2. PEMBAHASAN
Pengertian Penalaran01
Penalaran Deduktif dan Induktif02
Kesalahan penalaran
03
Cara membuat atau mengevaluasi kesimpulan induktif
05
Cara membuat atau mengevaluasi kesimpulan deduktif04
Penggunaan hasil formatif dan summatif06
3. PENALARAN
proses berpikir manusia untuk menghubungkan d
ata atau fakta yang ada sehingga sampai pada su
atu
simpulan.
Data/Fakta yang dinalar
√ diterima
ditolak
Logika: ilmu yang mempelajari metode dan hukum-hukum yang di
gunakan untuk membedakan penalaran yang betul dari penalaran
yang salah.
4. Ciri Penalaran
Dilakukan dengan sadar
Didasarkan sesuatu yang sudah diketahui
Menghasilkan kesimpulan berupa penget
ahuan, keputusan atau sikap yang baru
Terarah, bertujuan
Pola pemikiran tertentu.
Premis berupa pengalaman atau pengeta
huan, bahkan teori yang telah diperoleh
6. PENALARAN DEDUKTIF
proses penalaran untuk menarik kesimpulan dari prinsip atau sikap yang berlaku umum untuk ditarik kesimpulan yang k
husus.
Kesimpulan deduktif dibentuk dengan
cara deduksi.
dimulai dari hal-hal umum, menuju
kepada hal-hal yang khusus
Deduksi
deduksi
Sifat (??)
7. Contoh
deduktif
dalam sains
siswa sekolah dasar belajar bahwa tanaman membutuhkan air
untuk berkembang
Jika tidak di siram
Salah satu fitur menarik dari deduksi adalah “pasti”
8. Penarikan simpulan (konklusi) secara deduktif
dapat dilakukan dengan 2 cara:
proses penarikan kesimpulan yang
ditarik dari satu premis
secara langsung
01
proses penarikan kesimpulan yang
memerlukan dua data sebagai data
utamanya.
secara tidak langsung (silogisme)
02
9. Deduktif secara langsung
proses penarikan kesimpulan yang ditarik dari satu premis. Misal:
1
Semua ikan berdarah dingin. (premis)
Sebagian yang berdarah dingin adalah
ikan. (simpulan)
Semua rudal adalah senjata berbahaya. (premis)
Tidak satu pun rudal adalah senjata tidak berbahaya.
(simpulan)
Tidak seekor pun harimau adalah singa. (premis)
Semua harimau adalah bukan singa. (simpulan)
Tidak seekor nyamuk pun adalah lalat. (premis)
Tidak seekor lalat pun adalah nyamuk. (simpulan)
.
Semua gajah adalah berbelalai. (premis)
Tak satu pun gajah adalah takberbelalai. (simpulan)
Tidak satu pu yang takberbelalai adalah gajah. (simpulan)
Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Tidak satu pun P adalah S. (simpulan)
Semua S adalah P. (premis).
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Tidak satu pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)
Tidak satu pun tak-P adalah S. (simpulan)2
3
4
5
10. suatu proses penarikan kesimpulan yang memerlukan dua data sebagai data utamanya.
Untuk menarik simpulan secara tidak langsung,
memerlukan
suatu premis (pernyataan dasar) yang
bersifat umum (PU)
premis yang kedua bersifat khusus (PK).
Deduktif secara tak langsung(silogisme)
Contoh:
PU : Setiap manusia akan mati
PK : Pak ujang adalah manusia
K : Pak ujang akan mati
11. Hal yang diperhatikan dalam silogisme
Silogisme terdiri dari tiga pernyataan
Pernyataan (premis) pertama disebut
premis umum
Pernyataan (premis) kedua disebut
premis khusus
Pernyataan ketiga disebut kesimpulan
Apabila salah satu premisnya negatif,
maka kesimpulannya pasti negatif
Dua premis negatif tidak dapat
menghasilkan kesimpulan
Dari dua premis khusus tidak dapat
ditarik kesimpulan
13. Generelisasi
proses penalaran yang megandalkan beberapa pernyataan yang mempunyai sifat tertentu untuk mendapatkan
simpulan yang bersifat umum.
Jika dipanaskan, besi memuai.
Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jika dipanaskan, emas memuai.
Jadi, jika dipanaskan semua logam akan memuai.
Contoh:
14. Analogi
cara bernalar dengan membandingkan dua hal yang mempunyai sifat yang sama
Analogi dilakukan
untuk meramalkan sesuatu
Analogi dilakukan untuk me
nyingkap suatu kekeliruan
Analogi digunakan untuk
menyusun klasifikasi
Nina adalah lulusan akademi A.
Nina dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Ali adalah lulusan akademi A.
