SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
OSN Fisika Bedah soal
219 http://ibnu2003.blogspot.com
1. Pembahasan
diberikan bahwa :
𝑇 = 𝑇(𝑀, 𝐺, 𝑅)
𝑇 = π‘˜π‘€ π‘₯
, 𝐺 𝑦
, 𝑅 𝑧
( π‘˜, π‘₯, 𝑦 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑧) merupakan konstanta tidak berdimensi, M
memiliki dimensi M
satuan G merupakan tetapan gravitasi
𝐺 =
π‘π‘š2
π‘˜π‘”2
=
π‘˜π‘”π‘š3
π‘˜π‘”2 𝑠2
= [π‘€βˆ’1
𝐿3
π‘‡βˆ’2
]
satuan R merupakan jari-jari orbit
𝑅 = 𝐿
maka :
𝑀0
𝐿0
𝑇1
= ( 𝑀 π‘₯
. [π‘€βˆ’1
𝐿3
π‘‡βˆ’2
] 𝑦
. 𝐿 𝑧)
𝑀0
𝐿0
𝑇1
= [𝑀 π‘₯βˆ’π‘¦
][ 𝐿3𝑦+𝑧][ π‘‡βˆ’2𝑦]
terjadi 3 persamaan yaitu :
0 = π‘₯ βˆ’ 𝑦
0 = 3𝑦 + 𝑧
1 = βˆ’2𝑦
}{
𝑦 = βˆ’1 2⁄
π‘₯ = 𝑦 = βˆ’1 2⁄
𝑧 = βˆ’3(βˆ’1 2⁄ ) = 3 2⁄
kesimpulan bahwa persamaannya menjadi
𝑇 = π‘˜π‘€βˆ’1/2
, πΊβˆ’1/2
, 𝑅3/2
𝑇 = π‘˜
𝑅𝑅
1
2
𝑀
1
2 𝐺
1
2
∴ 𝑇 = π‘˜π‘…βˆš
𝑅
𝑀𝐺
OSN Fisika Bedah soal
220 http://ibnu2003.blogspot.com
2. Pembahasan
𝑑 = π‘˜πœŒ 𝑣
β„Ž 𝑀
𝑔 π‘₯
𝐴1
𝑦
𝐴2
𝑧
…(1)
persamaan 1) dengan metode dimensi menjadi
𝑇 = [π‘€πΏβˆ’3
] 𝑣
[𝐿] 𝑀
[πΏπ‘‡βˆ’2
] π‘₯
[𝐿2
] 𝑦
[𝐿2
] 𝑧
𝑇 = 𝑀 𝑣
. πΏβˆ’3𝑣+𝑀+π‘₯+2𝑦+2𝑧
. π‘‡βˆ’2π‘₯
…(2)
persamaan 2) terdapat tiga persamaan :
1 = βˆ’2π‘₯ ↑ 0 = βˆ’3𝑣 + 𝑀 + π‘₯ + 2𝑦 + 2𝑧 ↑ 0 = 𝑣
maka :
π‘₯ = βˆ’1/2 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑣 = 0
Debit air yang keluar berbanding lurus dengan luas penampang
, kecepatan air dan waktu yang diperlukan, maka :
πœ™1 = πœ™2 ↑ 𝐴1β„Ž = 𝐴2 𝑣2 𝑑
𝑑 =
𝐴1β„Ž
𝐴2 𝑣2
↑ 𝑑 β‰ˆ
𝐴1
𝐴2
dari persamaan 2), maka
𝑦 = 𝐴1 = 1; 𝑧 = 𝐴2 = βˆ’1
sehingga
0 = βˆ’3.0 + 𝑀 + (βˆ’1/2) + 2.1 βˆ’ 2.1
0 = βˆ’
1
2
+ 𝑀 ↑ 𝑀 = 1/2
kesimpulannya
𝑑 = π‘˜πœŒ0
β„Ž1/2
π‘”βˆ’1/2
𝐴1
1
𝐴2
βˆ’1
∴ 𝑑 = π‘˜
𝐴1
𝐴2
√
β„Ž
𝑔
3. Pembahasan
a. dimensi k
𝑑𝑣
𝑑𝑑
= 𝑔 βˆ’ π‘˜π‘£2
persamaan di atas identik dengan fungsi turunan pertama
dari fungsi kecepatan pada persamaan gerak translasi, maka
π‘Ž = π‘˜π‘£2
[πΏπ‘‡βˆ’2
] = π‘˜[πΏπ‘‡βˆ’1
]2
OSN Fisika Bedah soal
221 http://ibnu2003.blogspot.com
π‘˜ =
πΏπ‘‡βˆ’2
𝐿2 π‘‡βˆ’2
= πΏβˆ’1
b. kecepatan terminal
kecepatan terminal terjadi bila saat benda dalam keadaan
setimbang atau memiliki persepatan sama dengan nol
𝑑𝑣
𝑑𝑑
= 𝑔 βˆ’ π‘˜π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š
2
= 0
∴ π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š = √
𝑔
π‘˜
4. Pembahasan
a. Dimensi gaya gesek FD
𝐹 𝐷 = π‘˜πΆ 𝐷 𝑣 π‘₯
𝜌 𝑦
𝐴 𝑧
Persamaan tersebut harus memenuhi kesamaan dimensi ruas
kanan dan kiri
masing-masing besaran dengan dimensi sebagai berikut
𝐹𝐷 = π‘”π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘”π‘’π‘ π‘’π‘˜ = [𝑀𝐿 π‘‡βˆ’2
]
𝐢 𝐷 = π‘˜π‘œπ‘’π‘“π‘–π‘ π‘–π‘’π‘› π‘”π‘’π‘ π‘’π‘˜
𝑣 = π‘˜π‘’π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› = [πΏπ‘‡βˆ’1
]
𝜌 = π‘šπ‘Žπ‘ π‘ π‘Ž 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 = [π‘€πΏβˆ’3
]
𝐴 = π‘™π‘’π‘Žπ‘  π‘π‘’π‘›π‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” = [ 𝐿2]
persamaan di atas menjadi
𝐹𝐷 = π‘˜πΆ 𝐷 𝑣 π‘₯
𝜌 𝑒
𝑦
𝐴 𝑧
[ 𝑀𝐿 π‘‡βˆ’2] = π‘˜πΆ 𝐷[πΏπ‘‡βˆ’1
] π‘₯
[π‘€πΏβˆ’3
] 𝑦
[𝐿2
] 𝑧
𝑀𝐿 π‘‡βˆ’2
= π‘˜πΆ 𝐷. 𝑀 𝑦
𝐿 π‘₯βˆ’3𝑦+2𝑧
π‘‡βˆ’π‘₯
pada dimensi M
𝑀 𝑦
= 𝑀 ↑ 𝑦 = 1
pada dimensi T
π‘‡βˆ’2
= π‘‡βˆ’π‘₯
↑ π‘₯ = 2
Pada dimensi L
𝐿 = 𝐿π‘₯βˆ’3𝑦+2𝑧
↑ 1 = π‘₯ βˆ’ 3𝑦 + 2𝑧
1 = 2 βˆ’ 3.1 + 2𝑧 ↑ 𝑧 = 1
maka persamaan FD
𝐹 𝐷 = π‘˜πΆ 𝐷 𝑣2
𝜌 𝑒
1
𝐴1
= π‘˜πΆ 𝐷 𝑣2
𝜌 𝑒 𝐴 …(1)
OSN Fisika Bedah soal
222 http://ibnu2003.blogspot.com
b. bola mencapai kecepatan terminal apabila dalam keadaan
setimbang atau a=0
Σ𝐹 = π‘šπ‘Ž = 0
mg βˆ’ 𝐹 𝐷 = 0 ↑ mg = 𝐹 𝐷
massa bola sebesar :
π‘š = 𝜌 𝑏 𝑉 =
4
3
πœ‹π‘…3
πœŒπ‘
𝐹 𝐷 =
4
3
πœ‹π‘…3
𝜌 𝑏 𝑔…(2)
Persamaan 1) sama dengan persamaan 2), maka
π‘˜πΆ 𝐷 𝑣2
𝜌 𝑒 𝐴 =
4
3
πœ‹π‘…3
πœŒπ‘ 𝑔
π‘˜πΆ 𝐷 𝑣2
𝜌 𝑒 πœ‹π‘…2
=
4
3
πœ‹π‘…2
π‘…πœŒ 𝑏 𝑔
π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š = √
4π‘…πœŒ 𝑏 𝑔
3π‘˜πΆ 𝐷 𝜌 𝑒
= √
4π‘”πœŒ 𝑏
