PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
Tugas Pengantar Filsafat ilmu kelompok Febriyanti
1. Tugas Pengantar Filsafat Ilmu
Pertanyaan dan Jawaban
Dosen Pembimbing : Dr.Sigit Sardjono,MS
Nama Kelompok :
1.Febriyanti Dwi Ningrum (1231800042)
2.Agustina Rahmaningtyas (1231800046)
3.Anisya Putri Amelia (1231800059)
4.Euodia Reno Ariyanti (1231800060)
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas 17 Agustus 1945
Surabaya
2. Pertanyaan dan Jawaban
BAB 1 : Manfaat Belajar Filsafat Ilmu bagi Mahasiswa
1. Alasan apa mahasiswa perlu belajar filsafat? Jelaskan.
Jawab : Dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan mahasiswa semakin kritis dalam sikap
ilmiahnya dan dalam mengambil keputusan. Mahasiswa sebagai diharapkan untuk bersikap
kritis terhadap berbagai macam teori yang dipelajarinya diruang kuliah maupun dari sumber-
sumber lainnya.
2. Secara khusus, Filsafat merupakan perbincangan mencari hakikat sesuatu gejala atau
segala hal yang ada. Apa maksudnya ?
Jawab:Filsafat merupakan landasan dari sesuatu apapun , tumpuan segala hal, jika salah
tentulah berbahaya, sedikitnya akan merugikan. Apabila kehidupan berpengetahuan itu
diibaratkan sebuah pohon maka filsafat adalah akarnya, yaitu bagian yang berhyubungan
langsung dengan sumber kehidupan pohon itu, sedangkan batang, dahan, ranting, daun,
bunga, dan buah menjadi bahan kajian ilmu pengetahuan. Berdasarkan hasil penelitian, ilmu
pengetahuan berhubungan dengan apa yang terlihat atau yang biasa disebut menggejala atau
mewujud.
3. Sebutkan serta Jelaskan manfaat filsafat Ilmu secara Umum!
Jawab :
1. Filsafat membantu kita memahami bahwa sesuatu tidak selalu tampak seperti apa
adanya.
2. Filsafat membantu kita mengerti tentang diri kita sendiri dan dunia kita, karena
filsafat mengajarkan bagaimana kita bergulat dengan pertanyaan-pertanyaan
mendasar.
3. Filsafat membuat kita lebih kritis. Filsafat mengajarkan pada kita bahwa apa yang
mungkin kita terima begitu saja ternyata salah atau menyesatkanatau hanya
merupakan sebagian dari kebenaran.
- Filsafat mengembangkan kemampuan kita dalam:
1. menalar secara jelas
2. membedakan argumen yang baik dan yang buruk
3. 3. menyampaikan pendapat (lesan dan tertulis) secara jelas
4. melihat sesuatu melalui kacamata yang lebih luas
5. melihat dan mempertimbangkan pendapat dan pandangan yang berbeda.
4. Dengan mempelajari karya-karya para pemikir besar, para filsuf dalam sejarah dan
tradisi filsafat, kita akan melihat betapa besar sesungguhnya pengaruh filsafat
terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, agama, pemerintahan, pendidikan dan
karya seni.
5. Filsafat memberi bekal dan kemampulan pada kita untuk memperhatikan pandangan
kita sendiri dan pandangan orang lain dengan kritis. Kadang ini memang bisa
mendorong kita menolak pendapat-pendapat yang telah ditanamkan pada kita, tetapi
filsafat juga memberikan kita cara-cara berfikir baru dan yang lebih kreatif dalam
mengahadapi masalah yang mungkin tidak dapat dipecahkan dengan cara
lain.Kemampuan berfikir secara jernih, menalar secara logis, dan mengajukan dan
menilai argumen, menolak asumsi yang diterima begitu saja, dan pencarian akan
prinsip-prinsip pemikiran dan tindakan yang koheren—semuanya ini merupakan ciri
dari hasil latihan dalam ilmu filsafat.
