SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
LAPORAN PRAKTIKUM 
ANALISIS SPEKTROSKOPI 
PERCOBAAN V 
ANALISIS KUALITATIF DAN ANALISIS KUANTITATIF RHODAMIN B 
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS 
NAMA : MILA INDRIANI 
NIM : J0B113214 
KELOMPOK : I (SATU) 
ASISTEN : RIRI AL KAHFI 
PROGRAM STUDI DIII ANALIS FARMASI DAN MAKANAN 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 
BANJARBARU 
2014
LEMBAR PENILAIAN 
ANALISIS SPEKTROSKOPI 
PERCOBAAN V 
ANALISIS KUALITATIF DAN ANALISIS KUANTITATIF RHODAMIN B 
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS 
Nama : MILA INDRIANI 
NIM : J0B113214 
Asisten : RIRI AL KAHFI 
Tanggal mengumpul laporan : 27 November 2014 
Tanggal Laporan dikembalikan : 
Nilai Sementara: Nilai Akhir: 
PROGRAM STUDI DIII ANALIS FARMASI DAN MAKANAN 
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM 
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT 
BANJARBARU 
2014
PERCOBAAN V 
ANALISIS KUALITATIF DAN ANALISIS KUANTITATIF RHODAMIN B 
DALAM SAMPEL MAKANAN DAN MINUMAN MENGGUNAKAN 
SPEKTROFOTOMETER UV-VIS 
I. TUJUAN PERCOBAAN 
Tujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa memahami prinsip 
analisis kualitatif dan analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis 
dan mampu menentukan kadar dari rhodamin b dalam sampel makanan dan 
minuman. 
II. TINJAUAN PUSTAKA 
Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting 
dalam kehidupan manusia, karena seluruh masyarakat tanpa terkecuali merupakan 
konsumen pangan (Wisnu Broto, 2003). Makanan yang dikemas biasanya 
mengandung bahan tambahan, yaitu suatu bahan - bahan yang ditambahkan ke 
dalam makanan selama produksi, pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan 
untuk tujuan tertentu (Winarno dan Titi, 1994). Begitu juga dalam pembuatan 
saus tomat, produsen biasanya menambahkan bahan tambahan seperti pewarna dan 
pengawet agar terlihat menarik dan tahan lama. Penggunaan bahan tambahan 
pangan sebaiknya dengan dosis di bawah ambang batas yang telah ditentukan 
(Cahyadi, 2006). 
Penambahan pewarna pada makanan bertujuan untuk memperbaiki warna 
makanan yang berubah atau menjadi pucat selama proses pengolahan atau 
memberi warna pada makanan yang tidak berwarna agar kelihatan lebih menarik 
Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013) 
(Winarno dan Titi, 1994). Akan tetapi, sering kali terjadi penyalahgunaan 
pemakaian zat warna pada makanan, misalnya zat pewarna untuk tekstil dan kulit 
dipakai untuk mewarnai bahan makanan (Cahyadi, 2006).
Timbulnya penyalahgunaan disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat 
mengenai pewarna untuk makanan, disamping itu harga zat pewarna untuk industri 
jauh lebih murah dibandingkan dengan harga zat pewarna untuk makanan dan warna 
dari zat pewarna untuk industri biasanya lebih menarik. Pada peraturan Menteri 
Kesehatan RI no.1168/Menkes/PER/X/ 1999 beberapa bahan tambahan pewarna yang 
dilarang seperti rhodamin B (pewarna merah) dan methanyl yellow (pewarna kuning) 
(Cahyadi, 2006). 
Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada 
industri tekstil dan kertas . Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang 
penggunaannya pada makanan melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) 
No.239/Menkes/Per/V/85. Namun penggunaan Rhodamine dalam makanan masih 
terdapat di lapangan. Contohnya, BPOM di Makassar berhasil menemukan zat 
Rhodamine-B pada kerupuk, sambak botol, dan sirup melalui pemeriksaan pada 
sejumlah sampel makanan dan minuman. Rhodamin B ini juga adalah bahan kimia 
yang digunakan sebagai bahan pewarna dasar dalam tekstil dan kertas. Pada awalnya 
zat ini digunakan untuk kegiatan histologi dan sekarang berkembang untuk berbagai 
keperluan yang berhubungan dengan sifatnya dapat berfluorensi dalam sinar matahari 