3π‘˜πΆ 𝐷 𝜌 𝑒
√ 𝑅
untuk : ( 𝛼 = √
4π‘”πœŒ 𝑏
3π‘˜πΆ 𝐷 𝜌 𝑒
)
maka
∴ π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š = π›Όβˆš 𝑅
c. apabila jari-jari menjadi dua kali lipata dari semula, maka
kecepatannya menjadi
𝑅2 = 2𝑅
π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š(2)
π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š(1)
=
√ 𝑅2
√ 𝑅1
=
√2𝑅
√ 𝑅
= √2
π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š(2) = π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š(1)√2
artinya bahwa untuk bola yang lebih besar memiliki
kecepatan terminal lebih cepat
𝐹 𝐷
π‘šπ‘”
π‘Ž = 0
OSN Fisika Bedah soal
223 http://ibnu2003.blogspot.com
5. Pembahasan
a. menyatakan dalam satuan i dan j
|𝐴⃗| = 50π‘π‘š; πœƒ = 370
π‘ π‘–π‘›πœƒ = 0,6; π‘π‘œπ‘ πœƒ = 0,8
𝐴 π‘₯
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = |𝐴⃗|π‘π‘œπ‘ 370
= 50.0,8 = 40π‘π‘š
𝐴 𝑦
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = |𝐴⃗|𝑠𝑖𝑛370
= 50.0,6 = 30π‘π‘š
maka :
𝐴⃗ = 𝐴 π‘₯ 𝑖 + 𝐴 𝑦 𝑗 = (40𝑖 + 30𝑗) π‘π‘š
|𝐡⃗⃗| = 10π‘π‘š; πœƒ = 370
π‘ π‘–π‘›πœƒ = 0,6; π‘π‘œπ‘ πœƒ = 0,8
𝐡π‘₯
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = |𝐡⃗⃗|π‘π‘œπ‘ 370
= 10.0,8 = 8π‘π‘š
𝐡𝑦
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = βˆ’|𝐡⃗⃗|𝑠𝑖𝑛370
= βˆ’10.0,6 = βˆ’6π‘π‘š
maka :
𝐡⃗⃗ = 𝐡π‘₯ 𝑖 + 𝐡𝑦 𝑗 = (8𝑖 βˆ’ 6𝑗) π‘π‘š
b. Resultan dan arahnya terhadap sumbu-x positif
𝐴⃗ = (40𝑖 + 30𝑗) π‘π‘š
𝐡⃗⃗ = (8𝑖 βˆ’ 6𝑗) π‘π‘š
}{
𝑅⃗⃗ = 𝐴⃗ + 𝐡⃗⃗
𝑅⃗⃗ = (48𝑖 βˆ’ 24𝑗) π‘π‘š
𝑅 = βˆšπ‘… π‘₯
2
+ 𝑅 𝑦
2
= √482 + 242 = 24√5π‘π‘š
𝐡⃗⃗
𝐴⃗
370
370 π‘₯
𝑦
OSN Fisika Bedah soal
224 http://ibnu2003.blogspot.com
arah vektor terhadap sumbu-x adalah
π‘‘π‘Žπ‘›πœƒ =
𝑅 𝑦
𝑅 π‘₯
=
24
48
=
1
2
πœƒ = arctan(
1
2
)
c. Penentuan ( 𝐴⃗. 𝐡⃗⃗) dan ( 𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗)
𝐴⃗ = (40𝑖 + 30𝑗) π‘π‘š
𝐡⃗⃗ = (8𝑖 βˆ’ 6𝑗) π‘π‘š
𝐴⃗. 𝐡⃗⃗ = (40𝑖 + 30𝑗).(8𝑖 βˆ’ 6𝑗)
𝐴⃗. 𝐡⃗⃗ = (320𝑖2
βˆ’ 240𝑖𝑗 + 240𝑗𝑖 βˆ’ 180𝑗2)
𝐴⃗. 𝐡⃗⃗ = (320 βˆ’ 180) = 140π‘π‘š2
𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = (40𝑖 + 30𝑗) π‘₯(8𝑖 βˆ’ 6𝑗)
𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = (320𝑖2
βˆ’ 240𝑖𝑗 + 240𝑗𝑖 βˆ’ 180𝑗2)
𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = (0 βˆ’ 240π‘˜ βˆ’ 240π‘˜ βˆ’ 0)
𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = βˆ’480π‘π‘š2
π‘˜
cara lain
𝐴⃗. 𝐡⃗⃗ = 𝐴 π‘₯ 𝐡π‘₯ + 𝐴 𝑦 𝐡𝑦 = 40.8βˆ’ 30.6 = 140π‘π‘š2
𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = ( 𝐴 π‘₯ 𝐡π‘₯ 𝑖π‘₯𝑖) + (𝐴 π‘₯ 𝐡𝑦 𝑖π‘₯𝑗) + (𝐴 𝑦 𝐡π‘₯ 𝑗π‘₯𝑖) + (𝐴 𝑦 𝐡𝑦 𝑗π‘₯𝑗)
𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = (𝐴 π‘₯ 𝐡𝑦 π‘˜) βˆ’ (𝐴 𝑦 𝐡π‘₯ π‘˜) = βˆ’480π‘π‘š2
π‘˜
6. Pembahasan
a. diagram vektor perjalanan Budi
berdasarkan searah dengan sumbu koordinat x dan y, maka
βˆ†π‘Ÿ1
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = 90π‘š( π‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž) = 90π‘šπ‘— ↑ βˆ†π‘‘ = 60π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜
βˆ†π‘Ÿ2
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = 60π‘š( π‘‘π‘–π‘šπ‘’π‘Ÿ) = 60π‘šπ‘– ↑ βˆ†π‘‘ = 30π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜
βˆ†π‘Ÿ3
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = βˆ’10π‘š( π‘ π‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›) = βˆ’10π‘šπ‘— ↑ βˆ†π‘‘ = 10π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜
OSN Fisika Bedah soal
225 http://ibnu2003.blogspot.com
b. nilai dan arah kecepatan budi untuk setiap perjalanan budi
𝑣1Μ…Μ…Μ… =
βˆ†π‘Ÿ1
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
βˆ†π‘‘1
=
90π‘šπ‘—
60𝑠
= 1,5π‘šπ‘ βˆ’1
𝑗
𝑣2Μ…Μ…Μ… =
βˆ†π‘Ÿ2
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
βˆ†π‘‘2
=
60π‘šπ‘–
30𝑠
= 2π‘šπ‘ βˆ’1
𝑖
𝑣3Μ…Μ…Μ… =
βˆ†π‘Ÿ3
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
