SlideShare a Scribd company logo
1 of 17
Download to read offline
MAKALAH 
IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM BASA DENGAN INDIKATOR ALAMI 
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar 
Disusun Oleh: 
Adiek Sasmoko 
Hasmidar 
M. Wahid Ardani B 
Nurhayati Yunnar 
JURUSAN PETRO & OLEO KIMIA 
AKADEMI KOMUNITAS BONTANG 
POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA 
2014 
i
Abstrak 
Indikator alami merupakan bahan alami yang dapat berubah warnanya dalam larutan 
yang sifatnya berbeda, asam, basa atau netral. Indikator alami yang biasa digunakan untuk 
pengujian asam basa adalah bunga – bungaan, umbi, kulit buah dan daun yang berwarna. 
Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang 
sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau. 
Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan warna pada indikator alami ketika 
ii 
dicampur dengan larutan asam atau basa. 
Karena kami tidak diberi tugas melakukan penelitian ,maka karya ilmiah kami ini 
hanya hasil dari studi pustaka. Hasil studi pustaka yang kami peroleh, indikator dari bahan 
alami seperti bunga-bungaan, tidak semuanya baik digunakan sebagai indikator.Hanya 
ekstrak bunga tertentu yang mempunyai warna yang mencolok yang mampu dijadikan 
indikator yang baik karena perubahan warnanya mudah dianalisa. 
Ekstrak bunga yang baik digunakan sebagai indikator alami sesuai dengan praktikum 
yang kami lakukan adalah bunga sepatu dan kunyit karena perubahan warna pada ekstrak 
bunga sepatu dan kunyit sangat kontras saat dicampuri dengan larutan asam. Sedangkan 
ekstrak bunga yang kurang baik digunakan adalah ekstrak bunga tapak dara, ekstrak bunga 
pacar air, ekstrak bunga bugenvil, ekstrak bunga eforbia, ekstrak bunga ungu telang dan 
ekstrak bunga asoka karena tidak memiliki perubahan warna secara kontras saat dicampuri 
dengan larutan asam atau basa.
KATA PENGANTAR 
Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan 
hidayahNya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini pada 
waktunya. Walaupun hasilnya masih jauh dari apa yang menjadi harapan dosen. Namun 
sebagai awal pembelajaran dan agar menambah spirit dalam mencari pengetahuan yang 
luas dilapangan, bukan sebuah kesalahan jika kami mengucapkan kata syukur. 
Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen mata kuliah Kimia Dasar yang telah 
memberikan tugas kepada kami dengan tema ini.Semoga dalam pembahasan kami ini 
dapat menambah pengetahuan kita dan dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari - 
hari. 
Demikian, harapan kami semoga hasil pengkajian ini dapat bermanfaat bagi kita 
semua. Dan menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula, 
amin. Kami menyadari bahwa tugas ini belum sempurna, oleh karena itu saran dan kritik 
yang membangun dari rekan-rekan pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan 
tugas ini. 
iii 
Bontang, November 2014 
Penyusun
DAFTAR ISI 
Halaman Judul.............................................................................................................................i 
Abstrak……………………………………………………………………………....... ...........ii 
Kata Pengantar……………………………………………………………….........................iii 
Daftar isi………………………………………………………………………........................iv 
Bab I Pendahuluan………………………………………………….........................................1 
1.1 Latar Belakang………………………………………………………........................1 
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..……….....................2 
1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………….....................2 
1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………......................2 
Bab II Tinjauan Pustaka………………………..…………………………...............................3 
2.1 Indikator Alami………………..……………………………………… .....................3 
2.2 Bunga Pacar Air……………………………………………………….......................3 
2.3 Bunga Tapak Dara…….…………………………………........................... ...............3 
2.4 Bunga Ungu Telang….……………………………………………….......... ............4 
2.5 Bunga Sepatu……………………………………................................................ ......4 
2.6 Bunga Eforbia.……………………………………………........................... ............5 
2.7 Bunga Bugenvil………………………………………………........................ ..........5 
2.8 Bunga Asoka……………………………………………................................. ..........5 
2.9 Kunyit….………………………………………………..................................... .......6 
2.10 Tabel Indikator Alami………………………………………………….......... ..........7 
Bab III Metodologi Penelitian………………………….……………………….......................8 
3.1 Alat dan Bahan…………………………..……………………………......................8 
3.2 Prosedur Kerja………………….....……..…….…………………….........................8 
3.3 Data Pengamatan………………………………..……………………..... .................9 
Bab IV Pembahasan…………………………………................................................ ...........10 
Bab V Penutup………………………………………………………………….....................12 
5.1 Kesimpulan………………………………..……………………………............ .....12 
5.2 Saran……………………………………………………………….…….................12 
Daftar Pustaka……………………………………………………………................................v 
iv
BAB I 
PENDAHULUAN 
1 
1.1 Latar Belakang 
Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu 
asam, basa, dan netral. Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk 
mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena 
sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam 
atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung racun 
atau zat yang berbahaya. 
Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator. 
Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah 
dan brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna jika 
ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai indikator 
sintetis. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan basa indikator derajat 
keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan.Karena itu setiap sekolah 
seharusnya menyediakan indikator sintetis untuk percobaan tersebut.Tetapi pada 
kenyataannya, tidak semua sekolah mampu menyediakan indikator sintetis. Oleh 
karena itu diperlukan alternatif lain sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar 
indikator pH sintetis dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari 
bahan-bahan alam atau tanaman. 
Dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan senyawa 
organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu mudah dibuat juga 
murah karena bahan-bahannya mudah didapat serta menambah pengetahuan tentang 
manfaat bunga tapakdara, bunga pacar air, bunga ungu telang, bunga sepatu, bunga 
eforbia, bunga bugenvil, kunyit dan bunga asoka. Karakteristik bunga yang baik 
digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan 
hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Pada 
pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga 
dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah 
dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga
proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin 
banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan 
2 
1. 2 Rumusan Masalah 
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, permasalahan yang akan 
dibahas pada karya tulis ini adalah : 
a. Bagaimana menentukan perubahan warna pada indikator alami ketika dicampur 
dengan larutan asam atau basa? 
1.3 Tujuan Penelitian 
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan di capai sebagai berikut : 
a. Untuk mengetahui perubahan warna pada indikator alami ketika dicampur dengan 
larutan asam atau basa. 
1.4 Manfaat Penelitian 
Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian pada studi pustaka yang kami 