(Hamdani, 2013) 
Rumus Molekul dari Rhodamin B adalah C28H31N2O3Cl dengan berat molekul 
sebesar 479.000. 
Zat yang sangat dilarang penggunaannya dalam makanan ini berbentuk kristal 
hijau atau serbuk ungu-kemerah – merahan, sangat larut dalam air yang akan 
menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berfluorensi kuat. Rhodamin B juga
merupakan zat yang larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH, selain dalam air. Di dalam 
laboratorium, zat tersebut digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, 
Au, Mg, dan Th dan titik leburnya pada suhu 165?C (Hamdani, 2013). 
Dalam analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofometri, didapat 
informasi bahwa sifat racun yang terdapat dalam Rhodamine B tidak hanya saja 
disebabkan oleh senyawa organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang 
terdapat dalam Rhodamin B itu sendiri, bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh 
senyawa anorganik lain seperti timbaledan arsen.Dengan terkontaminasinya 
Rhodamin B dengan kedua unsur tersebut, menjadikan pewarna ini berbahaya jika 
digunakan dalam makanan ( Hamdani, 2013). 
III. ALAT DAN BAHAN 
A. Alat 
Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah neraca analitik, 
gelas beker, labu ukur, waterbath, corong, kertas saring, dan 
Spektrofotometer UV-Visible. 
B. Bahan 
Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah akuades, 
metanol, HCL 0,1 N, Na-sulfat anhidrat, asam asetat, NaOH 10%, eter, 
sampel saus dan sampel minuman. 
IV. PROSEDUR KERJA 
A. Analisis Kualitatif 
a. Preparasi sampel 
 Minuman tak beralkohol 
1. Diasamkan Sampel dengan asam asetat. 
 Makanan larut dalam air (saus) 
1. Dilarutkan Sampel dalam 30 mL air. 
b. Cara uji 
 Direaksi khusus untuk Rhodamin B
1. Ditambahkan 1 mL NaOH 10% ke dalam kedua sampel sampai basa. 
2. Ditambahkan 2 mL eter, lalu digojog dan dipisahkan. 
Ambil lapisan eternya. 
3. Ditambahkan 2 mL HCl 10% secukupnya. Amati hasil yang terjadi. 
B. Analisis Kuantitatif 
a. Preparasi sampel 
1. Ditimbang 2 gram sampel lalu dimasukkan ke dalam cawan penguap. 
2. Ditambahkan 16 tetes HCl. 
3. Ditambahkan 30 mL metanol. 
4. Dilelehkan diatas water bath lalu disaring dengan kertas saring. 
5. Ditambahkan Na-sulfat anhidrat. 
6. Disaring kembali, lalu amati dengan spektrofotometri UV-Vis. 
b. Pembuatan larutan baku 
1. Dibuat larutan baku rhodamin B dengan konsetrasi 100 ppm. 
2. Dari larutan tersebut dibuat larutan baku 10 ppm. 
3. Selanjutnya dibuat satu seri larutan baku dengan konsentrasi masing-masing 0,2; 
0,4; 0,6; 0,8; dan 1 ppm, sebagai pelarut digunakan larutan HCL 0,1 N dan sebagai 
blanko digunakan HCL 0,1 N. 
c. Penetapan kadar zat warna Rhodamin B 
1. Masing-masing larutan diukur secara spektrofotometri UV-Vis pada panjang 
gelombang 538 nm. 
2. Dihitung kadar rhodamin B dalam sampel dengan menggunakan kurva kalibrasi 
dengan persamaan regresi : y = ax+b.
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 
A. Hasil 
a. Uji Kualitatif 
N 
No. 
Nama Sampel Hasil Uji 
1 
1. 
Minuman 1 Negatif (-) 
2 
2. 
Minuman 2 Negatif (-) 
3 
3. 
Saos 1 Negatif (-) 
4 
4. 
Saos 2 Negatif (-) 
b. Uji Kuantitatif 
No. Nama 
Sampel 
Panjang gelombang 
maksimum 
(λ maks) 
Konsentrasi Absorbansi 
1. Larutan 
blangko 
557 nm 0,2 0,422 
0,4 0,711 
0,6 0,033 
0,8 0,505 
1 1,855 
2. Saos 1 557 nm - 0, 100 
3. Saos 2 557 nm - 0,094 
4. Minuman 1 Hasil : negatif - - 
5. Minuman 2 Hasil : negatif - -
Grafik hubungan antara konsentrasi dengan 
absorbansi Rhodamin B pada λmaksRhodamin B = 
557 nm 
y = 0.266x - 0.0928 
R² = 0.3735 
2 
1 
Grafik hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi pada rhodamin B 
c. Perhitungan : 
Diketahui: Absorbansi sampel saos 1 = 0,102 
Absorbansi sampel saos 2 = 0,094 
y = 0,266x - 0,092 
Absorbansi = y 
Ditanya: x (konsentrasi) = …..? 