βˆ†π‘‘3
= βˆ’
10π‘šπ‘—
10𝑠
= βˆ’1π‘šπ‘ βˆ’1
𝑗
c. nilai dan arah kecepatan budi untuk seluruh perjalanan budi
βˆ†π‘Ÿβƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = βˆ†π‘Ÿ1
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— + βˆ†π‘Ÿ2
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— + βˆ†π‘Ÿ3
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
βˆ†π‘Ÿβƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = 90π‘šπ‘— + 60π‘šπ‘– βˆ’ 10π‘šπ‘— = (60𝑖 + 80𝑗) π‘š
perpindahan budi sampai berhenti
βˆ†π‘Ÿ = √602 + 802 = 100π‘š
waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah
βˆ†π‘‘ = 60𝑠 + 30𝑠 + 10𝑠 = 100𝑠
kecepatan rata-rata keseluruhan adalah
𝑣̅ =
βˆ†π‘Ÿβƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
βˆ†π‘‘
=
60𝑖 + 80𝑗
100𝑠
= 0,6𝑖 + 0,8𝑗(π‘šπ‘ βˆ’1
)
arah perpindahan budi
π‘‘π‘Žπ‘›πœƒ =
βˆ†π‘Ÿπ‘¦
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
βˆ†π‘Ÿπ‘₯
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—
=
80
60
=
4
3
↑ πœƒ = 530
βˆ†π‘Ÿ2
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = 60π‘šπ‘–
βˆ†π‘Ÿ1
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = 90π‘šπ‘—
βˆ†π‘Ÿ1
βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = βˆ’10π‘šπ‘—
πœƒ
OSN Fisika Bedah soal
226 http://ibnu2003.blogspot.com
7. Pembahasan
𝐴⃗ = βˆ’80𝑁𝑖 + 40𝑁𝑗
𝐡⃗⃗ = 70𝑁𝑖 + 20𝑁𝑗
𝐢⃗ = β‹―? 𝑀⃗⃗⃗ = βˆ’20𝑁𝑗
Benda dalam keadaan setimbang maka
Σ𝐹 = 0
𝐴⃗ + 𝐡⃗⃗ + 𝐢⃗ + 𝑀⃗⃗⃗ = 0
(βˆ’80𝑁𝑖 + 40𝑁𝑗) + (70𝑁𝑖 + 20𝑁𝑗) + 𝐢⃗ + (βˆ’20𝑁𝑗) = 0
(βˆ’80𝑁𝑖 + 70𝑁𝑖)(40𝑁𝑗 + 20𝑁𝑗 βˆ’ 20𝑁𝑗) + 𝐢⃗ = 0
(βˆ’10𝑁𝑖) + (40𝑁𝑗) + 𝐢⃗ = 0
𝐢⃗ = 10𝑁𝑖 βˆ’ 40𝑁𝑗
8. Pembahasan
𝐿 = 400π‘š; π‘Ž = βˆ’0,3π‘šπ‘ βˆ’2
𝑑 = 1π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘ = 60𝑠
𝑣0 = 54π‘˜π‘šπ‘—π‘Žπ‘šβˆ’1
= 15π‘šπ‘ βˆ’1
Waktu selama dilakukan pengereman sampai berhenti
𝑣 = 𝑣0 + π‘Žπ‘‘ = 0 ⇋ 𝑑 =
𝑣0
π‘Ž
=
15
0,3
= 50𝑠
Jarak yang ditempuh selama pengereman adalah
𝑣2
= 𝑣0
2
+ 2π‘Žπ‘† = 0 ⇋ 𝑆 =
𝑣0
2
2π‘Ž
=
152
2(0,3)
= 375π‘š
Jarak relatif yang tempuh oleh mobil terhadap rambu lalu lintas
adalah selisih (L-S)
π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘Ÿπ‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘–π‘“ = 𝐿 βˆ’ 𝑆 = 400 βˆ’ 375 = 25π‘š
𝐴⃗
𝐡⃗⃗
𝐢⃗
OSN Fisika Bedah soal
227 http://ibnu2003.blogspot.com
9. Pembahasan
a. Selam waktu t1 massa titik bergerak dengan percepatan a
akan menempuh jarak sebesar
𝑆1 =
1
2
π‘Žπ‘‘1
2
dengan kecepatan sebesar
𝑣1 = π‘Žπ‘‘1
b. Percepatan massa titik kemudian diubah arahnya sehingga
massa titik akan berhenti sesaat dan kemudian kembali
bergerak menuju posisi semula. t1’ adalah selang waktu yang
diperlukan massa titik sejak tanda percepatan diubah hingga
berhenti sesaat, maka t1’=t1 karena nilai percepatan sama.
Jarak yang ditempuh massa titik selama selang waktu t1’
menjadi
𝑆2 =
1
2
π‘Žπ‘‘1β€²2
=
1
2
π‘Žπ‘‘1
2
maka jarak yang ditempuh massa titik sebelum kembali ke
ke posisi semula adalah
𝑆 = 𝑆1 + 𝑆2
𝑆 =
1
2
π‘Žπ‘‘1
2
+
1
2
π‘Žπ‘‘1
2
= π‘Žπ‘‘1
2
𝑑1 = √
𝑆
π‘Ž
c. t2 adalah selang waktu yang diperlukan massa titik berbalik
arah
𝑆 =
1
2
π‘Žπ‘‘2
2
↑ 𝑑2 = √
2𝑆
π‘Ž
= 𝑑1√2
d. Waktu yang diperlukan massa titik untuk kembali ke posisi
semula sejak pergerak adalah
𝑑 = 𝑑1 + 𝑑1β€² + 𝑑2 ⇋ 𝑑 = 𝑑1 + 𝑑1 + 𝑑2
𝑑 = 2𝑑1 + 𝑑1√2 ⇋ 𝑑 = 𝑑1(2 + √2)
OSN Fisika Bedah soal
228 http://ibnu2003.blogspot.com
10. Pembahasan
a. Menganggap bahwa gerak relatif antara kedua benda dari
kerangka acuan benda pertama. Sehingga saatmula-mula,
benda pertama akan diam. Saat benda kedua bergerak
menuju benda pertama dengan kecepatan ( 𝑣1 + 𝑣2).
Percepatannya adalah konstan sama dengan nilai ( π‘Ž1 + π‘Ž2).
b. Benda akan bertemu jika jarak total yang ditempuh benda
sebelum behenti harus lebih besar dari jarak mula-mula
kedua benda.