dapatkan di atas, dapat disebutkan beberapa manfaat penelitian dari karya tulis ini, 
yaitu : 
a. Bagi penulis 
Mengetahui perubahan warna yang terjadi pada indikator alami ketika ditetesi 
oleh larutan asam dan basa. 
b. Bagi pembaca 
Dapat menambah wawasan dengan mengetahui perubahan-perubahan yang 
terjadi pada percobaan yang menentukan asam dan basa suatu indikator, ketika 
indikator alami tersebut ditetesi oleh cuka atau air kapur.
BAB II 
TINJAUAN PUSTAKA 
3 
2.1 Indikator Alami 
Indikator alam merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan 
yang sifatnya berbeda, asam, basa atau netral. Indikator alam yang biasa digunakan 
untuk pengujian asam basa adalah bunga – bungaan, umbi, kulit buah dan daun yang 
berwarna. Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, 
misalnya kembang sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan di dalam basa 
berwarna hijau. 
2.2 Bunga Pacar Air 
Bunga pacar air ini memiliki nama ilmiah Impatiens balsamina Linn. Pacar air 
Merupakan terna berbatang basah, bercabang, dengan daun tunggal, bentuk lanset 
memanjang pinggir bergerigi warna hijau muda tanpa daun penumpu. Bunga berwarna 
cerah, ada beberapa macam warna, seperti merah, oranye, ungu, putih. Buahnya buah 
kendaga, bila masak akan membuka menjadi 5 bagian yang terpilin. Biasanya ditanam 
sebagai tanaman hias dengan tinggi 30 - 80 cm. Kandungan kimia bunga pacar air ini 
adalah anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol, 
quercetin. Akar : cyanidin mono-glycoside. 
2.3 Bunga Tapak Dara 
Tapak dara ini memiliki nama ilmiah Chtarantus roseus (L.) G. Don dan banyak 
dipelihara sebagai tanaman hias. Tapak dara sering dibedakan menurut jenis bunganya, 
yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang 
sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di 
padang atau di pedesaan beriklim tropis. Tapak dara memiliki batang yang berbentuk 
bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. 
Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. 
Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapak 
dara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang.
Penyebaran tumbuhan ini melalui biji. Dari akar, batang, daun hingga bunga tapak dara 
mengandung vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinlouresin merupakan kandungan 
komposisi zat alkaloid dari tapak dara. 
4 
2.4 Bunga Ungu Telang 
Bunga Ungu Telang ini memiliki nama ilmiah Clitoria ternatea L. Tumbuhan ini 
hidup di semak, menjalar, panjang 3-5 m. Batang: membelit, masif, permukaan beralur, 
hijau. Daunnya majemuk, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung tumpul, pangkal 
meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 2-4 cm, tangkai silindris, panjang 4-8 cm, 
pertulangan menyirip, permukaan berbulu, hijau. Bunganya majemuk, bentuk tandan, 
di ketiak daun, tangkai silindris, berwarna hijau, kelopak bentuk corong, panjang 1,5- 
2,5 cm, hijau kekuningan, tangkai benang sari berlekatan membentuk tabung, putih, 
kepala sari bulat, kuning, tangkai putik silindris, kepala putik bulat, hijau, mahkota 
bentuk kupu-kupu, ungu. Buah berbentuk polong, panjang 7-14 cm, bertangkai pendek, 
masih muda hijau setelah tua hitam. Bijinya berbentuk ginjal, masih muda hijau setelah 
tua coklat. Akarnya tunggang, putih kotor. Tumbuhan ini mengandung saponin, 
flavonoid, alkaloid, caoksalat, dan sulfur. Pada daun terdapat unsur kaempferol-3- 
glukosida, dan triterpenoid. Pada bunga terkandung delphinidi 3,3,5 dan triglukoside 
fenol sedangkan akarnya bisa memabukan. 
2.5 Bunga Sepatu 
Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku 
Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di 
daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari 
berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau 
bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye 
hingga merah tua atau merah jambu. Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang 
dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak 
bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai 
putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang 
bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. 
Kembang sepatu ini memiliki rasa manis dan bersifat netral. Bahan kimia yang 
terkandung dalam daun kembang sepatu di antaranya taraxeryl acetat.Selain itu, bunga 
kembang sepatu mengandung cyanidin diglucosid, hibisetin, zat pahit, dan lendir.
5 
2.6 Bunga Eforbia 
Eforbia adalah tanaman dengan batang berduri dan bergetah, dengan bunga yang 
menyembul dari ketiak daun berupa gerombol bunga. Sebagian dari jenis euphorbia 
tumbuh menyemak, tetapi ada juga jenis-jenis yang tumbuh tinggi dan besar. Bunga 
euphorbia yang sempurna selalu berkelipatan 8. Euphorbia dikenal juga sebagai bunga 
delapan dewa. Batang euphorbia tidak berkayu, tetapi jika tumbuh membesar akan 
mengeras. Bentuk batangnya ada yang bulat, ada pula yang bersudut. Batang ini 
ditumbuhi duri, ada yang berduri tunggal, ganda, dan duri yang berkelompok. Daun 
yang sehat agak tebal, dengan permukaan halus, dan tulang daun yang menonjol. 
Bentuk daun ada yang berujung lancip, oval, ada juga yang membulat, dan ada pula 
yang berbentuk hati. Euphorbia juga ada yang berupa species, ada juga yang varietas 
(biasa disebut jenis hibrida atau hasil persilangan). Euphorbia berkerabat dekat dengan 
kastuba, sehingga euphorbia juga adalah jenis tanaman yang peka terhadap cahaya 
pada malam hari. Adanya cahaya malam hari menjadikan tanaman ini tidak mau 
berbunga, tetapi akan mempercepat atau memacu tumbuhnya tunas samping. 
2.7 Bunga Bugenvil 
Kembang kertas atau populer juga dengan nama bugenvil (pengucapan bahasa 
Inggris: bougainville; nama ilmiah: Bougainvillea, terutama B. glabra) merupakan 
tanaman hias populer. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. 
Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik 
perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap dianggap 
sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang 
terlindung oleh seludang. Tanaman bunga kertas atau bougainvillea ini mempunyai 
bagian tanaman yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman bougainvillea menjadi 
tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya 
yang mudah. 
2.8 Bunga Asoka 
Bunga Asoka memiliki nama ilmiah Asupala. Bunga Asoka merupakan salah satu 
pohon suci di India. Bisa ditemukan di seluruh wilayah India. Bunga ini juga bisa 
ditemui di banyak tempat di Indonesia. Bunganya memiliki bermacam-macam warna 
diantaranya merah, oranye, dan kuning. Banyak disukai sebagai tanaman hias karena
daunnya bisa dibentuk dan bunganya indah. Dokumen sejarah menyatakan bahwa 
Asoka mengandung hematoksilin. Hasil analisis terbaru menunjukkan bahwa kulit 
kayu kering Asoka yang dihaluskan mengandung cukup banyak tannin dan zat organik 
yang mengandung besi. Asoka tidak mengandung sifat alkaloid aktif maupun minyak 
atsiri. Kulit kayunya mengandung sejumlah tanin dan catachin. 
6 
2.9 Kunyit 
Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn.Curcuma domestica Val.), adalah 
termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. 
Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, 
Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia 
umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu 
masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar 
kunyit atau kunir ini dinamakan Janar. Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat 
obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 
10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat bermanfaat lainnya 
seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, 
Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung 
Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 
45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.
2.10 Tabel Perubahan Warna dengan Indikator Alami 
Sebelum Sesudah 
7 
Warna Bunga Nama 
Bunga 
Warna Air 
Bunga 
Warna Air 
Bunga + Asam 
Asetat 
Warna Air Bunga + 
Air Kapur 
Merah Kembang 
sepatu 
Ungu muda Merah Hijau tua 
Kuning Terompet Kuning 
keemasan 
Emas muda Emas tua 
Ungu Anggrek Ungu tua Pink tua Hijau kemerahan 
Merah Asoka Coklat muda Oranye muda Coklat 
Kuning Kunyit Oranye Oranye cerah Coklat kehitaman 
Ungu Bougenville Pink tua Pink muda Coklat teh 
Pink Euphorbia Pink keputih-putihan 
Pink muda Hijau lumut 
Merah Kamboja Coklat tua Coklat oranye Coklat kehitaman 
Tabel 2.1
BAB III 
METODOLOGI PENELITIAN 
8 
3.1 Alat dan Bahan 
Bahan : 
a. Ekstrak bunga 
b. Ekstrak bunga 
c. Ekstrak bunga 
d. Ekstrak bunga 
e. Air 
f. Larutan asam (cuka) 
g. Larutan basa (air kapur) 
Alat : 
a. Pipet 
b. Plat tetes 
c. Gelas ukur 
d. Lumpang dan alu 
3.2 Prosedur Kerja 
1. Haluskan kelopak bunga hingga ekstraknya keluar 
2. Campur ekstrak bunga dengan air. 
3. Ambil beberapa tetes dari ekstrak bunga menggunakan pipet. Kemudian 
meletakkannya di piring tempat percobaan. 
4. Ulangii langkah no.1-3 untuk ekstrak bunga atau daun lain. 
5. Setelah semua ekstrak telah diletakkan di plat tetes, kemudian teteskan beberapa 
tetes larutan asam dan beberapa tetes larutan basa di tempat yang berbeda. 
6. Catat dan tulis perubahan-perubahan warna yang terjadi serta pengamatan lainnya.
9 
3.3 Data Pengamatan 
No Nama Bahan 
Warna Ekstrak 
Asam Asli Basa 
1 Bunga Pacar Air Merah Jambu Ungu Pekat Kuning Pekat 
2 Bunga Tapak Dara Merah Muda Biru Muda Kuning 
3 Bunga Ungu Teleng Merah bella Biru Hijau pekat 
4 Bunga Sepatu Merah Ungu Hijau Bening 
5 Bunga Evorbia Pink Muda 
Putih 
Transparan 
Hijau pekat 
muda 
6 Bunga Bugenvil Pink Pekat Pink Hijau Bening 
7 Kunyit 
Kuning 
Transparan 
Orange Merah 
8 Bunga Asoka Merah Bata Coklat Bening 
Hijau Pekat 
Tua 
Tabel 3.1
BAB IV 
PEMBAHASAN 
Pada pembuatan indikator alami (ekstrak bunga) dimana bunga dicuci dengan air 
mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut 
dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas 
permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas 
permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses 
pelarutan. Pada proses pemotongan bunga tidak dicincang melainkan dipotong kecil-kecil. 
Seperti pada percobaan yang telah di lakukan memperoleh hasil sebagai berikut : 
10 
1) Ekstrak Bunga Pacar Air 
Sari bunga pacar air memiliki warna ungu pekat, setelah di tetesi larutan asam 
menjadi merah jambu dan setelah di tetesi larutan basa menjadi kuning pekat. Hal 
ini menunjukkan bahwa bunga pacar air sesuai dengan sifat dari larutan asam dan 
basa. 
2) Ekstrak Bunga Tapak Dara 
Sari bunga tapak dara memiliki warna biru muda, setelah di tetesi larutan asam 
menjadi merah muda dan setelah di tetesi larutan basa menjadi kuning. Hal ini 
menunjukkan bahwa bunga tapak dara sesuai dengan sifat dari asam. 
3) Ekstrak Bunga Ungu Telang 
Sari bunga ungu telang memiliki warna biru, setelah di tetesi larutan asam 
menjadi merah bella dan setelah di tetesi larutan basa menjadi hijau pekat. Hal ini 
menunjukkan bahwa bunga ungu telang sesuai dengan sifat dari asam. 
4) Ekstrak Bunga Sepatu 
Sari bunga ungu sepatu memiliki warna ungu, setelah di tetesi larutan asam 
menjadi merah dan setelah di tetesi larutan basa menjadi hijau bening. Hal ini 
menunjukkan bahwa bunga sepatu sesuai dengan sifat dari asam. 
5) Ekstrak Bunga Eforbia 
Sari bunga ungu eforbia memiliki warna putih transparan, setelah di tetesi 
larutan asam menjadi pink muda dan setelah di tetesi larutan basa menjadi hijau 
pekat muda. Hal ini menunjukkan bahwa bunga eforbia sesuai dengan sifat dari 
asam dan basa.
11 
6) Ekstrak Bunga Bugenvil 
Sari bunga ungu bugenvil memiliki warna pink , setelah di tetesi larutan asam 
menjadi pink pekat dan setelah di tetesi larutan basa menjadi hijau bening. Hal ini 
menunjukkan bahwa bunga bugenvil sesuai dengan sifat dari asam. 
7) Ekstrak Kunyit 
Sari kunyit memiliki warna orange, setelah di tetesi larutan asam menjadi 
kuning transparan dan setelah di tetesi larutan basa menjadi merah. Hal ini 
menunjukkan bahwa kunyit sesuai dengan sifat asam dan basa. 
8) Ekstrak Bunga Asoka 
Sari bunga asoka memiliki warna coklat bening, setelah di tetesi larutan asam 
menjadi merah bata dan setelah di tetesi larutan basa menjadi hijau pekat tua. Hal 
ini menunjukkan bahwa bunga asoka sesuai dengan sifat dari asam.
BAB V 
PENUTUP 
12 
5.1 Kesimpulan 
Berdasarkan studi pustaka yang kami dapatkan bahwa, menurut hasil praktikum 
yang dilakukan dengan menggunakan bahan indikator alami, ditemukan bahan 
alternatif dalam menggunakan larutan indikator sebagai penentu pH larutan. Selain 
bahannya mudah ditemukan juga sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan 
bahan kimia yang berbahaya. 
Indikator dari bahan alami seperti bunga-bungaan tidak semuanya baik digunakan 
sebagai indikator.Hanya ekstrak bunga tertentu yang mempunyai warna yang mencolok 
yang mampu dijadikan indikator yang baik karena perubahan warnanya mudah 
dianalisa. 
Ekstrak bunga yang baik digunakan sebagai indikator alami sesuai dengan 
praktikum yang kami lakukan adalah bunga sepatu dan kunyit karena perubahan warna 
pada ekstrak bunga sepatu dan kunyit sangat kontras saat dicampuri dengan larutan 
asam. Sedangkan ekstrak bunga yang kurang baik digunakan adalah ekstrak bunga 
tapak dara, ekstrak bunga pacar air, ekstrak bunga bugenvil, ekstrak bunga eforbia, 
ekstrak bunga ungu telang dan ekstrak bunga asoka karena tidak memiliki perubahan 
warna secara kontras saat dicampuri dengan larutan asam atau basa. 
5.2 Saran 
Setelah melakukan praktikum, sebaiknya peralatan yang digunakan dibersihkan 
kembali dan disimpan ditempat semula agar tidak mendatangkan dampak buruk yang 
tidak terduga dan pada saat peralatan tersebut akan digunakan kembali maka 
diharapkan tak ada kotoran yang masih melekat pada peralatan tersebut karena akan 
memperhambat proses penelitian berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA 
http://www.zakapedia.com/2013/02/cara-menentukan-asam-basa-dan-garam.html. Diakses 
pada tanggal 29 Oktober 2014 
http://rumputobat.blogspot.com/2012/11/tanaman-obat-pacar-air.html. Diakses pada tanggal 
29 Oktober 2014 
http://rumputobat.blogspot.com/2013/01/tanaman-obat-tapak-dara.html. Diakses pada tanggal 
29 Oktober 2014 
http://bataviareload.wordpress.com/2012/03/15/kembang-telang/. Diakses pada tanggal 29 
Oktober 2014 
http://id.wikipedia.org/wiki/Kembang_Sepatu. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 
http://www.togasehat.com/2012/02/khasiat-bunga-sepatu.html. Diakses pada tanggal 29 
Oktober 2014 
http://tamanku.com/euphorbia-tanaman-asli-madagaskar/. Diakses pada tanggal 29 Oktober 
2014 
http://rianiflower.wordpress.com/bunga-bougenville/. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 
http://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 
http://www.scribd.com/doc/55850911/Manfaat-Bunga-Asoka. Diakses pada tanggal 29 
Oktober 2014 
http://franfiscompanyandindustries.blogspot.com/2012/10/larutan-asam-basa-dengan 
indikator-alami.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014. 
http://srielfyra.blogspot.com/2013/02/makalah-asam-basa-indikator-alami_2918.html. 
Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014. 
http://titacassie.blogspot.com/2011/10/indikator-asam-basa-alami.html. Diakses pada tanggal 
29 Oktober 2014. 
v