4. BAB 2 : Apa itu Filsafat Ilmu
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Ilmu murni (pure science)
Jawab: Yang dimaksud dengan ilmu murni adalah ilmu tersebut hanya murni bermanfaat
untuk ilmu itu sendiri dan berorientasi pada teoritisasi, dalam arti ilmu murni pengetahuan
tersebut terutama bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara
abstrak yakni untuk mempertinggi mutunya.
2. Spiritualisme mengandung beberapa arti. Apa saja?
Jawab:
a. Ajaran yang menyatakan bahwa kenyataan yang terdalam adalah roh
(Pneuma,Nous, Reason, Logos), yakni roh yang mendasari dan mengisi seluruh alam.
Spirituliasme dalam arti ini dilawankan dengan materialisme.
b. Kadang-kadang dikenakan pada pandangan idealistis yang menyatakan
adanya roh mutlak. Dunia indra dalam pengertian ini sebagai dunia ide.
c. Dipakai dalm istilah keagamaan untuk menekankan pengaruh langsung dari
roh suci dalam bidang agama.
3. Keberadaan Dipandang dari Segi Proses, Kejadian, atau Perubahan mempunyai beberapa
aliran. Sebutkan dan jelaskan?
Jawab:
a. Mekanisme Menyatakan bahwa semua gejala dapat dijelaskan berdasarkan asas-asas
mekanik(mesin). Semua peristiwa adalah hasil dari materi yang bergerak dan dapat dijelaskan
menurut kaidahnya. Aliran ini jua menerangkan semua peristiwa berdasar pada sebab kerja
(efficient cause), yang dilawankan sebab tujuan (final cause). Alam dianggap sebuah mesin
yang keseluruha fungsinya ditentukan secara otomatis oleh bagian-bagiannya. Pandangan
yang bercorak mekanistik dalam kosmologi pertama kali diajukan oleh Leucippus dan
Demokritus yang berpendirian bahwa alam dapat diterangkan berdasarkan pada atom-atom
yang bergerak dalm ruang kosong. Pandangan ini dianut oleh Galileo Galilei (1564-1641)
dan filsuf lainnya dalam abad ke-17 sebagai filsafat mekanik.
b. Teleologi Serba- Tujuan, Berpendirian bahwa yang berlaku dalam kejadian alam bukanlah
kaidah sebab akibat, akan tetapi sejak semula memang ada suatu kemauan atau kekuatan
5. yang mengarahkan alam kesuatu tujuan. Plato membedakan antaa idea dan materi. Tujuan
berlaku di dalm ide, sedangkan kaidah sebab-akibat berlaku dalm materi. Menurut
Aristoteles, untuk melihat kenyataan yang sesungguhnya kita harus memahami empat sebab,
yaitu sebab bahan (materia cause), sebab bentuk (formal cause ), sebab kerja (efficient cause),
dan sebab tujuan (final cause). Sebab bahan adalah bahan yang menjadikan sesuatu itu ada;
sebab bentuk adalah yang menjadikan sesuatu itu berbentuk; sebab kerja adalah yang
menyebabkan bentuk itu bekerja atas bahan; sebab tujuan adalah yang menyebabkan tujuan
semat-mata karena perubahan tempat atau gerak. Dibidang ini semata-mata berkuasa yang
kaidah sebab akibat yang pasti. Sebaliknya, segala kejadian tujuannya adalah menimbulkan
sesuatu bentuk atau sesuatu tenaga. Namun, di katakan juga bahwa kegiatan alam
maengandung suatu tujuan. Sehubungan dengan masalah ini kaidah sebab akibat hanyalah
alat bagi alam untuk mencapai tujuannya.
c. Vitalisme, Memandang bahwa kehidupan tidak dapat sepenuhnya secara fisika-kimiawi,
karena Hakikatnya berbeda dengan yang tidak hidup. Filsuf vitalisme seperti Henry Bergson
(1859-1941) menyebutkan elan vital. Dikatakannya bahwa ela vital merupakan sumber dari
sebab kerja dan perkembangan dalam alam. Asas hidup ini mamimpin dan mengatur gejala
hidup dan menyesuiakannya dengan tujuan hidup. Oleh karena itu, vitalisme sering juga
dinamakan finalisme. Organisme, aliran ini biasanya dilawankan dengan mekanisme dan
vitalisme. Menurut organisisme, hidup adalah suatu sturktur yang dinamis, suatu kebetulan
yang yang memiliki bagian yang heterogen, akan tetapi yang utama adalah adanya sistem
yang teratur. Semua bagian bekerja dibawah kebulatannya.