Penyelesaian: 
Untuk sampel saos 1 
y = 0,266x - 0,092 
0,102 = 0.266x - 0,092 
0,102 + 0,092 = 0.266x 
0,194 = 0,266x 
0,194 = x 
0.266 
= 0,7295 ppm 
Untuk sampel saos 2 
y = 0,266x - 0,092 
0,094 = y = 0,266x - 0,092 
0,094 + 0,092 = 0,266x 
0,186 = 0,266x 
0 
0.2 0.4 0.6 0.8 1 
Absorbansi 
Konsentrasi
0,186 = x 
0,266 
= 0,699 ppm 
VI. PEMBAHASAN 
Pada percobaan kali ini bertujuan agar mahasiswa memahami prinsip analisis 
kualitatif dan analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan mampu 
menentukan kadar dari rhodamin b dalam sampel makanan dan minuman. Ciri-ciri 
mengandung Rhodamin B yaitu, Warna kelihatan cerah (merah menyala), sehingga 
tampak menarik bila produk pangan dalam bentuk larutan/minuman warna merah 
berpendar, Warna tidak pudar akibat pemanasan (akibat digoreng atau direbus), Ada 
sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun), Baunya tidak alami sesuai 
makanannya, Banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya 
pada kerupuk, es puter), Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya. 
Alat –alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu, neraca analitik, gelas 
beker, labu ukur, waterbath, corong, kertas saring, dan Spektrofotometer UV-Visible. 
Kemudian bahan-bahan yang digunakan pada percobaan rhodamin b ini yaitu, 
akuades, metanol, HCL 0,1 N, Na-sulfat anhidrat, asam asetat, NaOH 10%, eter, 
sampel saus dan sampel minuman. 
Pada percobaan kali ini hasil yang didapatkan pada sampel saos dan sampel 
minuman dengan metode uji kualitatif yaitu negatif (-) tidak ditemukannya zat 
berbahaya rhodamin b tersebut. Sampel yang diambil pada percobaan saos tomat 
pedagang pentol SDN banjarbaru utara dan SDN banjarbaru selatan. Selanjutnya uju 
kuantitatif dengan cara menambahkan HCl, metanol 10 ml kemudian saos tersebut 
berubah menjadi kumpalan, selanjutnya dipanaskan pada waterbath, setelah leleh 
disaring menggunakan kertas saring dan di tambahkan Na-sulfat anhidrat. Keudian 
disaring kembali dan di analisis menggunkan spektrofotometer UV-VIS. Dan 
selanjutnya dilakukan pembuatan larutan baku rhodamin B dengan konsetrasi 100 
ppm.dari larutan tersebut dibuat larutan baku 10 ppm. Selanjutnya dibuat satu seri
larutan baku dengan konsentrasi masing-masing 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 ppm, sebagai 
pelarut digunakan larutan HCL 0,1 N dan sebagai blanko HCL 0,1 N. 
Dan Penetapan kadar zat warna Rhodamin B ,masing-masing larutan diukur 
secara spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 538 nm. Kemudian hasil 
yang didapat pada cara kuantitatif yaitu negatif (-). Dan dihitung kadar rhodamin B 
dalam sampel dengan menggunakan kurva kalibrasi dengan persamaan regresi : y = 
ax+b. Absorbansi sampel saos 1 = 0,102 
Absorbansi sampel saos 2 = 0,094 
y = 0,266x - 0,092 
Absorbansi = y 
Ditanya: x (konsentrasi) = …..? 
Penyelesaian: 
Untuk sampel saos 1 
y = 0,266x - 0,092 
0,102 = 0.266x - 0,092 
0,102 + 0,092 = 0.266x 
0,194 = 0,266x 
0,194 = x 
0.266 
= 0,7295 ppm 
Untuk sampel saos 2 
y = 0,266x - 0,092 
0,094 = y = 0,266x - 0,092 
0,094 + 0,092 = 0,266x 
0,186 = 0,266x 
0,186 = x 
0,266 
= 0,699 ppm
VII. KESIMPULAN 
Kesimpulan yang didapat pada percobaan ini adalah : 
1. Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan 
pada industri tekstil dan kertas. 
2. Digunakan uji kuantitatif pada sampel saos a dan b dengan hasil 
absorbansi sampel saos a = 0,102 dan absorbansi sampel saos b = 0,094. 
3. Dan nilai konsentrasinya pada saos a = 0,7295 ppm dan nilai konsentrasi 
pada saos b = = 0,699 ppm
DAFTAR PUSTAKA 
Cahyadi, W., 2006, Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, 
Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. 
Hamdani. 2013. Available online at http://catatankimia.com/catatan/rhodamin-b.html 
[Diakses tanggal 1-12-14].