More Related Content

What's hot

Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisisrinandani
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase DaPiDaBi
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszKlara Tri Meiyana
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Nida Chofiya
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basanurwiji
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku21 Memento
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisWaQhyoe Arryee
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalaseNisa 'Icha' El
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaArvina Frida Karela
 
metode ilmiah tanaman cabai
metode ilmiah tanaman cabaimetode ilmiah tanaman cabai
metode ilmiah tanaman cabaidanar arya
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaksmi_Perwira
 
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaLKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaNurmalitaFatimah1
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPATezzara Clara Sutjipto
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangYasinta Surya
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaFeren Jr
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisisvina irodatul afiyah
 

What's hot (20)

Fermentasi anaerob
Fermentasi anaerobFermentasi anaerob
Fermentasi anaerob
 
Percobaan Elektrolisis
Percobaan ElektrolisisPercobaan Elektrolisis
Percobaan Elektrolisis
 
Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase Laporan percobaan enzim katalase
Laporan percobaan enzim katalase
 
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan IngenhouszLaporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
Laporan praktikum biologi Percobaan Ingenhousz
 
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
Laporan praktikum bio (uji zat makanan)
 
Laporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam BasaLaporan Praktikum Asam Basa
Laporan Praktikum Asam Basa
 
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik BekuPraktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
Praktikum Kimia - Penurunan Titik Beku
 
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi FotosintesisLaporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
Laporan Resmi Praktikum Biologi Fotosintesis
 
Laporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisisLaporan percobaan kimia elektrolisis
Laporan percobaan kimia elektrolisis
 
Laporoan Praktikum Fotosintesis
Laporoan Praktikum FotosintesisLaporoan Praktikum Fotosintesis
Laporoan Praktikum Fotosintesis
 
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12   laporan praktikum enzim katalaseBiologi 12   laporan praktikum enzim katalase
Biologi 12 laporan praktikum enzim katalase
 
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang BerbedaLaporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
Laporan Praktikum Pertumbuhan Tanaman Kacang Hijau pada Media yang Berbeda
 
metode ilmiah tanaman cabai
metode ilmiah tanaman cabaimetode ilmiah tanaman cabai
metode ilmiah tanaman cabai
 
Laporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paruLaporan kapasitas udara paru paru
Laporan kapasitas udara paru paru
 
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan PenyanggaLKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
LKPD Kimia berbasis PBL pada Materi Larutan Penyangga
 
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPABab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
Bab 1 pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan kelas XII SMA IPA
 
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentangLaporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
Laporan praktikum peristiwa osmosis pada kentang
 
Laporan enzim katalase
Laporan enzim katalaseLaporan enzim katalase
Laporan enzim katalase
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
 
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia HidrolisisLaporan Praktikum Kimia Hidrolisis
Laporan Praktikum Kimia Hidrolisis
 

Similar to INDKASAM

UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdfUJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdfRasya Rianto
 
Makalah sma kimia sma 2
Makalah sma kimia sma 2Makalah sma kimia sma 2
Makalah sma kimia sma 2Lilin Ariandi
 
laporan memperkirakan PH suatu larutan
laporan memperkirakan PH suatu larutanlaporan memperkirakan PH suatu larutan
laporan memperkirakan PH suatu larutanPutri Yusril
 
Laporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisisLaporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisisNida Shafiyanti
 
Praktikum kimia asam basa-egi praginanta
Praktikum kimia asam basa-egi praginantaPraktikum kimia asam basa-egi praginanta
Praktikum kimia asam basa-egi praginantaEgi Praginanta
 
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alamiLaporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alamiNita Kurniasih
 
ppt praktikum asam basa.pptx
ppt praktikum asam basa.pptxppt praktikum asam basa.pptx
ppt praktikum asam basa.pptxclarakhairunnisa3
 
Lembar kerja siswa (lks) indikator asam basa
Lembar kerja siswa (lks) indikator asam basaLembar kerja siswa (lks) indikator asam basa
Lembar kerja siswa (lks) indikator asam basabbawor aji
 