𝑣2
= 𝑣0
2
+ 2π‘Žπ‘†
𝑣2
= 2π‘Žπ‘†
π‘†π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ =
𝑣2
2π‘Ž
=
( 𝑣1 + 𝑣2)2
2( π‘Ž1 + π‘Ž2)
11. Pembahasan
Perhatikan grafik bebas berikut !
a. jumlah n kali partikel berhenti
partikel dikatakan berhenti sesaat berbalik arah yaitu pada
detik ke-4 dan ke-8 (n=2kali)
b. Jarak total yang ditempuh partikel
𝑑 = 4𝑠 ⇋ 𝑆1 = 4π‘š
𝑑 = 4𝑠 ↦ 8𝑠 ⇋ 𝑆2 = 6π‘š
5
4
3
2
1
0
βˆ’1
βˆ’2
βˆ’3
βˆ’4
βˆ’5
5 6 7 8 9 10431 2
π‘₯(π‘š)
𝑑(𝑠)
𝑆3
𝑆2
𝑆1
OSN Fisika Bedah soal
229 http://ibnu2003.blogspot.com
𝑑 = 8𝑠 ↦ 10𝑠 ⇋ 𝑆3 = 3π‘š
𝑆 = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 = 13π‘š
c. kecepatan maksimum diperoleh dari fungsi kemiringan grafik
yang paling besar yaitu pada detik ke-3
d. x=0 dilewati partikel sebanyak 2 kali
e. perhatikan grafik, bahwa partikel bergerak ke sumbu –x
negatif
12. Pembahasan
𝐻 = 25π‘š; 𝑣0 = 20π‘š π‘ βˆ’1
; 𝑔 = 10π‘š π‘ βˆ’2
a. t1 merupakan waktu maksimum untuk mencapai tinggi
maksimum yang dicapai bola
𝑑1 = 𝑑 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  =
𝑣0
𝑔
=
20
10
= 2π‘ π‘’π‘˜π‘œπ‘›
b. t2 merupakan waktu yang diperlukan untuk kembali melewati
titik puncak gedung
𝑑2 = 2𝑑 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 2𝑑1 = 2.2 = 4π‘ π‘’π‘˜π‘œπ‘›
gedung
𝑣0 = 20π‘š/𝑠
25π‘š
π‘‘π‘Žπ‘›π‘Žβ„Ž
OSN Fisika Bedah soal
230 http://ibnu2003.blogspot.com
c. ketinggian maksimum yang dicapai oleh bola merupakan
tinggi gedung ditambah tinggi maksimum dicapai bola
β„Žπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝐻 + β„Ž π‘šπ‘Žπ‘˜π‘ 
β„Žπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝐻 +
𝑣0
2
2𝑔
β„Žπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 25 +
202
20
= 45π‘š
d. t3 merupakan waktu keseluruhan yang di capai bola sampai
menyentuh tanah adalah waktu yang dicapai oleh bola
mencapai tinggi keseluruhan
𝑑3 = 𝑑1 + 𝑑 π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™
𝑑3 = 𝑑1 + √
2β„Žπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™
𝑔
𝑑3 = 2 + √
2.45
10
= 5π‘ π‘’π‘˜π‘œπ‘›

More Related Content

What's hot

Smart solution persamaan kuadrat
Smart solution persamaan kuadratSmart solution persamaan kuadrat
Smart solution persamaan kuadratSulistiyo Wibowo
Β 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
Β 
Fisika Kelas X: Kinematika
Fisika Kelas X: KinematikaFisika Kelas X: Kinematika
Fisika Kelas X: Kinematika1000 guru
Β 
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak (p...
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak (p...persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak (p...
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak (p...Franxisca Kurniawati
Β 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang240297
Β 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMOSES HADUN
Β 
Bab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatikaBab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatikaHeri Kiswanto
Β 
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersia
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersiaPenjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersia
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersiabisma samudra
Β 
Ralat fisika dasar 1 word
Ralat fisika dasar  1 wordRalat fisika dasar  1 word
Ralat fisika dasar 1 wordreind fendii
Β 
Turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometriTurunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometrighinahuwaidah
Β 
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodinger
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodingerTugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodinger
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodingerSucinurmatin S
Β 
Soal fisika rani suryani
Soal fisika rani suryaniSoal fisika rani suryani
Soal fisika rani suryaniDio Altha
Β 

What's hot (20)

71-80 osn fisika (soal)
71-80 osn fisika (soal)71-80 osn fisika (soal)
71-80 osn fisika (soal)
Β 
13-21osn fisika (soal)
13-21osn fisika (soal)13-21osn fisika (soal)
13-21osn fisika (soal)
Β 
81-90 osn fisika (tkunci)
81-90 osn fisika (tkunci)81-90 osn fisika (tkunci)
81-90 osn fisika (tkunci)
Β 
61-70 osn fisika (soal)
61-70 osn fisika (soal)61-70 osn fisika (soal)
61-70 osn fisika (soal)
Β 
2003 osnk fisika (tkunci)
2003 osnk fisika (tkunci)2003 osnk fisika (tkunci)
2003 osnk fisika (tkunci)
Β 
22-30 osn fisika (soal)
22-30 osn fisika (soal)22-30 osn fisika (soal)
22-30 osn fisika (soal)
Β 
31-40 osn fisika (soal)
31-40 osn fisika (soal)31-40 osn fisika (soal)
31-40 osn fisika (soal)
Β 
91-100 osn fisika (soal)
91-100 osn fisika (soal)91-100 osn fisika (soal)
91-100 osn fisika (soal)
Β 
Smart solution persamaan kuadrat
Smart solution persamaan kuadratSmart solution persamaan kuadrat
Smart solution persamaan kuadrat
Β 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
Β 
Fisika Kelas X: Kinematika
Fisika Kelas X: KinematikaFisika Kelas X: Kinematika
Fisika Kelas X: Kinematika
Β 
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak (p...
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak (p...persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak (p...
persamaan dan pertidaksamaan linear satu variabel yang memuat nilai mutlak (p...
Β 
Persamaan gelombang
