SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Download to read offline
1
LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012
MODUL : pH METRI
PEMBIMBING : Dra. Nancy SD, MS
Oleh
Kelompok : V (Lima)
: Hana Afifah Rahman (111411045)
Iffa Ma’rifatunnisa (111411046)
Imam Prasetya U. (111411047)
M. Lazuardi H. (111411048)
Kelas : 1B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
Praktikum : 14 Mei 2012
Penyerahan : 21 Mei 2012
1
LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012
MODUL : pH METRI
PEMBIMBING : Dra. Nancy SD, MS
Oleh
Kelompok : V (Lima)
: Hana Afifah Rahman (111411045)
Iffa Ma’rifatunnisa (111411046)
Imam Prasetya U. (111411047)
M. Lazuardi H. (111411048)
Kelas : 1B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
Praktikum : 14 Mei 2012
Penyerahan : 21 Mei 2012
1
LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN
SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012
MODUL : pH METRI
PEMBIMBING : Dra. Nancy SD, MS
Oleh
Kelompok : V (Lima)
: Hana Afifah Rahman (111411045)
Iffa Ma’rifatunnisa (111411046)
Imam Prasetya U. (111411047)
M. Lazuardi H. (111411048)
Kelas : 1B
PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2012
Praktikum : 14 Mei 2012
Penyerahan : 21 Mei 2012
2
pH METRI
I. TUJUAN
a. Mengukur pH larutan
b. Menentukan konsentrasi NaOH
c. Menentukan kadar karbonat dalam cuplikan
d. Menentukan kapasitas larutan dapar
II. DASAR TEORI
pH didefinisikan sebagai logaritma dari kereaktifan ion hidrogen atau untuk
larutan yang encer merupakan konsentrasi dari ion hidrogen.pH-meter, pada dasarnya
merupakan voltmeter yang dapat digunakan bersama elektroda kaca sebagai elektroda
penunjuk. Yang diukur oleh pH-meter ialah potensial sel bukan langsung harga pH
larutan.. Kaca yang digunakan sebagai elektroda terdiri dari jaringan silikat yang
bermuatan negatif yang mengandung sejumlah kation terutama ion natrium yang dapat
ditukar dengan ion hydrogen.
Elektroda gelas sebelum digunakan direndam terlebih dulu dalam air agar
molekul-molekul air masuk kedalam kisi-kisi kaca dan akan mengambang, sehingga
proses pertukaran ion akan maksimum. Dengan kata lain ion natrium dapat dengan
mudah ditukar dengan ion hydrogen. Oleh Karen aitu saat pengukuran perlu waktu
respon bagi elektroda. Bentuk elektroda kaca spesifik yaitu berupa wadah kecil yang
berisi larutan dapar asetat atau HCl 0,1N. Dengan demikian lapisan kaca mempunyai
konsentrasi H+ yang tetap dan diketahui, sedangkan lapisan luar kaca konsentrasi H+
bergantung pada larutan yang akan diukur.
Batas pengukuran elektroda gelas 2-12, Karena lebih dari pH 12, ion hidroksida
dapat mengikat ion natrium, sedangkan pH dibawah 1 semua ion Na pada lapisan gelas
ditukar oleh ion hydrogen, akibatnya tidak terjadi pertukaran ion larutan yang diukur.
Larutan dapar merupakan larutan yanmg pH-nya tidak mudah dipengaruhi oleh
zat yang ditambahkan kemudian. Biasanya mengandung asam lemah, misalnya asam
asetat, asam ftalat, asam borat dan sebagainya, bserta garam natriium atau kalium dari
asam lemah tersebut. Larutan dapar sering dibuat dengan cara titrasi, dengan membuat
lebih dahulu larutan garamnya, kemudian ditambahkan asam atau basa secara perlahan-
lahan sampai pH yang dikehendaki tercapai.
3
III. ALAT DAN BAHAN
3.1 ALAT :
a. pH meter
b. Elektroda Gelas kombinasi
c. Gelas kimia 10 ml dan 250 ml
d. Labu takar 50 ml dan 100 ml
e. Pipet volume 5 ml dan 10 ml
f. Bola hisap
g. Pipet tetes
h. Magnetic stirer
i. Buret
j. Klem
k. Botol semprot
l. Neraca Analitik
3.3 BAHAN :
a. Larutan HCl 0,1 N
b. Larutan NaOH 0,1 N
c. Padatan Boraks
d. Larutan dapar pH 4 atau pH 9
e. Padatan Na2CO3
f. Air Ledeng
g. Akuades
h. Larutan CH3COOH 0.1 N
4
IV. PROSEDUR KERJA
4.1 Kalibrasi Elektroda dalam pH Meter
Memasang elektroda gelas kombinasi pada socket bagian samping dari pH-meter
Menekan stand by dan menyalakan pH-meter dengan menekan On/Off
Mengatur tombol slope dU/dpH pada angka 1
Menekan tombol pH untuk mengukur pH larutan atau U/mV untuk
mengukur potensial larutan
Mencelupkan elektroda ke larutan dapar pH 7
Menekan meas dan membaca pH terukur, bila tak menunjukkan 4,00
atau 9,00 mengatur tombol slope dU/dpH
Mencelupkan elektroda pada larutan dapar pH 4 atau pH 9
Memutar stand by dan mengangkat elektroda serta membilasnya dengan air suling
Menekan tombol meas dan membaca pH
Menekan stand by dan mengangkat elektroda serta membilas
dengan air suling kemudian mengeringkan dengan tissue.
5
5 mL larutan
NaOH
4.2 Standardisasi Larutan HCl
4.3 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH
Menekan tombol “meas”. Atur tombol
“slope dU/dpH sampai harga 4/9 lalu
standby
Mengangkat elektroda, membilas
dan mengeringkan elektroda
Menyiapkan buret
(berisi larutan HCl)
Menimbang 0,1 gr garam boraks
dan larutkan dalam 50 ml air
Mencelupkan elektroda ke dalam
larutan boraks, catat pH awal
Menitrasi larutan boraks dengan HCl,
catat pH setiap penambahan 1 ml HCl
Jika selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Membuat kurva hubungan pH dan
ml larutan HCl
Menentukan titik ekivalen untuk
mencari konsentrasi HCl
5
Celupkan
elektroda ke
dalamnya
Tekan
tombol
"meas",
catat pH nya
Angkat
elektroda,
bilas dengan
aquades,
keringkan
4.2 Standardisasi Larutan HCl
4.3 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH
Menekan tombol “meas”. Atur tombol
“slope dU/dpH sampai harga 4/9 lalu
standby
Mengangkat elektroda, membilas
dan mengeringkan elektroda
Menyiapkan buret
(berisi larutan HCl)
Menimbang 0,1 gr garam boraks
dan larutkan dalam 50 ml air
Mencelupkan elektroda ke dalam
larutan boraks, catat pH awal
Menitrasi larutan boraks dengan HCl,
catat pH setiap penambahan 1 ml HCl
