Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
MANAJEMEN STRATEGIK
1. TUGAS UTS SEMESTER V
MANAJEMEN STRATEJIK
makalah
Dosen pengampu :
Ade Fauji SE., MM
oleh :
Ali Musa
11150156
5Y-MA
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BINA BANGSA BANTEN
2017
2. Kata Pengantar
Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena
atas karunia dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas UTS Manajemen
Strategik, walaupun dengan keterbatasan ilmu dan wawasan serta berpedoman pada
literatur yang ada dan daftar kepustakaan akhirnya saya dapat menyelesaikan tugas
ini walaupun masih banyak kekurangannya.
Dalam penyusunan tugas ini saya menyadari masih banyak kekurangan dan
kelemahan sehingga perlunya adanya saran dan sumbangan pikiran agar tugas
makalah ini menjadi sempurna dan bermanfaat bagi kalangan akademisi guna
menambah wawasan.
Harapan saya semoga tugas ini dapat digunakan sebagai bahan ilmu
pengetahuan dalam bidang Ekonomi terutama pada Manajemen Stratejik. Dan
semoga makalah ini memberikan informasi dan bermanfaat untuk pengembangan
wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Serang, 13 November 2017
Ali Musa
3.
4. BAB I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Dalam masyarakat yang semakin maju, ternyata manajemen menjadi sangat
penting. Sebab suatu masyarakat yang maju ditandai dengan semakin meningkatnya
kecerdasan, kemajuan teknologi, sehingga telah dapat rasionalitas, efektifitas dan
efesiensi sebagai nilai moral yang tinggi. Jika keadaan tersebut didukung oleh
manajemen yang baik diharapkan masyarakat tersebut dapat mencapai tujuan dan
memenuhi kebutuhan – kebutuhannya secara lebih tepat.
Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan
keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara
melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh
jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari Manejemen Stratejik?
2. Bagaimana peranan Manajemen Stratejik dalam Ekonomi?
3. Apa sajakah fungsi dari Manajemen Stratejik?
4. Bagaimana pembentukan Strategi dalam Manajemen?
5. Apa tujuan dari Manajemen Stratejik.
C. Tujuan Penulisan
1. Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Stratejik.
2. Mengetahui pengertian dan proses Manajemen Stratejik.
3. Mengetahui tujuan dan manfaat Manajemen Stratejik.
4. Sebagai tambahan wawasan tentang Manajemen Stratejik.
5. BAB II
Pembahasan
A. Definisi Manajemen Stratejik
Manajemen strategi atau manajemen strategik adalah keterampilan (seni),
teknik, dan ilmu dalam merumuskan, mengimplementasikan, dan mengevaluasii serta
mengawasi berbagai keputusan-keputusan fungsional sebuah organisasi (perusahaan
bisnis ataupun non bisnis) yang selalu terpengaruhi oleh lingkungan eksternal dan
internal dengan kondisi yang selalu berubah sehingga bisa memberi kemampuan pada
perusahaan dalam pencapaian sasaran atau tujuan yang sudah ditetapkan.
Manajemen strategi adalah keputusan dan tindakan yang dapat digunakan
untuk menformulasikan serta mengimplementasikan strategi yang memiliki daya
saing yang tinggi yang sesuai dengan perusahaan maupun lingkungan untuk
mencapai target atau sasaran dari organisasi.
Definisi dari manajemen strategi yang lainnya adalah ilmu dalam penyusunan,
penerapan dan pengevaluasian untuk keputusan fungsional yang bisa memungkinkan
perusahaan mencapai tujuannya. Merupakan suatu proses atau rangkaian kegiatan-
kegiatan pengambilan suatu keputusan yang memiliki sifat mendasar dan
menyeluruh, disertai dengan penetapan cara melaksanakannya yang dibuat oleh
pemimpin lalu diterapkan oleh semua jajaran yang ada dalam suatu organisasi untuk
mencapai target atau sasarannya. Manajemen strategi mengkombinasikan aktivitas-
aktivitas yang berasal dari bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi.
