SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
UJI PEMBEDAAN

YUSMARINI
• UJI DUA DARI LIMA

• UJI PEMBANDING GANDA
• UJI PEMBANDING JAMAK
• UJI RANKING
UJI DUA DARI LIMA
Uji dua dari lima (Two-Out-of – Fife Test)

Menggunakan contoh jamak (multiple sample)
* Panelis diminta menentukan 2 contoh yang sama
* Terdapat 2 metode penyajian contoh yakni :
XXYYY atau XXXYY
Uji Dua dari Lima digunakan ketika uji bertujuan : untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan sensori
diantara dua contoh dan khususnya ketika jumlah
panelis sangat terbatas (misal hanya 10 orang)
• Uji ini cocok pada situasi :
1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada
produk ketika dilakukan perubahan bahan baku,
proses, kemasan ataupun metode penyimpanan
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan
secara keseluruhan, dimana tidak ada atribut mutu
yang dapat diidentifikasi menyebabkan perbedaan
3. Untuk memilih dan memonitor kemampuan
panelis dalam hal membedakan atribut atau
produk
Uji ini cocok sebagai salah satu alternatif dari uji
segitiga, dimana atribut yang diuji adalah warna
atau kenampakan produk
Jika uji ini melibatkan indra pencicipan maka
kemungkinan panelis akan
mengalami
kejenuhan dan kelelahan yang sangat besar
khususnya bagi panelis yang tidak terlatih
• Analisis statistik yang dapat digunakan adalah
distribusi binomial (lihat uji segitiga)
Contoh pengujian

Manakah dua contoh yang sama dari lima contoh yang ada

X

X

Y

X

Y
UJI PEMBANDING GANDA
• Menggunakan 2 contoh baku
• Mirip dengan uji duo-trio (menggunakan 1
contoh baku)
• Panelis diminta mengenal dan mengetahui
contoh baku tersebut
Contoh yang diuji juga terdiri 2 contoh
Mana dari 2 contoh yg sama dengan contoh baku
dan mana yg sama dengan contoh baku lainnya
Contoh baku

Contoh uji

A

X

B

Y

Contoh mana yang sama dengan A dan mana yang sama dengan B
• Uji ini terutama digunakan untuk menguji bau suatu
komuditas

• Dapat ditujukan untuk penentuan golongan contoh
apakah termasuk mutu A atau mutu B
• Misal : mutu minyak goreng (dalam hal ini atribut
yang dinilai adalah ketengikan)

Indikator kerusakan minyak goreng
• Minyak (lemak) bisa rusak karena :
– Hidrolisis
Membentuk senyawa volatil
Peroksida & hidroksi peroksida

– Oksidasis

Memberi citarasa yang
menyimpang (tengik)
Prosedur :
1. Disajikan di hadapan panelis 2 contoh baku minyak goreng
dari 2 merek yang berbeda (A dan B)
2. Panelis diminta mengenal dan mengigat sifat-sifatnya
(atribut yang akan dinilai adalah ketengekian)
3. Disajikan 2 contoh minyak goreng untuk diuji (contoh uji)
untuk dinilai contoh mana yang sama dengan contoh baku A
atau contoh baku B
4. Peluang panelis untuk mengenali dengan benar adalah 0,5
Hasil dibandingkan dengan Lampiran 2
Jika nilai yang didapat
dari panelis di bawah
nilai yang ditunjukkan
oleh Tabel

Antara produk contoh
dan pembanding tidak
berbeda nyata
• Berdasarkan Tabel 3 (rekapitulasi penilaian panelis) dapat
disimpulkan :
– 12 orang (dari 15 panelis) menyatakan bahwa contoh 537 tergolong
sama dengan baku A dan contoh 981 sama dengan baku B

• Berdasarkan Tabel Lampiran 2 :
• Jumlah panelis terkecil untuk menyatakan bahwa beda nyata denga
tingkat kesalahan 5%, 1% dan 0,1% adalah 12, 13, 14 orang
KESIMPULAN : PANELIS DAPAT MEMBEDAKAN CONTOH APAKAH TERMASUK
MUTU MINYAK A ATAU B

More Related Content

What's hot

Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaSusy Amelia
 
Pengujian Mutu Pangan
Pengujian Mutu PanganPengujian Mutu Pangan
Pengujian Mutu PanganlombkTBK
 
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.pptmateripptgc
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti MikrobaRukmana Suharta
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)imroatulM
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanFitri Andriani
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganSutyawan
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinAuliabcd
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananEster Muki
 