Jika selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Membuat kurva hubungan pH dan
ml larutan HCl
Menentukan titik ekivalen untuk
mencari konsentrasi HCl
5
Titrasi
dengan HCl,
dan catat pH
setiap
penambahan
0,5 mL
larutan HCl
Jika sudah
selesai
titrasi, tekan
"stand by"
4.2 Standardisasi Larutan HCl
4.3 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH
Menekan tombol “meas”. Atur tombol
“slope dU/dpH sampai harga 4/9 lalu
standby
Mengangkat elektroda, membilas
dan mengeringkan elektroda
Menyiapkan buret
(berisi larutan HCl)
Menimbang 0,1 gr garam boraks
dan larutkan dalam 50 ml air
Mencelupkan elektroda ke dalam
larutan boraks, catat pH awal
Menitrasi larutan boraks dengan HCl,
catat pH setiap penambahan 1 ml HCl
Jika selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Membuat kurva hubungan pH dan
ml larutan HCl
Menentukan titik ekivalen untuk
mencari konsentrasi HCl
6
Siapkan 50 mL
aquades
Siapkan 50 mL air
ledeng
4.4 Penentuan pH Air
 Akuades
 Air Ledeng
4.5 Penentuan Konsentrasi Larutan Na2CO3
4.6 Pembuatan Larutan Dapar
Menimbang 0.5432 gr Na2CO3 +
air dalam gelas kimia 250ml
Mencelupkan elektroda ke
dalamnya, tambahkan air sampai
tercelup
Menekan tombol meas dan catat
pH awalnya
Menitrasi larutan dengan HCl,
catat pH awal setiap + 0,5 ml HCl
Jika sudah selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Menimbang 0,475 gr garam
boraks, larutkan dalam 50 ml air
Celupkan elektroda ke dalamnya,
tekan meas baca pH nya
Menambahkan larutan HCl sampai
pH 9, catat Volume HCl
Menekan tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
6
Siapkan 50 mL
aquades
Celupkan
elektroda ke
dalamnya
Tekan
tombol
"meas",
catat pH
Siapkan 50 mL air
ledeng
Celupkan
elektroda ke
dalamnya
Tekan tombol
"meas", catat
pH
4.4 Penentuan pH Air
 Akuades
 Air Ledeng
4.5 Penentuan Konsentrasi Larutan Na2CO3
4.6 Pembuatan Larutan Dapar
Menimbang 0.5432 gr Na2CO3 +
air dalam gelas kimia 250ml
Mencelupkan elektroda ke
dalamnya, tambahkan air sampai
tercelup
Menekan tombol meas dan catat
pH awalnya
Menitrasi larutan dengan HCl,
catat pH awal setiap + 0,5 ml HCl
Jika sudah selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Menimbang 0,475 gr garam
boraks, larutkan dalam 50 ml air
Celupkan elektroda ke dalamnya,
tekan meas baca pH nya
Menambahkan larutan HCl sampai
pH 9, catat Volume HCl
Menekan tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
6
Tekan
tombol
"meas",
catat pH
Tekan tombol
"meas", catat
pH
4.4 Penentuan pH Air
 Akuades
 Air Ledeng
4.5 Penentuan Konsentrasi Larutan Na2CO3
4.6 Pembuatan Larutan Dapar
Menimbang 0.5432 gr Na2CO3 +
air dalam gelas kimia 250ml
Mencelupkan elektroda ke
dalamnya, tambahkan air sampai
tercelup
Menekan tombol meas dan catat
pH awalnya
Menitrasi larutan dengan HCl,
catat pH awal setiap + 0,5 ml HCl
Jika sudah selesai titrasi, menekan
tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
Menimbang 0,475 gr garam
boraks, larutkan dalam 50 ml air
Celupkan elektroda ke dalamnya,
tekan meas baca pH nya
Menambahkan larutan HCl sampai
pH 9, catat Volume HCl
Menekan tombol standby
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
7
4.7 Penentuan kapasitas Larutan Dapar
Menyiapkan 50 ml larutan dapar
pH 9 dalam gelas kimia
Menambahkan 1 ml larutan NaOH
Menekan tombol “meas” dan baca
pH nya
Mengangkat elektroda, bilas dan
keringkan
8
V. DATA PENGAMATAN
5.1 Standarisasi Larutan HCl
Berat boraks : + 0.1000 g
Volume : 50 ml
pH awal : 9.11
Tabel 1. Pengamatan Standardisasi HCl
No HCl pH
31 15.5 8.29
32 16 8.25
33 16.5 8.22
34 17 8.18
35 17.5 8.15
36 18 8.09
37 18.5 8.05
38 19 8.01
39 19.5 7.97
40 20 7.92
41 20.5 7.85
42 21 7.78
43 21.5 7.68
44 22 7.57
45 22.5 7.45
46 23 7.28
47 23.5 7.01
48 24 6.49
49 24.5 3.72
50 25 3.14
51 25.5 2.9
52 26 2.75
53 26.5 2.65
54 27 2.58
55 27.5 2.54
56 28 2.52
57 28.5 2.51
58 29 2.48
59 29.5 2.45
60 30 2.42
No HCl pH
1 0.5 9.07
2 1 9.02
3 1.5 9
4 2 8.98
5 2.5 8.97
6 3 8.95
7 3.5 8.91
8 4 8.89
9 4.5 8.87
10 5 8.85
11 5.5 8.82
12 6 8.81
13 6.5 8.78
14 7 8.76
15 7.5 8.74
16 8 8.71
17 8.5 8.69
18 9 8.67
19 9.5 8.64
20 10 8.62
21 10.5 8.6
22 11 8.56
23 11.5 8.54
24 12 8.52
25 12.5 8.5
26 13 8.46
27 13.5 8.44
28 14 8.41
29 14.5 8.38
30 15 8.35
9
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
17,5 18,5 19,5 20,5
DerajatKeasaman(pH)
Kurva Standarisasi Larutan HCl
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
17,5 18,5 19,5 20,5
DerajatKeasaman(pH)
Kurva Standarisasi Larutan HCl
9
20,5 21,5 22,5 23,5 24,5 25,5 26,5 27,5 28,5 29,5
Volume HCl (ml)
Kurva Standarisasi Larutan HCl
20,5 21,5 22,5 23,5 24,5 25,5 26,5 27,5 28,5 29,5
Volume HCl (dalam ml)
Kurva Standarisasi Larutan HCl
9
29,5
Series1
Series1
10
0
2
4
6
8
10
12
0,5
1
DerajatKeasamaan(pH)
Kurva Penentuan Konsentrasi NaOH
5.2 Penentuan Konsentrasi NaOH
Volume NaOH : 5 ml + 50 ml Aquades
pH awal : 11.60
No HCl Ph
1 0.5 11.16
2 1 11.05
3 1.5 10.85
4 2 10.61
5 2.5 10.22
6 3 9.7
7 3.5 8.5
8 4 6.53
9 4.5 5.47
10 5 3.12
11 5.5 2.78
12 6 2.61
13 6.5 2.5
14 7 2.43
15 7.5 2.3
Tabel 2. Pengamatan Penentuan Konsentrasi NaOH
10
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
5
5,5
6
6,5
7
7,5
Volume Larutan HCl (dalam ml)
Kurva Penentuan Konsentrasi NaOH
Series1
5.2 Penentuan Konsentrasi NaOH
Volume NaOH : 5 ml + 50 ml Aquades
pH awal : 11.60
No HCl Ph
1 0.5 11.16
2 1 11.05
3 1.5 10.85
4 2 10.61
5 2.5 10.22
6 3 9.7
7 3.5 8.5
8 4 6.53
9 4.5 5.47
10 5 3.12
11 5.5 2.78
12 6 2.61
13 6.5 2.5
14 7 2.43
15 7.5 2.3
Tabel 2. Pengamatan Penentuan Konsentrasi NaOH
10
Kurva Penentuan Konsentrasi NaOH
Series1
5.2 Penentuan Konsentrasi NaOH
Volume NaOH : 5 ml + 50 ml Aquades
pH awal : 11.60
No HCl Ph
1 0.5 11.16
2 1 11.05
3 1.5 10.85
4 2 10.61
5 2.5 10.22
6 3 9.7
7 3.5 8.5
8 4 6.53
9 4.5 5.47