6. BAB 3 : Sejarah Perkembangan filsafat Ilmu
1.Sebutkan ciri-ciri pemikiran filsafat barat abad pertengahan?
Jawab: – Cara berfikirnya dipimpin oleh gereja.
– Berfilsafat di dalam lingkungan ajaran Aristoteles.
– Berfilsafat dengan pertolongan Augustinus dan lain-lain.
2. Apa perbedaan antara filsafat Yunani Kuno dengan Yunani klasik ?
Jawab: periode yunani kuno mengarahkan pemikirannya pada apa yang diamati di sekitarnya,
yaitu ala semesta. Periode yunani kuno lazim disebut periode filsafat alam. Sementara filsafat
klasik pokok permasalahanya tidak lagi alam, melainkan manusia. Mereka memusatkan
perhatian pemikirannya kepada manusia.
3. Bagaimanakah filsafat pada asa patristik?
Jawab: pada masa ini, filsaafat menjadi bahan perdebatan antara pemimpin-pemimpin gereja.
Di antara mereka ada yang menerima filsafat yunani, namun ada pula yang menolaknya.
Orang-orang yang menerima filsafat yunani menuduh orang-orang yang menoak filsafat
yunani munafik. Namun mereka menyangkal, sehingga muncullah para pembela Iman kristen
dan filsafat Yunani.
7. BAB 4 : Filsafat Ilmu dan Pengetahuan
1. Beberapa ajaran filsafat yang telah mengisi dan tersimpan dalam khasanah ilmu?
Jawab : a.) Materialisme, yang berpendapat bahwa kenyatan yang sebenarnya adalah
alam semesta badaniah. Aliran ini tidak mengakui adanya kenyataan spiritual. Aliran
materialisme memiliki dua variasi yaitu materialisme dialektik dan materialisme
humanistis.
b) Idealisme yang berpendapat bahwa hakikat kenyataan dunia adalah ide yang sifatnya
rohani atau intelegesi. Variasi aliran ini adalah idealisme subjektif dan idealisme objektif.
c) Realisme. Aliran ini berpendapat bahwa dunia batin/rohani dan dunia materi
murupakan hakitat yang asli dan abadi.
d) Pragmatisme merupakan aliran paham dalam filsafat yang tidak bersikap mutlak
(absolut) tidak doktriner tetapi relatif tergantung kepada kemampuan manusia.
2. Apa saja manfaat filsafat dalam kehidupan?
Jawab : 1. Sebagai dasar dalam bertindak
2. Sebagai dasar dalam mengambil keputusan.
3. Untuk mengurangi salah paham dan konflik.
4. Untuk bersiap siaga menghadapi situasi dunia yang selalu berubah.
3. Bagaimana cara memperoleh pengetahuan filsafat?
Jawab: Hanya dengan cara dan metode tertentu pengetahuan kefilsafatan dapat diperoleh.
Mendapatkan pengetahuan yang benar, lebih-lebih pada taraf kefilsafatan haruslah
berlangsung secara bertahap sedikit demi sedikit. Tidak mungkin sekaligus. Maka metode
yang paling tepat adalah metode ilmiah yang merupakan gabungan antara analisis dan sintesis
yang dipakai secara dialektik berkesinambungan.
8. BAB 5: Pengertian Logika Ilmu Logika Berfikir
1. Apa yang dimaksud logika ilmu?
Jawab: cabang filsafat yang bersifat praktis berpangkal pada penalaran, dan sekaligus sebagai
dasar filsafat dan sebagai sarana ilmu. Dengan fungsi sebagai dasar filsafat dan sarana ilmu
logika merupakan “jembatan penghubung” antara filsafat dan ilmu, yang secara terminologis
logika didefinisikan teori tentang penyimpulan yang sah. Penyimpulan pada dasarnya bertitik
tolak dari suatu pangkal-pikir tertentu, yang kemudian ditarik suatu kesimpulan.