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI ripto atmaja
 
Uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong melalui fermentasi deng...
Uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong melalui fermentasi deng...Uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong melalui fermentasi deng...
Uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong melalui fermentasi deng...Linda Rosita
 
Teks Laporan Hasil Observasi
Teks Laporan Hasil ObservasiTeks Laporan Hasil Observasi
Teks Laporan Hasil ObservasiRafiwinda
 
Indikator alami asam basa
Indikator alami asam basaIndikator alami asam basa
Indikator alami asam basaAhmad Apandi
 
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)Milantika Dyah Puspitasari
 

Similar to INDKASAM (20)

Indikator asam basa
Indikator asam basaIndikator asam basa
Indikator asam basa
 
kimia lkpd sma
kimia lkpd smakimia lkpd sma
kimia lkpd sma
 
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdfUJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
UJIAN PRAKTEK KIMIA.pdf
 
Laporan kimia asam
Laporan kimia asamLaporan kimia asam
Laporan kimia asam
 
Makalah sma kimia sma 2
Makalah sma kimia sma 2Makalah sma kimia sma 2
Makalah sma kimia sma 2
 
laporan memperkirakan PH suatu larutan
laporan memperkirakan PH suatu larutanlaporan memperkirakan PH suatu larutan
laporan memperkirakan PH suatu larutan
 
Laporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisisLaporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisis
 
Praktikum kimia asam basa-egi praginanta
Praktikum kimia asam basa-egi praginantaPraktikum kimia asam basa-egi praginanta
Praktikum kimia asam basa-egi praginanta
 
Makalah kimia
Makalah kimiaMakalah kimia
Makalah kimia
 
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alamiLaporan hasil pratikum indikator asam basa alami
Laporan hasil pratikum indikator asam basa alami
 
makalah asam basa
makalah asam basamakalah asam basa
makalah asam basa
 
Laporan asam basa
Laporan asam basaLaporan asam basa
Laporan asam basa
 
ppt praktikum asam basa.pptx
ppt praktikum asam basa.pptxppt praktikum asam basa.pptx
ppt praktikum asam basa.pptx
 
Rpp asam basa penentuan pH
Rpp asam basa penentuan pHRpp asam basa penentuan pH
Rpp asam basa penentuan pH
 
Lembar kerja siswa (lks) indikator asam basa
Lembar kerja siswa (lks) indikator asam basaLembar kerja siswa (lks) indikator asam basa
Lembar kerja siswa (lks) indikator asam basa
 
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI
BUDI DAYA TANAMAN LENGKENG SECARA OKULASI
 
Uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong melalui fermentasi deng...
Uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong melalui fermentasi deng...Uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong melalui fermentasi deng...
Uji kadar alkohol pada tapai ketan putih dan singkong melalui fermentasi deng...
 
Teks Laporan Hasil Observasi
Teks Laporan Hasil ObservasiTeks Laporan Hasil Observasi
Teks Laporan Hasil Observasi
 
Indikator alami asam basa
Indikator alami asam basaIndikator alami asam basa
Indikator alami asam basa
 
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
Laporan Praktikum Kimia- Koloid (materi kelas 11 IPA)
 

Recently uploaded

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdfMutiaraArafah2
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfindigobig
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxWitaadw
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaErvina Puspita
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIACochipsPJW
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIariwidiyani3
 

Recently uploaded (6)

2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
2 Laporan Praktikum Serum dan Plasma.pdf
 
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdfMembaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
Membaca-Pikiran-Orang-dengan-Trik-Psikologi.pdf
 
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptxKelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
Kelompok 3_Materi Hormon Fisiologi Hewan.pptx
 
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum MerdekaKelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
Kelas 7 Bumi dan Tata Surya SMP Kurikulum Merdeka
 
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIAPPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
PPT Metabolisme Karbohidrat II BIOLOGI KIMIA
 
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XIPresentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
Presentasi materi suhu dan kalor Fisika kelas XI
 

