SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
BAB II 
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 
2.1 Kajian Pustaka 
2.1.1 Pengertian Manajemen 
Kata manajemen berasal dari Bahasa Latin,yaitu dari asal kata manus yang 
berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata 
kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa 
Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan 
manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajamen. Akhirnya management 
diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. 
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan 
pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan 
efisien. Husaini Usman (2010) 
Stephen P.Robbins dan Mary Coulter (2010), Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas 
koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan 
tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Manajemen juga berupaya untuk 
menjadi efektif, dengan menyelesaikan tugas-tugas demi terwujudnya sasaran-sasaran 
organisasi. 
6
2.1.2 Fungsi-fungsi Manajemen 
Menurut Stephen P.Robbins dan Mary Coulter (2010) fungsi-fungsi manajemen 
adalah sebagai berikut: 
1. Perencanaan (Planning) 
Mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi, dan mengembangkan 
rencana kerja untuk mengelola aktivitas-aktivitas. 
2. Penataan (Organizing) 
Menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimana caranya, dan siapa yang 
akan mengerjakannya. 
3. Kepemimpinan (Leading) 
Memotivasi, memimpin, dan tindakan-tindakan lainnya yang melibatkan 
interaksi dengan orang lain. 
4. Pengendalian (Controlling) 
Mengawasi aktivitas-aktivitas demi memastikan segala sesuatunya terselesaikan 
sesuai rencana. 
2.1.3 Pengertian Sumber Daya Manusia 
Berdasarkan pendapat Robert dan Jackson (2006), Manajemen Sumber Daya 
Manusia adalah rancangan sistem-sistem dalam sebuah organisasi untuk memastikan 
penggunaan bakat manusia secara baik guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. 
Menurut Husein Umar (1998) dalam buku Danang Sunyoto (2012) Manajemen 
sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan 
pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, 
7
pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan 
organisasi perusahaan secara terpadu. 
2.1.4 Peran Sumber Daya Manusia 
Setidaknya terdapat tiga peran utama dari manajemen SDM dalam organisasi. 
Tiga peran SDM menurut Mathis dan Jackson (2001) dalam buku Suwatno dan Donni 
(2011) diuraikan sebagai berikut: 
1.Peran Administrasi MSDM 
Peran administrasi Sumber Daya Manusia banyak ditekankan pada memproses 
dan menyimpan catatan. Menyimpan arsip tenaga kerja dan database yang terkait, 
memproses klaim keuntungan, menjawab pertanyaan mengenai pembayaran uang 
sekolah, kebijakan perusahaan tentang cuti dan mengumpulkan dan menyerahkan 
dokumen yang diperlukan oleh pemerintah setempat. 
2.Peran Operasional MSDM 
Aktivitas operasional sifatnya adalah taktis. Kepatuhan terhadap Kesetaraan 
Kesempatan Bekerja dan hukum lainnya harus selalu dilakukan, lamaran pekerjaan 
harus diproses, posisi yang lowong harus diisi melalui proses wawancara, supervisor 
harus dilatih, masalah keselamatan harus dipecahkan, upah dan gaji harus disusun. 
Singkatnya, banyak aktivitas yang harus dikerjakan oleh Sumber Daya Manusia dengan 
berkoordinasi dengan para manajer dan supervisor di semua bagian perusahaan. 
3.Peran strategis MSDM 
Peran organisasi SDM telah tumbuh dan lebih strategis disebabkan penggunaan 
orang dalam sebuah organisasi dapat menyediakan keunggulan kompetitif, baik 
domestik maupun internasional. Peran strategis SDM menekankan bahwa orang-orang 
8
di organisasi adalah sumber daya yang penting dan juga investasi persusahaan yang 
besar. Supaya SDM dapat memainkan peran yang strategis, dia harus fokus pada 
masalah-masalah dan implikasi SDM jangka panjang. 
2.1.5 Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia 
Kegiatan atau aktivitas manajemen sumber daya manusia secara umum dapat 
dikategorikan menjadi empat, yaitu persiapan dan pengadaan, pengembangan dan 
penilaian, pengkompensasian dan perlindungan, dan hubungan-hubungan kepegawaian 
menurut Marihot Tua (2005) dalam buku Danang Sunyoto (2012): 
a.Persiapan dan pengadaan 
Kegiatan persiapan dan pengadaan meliputi banyak kegiatan diantaranya adalah 
kegiatan analisis jabatan, yaitu kegiatan untuk mengetahui jabatan-jabatan yang ada 
dalam organisasi beserta tugas-tugas yang dilakukan dan persyaratan yang harus dimiliki 
oleh pemegang jabatan tersebut dan lingkungan kerja dimana kegiatan tersebut 
dilakukan. 
b.Pengembangan dan penilaian 
Setelah mereka bekerja secara berkala harus dilakukan pelatihan-pelatihan. Hal 
ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai dan menjaga terjadinya 
keusangan kemampuan pegawai akibat perubahan-perubahan terjadi dalam lingkungan 
kerja. Kemudian dilakukan penilaian yang bertujuan untuk melihat apakah unjuk kerja 
pegawai sesuai dengan yang diharapkan, dan memberikan umpan balik untuk 
meningkatkan kemampuan dan kinerja. 
9
c.Pengkompensasian dan perlindungan 
Untuk mempertahankan dan memelihara semangat kerja dan motivasi, para 
pegawai diberi kompensasi dan beberapa keuntungan lainnya dalam bentuk program-program 
kesejahteraan. Hal ini disebabkan pegawai menginginkan balas jasa yang layak 
sebagai konsekuensi pelaksanaan pekerjaan. 
d.Hubungan-hubungan kepegawaian 
Hubungan ini meliputi usaha untuk memotivasi pegawai, memberdayakan 
pegawai yang dilakukan melalui penataan pekerjaan yang baik, meningkatkan disiplin 
pegawai agar mematuhi aturan, kebijakan-kebijakan yang ada dan melakukan 
bimbingan. 
2.1.6 Budaya Organisasi 
Budaya organisasi telah diketengahkan sebagai nilai-nilai, prinsip-prinsip, 
tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan 
memengaruhi cara mereka bertindak. Dalam kebanyakan organisasi, nilai-nilai dan 
praktik-praktik yang dianut bersama ini telah berkembang pesat seiring dengan 
perkembangan zaman dan benar-benar sangat memengaruhi bagaimana sebuah 
organisasi dijalankan. Stephen P.Robbins dan Mary Coulter (2010). 
Menurut Robbins dan Timothy (2008), Kultur organisasi mengacu pada sebuah 
sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi 
tersebut dengan organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini, ketika dicermati secara 
lebih saksama adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh 
organisasi. Penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama yang secara 
keseluruhan merupakan hakikat kultur sebuah organisasi: 
10
1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauh mana karyawan didorong 
untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko. 
2. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan 
presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail. 
3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang 
pada teknik dan proses yang digunakan umtuk mencapai hasil tersebut. 
4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen 
mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam 
organisasi. 
5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasikan pada tim 
ketimbang pada individu-individu. 
6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersifat agresif dan kompetitif ketimbang 
santai. 
7. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan 
dipertahankannya statis quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan. 
Masing-masing karakteristik ini berada di suatu kontinum mulai dari rendah sampai 
tinggi. Karenanya, menilai organisasi berdasarkan ketujuh karakteristik ini akan 
menghasilkan suatu gambaran utuh mengenai kultur sebuah organisasi. 
Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, dan Osborn (2001), 
budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh 
organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri. Menurut 
Tosi, Rizzo, dan Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001), budaya organisasi 
adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang 
11
ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.(http://jurnal-sdm. 
blogspot.com/2009/04/teori-budaya-organisasi.html) 
2.1.7 Kultur Kuat versus Kultur Lemah 
Robbins dan Timothy (2008), Kultur yang kuat memiliki dampak yang lebih 
besar terhadap perilaku karyawan dan lebih terkait langsung dengan menurunnya 
perputaran karyawan. Dalam kultur yang kuat, nilai-nilai inti organisasi dipegang teguh 
dan dijunjung bersama. Semakin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan 
semakin besar komitmen mereka terhadap berbagai nilai itu, semakin kuat kultur 
tersebut. Selaras dengan definisi ini, kultur yang kuat akan memiliki pengaruh yang 
besar terhadap perilaku anggota-anggotanya karena kadar kebersamaan dan intensitas 
yang tinggi menciptakan suasana internal berupa kendali perilaku yang tinggi. 
Salah satu hasil spesifik dari kultur yang kuat adalah menurunnya tingkat 
perputaran karyawan. Kultur yang kuat menunjukkan kesepakatan yang tinggi antar 
anggota mengenai apa yang diyakini organisasi. Keharmonisan tujuan semacam ini 
membangun kekompakan, loyalitas, dan komitmen keorganisasian. Sifat-sifat ini, pada 
gilirannya, memperkecil kecenderungan karyawan untuk meninggalkan organisasi. 
12
Menurut Stephen P.Robbins dan Mary Coulter (2010) berikut perbedaan budaya kuat 
dengan budaya lemah : 
Tabel 2.1 Perbedaan budaya kuat dengan budaya lemah 
Budaya Kuat Budaya Lemah 
Nilai-nilai diterima secara luas Nilai-nilai hanya dianut oleh segolongan 