2. Apa bedanya logika induktif dan logika deduktif?
Jawab: Logika deduktif adalah cara berpikir dengan menggunakan premis-premis dari fakta
yang bersifat umum ke khusus yang menjadi kesimpulannya.
Logika induktif merupakan cara berpikir yang berdasarkan fakta-fakta yang bersifat
(khusus) terlebih dahulu dipakai untuk penarikan kesimpulan (umum).
3. Jelaskan apa kebenaran karena kebetulan?
Jawab: kebenaran yang didapat dari kebetulan dan tidak ditemukan secara ilmiah, tidak
dapat diandalkan karena terkadang kita tertipu dengan kebetulan yang tidak bisa dibuktikan.
Misalnya radio tidak ada suaranya, dipukul, kemudian bunyi.
9. BAB 6: Teori Kebenaran Ilmiah
1. Kualitas pengetahuan dapat dibagi menjadi 4 macam jelaskan?
Jawab :
1. Pengetahuan biasa : sifatnya subjektif, artinya amat terikat pada subjek yang
mengenal : memiliki sifat selalu benar, sejauh saranan untuk memperoleh
pengetahuan bersifat normal atau tidak ada penyimpangan.
2. Pengetahuan ilmiah : bersifat realtif, artinya kandungan kebenaran ini selau
mendapatkan revisi atau diperkaya oleh hasil penemuan yang paling muthakir.
3. Pengetahuan filsafat : bersifat absolut-intersubjektif, artinya selalu merupakn
pendapat yang selalu melekat pada pandangan filsafat seorang pemikir filsaft itu serta
selalu mendapat pembenaran dan filsuf kemudian yang mengunakan metodologi
pemikiran yang sama.
4. Pengetahuan agama : bersifat dogmatis, artinya pertanyaan dalam agama selalu
dihampiri oleh keyakinan yang telah tertentu sehingga pertanyaan-pertanyaan dalam
kitab-kitab suci agama memiliki nilai kebenaran sesuai dengan keyakinan yang
digunakan untuk memahaminya itu.
2. Jelaskan apa yang dimaksud teori kebenaran korespondensi?
Jawab: Teori kebenaran korespondensi ini adalah teori yang dapat diterima secara
luas oleh kaum realis karena pernyataan yang ada selalu berkait dengan realita.
3. Jelaskan apa yang dimaksud teori kebenaran koherensi?
Jawab: bersifat konsisten dengan pernyataan lain yang telah diterima kebenarannya, yaitu
yang koheren menurut logika. Sebagai contoh, pernyataan “semua manusia pasti akan mati”
adalah pernyataan yang benar, maka jika ada pernyataan bahwa saya pasti akan mati adalah
pernyataan benar karena saya adalah manusia.
10. BAB 7: Filsafat Manusia
1. Jelaskan apa pemikiran filsuf tentang manusia.
Jawab:
Ada beberapa pandangan para filsuf mengenai manusia, manusia memiliki 2 elemen
dalam dirinya, yaitu jiwa dan tubuh, yang keduanya merupakan elemen yang berdiri
sendiri, yang satu lepas dari yang lain. Jiwa berada di dalam tubuh layaknya dalam
sebuah penjara seperti yang diungkapkan oleh plato (428-348 SM) bahwa tubuh adalah
musuh jiwa karena tubuh penuh dengan berbagai kejahatan dan jiwa berada dalam tubuh
yang demikian itu, maka tubuh merupakan penjara jiwa.
2. Jelaskan secara singkat eksisten manusia
Jawab:
Eksistensi Manusia
Karl Marx berpandangan lain dengan filsuf sebelumnya, akan tetapi dalam aspek-aspek
tertentu pandangan tersebut sama. Hakikat pemikiran para filsuf tentang manusia pada
umumnya mengacu kepada hakikat manusia itu sendiri. Apabila pemikiran tersebut
menyangkut masalah kemampuan dan makna hidup serta eksistensinya, maka untuk
menyelesaikan masalah tersebut tidak terlalu mudah.