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateLaporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Muhammad Faisal Firdaus
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
yassintaeka
 
laporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutanlaporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutan
Putri Yusril
 

What's hot (20)

laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikator
 
Laporan standar sekunder
Laporan standar sekunderLaporan standar sekunder
Laporan standar sekunder
 
Laporan asam basa
Laporan asam basaLaporan asam basa
Laporan asam basa
 
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdateLaporan praktikum kimia analisis terupdate
Laporan praktikum kimia analisis terupdate
 
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pHLaporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
Laporan Praktikum Konsep Analisis Kuantitatif dan Pengukuran pH
 
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HClLaporan Praktikum Pembakuan HCl
Laporan Praktikum Pembakuan HCl
 
Identifikasi Asam Basa Dengan Indikator Alami
Identifikasi Asam Basa Dengan Indikator AlamiIdentifikasi Asam Basa Dengan Indikator Alami
Identifikasi Asam Basa Dengan Indikator Alami
 
P h metri
P h metriP h metri
P h metri
 
Alkalimetri
AlkalimetriAlkalimetri
Alkalimetri
 
laporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutanlaporan menentukan PH larutan
laporan menentukan PH larutan
 
Indikator asam basa
Indikator asam basaIndikator asam basa
Indikator asam basa
 
Laporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawaLaporan analisis kimia_golongan_senyawa
Laporan analisis kimia_golongan_senyawa
 
Uji asam basa larutan dengan indikator
Uji asam basa larutan dengan indikator Uji asam basa larutan dengan indikator
Uji asam basa larutan dengan indikator
 
Makalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis VolumetriMakalah Analisis Volumetri
Makalah Analisis Volumetri
 
Lks asam basa
Lks asam basaLks asam basa
Lks asam basa
 
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan StandarisasinyaAcara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
Acara I Pembuatan Larutan dan Standarisasinya
 
