Dokumen tersebut membahas tentang cream pemutih yang mengandung merkuri sebagai bahan aktifnya. Merkuri dapat menyebabkan keracunan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama karena mudah diserap ke dalam darah dan memasuki sistem saraf. Efek negatifnya antara lain gangguan sistem saraf dan kerusakan organ dalam tubuh.
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa menggunakan asam klorida. Sukrosa dihidrolisis pada suhu tinggi selama 30 menit, kemudian diuji menggunakan beberapa tes kimia. Hasil tes menunjukkan kehadiran monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
Cream pemutih sering mengandung zat berbahaya seperti merkuri yang dapat menyebabkan efek toksik jika digunakan dalam waktu lama. Merkuri dapat diserap ke dalam darah dan sistem saraf, menyebabkan gangguan saraf, insomnia, depresi, dan gangguan penglihatan. Makalah ini membahas bahaya-bahaya penggunaan cream pemutih yang mengandung merkuri serta gejala keracunan merkuri.
Makalah ini membahas tentang efek samping dari cream pemutih yang mengandung merkuri. Cream pemutih yang mengandung merkuri dapat berdampak negatif pada kesehatan karena logam merkuri bersifat racun dan dapat menyebabkan gangguan pada organ dalam tubuh. Cream pemutih berbahaya dapat diidentifikasi dari beberapa ciri seperti tidak memiliki izin BPOM, warna mencolok, bau menyengat, dan dapat menye
Dokumen tersebut membahas tentang empat unsur kimia yaitu fluor, klor, brom dan iodin. Menguraikan sifat fisika dan kimia masing-masing unsur, serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari seperti pasta gigi, air minum, dan obat-obatan. Unsur kelima yaitu astatin juga dibahas konfigurasi elektron dan kegunaannya sebagai obat anti kanker dan anti bakteri.
Dokumen tersebut membahas tentang cream pemutih yang mengandung merkuri sebagai bahan aktifnya. Merkuri dapat menyebabkan keracunan jika digunakan dalam jangka waktu yang lama karena mudah diserap ke dalam darah dan memasuki sistem saraf. Efek negatifnya antara lain gangguan sistem saraf dan kerusakan organ dalam tubuh.
Laporan ini mendeskripsikan eksperimen hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa menggunakan asam klorida. Sukrosa dihidrolisis pada suhu tinggi selama 30 menit, kemudian diuji menggunakan beberapa tes kimia. Hasil tes menunjukkan kehadiran monosakarida seperti glukosa dan fruktosa.
Cream pemutih sering mengandung zat berbahaya seperti merkuri yang dapat menyebabkan efek toksik jika digunakan dalam waktu lama. Merkuri dapat diserap ke dalam darah dan sistem saraf, menyebabkan gangguan saraf, insomnia, depresi, dan gangguan penglihatan. Makalah ini membahas bahaya-bahaya penggunaan cream pemutih yang mengandung merkuri serta gejala keracunan merkuri.
Makalah ini membahas tentang efek samping dari cream pemutih yang mengandung merkuri. Cream pemutih yang mengandung merkuri dapat berdampak negatif pada kesehatan karena logam merkuri bersifat racun dan dapat menyebabkan gangguan pada organ dalam tubuh. Cream pemutih berbahaya dapat diidentifikasi dari beberapa ciri seperti tidak memiliki izin BPOM, warna mencolok, bau menyengat, dan dapat menye
Dokumen tersebut membahas tentang empat unsur kimia yaitu fluor, klor, brom dan iodin. Menguraikan sifat fisika dan kimia masing-masing unsur, serta kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari seperti pasta gigi, air minum, dan obat-obatan. Unsur kelima yaitu astatin juga dibahas konfigurasi elektron dan kegunaannya sebagai obat anti kanker dan anti bakteri.
1) Dokumen tersebut membahas tentang uji karbohidrat, termasuk definisi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan beberapa uji untuk mengidentifikasi karbohidrat seperti uji Molish, uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanoff.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Uji ini menguji karbohidrat dalam beberapa bahan menggunakan uji Fehling dan Iodium. Hasilnya mengelompokkan larutan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Uji Fehling menguji glukosa dan menghasilkan warna merah bata, sedangkan uji Iodium menguji karbohidrat dan menghasilkan warna hitam.