Persamaan gelombangPersamaan gelombang
Persamaan gelombang
Β 
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANGMETODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
METODE RITTER PADA STRUKTUR RANGKA BATANG
Β 
Bab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatikaBab 3-hidrostatika
Bab 3-hidrostatika
Β 
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersia
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersiaPenjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersia
Penjelasan Integral Lipat dua dan Penerapan pada momen inersia
Β 
Ralat fisika dasar 1 word
Ralat fisika dasar  1 wordRalat fisika dasar  1 word
Ralat fisika dasar 1 word
Β 
Turunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometriTurunan fungsi trigonometri
Turunan fungsi trigonometri
Β 
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodinger
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodingerTugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodinger
Tugas 1 penurunan persamaan bohr dan scrhodinger
Β 
Soal fisika rani suryani
Soal fisika rani suryaniSoal fisika rani suryani
Soal fisika rani suryani
Β 

Similar to 1-12 osn fisika (tkunci)

Kumpulan Soal Trigonometri dan Pembahasannya
Kumpulan Soal Trigonometri dan PembahasannyaKumpulan Soal Trigonometri dan Pembahasannya
Kumpulan Soal Trigonometri dan PembahasannyaNovi Suryani
Β 
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3AtiqAlghasiaHemalia
Β 
Modul soal trigonometri
Modul soal trigonometriModul soal trigonometri
Modul soal trigonometrireno sutriono
Β 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksRochimatulLaili
Β 
Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2radar radius
Β 
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)FarHan102
Β 
Vektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsxVektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsxssuser03a9f9
Β 

Similar to 1-12 osn fisika (tkunci) (20)

2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)2012 osnk fisika (tkunci)
2012 osnk fisika (tkunci)
Β 
2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)2009 osnk fisika (tkunci)
2009 osnk fisika (tkunci)
Β 
2007 osnk fisika (tkunci)
2007 osnk fisika (tkunci)2007 osnk fisika (tkunci)
2007 osnk fisika (tkunci)
Β 
2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)2011 osnk fisika (tkunci)
2011 osnk fisika (tkunci)
Β 
2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)2013 osnk fisika (tkunci)
2013 osnk fisika (tkunci)
Β 
61 70 osn fisika (tkunci)
61 70 osn fisika (tkunci)61 70 osn fisika (tkunci)
61 70 osn fisika (tkunci)
Β 
2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)2010 osnk fisika (tkunci)
2010 osnk fisika (tkunci)
Β 
2005 osnk fisika (tkunci)
2005 osnk fisika (tkunci)2005 osnk fisika (tkunci)
2005 osnk fisika (tkunci)
Β 
2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)2014 osnk fisika (tkunci)
2014 osnk fisika (tkunci)
Β 
2006 osnk fisika (tkunci)
2006 osnk fisika (tkunci)2006 osnk fisika (tkunci)
2006 osnk fisika (tkunci)
Β 
Kumpulan Soal Trigonometri dan Pembahasannya
Kumpulan Soal Trigonometri dan PembahasannyaKumpulan Soal Trigonometri dan Pembahasannya
Kumpulan Soal Trigonometri dan Pembahasannya
Β 
2004 osnk fisika (tkunci)
2004 osnk fisika (tkunci)2004 osnk fisika (tkunci)
2004 osnk fisika (tkunci)
Β 
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Persamaan Garis Lurus Dimensi 3
Β 
91 100 osn fisika (tkunci)
91 100 osn fisika (tkunci)91 100 osn fisika (tkunci)
91 100 osn fisika (tkunci)
Β 
Modul soal trigonometri
Modul soal trigonometriModul soal trigonometri
Modul soal trigonometri
Β 
Turunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi KompleksTurunan Fungsi Kompleks
Turunan Fungsi Kompleks
Β 
Vektor
VektorVektor
Vektor
Β 
Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2Soal dan pembahasan fisika part 2
Soal dan pembahasan fisika part 2
Β 
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Pendiferensialan Kompleks dan Persamaan Cauchy (Fungsi Peubah Kompleks)
Β 
Vektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsxVektor (1).ppsx
Vektor (1).ppsx
Β 

More from SMA Negeri 9 KERINCI

More from SMA Negeri 9 KERINCI (20)

Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93Latihan osp fisika soal 93
Latihan osp fisika soal 93
Β 
Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94Latihan osp fisika soal 94
Latihan osp fisika soal 94
Β 
Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95Latihan osp fisika soal 95
Latihan osp fisika soal 95
Β 
Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96Latihan osp fisika soal 96
Latihan osp fisika soal 96
Β 
Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97Latihan osp fisika soal 97
Latihan osp fisika soal 97
Β 
Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98Latihan osp fisika soal 98
Latihan osp fisika soal 98
Β 
Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99Latihan osp fisika soal 99
Latihan osp fisika soal 99
Β 
Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100Latihan osp fisika soal 100
Latihan osp fisika soal 100
Β 
2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)2014 osnk fisika (soal)
2014 osnk fisika (soal)
Β 
