SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
Analisis Kadar Air dan Total
Padatan

Evy Rossi
JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
Semester Ganjil 2010/2011
Pentingnya Penentuan Kadar Air
a. Kadar air dalam bahan pangan sangat
mempengaruhi kualitas dan daya simpan
dari bahan pangan tersebut.
b. Penentuan kadar air dari suatu bahan
pangan sangat penting agar dalam
proses pengolahan maupun
pendistribusian mendapat penanganan
yang tepat.
Pentingnya Penentuan Kadar Air
c. Faktor mutu dalam pengawetan beberapa produk
& mempengaruhi stabilitas :
- sayur & buah-buahan kering
- susu kering
- tepung telur
- kentang kering
- herba & bumbu2
d. Faktor mutu untuk :
- selai & jeli, u/mencegah kristalisasi gula
- sirup gula
- penyiapan cereal
Pentingnya Penentuan Kadar Air
e. Menurunkan kadar air digunakan u/
kenyamanan dlm pengemasan atau
transportasi :
- susu konsesntrat
- gula tebu cair (67% solid)
- Sirup gula jagung(80% solid)
- Sirup glukosa (>70%)
f. KA selalu spesifik dlm komposisi standar
- cheddar cheese ≤ 39% KA
- tepung yg diperkaya ≤ 15% KA
- syrup glukosa ≥ 70% total solid
- processed meat → spesifik
g. Perhitungan nilai gizi makanan membutuhkan
perhitungan KA
h. Data perhitungan yg digunakan u/
menunjukkan perhitungan analisis lain pd
basis yg sama, co/ basis basah, basih kering
Jenis-jenis Air dalam Makanan
1. Air bebas → air yg terikat dlm jaringan
suatu bahan atau air murni, dgn sifat2 air
biasa & keaktifan penuh, co/ pelarut u/
garam, larutan u/ koloid
2. Air terikat → molekul air yg terikat scr
fisik dlm jaringan matriks bahan sep.
membran, kapiler, serat, dll (12-25%)
3. Air hidrasi → molekul air yg terikat scr
kimia co/ lactosa monohydrate, garam sep.
Na2SO410H2O
Metode Penetapan Kadar Air
1. Metode Pengeringan
(Oven drying)
2. Metode Distilasi
(Dean and Stark Methode)
3. Methode Kimia
(Karl Fisher dan Gas Production
Method)
4. Methode Fisik
1. Metode Pengeringan

(Oven drying)
a. metode ini mengukur massa air dalam suatu
massa yang diketahui dari sampel.
b. Kadar air ditentukan dengan mengukur massa
makanan sebelum dan sesudah air dihilangkan
dengan pengeringan.
c. Prinsip Dasar
Air memiliki titik didih yang lebih rendah
dibandingkan komponen utama lain dalam
makanan seperti lipid, protein dan karbohidrat.
d. Kadang-kadang, kadar air juga
dilaporkan sebagai "padat total“
e. Padat total adalah ukuran dari jumlah
material yang tersisa setelah semua air
telah diuapkan
Keuntungan
Murah, mudah digunakan, banyak
sampel dapat dianalisis secara
bersamaan
Kekurangan
Merusak memakan, waktu
Kandungan Air dan Total padatan suatu
pangan dapat dihitung dengan salah
satu rumus di bawah ini:
% Moisture (wt/wt) = wt H2O in sample
wt of wet sample

X 100

% Moisture (wt/wt) = wt of wet sample - wt of dry
sample X 100
wt of wet sample
% Total solids (wt/wt) = wt of dry sample X 100
wt of wet sample
Jenis-jenis Oven
a. Oven Konfeksi
variasi suhu sangant
besar - karena udara
panas perlahan-lahan
beredar keluar
dengan bantuan
kipas angin, gerakan
udara akan
terhambat oleh
nampan yang
2. Forced Draft Oven
 Perbedaan suhu interior
sekurang-kurangnya (<10C).
Udara disirkulasikan oleh
sebuah kipas yang memaksa
pergerakan udara di seluruh
ruang oven.
 Waktu Pengeringan selama
0.75-24 jam, tergantung
pada jenis sampel makanan
dan pretreatment nya
Metode Oven
Prinsip → sampel dikeringkan dlm oven
100-102°C sampai diperoleh berat yg
tetap
Peralatan
• Oven dengan kisaran suhu 105 C
• Cawan (porselin, stainless steel,
Alumunium atau Nikjel) tempat sample
• Desikator berisi bahan pengering (Silika
gel)
• Penjepit Cawan
• Timbangan Analitik
3. Oven Vacum
• Pengeringan pada
tekanan (25 – 100mm
Hg).
• Lebih banyak
menguapkan air dan
senyawa2 Volatile
tanpa penguraikannya
dalam waktu 3-6 jam.
METODE OVEN VAKUM
Peralatan
1. Oven Vakum
lengkap dgn pompa
Vakum
2. Cawan logam
dengan penutup
3. Desikator
4. Penjepit
5. Timbangan Analitik
4. Microwave