[1] Praktikum karbohidrat bertujuan untuk melakukan uji kualitatif terhadap karbohidrat, meliputi uji Molisch, uji Fehling, hidrolisis disakarida dan polisakarida, serta uji terhadap pati dalam bahan pangan. [2] Metode yang digunakan meliputi pereaksi Molisch, Fehling, asam sulfat, iodium, dan pemanasan untuk menguji sifat karbohidrat. [3] Hasil uji memberikan informasi tentang jenis karbo
Laporan mingguan praktikum biokimia I mencakup isolasi amilum dari umbi singkong dan identifikasi karbohidrat melalui beberapa uji kualitatif. Mahasiswa memperoleh hasil isolasi amilum seberat 16,73 gram dan uji kualitatif menunjukkan perbedaan warna untuk glukosa dan fruktosa pada uji Molisch, Benedict, iodin dan Saliwanoff.
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah Astika Rahayu
Dokumen tersebut membahas tentang analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah terhadap kesehatan tubuh manusia. Ia menjelaskan bahaya merkuri bagi kesehatan karena dapat terserap kulit dan menumpuk di organ tubuh, serta menyebutkan hasil uji laboratorium menunjukkan sampel krim pemutih mengandung merkuri.
TUGAS KIMIA UNSUR - Kelompok 2 Halogen XII MIPA 3IntanSaragih2
Dokumen tersebut merangkum tentang halogen, termasuk keberadaan mereka di alam, sifat fisik dan kimia, cara pembuatan, nilai ekonomis, dampak negatif dan cara penanggulangannya. Unsur-unsur halogen ditemukan di alam dalam bentuk garam karena sangat reaktif. Mereka memiliki sifat kimia yang reaktif dengan logam, hidrogen, dan unsur lainnya. Halogen dapat dibuat melalui elektrolisis atau oks
Dokumen tersebut merangkum tentang iodimetri, yang merupakan metode titrasi secara langsung dengan menggunakan titran iodium (I2). Iodimetri termasuk dalam reaksi redoks dan oksidimetri. Zat yang dapat dititrasi secara langsung dengan iodium antara lain tio, arsenat, antimon sulfida, dan sulfit. Dokumen tersebut juga membahas proses pembuatan larutan iodium standar dan proses standarisasi larutan iodium den
Analisis Zat Adiktif Pewarna pada Bahan Pangan Elisaadp_
Dokumen tersebut merangkum analisis zat aditif pewarna pada bahan pangan. Terdapat dua jenis pewarna yaitu pewarna alami seperti klorofil dan karotenoid, serta pewarna sintesis seperti rhodamin B dan tartrazin. Metode analisis yang digunakan adalah kromatografi kertas dan spektrofotometri untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar zat pewarna.
1) Dokumen tersebut membahas tentang uji karbohidrat, termasuk definisi karbohidrat, jenis-jenis karbohidrat, dan beberapa uji untuk mengidentifikasi karbohidrat seperti uji Molish, uji iodin, uji Benedict, dan uji Seliwanoff.
Uji Phenylhidrazine digunakan untuk menguji adanya gula aldosa atau ketosa dalam bahan pangan dengan memanaskan sampel dan larutan Phenylhidrazine yang menghasilkan osazon berwarna kuning jingga. Hasil uji menunjukkan sampel Roma Kelapa Sandwich mengandung gula aldosa/ketosa sedangkan Gulaku dan Aquadest tidak mengandung gula tersebut.
Uji ini menguji karbohidrat dalam beberapa bahan menggunakan uji Fehling dan Iodium. Hasilnya mengelompokkan larutan menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Uji Fehling menguji glukosa dan menghasilkan warna merah bata, sedangkan uji Iodium menguji karbohidrat dan menghasilkan warna hitam.
[1] Praktikum karbohidrat bertujuan untuk melakukan uji kualitatif terhadap karbohidrat, meliputi uji Molisch, uji Fehling, hidrolisis disakarida dan polisakarida, serta uji terhadap pati dalam bahan pangan. [2] Metode yang digunakan meliputi pereaksi Molisch, Fehling, asam sulfat, iodium, dan pemanasan untuk menguji sifat karbohidrat. [3] Hasil uji memberikan informasi tentang jenis karbo
Laporan mingguan praktikum biokimia I mencakup isolasi amilum dari umbi singkong dan identifikasi karbohidrat melalui beberapa uji kualitatif. Mahasiswa memperoleh hasil isolasi amilum seberat 16,73 gram dan uji kualitatif menunjukkan perbedaan warna untuk glukosa dan fruktosa pada uji Molisch, Benedict, iodin dan Saliwanoff.
Analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah Astika Rahayu
Dokumen tersebut membahas tentang analisis pengaruh logam merkuri pada krim pemutih wajah terhadap kesehatan tubuh manusia. Ia menjelaskan bahaya merkuri bagi kesehatan karena dapat terserap kulit dan menumpuk di organ tubuh, serta menyebutkan hasil uji laboratorium menunjukkan sampel krim pemutih mengandung merkuri.
TUGAS KIMIA UNSUR - Kelompok 2 Halogen XII MIPA 3IntanSaragih2
Dokumen tersebut merangkum tentang halogen, termasuk keberadaan mereka di alam, sifat fisik dan kimia, cara pembuatan, nilai ekonomis, dampak negatif dan cara penanggulangannya. Unsur-unsur halogen ditemukan di alam dalam bentuk garam karena sangat reaktif. Mereka memiliki sifat kimia yang reaktif dengan logam, hidrogen, dan unsur lainnya. Halogen dapat dibuat melalui elektrolisis atau oks
Dokumen tersebut merangkum tentang iodimetri, yang merupakan metode titrasi secara langsung dengan menggunakan titran iodium (I2). Iodimetri termasuk dalam reaksi redoks dan oksidimetri. Zat yang dapat dititrasi secara langsung dengan iodium antara lain tio, arsenat, antimon sulfida, dan sulfit. Dokumen tersebut juga membahas proses pembuatan larutan iodium standar dan proses standarisasi larutan iodium den
Analisis Zat Adiktif Pewarna pada Bahan Pangan Elisaadp_
Dokumen tersebut merangkum analisis zat aditif pewarna pada bahan pangan. Terdapat dua jenis pewarna yaitu pewarna alami seperti klorofil dan karotenoid, serta pewarna sintesis seperti rhodamin B dan tartrazin. Metode analisis yang digunakan adalah kromatografi kertas dan spektrofotometri untuk mengidentifikasi dan menentukan kadar zat pewarna.
Teks tersebut membahas tentang limbah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun) yang merupakan limbah industri yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan. Limbah B3 harus diidentifikasi dan diolah dengan metode seperti kondisi kimia, solidifikasi, atau pembakaran untuk mengurangi dampaknya sebelum dibuang. Pengolahan limbah B3 harus memenuhi persyaratan lokasi dan fasilitas pengolahan serta prosedur penanganan yang t
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis bahan kimia yang umum digunakan di rumah tangga seperti pembersih, pemutih, pewangi, dan insektisida beserta cara kerja dan efek sampingnya. Bahan kimia dapat dikelompokkan menjadi alami dan sintetis dimana bahan sintetis cenderung memiliki efek samping berbahaya seperti racun, mudah terbakar, dan sulit terurai.
Beberapa pangan seperti kerupuk, bakso, dan mie ditemukan mengandung bahan berbahaya seperti rhodamin B, boraks, dan formalin yang dapat menyebabkan kanker dan keracunan. Bahan-bahan ini banyak digunakan oleh industri kecil yang tidak terdaftar. Laporan ini merekomendasikan pendidikan produsen pangan dan penelitian untuk menemukan alternatif bahan tambahan yang aman."
Beberapa pangan seperti kerupuk, bakso, dan mie ditemukan mengandung bahan berbahaya seperti rhodamin B, boraks, dan formalin yang dapat menyebabkan keracunan dan kanker. Bahan-bahan ini banyak digunakan oleh industri kecil yang tidak terdaftar. Laporan ini merekomendasikan pendidikan produsen pangan dan penelitian untuk menemukan alternatif bahan tambahan yang aman."
Dokumen tersebut membahas standar kualitas air bersih meliputi parameter fisika, kimia, mikrobiologi dan radioaktivitas. Parameter tersebut mencakup kekeruhan, suhu, pH, logam berat, zat organik serta bakteri penyebab penyakit."
Makalah ini membahas toksisitas dari Rhodamin B dan Metanil Yellow yang sering digunakan sebagai pewarna makanan illegal. Dibahas mekanisme dan gejala keracunannya, serta efek toksik jangka pendek dan panjang terhadap tubuh. Dilakukan uji laboratorium untuk mendeteksi keberadaan zat tersebut pada makanan di Aceh.