2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)2013 osnk fisika (soal)
2013 osnk fisika (soal)
Β 
2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)2012 osnk fisika (soal)
2012 osnk fisika (soal)
Β 
2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)2011 osnk fisika (soal)
2011 osnk fisika (soal)
Β 
2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)2010 osnk fisika (soal)
2010 osnk fisika (soal)
Β 
2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)2009 osnk fisika (soal)
2009 osnk fisika (soal)
Β 
2008 osnk fisika (tkunci)
2008 osnk fisika (tkunci)2008 osnk fisika (tkunci)
2008 osnk fisika (tkunci)
Β 
2008 osnk fisika (soal)
2008 osnk fisika (soal)2008 osnk fisika (soal)
2008 osnk fisika (soal)
Β 
2007 osnk fisika (soal)
2007 osnk fisika (soal)2007 osnk fisika (soal)
2007 osnk fisika (soal)
Β 
2006 osnk fisika (soal)
2006 osnk fisika (soal)2006 osnk fisika (soal)
2006 osnk fisika (soal)
Β 
2005 osnk fisika (soal)
2005 osnk fisika (soal)2005 osnk fisika (soal)
2005 osnk fisika (soal)
Β 
2004 osnk fisika (soal)
2004 osnk fisika (soal)2004 osnk fisika (soal)
2004 osnk fisika (soal)
Β 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
Β 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
Β 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
Β 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
Β 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasAZakariaAmien1
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
Β 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
Β 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
Β 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
Β 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanNiKomangRaiVerawati
Β 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
Β 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Β 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
Β 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Β 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Β 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Β 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
Β 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
Β 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
Β 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
Β 
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnasPembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Pembahasan Soal UKOM gerontik persiapan ukomnas
Β 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
Β 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Β 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Β 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
Β 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
Β 
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikanTPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
TPPK_panduan pembentukan tim TPPK di satuan pendidikan
Β 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
Β 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
Β 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Β 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Β 

1-12 osn fisika (tkunci)

  • 1. OSN Fisika Bedah soal 219 http://ibnu2003.blogspot.com 1. Pembahasan diberikan bahwa : 𝑇 = 𝑇(𝑀, 𝐺, 𝑅) 𝑇 = π‘˜π‘€ π‘₯ , 𝐺 𝑦 , 𝑅 𝑧 ( π‘˜, π‘₯, 𝑦 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑧) merupakan konstanta tidak berdimensi, M memiliki dimensi M satuan G merupakan tetapan gravitasi 𝐺 = π‘π‘š2 π‘˜π‘”2 = π‘˜π‘”π‘š3 π‘˜π‘”2 𝑠2 = [π‘€βˆ’1 𝐿3 π‘‡βˆ’2 ] satuan R merupakan jari-jari orbit 𝑅 = 𝐿 maka : 𝑀0 𝐿0 𝑇1 = ( 𝑀 π‘₯ . [π‘€βˆ’1 𝐿3 π‘‡βˆ’2 ] 𝑦 . 𝐿 𝑧) 𝑀0 𝐿0 𝑇1 = [𝑀 π‘₯βˆ’π‘¦ ][ 𝐿3𝑦+𝑧][ π‘‡βˆ’2𝑦] terjadi 3 persamaan yaitu : 0 = π‘₯ βˆ’ 𝑦 0 = 3𝑦 + 𝑧 1 = βˆ’2𝑦 }{ 𝑦 = βˆ’1 2⁄ π‘₯ = 𝑦 = βˆ’1 2⁄ 𝑧 = βˆ’3(βˆ’1 2⁄ ) = 3 2⁄ kesimpulan bahwa persamaannya menjadi 𝑇 = π‘˜π‘€βˆ’1/2 , πΊβˆ’1/2 , 𝑅3/2 𝑇 = π‘˜ 𝑅𝑅 1 2 𝑀 1 2 𝐺 1 2 ∴ 𝑇 = π‘˜π‘…βˆš 𝑅 𝑀𝐺
  • 2. OSN Fisika Bedah soal 220 http://ibnu2003.blogspot.com 2. Pembahasan 𝑑 = π‘˜πœŒ 𝑣 β„Ž 𝑀 𝑔 π‘₯ 𝐴1 𝑦 𝐴2 𝑧 …(1) persamaan 1) dengan metode dimensi menjadi 𝑇 = [π‘€πΏβˆ’3 ] 𝑣 [𝐿] 𝑀 [πΏπ‘‡βˆ’2 ] π‘₯ [𝐿2 ] 𝑦 [𝐿2 ] 𝑧 𝑇 = 𝑀 𝑣 . πΏβˆ’3𝑣+𝑀+π‘₯+2𝑦+2𝑧 . π‘‡βˆ’2π‘₯ …(2) persamaan 2) terdapat tiga persamaan : 1 = βˆ’2π‘₯ ↑ 0 = βˆ’3𝑣 + 𝑀 + π‘₯ + 2𝑦 + 2𝑧 ↑ 0 = 𝑣 maka : π‘₯ = βˆ’1/2 π‘‘π‘Žπ‘› 𝑣 = 0 Debit air yang keluar berbanding lurus dengan luas penampang , kecepatan air dan waktu yang diperlukan, maka : πœ™1 = πœ™2 ↑ 𝐴1β„Ž = 𝐴2 𝑣2 𝑑 𝑑 = 𝐴1β„Ž 𝐴2 𝑣2 ↑ 𝑑 β‰ˆ 𝐴1 𝐴2 dari persamaan 2), maka 𝑦 = 𝐴1 = 1; 𝑧 = 𝐴2 = βˆ’1 sehingga 0 = βˆ’3.0 + 𝑀 + (βˆ’1/2) + 2.1 βˆ’ 2.1 0 = βˆ’ 1 2 + 𝑀 ↑ 𝑀 = 1/2 kesimpulannya 𝑑 = π‘˜πœŒ0 β„Ž1/2 π‘”βˆ’1/2 𝐴1 1 𝐴2 βˆ’1 ∴ 𝑑 = π‘˜ 𝐴1 𝐴2 √ β„Ž 𝑔 3. Pembahasan a. dimensi k 𝑑𝑣 𝑑𝑑 = 𝑔 βˆ’ π‘˜π‘£2 persamaan di atas identik dengan fungsi turunan pertama dari fungsi kecepatan pada persamaan gerak translasi, maka π‘Ž = π‘˜π‘£2 [πΏπ‘‡βˆ’2 ] = π‘˜[πΏπ‘‡βˆ’1 ]2