orang saja di dalam organisasi,biasanya 
kalangan manajemen puncak 
Budaya memberikan pesan yang konsisten 
kepada para karyawan mengenai apa yang 
dipandang berharga dan penting 
Budaya memberikan pesan yang saling 
bertolak-belakang mengenai apa yang 
dipandang berharga dan penting 
Para karyawan sangat mengidentikkan jati 
diri mereka dengan budaya organisasi 
Para karyawan tidak begitu peduli dengan 
identitas budaya organisasi mereka 
Terdapat kaitan yang erat diantara 
penerimaan nilai-nilai dan perilaku para 
anggota organisasi 
Tidak ada kaitan yang kuat diantara nilai-nilai 
dan perilaku para anggota organisasi 
2.1.8 Fungsi-fungsi Kultur 
Robbins dan Timothy (2008), Kultur memiliki sejumlah fungsi dalam sebuah 
organisasi. Pertama, hal ini berperan sebagai penentu batas-batas; artinya kultur 
menciptakan perbedaan atau distingsi antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. 
Kedua, hal ini memuat rasa identitas anggota organisasi. Ketiga, kultur memfasilitasi 
lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu. 
Keempat, kultur meningkatkan stabilitas sistem sosial. Kultur adalah perekat sosial yang 
membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang 
sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan. Terakhir, kultur bertindak sebagai 
13
mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan 
perilaku karyawan. 
Peran kultur dalam memengaruhi perilaku karyawan menjadi semakin penting di 
tempat kerja saat ini. Tatkala organisasi terus memperluas rentang kendali, meratakan 
struktur, memperkenalkan tim, mengurangi formalisasi, dan memberdayakan karyawan 
mereka, makna bersama yang diberikan oleh kultur yang kuat memastikan bahwa setiap 
orang dituntun ke arah yang sama. 
2.1.9 Lingkungan Kerja 
Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga dicapai 
suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan 
yang sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat 
melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Ketidaksesuaian 
lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi, 
keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih 
banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien. 
Lingkungan kerja yang menyenangkan menjadi kunci pendorong bagi karyawan untuk 
menghasilkan kinerja yang optimal. Lingkungan kerja yang memusatkan bagi 
karyawannya dapat meningkatkan kinerja, sebaliknya apabila lingkungan kerja tidak 
memadai dapat menurunkan kinerja. Menurut Sedarmayati (2011) lingkungan kerja 
adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya 
dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai 
perserorangan maupun sebagai kelompok. 
14
Danang Sunyoto (2012), Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang 
sangat penting di dalam karyawan melakukan aktivitas bekerja. Dengan memperhatikan 
lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan 
motivasi untuk bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap kegairahan atau 
semangat karyawan bekerja. Pengertian lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada 
di sekitar para pekerja dan yang dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas 
yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan, dan lain-lain. 
Adapun pengertian lingkungan kerja menurut para pakar sebagai berikut : 
1. Menurut Sihombing (2004), lingkungan kerja merupakan faktor-faktor di luar 
manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi. Faktor fisik ini 
mencakup peralatan kerja, suhu tempat kerja, kesesakan dan kepadatan, 
kebisingan, luas ruang kerja sedangkan non fisik mencakup hubungan kerja yang 
terbentuk di instansi antara atasan dan bawahan serta antara sesama karyawan. 
2. Menurut Nitisemito (2001), lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada 
di sekitar karyawan dan dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan 
tugas-tugas yang dibebankan. 
3. Menurut (Mardiana, 2005), lingkungan kerja merupakan tempat karyawan 
melakukan pekerjaannya sehari-hari. 
http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2286455-pengertian-lingkungan- 
kerja-menurut-pakar/ 
15
2.1.10 Jenis Lingkungan Kerja 
Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja 
terbagi menjadi 2, yaitu: 
1.Lingkungan kerja fisik 
Lingkungan kerja fisik yaitu semua keadaan yang terdapat di sekitar tempat 
kerja, akan mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun secara tidak langsung. 
Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu: 
a) Lingkungan yang langsung berhubungan dengan pegawai (seperti: pusat 
kerja, kursi, meja, dan sebagainya.) 
b) Lingkungan perantara atau lingkungan umum (seperti: rumah, kantor, 
pabrik, sekolah, kota, sistem jalan raya, dan lain-lain). Lingkungan 
perantara, dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi 
kondisi manusia, misalnya: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, 
pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna dan 
lain-lain. 
Menurut Handoko dalam (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/kondisi-kerja-definisi- 
dan-jenis.html), lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang terdapat di 
sekitar tempat kerja, yang meliputi temperatur, kelembaban udara, sirkulasi udara, 
pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau-bauan, warna dan lain-lain yang dalam 
hal ini berpengaruh terhadap hasil kerja manusia tersebut. 
2. Lingkungan kerja non fisik 
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan 
dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja, ataupun 
dengan bawahan. 
16
2.1.11 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja 
Sedarmayanti (2011) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat 
mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan 
kemampuan manusia / pegawai, diantaranya adalah : 
1. Penerangan/Cahaya di Tempat Kerja 
Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi pegawai guna 
mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu diperhatikan 
adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang 
kurang jelas (kurang cukup) mengakibatkan penglihatan menjadi kurang jelas, 
sehingga pekerjaan akan berjalan lambat, banyak mengalami kesalahan, dan pada 
akhirnya menyebabkan kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga 
tujuan organisasi sulit dicapai. 
2. Temperatur di Tempat Kerja 
Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur 
berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan 
normal, dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan 
diri dengan perubahan yang terjadi di luar tubuh. Tetapi kemampuan untuk 
menyesuaikan diri tersebut ada batasnya, yaitu bahwa tubuh manusia masih 
dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar jika perubahan temperatur 
luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi 
dingin, dari keadaan normal tubuh. 
17
3. Kelembaban di Tempat Kerja 
Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa 
dinyatakan dalam presentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi 
oleh temperatur udara,dan secara bersama-sama antara temperatur, kelembaban, 
kecepatan udara bergerak, dan radiasi panas dari udara tersebut akan 
mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau melepaskan 
panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan temperatur udara sangat panas dan 
kelembaban tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara 
besar-besaran, karena sistem penguapan. Pengaruh lain adalah makin cepatnya 
denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi 
kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha untuk mencapai 
keseimbangan antara panas tubuh dengan suhu di sekitarnya. 
4. Sirkulasi Udara di Tempat Kerja 
Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk 
menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di sekitar 
dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah berkurang dan 
telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan 
tubuh. Kotornya udara dapat dirasakan dengan sesak napas, dan ini tidak boleh 
dibiarkan berlangsung terlalu lama, karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh 
dan akan mempercepat proses kelelahan. 
Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar 
tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh 
manusia. Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan 
pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, 
18
keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani. Rasa sejuk 
dan segar selama bekerja akan membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat 
lelah setelah bekerja. 
5. Kebisingan di Tempat Kerja 
Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk 
mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh 
telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut 
dapat mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan 
kesalahan komunikasi, bahkan menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa 
menyebabkan kematian. Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka 
suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan 
dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat. Ada tiga aspek yang 
menentukan kualitas suatu bunyi, yang bisa menentukan tingkat gangguan 
terhadap manusia, yaitu: lamanya kebisingan, intensitas kebisingan, dan 
frekuensi kebisingan. 
6. Getaran Mekanis di Tempat Kerja 
Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, 
yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh pegawai dan dapat menimbulkan 
akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis pada umumnya sangat 
mengganggu tubuh karena ketidakteraturannya, baik tidak teratur dalam 
intensitas maupun frekuensinya. Secara umum getaran mekanis dapat 
mengganggu tubuh dalam hal konsentrasi bekerja, datangnya kelelahan, 
timbulnya beberapa penyakit diantaranya karena gangguan terhadap: mata, 
syaraf, peredaran darah, otot, tulang, dan lain-lain. 
19
7. Bau-bauan di Tempat Kerja 
Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai 
pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan bau-bauan yang 
terjadi terus menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian “air 
condition” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk 
menghilangkan bau-bauan yang menggangu di sekitar tempat kerja. 
8. Tata Warna di Tempat Kerja 
Menata warna di tempat kerja perlu dopelajari dan direncanakan dengan 
sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan 
penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh 
besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan 
rasa senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang 
perasaan manusia. Selain warna merangsang emosi atau perasaan, warna dapat 
memantulkan sinar yang diterimanya. Banyak atau sedikitnya pantulan dari 
cahaya tergantung dari macam warna itu sendiri. 
9. Dekorasi di Tempat Kerja 
Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu 
dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hiasan ruang kerja saja tetapi berkaitan 
juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan dan lainnya untuk 
bekerja. 
10. Musik di Tempat Kerja 
Menurut para pakar,musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, 
waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang pegawai untuk bekerja. 
Oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif untuk dikumandangkan di 
20
tempat kerja. Tidak sesuainya musik yang diperdengarkan di tempat kerja akan 
mengganggu konsentrasi kerja. 
11. Keamanan di Tempat Kerja 
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan 
aman maka perlu diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja. Oleh karena itu 
faktor keamanan perlu diwujudkan keberadaannya. Salah satu upaya untuk 
menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas 
Keamanan (SATPAM). 
2.1.12 Pengertian Kinerja 
Dalam buku Sedarmayanti (2009) menurut L.A.N (1992), kinerja juga berarti 
prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk 
kerja/penampilan kerja. Sedangkan menurut August W.Smith (1982) menyatakan bahwa 
performance atau kinerja adalah: “…output drive from processes,human or otherwise”, 
jadi dikatakannya bahwa kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. 
Wibowo (2009), Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi 
kinerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance. Kinerja adalah 
keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan 
atau suatu profesi dalam waktu tertentu. 
Mathis dan Jackson (2006) berpendapat bahwa kinerja (performance) pada 
dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja 
karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut : 
kuantitas dari hasil; kualitas dari hasil; ketepatan waktu dari hasil; kehadiran; dan 
kemampuan bekerja sama. 
21
Menurut Mathis dan Jackson (2006) kinerja para karyawan individual adalah faktor 
yang mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Selain karyawan dapat menjadi 
keunggulan bersaing, mereka juga dapat menjadi liabilitas atau penghambat. Ketika 
karyawan terus menerus meninggalkan perusahaan dan ketika karyawan bekerja namun 
tidak efektif, maka sumber daya menempatkan organisasi dalam keadaan merugi. 
Kinerja individu, motivasi, dan retensi karyawan merupakan faktor utama bagi 
organisasi untuk memaksimalkan efektivitas sumber daya manusia. 
Terdapat beberapa definisi mengenai kinerja menurut para ahli dalam Husaini 
Usman (2010): 
1. Hikman (1990) mendefinisikan bahwa kinerja selalu merupakan tanda 
keberhasilan suatu organisasi dan orang – orang yang ada dalam organisasi 
tersebut. 
2. Stoner dan Freeman (1994) mengemukakan kinerja adalah kunci yang harus 
berfungsi secara efektif agar organisasi secara keseluruhan dapat berhasil. 
3. Salim Peter (1991) menjelaskan bahwa kinerja digunakan apabila seseorang 
menjalankan tugas atau proses dengan terampil sesuai dengan prosedur dan 
ketentuan yang ada. 
4. Robbins (2006) mengartikan kinerja adalah produk dari fungsi dari 
kemampuan dan motivasi. Jika diformulasikan : 
Kinerja = f (Kemampuan x Motivasi) 
5. Hoy & Miskel (2005) dengan mengutip pendapat Vroom menyatakan bahwa 
performance = f (ability x motivation). Artinya adalah kinerja merupakan 
fungsi dari kemampuan dan motivasi. 
22
Berdasarkan pendapat – pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah 
produk yang dihasilkan oleh seorang pegawai dalam satuan waktu yang telah ditentukan 
dengan kriteria tertentu pula. Produknya dapat berupa layanan jasa dan barang. Satuan 
waktu yang ditentukan bisa satu tahun, dua tahun, bahkan lima tahun atau lebih. Kriteria 
ditentukan oleh persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang yang 
mengadakan penilaian kinerja. 
2.1.13 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja 
Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja menurut Armstrong dan Baron (1998) 
dalam buku Wibowo (2007), yaitu sebagai berikut: 
1. Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang 
dimiliki, motivasi, dan komitmen individu. 
2. Leadership factors, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan dukungan 
yang dilakukan manajer dan team leader. 
3. Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan 
sekerja. 
4. System factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang diberikan 
organisasi. 
5. Contexual/situational factors, ditunjukkan oleh tingginya tingat tekanan dan 
perubahan lingkungan internal dan eksternal. 
Menurut Mathis dan Jackson (2006) terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi 
kinerja seorang karyawan : 
1. Kemauan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut 
2. Tingkat usaha yang dicurahkan 
23
3. Dukungan organisasi 
Hubungan ketiga faktor ini di akui secara luas dalam literature manajemen sebagai 
berikut : 
Kinerja ( Performance - P) = Kemampuan ( Ability - A) x Usaha (Effort – E) x 
Dukungan ( Support – S) 
Kinerja individual ditingkatkan sampai tingkat di mana ketiga komponen tersebut ada 
dalam diri karyawan. Akan tetapi, kinerja berkurang apabila salah satu faktor di kurangi 
atau tidak ada. 
2.1.14 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan 
Menurut Jurnal Dipta Adi Prawatya dan Susilo Toto Raharjo.Pengaruh Disiplin 
Kerja dan Budaya Oraganisasi terhadap Kinerja Karyawan Pabrik Minyak Kayu Putih 
(PMKP).Vol1.N01.2012. Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang dianut 
oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain 
(Robbins, 2006). Dalam setiap organisasi, budaya kerja selalu diharapkan baik karena 
baiknya budaya kerja akan berhubungan dengan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi 
dicapai. Dengan budaya organisasi yang baik, biasanya organisasi akan mudah 
mengatasi masalah yang dihadapi dan bisa mencapai tujuan organisasi dengan 
mengandalkan kekuatan yang ada di organisasi (Setiyawan dan Waridin, 2006:190). 
Adanya budaya organisasi yang baik, biasanya dapat mempengaruhi kinerja 
karyawannya. Dapat disimpulkan, semakin baik budaya suatu organisasi, maka semakin 
baik kinerja karyawan. Hasil penelitian (Setiyawan dan Waridin,2006) menunjukkan 
bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian 
tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut : 
24
H2 : Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan 
+ H1 
+ 
H2 
Gambar 2.1 Gambar Hipotesis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja 
25 
Disiplin Kerja 
Budaya 
Organisasi 
Kinerja 
Karyawan
2.2 Kerangka Pemikiran 
Gambar 2.2 Gambar Kerangka Pemikiran 
26 
Budaya Organisasi (X1) 
Inovasi dan 
keberanian 
mengambil resiko 
Perhatian pada 
hal-hal rinci 
Orientasi hasil 
Orientasi orang 
Orientasi tim 
Keagresifan 
Stabilitas 
Lingkungan Kerja (X2) 
Lingkungan kerja 
fisik 
Lingkungan kerja 
non fisik 
Kinerja Karyawan (Y) 
Kuantitas dari hasil 
Kualitas dari hasil 
Ketepatan waktu 
dari hasil 
Kehadiran 
Kemampuan 
bekerjasama
2.3 Hipotesis 
Menurut Uma Sekaran (2007) hipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang 
diperkiran secara logis diantara dua atau lebih variable yang diungkapkan dalam bentuk 
pernyataan yang dapat diuji. Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan 
asosiasi yang ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan untuk studi 
penelitian. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan perkiraan hubungan, diharapkan 
bahwa solusi dapat ditemukan untuk mrngatasi masalah yang dihadapi. 
Berdasarkan kerangka pemikiran diatas,hipotesis penelitian ini ditetapkan sebagai 
berikut : 
Tujuan 1 
Ho: Tidak ada pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja 
H1: Ada pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja 
Tujuan 2 
Ho: Tidak ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja 
H1: Ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja 
Tujuan 3 
Ho: Tidak ada pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja 
H1: Ada pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja 
27