Makalah kiman
Makalah kimanMakalah kiman
Makalah kiman
 
Laporan kimia asam
Laporan kimia asamLaporan kimia asam
Laporan kimia asam
 
Asidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetriAsidimetri dan alkalimetri
Asidimetri dan alkalimetri
 
kompleksometri
kompleksometrikompleksometri
kompleksometri
 

Similar to analisis spektroskopi percobaan 5

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
chindest
 

Similar to analisis spektroskopi percobaan 5 (20)

Laporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan phLaporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan ph
 
bahan tambahan makanan
bahan tambahan makananbahan tambahan makanan
bahan tambahan makanan
 
Laporan ph
Laporan phLaporan ph
Laporan ph
 
Dampak penggunaan makanan terhadap roda min b
Dampak penggunaan makanan terhadap roda min bDampak penggunaan makanan terhadap roda min b
Dampak penggunaan makanan terhadap roda min b
 
Dampak penggunaan makanan terhadap roda min b
Dampak penggunaan makanan terhadap roda min bDampak penggunaan makanan terhadap roda min b
Dampak penggunaan makanan terhadap roda min b
 
239 580-1-pb
239 580-1-pb239 580-1-pb
239 580-1-pb
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Brosur test kit rhodamine b
Brosur test kit rhodamine bBrosur test kit rhodamine b
Brosur test kit rhodamine b
 
Analisa bod
Analisa bodAnalisa bod
Analisa bod
 
Jurnal penlitian
Jurnal penlitianJurnal penlitian
Jurnal penlitian
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
Reagen pemeriksaan bidang toksikologi.pptx
Reagen pemeriksaan bidang toksikologi.pptxReagen pemeriksaan bidang toksikologi.pptx
Reagen pemeriksaan bidang toksikologi.pptx
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
titrasi
titrasititrasi
titrasi
 
Percobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdasPercobaan 2 kimdas
Percobaan 2 kimdas
 
laporan praktikum kimia
laporan praktikum kimialaporan praktikum kimia
laporan praktikum kimia
 
PPT Asam Basa Buffer dan pH full.pptx
PPT Asam Basa Buffer dan pH full.pptxPPT Asam Basa Buffer dan pH full.pptx
PPT Asam Basa Buffer dan pH full.pptx
 
TUGAS EKOTOKSIKOLOGI RUMAH SAKIT TEKNIK LINGKUNGAN
TUGAS EKOTOKSIKOLOGI RUMAH SAKIT TEKNIK LINGKUNGANTUGAS EKOTOKSIKOLOGI RUMAH SAKIT TEKNIK LINGKUNGAN
TUGAS EKOTOKSIKOLOGI RUMAH SAKIT TEKNIK LINGKUNGAN
 
Reaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporanReaksi reaksi kimia laporan
Reaksi reaksi kimia laporan
 

Recently uploaded

PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
iwidyastama85
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 

Recently uploaded (20)

Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan AnakPWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat) Kesehatan Ibu dan Anak
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptxPPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
PPt-Juknis-PPDB-2024 (TerbarU) kabupaten GIanyar.pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptxMETODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
METODE PENGEMBANGAN MORAL DAN NILAI-NILAI AGAMA.pptx
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup bP5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
P5 Gaya Hidup berkelanjutan gaya hidup b
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 