Menurut Kerkeegard, pertama-tama yang penting bagi manusia adalah keadaanya sendiri
atau eksistensinya sendiri. Akan tetapi harus ditekankan, bahwa eksistensi manusia
bukanlah suatu “ada” yang statis, melainkan suatu “menjadi”, yang mengandung
didalamny suatu perpindahan, yaitu perpindahan dari “kemungkinan” ke “kenyataan”.
Atau merubah sesuatu yang sebelumnya hanya bersifat abstrak menjadi nyata. Dengan
kata lain eksistensi berarti : Berani mengambil keputusan yang menentukan hidup. Maka
barangsiapa tidak berani mengambil keputusan, ia tidak bereksistensi dalam arti
sebenarnya. Tiap eksistensi memiliki cirinya yang khas. Kierkegard membedakanya
adanya 3 bentuk eksistensi, yaitu : bentuk estetis, bentuk etis dan bentuk religius.
Kaum eksistensialis terus berpikir tentang manusia. Dalam hal Gabriel Marcel (1889-
1973) menegaskan bahwa manusia tidak hidup sendirian, tetapi bersama-sama dengan
11. orang lain. Tetapi manusia adalah makhluk yang menjadikan manusia dapat
mentransendir dirinya sendiri, dapat mengadakan pemilihan, dengan mengatakan “ya”
atau “tidak”, terhadap segala sesuatu yang dihadapinya.
3. Jelaskan dan sebutkan dengan pandangan manusia yang irrasionalistis ialah
pandangan-pandangan.
Jawab:
Rasionalisme adalah sebuah pandangan berdasarkan atas rasio atau sekurang-kurangnya
amat mementingkan arti rasio dalam kemanusiaan irrasionalisme belum tentu
mengingkari rasio atau mengabaikan adanya rasio itu serta artinya bagi manusia. Yang
dimaksud dengan pandangan manusia yang irrasionallistis ialah pandangan-pandangan :
1. Yang mangingkari adanya adanya rasio,
2. Yang kurang menggunakan rasio walaupun tidak mengingkarinya, dan
3. Terutama pandangan yang mencoba mendekati manusia dari pihak lain serta, kalau
dapat dari keseluruhan pribadinya.
12. BAB 8: Filsafat Etika dan Moral
1. Sebutkan dan jelaskan ciri-iri etika.
Jawab:
a) Etika tetap berlaku meskipun tidak ada orang lain yang menyaksikan.
b) Etika sifatnya absolut atau mutlak.
c) Dalam etika terdapat cara pandang dari sisi batiniah manusia.
d) Etika sangat berkaitan dengan perbuatan atau perilaku manusia.
e) Dengan mengetahui ciri-ciri etika ini maka kita dapat membedakannya dengan jenis norma
yang lainnya.
2. Jelaskan jenis-jenis etika dalam filsafat.
Jawab:
a) Etika Deskriptif : Etika ini melukiskan tingkah laku moral dalam arti luas, misalnya ada
kebiasaan,anggan-anggapan tentang baik dan buruk, tindakan –tindakan yang diperbolehkan
atau tidak diperbolehkan. Etika ini tidak memberikan penilaian.
b) Etika Normative : Dalam etika ini para ahli etika memberikan penilaian moral terhadap suatu
perilaku tertentu. Penilaian ini berdasarkan norma-norma. Dengan kata lain, etika ini
menentukan baik buruk nya suatu perilaku.
c) Mata Etika : Etika ini berbicara sesuatu yang lebih tinggi dari pada perilaku itu sendiri,yaitu
soal “Bahasa Etis”, bahasa dan logika yang dipergunakan dibidang moral.
3. Jelaskan hubungan dan manfaat filsafat etika.
Jawab:
Secara umum etika ini merupakan bagian dari pembahasan filsafat, bahkan merupakan salah satu
cabang dari filsafat. Berbicara tentang filsafat, pertama-tama yang harus dibedakan adalah bahwa
filsafat tidak selalu diartikan sebagai ilmu. Filsafat juga dapat berarti pandangan hidup. Filsafat
merupakan proses yang harus bergulir dan tidak pernah mengenal kata selesai. Sedangkan filsafat
sebagai pandangan hidup merupakan suatu produk(nilai-nilai atau sistem nilai) yang diyakini
kebenaran nya dan dapat dijadikan pedoman berperilaku oleh suatu individu atau masyarakat.