10 5 3.12
11 5.5 2.78
12 6 2.61
13 6.5 2.5
14 7 2.43
15 7.5 2.3
Tabel 2. Pengamatan Penentuan Konsentrasi NaOH
11
5.3 Pembuatan Larutan Dapar pH 7
Massa Boraks : + 0.4750 g + 50 ml Aquades
pH awal : 8.97
Tabel 3. Pengamatan Pembuatan Larutan Buffer
5.4 Penentuan pH larutan Sampel
a. pH air Kran : 6.31
b. pH air Suling : 7.25
c. pH Larutan Garam : 6.79
d. pH Larutan Nutrisari : 3.22
No HCl pH
1 0.5 8.89
2 1 8.87
3 1.5 8.83
4 2 8.81
5 2.5 8.78
6 3 8.76
7 3.5 8.74
8 4 8.72
9 4.5 8.7
10 5 8.68
11 5.5 8.65
12 6 8.61
13 6.5 8.59
14 7 8.57
15 7.5 8.55
16 8 8.5
17 8.5 8.48
18 9 8.45
19 9.5 8.4
20 10 8.38
21 10.5 8.32
No HCl pH
22 11 8.3
23 11.5 8.27
24 12 8.24
25 12.5 8.21
26 13 8.17
27 13.5 8.14
28 14 8.11
29 14.5 8.07
30 15 8.04
31 15.5 8
32 16 7.95
33 16.5 7.91
34 17 7.87
35 17.5 7.81
36 18 7.76
37 18.5 7.69
38 19 7.62
39 19.5 7.54
40 20 7.44
41 20.5 7.31
42 21 7.14
12
VI. PENGOLAHAN DATA
6.1 Titrasi Standarisasi Larutan HCL
a. Penentuan Konsentrasi larutan HCl
Massa Boraks (Na2B4O7.10H2O) = 0,475 gram
BM = 381,22 gram/mol
V Na2B4O7.10H2O = 50 ml
M Na2B4O7 =
,
,
= 0,02492 M
Na2B4O7 → 2 Na+
+ B4O7
2-
B4O7
2-
+ 2H2O → H2B4O7 + 2OH-
[OH-
] = 2 x Na2B4O7
= 2 x 0,02492 = 0,04984 M
Berdasarkan grafik volume HCl pada titik ekivalen = 24,3 ml
VA x NA = VB x NB ; NB = konsentrasi OH-
; VA = volume HCl pada titik
ekivalen
NA =
=
,
,
= 0,1026 N
Maka, konsentrasi HCl sebesar 0,1026 N.
6.2 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH
V NaOH = 5 ml
N HCl = 0,1026 N
Berdasarkan grafik volume HCl pada titik ekivalen = 4,2 ml
VA x NA = VB x NB ; NB = konsentrasi NaOH ; VA = volume HCl
pada titik ekivalen
NB =
NB =
4,2 0,1026
5
= 0,08618
Maka, konsentrasi NaOH sebesar 0,08618 N.
13
6.3 Penentuan kapasitas larutan Dapar pH 7
pH awal = 7.14
pH akhir = 7.26
Volume NaOH 0,1 N = 1 ml
Kapasitas larutan dapar pH 7 = 0, 12/1 ml NaOH 0,1N
6.4 Penentuan Kapasitas Air Suling
pH awal = 7,25
pH akhir = 10,60
Volume NaOH 0,1 N = 1 ml
Kapasitas air suling = 3,35/ ml NaOH 0,1 N.
14
VII. PEMBAHASAN
Pada praktikum pH meter yang telah dilakukan, tahap pertama yang dilakukan adalah
proses Kalibrasi Elektroda dan pH meter. Kalibrasi dilakukan dengan tujuan agar data atau
nilai yang terbaca saat pengukuran oleh alat lebih akurat. Jenis elektroda yang dikalibrasi
adalah elektroda glass dan larutan yang digunakan pada proses pengkalibrasian elektroda
adalah larutan dapar dengan pH berturut-turut 4, 7, dan 9.
Selanjutnya yaitu melakukan standarisasi pada larutan HCl (sebagai titran) dengan
menggunakan larutan boraks (Na2B4O7) (sebagai analit) sebanyak 0,475 gram yang
dilarutkan oleh 50 ml air suling. Dari titrasi tersebut didapat pH setiap penambahan 0,5 ml
HCl sebagai titrannya. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat grafik hubungan antara
pH dengan volume HCl (titran) dan dari grafik dapat ditentukan titik ekivalen dengan
menghubungkan dua buah pusat lingkaran yang dibuat menyinggung grafik. Pada percobaan
diperoleh titik ekivalen pada volume HCl 24,3 ml serta konsentrasi HCl yaitu sebesar 0,1026
N. Reaksi yang terjadi antara borax dan HCl yaitu :
Na2B4O7 + HCl → H2B4O7 + NaCl.
Percobaan selanjutnya adalah penentuan konsentrasi larutan NaOH sebagai analit dan
larutan HCl sebagai titrannya dimana pH yang didapat adalah penambahan setiap 0,5 ml
larutan HCl. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat grafik hubungan antara pH
dengan volume HCl (titran) dan dari grafik dapat ditentukan titik ekivalen dengan
menghubungkan dua buah pusat lingkaran yang dibuat menyinggung grafik. Pada percobaan
diperoleh titik ekivalen pada volume HCl 4,2 ml serta konsentrasi NaOH yaitu sebesar
0,08618 N. Reaksi yang terjadi antara NaOH dan HCl yaitu:
NaOH + HCl → NACl + H2O
Selanjutnya adalah pembuatan larutan dapar. Garam boraks ditimbang sebanyak 0,475
gram dan dilarutkan dalam 50 ml air suling. Karena dalam pembuatan garam boraks pH
garam boraks yg terukur adalah 8,97 (kurang dari 9) maka dibuatlah larutan buffer dengan
pH 7. Setelah ditambahkan HCl, pH Buffer mencapai 7,14 dengan penambahan larutan HCl
sebanyak 21 ml. Setelah pembuatan larutan dapar pH 7,14 dilakukan percobaan penentuan
kapasitas larutan dapar, dimana 50 ml larutan dapar pH 7,14 ditambah 1 ml NaOH. pH akhir
campuran larutan yang terukur sebesar 7,26. Sehingga dari data yang diperoleh kapasitas
larutan dapar adalah 0,12/1 ml NaOH 0,1N. Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan
kapasitas air suling. Kapasitas air suling yang diperoleh sebesar 3,35/ 1 ml NaOH 0,1 N.
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perubahan pH yang terjadi pada larutan buffer lebih
15
kecil dari pada perubahan pH pada air suling. Hal tersebut menunjukkan kekuatan larutan
buffer yang dapat menjaga kesetabilan pH terhadap penambahan larutan asam, basa atau
terhadap pengenceran (penambahan air).
VIII. KESIMPULAN
 Titik ekivalen titrasi standarisasi HCl pada volume HCl 24,3 ml.
 Konsentrasi larutan HCl sebesar 0,1026 N.
 Titik ekivalen titrasi penetralan HCl – NaOH pada volume HCl 4,2 ml.
 Konsentrasi larutan NaOH sebesar 0,08618 N.
 Kapasitas larutan dapar pH 7 yang diperoleh sebesar 0,12/ml NaOH 0,1 N.
 Kapasitas air suling yang diperoleh sebesar 3,35/ ml NaOH 0,1 N.
16
DAFTAR PUSTAKA
Jobsheet Praktikum Analitik Instrument.2009.pH-Metri.Politeknik Negeri Bandung.
Basset, J at All, Vogels Textbook of Quantitative Inorganic Analysis, edisi ke-4, The
English Language Book Society and Longman, London, 1982.
Harjadi,W.1996.Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT Gramedia.
Underwood. 1996. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga.
Jobsheet Pratikum Kimia Analitik Instrument. PH-Metri : Politeknik Negeri Bandung.