More Related Content

What's hot

prilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversityprilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversityAdie Pamungkas
 
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3abi-ray
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaFrans Dione
 
Perilaku kelompok dalam organisasi
Perilaku kelompok dalam organisasiPerilaku kelompok dalam organisasi
Perilaku kelompok dalam organisasiPangeran Susilo
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuYesica Adicondro
 
9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasiendahmustika
 
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan  Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan Dadang Solihin
 
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)DharaniKassapa
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiTika Nafisah
 
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdmKonsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdmNingsih Abdullah
 
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013   chapter 14 teknologi dan desain kerjaOb2013   chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerjaAndi Iswoyo
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK9elevenStarUnila
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangNinnasi Muttaqiin
 
Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Put Herma
 

What's hot (20)

prilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversityprilaku organisasi- global diversity
prilaku organisasi- global diversity
 
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
Tantangan MSDM Internasional Kel. 3
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Perilaku kelompok dalam organisasi
Perilaku kelompok dalam organisasiPerilaku kelompok dalam organisasi
Perilaku kelompok dalam organisasi
 
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individuPersepsi dan pengambilan keputusan individu
Persepsi dan pengambilan keputusan individu
 
9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi9. teknologi organisasi
9. teknologi organisasi
 
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemenSejarah perkembangan ilmu manajemen
Sejarah perkembangan ilmu manajemen
 
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan  Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Corporate Social Responsibility Tanggungjawab Sosial Perusahaan
 
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
Dasar-dasar Perilaku Individu (Perilaku Organisasi)
 
Dasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasiDasar-dasar struktur organisasi
Dasar-dasar struktur organisasi
 
Pengintegrasian sdm
Pengintegrasian sdmPengintegrasian sdm
Pengintegrasian sdm
 
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdmKonsep dasar dan ruang lingkup msdm
Konsep dasar dan ruang lingkup msdm
 
4.audit sdm
4.audit sdm4.audit sdm
4.audit sdm
 
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013   chapter 14 teknologi dan desain kerjaOb2013   chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerja
 
Kepuasan kerja
Kepuasan kerjaKepuasan kerja
Kepuasan kerja
 
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOKDASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
DASAR-DASAR PERILAKU KELOMPOK
 
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka PanjangPerencanaan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
 
Perencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusiaPerencanaan sumber daya manusia
Perencanaan sumber daya manusia
 
Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)Kompensasi (MSDM)
Kompensasi (MSDM)
 
Perencanaan SDM
Perencanaan SDMPerencanaan SDM
Perencanaan SDM
 

Viewers also liked

Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P Robbins
Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P RobbinsPengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P Robbins
Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P RobbinsA Indra Cahyadi
 
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya Manusia
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya ManusiaRobbins 10 _ Manajemen Sumber Daya Manusia
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya ManusiaErniSiregar
 
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Mutiara Bunda Ulil Albab
 
Robbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimRobbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimErniSiregar
 
Robbins 8 _ Manajemen Strategik
Robbins 8 _ Manajemen StrategikRobbins 8 _ Manajemen Strategik
Robbins 8 _ Manajemen StrategikErniSiregar
 
Power point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenPower point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenElsa Agustina
 
172717191 buku-saku-penerapan-praktis-k3-dan-lingkungan
172717191 buku-saku-penerapan-praktis-k3-dan-lingkungan172717191 buku-saku-penerapan-praktis-k3-dan-lingkungan
172717191 buku-saku-penerapan-praktis-k3-dan-lingkunganAgus Witono
 
Analisis hubungan-perataan-laba
Analisis hubungan-perataan-labaAnalisis hubungan-perataan-laba
Analisis hubungan-perataan-labaMasnaul Fuadati
 
Rat sat perspektif global syukur
Rat sat perspektif global syukurRat sat perspektif global syukur
Rat sat perspektif global syukurSyukur Abdullah
 
EKMA 4116 - Modul 6 Pengawasan
EKMA 4116 - Modul 6 PengawasanEKMA 4116 - Modul 6 Pengawasan
EKMA 4116 - Modul 6 PengawasanAncilla Kustedjo
 
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...IRAWANPERWANDA
 
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)Miftah Iqtishoduna
 
Perilaku Organisasi: Komunikasi Non Verbal
Perilaku Organisasi: Komunikasi Non VerbalPerilaku Organisasi: Komunikasi Non Verbal
Perilaku Organisasi: Komunikasi Non Verbalnanda7prakoso
 
Chapter 18 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 18 management (10 th edition) by robbins and coulterChapter 18 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 18 management (10 th edition) by robbins and coulterMd. Abul Ala
 

Viewers also liked (20)

Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P Robbins
Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P RobbinsPengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P Robbins
Pengantar Manajemen dan Organisasi - Stephen P Robbins
 
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya Manusia
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya ManusiaRobbins 10 _ Manajemen Sumber Daya Manusia
Robbins 10 _ Manajemen Sumber Daya Manusia
 
Manajemen ppt
Manajemen pptManajemen ppt
Manajemen ppt
 
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai di Kecamatan Astanaanyar Ban...
 
Robbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola TimRobbins 11 _ Mengelola Tim
Robbins 11 _ Mengelola Tim
 
Robbins 8 _ Manajemen Strategik
Robbins 8 _ Manajemen StrategikRobbins 8 _ Manajemen Strategik
Robbins 8 _ Manajemen Strategik
 
Power point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemenPower point-pengantar-manajemen
Power point-pengantar-manajemen
 
172717191 buku-saku-penerapan-praktis-k3-dan-lingkungan
172717191 buku-saku-penerapan-praktis-k3-dan-lingkungan172717191 buku-saku-penerapan-praktis-k3-dan-lingkungan
172717191 buku-saku-penerapan-praktis-k3-dan-lingkungan
 
Ipi189109
Ipi189109Ipi189109
Ipi189109
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Rat sat-re-perspektif global
Rat sat-re-perspektif globalRat sat-re-perspektif global
Rat sat-re-perspektif global
 
Kompensasi
KompensasiKompensasi
Kompensasi
 
Analisis hubungan-perataan-laba
Analisis hubungan-perataan-labaAnalisis hubungan-perataan-laba
Analisis hubungan-perataan-laba
 
Rat sat perspektif global syukur
Rat sat perspektif global syukurRat sat perspektif global syukur
Rat sat perspektif global syukur
 
EKMA 4116 - Modul 6 Pengawasan
EKMA 4116 - Modul 6 PengawasanEKMA 4116 - Modul 6 Pengawasan
EKMA 4116 - Modul 6 Pengawasan
 
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
Pengaruh kompetensi, motivasi dan kepuasan kerja terhadap prestasi kerja kary...
 