analisis spektroskopi percobaan 5

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS SPEKTROSKOPI PERCOBAAN V ANALISIS KUALITATIF DAN ANALISIS KUANTITATIF RHODAMIN B MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS NAMA : MILA INDRIANI NIM : J0B113214 KELOMPOK : I (SATU) ASISTEN : RIRI AL KAHFI PROGRAM STUDI DIII ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2014
  • 2. LEMBAR PENILAIAN ANALISIS SPEKTROSKOPI PERCOBAAN V ANALISIS KUALITATIF DAN ANALISIS KUANTITATIF RHODAMIN B MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS Nama : MILA INDRIANI NIM : J0B113214 Asisten : RIRI AL KAHFI Tanggal mengumpul laporan : 27 November 2014 Tanggal Laporan dikembalikan : Nilai Sementara: Nilai Akhir: PROGRAM STUDI DIII ANALIS FARMASI DAN MAKANAN FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT BANJARBARU 2014
  • 3. PERCOBAAN V ANALISIS KUALITATIF DAN ANALISIS KUANTITATIF RHODAMIN B DALAM SAMPEL MAKANAN DAN MINUMAN MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETER UV-VIS I. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan dari percobaan ini adalah agar mahasiswa memahami prinsip analisis kualitatif dan analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan mampu menentukan kadar dari rhodamin b dalam sampel makanan dan minuman. II. TINJAUAN PUSTAKA Makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena seluruh masyarakat tanpa terkecuali merupakan konsumen pangan (Wisnu Broto, 2003). Makanan yang dikemas biasanya mengandung bahan tambahan, yaitu suatu bahan - bahan yang ditambahkan ke dalam makanan selama produksi, pengolahan, pengemasan, atau penyimpanan untuk tujuan tertentu (Winarno dan Titi, 1994). Begitu juga dalam pembuatan saus tomat, produsen biasanya menambahkan bahan tambahan seperti pewarna dan pengawet agar terlihat menarik dan tahan lama. Penggunaan bahan tambahan pangan sebaiknya dengan dosis di bawah ambang batas yang telah ditentukan (Cahyadi, 2006). Penambahan pewarna pada makanan bertujuan untuk memperbaiki warna makanan yang berubah atau menjadi pucat selama proses pengolahan atau memberi warna pada makanan yang tidak berwarna agar kelihatan lebih menarik Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013) (Winarno dan Titi, 1994). Akan tetapi, sering kali terjadi penyalahgunaan pemakaian zat warna pada makanan, misalnya zat pewarna untuk tekstil dan kulit dipakai untuk mewarnai bahan makanan (Cahyadi, 2006).
  • 4. Timbulnya penyalahgunaan disebabkan oleh ketidaktahuan masyarakat mengenai pewarna untuk makanan, disamping itu harga zat pewarna untuk industri jauh lebih murah dibandingkan dengan harga zat pewarna untuk makanan dan warna dari zat pewarna untuk industri biasanya lebih menarik. Pada peraturan Menteri Kesehatan RI no.1168/Menkes/PER/X/ 1999 beberapa bahan tambahan pewarna yang dilarang seperti rhodamin B (pewarna merah) dan methanyl yellow (pewarna kuning) (Cahyadi, 2006). Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas . Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85. Namun penggunaan Rhodamine dalam makanan masih terdapat di lapangan. Contohnya, BPOM di Makassar berhasil menemukan zat Rhodamine-B pada kerupuk, sambak botol, dan sirup melalui pemeriksaan pada sejumlah sampel makanan dan minuman. Rhodamin B ini juga adalah bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewarna dasar dalam tekstil dan kertas. Pada awalnya zat ini digunakan untuk kegiatan histologi dan sekarang berkembang untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan sifatnya dapat berfluorensi dalam sinar matahari (Hamdani, 2013) Rumus Molekul dari Rhodamin B adalah C28H31N2O3Cl dengan berat molekul sebesar 479.000. Zat yang sangat dilarang penggunaannya dalam makanan ini berbentuk kristal hijau atau serbuk ungu-kemerah – merahan, sangat larut dalam air yang akan menghasilkan warna merah kebiru-biruan dan berfluorensi kuat. Rhodamin B juga