6. Beberapa pakar dalam ilmu manajemen mendefinisikan manajemen strategis
dengan cara yang berbeda-beda. Ketchen (2009) mendefinisikan manajemen strategis
sebagai analisis, keputusan, dan aksi yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan
dan mempertahankan keunggulan kompetitif.[2] Definisi ini menggambarkan dua
elemen utama manajemen strategis. Pertama, manajemen strategis dalam sebuah
perusahaan berkaitan dengan proses yang berjalan (ongoing processes): analisis,
keputusan, dan tindakan. Manajemen strategis berkaitan dengan bagaimana
manajemen menganalisis sasaran strategis (visi, misi, tujuan) serta kondisi internal
dan eksternal yang dihadapi perusahaan. Selanjutnya, perusahaan harus menciptakan
keputusan strategis. Keputusan ini harus mampu menjawab dua pertanyaan utama: (1)
industri apa yang digeluti perusahaan dan (2) bagaimana perusahaan harus bersaing di
industri tersebut. Terakhir, tindakan diambil untuk menjalankan keputusan tersebut.
Tindakan yang perlu dilakukan akan mendorong manajer untuk mengalokasikan
sumber daya dan merancang organisasi untuk mengubah rencana menjadi kenyataan.
Elemen kedua, manajemen strategis adalah studi tentang mengapa sebuah
perusahaan mampu mengalahkan perusahaan lainnya. Manajer perlu menentukan
bagaimana perusahaan bisa menciptakan keunggulan kompetitif yang tidak hanya
unik dan berharga, tetapi juga sulit ditiru atau dicari subtitusinya sehingga mampu
bertahan lama. Keunggulan kompetitif yang mampu bertahan lama biasanya
didapatkan dengan melakukan aktivitas berbeda dengan apa yang dilakukan pesaing,
atau melakukan aktivitas yang sama dengan cara yang berbeda.
Berikut adalah definisi Manajemen Stratejik menurut beberapa ahli :
Menurut Nawawi
Manajemen strategi adalah Perencanaan berskala besar (disebut perencanaan
strategis) yang berorientasi untuk mencapai masa depan yang jauh (disebut visi), dan
didefinisikan sebagai keputusan pemimpin tertinggi ini (keputusan yang fundamental
dan pokok), sehingga memungkinkan organisasi untuk berinteraksi secara efektif
(disebut misi), dalam upaya untuk menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional
untuk menghasilkan barang dan / atau jasa serta layanan) kualitas, optimasi diarahkan
7. pada pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan sasaran (tujuan operasional)
‘organisasi.
Menurut J. David Hunger
“Strategic Management is that a set of managerial decisions and actions that
determines the long-run performance of a corporation”, dan jika diterjemahkan secara
bebas maka Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang manajerial.
Menurut Thomas L. Wheelen
Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang manajerial.
Menurut Gregory G Dees (Djaslim Saladin, 2003)
Manajemen strategi adalah kombinasi dari tiga kegiatan analisis strategi,
perumusan strategi dan strategi implentasi.
Menurut Alex Miller (2003)
Manajemen strategi adalah suatu proses kombinasi antara tiga aktivitas yaitu
analisis strategi, perumusan strategi dan implentasi strategi.
Menurut Pearch (1997)
Dikatakan bahwa manajemen stratejik adalah pengumpulan dan tindakan yang
menyebabkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana yang
dirancang untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Robinson (1997)
Manajemen strategi adalah seperangkat strategi dan tindakan yang
menyebabkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana yang
dirancang untuk mencapai tujuan organisasi.
Menurut Fred R. David
Manajemen strategi adalah seni dan ilmu merumuskan, melaksanakan, dan
mengevaluasi keputusan lintas fungsional yang memungkinkan organisasi untuk
mencapai tujuan.
