsistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
sistem digesti dan ekskresi pada unggas ppt
 
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusiaKonseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
Konseptual Model Keperawatan Jiwa pada manusia
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
Asimilasi Masyarakat Cina Dengan Orang Melayu di Kelantan (Cina Peranakan Kel...
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptxAKSI NYATA  Numerasi  Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
AKSI NYATA Numerasi Meningkatkan Kompetensi Murid_compressed (1) (1).pptx
 
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMASBAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
BAB 1 BEBATAN DAN BALUTAN DALAM PERTOLONGAN CEMAS
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Materi 8 Etika Administrasi Publik

  • 1. TATA LAKSANA DAN MONITORING SERTA PENGAWASAN PELAYANAN PUBLIK, DAN PENYELESAIAN PERSOALAN DAN SENGKETA PELAYANAN PUBLIK
  • 3. KORUPSI DAN PITA MERAH  Korupsi berasal dari kata latin,corumperre, corruption, corruptos. Arti harfiah kata ini penyimpangan dari kesucian (profanity), tindakan tak bermoral, kebejatan, kebusukkan, kerusakan ketindakjujuran dan kecurangan.  Dengan demikian ia mempunyai konotasi adanya tindakan-tindakan hina, fitnah, atau hal-hal buruk lainnya.  Sesungguhnya pengertian korupsi yaitu pembuatan busuk yang seperti penggelapan uang, menerima uang sogokan, dsbnya.(dalam kata pembendaharaan kata
  • 4. PERATURAN PENGUASA MILITER PRT/PM/06/1957 PEMBERANTASAN KORUPSI  Korupsi diartikan sebagai perbuatan2 yg merugikan keuangan dan perekonomian negara.
  • 5. TINDAKAN SEBAGAI KORUPSI  1. Setiap perbuatan yg dilakukan oleh siapapun juga untuk kepentingan diri sendiri, untuk kepentingan orang lain atau untuk kepentingan suatu badan yg langsung menyebabkan kerugian bagi keuangan dan perekonomian negara
  • 6.  2. Seorg pejabat yg menerima gaji/upah dari keuangan negara/badan yg menerima bantuan dr keuangan negara/daerah dgn mempergunakan kesempatan/kewenagan/kekuasaan yg diberikan kpd oleh jabatan, secara langsung atau tidak langsung membawa keuntungan atau materil baginya.
  • 7. FENOMENA SERIBU WAJAH 7 Jenis korupsi  1. Korupsi Transaktif ( transactive corruption)  2. Korupsi Memeras ( extortive corruption )  3. Korupsi Investif ( investive corruption )  4. Korupsi Perkeberatan/Nepotisme (nepotistic corruption)  5. Korupsi Defensif ( defensive corruption )  6. Korupsi Otogenik ( autogenic corruption)  7. Korupsi Dukungan (support ive corruption )
  • 8. PENGARUH DAN AKIBAT KORUPSI  Segi Kebaikan korupsi oleh para penulis yg kritikus seperti :  1. Lincoln stefen (1908),  2. Nathaniel H. Left (1964),  3. Robert K. Merton (1968), dan  4. Samuel P. Huntington (1968),
  • 9.  1. Pemerintah dalam berbagai hal bisa menghambat investasi pihak swasta.  Korupsi memaksakan pilihan2 yg lebih baik, memperbaiki pelayanan umum dgn cara nepotisme yg menggantikan sistem pekerjaan umum atau sistem kesejahtraan.  Sistem kekeluargaan sama sekali bukan sistem yg buruk jika digunakan sebagaimana mestinya.
  • 10.  2. Korupsi berfungsi sebagai sumber pembentukan modal , mempersingkat birokrasi, memberikan rangsangan tersendiri kepada para enterpreneur, menyalurkan modal kepada para wirausaha yang bertrujuan untuk hidup, memperkecil pemborosan sumber daya, merenggut pengendalian perdagangan dan industri dari orang asing dan mendorong penanaman modal melalui para politisi.
  • 11.  3. Sebagai hasilnya, korupsi dapat memerintah untuk menunjang kegiatan- kegiatan yang dapat melancarkan pembangunan ekonomi. Kebijakan atau kebebasan yang di inginkan oleh kaum pengusaha akan dapat membantu pembangunan, sedangkan kebijakan- kebijakan yang bertujuan lain dapat mereka kesampingkan.