  • 5. merupakan zat yang larut dalam alkohol, HCl, dan NaOH, selain dalam air. Di dalam laboratorium, zat tersebut digunakan sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th dan titik leburnya pada suhu 165?C (Hamdani, 2013). Dalam analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofometri, didapat informasi bahwa sifat racun yang terdapat dalam Rhodamine B tidak hanya saja disebabkan oleh senyawa organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam Rhodamin B itu sendiri, bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik lain seperti timbaledan arsen.Dengan terkontaminasinya Rhodamin B dengan kedua unsur tersebut, menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam makanan ( Hamdani, 2013). III. ALAT DAN BAHAN A. Alat Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah neraca analitik, gelas beker, labu ukur, waterbath, corong, kertas saring, dan Spektrofotometer UV-Visible. B. Bahan Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah akuades, metanol, HCL 0,1 N, Na-sulfat anhidrat, asam asetat, NaOH 10%, eter, sampel saus dan sampel minuman. IV. PROSEDUR KERJA A. Analisis Kualitatif a. Preparasi sampel  Minuman tak beralkohol 1. Diasamkan Sampel dengan asam asetat.  Makanan larut dalam air (saus) 1. Dilarutkan Sampel dalam 30 mL air. b. Cara uji  Direaksi khusus untuk Rhodamin B
  • 6. 1. Ditambahkan 1 mL NaOH 10% ke dalam kedua sampel sampai basa. 2. Ditambahkan 2 mL eter, lalu digojog dan dipisahkan. Ambil lapisan eternya. 3. Ditambahkan 2 mL HCl 10% secukupnya. Amati hasil yang terjadi. B. Analisis Kuantitatif a. Preparasi sampel 1. Ditimbang 2 gram sampel lalu dimasukkan ke dalam cawan penguap. 2. Ditambahkan 16 tetes HCl. 3. Ditambahkan 30 mL metanol. 4. Dilelehkan diatas water bath lalu disaring dengan kertas saring. 5. Ditambahkan Na-sulfat anhidrat. 6. Disaring kembali, lalu amati dengan spektrofotometri UV-Vis. b. Pembuatan larutan baku 1. Dibuat larutan baku rhodamin B dengan konsetrasi 100 ppm. 2. Dari larutan tersebut dibuat larutan baku 10 ppm. 3. Selanjutnya dibuat satu seri larutan baku dengan konsentrasi masing-masing 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 ppm, sebagai pelarut digunakan larutan HCL 0,1 N dan sebagai blanko digunakan HCL 0,1 N. c. Penetapan kadar zat warna Rhodamin B 1. Masing-masing larutan diukur secara spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 538 nm. 2. Dihitung kadar rhodamin B dalam sampel dengan menggunakan kurva kalibrasi dengan persamaan regresi : y = ax+b.
  • 7. V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil a. Uji Kualitatif N No. Nama Sampel Hasil Uji 1 1. Minuman 1 Negatif (-) 2 2. Minuman 2 Negatif (-) 3 3. Saos 1 Negatif (-) 4 4. Saos 2 Negatif (-) b. Uji Kuantitatif No. Nama Sampel Panjang gelombang maksimum (λ maks) Konsentrasi Absorbansi 1. Larutan blangko 557 nm 0,2 0,422 0,4 0,711 0,6 0,033 0,8 0,505 1 1,855 2. Saos 1 557 nm - 0, 100 3. Saos 2 557 nm - 0,094 4. Minuman 1 Hasil : negatif - - 5. Minuman 2 Hasil : negatif - -
  • 8. Grafik hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi Rhodamin B pada λmaksRhodamin B = 557 nm y = 0.266x - 0.0928 R² = 0.3735 2 1 Grafik hubungan antara konsentrasi dengan absorbansi pada rhodamin B c. Perhitungan : Diketahui: Absorbansi sampel saos 1 = 0,102 Absorbansi sampel saos 2 = 0,094 y = 0,266x - 0,092 Absorbansi = y Ditanya: x (konsentrasi) = …..? Penyelesaian: Untuk sampel saos 1 y = 0,266x - 0,092 0,102 = 0.266x - 0,092 0,102 + 0,092 = 0.266x 0,194 = 0,266x 0,194 = x 0.266 = 0,7295 ppm Untuk sampel saos 2 y = 0,266x - 0,092 0,094 = y = 0,266x - 0,092 0,094 + 0,092 = 0,266x 0,186 = 0,266x 0 0.2 0.4 0.6 0.8 1 Absorbansi Konsentrasi
