Dewi Sri Putri melakukan beberapa uji terhadap hubungan harga jagung pipilan kering di tingkat petani dan retail. Uji stasioner menunjukkan data stasioner pada first difference. Uji kointegrasi Engle Granger dan Johansen menunjukkan adanya hubungan jangka panjang. Uji ECM menunjukkan harga petani dapat mempengaruhi retail dan kembali ke titik keseimbangan.
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Tugas Metode Kuantitatif
1. Nama : Dewi Sri Putri
NIM : 125040101111136
Kelas : D (Metode Kuantitatif)
Pertanyaan Pre-Test
1. Apa yang dimaksud dengan uji unit root?
2. Apabila nilai probabilitas dari ADF lebih kecil dari nilai critical value yang telah
ditetapkan (α = 1%), apakah kesimpulannya?
3. Sebutkan persyaratan data untuk uji kointegrasi!
4. Apabila pada uji kointegrasi nilai probabilitas λmax dan λtrace signifikan pada taraf
α = 10%, apa kesimpulannya?
5. Sebutkan tahapan dalam analisis ECM!
Jawaban
1. Uji unit root adalah pengujan yang dapat dilakukan dengan menggunakan
Augmented Dickey Fuller (ADF) pada derajat yang sama (level atau different)
hingga diperoleh suatu data yang stasioner, yaitu data yang variansnya tidak terlalu
besar dan mempunyai kecenderungan untuk mendekati nilai rata-ratanya
2. Jika nilai probabilitas dari ADF lebih kecil dari nilai critical value yang telah
ditetapkan (α = 1%), maka kesimpulannya yaitu menolak H0 menerima H1 atau
dapat dikatakan data tersebut telah menjadi data yang stasioner.
3. Syarat dari data yang akan dilakukan uji kointegrasi adalah data yang memiliki
hubungan jangka panjang. Pengujian kointegrasi dapat dilakukan dengan
menggunakan pendekatan Engle Granger Cointegration Test atau Johansen
Cointegration Test
4. Kesimpulan dari data tersebut yaitu tidak memiliki hubungan jangka panjang antara
variabel dependen dengan variabel independen.
5. Tahapan analisis Error Correction Model berupa:
- Menguji data stasioner
- Menguji kointegrasi data
- Uji ECM
2. Tugas Tambahan Praktikum
1. Jelaskan mengenai spurious regression!
2. Jelaskan mengenai VAR Lag Order Selection Criteria!
3. Bagaimana saudara menginterpretasikan koefisien-koefisien dalam analisis ECM!
Jelaskan!
Jawaban
1. Masalah yang sering dihadapi dalam analisis regresi untuk data time series adalah
dapat terbentuknya regresi yang lancung (spurious regression). Regresi lancung
dalam hal ini, maksudnya adalah pada saat melakukan analisis regresi didapat nilai
R-square yang tinggi, tetapi tingginya R-square itu bukan disebabkan karena antar
variabel yang memiliki hubungan melainkan akibat variabel-variabel tersebut
mendapatkan pengaruh waktu sehingga pergerakan dari variabel-variabel tersebut
memiliki kecenderungan pergerakan yang sama. Contoh dalam hal ini yaitu dapat
berupa:
Berdasarkan data penjualan suatu produk minuman dari tahun 1999-2003 memiliki
kecenderungan yang meningkat dan besarnya gaji pegawai negeri dari tahun 1999-
2003 juga memiliki kecenderungan yang meningkat. Bila dibuat pemodelan regresi
antar kedua variabel tersebut maka akan dihasilkan nilai R-square yang tinggi,
namun hal itu tidak berarti bahwa kedua variabel tersebut memiliki hubungan. Hal
itulah yang dimaksudkan dengan regresi yang lancung. Untuk mengetahui apakah
model regresi yang kita peroleh lancung atau tidak, dapat dilihat dengan
membandingkan nilai R-square dengan nilai durbin-watsonnya. Bila nilai R-
squarenya lebih nilai durbin watsonnya, maka itu mengindikasikan adanya regresi
lancung, sehingga penggunaan model regresi bisa memberikan informasi yang
kurang tepat. Dalam keadaan seperti inilah kointegrasi lebih dipilih dari pada analisis
regresi.
2. Model VAR merupakan sistem persamaan simultan. Jika peubah bebas di semua
persamaan sama, estimasi dapat dilakukan dengan metode OLS terhadap setiap
persamaan. Jika peubah bebas berbeda antar persamaan, menjadi near VAR.
Estimasi dgn metode SUR (Seemingly Unrelated Regression). Estimasi model VAR
3. (p), penting menentukan lag atau p. Lag optimal dapat ditentukan dengan
menggunakan beberapa kriteria, yaitu LR, AIC, SC, LR, FPE dan HQ. Kriteria
pemilihan lag optimal adalah pada LR yang terbesar, atau pada AIC, SC, FPE dan
HQ bernilai terkecil. Agar semua kriteria dapat dibandingkan untuk berbagai lag,
banyaknya observasi yg digunakan setiap model VAR harus sama.
3.
= konstanta
= koefisien jangka pendek,
= koefisien jangka panjang, dan
= koefisien koreksi ketidakseimbangan.
ECt = kesalahan keseimbangan (error correction component) periode waktu
sebelumnya (t-1)
= differensiasi dari Yt
= differensiasi dari Xt
= error (variabel pengganggu)
Tugas Praktikum
1. Berikut hal yang harus dilakukan dalam praktikum:
a. Entry data berikut ini:
No Month Pf Pr No Month Pf Pr
1 2007M01 1,182 3,018 31 2009M07 1,190 3,036
2 2007M02 1,240 3,681 32 2009M08 1,162 2,980
3 2007M03 1,233 3,035 33 2009M09 1,132 3,076
4 2007M04 1,139 3,062 34 2009M10 1,205 3,077
5 2007M05 1,104 3,197 35 2009M11 1,249 2,906
6 2007M06 1,165 3,186 36 2009M12 1,258 3,032
5. Tugas Praktikum
Jawaban
1. Hasil Uji Stasioner
Interpretasi:
Dari data tersebut didapatkan bahwa data mengalami stationer pada difference pertama
(first difference). Pada data ini juga membuktikan bahwa hipotesis menunjukkan
menolak H0 lalu menerima H1 karena nilai probabilitas < 0,005 yang menghasilkan
kesimpulan data tersebut stationer
6. 2. Hasil Uji Kointegrasi Engle Granger
Interpretasi:
Dari data tersebut didapatkan hasil probabilitas dari hasil uji kointegrasi dengan metode
Engle Granger menunjukkan nilai sebesar 0,000 yang berarti dibawah 5%, maka dapat
dinyatakan data tersebut terdapat hubungan jangka panjang antara variabel dependen
dengan variabel independen atau terjadi kointegrasi.
7. 3. Hasil Uji Kointegrasi Johansen
Interpretasi:
Hasil dari uji kointegrasi menggunakan metode johansen menunjukkan nilai berupa
sampai ordo keberapa Pr mempengaruhi Pf yang ditunjukkan dari hasil λmax dan λtrace
pada hasil diatas. Hasil λmax dan λtrace menunjukkan nilai sebesar 7,487894 dan
7,990476.
8. 4. Hasil Uji ECM
Interpretasi :
Dari hasil uji ECM pada data berikut didapatkan bahwa Pf benar dapat mempengaruhi
Pr dan kembali mendekati titik keseimbangan (equilibrium) dikarenakan Coefficient
ECT(-1) menunjukkan -0,373324. Hasil tersebut dinyatakan valid karena hasilnya
negatif.