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)
Resume pengantar manajemen bab i dan bab ii (Referensi Hani T. Handoko)
 
Perilaku Organisasi: Komunikasi Non Verbal
Perilaku Organisasi: Komunikasi Non VerbalPerilaku Organisasi: Komunikasi Non Verbal
Perilaku Organisasi: Komunikasi Non Verbal
 
Chapter 18 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 18 management (10 th edition) by robbins and coulterChapter 18 management (10 th edition) by robbins and coulter
Chapter 18 management (10 th edition) by robbins and coulter
 
Skripsi Astario Adi
Skripsi Astario Adi Skripsi Astario Adi
Skripsi Astario Adi
 

Similar to Pengertian manajemen

Bab ii manajemen pendidikan islam
Bab ii manajemen pendidikan islamBab ii manajemen pendidikan islam
Bab ii manajemen pendidikan islamTri Arfayanti
 
6, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Ethical Issues In Human Resource Management...
6, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali,  Ethical Issues In Human Resource Management...6, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali,  Ethical Issues In Human Resource Management...
6, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Ethical Issues In Human Resource Management...SukrasnoSukrasno
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi pjj_kemenkes
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi pjj_kemenkes
 
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )Ismania1912
 
6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...
6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...
6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...Imam Arifin
 
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.juwanitara
 
11 usaha, mayriana, hapzi ali, msdm manajemen operasi & produksi, univers...
11 usaha, mayriana, hapzi ali, msdm manajemen operasi & produksi, univers...11 usaha, mayriana, hapzi ali, msdm manajemen operasi & produksi, univers...
11 usaha, mayriana, hapzi ali, msdm manajemen operasi & produksi, univers...may riana
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksirivayanto
 
PPT manajemen prilaku organisasi.ppt
PPT manajemen prilaku organisasi.pptPPT manajemen prilaku organisasi.ppt
PPT manajemen prilaku organisasi.pptrikitwiyanto
 
Makalah MSDM Strategik
Makalah MSDM StrategikMakalah MSDM Strategik
Makalah MSDM StrategikAnissa Micitta
 
Makalah Resume Materi MSDM Stratejik.docx
Makalah Resume Materi MSDM Stratejik.docxMakalah Resume Materi MSDM Stratejik.docx
Makalah Resume Materi MSDM Stratejik.docxResti Setyaningsih
 

Similar to Pengertian manajemen (20)

Bab ii manajemen pendidikan islam
Bab ii manajemen pendidikan islamBab ii manajemen pendidikan islam
Bab ii manajemen pendidikan islam
 
6, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Ethical Issues In Human Resource Management...
6, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali,  Ethical Issues In Human Resource Management...6, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali,  Ethical Issues In Human Resource Management...
6, BE & GG, Sukrasno, Hapzi Ali, Ethical Issues In Human Resource Management...
 
Bab Dua
Bab DuaBab Dua
Bab Dua
 
Iklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasiIklim dan kesehatan organisasi
Iklim dan kesehatan organisasi
 
Teori manajemen dan msdm
Teori manajemen dan msdmTeori manajemen dan msdm
Teori manajemen dan msdm
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi
 
Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi Iklim dan Budaya Organisasi
Iklim dan Budaya Organisasi
 
Manajemen Karir
Manajemen KarirManajemen Karir
Manajemen Karir
 
Resume manajemen
Resume manajemenResume manajemen
Resume manajemen
 
Ppt manajemen sumber daya manusia
Ppt manajemen sumber daya manusiaPpt manajemen sumber daya manusia
Ppt manajemen sumber daya manusia
 
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )
Tugas minggu 11 kwh ( MSDM, Manajemen Operasi dan Produksi )
 
6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...
6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...
6, be & gg, novita dewi purnama, hapzi ali, ethical issues in human resou...
 
Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)Elemen dasar (asli)
Elemen dasar (asli)
 
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
Kwh,juwanita,hapzi ali,quizdanforum11,universitasmercubuana,2019.
 
11 usaha, mayriana, hapzi ali, msdm manajemen operasi & produksi, univers...
11 usaha, mayriana, hapzi ali, msdm manajemen operasi & produksi, univers...11 usaha, mayriana, hapzi ali, msdm manajemen operasi & produksi, univers...
11 usaha, mayriana, hapzi ali, msdm manajemen operasi & produksi, univers...
 
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksiminggu 11 manajemen operasi dan produksi
minggu 11 manajemen operasi dan produksi
 
PPT manajemen prilaku organisasi.ppt
PPT manajemen prilaku organisasi.pptPPT manajemen prilaku organisasi.ppt
PPT manajemen prilaku organisasi.ppt
 
Makalah MSDM Strategik
Makalah MSDM StrategikMakalah MSDM Strategik
Makalah MSDM Strategik
 
Proposal h h
Proposal  h hProposal  h h
Proposal h h
 
Makalah Resume Materi MSDM Stratejik.docx
Makalah Resume Materi MSDM Stratejik.docxMakalah Resume Materi MSDM Stratejik.docx
Makalah Resume Materi MSDM Stratejik.docx
 

Recently uploaded

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAppgauliananda03
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMIGustiBagusGending
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"baimmuhammad71
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptAlfandoWibowo2
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfAkhyar33
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...Kanaidi ken
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfKartiniIndasari
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024RoseMia3
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptimamshadiqin2
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...MuhammadSyamsuryadiS
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfWidyastutyCoyy
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...pipinafindraputri1
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10maulitaYuliaS
 

Recently uploaded (20)

KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKAKELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
KELAS 10 PERUBAHAN LINGKUNGAN SMA KURIKULUM MERDEKA
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMMAKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
AKSI NYATA BERBAGI PRAKTIK BAIK MELALUI PMM
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.pptSEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
SEJARAH PERKEMBANGAN KEPERAWATAN JIWA dan Trend Issue.ppt
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
RENCANA & Link2 Materi Pelatihan_ "Teknik Perhitungan TKDN, BMP, Preferensi H...
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
DAFTAR PPPK GURU KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2024
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
Modul 2 - Bagaimana membangun lingkungan belajar yang mendukung transisi PAUD...
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 

