Dokumen tersebut merupakan laporan praktikum analisis instrumen tentang pengukuran pH menggunakan pH meter. Laporan tersebut memuat tujuan praktikum, dasar teori, alat dan bahan, prosedur kerja, data pengamatan, dan kesimpulan dari hasil pengukuran pH beberapa larutan seperti NaOH, HCl, boraks, air, dan pembuatan larutan dapar.
1. 1
LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012
MODUL : pH METRI
PEMBIMBING : Dra. Nancy SD, MS
Oleh
Kelompok : V (Lima)
: Hana Afifah Rahman (111411045)
Iffa Ma’rifatunnisa (111411046)
Imam Prasetya U. (111411047)
M. Lazuardi H. (111411048)
Kelas : 1B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
Praktikum : 14 Mei 2012
Penyerahan : 21 Mei 2012
1
LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012
MODUL : pH METRI
PEMBIMBING : Dra. Nancy SD, MS
Oleh
Kelompok : V (Lima)
: Hana Afifah Rahman (111411045)
Iffa Ma’rifatunnisa (111411046)
Imam Prasetya U. (111411047)
M. Lazuardi H. (111411048)
Kelas : 1B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
Praktikum : 14 Mei 2012
Penyerahan : 21 Mei 2012
1
LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012
MODUL : pH METRI
PEMBIMBING : Dra. Nancy SD, MS
Oleh
Kelompok : V (Lima)
: Hana Afifah Rahman (111411045)
Iffa Ma’rifatunnisa (111411046)
Imam Prasetya U. (111411047)
M. Lazuardi H. (111411048)
Kelas : 1B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
Praktikum : 14 Mei 2012
Penyerahan : 21 Mei 2012
2. 2
pH METRI
I. TUJUAN
a. Mengukur pH larutan
b. Menentukan konsentrasi NaOH
c. Menentukan kadar karbonat dalam cuplikan
d. Menentukan kapasitas larutan dapar
II. DASAR TEORI
pH didefinisikan sebagai logaritma dari kereaktifan ion hidrogen atau untuk
larutan yang encer merupakan konsentrasi dari ion hidrogen.pH-meter, pada dasarnya
merupakan voltmeter yang dapat digunakan bersama elektroda kaca sebagai elektroda
penunjuk. Yang diukur oleh pH-meter ialah potensial sel bukan langsung harga pH
larutan.. Kaca yang digunakan sebagai elektroda terdiri dari jaringan silikat yang
bermuatan negatif yang mengandung sejumlah kation terutama ion natrium yang dapat
ditukar dengan ion hydrogen.
Elektroda gelas sebelum digunakan direndam terlebih dulu dalam air agar
molekul-molekul air masuk kedalam kisi-kisi kaca dan akan mengambang, sehingga
proses pertukaran ion akan maksimum. Dengan kata lain ion natrium dapat dengan
mudah ditukar dengan ion hydrogen. Oleh Karen aitu saat pengukuran perlu waktu
respon bagi elektroda. Bentuk elektroda kaca spesifik yaitu berupa wadah kecil yang
berisi larutan dapar asetat atau HCl 0,1N. Dengan demikian lapisan kaca mempunyai
konsentrasi H+ yang tetap dan diketahui, sedangkan lapisan luar kaca konsentrasi H+
bergantung pada larutan yang akan diukur.
Batas pengukuran elektroda gelas 2-12, Karena lebih dari pH 12, ion hidroksida
dapat mengikat ion natrium, sedangkan pH dibawah 1 semua ion Na pada lapisan gelas
ditukar oleh ion hydrogen, akibatnya tidak terjadi pertukaran ion larutan yang diukur.
Larutan dapar merupakan larutan yanmg pH-nya tidak mudah dipengaruhi oleh
zat yang ditambahkan kemudian. Biasanya mengandung asam lemah, misalnya asam
asetat, asam ftalat, asam borat dan sebagainya, bserta garam natriium atau kalium dari
asam lemah tersebut. Larutan dapar sering dibuat dengan cara titrasi, dengan membuat
lebih dahulu larutan garamnya, kemudian ditambahkan asam atau basa secara perlahan-
lahan sampai pH yang dikehendaki tercapai.