Menurut Husein Umar (1999 : 86)
8. Manajemen strategis sebagai suatu seni dan ilmu dalam hal pembuatan
(merumuskan), aplikasi (aplikasi) dan evaluasi (evaluasi) keputusan strategis antara
fungsi yang memungkinkan organisasi untuk mencapai tujuan di masa depan.
Menurut Michael A. Hitt (1997,XV).
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam
mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana mereka harus
mencapai hasil yang berharga.
Menurut Robert E. Hoslisson (1997,XV)
Manajemen strategis adalah proses membantu organisasi dalam
mengidentifikasi yang ingin mereka capai, dan bagaimana mereka harus mencapai
hasil yang bernimai.
Menurut R. Duane Ireland (1997,XV)
Manajemen strategis adalah proses untuk membantu organisasi dalam
mengidentifikasi apa yang ingin mereka capai, dan bagaimana seharusnya mereka
mencapai hasil yang bernilai.
Menurut Michael Polter
Strategi manajemen adalah sesuatu yang membuat perusahaan secara
keseluruhan berjumlah lebih dari bagian-bagian sehingga tidak ada unsur sinergi di
dalamnya.
Menurut Porter (1996)
Mendefinisikan strategi sebagai “penciptaan posis unik dan berharga yang
diperoleh dengan melakukan serangkaian kegiatan.”.
Menurut H. Igor Ansoff
Manajemen strategi adalah analisis logis dari bagaimana perusahaan dapat
beradaptasi dengan lingkungan baik ancaman dan peluang dalam berbagai kegiatan.
Menurut Lawrence R. Jauch (Manajemen Strategis dan Kebijakan
Perusahaan, 1998)
9. Manajemen Strategis adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah
pada perumusan strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu
mencapai tujuan perusahaan.
Menurut Wiliam F. Gluech (1998)
Manajemen Strategis adalah sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah
pada perumusan strategi atau sejumlah strategi yang efektif untuk membantu
mencapai tujuan perusahaan.
B. Posisi Strategis
Porter (1996) mendefinisikan strategi sebagai "penciptaan posis unik dan
berharga yang didapatkan dengan melakukan serangkaian aktivitas."[3]. Porter
menjabarkan tiga basis posisi strategis. Ketiganya tidak mutually exclusive dan
seringkali saling bersinggungan. Basis pertama didapatkan dengan memproduksi
bagian kecil (subset) sebuah produk dari industri tertentu. Porter menyebutnya
sebagai variety-based positioning karena posisi ini berasal dari pemilihan produk,
bukan berdasarkan segmentasi konsumen. Dengan kata lain, perusahaan berusaha
memenuhi sedikit kebutuhan dari banyak orang. Porter menyontohkan Jiff Lube
International yang hanya memproduksi pelicin (lubricant) otomotif dan tidak
menawarkan produk perawatan lainnya. Variety-based positioning efektif bila
perusahaan memiliki kemampuan menciptakan produk subset tersebut dengan baik,
jauh lebih unggul dibanding pesaingnya.
Basis kedua adalah melayani sebagian besar atau bahkan seluruh kebutuhan
dari seke konsumen tertentu, yang disebut sebagai needs-based positioning.
Contohnya adalah IKEA yang berusaha memenuhi seluruh kebutuhan mebel, bukan
10. hanya sebagian (subset), untuk target pasarnya. Posisi ini didapatkan dengan
melakukan serangkaian aktivitas dengan cara berbeda dengan yang dilakukan
pesaing. Apabila tidak ada perbedaan dalam aktivitas, konsumen tidak akan mampu
membedakan perusahaan bersangkutan dengan pesaing. Varian dari model ini adalah
memenuhi kebutuhan target pasar untuk waktu yang berbeda-beda. Seorang
konsumen, misalnya, memilki kebutuhan yang berbeda ketika ia melakukan
perjalanan untuk bisnis dan ketika dia melakukan perjalanan untuk liburan.
Perusahaan bisa mengambil posisi untuk memenuhi kebutuhan yang berbeda-beda
dari target pasar yang sama.