  • 12. 4. Korupsi mendorong perkembangan politik dalam memperkuat partai-partai politik, meningkatkan integrasinasional, memberikan alternatif yang dapat diterima terhadap kekerasan, serta meningkatkan keikutsertaan publik dalam urusan-urusan negara.
  • 13.  5. Korupsi membawa serta unsur persaingan dan tekanan untuk bekerja lebih efisien kedalam kehidupan ekonomi yang kurang berkembang. Karena pembayaran tertinggi merupakan salah satu ukuran bagi pembagian ini, kemampuan untuk menyediakan dana, apakah diambilkan dari dana cadangan atau dari anggaran untuk tahun berjalan sangatlah perlu.
  • 14.  6. Sekalipun suatu pemerintah telah berusaha keras untuk menempuh kebijakan untuk menempuh kebijakan- kebijakan ekonomi yang terbaik, selalu terdapat kemungkinan bahwa kebijakan-kebijakan itu salah arah dan tidak mencapai sasaran yang dikehendaki.
  • 15. UPAYA – UPAYA MENANGKAL KORUPSI  1. Cara sistemik-struktural  Telah diketahui bahwa korupsi dapat bersumber dari kelemahan-kelemahan yang terdapat pada sistem politik dan sistem administrasi negara dengan birokrasi sebagai perangkat pokoknya.untuk itu harus mendayahgunakan segenap struktur politik maupun infrastruktur politik pada saat yang bersamaan membenahi birokrasi sehingga lubang- lubang yang dapat dimasuki korupsi dapat ditutup.  Suprastruktur Politik adalah keseluruhan lembaga penyelenggara negara yang mempunyai kewenangan hukum konstitusinal yang bersumber dari UUD 1945. Seperti MPR, Presiden, DPR, DPA, BPK, MA dan Pemerintahan Daera beserta jajarannya.  Infrastruktur politik adalah organisasi-organisasi kekuatan sosial dan kemasyarakatan yang tidak mempunyai kewenangan hukum konstitusional tetapi tetap berperan sebagai kelompok penekanan. Semis KPK, Indonesia
  • 16.  2. Cara Abolisionistik  Cara ini berperangkat dari asumsi Bahwa korupsi adalah suatu kejahatan yang harus diberantas dengan terlebih dahulu menggali sebab-sebabnya dan kemudian penanggulangan diarahkan pada usaha-usaha menghilangkan sebab-sebab tersebut. Oleh karena itu, jalan yang ditempuh adalah dengan mengkaji permasalahan-permasalahan yang tengah terjadi di masyarakat, mempelajarii dorongan-dorongan individual yang mengarah ketindakan-tindakan korupsi, meningkakan kesadaran hukum masyarakat, serta menindak orang-orang korup berdasarkan hukum yang berlaku.cara ini juga diharapkan menjadiperangkat preventif dengan menggugah ketaatan hukum. 
  • 17.  3. Cara Moralistik  A. Faktor penting dalam persoalan korupsi adalah faktor sikap dan mental manusia. Oleh karena itu usaha penanggulangannya harus pula terarah pada faktor moral manusia sebagai pengawas aktivitas-aktivitas tersebut.  B. Pembinaan mental dan moral manusia, khotbah - khotbah, ceramah atau penyuluhan dibidang keagamaan, atika dan hukum. Tidak kurang pentingnya adalah pendidikan moral dii rumah ataupun disekolah yang dimulai sejakk dini.
  • 18. CIRI – CIRI KORUPSI SEBAB DAN AKIBAT KORUPSI a. Melibatkan lebih dari satu orang b. Korupsi tidak hanya berlaku di kalangan ASN , usaha swasta c. Korupsi dapat mengambil bentuk menerima sogok, uang kopi, salam tempel, uang semir, uang pelancar tunai/benda/barang. d. Umumnya serba rahasia, kecuali sudah membudaya e. Melibatkan elemen kewajiban dan keuntungan timbal balik yang tidak selalu berupa uang f. Setiap tindakan korupsi mengandung penipuan, biasanya pada badan publik atau masyarakat umum g. Setiap perbuatan korupsi melanggar norma-norma tugas dan pertanggungjawaban dalam tatanan masyarakat h. Di bidang swasta, korupsi dapat berbentuk menerima pembayaran uang dan sebagainya, untuk membuka rahasia perusahaan tempat seseorang bekerja, mengambil komisi yang seharusnya hak perusahaan.
