3. KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan “Laporan Akhir Praktikum Kimia” dengan sebaik-baiknya
dan tepat waktu.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai bukti hasil dari percobaan-
percobaan yang telah dilakukan saat praktikum dan untuk melengkapi tugas dari praktikum
kimia. Penulis juga berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam proses
penyelesaian laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam upaya penyelasaian tugas laporan ini, banyak
megalami berbagai kesulitan sehingga tidaklah mengherankan apabila dalam laporan ini
masih banyak ditemukan kesalahan-kesalahan di sana sini. Oleh karena itu, kami sebagai
penulis banyak mengalami kendala dan kesulitan.Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari
kesempurnaan oleh sebab kritik dan saran dari berbagai pihak yang sifatnya membangun,
sangat kami harapkan.Semoga laporan ini bermanfaat adanya.
Makale, 23 Mei 2013
Penulis,
Putri Yusril
4. MENENTUKAN pH LARUTAN
TUJUAN
Untuk menentukan pH suatu larutan dengan menggunakan indicator universal
LANDASAN TEORI
Untuk mengetahui sifat asam dan basa dari larutan dapat dilakukan dengan
menggunakan indikator asam basa dan pH meter. Indikator asam basa adalah zat yang
mengandung suatu zat yang dapat menunjukkan warna yang berbeda pada lingkungan
asam maupun basa. Beberapa indikator asam basa yang biasa digunakan antara lain kertas
lakmus dan larutan indikator.
Indikator universal adalah campuran berbagai indikator yang dapat menunjukkan
pH suatu larutan dari perubahan warnanya.indikator universal dilengkapi dengan peta
warna, sehingga kita bisa menentukan nilai pH zat berdasarkan warna-warna
tersebut.Dengan mengetahui nilai pH maka dapat ditentukan apakah larutan bersifat
asam, basa atau netral.
PENENTUAN pH LARUTAN :
Konsentrasi ion [H+
] dalam suatu larutan encer umumnya sangat rendah tetapi sangat
menentukan sifat – sifat dari larutan terutama, larutan dalam air. Menurut Sorensen , Ph
merupakan fungsi logaritma negatif dari konsentrasi ion H+
dalam suatu larutan dan
dirumuskan sebagai berikut :
pH = – log [H+
]
Dengan analogi yang sama untuk menentukan harga konsentrasi OH-
dalam larutan dapat
digunakan rumusan harga Poh:
pOH = – log [OH-
]
Dalam keadaan kesetimbangan air terdapat tetapankesetimbangan :
Kw = [H+
] [OH-
]
Jadi dengan menggunaan konsep – log = p ,maka :
- Log Kw = – log [H+
] [OH-
]
- Log Kw ={ – log [H+
]} + {- log [OH-
]}
pKw = pH + Poh
5. ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Plat-tetes
2. Pipet tetes
3. Labu semprot
Bahan :
1. Indicator
universal
2. Aquadest
3. Larutan A
4. Larutan B
5. Air bak
6. Air kolam
7. Air selokan
8. Air ludah
9. Urine
10. Ethanol
6. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan
2. Isilah masing-masing lubang plat-tetes dengan larutan yang akan diujikan
3. Masukkan indikator universal pada setiap larutan
4. Amati warna yang terbentuk pada indikator universal
5. Tentukan perkiraan nilai pH larutan
6. Catat hasil pengamaatan
DATA PERCOBAAN
No. Larutan
Warna
Indikator
pH (H+
) (H-
)
1. Aquadest Hijau 8 10-8
10-6
2. Larutan A Ungu 13 10-13
10-1
3. Larutan B Merah 2 10-2
10-12
4. Air Bak Hijau 8 10-8
10-6
5. Air Kolam Hijau 8 10-8
10-6
6. Air Selokan Hijau Tua 9 10-9
10-5
7. Air Ludah Hijau Muda 7 10-7
10-7
8. Urine Kuning 4 10-4
10-10
9. Ethanol Kuning Muda 5 10-5
10-9
KESIMPULAN
Kertas indikator ini memiliki keakuratan yang lebih baik dibandingkan indikator-
indikator lainnya. Kertas ini memiliki 4 warna yang berfungsi untuk mencari pH larutan.
Cara kerjanya adalah dengan mencelupkan kertas ini ke larutan yang akan dihitung pH
nya. Kemudian warna pada kertas ini akan berubah dan selanjutnya kita harus
mencocokkannya dengan warna pH tertentu.Setiap nilai pH memiliki warna yang berbeda-
beda.
7. Dari percobaan kami, kita dapat mengetahui pH larutan yang kami uji, yaitu:
1. Aquadest memiliki pH 8
2. Larutan A memiliki pH 13
3. Larutan B memiliki pH 2
4. Air bak memiliki pH 8
5. Air selokan memiliki pH 8
6. Air kolam memiliki pH 9
7. Air ludah memiliki pH 7
8. Urine memiliki pH 4
9. Ethanol memiliki pH 5
Pada dasarnya, larutan yang memiliki pH 2-6 merupakan larutan yang
mengandung Asam, sedangkan larutan yang memiliki pH 8-12 merupakan larutan yang
mengandung basa. Sementara larutan yang memiliki pH 7 dikatakan netral.