What's hot (20)

Laporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnyaLaporan ipd susu dan hasil olahnya
Laporan ipd susu dan hasil olahnya
 
Pendinginan
PendinginanPendinginan
Pendinginan
 
Pengujian Mutu Pangan
Pengujian Mutu PanganPengujian Mutu Pangan
Pengujian Mutu Pangan
 
Fermentasi
FermentasiFermentasi
Fermentasi
 
Sampel pada uji sensori
Sampel pada uji sensoriSampel pada uji sensori
Sampel pada uji sensori
 
Uji pembedaan 2
Uji pembedaan 2Uji pembedaan 2
Uji pembedaan 2
 
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
1. PEWARNAAN BAKTERI.ppt
 
Pangan fungsional
Pangan fungsionalPangan fungsional
Pangan fungsional
 
Kemasan aerosol
Kemasan aerosolKemasan aerosol
Kemasan aerosol
 
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti MikrobaLaporan Mikrobiologi -  Senyawa Anti Mikroba
Laporan Mikrobiologi - Senyawa Anti Mikroba
 
Laboratorium uji sensori
Laboratorium uji sensoriLaboratorium uji sensori
Laboratorium uji sensori
 
10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan10. kerusakan bahan makanan
10. kerusakan bahan makanan
 
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
ppt food addictive (Bahan Tambahan Mkanan)
 
Pengasapan
PengasapanPengasapan
Pengasapan
 
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minumanSni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
Sni 01 2891-1992 cara uji makanan minuman
 
Peningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi panganPeningkatan mutu gizi pangan
Peningkatan mutu gizi pangan
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Probiotik
ProbiotikProbiotik
Probiotik
 
Pewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode KleinPewarnaan Spora Metode Klein
Pewarnaan Spora Metode Klein
 
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makananFarmakologi interaksi obat dengan makanan
Farmakologi interaksi obat dengan makanan
 

More from Teknologi Hasil Pertanian

Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziTeknologi Hasil Pertanian
 
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganEtilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganTeknologi Hasil Pertanian
 
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahPengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahTeknologi Hasil Pertanian
 
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapa
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapaYoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapa
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapaTeknologi Hasil Pertanian
 
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnya
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnyaGula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnya
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnyaTeknologi Hasil Pertanian
 

More from Teknologi Hasil Pertanian (20)

Detoksifikasi
DetoksifikasiDetoksifikasi
Detoksifikasi
 
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada GiziSistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
Sistem Pangan dan Pertanian serta Dampaknya pada Gizi
 
Gizi karbohidrat
Gizi karbohidratGizi karbohidrat
Gizi karbohidrat
 
Gizi kacang kacangan
Gizi kacang kacanganGizi kacang kacangan
Gizi kacang kacangan
 
Gizi dan kualitas hidup
Gizi dan kualitas hidupGizi dan kualitas hidup
Gizi dan kualitas hidup
 
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematanganEtilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
Etilen dan pengaruhnya terhadap proses pematangan
 
Transpirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasiTranspirasi dan respirasi
Transpirasi dan respirasi
 
Kualitas hasil pertanian
Kualitas hasil pertanianKualitas hasil pertanian
Kualitas hasil pertanian
 
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanianSifat fisik dan kimia hasil pertanian
Sifat fisik dan kimia hasil pertanian
 
Fisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panenFisiologi dan teknologi pasca panen
Fisiologi dan teknologi pasca panen
 
Panelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensoriPanelis dalam evaluasi sensori
Panelis dalam evaluasi sensori
 
Degradasi oksidatif asam amino
Degradasi oksidatif asam aminoDegradasi oksidatif asam amino
Degradasi oksidatif asam amino
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Metabolisme karbohidrat 2
Metabolisme karbohidrat 2Metabolisme karbohidrat 2
Metabolisme karbohidrat 2
 
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendahPengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
Pengawetan bahan hasil pertanian dengan suhu rendah
 
Pengolahan minuman isotonik
Pengolahan minuman isotonikPengolahan minuman isotonik
Pengolahan minuman isotonik
 
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapa
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapaYoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapa
Yoghurt santan kelapa, nata de coco dan asam cuka dari air kelapa
 
Kelapa parut kering dan santan kelapa
Kelapa parut kering dan santan kelapaKelapa parut kering dan santan kelapa
Kelapa parut kering dan santan kelapa
 