  • 3. OSN Fisika Bedah soal 221 http://ibnu2003.blogspot.com π‘˜ = πΏπ‘‡βˆ’2 𝐿2 π‘‡βˆ’2 = πΏβˆ’1 b. kecepatan terminal kecepatan terminal terjadi bila saat benda dalam keadaan setimbang atau memiliki persepatan sama dengan nol 𝑑𝑣 𝑑𝑑 = 𝑔 βˆ’ π‘˜π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š 2 = 0 ∴ π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š = √ 𝑔 π‘˜ 4. Pembahasan a. Dimensi gaya gesek FD 𝐹 𝐷 = π‘˜πΆ 𝐷 𝑣 π‘₯ 𝜌 𝑦 𝐴 𝑧 Persamaan tersebut harus memenuhi kesamaan dimensi ruas kanan dan kiri masing-masing besaran dengan dimensi sebagai berikut 𝐹𝐷 = π‘”π‘Žπ‘¦π‘Ž π‘”π‘’π‘ π‘’π‘˜ = [𝑀𝐿 π‘‡βˆ’2 ] 𝐢 𝐷 = π‘˜π‘œπ‘’π‘“π‘–π‘ π‘–π‘’π‘› π‘”π‘’π‘ π‘’π‘˜ 𝑣 = π‘˜π‘’π‘π‘’π‘π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘› = [πΏπ‘‡βˆ’1 ] 𝜌 = π‘šπ‘Žπ‘ π‘ π‘Ž 𝑗𝑒𝑛𝑖𝑠 = [π‘€πΏβˆ’3 ] 𝐴 = π‘™π‘’π‘Žπ‘  π‘π‘’π‘›π‘Žπ‘šπ‘π‘Žπ‘›π‘” = [ 𝐿2] persamaan di atas menjadi 𝐹𝐷 = π‘˜πΆ 𝐷 𝑣 π‘₯ 𝜌 𝑒 𝑦 𝐴 𝑧 [ 𝑀𝐿 π‘‡βˆ’2] = π‘˜πΆ 𝐷[πΏπ‘‡βˆ’1 ] π‘₯ [π‘€πΏβˆ’3 ] 𝑦 [𝐿2 ] 𝑧 𝑀𝐿 π‘‡βˆ’2 = π‘˜πΆ 𝐷. 𝑀 𝑦 𝐿 π‘₯βˆ’3𝑦+2𝑧 π‘‡βˆ’π‘₯ pada dimensi M 𝑀 𝑦 = 𝑀 ↑ 𝑦 = 1 pada dimensi T π‘‡βˆ’2 = π‘‡βˆ’π‘₯ ↑ π‘₯ = 2 Pada dimensi L 𝐿 = 𝐿π‘₯βˆ’3𝑦+2𝑧 ↑ 1 = π‘₯ βˆ’ 3𝑦 + 2𝑧 1 = 2 βˆ’ 3.1 + 2𝑧 ↑ 𝑧 = 1 maka persamaan FD 𝐹 𝐷 = π‘˜πΆ 𝐷 𝑣2 𝜌 𝑒 1 𝐴1 = π‘˜πΆ 𝐷 𝑣2 𝜌 𝑒 𝐴 …(1)
  • 4. OSN Fisika Bedah soal 222 http://ibnu2003.blogspot.com b. bola mencapai kecepatan terminal apabila dalam keadaan setimbang atau a=0 Σ𝐹 = π‘šπ‘Ž = 0 mg βˆ’ 𝐹 𝐷 = 0 ↑ mg = 𝐹 𝐷 massa bola sebesar : π‘š = 𝜌 𝑏 𝑉 = 4 3 πœ‹π‘…3 πœŒπ‘ 𝐹 𝐷 = 4 3 πœ‹π‘…3 𝜌 𝑏 𝑔…(2) Persamaan 1) sama dengan persamaan 2), maka π‘˜πΆ 𝐷 𝑣2 𝜌 𝑒 𝐴 = 4 3 πœ‹π‘…3 πœŒπ‘ 𝑔 π‘˜πΆ 𝐷 𝑣2 𝜌 𝑒 πœ‹π‘…2 = 4 3 πœ‹π‘…2 π‘…πœŒ 𝑏 𝑔 π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š = √ 4π‘…πœŒ 𝑏 𝑔 3π‘˜πΆ 𝐷 𝜌 𝑒 = √ 4π‘”πœŒ 𝑏 3π‘˜πΆ 𝐷 𝜌 𝑒 √ 𝑅 untuk : ( 𝛼 = √ 4π‘”πœŒ 𝑏 3π‘˜πΆ 𝐷 𝜌 𝑒 ) maka ∴ π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š = π›Όβˆš 𝑅 c. apabila jari-jari menjadi dua kali lipata dari semula, maka kecepatannya menjadi 𝑅2 = 2𝑅 π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š(2) π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š(1) = √ 𝑅2 √ 𝑅1 = √2𝑅 √ 𝑅 = √2 π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š(2) = π‘£π‘‘π‘’π‘Ÿπ‘š(1)√2 artinya bahwa untuk bola yang lebih besar memiliki kecepatan terminal lebih cepat 𝐹 𝐷 π‘šπ‘” π‘Ž = 0
  • 5. OSN Fisika Bedah soal 223 http://ibnu2003.blogspot.com 5. Pembahasan a. menyatakan dalam satuan i dan j |𝐴⃗| = 50π‘π‘š; πœƒ = 370 π‘ π‘–π‘›πœƒ = 0,6; π‘π‘œπ‘ πœƒ = 0,8 𝐴 π‘₯ βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = |𝐴⃗|π‘π‘œπ‘ 370 = 50.0,8 = 40π‘π‘š 𝐴 𝑦 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = |𝐴⃗|𝑠𝑖𝑛370 = 50.0,6 = 30π‘π‘š maka : 𝐴⃗ = 𝐴 π‘₯ 𝑖 + 𝐴 𝑦 𝑗 = (40𝑖 + 30𝑗) π‘π‘š |𝐡⃗⃗| = 10π‘π‘š; πœƒ = 370 π‘ π‘–π‘›πœƒ = 0,6; π‘π‘œπ‘ πœƒ = 0,8 𝐡π‘₯ βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = |𝐡⃗⃗|π‘π‘œπ‘ 370 = 10.0,8 = 8π‘π‘š 𝐡𝑦 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = βˆ’|𝐡⃗⃗|𝑠𝑖𝑛370 = βˆ’10.0,6 = βˆ’6π‘π‘š maka : 𝐡⃗⃗ = 𝐡π‘₯ 𝑖 + 𝐡𝑦 𝑗 = (8𝑖 βˆ’ 6𝑗) π‘π‘š b. Resultan dan arahnya terhadap sumbu-x positif 𝐴⃗ = (40𝑖 + 30𝑗) π‘π‘š 𝐡⃗⃗ = (8𝑖 βˆ’ 6𝑗) π‘π‘š }{ 𝑅⃗⃗ = 𝐴⃗ + 𝐡⃗⃗ 𝑅⃗⃗ = (48𝑖 βˆ’ 24𝑗) π‘π‘š 𝑅 = βˆšπ‘… π‘₯ 2 + 𝑅 𝑦 2 = √482 + 242 = 24√5π‘π‘š 𝐡⃗⃗ 𝐴⃗ 370 370 π‘₯ 𝑦
  • 6. OSN Fisika Bedah soal 224 http://ibnu2003.blogspot.com arah vektor terhadap sumbu-x adalah π‘‘π‘Žπ‘›πœƒ = 𝑅 𝑦 𝑅 π‘₯ = 24 48 = 1 2 πœƒ = arctan( 1 2 ) c. Penentuan ( 𝐴⃗. 𝐡⃗⃗) dan ( 𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗) 𝐴⃗ = (40𝑖 + 30𝑗) π‘π‘š 𝐡⃗⃗ = (8𝑖 βˆ’ 6𝑗) π‘π‘š 𝐴⃗. 𝐡⃗⃗ = (40𝑖 + 30𝑗).(8𝑖 βˆ’ 6𝑗) 𝐴⃗. 𝐡⃗⃗ = (320𝑖2 βˆ’ 240𝑖𝑗 + 240𝑗𝑖 βˆ’ 180𝑗2) 𝐴⃗. 𝐡⃗⃗ = (320 βˆ’ 180) = 140π‘π‘š2 𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = (40𝑖 + 30𝑗) π‘₯(8𝑖 βˆ’ 6𝑗) 𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = (320𝑖2 βˆ’ 240𝑖𝑗 + 240𝑗𝑖 βˆ’ 180𝑗2) 𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = (0 βˆ’ 240π‘˜ βˆ’ 240π‘˜ βˆ’ 0) 𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = βˆ’480π‘π‘š2 π‘˜ cara lain 𝐴⃗. 𝐡⃗⃗ = 𝐴 π‘₯ 𝐡π‘₯ + 𝐴 𝑦 𝐡𝑦 = 40.8βˆ’ 30.6 = 140π‘π‘š2 𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = ( 𝐴 π‘₯ 𝐡π‘₯ 𝑖π‘₯𝑖) + (𝐴 π‘₯ 𝐡𝑦 𝑖π‘₯𝑗) + (𝐴 𝑦 𝐡π‘₯ 𝑗π‘₯𝑖) + (𝐴 𝑦 𝐡𝑦 𝑗π‘₯𝑗) 𝐴⃗ π‘₯𝐡⃗⃗ = (𝐴 π‘₯ 𝐡𝑦 π‘˜) βˆ’ (𝐴 𝑦 𝐡π‘₯ π‘˜) = βˆ’480π‘π‘š2 π‘˜ 6. Pembahasan a. diagram vektor perjalanan Budi berdasarkan searah dengan sumbu koordinat x dan y, maka βˆ†π‘Ÿ1 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = 90π‘š( π‘’π‘‘π‘Žπ‘Ÿπ‘Ž) = 90π‘šπ‘— ↑ βˆ†π‘‘ = 60π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜ βˆ†π‘Ÿ2 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = 60π‘š( π‘‘π‘–π‘šπ‘’π‘Ÿ) = 60π‘šπ‘– ↑ βˆ†π‘‘ = 30π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜ βˆ†π‘Ÿ3 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = βˆ’10π‘š( π‘ π‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘Žπ‘›) = βˆ’10π‘šπ‘— ↑ βˆ†π‘‘ = 10π‘‘π‘’π‘‘π‘–π‘˜