Etika sering juga dikatakan sebagai pemikiran filosofis tentang apa yang dianggap baik atau
buruk dalam perilaku manusia yang mengandung suatu tanggung jawab. Disebut sebagai
pemikiran filosofis karena secara historis etika berkembang sejalan dengan perkembangan
filsafat.
13. a) Orang akhirnya dapat memahami bahwa manusia sebagai makhluk sosial bisa menyadari
perilakunya terikat oleh nilai-nilai moral yang tumbuh berkembang dan dipatuhi oleh semua
orang agar tercipta kehidupan masyarakat harmonis.
b) Orang dapat menyadari bahwa nilai moral bisa berbeda di tempat satu dengan yang lain,
dizaman satu ke zaman lain.
c) Dapat membentuk hati nurani peserta didik dalam bidang pendidikan.
14. BAB 9: Tataran Ilmu Pengetahuan
1. Jelaskan mengenai landasan ontologi,epistomologi,aksiologi secara singkat.
Jawab:
Ontologi merupakan cabang teori hakikat yang membicarakan hakikat sesuatu yang ada. Dari
aliran ini muncul empat macam aliran filsafat, yaitu : (1) aliran Materialisme; (2) aliran
Idealisme; (3) aliran Dualisme; (4) aliran Agnoticisme.
Ontologi merupakan salah satu di antara lapangan penyelidikan kefilsafatan yang paling
kuno. Awal mula alam pikiran Yunani telah menunjukan munculnya perenungan di bidang
ontologi.
Epistemologi juga disebut teori pengetahuan (theori of knowledge). Secara etomologi, istilah
etomologi berasal dari kata Yunani episteme = pengetahuan dan logos = teori. Epistemologi
dapat didefinisikan sebagai cabang filsafat yang mempelajari asal mula atau sumber, struktur,
metode dan syahnya (validitas) pengetahuan. Dalam metafisika, pertanyaan pokoknya adalah
“apakah ada itu?”, sedangkan dalam epistemologi pertanyaan pokoknya adalah “apa yang
dapat saya ketahui?”
Pengertian aksiologi berasal dari perkataan axios (Yunani) yang berarti nilai dan logos yang
berarti teori. Jadi aksiologi adalah “Teori tentang nilai”. Nilai yang dimaksud adalah sesuatu
yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang dinilai.
Teori tentang nilai yang dalam filsafat mengacu pada permasalahan etika dan estetika.Makna
“etika” dipakai dalam dua bentuk arti, pertama, etika merupakan suatu kumpulan
pengetahuan mengenai penilaian terhadap perbuatan-perbuatan manusia. Arti kedua,
merupakan suatu predikat yang dipakai untuk membedakan hal-hal, perbuatan-perbuatan,
atau manusia-manusia lain.
2. Dalam teori pengetahuan ada beberapa metode sebutkan dan jelaskan,
Jawab:
1. Metode Induktif
Induksi yaitu suatu metode yang menyimpulkan pernyataan-pernyatan hasil observasi
disimpulkan dalam suatu pernyataan yang lebih umum. Yang bertolak dari pernyataan-
pernyataan tunggal sampai pada pernyataan-pernyataan universal.
15. Dalam induksi, setelah diperoleh pengetahuan, maka akan dipergunakan hal-hal lain, seperti
ilmu mengajarkan kita bahwa kalau logam dipanasi, ia mengembang, bertolak dari teori ini
kita akan tahu bahwa logam lain yang kalau dipanasi juga akan mengembang. Dari contoh di
atas bisa diketahui bahwa induksi tersebut memberikan suatu pengetahuan yang disebut
sintetik.