  • 9. 0,186 = x 0,266 = 0,699 ppm VI. PEMBAHASAN Pada percobaan kali ini bertujuan agar mahasiswa memahami prinsip analisis kualitatif dan analisis kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis dan mampu menentukan kadar dari rhodamin b dalam sampel makanan dan minuman. Ciri-ciri mengandung Rhodamin B yaitu, Warna kelihatan cerah (merah menyala), sehingga tampak menarik bila produk pangan dalam bentuk larutan/minuman warna merah berpendar, Warna tidak pudar akibat pemanasan (akibat digoreng atau direbus), Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun), Baunya tidak alami sesuai makanannya, Banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk, es puter), Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya. Alat –alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu, neraca analitik, gelas beker, labu ukur, waterbath, corong, kertas saring, dan Spektrofotometer UV-Visible. Kemudian bahan-bahan yang digunakan pada percobaan rhodamin b ini yaitu, akuades, metanol, HCL 0,1 N, Na-sulfat anhidrat, asam asetat, NaOH 10%, eter, sampel saus dan sampel minuman. Pada percobaan kali ini hasil yang didapatkan pada sampel saos dan sampel minuman dengan metode uji kualitatif yaitu negatif (-) tidak ditemukannya zat berbahaya rhodamin b tersebut. Sampel yang diambil pada percobaan saos tomat pedagang pentol SDN banjarbaru utara dan SDN banjarbaru selatan. Selanjutnya uju kuantitatif dengan cara menambahkan HCl, metanol 10 ml kemudian saos tersebut berubah menjadi kumpalan, selanjutnya dipanaskan pada waterbath, setelah leleh disaring menggunakan kertas saring dan di tambahkan Na-sulfat anhidrat. Keudian disaring kembali dan di analisis menggunkan spektrofotometer UV-VIS. Dan selanjutnya dilakukan pembuatan larutan baku rhodamin B dengan konsetrasi 100 ppm.dari larutan tersebut dibuat larutan baku 10 ppm. Selanjutnya dibuat satu seri
  • 10. larutan baku dengan konsentrasi masing-masing 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 ppm, sebagai pelarut digunakan larutan HCL 0,1 N dan sebagai blanko HCL 0,1 N. Dan Penetapan kadar zat warna Rhodamin B ,masing-masing larutan diukur secara spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 538 nm. Kemudian hasil yang didapat pada cara kuantitatif yaitu negatif (-). Dan dihitung kadar rhodamin B dalam sampel dengan menggunakan kurva kalibrasi dengan persamaan regresi : y = ax+b. Absorbansi sampel saos 1 = 0,102 Absorbansi sampel saos 2 = 0,094 y = 0,266x - 0,092 Absorbansi = y Ditanya: x (konsentrasi) = …..? Penyelesaian: Untuk sampel saos 1 y = 0,266x - 0,092 0,102 = 0.266x - 0,092 0,102 + 0,092 = 0.266x 0,194 = 0,266x 0,194 = x 0.266 = 0,7295 ppm Untuk sampel saos 2 y = 0,266x - 0,092 0,094 = y = 0,266x - 0,092 0,094 + 0,092 = 0,266x 0,186 = 0,266x 0,186 = x 0,266 = 0,699 ppm
  • 11. VII. KESIMPULAN Kesimpulan yang didapat pada percobaan ini adalah : 1. Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri tekstil dan kertas. 2. Digunakan uji kuantitatif pada sampel saos a dan b dengan hasil absorbansi sampel saos a = 0,102 dan absorbansi sampel saos b = 0,094. 3. Dan nilai konsentrasinya pada saos a = 0,7295 ppm dan nilai konsentrasi pada saos b = = 0,699 ppm
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Cahyadi, W., 2006, Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan Pangan, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Hamdani. 2013. Available online at http://catatankimia.com/catatan/rhodamin-b.html [Diakses tanggal 1-12-14].