  • 7. OSN Fisika Bedah soal 225 http://ibnu2003.blogspot.com b. nilai dan arah kecepatan budi untuk setiap perjalanan budi 𝑣1Μ…Μ…Μ… = βˆ†π‘Ÿ1 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— βˆ†π‘‘1 = 90π‘šπ‘— 60𝑠 = 1,5π‘šπ‘ βˆ’1 𝑗 𝑣2Μ…Μ…Μ… = βˆ†π‘Ÿ2 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— βˆ†π‘‘2 = 60π‘šπ‘– 30𝑠 = 2π‘šπ‘ βˆ’1 𝑖 𝑣3Μ…Μ…Μ… = βˆ†π‘Ÿ3 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— βˆ†π‘‘3 = βˆ’ 10π‘šπ‘— 10𝑠 = βˆ’1π‘šπ‘ βˆ’1 𝑗 c. nilai dan arah kecepatan budi untuk seluruh perjalanan budi βˆ†π‘Ÿβƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = βˆ†π‘Ÿ1 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— + βˆ†π‘Ÿ2 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— + βˆ†π‘Ÿ3 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— βˆ†π‘Ÿβƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = 90π‘šπ‘— + 60π‘šπ‘– βˆ’ 10π‘šπ‘— = (60𝑖 + 80𝑗) π‘š perpindahan budi sampai berhenti βˆ†π‘Ÿ = √602 + 802 = 100π‘š waktu yang dibutuhkan secara keseluruhan adalah βˆ†π‘‘ = 60𝑠 + 30𝑠 + 10𝑠 = 100𝑠 kecepatan rata-rata keseluruhan adalah 𝑣̅ = βˆ†π‘Ÿβƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— βˆ†π‘‘ = 60𝑖 + 80𝑗 100𝑠 = 0,6𝑖 + 0,8𝑗(π‘šπ‘ βˆ’1 ) arah perpindahan budi π‘‘π‘Žπ‘›πœƒ = βˆ†π‘Ÿπ‘¦ βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— βˆ†π‘Ÿπ‘₯ βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = 80 60 = 4 3 ↑ πœƒ = 530 βˆ†π‘Ÿ2 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = 60π‘šπ‘– βˆ†π‘Ÿ1 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = 90π‘šπ‘— βˆ†π‘Ÿ1 βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ—βƒ— = βˆ’10π‘šπ‘— πœƒ
  • 8. OSN Fisika Bedah soal 226 http://ibnu2003.blogspot.com 7. Pembahasan 𝐴⃗ = βˆ’80𝑁𝑖 + 40𝑁𝑗 𝐡⃗⃗ = 70𝑁𝑖 + 20𝑁𝑗 𝐢⃗ = β‹―? 𝑀⃗⃗⃗ = βˆ’20𝑁𝑗 Benda dalam keadaan setimbang maka Σ𝐹 = 0 𝐴⃗ + 𝐡⃗⃗ + 𝐢⃗ + 𝑀⃗⃗⃗ = 0 (βˆ’80𝑁𝑖 + 40𝑁𝑗) + (70𝑁𝑖 + 20𝑁𝑗) + 𝐢⃗ + (βˆ’20𝑁𝑗) = 0 (βˆ’80𝑁𝑖 + 70𝑁𝑖)(40𝑁𝑗 + 20𝑁𝑗 βˆ’ 20𝑁𝑗) + 𝐢⃗ = 0 (βˆ’10𝑁𝑖) + (40𝑁𝑗) + 𝐢⃗ = 0 𝐢⃗ = 10𝑁𝑖 βˆ’ 40𝑁𝑗 8. Pembahasan 𝐿 = 400π‘š; π‘Ž = βˆ’0,3π‘šπ‘ βˆ’2 𝑑 = 1π‘šπ‘’π‘›π‘–π‘‘ = 60𝑠 𝑣0 = 54π‘˜π‘šπ‘—π‘Žπ‘šβˆ’1 = 15π‘šπ‘ βˆ’1 Waktu selama dilakukan pengereman sampai berhenti 𝑣 = 𝑣0 + π‘Žπ‘‘ = 0 ⇋ 𝑑 = 𝑣0 π‘Ž = 15 0,3 = 50𝑠 Jarak yang ditempuh selama pengereman adalah 𝑣2 = 𝑣0 2 + 2π‘Žπ‘† = 0 ⇋ 𝑆 = 𝑣0 2 2π‘Ž = 152 2(0,3) = 375π‘š Jarak relatif yang tempuh oleh mobil terhadap rambu lalu lintas adalah selisih (L-S) π½π‘Žπ‘Ÿπ‘Žπ‘˜ π‘Ÿπ‘’π‘™π‘Žπ‘‘π‘–π‘“ = 𝐿 βˆ’ 𝑆 = 400 βˆ’ 375 = 25π‘š 𝐴⃗ 𝐡⃗⃗ 𝐢⃗
  • 9. OSN Fisika Bedah soal 227 http://ibnu2003.blogspot.com 9. Pembahasan a. Selam waktu t1 massa titik bergerak dengan percepatan a akan menempuh jarak sebesar 𝑆1 = 1 2 π‘Žπ‘‘1 2 dengan kecepatan sebesar 𝑣1 = π‘Žπ‘‘1 b. Percepatan massa titik kemudian diubah arahnya sehingga massa titik akan berhenti sesaat dan kemudian kembali bergerak menuju posisi semula. t1’ adalah selang waktu yang diperlukan massa titik sejak tanda percepatan diubah hingga berhenti sesaat, maka t1’=t1 karena nilai percepatan sama. Jarak yang ditempuh massa titik selama selang waktu t1’ menjadi 𝑆2 = 1 2 π‘Žπ‘‘1β€²2 = 1 2 π‘Žπ‘‘1 2 maka jarak yang ditempuh massa titik sebelum kembali ke ke posisi semula adalah 𝑆 = 𝑆1 + 𝑆2 𝑆 = 1 2 π‘Žπ‘‘1 2 + 1 2 π‘Žπ‘‘1 2 = π‘Žπ‘‘1 2 𝑑1 = √ 𝑆 π‘Ž c. t2 adalah selang waktu yang diperlukan massa titik berbalik arah 𝑆 = 1 2 π‘Žπ‘‘2 2 ↑ 𝑑2 = √ 2𝑆 π‘Ž = 𝑑1√2 d. Waktu yang diperlukan massa titik untuk kembali ke posisi semula sejak pergerak adalah 𝑑 = 𝑑1 + 𝑑1β€² + 𝑑2 ⇋ 𝑑 = 𝑑1 + 𝑑1 + 𝑑2 𝑑 = 2𝑑1 + 𝑑1√2 ⇋ 𝑑 = 𝑑1(2 + √2)
  • 10. OSN Fisika Bedah soal 228 http://ibnu2003.blogspot.com 10. Pembahasan a. Menganggap bahwa gerak relatif antara kedua benda dari kerangka acuan benda pertama. Sehingga saatmula-mula, benda pertama akan diam. Saat benda kedua bergerak menuju benda pertama dengan kecepatan ( 𝑣1 + 𝑣2). Percepatannya adalah konstan sama dengan nilai ( π‘Ž1 + π‘Ž2). b. Benda akan bertemu jika jarak total yang ditempuh benda sebelum behenti harus lebih besar dari jarak mula-mula kedua benda. 𝑣2 = 𝑣0 2 + 2π‘Žπ‘† 𝑣2 = 2π‘Žπ‘† π‘†π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝑣2 2π‘Ž = ( 𝑣1 + 𝑣2)2 2( π‘Ž1 + π‘Ž2) 11. Pembahasan Perhatikan grafik bebas berikut ! a. jumlah n kali partikel berhenti partikel dikatakan berhenti sesaat berbalik arah yaitu pada detik ke-4 dan ke-8 (n=2kali) b. Jarak total yang ditempuh partikel 𝑑 = 4𝑠 ⇋ 𝑆1 = 4π‘š 𝑑 = 4𝑠 ↦ 8𝑠 ⇋ 𝑆2 = 6π‘š 5 4 3 2 1 0 βˆ’1 βˆ’2 βˆ’3 βˆ’4 βˆ’5 5 6 7 8 9 10431 2 π‘₯(π‘š) 𝑑(𝑠) 𝑆3 𝑆2 𝑆1
  • 11. OSN Fisika Bedah soal 229 http://ibnu2003.blogspot.com 𝑑 = 8𝑠 ↦ 10𝑠 ⇋ 𝑆3 = 3π‘š 𝑆 = 𝑆1 + 𝑆2 + 𝑆3 = 13π‘š c. kecepatan maksimum diperoleh dari fungsi kemiringan grafik yang paling besar yaitu pada detik ke-3 d. x=0 dilewati partikel sebanyak 2 kali e. perhatikan grafik, bahwa partikel bergerak ke sumbu –x negatif 12. Pembahasan 𝐻 = 25π‘š; 𝑣0 = 20π‘š π‘ βˆ’1 ; 𝑔 = 10π‘š π‘ βˆ’2 a. t1 merupakan waktu maksimum untuk mencapai tinggi maksimum yang dicapai bola 𝑑1 = 𝑑 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 𝑣0 𝑔 = 20 10 = 2π‘ π‘’π‘˜π‘œπ‘› b. t2 merupakan waktu yang diperlukan untuk kembali melewati titik puncak gedung 𝑑2 = 2𝑑 π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  = 2𝑑1 = 2.2 = 4π‘ π‘’π‘˜π‘œπ‘› gedung 𝑣0 = 20π‘š/𝑠 25π‘š π‘‘π‘Žπ‘›π‘Žβ„Ž
  • 12. OSN Fisika Bedah soal 230 http://ibnu2003.blogspot.com c. ketinggian maksimum yang dicapai oleh bola merupakan tinggi gedung ditambah tinggi maksimum dicapai bola β„Žπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝐻 + β„Ž π‘šπ‘Žπ‘˜π‘  β„Žπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 𝐻 + 𝑣0 2 2𝑔 β„Žπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ = 25 + 202 20 = 45π‘š d. t3 merupakan waktu keseluruhan yang di capai bola sampai menyentuh tanah adalah waktu yang dicapai oleh bola mencapai tinggi keseluruhan 𝑑3 = 𝑑1 + 𝑑 π‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝑑3 = 𝑑1 + √ 2β„Žπ‘‘π‘œπ‘‘π‘Žπ‘™ 𝑔 𝑑3 = 2 + √ 2.45 10 = 5π‘ π‘’π‘˜π‘œπ‘›