Pengertian manajemen

  • 1. BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Manajemen Kata manajemen berasal dari Bahasa Latin,yaitu dari asal kata manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan. Kata-kata itu digabung menjadi kata kerja managere yang artinya menangani. Managere diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris dalam bentuk kata kerja to manage, dengan kata benda management, dan manager untuk orang yang melakukan kegiatan manajamen. Akhirnya management diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian (P4) sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Husaini Usman (2010) Stephen P.Robbins dan Mary Coulter (2010), Manajemen melibatkan aktivitas-aktivitas koordinasi dan pengawasan terhadap pekerjaan orang lain, sehingga pekerjaan tersebut dapat diselesaikan secara efisien dan efektif. Manajemen juga berupaya untuk menjadi efektif, dengan menyelesaikan tugas-tugas demi terwujudnya sasaran-sasaran organisasi. 6
  • 2. 2.1.2 Fungsi-fungsi Manajemen Menurut Stephen P.Robbins dan Mary Coulter (2010) fungsi-fungsi manajemen adalah sebagai berikut: 1. Perencanaan (Planning) Mendefinisikan sasaran-sasaran, menetapkan strategi, dan mengembangkan rencana kerja untuk mengelola aktivitas-aktivitas. 2. Penataan (Organizing) Menentukan apa yang harus diselesaikan, bagaimana caranya, dan siapa yang akan mengerjakannya. 3. Kepemimpinan (Leading) Memotivasi, memimpin, dan tindakan-tindakan lainnya yang melibatkan interaksi dengan orang lain. 4. Pengendalian (Controlling) Mengawasi aktivitas-aktivitas demi memastikan segala sesuatunya terselesaikan sesuai rencana. 2.1.3 Pengertian Sumber Daya Manusia Berdasarkan pendapat Robert dan Jackson (2006), Manajemen Sumber Daya Manusia adalah rancangan sistem-sistem dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara baik guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Menurut Husein Umar (1998) dalam buku Danang Sunyoto (2012) Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, 7
  • 3. pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu. 2.1.4 Peran Sumber Daya Manusia Setidaknya terdapat tiga peran utama dari manajemen SDM dalam organisasi. Tiga peran SDM menurut Mathis dan Jackson (2001) dalam buku Suwatno dan Donni (2011) diuraikan sebagai berikut: 1.Peran Administrasi MSDM Peran administrasi Sumber Daya Manusia banyak ditekankan pada memproses dan menyimpan catatan. Menyimpan arsip tenaga kerja dan database yang terkait, memproses klaim keuntungan, menjawab pertanyaan mengenai pembayaran uang sekolah, kebijakan perusahaan tentang cuti dan mengumpulkan dan menyerahkan dokumen yang diperlukan oleh pemerintah setempat. 2.Peran Operasional MSDM Aktivitas operasional sifatnya adalah taktis. Kepatuhan terhadap Kesetaraan Kesempatan Bekerja dan hukum lainnya harus selalu dilakukan, lamaran pekerjaan harus diproses, posisi yang lowong harus diisi melalui proses wawancara, supervisor harus dilatih, masalah keselamatan harus dipecahkan, upah dan gaji harus disusun. Singkatnya, banyak aktivitas yang harus dikerjakan oleh Sumber Daya Manusia dengan berkoordinasi dengan para manajer dan supervisor di semua bagian perusahaan. 3.Peran strategis MSDM Peran organisasi SDM telah tumbuh dan lebih strategis disebabkan penggunaan orang dalam sebuah organisasi dapat menyediakan keunggulan kompetitif, baik domestik maupun internasional. Peran strategis SDM menekankan bahwa orang-orang 8
  • 4. di organisasi adalah sumber daya yang penting dan juga investasi persusahaan yang besar. Supaya SDM dapat memainkan peran yang strategis, dia harus fokus pada masalah-masalah dan implikasi SDM jangka panjang. 2.1.5 Aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia Kegiatan atau aktivitas manajemen sumber daya manusia secara umum dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu persiapan dan pengadaan, pengembangan dan penilaian, pengkompensasian dan perlindungan, dan hubungan-hubungan kepegawaian menurut Marihot Tua (2005) dalam buku Danang Sunyoto (2012): a.Persiapan dan pengadaan Kegiatan persiapan dan pengadaan meliputi banyak kegiatan diantaranya adalah kegiatan analisis jabatan, yaitu kegiatan untuk mengetahui jabatan-jabatan yang ada dalam organisasi beserta tugas-tugas yang dilakukan dan persyaratan yang harus dimiliki oleh pemegang jabatan tersebut dan lingkungan kerja dimana kegiatan tersebut dilakukan. b.Pengembangan dan penilaian Setelah mereka bekerja secara berkala harus dilakukan pelatihan-pelatihan. Hal ini diperlukan untuk meningkatkan produktivitas kerja pegawai dan menjaga terjadinya keusangan kemampuan pegawai akibat perubahan-perubahan terjadi dalam lingkungan kerja. Kemudian dilakukan penilaian yang bertujuan untuk melihat apakah unjuk kerja pegawai sesuai dengan yang diharapkan, dan memberikan umpan balik untuk meningkatkan kemampuan dan kinerja. 9
  • 5. c.Pengkompensasian dan perlindungan Untuk mempertahankan dan memelihara semangat kerja dan motivasi, para pegawai diberi kompensasi dan beberapa keuntungan lainnya dalam bentuk program-program kesejahteraan. Hal ini disebabkan pegawai menginginkan balas jasa yang layak sebagai konsekuensi pelaksanaan pekerjaan. d.Hubungan-hubungan kepegawaian Hubungan ini meliputi usaha untuk memotivasi pegawai, memberdayakan pegawai yang dilakukan melalui penataan pekerjaan yang baik, meningkatkan disiplin pegawai agar mematuhi aturan, kebijakan-kebijakan yang ada dan melakukan bimbingan. 2.1.6 Budaya Organisasi Budaya organisasi telah diketengahkan sebagai nilai-nilai, prinsip-prinsip, tradisi, dan cara-cara bekerja yang dianut bersama oleh para anggota organisasi dan memengaruhi cara mereka bertindak. Dalam kebanyakan organisasi, nilai-nilai dan praktik-praktik yang dianut bersama ini telah berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman dan benar-benar sangat memengaruhi bagaimana sebuah organisasi dijalankan. Stephen P.Robbins dan Mary Coulter (2010). Menurut Robbins dan Timothy (2008), Kultur organisasi mengacu pada sebuah sistem makna bersama yang dianut oleh para anggota yang membedakan organisasi tersebut dengan organisasi lainnya. Sistem makna bersama ini, ketika dicermati secara lebih saksama adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Penelitian menunjukkan bahwa ada tujuh karakteristik utama yang secara keseluruhan merupakan hakikat kultur sebuah organisasi: 10
  • 6. 1. Inovasi dan keberanian mengambil resiko. Sejauh mana karyawan didorong untuk bersikap inovatif dan berani mengambil resiko. 2. Perhatian pada hal-hal rinci. Sejauh mana karyawan diharapkan menjalankan presisi, analisis, dan perhatian pada hal-hal detail. 3. Orientasi hasil. Sejauh mana manajemen berfokus lebih pada hasil ketimbang pada teknik dan proses yang digunakan umtuk mencapai hasil tersebut. 4. Orientasi orang. Sejauh mana keputusan-keputusan manajemen mempertimbangkan efek dari hasil tersebut atas orang yang ada dalam organisasi. 5. Orientasi tim. Sejauh mana kegiatan-kegiatan kerja diorganisasikan pada tim ketimbang pada individu-individu. 6. Keagresifan. Sejauh mana orang bersifat agresif dan kompetitif ketimbang santai. 7. Stabilitas. Sejauh mana kegiatan-kegiatan organisasi menekankan dipertahankannya statis quo dalam perbandingannya dengan pertumbuhan. Masing-masing karakteristik ini berada di suatu kontinum mulai dari rendah sampai tinggi. Karenanya, menilai organisasi berdasarkan ketujuh karakteristik ini akan menghasilkan suatu gambaran utuh mengenai kultur sebuah organisasi. Menurut Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, dan Osborn (2001), budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota organisasi itu sendiri. Menurut Tosi, Rizzo, dan Carroll seperti yang dikutip oleh Munandar (2001), budaya organisasi adalah cara-cara berpikir, berperasaan dan bereaksi berdasarkan pola-pola tertentu yang 11
  • 7. ada dalam organisasi atau yang ada pada bagian-bagian organisasi.(http://jurnal-sdm. blogspot.com/2009/04/teori-budaya-organisasi.html) 2.1.7 Kultur Kuat versus Kultur Lemah Robbins dan Timothy (2008), Kultur yang kuat memiliki dampak yang lebih besar terhadap perilaku karyawan dan lebih terkait langsung dengan menurunnya perputaran karyawan. Dalam kultur yang kuat, nilai-nilai inti organisasi dipegang teguh dan dijunjung bersama. Semakin banyak anggota yang menerima nilai-nilai inti dan semakin besar komitmen mereka terhadap berbagai nilai itu, semakin kuat kultur tersebut. Selaras dengan definisi ini, kultur yang kuat akan memiliki pengaruh yang besar terhadap perilaku anggota-anggotanya karena kadar kebersamaan dan intensitas yang tinggi menciptakan suasana internal berupa kendali perilaku yang tinggi. Salah satu hasil spesifik dari kultur yang kuat adalah menurunnya tingkat perputaran karyawan. Kultur yang kuat menunjukkan kesepakatan yang tinggi antar anggota mengenai apa yang diyakini organisasi. Keharmonisan tujuan semacam ini membangun kekompakan, loyalitas, dan komitmen keorganisasian. Sifat-sifat ini, pada gilirannya, memperkecil kecenderungan karyawan untuk meninggalkan organisasi. 12