Basis ketiga didapatkan dengan menarget konsumen yang dapat diakses
dalam cara yang berbeda, yang disebut sebagai access-based positioning. Konsumen-
konsumen ini, meskipun memiliki kebutuhan dan keinginan yang hampir sama
dengan konsumen lainnya, membutuhkan konfigurasi aktivitas yang berbeda untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. Porter mencontohkannya lewat
Carmike Cinemas, yang mengoperasikan bioskop hanya di kota-kota kecil yang
padat, namun dengan populasi kurang dari 200.000 orang. Meskipun pasarnya kecil
dengan kemampuan pembeliannya di bawah kota besar, Carmike Cinemas berhasil
meraih keuntungan karena melakukan aktivitas berbeda dengan yang ditawarkan
bioskop-bioskop di kota besar, misalnya dengan melakukan standardisasi, membuka
hanya sedikit studio, dan menggunakan teknologi proyektor yang lebih rendah
dibanding dengan bioskop di kota besar.
C. Pembentukan Strategi
Tugas pertama dalam manajemen strategis pada umumnya adalah kompilasi
dan penyebarluasan pernyataan misi. Aktivitas ini mendokumentasikan kerangka
dasar organisasi dan mendefinisikan lingkup aktivitas yang hendak dijalankan oleh
organisasi.
Setelah itu, organisasi bersangkutan akan melakukan pemindaian lingkungan
untuk membangun keselarasan dengan pernyataan misi yang telah dibuat.
11. Pembentukan strategi adalah kombinasi dari tiga proses utama sebagai
berikut:
Melakukan analisis situasi, evaluasi diri dan analisis pesaing: baik
internal maupun eksternal; baik lingkungan mikro maupun makro.
Bersamaan dengan penaksiran tersebut, tujuan dirumuskan. Tujuan ini
harus bersifat paralel dalam rentang jangka pendek dan juga jangka
panjang. Maka di sini juga termasuk di dalamnya penyusunan
pernyataan visi (cara pandang jauh ke depan dari masa depan yang
dimungkinkan), pernyataan misi (bagaimana peran organisasi terhadap
lingkungan publik), tujuan perusahaan secara umum (baik finansial
maupun strategis), tujuan unit bisnis strategis (baik finansial maupun
strategis), dan tujuan taktis.
D. Komponen Proses Manajemen Stratejik
Manajemen strategis secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang
berorientasi masa depan yang memungkinkan organisasi untuk membuat keputusan
hari ini untuk memposisikan diri untuk kesuksesan pada masa mendatang. Pandangan
yang lebih tradisional dari manajemen strategis menggunakan pendekatan linear
dimana pertama dilakukan pemantauan terhadap lingkungan organisasi (baik internal
dan eksternal), strategi dirumuskan, strategi yang diimplementasikan dan lantas
kemajuan organisasi terhadap strategi kemudian dievaluasi. Kecepatan pacu saat ini
dari perubahan menyatakan bahwa tahap perumusan dan pelaksanaan harus lebih
diintegrasikan lebih erat untuk memastikan bahwa sejalan terjadinya perubahan dan
timbulnya masalah di implementasi, strategi tersebut kembali dikunjungi secara terus
menerus.
Pemantauan lingkungan harus mencakup baik internal dan komponen
eksternal. Sementara sebagian besar organisasi merasa nyaman dengan pemindaian
lingkungan internal, mereka masih memiliki lebih banyak kesulitan dengan bagian
eksternal. Organisasi yang hanya melihat ke dalam masih kehilangan setengah dari
12. persamaan utuh untuk membuat keputusan yang lebih efektif bagi perusahaan.
Beberapa elemen yang biasa digunakan untuk memeriksa kondisi eksternal meliputi
industri sebagai suatu keseluruhan (termasuk tren yang berdampak pada industri), dan
tren sosial dalam empat bidang utama: ekonomi, teknologi, tren politik-hukum, serta
sosial-budaya.