3. 3
III. ALAT DAN BAHAN
3.1 ALAT :
a. pH meter
b. Elektroda Gelas kombinasi
c. Gelas kimia 10 ml dan 250 ml
d. Labu takar 50 ml dan 100 ml
e. Pipet volume 5 ml dan 10 ml
f. Bola hisap
g. Pipet tetes
h. Magnetic stirer
i. Buret
j. Klem
k. Botol semprot
l. Neraca Analitik
3.3 BAHAN :
a. Larutan HCl 0,1 N
b. Larutan NaOH 0,1 N
c. Padatan Boraks
d. Larutan dapar pH 4 atau pH 9
e. Padatan Na2CO3
f. Air Ledeng
g. Akuades
h. Larutan CH3COOH 0.1 N
4. 4
IV. PROSEDUR KERJA
4.1 Kalibrasi Elektroda dalam pH Meter
Memasang elektroda gelas kombinasi pada socket bagian samping dari pH-meter
Menekan stand by dan menyalakan pH-meter dengan menekan On/Off
Mengatur tombol slope dU/dpH pada angka 1
Menekan tombol pH untuk mengukur pH larutan atau U/mV untuk
mengukur potensial larutan
Mencelupkan elektroda ke larutan dapar pH 7
Menekan meas dan membaca pH terukur, bila tak menunjukkan 4,00
atau 9,00 mengatur tombol slope dU/dpH
Mencelupkan elektroda pada larutan dapar pH 4 atau pH 9
Memutar stand by dan mengangkat elektroda serta membilasnya dengan air suling
Menekan tombol meas dan membaca pH
Menekan stand by dan mengangkat elektroda serta membilas
dengan air suling kemudian mengeringkan dengan tissue.
5. 5
5 mL larutan
NaOH
4.2 Standardisasi Larutan HCl
4.3 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH
Menekan tombol “meas”. Atur tombol
“slope dU/dpH sampai harga 4/9 lalu
standby
Mengangkat elektroda, membilas
dan mengeringkan elektroda
Menyiapkan buret
(berisi larutan HCl)
Menimbang 0,1 gr garam boraks
dan larutkan dalam 50 ml air
Mencelupkan elektroda ke dalam
larutan boraks, catat pH awal
Menitrasi larutan boraks dengan HCl,
catat pH setiap penambahan 1 ml HCl
Jika selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Membuat kurva hubungan pH dan
ml larutan HCl
Menentukan titik ekivalen untuk
mencari konsentrasi HCl
5
Celupkan
elektroda ke
dalamnya
Tekan
tombol
"meas",
catat pH nya
Angkat
elektroda,
bilas dengan
aquades,
keringkan
4.2 Standardisasi Larutan HCl
4.3 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH
Menekan tombol “meas”. Atur tombol
“slope dU/dpH sampai harga 4/9 lalu
standby
Mengangkat elektroda, membilas
dan mengeringkan elektroda
Menyiapkan buret
(berisi larutan HCl)
Menimbang 0,1 gr garam boraks
dan larutkan dalam 50 ml air
Mencelupkan elektroda ke dalam
larutan boraks, catat pH awal
Menitrasi larutan boraks dengan HCl,
catat pH setiap penambahan 1 ml HCl
Jika selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Membuat kurva hubungan pH dan
ml larutan HCl
Menentukan titik ekivalen untuk
mencari konsentrasi HCl
5
Titrasi
dengan HCl,
dan catat pH
setiap
penambahan
0,5 mL
larutan HCl
Jika sudah
selesai
titrasi, tekan
"stand by"
4.2 Standardisasi Larutan HCl
4.3 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH
Menekan tombol “meas”. Atur tombol
“slope dU/dpH sampai harga 4/9 lalu
standby
Mengangkat elektroda, membilas
dan mengeringkan elektroda
Menyiapkan buret
(berisi larutan HCl)
Menimbang 0,1 gr garam boraks
dan larutkan dalam 50 ml air
Mencelupkan elektroda ke dalam
larutan boraks, catat pH awal
Menitrasi larutan boraks dengan HCl,
catat pH setiap penambahan 1 ml HCl
Jika selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Membuat kurva hubungan pH dan
ml larutan HCl
Menentukan titik ekivalen untuk
mencari konsentrasi HCl
6. 6
Siapkan 50 mL
aquades
Siapkan 50 mL air
ledeng
4.4 Penentuan pH Air
Akuades
Air Ledeng