(1) Laporan ini membahas tentang pembuatan dua jenis fungisida kimia sintetik yaitu Bubur Bordeaux dan Bubur California di laboratorium. (2) Bubur Bordeaux berwarna hijau toska dengan pH 8, sedangkan Bubur California berwarna kuning keruh dengan pH 9. (3) Kedua fungisida mengandung logam berat seperti tembaga dan belerang yang berbahaya bagi kesehatan jika terpapar jangka panjang.
Dokumen tersebut membahas tentang keracunan pestisida, termasuk jenis pestisida berdasarkan bahayanya, gejala dan tingkat keracunan, faktor penyebabnya, golongan pestisida yang direkomendasikan untuk pertanian, prinsip penggunaannya, kriteria toksisitas dan label yang harus dicantumkan, serta cara pencegahan dan pertolongan pertama jika terjadi keracunan pestisida.
Pencemaran udara disebabkan oleh berbagai sumber seperti pembangkit listrik, pembakaran, dan limbah industri. Hal ini menyebabkan berbagai dampak kesehatan seperti gangguan pernafasan dan penyakit asma. Upaya pencegahan meliputi penerapan teknologi ramah lingkungan dan penegakan hukum yang adil.
Similar to Dampak penggunaan makanan terhadap roda min b (20)
Este documento parece ser una lista de nombres y direcciones. Contiene más de 200 entradas con los nombres de personas y parejas, seguidos de sus direcciones. Las direcciones incluyen nombres de calles, pueblos y ciudades en Indonesia.
Proposal ini meminta dana sebesar Rp1.750.000 untuk seragam, biaya pendaftaran, dan konsumsi tim sepak bola Garlo FC dalam mengikuti turnamen di Laiworu pada 3 Maret 2017 guna mengembangkan bakat pemuda dan memajukan sepak bola di masyarakat.
Surat pernyataan yang berisi 10 poin pernyataan dari Lilis Fitra Saswati Arsil tentang statusnya yang tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai, menjadi pengurus partai, terikat kerja, bersedia tidak menikah dan ditempatkan di seluruh Indonesia, serta bersedia mengembalikan biaya seleksi dan pelatihan jika mengundurkan diri.
Surat pernyataan yang ditandatangani oleh Fajar Aswati yang menyatakan bahwa dirinya tidak pernah dihukum, diberhentikan tidak hormat, menjadi calon pegawai negeri, menjadi pengurus partai politik, sedang terikat kontrak kerja, bersedia tidak menikah selama 6 bulan, ditempatkan di seluruh Indonesia, mengembalikan biaya seleksi jika mengundurkan diri, dan mengganti biaya enam kali lipat jika mengundurkan
This document contains reports from midwives at the Paramata Raha Midwifery Academy in Muna Regency on their targets for antenatal care, infant care, postnatal care, and family planning in 2017. The reports provide the midwife's name, student ID number, and academic institution for each of their assigned targets.
Dokumen tersebut membahas tentang makromolekul yang terdiri dari berbagai jenis seperti karbohidrat, lipid, dan protein. Karbohidrat dibagi menjadi monosakarida, disakarida, dan polisakarida. Lipid terdiri dari lemak, fosfolipid, dan steroid. Sedangkan protein tersusun atas kombinasi asam amino yang dihubungkan oleh ikatan peptida. Ketiga makromolekul ini memainkan peran penting dalam struktur dan metabolisme sel.
Pemimpin perlu memahami karakteristik karyawan sesuai teori X, Y, dan Z McGregor. Teori X mengasumsikan karyawan malas, teori Y mengasumsikan karyawan akan bekerja keras jika kondisinya tepat, teori Z menekankan partisipasi karyawan. Pemimpin harus mengembangkan kompetensi karyawan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Membangun budaya kepemimpinan penting agar kaderisasi terj
Tes akhir semester mata pelajaran Seni Budaya di SMK Kelautan dan Perikanan Raha meliputi berbagai aspek seni seperti seni rupa, musik, tari, dan drama. Soal-soalnya mencakup pengetahuan tentang sejarah seni, tokoh-tokoh seniman, unsur-unsur karya seni, dan fungsi seni dalam kehidupan. Ujian ini dimaksudkan untuk menilai pemahaman siswa terhadap berbagai aspek seni.
1. Karsinoma tulang adalah pertumbuhan sel ganas abnormal pada tulang dan jaringan terkaitnya.
2. Penyebabnya belum jelas tetapi kemungkinan termasuk genetik, radiasi, bahan kimia, dan trauma.
3. Gejalanya berupa nyeri tulang, bengkak, dan fraktur patologis yang dapat menyebar ke organ lain.
Undangan sosialisasi program tanaman jagung kuning kecamatan Lasalepa yang akan diselenggarakan pada tanggal 7 Maret 2017 pukul 09.00 di Balai Pertemuan Desa Labone. Kehadiran para tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok tani, dan aparat desa sangat diharapkan.
1. BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Zat warna menurut Witt (1876:70) merupakan gabungan zat organik tidak jenuh, kromofor
dan auksokrom. Zat organik tidak jenuh adalah molekul zat warna yang berbentuk senyawa
aromatik yang terdiri dari hidrokarbon aromatik, fenol dan senyawa yang mengandung
nitrogen. Kromofor adalah pembawa warna sedangkan auksokrom adalah pengikat antara
warna dengan serat.
Zat warna telah dikenal manusia sejak 2500 tahun sebelum masehi, zat warna pada masa itu
digunakan oleh masyarakat China, India dan Mesir, mereka membuat zat warna alam dari
berbagai jenis tumbuh-tumbuhan, binatang dan mineral untuk mewarnai serat, benang dan
kain. Peningkatan
mutu sumber daya manusia dan teknologi saat ini menjadikan zat warna kian berkembang
dengan pesat. Keterbatasan zat warna alam membuat industri tekstil menggunakan zat warna
buatan (sintetik) sebagai pewarna bahan tekstil, karena zat warna sintetik lebih banyak
memiliki warna, tahan luntur dan mudah cara pemakaiannya ketimbang zat warna alam yang
kian sulit diperoleh.
Secara umum zat pewarna pada makanan digolongkan menjadi dua kategori yaitu zat
pewarna alami dan zat pewarna sintetis. Zat pewarna alami merupakan zat pewarna yang
berasal dari tanaman atau buah-buahan. Secara kuantitas, dibutuhkan zat pewarna alami yang
lebih banyak daripada zat pewarna sintetis untuk menghasilkan tingkat pewarnaan yang
sama. Pada kondisi tersebut, dapat terjadi perubahan yang tidak terduga pada tekstur dan
aroma makanan. Zat pewarna alami juga menghasilkan karakteristik warna yang lebih pudar
dan kurang stabil bila dibandingkan dengan zat pewarna sintetis. Oleh karena itu zat ini tidak
dapat digunakan sesering zat pewarna sintetis.
Dewasa ini keamanan penggunaan zat pewarna sintetis pada makanan masih dipertanyakan di
kalangan konsumen. Sebenarnya konsumen tidak perlu khawatir karena semua badan
pengawas obat dan makanan di dunia secara kontinyu memantau dan mengatur zat pewarna
agar tetap aman dikonsumsi. Jika ditemukan adanya potensi risiko terhadap kesehatan, badan
pengawas obat dan makanan akan mengevaluasi pewarna tersebut dan menyebarkan
informasinya ke seluruh dunia. Pewarna yang terbukti mengganggu kesehatan, misalnya
mempunyai efek racun, berisiko merusak organ tubuh dan berpotensi memicu kanker, akan
ii
2. dilarang digunakan. Di Indonesia tugas ini diemban oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM).
Pemerintah
Indonesia
melalui
Peraturan
Menteri
Kesehatan
(Permenkes)
No.239/Menkes/Per/V/85 menetapkan 30 zat pewarna berbahaya. Rhodamine B termasuk
salah satu zat pewarna yang dinyatakan sebagai zat pewarna berbahaya dan dilarang
digunakan pada produk pangan. Namun demikian, penyalahgunaan salah satu zat pewarna
tekstil yaitu pewarna tekstil merah atau Rhodamine B sebagai zat pewarna pada makanan
masih sering terjadi di lapangan dan diberitakan di beberapa media massa. Biasanya zat
tersebut digunakan pada kerupuk, saus, minuman maupun mie. Para pedagang makanan
menggunakan zat pewarna tekstil tersebut karena faktor keuntungan, dengan biaya yang
murah mereka akan mendapat keuntungan yang lebih. Meskipun, makanan tersebut
berdampak buruk bagi orang lain.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.
Apa itu Rhodamin B ?
2.
Apa dampak bagi tubuh apabila terpapar Rhodamin B ?
3.
Bagaimana pencegahan agar tidak terpapar Rhodamin B ?
4.
Bagaimana pengobatan yang harus dilakukan apabila terpapar Rhodamin B ?
1.3 TUJUAN
1.
Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Rhodamin B.
2.