Ada tiga tingkatan strategi dibuat dalam organisasi yang lebih besar, yakni
meliputi strategi perusahaan, bisnis, dan fungsional (atau operasional). Sementara
strategi perusahaan akan menentukan bisnis apakah yang perusahaan akan benar-
benar beroperasi di sana, strategi bisnis akan menentukan bagaimana perusahaan akan
bersaing di masing-masing bisnis yang telah dipilih. Dan strategi tingkat operasional
akan menentukan bagaimana masing-masing bidang fungsional (seperti sumber daya
manusia atau akuntansi) benar-benar akan mendukung strategi-strategi bisnis dan
korporasi. Semua strategi ini harus berkaitan erat untuk memastikan bahwa organisasi
bergerak ke arah yang menyatu.
Data dari pemantauan lingkungan ini kemudian digunakan untuk membuat
rencana strategis bagi organisasi - yang kemudian dilaksanakan. Sebuah pepatah lama
menyatakan bahwa "gagal dalam merencanakan sama dengan merencanakan untuk
gagal”. Jika sebuah organisasi tidak merencanakan arahnya, dia juga terbilang tidak
mengambil kendali atas masa depannya. Tahap implementasi melibatkan hampir
semua anggota organisasi. Akibatnya, perusahaan akan perlu melibatkan lebih banyak
karyawan dalam tahap perencanaan. Sementara perhatian historis lebih diberikan
untuk tahap perencanaan, organisasi saat ini yang cerdik juga menyadari sifat kritis
dari aspek pelaksanaan. Rencana terbaik tak ada artinya jika implementasinya cacat.
Komponen terakhir dari manajemen strategis adalah evaluasi dan pemantauan
kemajuan perusahaan ke arah sasaran strategisnya. Organisasi-organisasi yang
meyakini bahwa proses terbilang selesai setelah rencana diimplementasikan hanya
akan menemukan diri mereka menemui kegagalan. Penting sekali bagi organisasi
untuk terus memantau kemajuannya.
E. Perumusan Manajemen Stratejik
13. Perumusan manajemen strategi perusahaan bisa meliputi pengembangan misi
usaha, mengidentifikasikan sebuah peluang dan ancaman dari eksternal, mengukur
serta menetapkan kelemahan maupun kekuatan internal perusahaan, menetapkan
sasaran jangka panjang, menimbang alternatif lain, dan memilih strategi khusus yang
akan diterapkan pada kasus kasus tertentu
Cakupan perumusan strategi meliputi obyek baru yang akan dikerjakan, obyek
usaha yang akan ditingggalkan, mengalokasikan sumber daya baik itu financial
ataupun non finansial, memutuskan apakah dibutuhkan sebuah pengembangan
aktivitas ataukah diversifikasi produk, memutuskan pasar domestik atau
internasional, dibutuhkan merger atau akuisis apa tidak, menghindar dari akuisisi
perusahaan oleh perusahaan pesaing. karena tidak ada perusahaan yang memiliki
sumber daya yang tak terbatas, maka sebuah strategi harus berani untuk memutuskan
suatu strategi alternatif yang bisa memberikan dampak yang positif yang terbaik
supaya memberi keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Sebuah strategi
harusnya memberi keunggulan komparatif dan pada akhirnya bisa memberikan
keunggulan yang kompetitif dalam jangka panjang, hal itu haruslah menjadi penting
bagi manajemen strategi.
F. Tujuan Manajemen Stratejik
Untuk mengevaluasi dan menjalankan strategi yang sudah dipilihnya
dengan cara efektif dan efisien.
Untuk melakukan evaluasi kinerja, meninjau, mengkaji ulang,
melaksanakan penyesuaian dan mengoreksi apabila terdapat kesalahan
atau penyimpangan dalam pelaksanaan suatu strategi.
Memperbaharui strategi yang telah dirumuskan agar sesuai dengan
perkembangan lingkungan eksternal.
Untuk meninjau kembali dari kekuatan, kelemahan, peluang dan juga
ancaman bisnis yang ada.