4.5 Penentuan Konsentrasi Larutan Na2CO3
4.6 Pembuatan Larutan Dapar
Menimbang 0.5432 gr Na2CO3 +
air dalam gelas kimia 250ml
Mencelupkan elektroda ke
dalamnya, tambahkan air sampai
tercelup
Menekan tombol meas dan catat
pH awalnya
Menitrasi larutan dengan HCl,
catat pH awal setiap + 0,5 ml HCl
Jika sudah selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Menimbang 0,475 gr garam
boraks, larutkan dalam 50 ml air
Celupkan elektroda ke dalamnya,
tekan meas baca pH nya
Menambahkan larutan HCl sampai
pH 9, catat Volume HCl
Menekan tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
6
Siapkan 50 mL
aquades
Celupkan
elektroda ke
dalamnya
Tekan
tombol
"meas",
catat pH
Siapkan 50 mL air
ledeng
Celupkan
elektroda ke
dalamnya
Tekan tombol
"meas", catat
pH
4.4 Penentuan pH Air
Akuades
Air Ledeng
4.5 Penentuan Konsentrasi Larutan Na2CO3
4.6 Pembuatan Larutan Dapar
Menimbang 0.5432 gr Na2CO3 +
air dalam gelas kimia 250ml
Mencelupkan elektroda ke
dalamnya, tambahkan air sampai
tercelup
Menekan tombol meas dan catat
pH awalnya
Menitrasi larutan dengan HCl,
catat pH awal setiap + 0,5 ml HCl
Jika sudah selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Menimbang 0,475 gr garam
boraks, larutkan dalam 50 ml air
Celupkan elektroda ke dalamnya,
tekan meas baca pH nya
Menambahkan larutan HCl sampai
pH 9, catat Volume HCl
Menekan tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
6
Tekan
tombol
"meas",
catat pH
Tekan tombol
"meas", catat
pH
4.4 Penentuan pH Air
Akuades
Air Ledeng
4.5 Penentuan Konsentrasi Larutan Na2CO3
4.6 Pembuatan Larutan Dapar
Menimbang 0.5432 gr Na2CO3 +
air dalam gelas kimia 250ml
Mencelupkan elektroda ke
dalamnya, tambahkan air sampai
tercelup
Menekan tombol meas dan catat
pH awalnya
Menitrasi larutan dengan HCl,
catat pH awal setiap + 0,5 ml HCl
Jika sudah selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Menimbang 0,475 gr garam
boraks, larutkan dalam 50 ml air
Celupkan elektroda ke dalamnya,
tekan meas baca pH nya
Menambahkan larutan HCl sampai
pH 9, catat Volume HCl
Menekan tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
7. 7
4.7 Penentuan kapasitas Larutan Dapar
Menyiapkan 50 ml larutan dapar
pH 9 dalam gelas kimia
Menambahkan 1 ml larutan NaOH
Menekan tombol “meas” dan baca
pH nya
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
12. 12
VI. PENGOLAHAN DATA
6.1 Titrasi Standarisasi Larutan HCL
a. Penentuan Konsentrasi larutan HCl
Massa Boraks (Na2B4O7.10H2O) = 0,475 gram
BM = 381,22 gram/mol
V Na2B4O7.10H2O = 50 ml
M Na2B4O7 =
,
,
= 0,02492 M
Na2B4O7 → 2 Na+
+ B4O7
2-
B4O7
2-
+ 2H2O → H2B4O7 + 2OH-
[OH-
] = 2 x Na2B4O7
= 2 x 0,02492 = 0,04984 M
Berdasarkan grafik volume HCl pada titik ekivalen = 24,3 ml
VA x NA = VB x NB ; NB = konsentrasi OH-
; VA = volume HCl pada titik
ekivalen
NA =
=
,
,
= 0,1026 N
Maka, konsentrasi HCl sebesar 0,1026 N.
6.2 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH
V NaOH = 5 ml
N HCl = 0,1026 N
Berdasarkan grafik volume HCl pada titik ekivalen = 4,2 ml
VA x NA = VB x NB ; NB = konsentrasi NaOH ; VA = volume HCl
pada titik ekivalen
NB =
NB =
4,2 0,1026
5
= 0,08618
Maka, konsentrasi NaOH sebesar 0,08618 N.
13. 13
6.3 Penentuan kapasitas larutan Dapar pH 7
pH awal = 7.14
pH akhir = 7.26
Volume NaOH 0,1 N = 1 ml
Kapasitas larutan dapar pH 7 = 0, 12/1 ml NaOH 0,1N
6.4 Penentuan Kapasitas Air Suling
pH awal = 7,25
pH akhir = 10,60
Volume NaOH 0,1 N = 1 ml
Kapasitas air suling = 3,35/ ml NaOH 0,1 N.