INDKASAM

  • 1. MAKALAH IDENTIFIKASI LARUTAN ASAM BASA DENGAN INDIKATOR ALAMI Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kimia Dasar Disusun Oleh: Adiek Sasmoko Hasmidar M. Wahid Ardani B Nurhayati Yunnar JURUSAN PETRO & OLEO KIMIA AKADEMI KOMUNITAS BONTANG POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA 2014 i
  • 2. Abstrak Indikator alami merupakan bahan alami yang dapat berubah warnanya dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa atau netral. Indikator alami yang biasa digunakan untuk pengujian asam basa adalah bunga – bungaan, umbi, kulit buah dan daun yang berwarna. Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau. Tujuannya adalah untuk mengetahui perubahan warna pada indikator alami ketika ii dicampur dengan larutan asam atau basa. Karena kami tidak diberi tugas melakukan penelitian ,maka karya ilmiah kami ini hanya hasil dari studi pustaka. Hasil studi pustaka yang kami peroleh, indikator dari bahan alami seperti bunga-bungaan, tidak semuanya baik digunakan sebagai indikator.Hanya ekstrak bunga tertentu yang mempunyai warna yang mencolok yang mampu dijadikan indikator yang baik karena perubahan warnanya mudah dianalisa. Ekstrak bunga yang baik digunakan sebagai indikator alami sesuai dengan praktikum yang kami lakukan adalah bunga sepatu dan kunyit karena perubahan warna pada ekstrak bunga sepatu dan kunyit sangat kontras saat dicampuri dengan larutan asam. Sedangkan ekstrak bunga yang kurang baik digunakan adalah ekstrak bunga tapak dara, ekstrak bunga pacar air, ekstrak bunga bugenvil, ekstrak bunga eforbia, ekstrak bunga ungu telang dan ekstrak bunga asoka karena tidak memiliki perubahan warna secara kontras saat dicampuri dengan larutan asam atau basa.
  • 3. KATA PENGANTAR Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini pada waktunya. Walaupun hasilnya masih jauh dari apa yang menjadi harapan dosen. Namun sebagai awal pembelajaran dan agar menambah spirit dalam mencari pengetahuan yang luas dilapangan, bukan sebuah kesalahan jika kami mengucapkan kata syukur. Terimakasih kami ucapkan kepada Dosen mata kuliah Kimia Dasar yang telah memberikan tugas kepada kami dengan tema ini.Semoga dalam pembahasan kami ini dapat menambah pengetahuan kita dan dapat mengaplikasikannya di kehidupan sehari - hari. Demikian, harapan kami semoga hasil pengkajian ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan menambah referensi yang baru sekaligus ilmu pengetahuan yang baru pula, amin. Kami menyadari bahwa tugas ini belum sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari rekan-rekan pembaca sangat dibutuhkan untuk penyempurnaan tugas ini. iii Bontang, November 2014 Penyusun
  • 4. DAFTAR ISI Halaman Judul.............................................................................................................................i Abstrak……………………………………………………………………………....... ...........ii Kata Pengantar……………………………………………………………….........................iii Daftar isi………………………………………………………………………........................iv Bab I Pendahuluan………………………………………………….........................................1 1.1 Latar Belakang………………………………………………………........................1 1.2 Rumusan Masalah……………………………………………..……….....................2 1.3 Tujuan Penelitian……………………………………………………….....................2 1.4 Manfaat Penelitian……………………………………………………......................2 Bab II Tinjauan Pustaka………………………..…………………………...............................3 2.1 Indikator Alami………………..……………………………………… .....................3 2.2 Bunga Pacar Air……………………………………………………….......................3 2.3 Bunga Tapak Dara…….…………………………………........................... ...............3 2.4 Bunga Ungu Telang….……………………………………………….......... ............4 2.5 Bunga Sepatu……………………………………................................................ ......4 2.6 Bunga Eforbia.……………………………………………........................... ............5 2.7 Bunga Bugenvil………………………………………………........................ ..........5 2.8 Bunga Asoka……………………………………………................................. ..........5 2.9 Kunyit….………………………………………………..................................... .......6 2.10 Tabel Indikator Alami………………………………………………….......... ..........7 Bab III Metodologi Penelitian………………………….……………………….......................8 3.1 Alat dan Bahan…………………………..……………………………......................8 3.2 Prosedur Kerja………………….....……..…….…………………….........................8 3.3 Data Pengamatan………………………………..……………………..... .................9 Bab IV Pembahasan…………………………………................................................ ...........10 Bab V Penutup………………………………………………………………….....................12 5.1 Kesimpulan………………………………..……………………………............ .....12 5.2 Saran……………………………………………………………….…….................12 Daftar Pustaka……………………………………………………………................................v iv
  • 5. BAB I PENDAHULUAN 1 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan yaitu asam, basa, dan netral. Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk mengenali sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat tersebut mengandung racun atau zat yang berbahaya. Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator. Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein, metil merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal sebagai indikator sintetis. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan basa indikator derajat keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan.Karena itu setiap sekolah seharusnya menyediakan indikator sintetis untuk percobaan tersebut.Tetapi pada kenyataannya, tidak semua sekolah mampu menyediakan indikator sintetis. Oleh karena itu diperlukan alternatif lain sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar indikator pH sintetis dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan alam atau tanaman. Dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat serta menambah pengetahuan tentang manfaat bunga tapakdara, bunga pacar air, bunga ungu telang, bunga sepatu, bunga eforbia, bunga bugenvil, kunyit dan bunga asoka. Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga
  • 6. proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan 2 1. 2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan di atas, permasalahan yang akan dibahas pada karya tulis ini adalah : a. Bagaimana menentukan perubahan warna pada indikator alami ketika dicampur dengan larutan asam atau basa? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan di capai sebagai berikut : a. Untuk mengetahui perubahan warna pada indikator alami ketika dicampur dengan larutan asam atau basa. 1.4 Manfaat Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian pada studi pustaka yang kami dapatkan di atas, dapat disebutkan beberapa manfaat penelitian dari karya tulis ini, yaitu : a. Bagi penulis Mengetahui perubahan warna yang terjadi pada indikator alami ketika ditetesi oleh larutan asam dan basa. b. Bagi pembaca Dapat menambah wawasan dengan mengetahui perubahan-perubahan yang terjadi pada percobaan yang menentukan asam dan basa suatu indikator, ketika indikator alami tersebut ditetesi oleh cuka atau air kapur.