Oven

– Sampel yang
diletakan pada
mikrovave oven
selama waktu
tertentu dan jumlah
bahan keringnya
kemudian ditimbang
• Air yang terevaporasi disebabkan
oleh penyerapan energi dari
mikcowave.

• Advantage • Disadvantage:
– Sederhana
– Harus ada stanbdarisasi
prosedure pengeringan
dan pastikan energi di
dlm microwave dapat
mengenai sampel
secara
5.Pengeringan dgn

lampu infra red
– Prinsipnya
hampir sama
dengan
mikrowave oven
– Advantages:
Cepat dan tidak
mahal
– Energi IR masuk
kedalam sampel
– To produce consistent results, one must
control
• The distance between the sample and
IR lamp
• The dimensions of the samples
– IR drying methods are not officially
recognized
for
moisture
content
determinations because it is difficult to
standardize the procedure.
6. Moisture Analyzer

– Using a digital balance,
the test sample is placed
on an aluminum pan and
the constant temperature
is applied to the test
sample.
– Instrument automatically
weighs and calculates the
% of moisture or solids
PENGUKURAN SECARA LANGSUNG
(MOISTURE METER)

–Digunakan u/ menentukan
kadar air padi dan beras atau
biji2an lainnya atau tepung yg
mengandung air antara 11-30
%
–Prinsip → Kadar air bahan
ditentukan berdasarkan sifat
elektrik air yg ada dlm bahan.
Pd selang kadar air ttt terdpt
hubungan linear antara
tahanan listrik dlm bahan dgn
kadar air bahan
METODE DISTILASI
• Digunakan u/ bahan2 yg mengandung lemak
& komponen2 yg mudah menguap disamping
air
• Prinsip → Air dikeluarkan dr sampel dgn cara
distilasi azeotropik kontinyu dgn
menggunakan pelarut “immible”. Air
dikumpulkan dlm tabung penerima & volume
air yg terkumpul dpt diketahui. Krn berat
jenis pelarut lbh kecil dr berat jenis air, maka
air selalu berada di bwh pelarut & pelarut
akan kembali ke labu didih.
• Advantages:
– Suitable for low moisture foods and foods containing
volatile oils such as herbs and spices
– Cheap, easy to set up and operate

• Disadvantage:
– Destructive, time consuming, involve flammable
solvent, not applicable for some types of foods
METODE DISTILASI
Perhitungan →
•
Jumlah sampel yg
diambil (gram) = W
•
Volume air yg
terdistilasi (ml) = V
Persen kadar air =
V/W x 100
METODE KARL FISCHER I
(Osborn & Voogt, 1978)
– Digunakan u/ menentukan kadar air
produk2 kering
– Prinsip → Air dlm sampel dititrasi dgn
pereaksi Karl Fischer yg terdiri sulfur
dioksida, piridin, & iodin dlm metanol
anhidrat. Titik akhir titrasi ditentukan scr
elektrometrik yg menggunakan tehnik
penghentian titik akhir “dead stop”
• Chemical reaction do not involve application of
heat.
• Therefore, they are suitable for:
– Foods that contain thermally labile substances that
would change the mass of the food matrix on heating
(e.g., food containing high sugar concentrations) or
– Foods that contain volatile components that might be
lost by heating (e.g. spices and herbs).
• Karl-Fischer Titration
– Determine the low moisture foods (e.g. dried
fruits and vegetables, confectionary, coffee,
oils and fats) or low moisture food high in
sugar or protein.
– It is based on the following reaction:
2H2O + SO2 + I2 → H2SO4 + 2HI
• Procedure

– The food to be analyzed is placed in a beaker
containing solvent and is then titrated with Karl Fisher
reagent (a solution that contains iodine).
– Iodine will reacts with remaining water in the samples.
– The endpoint color is dark red-brown.
– The volume of iodine solution required to titrate the
water is measured and can be related to the moisture
content using a pre-prepared calibration curve.
Major Difficulties and Source of Error
1.