14. 14
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum pH meter yang telah dilakukan, tahap pertama yang dilakukan adalah
proses Kalibrasi Elektroda dan pH meter. Kalibrasi dilakukan dengan tujuan agar data atau
nilai yang terbaca saat pengukuran oleh alat lebih akurat. Jenis elektroda yang dikalibrasi
adalah elektroda glass dan larutan yang digunakan pada proses pengkalibrasian elektroda
adalah larutan dapar dengan pH berturut-turut 4, 7, dan 9.
Selanjutnya yaitu melakukan standarisasi pada larutan HCl (sebagai titran) dengan
menggunakan larutan boraks (Na2B4O7) (sebagai analit) sebanyak 0,475 gram yang
dilarutkan oleh 50 ml air suling. Dari titrasi tersebut didapat pH setiap penambahan 0,5 ml
HCl sebagai titrannya. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat grafik hubungan antara
pH dengan volume HCl (titran) dan dari grafik dapat ditentukan titik ekivalen dengan
menghubungkan dua buah pusat lingkaran yang dibuat menyinggung grafik. Pada percobaan
diperoleh titik ekivalen pada volume HCl 24,3 ml serta konsentrasi HCl yaitu sebesar 0,1026
N. Reaksi yang terjadi antara borax dan HCl yaitu :
Na2B4O7 + HCl → H2B4O7 + NaCl.
Percobaan selanjutnya adalah penentuan konsentrasi larutan NaOH sebagai analit dan
larutan HCl sebagai titrannya dimana pH yang didapat adalah penambahan setiap 0,5 ml
larutan HCl. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat grafik hubungan antara pH
dengan volume HCl (titran) dan dari grafik dapat ditentukan titik ekivalen dengan
menghubungkan dua buah pusat lingkaran yang dibuat menyinggung grafik. Pada percobaan
diperoleh titik ekivalen pada volume HCl 4,2 ml serta konsentrasi NaOH yaitu sebesar
0,08618 N. Reaksi yang terjadi antara NaOH dan HCl yaitu:
NaOH + HCl → NACl + H2O
Selanjutnya adalah pembuatan larutan dapar. Garam boraks ditimbang sebanyak 0,475
gram dan dilarutkan dalam 50 ml air suling. Karena dalam pembuatan garam boraks pH
garam boraks yg terukur adalah 8,97 (kurang dari 9) maka dibuatlah larutan buffer dengan
pH 7. Setelah ditambahkan HCl, pH Buffer mencapai 7,14 dengan penambahan larutan HCl
sebanyak 21 ml. Setelah pembuatan larutan dapar pH 7,14 dilakukan percobaan penentuan
kapasitas larutan dapar, dimana 50 ml larutan dapar pH 7,14 ditambah 1 ml NaOH. pH akhir
campuran larutan yang terukur sebesar 7,26. Sehingga dari data yang diperoleh kapasitas
larutan dapar adalah 0,12/1 ml NaOH 0,1N. Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan
kapasitas air suling. Kapasitas air suling yang diperoleh sebesar 3,35/ 1 ml NaOH 0,1 N.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perubahan pH yang terjadi pada larutan buffer lebih
15. 15
kecil dari pada perubahan pH pada air suling. Hal tersebut menunjukkan kekuatan larutan
buffer yang dapat menjaga kesetabilan pH terhadap penambahan larutan asam, basa atau
terhadap pengenceran (penambahan air).
VIII. KESIMPULAN
Titik ekivalen titrasi standarisasi HCl pada volume HCl 24,3 ml.
Konsentrasi larutan HCl sebesar 0,1026 N.
Titik ekivalen titrasi penetralan HCl – NaOH pada volume HCl 4,2 ml.
Konsentrasi larutan NaOH sebesar 0,08618 N.
Kapasitas larutan dapar pH 7 yang diperoleh sebesar 0,12/ml NaOH 0,1 N.
Kapasitas air suling yang diperoleh sebesar 3,35/ ml NaOH 0,1 N.
16. 16
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Praktikum Analitik Instrument.2009.pH-Metri.Politeknik Negeri Bandung.
Basset, J at All, Vogels Textbook of Quantitative Inorganic Analysis, edisi ke-4, The
English Language Book Society and Longman, London, 1982.
Harjadi,W.1996.Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT Gramedia.
Underwood. 1996. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.
Jobsheet Pratikum Kimia Analitik Instrument. PH-Metri : Politeknik Negeri Bandung.