More Related Content

What's hot

V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)Nurmalina Adhiyanti
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenolXINYOUWANZ
 
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikDwi Karyani
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-iNurwidayanti1212
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)qlp
 
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriUNIMUS
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docaufia w
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriqlp
 
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRATPENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRATMutiara Nanda
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsiWd-Amalia Wd-Amalia
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsialqlp
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalRidwan
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)DeviPurnama
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidaqlp
 

What's hot (20)

Sintesis Asetanilida
Sintesis AsetanilidaSintesis Asetanilida
Sintesis Asetanilida
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
 
Alkohol dan fenol
Alkohol dan fenolAlkohol dan fenol
Alkohol dan fenol
 
Reaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilikReaksi substitusi elektrofilik
Reaksi substitusi elektrofilik
 
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i236547384 pemisahan-kation-golongan-i
236547384 pemisahan-kation-golongan-i
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetriPenetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
Penetuan kadar na2 co3 dalam soda abu asidimetri
 
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri docLaporan praktikum asidi alkalimetri doc
Laporan praktikum asidi alkalimetri doc
 
LAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetriLAPORAN asidi alkalimetri
LAPORAN asidi alkalimetri
 
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRATPENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
 
Kimia Analitik I
Kimia Analitik IKimia Analitik I
Kimia Analitik I
 
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsilaporan praktikum penentuan gugus fungsi
laporan praktikum penentuan gugus fungsi
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Kelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / TotalKelarutan Semu / Total
Kelarutan Semu / Total
 
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
Penetapan kadar Besi II dalam Garam Tunjung (FeSO4.7H2O)
 
Distilasi
DistilasiDistilasi
Distilasi
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilidalaporan kimia organik - Sintesis asetanilida
laporan kimia organik - Sintesis asetanilida
 

Similar to P h metri

laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatoraji indras
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxLAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxkeishanadine186
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaAndreas Cahyadi
 
Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1yulinda14
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHeraChem96
 
Laporan tetap ph meter 632
Laporan tetap ph meter 632Laporan tetap ph meter 632
Laporan tetap ph meter 632Esa Nawawi
 
Laporan kimsma kel 3 buffer
Laporan kimsma kel 3 bufferLaporan kimsma kel 3 buffer
Laporan kimsma kel 3 bufferMika Ariani
 
Laporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan phLaporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan phdevirmdhni
 
Laporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisisLaporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisisNida Shafiyanti
 
3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.pptarava3
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaFeren Jr
 
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferLaporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferSylvester Saragih
 
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, beta
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, betaPenetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, beta
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, betaYogi Purnomo
 

Similar to P h metri (20)

Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam BasaLaporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
Laporan Praktikum Kimia - Titrasi Asam Basa
 
Makalah kaf iii
Makalah kaf iiiMakalah kaf iii
Makalah kaf iii
 
Titrasi asam basa
Titrasi asam basaTitrasi asam basa
Titrasi asam basa
 
laporan penentuan indikator
laporan penentuan indikatorlaporan penentuan indikator
laporan penentuan indikator
 