Incomplete water extraction
–
Fineness of grind is important
1. Atmospheric moisture
–
External air must not be allowed to infiltrate the
reaction chamber
1. Moisture adhering to walls of unit
–
All glassware and utensils must be carefully dried
1. Interferences from certain food constituents
–
Oxidation of ascorbic acid to dehydroascorbic acid

More Related Content

What's hot

PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKMutiara Nanda
 
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRATPENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRATMutiara Nanda
 
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanFransiska Puteri
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme Titis Sari
 
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirLaporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirMelina Eka
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganMuhammad Ridlo
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanFitri Andriani
 
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...Nur Haida
 
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptxBab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptxrudi prihantoro
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseFransiska Puteri
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianFransiska Puteri
 
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)Mutiara Nanda
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanErnalia Rosita
 

What's hot (20)

Kp3 evaporasi
Kp3 evaporasiKp3 evaporasi
Kp3 evaporasi
 
PENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAKPENETAPAN KADAR LEMAK
PENETAPAN KADAR LEMAK
 
Kromatografi
KromatografiKromatografi
Kromatografi
 
Penanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri PanganPenanganan Limbah Industri Pangan
Penanganan Limbah Industri Pangan
 
Entropi
EntropiEntropi
Entropi
 
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRATPENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
PENETAPAN KADAR KARBOHIDRAT
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: PengeringanITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
ITP UNS Semester 3, Mesin dan Peralatan: Pengeringan
 
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
kerusakan bahan pangan oleh mikroorganisme
 
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 AirLaporan Analisa Pangan Acara 1 Air
Laporan Analisa Pangan Acara 1 Air
 
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan panganLaporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
Laporan 1 uji boraks pada sampel bahan pangan
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)Pengeringan (lanjutan)
Pengeringan (lanjutan)
 
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...
Pengelolaan Lingkungan, Kondisi Termasuk Kontrol Atmosfer pada Pasca Panen Bu...
 
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptxBab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
Bab 4 - Perhitungan Single effect evaporator.pptx
 
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan LipaseLaporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
Laporan Kimia Pangan ITP UNS SMT3 Lipida dan Lipase
 
2 sifat fisika kimia pati
2 sifat fisika kimia pati2 sifat fisika kimia pati
2 sifat fisika kimia pati
 
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonianITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
ITP UNS SEMESTER 2 Cairan newtonian dan non newtonian
 
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
PENETAPAN KADAR MINYAK (BILANGAN-BILANGAN)
 
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif LarutanLaporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
Laporan Praktikum Sifat Koligatif Larutan
 

Similar to Analisis Kadar Air dan Total Padatan

02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)Sri Inulin
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan panganSyartiwidya Syariful
 
ANALISA PROKSIMAT.pdf
ANALISA PROKSIMAT.pdfANALISA PROKSIMAT.pdf
ANALISA PROKSIMAT.pdfAryRachmat5
 
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptxfdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptxMuhammaddarmawan54
 
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPrincess is Ntxhais
 
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOPRantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOPSyartiwidya Syariful
 
3.-Pendinginan.pptx.pptx
3.-Pendinginan.pptx.pptx3.-Pendinginan.pptx.pptx
3.-Pendinginan.pptx.pptxHafizmuchti
 
ANALISA PROKSIMAT.pptx
ANALISA PROKSIMAT.pptxANALISA PROKSIMAT.pptx
ANALISA PROKSIMAT.pptxtestajadulu
 
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptxdokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptxNathasaWeisdania
 
3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptx3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptxBocahAngon8
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganAgnescia Sera
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKikiAdriani1
 

Similar to Analisis Kadar Air dan Total Padatan (20)

02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)02. analisis kadar air (win 2)
02. analisis kadar air (win 2)
 