  • 7. BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 2.1 Indikator Alami Indikator alam merupakan bahan alam yang dapat berubah warnanya dalam larutan yang sifatnya berbeda, asam, basa atau netral. Indikator alam yang biasa digunakan untuk pengujian asam basa adalah bunga – bungaan, umbi, kulit buah dan daun yang berwarna. Perubahan warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu merah di dalam asam berwarna merah dan di dalam basa berwarna hijau. 2.2 Bunga Pacar Air Bunga pacar air ini memiliki nama ilmiah Impatiens balsamina Linn. Pacar air Merupakan terna berbatang basah, bercabang, dengan daun tunggal, bentuk lanset memanjang pinggir bergerigi warna hijau muda tanpa daun penumpu. Bunga berwarna cerah, ada beberapa macam warna, seperti merah, oranye, ungu, putih. Buahnya buah kendaga, bila masak akan membuka menjadi 5 bagian yang terpilin. Biasanya ditanam sebagai tanaman hias dengan tinggi 30 - 80 cm. Kandungan kimia bunga pacar air ini adalah anthocyanins, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidin, kaempherol, quercetin. Akar : cyanidin mono-glycoside. 2.3 Bunga Tapak Dara Tapak dara ini memiliki nama ilmiah Chtarantus roseus (L.) G. Don dan banyak dipelihara sebagai tanaman hias. Tapak dara sering dibedakan menurut jenis bunganya, yaitu putih dan merah. Tumbuhan semak tegak yang dapat mencapai ketinggian batang sampai 100 cm ini, sebenarnya merupakan tumbuhan liar yang biasa tumbuh subur di padang atau di pedesaan beriklim tropis. Tapak dara memiliki batang yang berbentuk bulat dengan diameter berukuran kecil, berkayu, beruas dan bercabang serta berambut. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau dan diklasifikasikan berdaun tunggal. Bunganya yang indah menyerupai terompet dengan permukaan berbulu halus. Tapak dara juga memiliki rumah biji yang berbentuk silindris menggantung pada batang.
  • 8. Penyebaran tumbuhan ini melalui biji. Dari akar, batang, daun hingga bunga tapak dara mengandung vinkristin, vinrosidin, vinblastin dan vinlouresin merupakan kandungan komposisi zat alkaloid dari tapak dara. 4 2.4 Bunga Ungu Telang Bunga Ungu Telang ini memiliki nama ilmiah Clitoria ternatea L. Tumbuhan ini hidup di semak, menjalar, panjang 3-5 m. Batang: membelit, masif, permukaan beralur, hijau. Daunnya majemuk, menyirip, lonjong, tepi rata, ujung tumpul, pangkal meruncing, panjang 4-9 cm, lebar 2-4 cm, tangkai silindris, panjang 4-8 cm, pertulangan menyirip, permukaan berbulu, hijau. Bunganya majemuk, bentuk tandan, di ketiak daun, tangkai silindris, berwarna hijau, kelopak bentuk corong, panjang 1,5- 2,5 cm, hijau kekuningan, tangkai benang sari berlekatan membentuk tabung, putih, kepala sari bulat, kuning, tangkai putik silindris, kepala putik bulat, hijau, mahkota bentuk kupu-kupu, ungu. Buah berbentuk polong, panjang 7-14 cm, bertangkai pendek, masih muda hijau setelah tua hitam. Bijinya berbentuk ginjal, masih muda hijau setelah tua coklat. Akarnya tunggang, putih kotor. Tumbuhan ini mengandung saponin, flavonoid, alkaloid, caoksalat, dan sulfur. Pada daun terdapat unsur kaempferol-3- glukosida, dan triterpenoid. Pada bunga terkandung delphinidi 3,3,5 dan triglukoside fenol sedangkan akarnya bisa memabukan. 2.5 Bunga Sepatu Kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) adalah tanaman semak suku Malvaceae yang berasal dari Asia Timur dan banyak ditanam sebagai tanaman hias di daerah tropis dan subtropis. Bunga besar, berwarna merah dan tidak berbau. Bunga dari berbagai kultivar dan hibrida bisa berupa bunga tunggal (daun mahkota selapis) atau bunga ganda (daun mahkota berlapis) yang berwarna putih hingga kuning, oranye hingga merah tua atau merah jambu. Bunga terdiri dari 5 helai daun kelopak yang dilindungi oleh kelopak tambahan (epicalyx) sehingga terlihat seperti dua lapis kelopak bunga. Mahkota bunga terdiri dari 5 lembar atau lebih jika merupakan hibrida. Tangkai putik berbentuk silinder panjang dikelilingi tangkai sari berbentuk oval yang bertaburan serbuk sari. Biji terdapat di dalam buah berbentuk kapsul berbilik lima. Kembang sepatu ini memiliki rasa manis dan bersifat netral. Bahan kimia yang terkandung dalam daun kembang sepatu di antaranya taraxeryl acetat.Selain itu, bunga kembang sepatu mengandung cyanidin diglucosid, hibisetin, zat pahit, dan lendir.
  • 9. 5 2.6 Bunga Eforbia Eforbia adalah tanaman dengan batang berduri dan bergetah, dengan bunga yang menyembul dari ketiak daun berupa gerombol bunga. Sebagian dari jenis euphorbia tumbuh menyemak, tetapi ada juga jenis-jenis yang tumbuh tinggi dan besar. Bunga euphorbia yang sempurna selalu berkelipatan 8. Euphorbia dikenal juga sebagai bunga delapan dewa. Batang euphorbia tidak berkayu, tetapi jika tumbuh membesar akan mengeras. Bentuk batangnya ada yang bulat, ada pula yang bersudut. Batang ini ditumbuhi duri, ada yang berduri tunggal, ganda, dan duri yang berkelompok. Daun yang sehat agak tebal, dengan permukaan halus, dan tulang daun yang menonjol. Bentuk daun ada yang berujung lancip, oval, ada juga yang membulat, dan ada pula yang berbentuk hati. Euphorbia juga ada yang berupa species, ada juga yang varietas (biasa disebut jenis hibrida atau hasil persilangan). Euphorbia berkerabat dekat dengan kastuba, sehingga euphorbia juga adalah jenis tanaman yang peka terhadap cahaya pada malam hari. Adanya cahaya malam hari menjadikan tanaman ini tidak mau berbunga, tetapi akan mempercepat atau memacu tumbuhnya tunas samping. 2.7 Bunga Bugenvil Kembang kertas atau populer juga dengan nama bugenvil (pengucapan bahasa Inggris: bougainville; nama ilmiah: Bougainvillea, terutama B. glabra) merupakan tanaman hias populer. Bentuknya adalah pohon kecil yang sukar tumbuh tegak. Keindahannya berasal dari seludang bunganya yang berwarna cerah dan menarik perhatian karena tumbuh dengan rimbunnya. Seludang bunga ini kerap dianggap sebagai bagian bunga, walaupun bunganya yang benar adalah bunga kecil yang terlindung oleh seludang. Tanaman bunga kertas atau bougainvillea ini mempunyai bagian tanaman yang berwarna-warni. Oleh karena itu, tanaman bougainvillea menjadi tanaman hias yang sangat populer karena kecantikkan warnanya dan cara merawatnya yang mudah. 2.8 Bunga Asoka Bunga Asoka memiliki nama ilmiah Asupala. Bunga Asoka merupakan salah satu pohon suci di India. Bisa ditemukan di seluruh wilayah India. Bunga ini juga bisa ditemui di banyak tempat di Indonesia. Bunganya memiliki bermacam-macam warna diantaranya merah, oranye, dan kuning. Banyak disukai sebagai tanaman hias karena
  • 10. daunnya bisa dibentuk dan bunganya indah. Dokumen sejarah menyatakan bahwa Asoka mengandung hematoksilin. Hasil analisis terbaru menunjukkan bahwa kulit kayu kering Asoka yang dihaluskan mengandung cukup banyak tannin dan zat organik yang mengandung besi. Asoka tidak mengandung sifat alkaloid aktif maupun minyak atsiri. Kulit kayunya mengandung sejumlah tanin dan catachin. 6 2.9 Kunyit Kunyit atau kunir, (Curcuma longa Linn. syn.Curcuma domestica Val.), adalah termasuk salah satu tanaman rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap bumbu masakan, jamu atau untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Dalam bahasa Banjar kunyit atau kunir ini dinamakan Janar. Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin , desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan zat- zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil. Kunyit juga mengandung Lemak sebanyak 1 -3%, Karbohidrat sebanyak 3%, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.