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docxLAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
LAPORAN PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA TAHUN AJARAN 2022.docx
 
Bab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyanggaBab iii larutan penyangga
Bab iii larutan penyangga
 
Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1Titrasi asam basa kelompok 1
Titrasi asam basa kelompok 1
 
Herawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasiHerawati laporan praktikum titrasi
Herawati laporan praktikum titrasi
 
Laporan tetap ph meter 632
Laporan tetap ph meter 632Laporan tetap ph meter 632
Laporan tetap ph meter 632
 
Laporan kimsma kel 3 buffer
Laporan kimsma kel 3 bufferLaporan kimsma kel 3 buffer
Laporan kimsma kel 3 buffer
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani ganiLaporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
Laporan praktikum kimia tri rahmatiani gani
 
Tugas makalah kimia
Tugas makalah kimiaTugas makalah kimia
Tugas makalah kimia
 
Laporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan phLaporan mingguan titrasi dan ph
Laporan mingguan titrasi dan ph
 
Laporan titrasi
Laporan titrasiLaporan titrasi
Laporan titrasi
 
Laporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisisLaporan praktikum kimia hidrolisis
Laporan praktikum kimia hidrolisis
 
3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt3. ISOTONIS.ppt
3. ISOTONIS.ppt
 
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basaLaporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
Laporan Praktikum Kimia_Titrasi asam basa
 
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan bufferLaporan lengkap praktikum larutan buffer
Laporan lengkap praktikum larutan buffer
 
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, beta
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, betaPenetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, beta
Penetapan kesalahan indikator secara p h metri (kelompok 2, 11-1, beta
 

More from Iffa M.Nisa

More from Iffa M.Nisa (15)

Fluidized bed dryer
Fluidized bed dryerFluidized bed dryer
Fluidized bed dryer
 
Plat heat exchanger
Plat heat exchangerPlat heat exchanger
Plat heat exchanger
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Anaerobik digester
Anaerobik digesterAnaerobik digester
Anaerobik digester
 
Mixing
MixingMixing
Mixing
 
Spray drayer 5
Spray drayer 5Spray drayer 5
Spray drayer 5
 
Destilasi batch
Destilasi batchDestilasi batch
Destilasi batch
 
Fluidisasi
FluidisasiFluidisasi
Fluidisasi
 
Kecepatan reaksi
Kecepatan reaksiKecepatan reaksi
Kecepatan reaksi
 
Ion exchange
Ion exchangeIon exchange
Ion exchange
 
Sentrifugasi
SentrifugasiSentrifugasi
Sentrifugasi
 
Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugalPompa sentrifugal
Pompa sentrifugal
 