Analisis Kadar Air
Analisis Kadar AirAnalisis Kadar Air
Analisis Kadar Air
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
ANALISA PROKSIMAT.pdf
ANALISA PROKSIMAT.pdfANALISA PROKSIMAT.pdf
ANALISA PROKSIMAT.pdf
 
materi air
materi airmateri air
materi air
 
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptxfdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
fdokumen.com_air-dalam-bahan-pangan.pptx
 
OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1OUM-NESTLE 2008 1
OUM-NESTLE 2008 1
 
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrysPengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
Pengenalan aktivitas air dan pertumbuhan mikroba by ItsDanicaPutrys
 
Sanitasi Penyimpanan
Sanitasi PenyimpananSanitasi Penyimpanan
Sanitasi Penyimpanan
 
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOPRantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure  dan SSOP
Rantai pasok pangan, Good Manufactory Procedure dan SSOP
 
Penyimpanan8
Penyimpanan8Penyimpanan8
Penyimpanan8
 
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
3.-Pendinginan.pptx (2).pptx
 
3.-Pendinginan.pptx.pptx
3.-Pendinginan.pptx.pptx3.-Pendinginan.pptx.pptx
3.-Pendinginan.pptx.pptx
 
ANALISA PROKSIMAT.pptx
ANALISA PROKSIMAT.pptxANALISA PROKSIMAT.pptx
ANALISA PROKSIMAT.pptx
 
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptxdokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
dokumen.tips_3-pendinginan-powerpoint.pptx
 
3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptx3.-Pendinginan.pptx
3.-Pendinginan.pptx
 
Teknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan panganTeknik pengolahan pangan
Teknik pengolahan pangan
 
Presentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasiPresentasi dehumidifikasi
Presentasi dehumidifikasi
 
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptxKIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
KIMIA_ANALITIK_1_I_PENGANTAR_KIMIA_ANALI.pptx
 
Ppt 2
Ppt 2Ppt 2
Ppt 2
 

More from Teknologi Hasil Pertanian

Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziTeknologi Hasil Pertanian
 
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganEtilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganTeknologi Hasil Pertanian
 
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahPengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahTeknologi Hasil Pertanian
 

More from Teknologi Hasil Pertanian (20)

Detoksifikasi
DetoksifikasiDetoksifikasi
Detoksifikasi
 
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
 
Gizi karbohidrat
Gizi karbohidratGizi karbohidrat
Gizi karbohidrat
 
Gizi kacang kacangan
Gizi kacang kacanganGizi kacang kacangan
Gizi kacang kacangan
 
Gizi dan kualitas hidup
Gizi dan kualitas hidupGizi dan kualitas hidup
Gizi dan kualitas hidup
 
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganEtilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
 
Transpirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasiTranspirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasi
 
Kualitas hasil pertanian
Kualitas hasil pertanianKualitas hasil pertanian
Kualitas hasil pertanian
 
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanianSifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
 
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panenFisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panen
 
Uji afeksi
Uji afeksiUji afeksi
Uji afeksi
 
Uji pembedaan 2
Uji pembedaan 2Uji pembedaan 2
Uji pembedaan 2
 
Uji pembedaan
Uji pembedaanUji pembedaan
Uji pembedaan
 
Sampel pada uji sensori
Sampel pada uji sensoriSampel pada uji sensori
Sampel pada uji sensori
 
Laboratorium uji sensori
Laboratorium uji sensoriLaboratorium uji sensori
Laboratorium uji sensori
 
Panelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensoriPanelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensori
 
Degradasi oksidatif asam amino
Degradasi oksidatif asam aminoDegradasi oksidatif asam amino
Degradasi oksidatif asam amino
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Metabolisme karbohidrat 2
Metabolisme karbohidrat 2Metabolisme karbohidrat 2
Metabolisme karbohidrat 2
 
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahPengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 