Oleh sebab itu, Ali dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
Tujuan
penalaran
analogi
Contoh:
15. Hubungan kausal
penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang memiliki pola hubungan sebab akibat.
tombol ditekan, akibatnya bel berbunyi
Contoh:
pola hubungan kausalitas:
1. Sebab-akibat
2. Akibat-Sebab
16. Kesalahan penalaran
terjadi karena ada kesalahan pada cara penarikan kesimpulan
kesalahan nalar induktif
kesalahan karena generalisasi yang
terlalu luas
kesalahan penilaian hubungan sebab-
akibat
kesalahan analogi
Kesalahan nalar deduktif
kesalahan karena premis mayor
tidak dibatasi
kesalahan karena kesimpulan ter
lalu luas atau tidak dibatasi
kesalahan karena adanya 2 pre
mis negatif
17. Membuat atau Mengevaluasi Kesimpulan Deduktif
Pertanyaan
Pilihan Ganda
Pertanyaan
Essai
Penilaian
Kinerja
Dinilai Benar / Salah
Di
Kelas
secara
formal
Saat
ujian
Dinilai kriteria
(rubrik holistik
/ analitik)
Penilaian dengan
bagian akan
memberikan
informasi lebih
spesifik
Membutuhkan
membaca & bernalar
Membaca
Bernalar
Menulis
Membaca,
Menalar,
Menemukan
bahan sumber
daya, Menulis,
Perencanaan
yang luas.
Cara umum mengevaluasi
penalaran deduktif yaitu
melakukan bukti aljabar
18. Untuk menunjukkan kesetaraan ini benar, buat daftar serangkaian
langkah-langkah penalaran spesifik, dimana tiap langkah dibenarkan
oleh penerapan prinsip aljabar.
[(x + 2) 3] + 6 =
[(x • 3) + (2 • 3)] + 6 = Prinsip distributif perkalian dgn penjumlahan
[3x + (2 • 3)] + 6 = Prinsip komutatif untuk perkalian
( 3x + 6) + 6 = Komputasi, 2 • 3 = 6
3x + (6 + 6) = Prinsip asosiatif untuk penambahan
3x + 12 = Komputasi, 6 + 6 = 12
3x + (3 • 4) = Substitusi, 12 = 3 • 4
3 (x + 4) Prinsip distributif kiri untuk multiplikasi atas penjumlahan
Tunjukkan bahwa [(x + 2) 3] + 6 = 3 (x + 4)
Pengetahuan dan
alasan konten diperlukan
u/ menjawab pertanyaan.
Harus mengetahui
prinsip” distributif, asosi
atif, dan komutatif serta
fakta dasar komputasi.
Telah menunjukkan
kemampuan berpikir
secara deduktif dalam
matematika.
19. Pertanyaan pilihan ganda yang menilai pemahaman
konten tentang segi empat dan bentuk geometris
Pilihan A mendukung klaim Alan.
Pilihan B dan C tidak relevan dengan
argumen karena gambar-gambar ini
tidak memiliki empat sisi.
Keterampilan berpikir menggunakan
logika inklusi dengan memutuskan
elemen apa yang secara logis bagian
dari kategorinya.
Logika contoh tandingan untuk
memilih jawaban yang benar, menggu
nakan jenis lain dari penalaran logis
untuk menghilangkan yang salah.
Alan mengatakan bahwa jika gambar memiliki
empat sisi, itu harus persegi panjang.
Gina tidak setuju dengan pernyataan Alan.
Manakah dari gambar-gambar berikut ini yang
menunjukkan bahwa Gina benar?
21. Termasuk perubahan fisika ataukah kimia?
Perubahan Fisika
Perubahan materi yg tidak disertai dengan
pembentukkan zat yg jenisnya baru
Perubahan Kimia
Perubahan materi yg menghasilkan jenis dan
sifat materi baru (berbeda) dari zat semula.
Alasan yg paling dalam dan paling lengkap dengan menganalisis
“Apakah zat dapat berubah wujud kembali seperti semula?”
22. Penilaian kinerja dapat berupa laporan laboratorium.
Bagian interpretasi hasil dari penilaian alasan induktif.
Interpretasi hasil berdasarkan pertanyaan dan hipotesis penelitian.
Kriteria yang digunakan untuk umpan balik dan penilaian mencakup
pertimbangan penalaran pada saat menafsirkan hasil.
Pertanyaan esai dan penilaian kinerja harus disertai
referensi yang jelas.
Rubrik konten berisi keakuratan fakta, kelengkapan
informasi, konteks rujukan dan didukung secara logis.
Keakuratan dan relevansi apa yang dipikirkan terkait
dengan alasannya.
Menilai keakuratan dan relevansi informasi adalah
bagian dari proses penalaran.
23. Penggunaan Hasil Formatif dan Summatif
Evaluasi Formatif: memperbaiki produktivitas
belajar mengajar.
Ex: Tes setelah pembahasan tiap BAB.
Evaluasi Sumatif: menentukan hasil yg dicapai.
Ex: UAS
Formatif: informasi yg diterima siswa dari
merefleksikan produk parsial dapat dimasukkan
ke pekerjaan di masa depan.
Sumatif: karakteristik dalam rubrik lebih mudah
dipahami dibanding penilaian formatif.
Kalimat pernyataan yang dapat dipergunakan sebagai data itu disebut proposisi
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut Premis dan hasil kesimpulannya disebut konklusi.