2. Metode Deduktif
Deduksi ialah suatu metode yang menyimpulkan bahwa data-data empirik diolah lebih lanjut
dalam suatu sistem pernyataan yang runtut. Hal-hal yang harus ada dalam metode deduktif
ialah adanya perbandingan logis antara kesimpulan-kesimpulan itu sendiri. Ada penyelidikan
bentuk logis teori itu dengan tujuan apakah teori tersebut mempunyai sifat empiris atau
ilmiah, ada perbandingan dengan teori-teori lain dan ada pengujian teori dengan jalan
menerapkan secara empiris kesimpulan-kesimpulan yang bisa ditarik dari teori tersebut.
3. Metode Positivisme
Metode ini dikeluarkan oleh August Comte (1798-1857). Metode ini berpangkal dari apa
yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Ia mengenyampingkan segala
uraian/persoalan di luar yang ada sebagai fakta. Oleh karena itu, iamenolak metafisika. Apa
yang diketahui secara positif, adalah segala yang tampak dan segala gejala. Dengan demikian
metode ini dalam bidang filsafat dan ilmu pengetahuan dibatasi kepada bidang gejala-gejala
saja.
4. Metode Kontemplatif
Metode ini mengatakan adanya keterbatasan indera dan akal manusia untuk memperoleh
pengetahuan, sehingga objek yang dihasilkan pun akan berbeda-beda harusnya
dikembangkan sutu kemampuanakal yang disebut dengan intuisi. Pengetahuan yang
diperoleh lewat intuisi ini bisa diperoleh dengan cara berkontemplasi seperti yang dilakukan
oleh Al-Ghazali.
5. Metode Dialektis
Dalam filsafat, dialektika mula-mula berarti metode tanya jawab untuk mencapai kejernihan
filsafat. Metode ini diajarkan oleh Socrates. Namun Plato mengartikannya diskusi logika.
Kini dialektika berarti tahap logika, yang mengajarkan kaidah-kaidah dan metode-metode
16. penuturan, juga analisis sistematik tentang ide-ide untuk mencapai apa yang terkandung
dalam pandangan.
3. Jelaskan apa yang dimaksud aliran idealisme.
Jawab:
Aliran idealisme dinamakan juga spiritualisme. Idealisme bderarti serba cita sedang
spiritualisme berarti serba ruh. Idealisme diambil dari kata “Idea”, yaitu sesuatu yang hadir
dalam jiwa. Aliran ini beranggapan bahwa hakikat kenyataan yang beraneka ragam itu semua
berasal dari ruh (sukma) atau sejenis dengannya, yaitu sesuatu yang tidak berbentuk dan
menempati ruang. Materi atau zat itu hanyalah suatu jenis dari pada penjelmaan ruhani.
Alasan aliran ini yang menyatakan bahwa hakikat benda adalah ruhani, spirit atau
sebangsanya adalah:
Nilai ruh lebih tinggi daripada badan, lebih tinggi nilainya dari materi bagi kehidupoan
manusia. Ruh itu dianggap sebagai hakikat yang sebenarnya. Sehingga materi hanyalah
badannya bayangan atau penjelmaan.
17. BAB 10: Filsafat Pancasila
1. Jelaskan Pancasila sebagai suatu sistem filsafat
Jawab:
Pancasila sebagai sistem filsafat memiliki nilai-nilai yang mengandung kepribadian
bangsa Indonesia dan diyakini paling benar, paling adil, paling bijaksana bagi kehidupan
warga negara Republik Indonesia. Falsafah pancasila sebagai pedoman hidup harus
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, beribadah sesuai keyakinan yang
dianut, berteman tanpa membeda-bedakan, menghargai pendapat orang lain, dll.
Berhubungan dengan itu, suatu dasar negara tidaklah sama antara yang satu dengan yang
lainnya. Mungkin bagi negara Indonesia pancasila adalah dasar negara yang baik dan adil,
namun bagi orang atheis tentu pancasila tidaklah sesuai. Tiap negara memiliki
keistimewaan masing-masing sesuai dengan adat, corak masyarakat serta pengalaman
dalam perjuangan. Karenanya tiap negara memiliki dasar filsafat masing-masing.