Grinding and sizing
Grinding and sizingGrinding and sizing
Grinding and sizing
 
Ekstraksi cair cair
Ekstraksi cair cairEkstraksi cair cair
Ekstraksi cair cair
 

P h metri

  • 1. 1 LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012 MODUL : pH METRI PEMBIMBING : Dra. Nancy SD, MS Oleh Kelompok : V (Lima) : Hana Afifah Rahman (111411045) Iffa Ma’rifatunnisa (111411046) Imam Prasetya U. (111411047) M. Lazuardi H. (111411048) Kelas : 1B PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 Praktikum : 14 Mei 2012 Penyerahan : 21 Mei 2012 1 LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012 MODUL : pH METRI PEMBIMBING : Dra. Nancy SD, MS Oleh Kelompok : V (Lima) : Hana Afifah Rahman (111411045) Iffa Ma’rifatunnisa (111411046) Imam Prasetya U. (111411047) M. Lazuardi H. (111411048) Kelas : 1B PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 Praktikum : 14 Mei 2012 Penyerahan : 21 Mei 2012 1 LABORATORIUM ANALITIK INSTRUMEN SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2011/2012 MODUL : pH METRI PEMBIMBING : Dra. Nancy SD, MS Oleh Kelompok : V (Lima) : Hana Afifah Rahman (111411045) Iffa Ma’rifatunnisa (111411046) Imam Prasetya U. (111411047) M. Lazuardi H. (111411048) Kelas : 1B PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK KIMIA JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI BANDUNG 2012 Praktikum : 14 Mei 2012 Penyerahan : 21 Mei 2012
  • 2. 2 pH METRI I. TUJUAN a. Mengukur pH larutan b. Menentukan konsentrasi NaOH c. Menentukan kadar karbonat dalam cuplikan d. Menentukan kapasitas larutan dapar II. DASAR TEORI pH didefinisikan sebagai logaritma dari kereaktifan ion hidrogen atau untuk larutan yang encer merupakan konsentrasi dari ion hidrogen.pH-meter, pada dasarnya merupakan voltmeter yang dapat digunakan bersama elektroda kaca sebagai elektroda penunjuk. Yang diukur oleh pH-meter ialah potensial sel bukan langsung harga pH larutan.. Kaca yang digunakan sebagai elektroda terdiri dari jaringan silikat yang bermuatan negatif yang mengandung sejumlah kation terutama ion natrium yang dapat ditukar dengan ion hydrogen. Elektroda gelas sebelum digunakan direndam terlebih dulu dalam air agar molekul-molekul air masuk kedalam kisi-kisi kaca dan akan mengambang, sehingga proses pertukaran ion akan maksimum. Dengan kata lain ion natrium dapat dengan mudah ditukar dengan ion hydrogen. Oleh Karen aitu saat pengukuran perlu waktu respon bagi elektroda. Bentuk elektroda kaca spesifik yaitu berupa wadah kecil yang berisi larutan dapar asetat atau HCl 0,1N. Dengan demikian lapisan kaca mempunyai konsentrasi H+ yang tetap dan diketahui, sedangkan lapisan luar kaca konsentrasi H+ bergantung pada larutan yang akan diukur. Batas pengukuran elektroda gelas 2-12, Karena lebih dari pH 12, ion hidroksida dapat mengikat ion natrium, sedangkan pH dibawah 1 semua ion Na pada lapisan gelas ditukar oleh ion hydrogen, akibatnya tidak terjadi pertukaran ion larutan yang diukur. Larutan dapar merupakan larutan yanmg pH-nya tidak mudah dipengaruhi oleh zat yang ditambahkan kemudian. Biasanya mengandung asam lemah, misalnya asam asetat, asam ftalat, asam borat dan sebagainya, bserta garam natriium atau kalium dari asam lemah tersebut. Larutan dapar sering dibuat dengan cara titrasi, dengan membuat lebih dahulu larutan garamnya, kemudian ditambahkan asam atau basa secara perlahan- lahan sampai pH yang dikehendaki tercapai.
  • 3. 3 III. ALAT DAN BAHAN 3.1 ALAT : a. pH meter b. Elektroda Gelas kombinasi c. Gelas kimia 10 ml dan 250 ml d. Labu takar 50 ml dan 100 ml e. Pipet volume 5 ml dan 10 ml f. Bola hisap g. Pipet tetes h. Magnetic stirer i. Buret j. Klem k. Botol semprot l. Neraca Analitik 3.3 BAHAN : a. Larutan HCl 0,1 N b. Larutan NaOH 0,1 N c. Padatan Boraks d. Larutan dapar pH 4 atau pH 9 e. Padatan Na2CO3 f. Air Ledeng g. Akuades h. Larutan CH3COOH 0.1 N
  • 4. 4 IV. PROSEDUR KERJA 4.1 Kalibrasi Elektroda dalam pH Meter Memasang elektroda gelas kombinasi pada socket bagian samping dari pH-meter Menekan stand by dan menyalakan pH-meter dengan menekan On/Off Mengatur tombol slope dU/dpH pada angka 1 Menekan tombol pH untuk mengukur pH larutan atau U/mV untuk mengukur potensial larutan Mencelupkan elektroda ke larutan dapar pH 7 Menekan meas dan membaca pH terukur, bila tak menunjukkan 4,00 atau 9,00 mengatur tombol slope dU/dpH Mencelupkan elektroda pada larutan dapar pH 4 atau pH 9 Memutar stand by dan mengangkat elektroda serta membilasnya dengan air suling Menekan tombol meas dan membaca pH Menekan stand by dan mengangkat elektroda serta membilas dengan air suling kemudian mengeringkan dengan tissue.
  • 5. 5 5 mL larutan NaOH 4.2 Standardisasi Larutan HCl 4.3 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH Menekan tombol “meas”. Atur tombol “slope dU/dpH sampai harga 4/9 lalu standby Mengangkat elektroda, membilas dan mengeringkan elektroda Menyiapkan buret (berisi larutan HCl) Menimbang 0,1 gr garam boraks dan larutkan dalam 50 ml air Mencelupkan elektroda ke dalam larutan boraks, catat pH awal Menitrasi larutan boraks dengan HCl, catat pH setiap penambahan 1 ml HCl Jika selesai titrasi, menekan tombol standby Mengangkat elektroda, bilas dan keringkan Membuat kurva hubungan pH dan ml larutan HCl Menentukan titik ekivalen untuk mencari konsentrasi HCl 5 Celupkan elektroda ke dalamnya Tekan tombol "meas", catat pH nya Angkat elektroda, bilas dengan aquades, keringkan 4.2 Standardisasi Larutan HCl 4.3 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH Menekan tombol “meas”. Atur tombol “slope dU/dpH sampai harga 4/9 lalu standby Mengangkat elektroda, membilas dan mengeringkan elektroda Menyiapkan buret (berisi larutan HCl) Menimbang 0,1 gr garam boraks dan larutkan dalam 50 ml air Mencelupkan elektroda ke dalam larutan boraks, catat pH awal Menitrasi