Untuk mengetahui dampak apabila terpapar Rhodamin B.
3.
Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah agar tubuh tidak terpapar Rhodamin B.
4.
Untuk mengetahui cara pengobatan apabila tubuh terpapar Rhodamin B.
ii
3. BAB II
PEMBAHASAN
2.1 RHODAMIN B
Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada industri
tekstil dan kertas. Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang penggunaannya pada makanan
melalui Menteri Kesehatan (Permenkes) No.239/Menkes/Per/V/85. Namun penggunaan
Rhodamine dalam makanan masih terdapat di lapangan. Contohnya, BPOM di Makassar
berhasil menemukan zat Rhodamine-B pada kerupuk, sambak botol, dan sirup melalui
pemeriksaan pada sejumlah sampel makanan dan minuman. Rhodamin B ini juga adalah
bahan kimia yang digunakan sebagai bahan pewarna dasar dalam tekstil dan kertas. Pada
awalnya zat ini digunakan untuk kegiatan histologi dan sekarang berkembang untuk berbagai
keperluan yang berhubungan dengan sifatnya dapat berfluorensi dalam sinar matahari.
Rumus Molekul dari Rhodamin B adalah C28H31N2O3Cl dengan berat molekul sebesar
479.000. Zat yang sangat dilarang penggunaannya dalam makanan ini berbentuk kristal hijau
atau serbuk ungu-kemerah – merahan, sangat larut dalam air yang akan menghasilkan warna
merah kebiru-biruan dan berfluorensi kuat. Rhodamin B juga merupakan zat yang larut dalam
alkohol, HCl, dan NaOH, selain dalam air. Di dalam laboratorium, zat tersebut digunakan
sebagai pereaksi untuk identifikasi Pb, Bi, Co, Au, Mg, dan Th dan titik leburnya pada suhu
165?C.
Dalam analisis dengan metode destruksi dan metode spektrofometri, didapat
informasi bahwa sifat racun yang terdapat dalam Rhodamine B tidak hanya saja disebabkan
oleh senyawa organiknya saja tetapi juga oleh senyawa anorganik yang terdapat dalam
Rhodamin B itu sendiri, bahkan jika Rhodamin B terkontaminasi oleh senyawa anorganik
lain seperti timbaledan arsen (Subandi,1999). Dengan terkontaminasinya Rhodamin B
dengan kedua unsur tersebut, menjadikan pewarna ini berbahaya jika digunakan dalam
makanan.
Di dalam Rhodamin B sendiri terdapat ikatan dengan klorin ( Cl ) yang dimana senyawa
klorin ini merupakan senyawa anorganik yang reaktif dan juga berbahaya. Rekasi untuk
mengikat ion klorin disebut sebagai sintesis zat warna. Disini dapat digunakan Reaksi FrieldCrafts untuk mensintesis zat warna seperti triarilmetana dan xentana. Rekasi antara ftalat
anhidrida dengan resorsinol dengan keberadaan seng klorida menghasilkan fluoresein.
Apabila resorsinol diganti dengan N-N-dietilaminofenol, reaksi ini akan menghasilkan
rhodamin B.
ii
4. Selain terdapat ikatan Rhodamin B dengan Klorin terdapat juga ikatan konjugasi. Ikatan
konjugasi dari Rhodamin B inilah yang menyebabkan Rhodamin B bewarna merah.
Ditemukannya bahaya yang sama antara Rhodamin B dan Klorin membuat adanya
kesimpulan bahwa atom Klorin yang ada pada Rhodamin B yang menyebabkan terjadinya
efek toksik bila masuk ke dalam tubuh manusia. Atom Cl yang ada sendiri adalah termasuk
dalam halogen, dan sifat halogen yang berada dalam senyawa organik akan menyebabkan
toksik dan karsinogen.