2. Jelaskan mengapa Pancasila dikatakan sebagai filsafat.
Jawab:
Hal itu karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang
dilakukan oleh para pendahulu kita, yang kemudian dituangkan dalam suatu sistem yang
tepat. Menurut Notonagoro, Filsafat Pancasila ini memberikan pengetahuan dan
pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat pancasila.
Secara ontologi, kajian pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk
mengetahui hakikat dasar sila-sila pancasila. Menurut Notonagoro, hakikat dasar antologi
pancasila adalah manusia, karena manusia ini yang merupakan subjek hukum pokok sila-
sila pancasila.
3. Jelaskan secara singkat landasan aksiologi Pancasila
Jawab:
Aksiologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “axios” dan “logos”. Axios memiliki arti
sesuatu atau wajar , sedangkan logos adalah ilmu. Aksiologi merupakan satu kesatuan
dengan Ontologi dan Epistemologi. Aksiologi membahas nilai-nilai, termasuk nilai
18. tertinggi dari Tuhan. Tuhan sebagai pencipta alam semesta beserta isinya mengikat
manusia melalui aturan perintah dan larangan, termasuk nilai moral dan nilai spiritual.
Pancasila memiliki landasan aksiologi, sebagai pemberi aturan bagi warga negara
Indonesia agar berperilaku atau berkepribadian sesuai dengan sila-sila dalam pancasila.
19. BAB 11: Filsafat Karya Ilmiah
1. Jelaskan dan sebutkan penyusunan metodologi penelitian mencakup kegiatan-
kegiatan.
Jawab:
Penyusunan metodologi penelitian mencakup kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Tujuan penelitian secara lengkap dan operasional dalam bentuk pernyataan yang
mengidentikasikan variable-variabel dan karakteristik hubungan yang akan diteliti.
2. Tempat dan waktu penelitian di mana akan dilakukan generalisasi mengenai variable-
variabel yang diteliti.
3. Metode penelitian yang ditetapkan berdasarkan tujuan penelitian dan tingkat
generalisasi yang diharapkan.
4. Teknik pengambilan contoh yang relevan dengan tujuan penelitian, tingkat
keumuman dan metode penelitian.
5. Teknik pengumpulan data yang mencakup identifikasi variable yang akan
dikumpulkan, sumber data, teknik pengukuran, instrument dan teknik mendapatkan
data.
6. Teknik analisis data yang mencakup langkah-langkah dan teknik analisis yang
dipergunakan yang ditetapkan berdasarkan pengajuan hipotesis
2. Jelaskan tujuan peneitian memperoleh informasi baru.
Jawab:
Memperoleh informasi baru.
Penelitian biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru jika
dilihat dari aspek sipeneliti. Walaupun mungkin saja suatu data atau fakta tersebut telah
ada dan berada di suatu tempat dalam waktu lama. Apabila fakta tersebut baru diungkap
dan disusun secara sistematis oleh seorang peneliti pada saat itu maka dapat dikatakan
bahwa data peneliti tersebut dikatakan baru. Contoh data yang sering ditemui dalam
kondisi tersebut misalnya adalah fakta sejarah yang diperoleh di sebuah situs desa
Wonoboyo, Klaten. Dari situs tersebut ditemukan diantaranya peninggalan peradaban
masyarakat kuno yang berupa guci, mata uang, batu permata, dan bagian bawah suatu
20. bangunan yang merupakan bangunan kuno. Hasil-hasil temuan tersebut menurut para ahli
arkeologi adalah peninggalan pada zaman Mataram kuno.
3. Bagaimana kesimpulan dapat terperinci kedalam langkah-langkah.
Jawab:
Kesimpulan dapat diperinci ke dalam langkah-langkah sebagai berikut :
1. Deskripsi singkat mengenai masalah, kerangka teoritis, hipotesis, metodologi dan
penemuan penelitian.
2. Kesimpulan penelitian yang merupakan sistesis berdasarkan keseluruhan aspek.
3. Pembahasan kesimpulan penelitian dengan melakukan perbandingan terhadap
penelitian lain dan pengetahuan ilmiah yang relevan.
4. Mengkaji implikasi penelitian.
5. Mengajukan saran.