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnya
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnyaGula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnya
Gula kristal gula merah dan produk turunan kelapa lainnya
 
Kopra dan Minyak Kelapa
Kopra dan Minyak KelapaKopra dan Minyak Kelapa
Kopra dan Minyak Kelapa
 

Recently uploaded

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfIndri117648
 

Recently uploaded (20)

KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdfdemontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
demontrasi kontekstual modul 1.2.a. 6.pdf
 

Uji pembedaan

  • 2. • UJI DUA DARI LIMA • UJI PEMBANDING GANDA • UJI PEMBANDING JAMAK • UJI RANKING
  • 3. UJI DUA DARI LIMA Uji dua dari lima (Two-Out-of – Fife Test) Menggunakan contoh jamak (multiple sample)
  • 4. * Panelis diminta menentukan 2 contoh yang sama * Terdapat 2 metode penyajian contoh yakni : XXYYY atau XXXYY Uji Dua dari Lima digunakan ketika uji bertujuan : untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan sensori diantara dua contoh dan khususnya ketika jumlah panelis sangat terbatas (misal hanya 10 orang)
  • 5. • Uji ini cocok pada situasi : 1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan pada produk ketika dilakukan perubahan bahan baku, proses, kemasan ataupun metode penyimpanan 2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan secara keseluruhan, dimana tidak ada atribut mutu yang dapat diidentifikasi menyebabkan perbedaan
  • 6. 3. Untuk memilih dan memonitor kemampuan panelis dalam hal membedakan atribut atau produk Uji ini cocok sebagai salah satu alternatif dari uji segitiga, dimana atribut yang diuji adalah warna atau kenampakan produk Jika uji ini melibatkan indra pencicipan maka kemungkinan panelis akan mengalami kejenuhan dan kelelahan yang sangat besar khususnya bagi panelis yang tidak terlatih
  • 7. • Analisis statistik yang dapat digunakan adalah distribusi binomial (lihat uji segitiga) Contoh pengujian Manakah dua contoh yang sama dari lima contoh yang ada X X Y X Y
  • 8. UJI PEMBANDING GANDA • Menggunakan 2 contoh baku • Mirip dengan uji duo-trio (menggunakan 1 contoh baku) • Panelis diminta mengenal dan mengetahui contoh baku tersebut
  • 9. Contoh yang diuji juga terdiri 2 contoh Mana dari 2 contoh yg sama dengan contoh baku dan mana yg sama dengan contoh baku lainnya Contoh baku Contoh uji A X B Y Contoh mana yang sama dengan A dan mana yang sama dengan B
  • 10. • Uji ini terutama digunakan untuk menguji bau suatu komuditas • Dapat ditujukan untuk penentuan golongan contoh apakah termasuk mutu A atau mutu B • Misal : mutu minyak goreng (dalam hal ini atribut yang dinilai adalah ketengikan) Indikator kerusakan minyak goreng
  • 11. • Minyak (lemak) bisa rusak karena : – Hidrolisis Membentuk senyawa volatil Peroksida & hidroksi peroksida – Oksidasis Memberi citarasa yang menyimpang (tengik)
  • 12. Prosedur : 1. Disajikan di hadapan panelis 2 contoh baku minyak goreng dari 2 merek yang berbeda (A dan B) 2. Panelis diminta mengenal dan mengigat sifat-sifatnya (atribut yang akan dinilai adalah ketengekian) 3. Disajikan 2 contoh minyak goreng untuk diuji (contoh uji) untuk dinilai contoh mana yang sama dengan contoh baku A atau contoh baku B 4. Peluang panelis untuk mengenali dengan benar adalah 0,5
  • 13.
  • 15. Jika nilai yang didapat dari panelis di bawah nilai yang ditunjukkan oleh Tabel Antara produk contoh dan pembanding tidak berbeda nyata
  • 16. • Berdasarkan Tabel 3 (rekapitulasi penilaian panelis) dapat disimpulkan : – 12 orang (dari 15 panelis) menyatakan bahwa contoh 537 tergolong sama dengan baku A dan contoh 981 sama dengan baku B • Berdasarkan Tabel Lampiran 2 : • Jumlah panelis terkecil untuk menyatakan bahwa beda nyata denga tingkat kesalahan 5%, 1% dan 0,1% adalah 12, 13, 14 orang KESIMPULAN : PANELIS DAPAT MEMBEDAKAN CONTOH APAKAH TERMASUK MUTU MINYAK A ATAU B