Berikut ini adalah nama-nama lain dari Rhodamine B
·
Acid Bruliant Pink B
·
ADC Rhodamine B
·
Aizen Rhodamine BH
·
Aizen Rhodamine BHC
·
Akiriku Rhodamine B
·
Briliant Pink B
·
Calcozine Rhodamine BL
·
Calcozine Rhodamine BX
·
Calcozine Rhodamine BXP
·
Cerise Toner
·
[9-(orto-Karboksifenil)-6-(dietilamino)-3H-xantin-3-ylidene] dietil ammonium klorida
·
Cerise Toner X127
·
Certiqual Rhodamine
·
Cogilor Red 321.10
·
Cosmetic Briliant Pink Bluish D conc
·
Edicol Supra Rose B
·
Elcozine rhodamine B
·
Geranium Lake N
·
Hexacol Rhodamine B Extra
·
Rheonine B
·
Symulex Magenta
·
Takaoka Rhodmine B
·
Tetraetilrhodamine
ii
5. 2.2 DAMPAK RHODAMIN B TERHADAP TUBUH
Penggunaan Rhodamine B dalam produk pangan dilarang karena bersifat karsinogenik kuat,
dapat mengakibatkan gangguan fungsi hati hingga kanker hati (Syah et al. 2005). Beberapa
sifat berbahaya dari Rhodamin B seperti menyebabkan iritasi bila terkena mata,
menyebabkan kulit iritasi dan kemerahan bila terkena kulit hampir mirip dengan sifat dari
Klorin yang seperti disebutkan di atas berikatan dalam struktur Rhodamin B. Penyebab lain
senyawa ini begitu berbahaya jika dikonsumsi adalah senyawa tersebut adalah senyawa yang
radikal. Senyawa radikal adalah senyawa yang tidak stabil. Dalam struktur Rhodamin kita
ketahui mengandung klorin (senyawa halogen), sifat halogen adalah mudah bereaksi atau
memiliki reaktivitas yang tinggi maka dengan demikian senyawa tersebut karena merupakan
senyawa yang radikal akan berusaha mencapai kestabilan dalam tubuh dengan berikatan
dengan senyawa-senyawa dalam tubuh kita sehingga pada akhirnya akan memicu kanker
pada manusia.
Klorin sendiri pada suhu ruang berbentuk sebagai gas. Sifat dasar klorin sendiri adalah gas
beracun yang menimbulkan iritasi sistem pernafasan. Efek toksik klorin berasal dari kekuatan
mengoksidasinya. Bila klorin dihirup pada konsentrasi di atas 30ppm, klorin mulai bereaksi
dengan air dan sel-sel yang berubah menjadi asam klorida (HCl) dan asam hipoklorit (HClO).
Ketika digunakan pada tingkat tertentu untuk desinfeksi air, meskipun reaksi klorin dengan
air sendiri tidak mewakili bahaya utama bagi kesehatan manusia, bahan-bahan lain yang
hadir dalam air dapat menghasilkan disinfeksi produk sampingan yang dapat merusak
kesehatan manusia. Klorit yang digunakan sebagai bahan disinfektan yang digunakan dalam
kolam renang pun berbahaya, jika terkena akan mennyebabkan iritasi pada mata dan kulit
manusia.
Bahaya jangka pendek diantaranya adalah mual, muntah, sakit perut, dan tekanan
darah rendah. Sedangkan bahaya jangka panjangnya adalah kanker.
Tanda-tanda dan gejala akut bila terpapar Rhodamin B :
1. Jika terhirup dapat menimbulkan iritasi pada saluran pernafasan.
2. Jika terkena kulit dapat menimbulkan iritasi pada kulit.
3. Jika terkena mata dapat menimbulkan iritasi pada mata, mata kemerahan, udem pada
kelopak mata.
4. Jika tertelan dapat menimbulkan gejala keracunan dan air seni berwarna merah atau
merah muda.
ii
6. 2.3 PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
Pencegahan
Konsumen sebelum membeli makanan dan minuman, harus meneliti kondisi fisik, kandungan
bahan pembuatnya, kehalalannya melalui label makanan yang terdapat di dalam kemasan
makanan tersebut agar keamanan makanan yang dikonsumsi senantiasa terjaga dan Lihat
nomor registrasi keamanan dari BPOM.
Pencegahan dapat dilakukan dengan mengenali ciri-ciri makanan yang mengandung
Rhodamin B. Adapun cirinya sebagai berikut :
1. Warna kelihatan cerah (merah menyala), sehingga tampak menarik bila produk pangan
dalam bentuk larutan/minuman warna merah berpendar.
2. Warna tidak pudar akibat pemanasan (akibat digoreng atau direbus).
3. Ada sedikit rasa pahit (terutama pada sirop atau limun).
4. Baunya tidak alami sesuai makanannya.
5. Banyak memberikan titik-titik warna karena tidak homogen (misalnya pada kerupuk, es
puter).