  • 11. 2.10 Tabel Perubahan Warna dengan Indikator Alami Sebelum Sesudah 7 Warna Bunga Nama Bunga Warna Air Bunga Warna Air Bunga + Asam Asetat Warna Air Bunga + Air Kapur Merah Kembang sepatu Ungu muda Merah Hijau tua Kuning Terompet Kuning keemasan Emas muda Emas tua Ungu Anggrek Ungu tua Pink tua Hijau kemerahan Merah Asoka Coklat muda Oranye muda Coklat Kuning Kunyit Oranye Oranye cerah Coklat kehitaman Ungu Bougenville Pink tua Pink muda Coklat teh Pink Euphorbia Pink keputih-putihan Pink muda Hijau lumut Merah Kamboja Coklat tua Coklat oranye Coklat kehitaman Tabel 2.1
  • 12. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 8 3.1 Alat dan Bahan Bahan : a. Ekstrak bunga b. Ekstrak bunga c. Ekstrak bunga d. Ekstrak bunga e. Air f. Larutan asam (cuka) g. Larutan basa (air kapur) Alat : a. Pipet b. Plat tetes c. Gelas ukur d. Lumpang dan alu 3.2 Prosedur Kerja 1. Haluskan kelopak bunga hingga ekstraknya keluar 2. Campur ekstrak bunga dengan air. 3. Ambil beberapa tetes dari ekstrak bunga menggunakan pipet. Kemudian meletakkannya di piring tempat percobaan. 4. Ulangii langkah no.1-3 untuk ekstrak bunga atau daun lain. 5. Setelah semua ekstrak telah diletakkan di plat tetes, kemudian teteskan beberapa tetes larutan asam dan beberapa tetes larutan basa di tempat yang berbeda. 6. Catat dan tulis perubahan-perubahan warna yang terjadi serta pengamatan lainnya.
  • 13. 9 3.3 Data Pengamatan No Nama Bahan Warna Ekstrak Asam Asli Basa 1 Bunga Pacar Air Merah Jambu Ungu Pekat Kuning Pekat 2 Bunga Tapak Dara Merah Muda Biru Muda Kuning 3 Bunga Ungu Teleng Merah bella Biru Hijau pekat 4 Bunga Sepatu Merah Ungu Hijau Bening 5 Bunga Evorbia Pink Muda Putih Transparan Hijau pekat muda 6 Bunga Bugenvil Pink Pekat Pink Hijau Bening 7 Kunyit Kuning Transparan Orange Merah 8 Bunga Asoka Merah Bata Coklat Bening Hijau Pekat Tua Tabel 3.1
  • 14. BAB IV PEMBAHASAN Pada pembuatan indikator alami (ekstrak bunga) dimana bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses pelarutan. Pada proses pemotongan bunga tidak dicincang melainkan dipotong kecil-kecil. Seperti pada percobaan yang telah di lakukan memperoleh hasil sebagai berikut : 10 1) Ekstrak Bunga Pacar Air Sari bunga pacar air memiliki warna ungu pekat, setelah di tetesi larutan asam menjadi merah jambu dan setelah di tetesi larutan basa menjadi kuning pekat. Hal ini menunjukkan bahwa bunga pacar air sesuai dengan sifat dari larutan asam dan basa. 2) Ekstrak Bunga Tapak Dara Sari bunga tapak dara memiliki warna biru muda, setelah di tetesi larutan asam menjadi merah muda dan setelah di tetesi larutan basa menjadi kuning. Hal ini menunjukkan bahwa bunga tapak dara sesuai dengan sifat dari asam. 3) Ekstrak Bunga Ungu Telang Sari bunga ungu telang memiliki warna biru, setelah di tetesi larutan asam menjadi merah bella dan setelah di tetesi larutan basa menjadi hijau pekat. Hal ini menunjukkan bahwa bunga ungu telang sesuai dengan sifat dari asam. 4) Ekstrak Bunga Sepatu Sari bunga ungu sepatu memiliki warna ungu, setelah di tetesi larutan asam menjadi merah dan setelah di tetesi larutan basa menjadi hijau bening. Hal ini menunjukkan bahwa bunga sepatu sesuai dengan sifat dari asam. 5) Ekstrak Bunga Eforbia Sari bunga ungu eforbia memiliki warna putih transparan, setelah di tetesi larutan asam menjadi pink muda dan setelah di tetesi larutan basa menjadi hijau pekat muda. Hal ini menunjukkan bahwa bunga eforbia sesuai dengan sifat dari asam dan basa.
  • 15. 11 6) Ekstrak Bunga Bugenvil Sari bunga ungu bugenvil memiliki warna pink , setelah di tetesi larutan asam menjadi pink pekat dan setelah di tetesi larutan basa menjadi hijau bening. Hal ini menunjukkan bahwa bunga bugenvil sesuai dengan sifat dari asam. 7) Ekstrak Kunyit Sari kunyit memiliki warna orange, setelah di tetesi larutan asam menjadi kuning transparan dan setelah di tetesi larutan basa menjadi merah. Hal ini menunjukkan bahwa kunyit sesuai dengan sifat asam dan basa. 8) Ekstrak Bunga Asoka Sari bunga asoka memiliki warna coklat bening, setelah di tetesi larutan asam menjadi merah bata dan setelah di tetesi larutan basa menjadi hijau pekat tua. Hal ini menunjukkan bahwa bunga asoka sesuai dengan sifat dari asam.
  • 16. BAB V PENUTUP 12 5.1 Kesimpulan Berdasarkan studi pustaka yang kami dapatkan bahwa, menurut hasil praktikum yang dilakukan dengan menggunakan bahan indikator alami, ditemukan bahan alternatif dalam menggunakan larutan indikator sebagai penentu pH larutan. Selain bahannya mudah ditemukan juga sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia yang berbahaya. Indikator dari bahan alami seperti bunga-bungaan tidak semuanya baik digunakan sebagai indikator.Hanya ekstrak bunga tertentu yang mempunyai warna yang mencolok yang mampu dijadikan indikator yang baik karena perubahan warnanya mudah dianalisa. Ekstrak bunga yang baik digunakan sebagai indikator alami sesuai dengan praktikum yang kami lakukan adalah bunga sepatu dan kunyit karena perubahan warna pada ekstrak bunga sepatu dan kunyit sangat kontras saat dicampuri dengan larutan asam. Sedangkan ekstrak bunga yang kurang baik digunakan adalah ekstrak bunga tapak dara, ekstrak bunga pacar air, ekstrak bunga bugenvil, ekstrak bunga eforbia, ekstrak bunga ungu telang dan ekstrak bunga asoka karena tidak memiliki perubahan warna secara kontras saat dicampuri dengan larutan asam atau basa. 5.2 Saran Setelah melakukan praktikum, sebaiknya peralatan yang digunakan dibersihkan kembali dan disimpan ditempat semula agar tidak mendatangkan dampak buruk yang tidak terduga dan pada saat peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diharapkan tak ada kotoran yang masih melekat pada peralatan tersebut karena akan memperhambat proses penelitian berikutnya.
  • 17. DAFTAR PUSTAKA http://www.zakapedia.com/2013/02/cara-menentukan-asam-basa-dan-garam.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 http://rumputobat.blogspot.com/2012/11/tanaman-obat-pacar-air.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 http://rumputobat.blogspot.com/2013/01/tanaman-obat-tapak-dara.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 http://bataviareload.wordpress.com/2012/03/15/kembang-telang/. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/Kembang_Sepatu. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 http://www.togasehat.com/2012/02/khasiat-bunga-sepatu.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 http://tamanku.com/euphorbia-tanaman-asli-madagaskar/. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 http://rianiflower.wordpress.com/bunga-bougenville/. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 http://id.wikipedia.org/wiki/Kunyit. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 http://www.scribd.com/doc/55850911/Manfaat-Bunga-Asoka. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014 http://franfiscompanyandindustries.blogspot.com/2012/10/larutan-asam-basa-dengan indikator-alami.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014. http://srielfyra.blogspot.com/2013/02/makalah-asam-basa-indikator-alami_2918.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014. http://titacassie.blogspot.com/2011/10/indikator-asam-basa-alami.html. Diakses pada tanggal 29 Oktober 2014. v