  • 8. Menurut Stephen P.Robbins dan Mary Coulter (2010) berikut perbedaan budaya kuat dengan budaya lemah : Tabel 2.1 Perbedaan budaya kuat dengan budaya lemah Budaya Kuat Budaya Lemah Nilai-nilai diterima secara luas Nilai-nilai hanya dianut oleh segolongan orang saja di dalam organisasi,biasanya kalangan manajemen puncak Budaya memberikan pesan yang konsisten kepada para karyawan mengenai apa yang dipandang berharga dan penting Budaya memberikan pesan yang saling bertolak-belakang mengenai apa yang dipandang berharga dan penting Para karyawan sangat mengidentikkan jati diri mereka dengan budaya organisasi Para karyawan tidak begitu peduli dengan identitas budaya organisasi mereka Terdapat kaitan yang erat diantara penerimaan nilai-nilai dan perilaku para anggota organisasi Tidak ada kaitan yang kuat diantara nilai-nilai dan perilaku para anggota organisasi 2.1.8 Fungsi-fungsi Kultur Robbins dan Timothy (2008), Kultur memiliki sejumlah fungsi dalam sebuah organisasi. Pertama, hal ini berperan sebagai penentu batas-batas; artinya kultur menciptakan perbedaan atau distingsi antara satu organisasi dengan organisasi lainnya. Kedua, hal ini memuat rasa identitas anggota organisasi. Ketiga, kultur memfasilitasi lahirnya komitmen terhadap sesuatu yang lebih besar daripada kepentingan individu. Keempat, kultur meningkatkan stabilitas sistem sosial. Kultur adalah perekat sosial yang membantu menyatukan organisasi dengan cara menyediakan standar mengenai apa yang sebaiknya dikatakan dan dilakukan karyawan. Terakhir, kultur bertindak sebagai 13
  • 9. mekanisme sense-making serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan. Peran kultur dalam memengaruhi perilaku karyawan menjadi semakin penting di tempat kerja saat ini. Tatkala organisasi terus memperluas rentang kendali, meratakan struktur, memperkenalkan tim, mengurangi formalisasi, dan memberdayakan karyawan mereka, makna bersama yang diberikan oleh kultur yang kuat memastikan bahwa setiap orang dituntun ke arah yang sama. 2.1.9 Lingkungan Kerja Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama. Lebih jauh lagi, keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien. Lingkungan kerja yang menyenangkan menjadi kunci pendorong bagi karyawan untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Lingkungan kerja yang memusatkan bagi karyawannya dapat meningkatkan kinerja, sebaliknya apabila lingkungan kerja tidak memadai dapat menurunkan kinerja. Menurut Sedarmayati (2011) lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perserorangan maupun sebagai kelompok. 14
  • 10. Danang Sunyoto (2012), Lingkungan kerja merupakan bagian komponen yang sangat penting di dalam karyawan melakukan aktivitas bekerja. Dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja, maka akan membawa pengaruh terhadap kegairahan atau semangat karyawan bekerja. Pengertian lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja dan yang dapat memengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan, misalnya kebersihan, musik, penerangan, dan lain-lain. Adapun pengertian lingkungan kerja menurut para pakar sebagai berikut : 1. Menurut Sihombing (2004), lingkungan kerja merupakan faktor-faktor di luar manusia baik fisik maupun non fisik dalam suatu organisasi. Faktor fisik ini mencakup peralatan kerja, suhu tempat kerja, kesesakan dan kepadatan, kebisingan, luas ruang kerja sedangkan non fisik mencakup hubungan kerja yang terbentuk di instansi antara atasan dan bawahan serta antara sesama karyawan. 2. Menurut Nitisemito (2001), lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan dan dapat mempengaruhi karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. 3. Menurut (Mardiana, 2005), lingkungan kerja merupakan tempat karyawan melakukan pekerjaannya sehari-hari. http://id.shvoong.com/business-management/human-resources/2286455-pengertian-lingkungan- kerja-menurut-pakar/ 15
  • 11. 2.1.10 Jenis Lingkungan Kerja Sedarmayanti (2009) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi 2, yaitu: 1.Lingkungan kerja fisik Lingkungan kerja fisik yaitu semua keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja, akan mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yaitu: a) Lingkungan yang langsung berhubungan dengan pegawai (seperti: pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya.) b) Lingkungan perantara atau lingkungan umum (seperti: rumah, kantor, pabrik, sekolah, kota, sistem jalan raya, dan lain-lain). Lingkungan perantara, dapat juga disebut lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya: temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap, warna dan lain-lain. Menurut Handoko dalam (http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/kondisi-kerja-definisi- dan-jenis.html), lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan yang terdapat di sekitar tempat kerja, yang meliputi temperatur, kelembaban udara, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau-bauan, warna dan lain-lain yang dalam hal ini berpengaruh terhadap hasil kerja manusia tersebut. 2. Lingkungan kerja non fisik Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan maupun dengan sesama rekan kerja, ataupun dengan bawahan. 16
  • 12. 2.1.11 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja Sedarmayanti (2011) menyatakan bahwa terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan dengan kemampuan manusia / pegawai, diantaranya adalah : 1. Penerangan/Cahaya di Tempat Kerja Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi pegawai guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang kurang jelas (kurang cukup) mengakibatkan penglihatan menjadi kurang jelas, sehingga pekerjaan akan berjalan lambat, banyak mengalami kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit dicapai. 2. Temperatur di Tempat Kerja Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperatur berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di luar tubuh. Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut ada batasnya, yaitu bahwa tubuh manusia masih dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar jika perubahan temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin, dari keadaan normal tubuh. 17
  • 13. 3. Kelembaban di Tempat Kerja Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, biasa dinyatakan dalam presentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi oleh temperatur udara,dan secara bersama-sama antara temperatur, kelembaban, kecepatan udara bergerak, dan radiasi panas dari udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan temperatur udara sangat panas dan kelembaban tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran, karena sistem penguapan. Pengaruh lain adalah makin cepatnya denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan antara panas tubuh dengan suhu di sekitarnya. 4. Sirkulasi Udara di Tempat Kerja Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di sekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Kotornya udara dapat dirasakan dengan sesak napas, dan ini tidak boleh dibiarkan berlangsung terlalu lama, karena akan mempengaruhi kesehatan tubuh dan akan mempercepat proses kelelahan. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar tempat kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen yang dibutuhkan oleh manusia. Dengan cukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh secara psikologis akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, 18
  • 14. keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani. Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah bekerja. 5. Kebisingan di Tempat Kerja Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi, bahkan menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa menyebabkan kematian. Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat. Ada tiga aspek yang menentukan kualitas suatu bunyi, yang bisa menentukan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu: lamanya kebisingan, intensitas kebisingan, dan frekuensi kebisingan. 6. Getaran Mekanis di Tempat Kerja Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh pegawai dan dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis pada umumnya sangat mengganggu tubuh karena ketidakteraturannya, baik tidak teratur dalam intensitas maupun frekuensinya. Secara umum getaran mekanis dapat mengganggu tubuh dalam hal konsentrasi bekerja, datangnya kelelahan, timbulnya beberapa penyakit diantaranya karena gangguan terhadap: mata, syaraf, peredaran darah, otot, tulang, dan lain-lain. 19