6. Muncul rasa gatal di tenggorokan setelah mengonsumsinya.
7. Harganya Murah
Pengobatan
Pertolongan Pertama pada Keracunan Rhodamine B:
1. Bila terhirup segera pidahkan korban dari lokasi kejadian, pasang masker berkatup atau
perlatan sejenis untuk melakukan pernapasan buatan, bila perlu hubungi dokter;
2. Bila terkena kulit segera lepaskan pakaian perhiasan dan sepatu penderita yang
terkontaminasi/terkena Rodamin B. Cuci kulit dengan sabun dan air mengalir sampai
bersih dari Rodamin B, selama kurang lebih 15 menit sampai 20 menit. Bila perlu hubungi
dokter;
3. Bila terkena mata, bilas dengan air mengalir atau larutan garam fisilogis, mata dikeip
kedipkan sampai dipastikan sisa Rodamin B sudah tidak ada lagi atau sudah bersih. bila
perlu hubungi dokter;
4. Bila tertelan dan terjadi muntah, letakan posisi kepala lebih rendah dari pinggul untuk
mencegah terjadinya muntahan masuk ke saluran pernapasan. Bila korban tidak sadar,
miringkan kepala ke samping atau ke satu sisi. Segera hubungi dokter.
ii
7. BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
a.
Rhodamin B adalah salah satu zat pewarna sintetis yang biasa digunakan pada
industri tekstil dan kertas. Zat ini ditetapkan sebagai zat yang dilarang
penggunaannya
pada
makanan
melalui
Menteri
Kesehatan
(Permenkes)
No.239/Menkes/Per/V/85. Namun penggunaan Rhodamine dalam makanan masih
terdapat di lapangan.
b.
Bahaya jangka pendek apabila terpapar Rhodamin B diantaranya adalah mual,
muntah, sakit perut, dan tekanan darah rendah. Sedangkan bahaya jangka
panjangnya adalah kanker seperti Kanker Hati.
c.
Pencegahan agar tidak terpapar oleh Rhodamin B adalah dengan mengenali ciri-ciri
makanan yang mengandung Rhodamin B dan tidak mengkonsumsinya.
d.
Pengobatan apabila terpapar Rhodamin B dapat dilakukan dengan pertolongan
pertama seperti membasuh dengan bersih kulit dan mata yang terpapar, menjauh dari
lokasi dan menggunakan masker apabila terhirup, dan segera hubungin dokter
ataupun membawa korban ke rumah sakit.
3.2 SARAN
Seharusnya pemerintah dapat menangani kasus dengan serius dan tegas. Misalnya dengan
membuat peraturan bahwa zat pewarna tekstil tidak dapat dijual bebas. Namun, masyarakat
juga harus sadar diri sendiri dalam berhati-hati mengkonsumsi makanan. Contohnya dengan
tidak jajan sembarangan, memberikan bimbingan kepada anak agar tidak jajan sembarangan,
dan membawa makanan dari rumah. Karena kasihan anak-anak sebagai penerus bangsa sudah
teracuni sejak dini oleh jajanan mereka sendiri yang dapat mengganggu masa depan mereka
karena makanan yang tidak sehat.
ii
8. DAFTAR PUSTAKA
Ervina. 2011. Bahaya Makanan yang Menggunakan Zat.
http://ervinanana.blogspot.com/, diakses pada 30 Desember 2012.
Fifi. 2010. Awas Pewarna Tekstil Rhodamin B dalam Makanan Anda.
http://coretanfifi.wordpress.com/, diakses pada 30 Desember 2012.
Hamdani, S. 2012. Rhodamin B. http://catatankimia.com/, diakses pada 30 Desember
2012.
NN. 2009. Bahaya Zat Pewarna pada Makanan.
http://informasisehat.wordpress.com/, diakses pada 30 Desember 2012.
Sorandaka. 2012. Dampak Penggunaan Zat Warna pada Makanan.
http://sorandaka.blogdetik.com/, diakses pada 30 Desember 2012.
ii
9. DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2
1.3 Tujuan dan Manfaat...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
2.1. Pengertian RHODAMIN B........................ ................................................3
2.2. dampak RHODAMIN B terhadap tubuh....................................................5
2.3. pencegahan dan pengobatan....................................................................6
BAB III PENUTUP................................................................................................7
2.1 Kesimpulan..................................................................................................7
2.2 Saran...........................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................8
ii
10. KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat
dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan sebuah karya tulis dengan
tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul
“DAMPAK PENGGUNAAN MAKANAN TERHADAP RODA MIN B”
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman
bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau
menyinggu perasaan pembaca.
Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Raha, Oktober 2013
"Penulis"
ii