larutan boraks dengan HCl, catat pH setiap penambahan 1 ml HCl Jika selesai titrasi, menekan tombol standby Mengangkat elektroda, bilas dan keringkan Membuat kurva hubungan pH dan ml larutan HCl Menentukan titik ekivalen untuk mencari konsentrasi HCl 5 Titrasi dengan HCl, dan catat pH setiap penambahan 0,5 mL larutan HCl Jika sudah selesai titrasi, tekan "stand by" 4.2 Standardisasi Larutan HCl 4.3 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH Menekan tombol “meas”. Atur tombol “slope dU/dpH sampai harga 4/9 lalu standby Mengangkat elektroda, membilas dan mengeringkan elektroda Menyiapkan buret (berisi larutan HCl) Menimbang 0,1 gr garam boraks dan larutkan dalam 50 ml air Mencelupkan elektroda ke dalam larutan boraks, catat pH awal Menitrasi larutan boraks dengan HCl, catat pH setiap penambahan 1 ml HCl Jika selesai titrasi, menekan tombol standby Mengangkat elektroda, bilas dan keringkan Membuat kurva hubungan pH dan ml larutan HCl Menentukan titik ekivalen untuk mencari konsentrasi HCl
  • 6. 6 Siapkan 50 mL aquades Siapkan 50 mL air ledeng 4.4 Penentuan pH Air  Akuades  Air Ledeng 4.5 Penentuan Konsentrasi Larutan Na2CO3 4.6 Pembuatan Larutan Dapar Menimbang 0.5432 gr Na2CO3 + air dalam gelas kimia 250ml Mencelupkan elektroda ke dalamnya, tambahkan air sampai tercelup Menekan tombol meas dan catat pH awalnya Menitrasi larutan dengan HCl, catat pH awal setiap + 0,5 ml HCl Jika sudah selesai titrasi, menekan tombol standby Mengangkat elektroda, bilas dan keringkan Menimbang 0,475 gr garam boraks, larutkan dalam 50 ml air Celupkan elektroda ke dalamnya, tekan meas baca pH nya Menambahkan larutan HCl sampai pH 9, catat Volume HCl Menekan tombol standby Mengangkat elektroda, bilas dan keringkan 6 Siapkan 50 mL aquades Celupkan elektroda ke dalamnya Tekan tombol "meas", catat pH Siapkan 50 mL air ledeng Celupkan elektroda ke dalamnya Tekan tombol "meas", catat pH 4.4 Penentuan pH Air  Akuades  Air Ledeng 4.5 Penentuan Konsentrasi Larutan Na2CO3 4.6 Pembuatan Larutan Dapar Menimbang 0.5432 gr Na2CO3 + air dalam gelas kimia 250ml Mencelupkan elektroda ke dalamnya, tambahkan air sampai tercelup Menekan tombol meas dan catat pH awalnya Menitrasi larutan dengan HCl, catat pH awal setiap + 0,5 ml HCl Jika sudah selesai titrasi, menekan tombol standby Mengangkat elektroda, bilas dan keringkan Menimbang 0,475 gr garam boraks, larutkan dalam 50 ml air Celupkan elektroda ke dalamnya, tekan meas baca pH nya Menambahkan larutan HCl sampai pH 9, catat Volume HCl Menekan tombol standby Mengangkat elektroda, bilas dan keringkan 6 Tekan tombol "meas", catat pH Tekan tombol "meas", catat pH 4.4 Penentuan pH Air  Akuades  Air Ledeng 4.5 Penentuan Konsentrasi Larutan Na2CO3 4.6 Pembuatan Larutan Dapar Menimbang 0.5432 gr Na2CO3 + air dalam gelas kimia 250ml Mencelupkan elektroda ke dalamnya, tambahkan air sampai tercelup Menekan tombol meas dan catat pH awalnya Menitrasi larutan dengan HCl, catat pH awal setiap + 0,5 ml HCl Jika sudah selesai titrasi, menekan tombol standby Mengangkat elektroda, bilas dan keringkan Menimbang 0,475 gr garam boraks, larutkan dalam 50 ml air Celupkan elektroda ke dalamnya, tekan meas baca pH nya Menambahkan larutan HCl sampai pH 9, catat Volume HCl Menekan tombol standby Mengangkat elektroda, bilas dan keringkan
  • 7. 7 4.7 Penentuan kapasitas Larutan Dapar Menyiapkan 50 ml larutan dapar pH 9 dalam gelas kimia Menambahkan 1 ml larutan NaOH Menekan tombol “meas” dan baca pH nya Mengangkat elektroda, bilas dan keringkan
  • 8. 8 V. DATA PENGAMATAN 5.1 Standarisasi Larutan HCl Berat boraks : + 0.1000 g Volume : 50 ml pH awal : 9.11 Tabel 1. Pengamatan Standardisasi HCl No HCl pH 31 15.5 8.29 32 16 8.25 33 16.5 8.22 34 17 8.18 35 17.5 8.15 36 18 8.09 37 18.5 8.05 38 19 8.01 39 19.5 7.97 40 20 7.92 41 20.5 7.85 42 21 7.78 43 21.5 7.68 44 22 7.57 45 22.5 7.45 46 23 7.28 47 23.5 7.01 48 24 6.49 49 24.5 3.72 50 25 3.14 51 25.5 2.9 52 26 2.75 53 26.5 2.65 54 27 2.58 55 27.5 2.54 56 28 2.52 57 28.5 2.51 58 29 2.48 59 29.5 2.45 60 30 2.42 No HCl pH 1 0.5 9.07 2 1 9.02 3 1.5 9 4 2 8.98 5 2.5 8.97 6 3 8.95 7 3.5 8.91 8 4 8.89 9 4.5 8.87 10 5 8.85 11 5.5 8.82 12 6 8.81 13 6.5 8.78 14 7 8.76 15 7.5 8.74 16 8 8.71 17 8.5 8.69 18 9 8.67 19 9.5 8.64 20 10 8.62 21 10.5 8.6 22 11 8.56 23 11.5 8.54 24 12 8.52 25 12.5 8.5 26 13 8.46 27 13.5 8.44 28 14 8.41 29 14.5 8.38 30 15 8.35
  • 9. 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 17,5 18,5 19,5 20,5 DerajatKeasaman(pH) Kurva Standarisasi Larutan HCl 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 17,5 18,5 19,5 20,5 DerajatKeasaman(pH) Kurva Standarisasi Larutan HCl 9 20,5 21,5 22,5 23,5 24,5 25,5 26,5 27,5 28,5 29,5 Volume HCl (ml) Kurva Standarisasi Larutan HCl 20,5 21,5 22,5 23,5 24,5 25,5 26,5 27,5 28,5 29,5 Volume HCl (dalam ml) Kurva Standarisasi Larutan HCl 9 29,5 Series1 Series1
  • 10. 10 0 2 4 6 8 10 12 0,5 1 DerajatKeasamaan(pH) Kurva Penentuan Konsentrasi NaOH 5.2 Penentuan Konsentrasi NaOH Volume NaOH : 5 ml + 50 ml Aquades pH awal : 11.60 No HCl Ph 1 0.5 11.16 2 1 11.05 3 1.5 10.85 4 2 10.61 5 2.5 10.22 6 3 9.7 7 3.5 8.5 8 4 6.53 9 4.5 5.47 10 5 3.12 11 5.5 2.78 12 6 2.61 13 6.5 2.5 14 7 2.43 15 7.5 2.3 Tabel 2. Pengamatan Penentuan Konsentrasi NaOH 10 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 5,5 6 6,5 7 7,5 Volume Larutan HCl (dalam ml) Kurva Penentuan Konsentrasi NaOH Series1 5.2 Penentuan Konsentrasi NaOH Volume NaOH : 5 ml + 50 ml Aquades pH awal : 11.60 No HCl Ph 1 0.5 11.16 2 1 11.05 3 1.5 10.85 4 2 10.61 5 2.5 10.22 6 3 9.7 7 3.5 8.5 8 4 6.53 9 4.5 5.47 10 5 3.12 11 5.5 2.78 12 6 2.61 13 6.5 2.5 14 7 2.43 15 7.5 2.3 Tabel 2. Pengamatan Penentuan Konsentrasi NaOH 10 Kurva Penentuan Konsentrasi NaOH Series1 5.2 Penentuan Konsentrasi NaOH Volume NaOH : 5 ml + 50 ml Aquades pH awal : 11.60 No HCl Ph 1 0.5 11.16 2 1 11.05 3 1.5 10.85 4 2 10.61 5 2.5 10.22 6 3 9.7 7 3.5 8.5 8 4 6.53 9 4.5 5.47 10 5 3.12 11 5.5 2.78 12 6 2.61 13 6.5 2.5 14 7 2.43 15 7.5 2.3 Tabel 2. Pengamatan Penentuan Konsentrasi NaOH