  • 15. 7. Bau-bauan di Tempat Kerja Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan bau-bauan yang terjadi terus menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian “air condition” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan bau-bauan yang menggangu di sekitar tempat kerja. 8. Tata Warna di Tempat Kerja Menata warna di tempat kerja perlu dopelajari dan direncanakan dengan sebaik-baiknya. Pada kenyataannya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang-kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat warna dapat merangsang perasaan manusia. Selain warna merangsang emosi atau perasaan, warna dapat memantulkan sinar yang diterimanya. Banyak atau sedikitnya pantulan dari cahaya tergantung dari macam warna itu sendiri. 9. Dekorasi di Tempat Kerja Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hiasan ruang kerja saja tetapi berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan dan lainnya untuk bekerja. 10. Musik di Tempat Kerja Menurut para pakar,musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan merangsang pegawai untuk bekerja. Oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif untuk dikumandangkan di 20
  • 16. tempat kerja. Tidak sesuainya musik yang diperdengarkan di tempat kerja akan mengganggu konsentrasi kerja. 11. Keamanan di Tempat Kerja Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keamanan dalam bekerja. Oleh karena itu faktor keamanan perlu diwujudkan keberadaannya. Salah satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga Satuan Petugas Keamanan (SATPAM). 2.1.12 Pengertian Kinerja Dalam buku Sedarmayanti (2009) menurut L.A.N (1992), kinerja juga berarti prestasi kerja, pelaksanaan kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja/unjuk kerja/penampilan kerja. Sedangkan menurut August W.Smith (1982) menyatakan bahwa performance atau kinerja adalah: “…output drive from processes,human or otherwise”, jadi dikatakannya bahwa kinerja merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Wibowo (2009), Konsep kinerja merupakan singkatan dari kinetika energi kinerja yang padanannya dalam bahasa inggris adalah performance. Kinerja adalah keluaran yang dihasilkan oleh fungsi-fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam waktu tertentu. Mathis dan Jackson (2006) berpendapat bahwa kinerja (performance) pada dasarnya adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh karyawan. Kinerja karyawan yang umum untuk kebanyakan pekerjaan meliputi elemen sebagai berikut : kuantitas dari hasil; kualitas dari hasil; ketepatan waktu dari hasil; kehadiran; dan kemampuan bekerja sama. 21
  • 17. Menurut Mathis dan Jackson (2006) kinerja para karyawan individual adalah faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu organisasi. Selain karyawan dapat menjadi keunggulan bersaing, mereka juga dapat menjadi liabilitas atau penghambat. Ketika karyawan terus menerus meninggalkan perusahaan dan ketika karyawan bekerja namun tidak efektif, maka sumber daya menempatkan organisasi dalam keadaan merugi. Kinerja individu, motivasi, dan retensi karyawan merupakan faktor utama bagi organisasi untuk memaksimalkan efektivitas sumber daya manusia. Terdapat beberapa definisi mengenai kinerja menurut para ahli dalam Husaini Usman (2010): 1. Hikman (1990) mendefinisikan bahwa kinerja selalu merupakan tanda keberhasilan suatu organisasi dan orang – orang yang ada dalam organisasi tersebut. 2. Stoner dan Freeman (1994) mengemukakan kinerja adalah kunci yang harus berfungsi secara efektif agar organisasi secara keseluruhan dapat berhasil. 3. Salim Peter (1991) menjelaskan bahwa kinerja digunakan apabila seseorang menjalankan tugas atau proses dengan terampil sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada. 4. Robbins (2006) mengartikan kinerja adalah produk dari fungsi dari kemampuan dan motivasi. Jika diformulasikan : Kinerja = f (Kemampuan x Motivasi) 5. Hoy & Miskel (2005) dengan mengutip pendapat Vroom menyatakan bahwa performance = f (ability x motivation). Artinya adalah kinerja merupakan fungsi dari kemampuan dan motivasi. 22
  • 18. Berdasarkan pendapat – pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah produk yang dihasilkan oleh seorang pegawai dalam satuan waktu yang telah ditentukan dengan kriteria tertentu pula. Produknya dapat berupa layanan jasa dan barang. Satuan waktu yang ditentukan bisa satu tahun, dua tahun, bahkan lima tahun atau lebih. Kriteria ditentukan oleh persyaratan yang telah ditetapkan oleh pihak berwenang yang mengadakan penilaian kinerja. 2.1.13 Faktor-faktor yang mempengaruhi Kinerja Faktor-faktor yang memengaruhi kinerja menurut Armstrong dan Baron (1998) dalam buku Wibowo (2007), yaitu sebagai berikut: 1. Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang dimiliki, motivasi, dan komitmen individu. 2. Leadership factors, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan dukungan yang dilakukan manajer dan team leader. 3. Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan sekerja. 4. System factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang diberikan organisasi. 5. Contexual/situational factors, ditunjukkan oleh tingginya tingat tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal. Menurut Mathis dan Jackson (2006) terdapat tiga faktor utama yang mempengaruhi kinerja seorang karyawan : 1. Kemauan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut 2. Tingkat usaha yang dicurahkan 23
  • 19. 3. Dukungan organisasi Hubungan ketiga faktor ini di akui secara luas dalam literature manajemen sebagai berikut : Kinerja ( Performance - P) = Kemampuan ( Ability - A) x Usaha (Effort – E) x Dukungan ( Support – S) Kinerja individual ditingkatkan sampai tingkat di mana ketiga komponen tersebut ada dalam diri karyawan. Akan tetapi, kinerja berkurang apabila salah satu faktor di kurangi atau tidak ada. 2.1.14 Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Karyawan Menurut Jurnal Dipta Adi Prawatya dan Susilo Toto Raharjo.Pengaruh Disiplin Kerja dan Budaya Oraganisasi terhadap Kinerja Karyawan Pabrik Minyak Kayu Putih (PMKP).Vol1.N01.2012. Budaya organisasi adalah sistem makna bersama yang dianut oleh anggota-anggota yang membedakan organisasi itu dari organisasi-organisasi lain (Robbins, 2006). Dalam setiap organisasi, budaya kerja selalu diharapkan baik karena baiknya budaya kerja akan berhubungan dengan berhasil atau tidaknya tujuan organisasi dicapai. Dengan budaya organisasi yang baik, biasanya organisasi akan mudah mengatasi masalah yang dihadapi dan bisa mencapai tujuan organisasi dengan mengandalkan kekuatan yang ada di organisasi (Setiyawan dan Waridin, 2006:190). Adanya budaya organisasi yang baik, biasanya dapat mempengaruhi kinerja karyawannya. Dapat disimpulkan, semakin baik budaya suatu organisasi, maka semakin baik kinerja karyawan. Hasil penelitian (Setiyawan dan Waridin,2006) menunjukkan bahwa budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Berdasarkan uraian tersebut, maka dapat dibuat hipotesis sebagai berikut : 24
  • 20. H2 : Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan + H1 + H2 Gambar 2.1 Gambar Hipotesis Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja 25 Disiplin Kerja Budaya Organisasi Kinerja Karyawan
  • 21. 2.2 Kerangka Pemikiran Gambar 2.2 Gambar Kerangka Pemikiran 26 Budaya Organisasi (X1) Inovasi dan keberanian mengambil resiko Perhatian pada hal-hal rinci Orientasi hasil Orientasi orang Orientasi tim Keagresifan Stabilitas Lingkungan Kerja (X2) Lingkungan kerja fisik Lingkungan kerja non fisik Kinerja Karyawan (Y) Kuantitas dari hasil Kualitas dari hasil Ketepatan waktu dari hasil Kehadiran Kemampuan bekerjasama
  • 22. 2.3 Hipotesis Menurut Uma Sekaran (2007) hipotesis bisa didefinisikan sebagai hubungan yang diperkiran secara logis diantara dua atau lebih variable yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. Hubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan untuk studi penelitian. Dengan menguji hipotesis dan menegaskan perkiraan hubungan, diharapkan bahwa solusi dapat ditemukan untuk mrngatasi masalah yang dihadapi. Berdasarkan kerangka pemikiran diatas,hipotesis penelitian ini ditetapkan sebagai berikut : Tujuan 1 Ho: Tidak ada pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja H1: Ada pengaruh Budaya Organisasi terhadap Kinerja Tujuan 2 Ho: Tidak ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja H1: Ada pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Tujuan 3 Ho: Tidak ada pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja H1: Ada pengaruh Budaya Organisasi dan Lingkungan Kerja terhadap Kinerja 27