  • 19. SEBAB KORUPSI M. Dawan Rahardjo dalam artikelnya (KKN) timbulnya perbuatan korupsi dipengaruhi oleh beberapa faktor.  Pertama, apakah kelembagaan pemerintah itu memberikan kesempatan kepada perbuatan korupsi.  Kedua, lingkungan budaya yang memepengaruhi psikologi orang-seorang.  Ketiga, pengaturan ekonomi yang mungkin memberikan tekanan-tekanan tertentu. Tindak pidana korupsi bukanlah peristiwa yang berdiri sendiri. Pelaku korupsi menyangkutberbagai hal yang sifatnya kompleks. Faktor faktor penyebabnya tidak saja dapat berasal dari internal pelaku korupsi, Tetapi dapat juga berasal dari situasi lingkungan yang kondusif bagi seseorang untuk melakukan korupsi. Sarlito W Sarwono Aspek-Aspek korupsi, a. Dorongan dari dalam diri sendiri (keinginan, Hasrat, kehendak dan sebagainya) b. Rangsangan dari luar (dorongan teman - teman, adanya kesempatan, kurangnya kontrol dan sebagainya).
  • 20. WILAYAH-WILAYAH YANG RAWAN PENYAKIT ADMINISTRATIF Administrasi kebanyakan timbul di kalangan organisasi birokrasi. Oleh karena itu muncul perkataan Patologi Birokrasi (Bureaucracy pathology) yaitu merupakan himpunan dari perilaku-perilaku yang kadang-kadang disibukkan oleh para birokrat.
  • 21. Patologi Birokrasi P. Siagian (1988) yaitu :  Penyalahgunaan wewenang dan tanggung jawab.  Pengaburan masalah.  Indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme.  Indikasi mempertahankan status quo.  Empire bulding (membina kerajaan).  Ketakutan pada perubahan, inovasi dan resiko.  Ketidak-pedulian Pada Kritik Dan Saran.  Takut Mengambil Keputusan.  Kurangnya Kreativitas dan Eksperimentasi.  Kredibilitas Yang Rendah, Kurang Visi Yang Imajinatif.  Minimnya Pengetahuan Dan Keterampilan.
  • 22. UPAYA-UPAYA PENANGGULANGAN PENYAKIT ADMINITRASI.  Upaya penanggulangan melalui reposisi manusianya.  Pembenahan Administrasi secara Menyeluruh.  Good Governance Sebagai Agenda Reformasi.
  • 23. PENGENDALIAN DIRI DAN PELAKSANAAN AMANAH  Sikap hidup manusia yang mampu mengendalikan diri dapat dilihat dari ciri-ciri:  1. Kepentingan pribadinya tetap diletakkan dalam kerangka kesadaran kewajibannya sebagai makhluk sosial dalam kehiduan masyarakatnya.  2. Kewajiban terhadap masyarakat dirasakan lebih besar dari kepentingan pribadinya.
  • 24.  Konsep amanah mengandaikan bahwa para pejabat publik atau pegawai negeri melaksanakan tugas-tugas layanan umum sebagai suatu tugas suci yang harus dipertanggungjawabkan secara moral. Dalam menjalankan tugas-tugas layanan umum pejabat publik hendaknya tidak hanya berprinsip pada profesionalisme dan asas-asas administratif melainkan tetap menempatkan nilai-nilai tanggung jawab moral sebagai keutamaan dalam menjalankan tugas-tugasnya.
  • 25. KESIMPULAN  Administrasi tidak selamanya dapat berjalan sebagaimana mestinya, karena adanya pengaruh negatif faktor-faktor lingkungan baik internal maupun ekternal administrasi dan manajemen. Pengaruh negatif akan menimbulkan hambatan-hambatan adminitrasi, dan hambatan ini tekadang bisa sangat kuat sehingga sangat merugikan bagi proses administrasi.