  • 11. 11 5.3 Pembuatan Larutan Dapar pH 7 Massa Boraks : + 0.4750 g + 50 ml Aquades pH awal : 8.97 Tabel 3. Pengamatan Pembuatan Larutan Buffer 5.4 Penentuan pH larutan Sampel a. pH air Kran : 6.31 b. pH air Suling : 7.25 c. pH Larutan Garam : 6.79 d. pH Larutan Nutrisari : 3.22 No HCl pH 1 0.5 8.89 2 1 8.87 3 1.5 8.83 4 2 8.81 5 2.5 8.78 6 3 8.76 7 3.5 8.74 8 4 8.72 9 4.5 8.7 10 5 8.68 11 5.5 8.65 12 6 8.61 13 6.5 8.59 14 7 8.57 15 7.5 8.55 16 8 8.5 17 8.5 8.48 18 9 8.45 19 9.5 8.4 20 10 8.38 21 10.5 8.32 No HCl pH 22 11 8.3 23 11.5 8.27 24 12 8.24 25 12.5 8.21 26 13 8.17 27 13.5 8.14 28 14 8.11 29 14.5 8.07 30 15 8.04 31 15.5 8 32 16 7.95 33 16.5 7.91 34 17 7.87 35 17.5 7.81 36 18 7.76 37 18.5 7.69 38 19 7.62 39 19.5 7.54 40 20 7.44 41 20.5 7.31 42 21 7.14
  • 12. 12 VI. PENGOLAHAN DATA 6.1 Titrasi Standarisasi Larutan HCL a. Penentuan Konsentrasi larutan HCl Massa Boraks (Na2B4O7.10H2O) = 0,475 gram BM = 381,22 gram/mol V Na2B4O7.10H2O = 50 ml M Na2B4O7 = , , = 0,02492 M Na2B4O7 → 2 Na+ + B4O7 2- B4O7 2- + 2H2O → H2B4O7 + 2OH- [OH- ] = 2 x Na2B4O7 = 2 x 0,02492 = 0,04984 M Berdasarkan grafik volume HCl pada titik ekivalen = 24,3 ml VA x NA = VB x NB ; NB = konsentrasi OH- ; VA = volume HCl pada titik ekivalen NA = = , , = 0,1026 N Maka, konsentrasi HCl sebesar 0,1026 N. 6.2 Penentuan Konsentrasi Larutan NaOH V NaOH = 5 ml N HCl = 0,1026 N Berdasarkan grafik volume HCl pada titik ekivalen = 4,2 ml VA x NA = VB x NB ; NB = konsentrasi NaOH ; VA = volume HCl pada titik ekivalen NB = NB = 4,2 0,1026 5 = 0,08618 Maka, konsentrasi NaOH sebesar 0,08618 N.
  • 13. 13 6.3 Penentuan kapasitas larutan Dapar pH 7 pH awal = 7.14 pH akhir = 7.26 Volume NaOH 0,1 N = 1 ml Kapasitas larutan dapar pH 7 = 0, 12/1 ml NaOH 0,1N 6.4 Penentuan Kapasitas Air Suling pH awal = 7,25 pH akhir = 10,60 Volume NaOH 0,1 N = 1 ml Kapasitas air suling = 3,35/ ml NaOH 0,1 N.
  • 14. 14 VII. PEMBAHASAN Pada praktikum pH meter yang telah dilakukan, tahap pertama yang dilakukan adalah proses Kalibrasi Elektroda dan pH meter. Kalibrasi dilakukan dengan tujuan agar data atau nilai yang terbaca saat pengukuran oleh alat lebih akurat. Jenis elektroda yang dikalibrasi adalah elektroda glass dan larutan yang digunakan pada proses pengkalibrasian elektroda adalah larutan dapar dengan pH berturut-turut 4, 7, dan 9. Selanjutnya yaitu melakukan standarisasi pada larutan HCl (sebagai titran) dengan menggunakan larutan boraks (Na2B4O7) (sebagai analit) sebanyak 0,475 gram yang dilarutkan oleh 50 ml air suling. Dari titrasi tersebut didapat pH setiap penambahan 0,5 ml HCl sebagai titrannya. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat grafik hubungan antara pH dengan volume HCl (titran) dan dari grafik dapat ditentukan titik ekivalen dengan menghubungkan dua buah pusat lingkaran yang dibuat menyinggung grafik. Pada percobaan diperoleh titik ekivalen pada volume HCl 24,3 ml serta konsentrasi HCl yaitu sebesar 0,1026 N. Reaksi yang terjadi antara borax dan HCl yaitu : Na2B4O7 + HCl → H2B4O7 + NaCl. Percobaan selanjutnya adalah penentuan konsentrasi larutan NaOH sebagai analit dan larutan HCl sebagai titrannya dimana pH yang didapat adalah penambahan setiap 0,5 ml larutan HCl. Berdasarkan data yang diperoleh dapat dibuat grafik hubungan antara pH dengan volume HCl (titran) dan dari grafik dapat ditentukan titik ekivalen dengan menghubungkan dua buah pusat lingkaran yang dibuat menyinggung grafik. Pada percobaan diperoleh titik ekivalen pada volume HCl 4,2 ml serta konsentrasi NaOH yaitu sebesar 0,08618 N. Reaksi yang terjadi antara NaOH dan HCl yaitu: NaOH + HCl → NACl + H2O Selanjutnya adalah pembuatan larutan dapar. Garam boraks ditimbang sebanyak 0,475 gram dan dilarutkan dalam 50 ml air suling. Karena dalam pembuatan garam boraks pH garam boraks yg terukur adalah 8,97 (kurang dari 9) maka dibuatlah larutan buffer dengan pH 7. Setelah ditambahkan HCl, pH Buffer mencapai 7,14 dengan penambahan larutan HCl sebanyak 21 ml. Setelah pembuatan larutan dapar pH 7,14 dilakukan percobaan penentuan kapasitas larutan dapar, dimana 50 ml larutan dapar pH 7,14 ditambah 1 ml NaOH. pH akhir campuran larutan yang terukur sebesar 7,26. Sehingga dari data yang diperoleh kapasitas larutan dapar adalah 0,12/1 ml NaOH 0,1N. Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan kapasitas air suling. Kapasitas air suling yang diperoleh sebesar 3,35/ 1 ml NaOH 0,1 N. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa perubahan pH yang terjadi pada larutan buffer lebih
  • 15. 15 kecil dari pada perubahan pH pada air suling. Hal tersebut menunjukkan kekuatan larutan buffer yang dapat menjaga kesetabilan pH terhadap penambahan larutan asam, basa atau terhadap pengenceran (penambahan air). VIII. KESIMPULAN  Titik ekivalen titrasi standarisasi HCl pada volume HCl 24,3 ml.  Konsentrasi larutan HCl sebesar 0,1026 N.  Titik ekivalen titrasi penetralan HCl – NaOH pada volume HCl 4,2 ml.  Konsentrasi larutan NaOH sebesar 0,08618 N.  Kapasitas larutan dapar pH 7 yang diperoleh sebesar 0,12/ml NaOH 0,1 N.  Kapasitas air suling yang diperoleh sebesar 3,35/ ml NaOH 0,1 N.
  • 16. 16 DAFTAR PUSTAKA Jobsheet Praktikum Analitik Instrument.2009.pH-Metri.Politeknik Negeri Bandung. Basset, J at All, Vogels Textbook of Quantitative Inorganic Analysis, edisi ke-4, The English Language Book Society and Longman, London, 1982. Harjadi,W.1996.Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta: PT Gramedia. Underwood. 1996. Analisis Kimia Kuantitatif. Jakarta : Erlangga. Jobsheet Pratikum Kimia Analitik Instrument. PH-Metri : Politeknik Negeri Bandung.