Analisis Kadar Air dan Total Padatan

  • 1. Analisis Kadar Air dan Total Padatan Evy Rossi JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU Semester Ganjil 2010/2011
  • 2. Pentingnya Penentuan Kadar Air a. Kadar air dalam bahan pangan sangat mempengaruhi kualitas dan daya simpan dari bahan pangan tersebut. b. Penentuan kadar air dari suatu bahan pangan sangat penting agar dalam proses pengolahan maupun pendistribusian mendapat penanganan yang tepat.
  • 3. Pentingnya Penentuan Kadar Air c. Faktor mutu dalam pengawetan beberapa produk & mempengaruhi stabilitas : - sayur & buah-buahan kering - susu kering - tepung telur - kentang kering - herba & bumbu2 d. Faktor mutu untuk : - selai & jeli, u/mencegah kristalisasi gula - sirup gula - penyiapan cereal
  • 4. Pentingnya Penentuan Kadar Air e. Menurunkan kadar air digunakan u/ kenyamanan dlm pengemasan atau transportasi : - susu konsesntrat - gula tebu cair (67% solid) - Sirup gula jagung(80% solid) - Sirup glukosa (>70%)
  • 5. f. KA selalu spesifik dlm komposisi standar - cheddar cheese ≤ 39% KA - tepung yg diperkaya ≤ 15% KA - syrup glukosa ≥ 70% total solid - processed meat → spesifik g. Perhitungan nilai gizi makanan membutuhkan perhitungan KA h. Data perhitungan yg digunakan u/ menunjukkan perhitungan analisis lain pd basis yg sama, co/ basis basah, basih kering
  • 6. Jenis-jenis Air dalam Makanan 1. Air bebas → air yg terikat dlm jaringan suatu bahan atau air murni, dgn sifat2 air biasa & keaktifan penuh, co/ pelarut u/ garam, larutan u/ koloid 2. Air terikat → molekul air yg terikat scr fisik dlm jaringan matriks bahan sep. membran, kapiler, serat, dll (12-25%) 3. Air hidrasi → molekul air yg terikat scr kimia co/ lactosa monohydrate, garam sep. Na2SO410H2O
  • 7. Metode Penetapan Kadar Air 1. Metode Pengeringan (Oven drying) 2. Metode Distilasi (Dean and Stark Methode) 3. Methode Kimia (Karl Fisher dan Gas Production Method) 4. Methode Fisik
  • 8. 1. Metode Pengeringan (Oven drying) a. metode ini mengukur massa air dalam suatu massa yang diketahui dari sampel. b. Kadar air ditentukan dengan mengukur massa makanan sebelum dan sesudah air dihilangkan dengan pengeringan. c. Prinsip Dasar Air memiliki titik didih yang lebih rendah dibandingkan komponen utama lain dalam makanan seperti lipid, protein dan karbohidrat.
  • 9. d. Kadang-kadang, kadar air juga dilaporkan sebagai "padat total“ e. Padat total adalah ukuran dari jumlah material yang tersisa setelah semua air telah diuapkan Keuntungan Murah, mudah digunakan, banyak sampel dapat dianalisis secara bersamaan Kekurangan Merusak memakan, waktu
  • 10. Kandungan Air dan Total padatan suatu pangan dapat dihitung dengan salah satu rumus di bawah ini: % Moisture (wt/wt) = wt H2O in sample wt of wet sample X 100 % Moisture (wt/wt) = wt of wet sample - wt of dry sample X 100 wt of wet sample % Total solids (wt/wt) = wt of dry sample X 100 wt of wet sample
  • 11. Jenis-jenis Oven a. Oven Konfeksi variasi suhu sangant besar - karena udara panas perlahan-lahan beredar keluar dengan bantuan kipas angin, gerakan udara akan terhambat oleh nampan yang
  • 12. 2. Forced Draft Oven  Perbedaan suhu interior sekurang-kurangnya (<10C). Udara disirkulasikan oleh sebuah kipas yang memaksa pergerakan udara di seluruh ruang oven.  Waktu Pengeringan selama 0.75-24 jam, tergantung pada jenis sampel makanan dan pretreatment nya
  • 13. Metode Oven Prinsip → sampel dikeringkan dlm oven 100-102°C sampai diperoleh berat yg tetap Peralatan • Oven dengan kisaran suhu 105 C • Cawan (porselin, stainless steel, Alumunium atau Nikjel) tempat sample • Desikator berisi bahan pengering (Silika gel) • Penjepit Cawan • Timbangan Analitik
  • 14. 3. Oven Vacum • Pengeringan pada tekanan (25 – 100mm Hg). • Lebih banyak menguapkan air dan senyawa2 Volatile tanpa penguraikannya dalam waktu 3-6 jam.
  • 15. METODE OVEN VAKUM Peralatan 1. Oven Vakum lengkap dgn pompa Vakum 2. Cawan logam dengan penutup 3. Desikator 4. Penjepit 5. Timbangan Analitik
  • 16. 4. Microwave Oven – Sampel yang diletakan pada mikrovave oven selama waktu tertentu dan jumlah bahan keringnya kemudian ditimbang
  • 17. • Air yang terevaporasi disebabkan oleh penyerapan energi dari mikcowave. • Advantage • Disadvantage: – Sederhana – Harus ada stanbdarisasi prosedure pengeringan dan pastikan energi di dlm microwave dapat mengenai sampel secara
  • 18. 5.Pengeringan dgn lampu infra red – Prinsipnya hampir sama dengan mikrowave oven – Advantages: Cepat dan tidak mahal – Energi IR masuk kedalam sampel
  • 19. – To produce consistent results, one must control • The distance between the sample and IR lamp • The dimensions of the samples – IR drying methods are not officially recognized for moisture content determinations because it is difficult to standardize the procedure.
  • 20. 6. Moisture Analyzer – Using a digital balance, the test sample is placed on an aluminum pan and the constant temperature is applied to the test sample. – Instrument automatically weighs and calculates the % of moisture or solids
  • 21. PENGUKURAN SECARA LANGSUNG (MOISTURE METER) –Digunakan u/ menentukan kadar air padi dan beras atau biji2an lainnya atau tepung yg mengandung air antara 11-30 % –Prinsip → Kadar air bahan ditentukan berdasarkan sifat elektrik air yg ada dlm bahan. Pd selang kadar air ttt terdpt hubungan linear antara tahanan listrik dlm bahan dgn kadar air bahan
  • 22. METODE DISTILASI • Digunakan u/ bahan2 yg mengandung lemak & komponen2 yg mudah menguap disamping air • Prinsip → Air dikeluarkan dr sampel dgn cara distilasi azeotropik kontinyu dgn menggunakan pelarut “immible”. Air dikumpulkan dlm tabung penerima & volume air yg terkumpul dpt diketahui. Krn berat jenis pelarut lbh kecil dr berat jenis air, maka air selalu berada di bwh pelarut & pelarut akan kembali ke labu didih.
  • 23. • Advantages: – Suitable for low moisture foods and foods containing volatile oils such as herbs and spices – Cheap, easy to set up and operate • Disadvantage: – Destructive, time consuming, involve flammable solvent, not applicable for some types of foods
  • 24. METODE DISTILASI Perhitungan → • Jumlah sampel yg diambil (gram) = W • Volume air yg terdistilasi (ml) = V Persen kadar air = V/W x 100
  • 25. METODE KARL FISCHER I (Osborn & Voogt, 1978) – Digunakan u/ menentukan kadar air produk2 kering – Prinsip → Air dlm sampel dititrasi dgn pereaksi Karl Fischer yg terdiri sulfur dioksida, piridin, & iodin dlm metanol anhidrat. Titik akhir titrasi ditentukan scr elektrometrik yg menggunakan tehnik penghentian titik akhir “dead stop”
  • 26. • Chemical reaction do not involve application of heat. • Therefore, they are suitable for: – Foods that contain thermally labile substances that would change the mass of the food matrix on heating (e.g., food containing high sugar concentrations) or – Foods that contain volatile components that might be lost by heating (e.g. spices and herbs).
  • 27. • Karl-Fischer Titration – Determine the low moisture foods (e.g. dried fruits and vegetables, confectionary, coffee, oils and fats) or low moisture food high in sugar or protein. – It is based on the following reaction: 2H2O + SO2 + I2 → H2SO4 + 2HI
  • 28. • Procedure – The food to be analyzed is placed in a beaker containing solvent and is then titrated with Karl Fisher reagent (a solution that contains iodine). – Iodine will reacts with remaining water in the samples. – The endpoint color is dark red-brown. – The volume of iodine solution required to titrate the water is measured and can be related to the moisture content using a pre-prepared calibration curve.
  • 29. Major Difficulties and Source of Error 1. Incomplete water extraction – Fineness of grind is important 1. Atmospheric moisture – External air must not be allowed to infiltrate the reaction chamber 1. Moisture adhering to walls of unit – All glassware and utensils must be carefully dried 1. Interferences from certain food constituents – Oxidation of ascorbic acid to dehydroascorbic acid