Agar bisa melaksanakan inovasi atas produk maupun barang supaya
sesuai dengan selera dari konsumen.
14. G. Manfaat Manajemen Stratejik
Proses dari manajemen ini bisa menghasilkan sebuah keputusan yang
paling baik sebab interaksi kelompok yang mengumpukan bermacam-
macam keputusan strategi yang lebih besar ataupun banyak.
Aktivitas dari formulasi strategi bisa mempertinggi kemampuan dari
perusahaan dalam menghadapi bermacam-macam masalah yang
sedang dihadapinya.
Keterlibatan dari pegawai dalam formulasi strategi bisa memperbaiki
pengertian mereka atas penghargaan produktivitas di dalam setiap
perencanaan strategi, hasilnya akan membuat motivasi kerja pegawai
semakin tinggi.
Penerapan dari manajemen strategi bisa membuat manajemen
perusahaan menjadi lebih peka terhadap ancaman eksternal.
Setidaknya manajemen strategi juga bisa mencegah timbulnya
bermacam-mam masalah yang berasal dari dalam maupun luar
perusahaan dan juga bisa meningkatkan kemampuan perusahaan
dalam menghadapi masalah.
Membuat perusahaan bisa melakukan seluruh aktivitas operasionalnya
dengan cara lebih efektif dan efisien.
Bisa membuat perusahaan mudah untuk beradaptasi pada perubahan
yang terjadi.
Perusahaan yang memakai konsep manajemen strategi akan lebih
profitable dari pada perusahaan yang tidak menerapkannya.
H. Langkah dan Proses Manajemen Stratejik
1) Menganalisa Lingkungan Eksternal dan Internal
Menganalisa Lingkungan External, meliputi Mengidentifikasi arah trend
(Lingkungan Sosial Ekonomi, Sosial Budaya, Teknologi, Politik, Hankam) yang akan
mempengaruhi untuk masa yang akan datang, Analisis Pasar, Komunitas,
Kompetitor, Supplier, Kebijakan Makro dan Mikro Pemerintah.
15. Menganalisa Lingkungan Internal, meliputi Kemampuan sumber daya
manusia yang dimiliki, situasi lingkungan kerja, Asset penunjang aktifitas, dan
kapabilitas lainnya.
2) Memformulasikan Strategi
Proses pengembangan perencanaan jangka panjang untuk mencapai tujuan
perusahaan yang efektif dan efisien melalui analisa peluang dan ancaman dari
lingkungan berdasarkan kekuatan dan kelemahan perusahaan meliputi:
Visi dan Misi , Memiliki visi dan misi jangka pendek dan panjang perusahaan.
Tujuan dan arah strategi perusahaan , Tujuan tersebut harus dapat diterjamahkan baik
dari sisi waktu, kualitas, dan kuantitas.
3) Mengimplementasikan Strategi
Strategi Korporasi
Mengaplikasikan brand image perusahaan yang telah terbangun menjadi
peluang bisnis yang dapat menjadi revenue bagi perseroan.
Mengembangkan usaha melalui kerjasama dengan mitra strategis dengan
prinsip sinergi dan saling menguntungkan.
Memperluas jaringan pendanaan melalui penciptaan prospek-prospek usaha
yang menarik dan mampu direalisasikan.
Strategi Bisnis
Melaksanakan seluruh transaksi perusahaan dengan sistem administrasi yang
akuntabel dan aman.
Menciptakan produktifitas yang optimal.
Melakukan diversifikasi usaha yang menguntungkan.
Memfasilitasi komunikasi bisnis yang lebih transparan dan optimal yang
memberikan nilai tambah dan manfaat bagi setiap pelaku atau anggota.
Mengembangkan teknologi yang tepat guna melalui terciptanya sistem yang
efektif secara ekonomi sehingga menciptakan perkembangan bagi perusahaan.
Strategi Fungsional / Kegiatan Usaha
a. Kegiatan Operasional
16. Pengembangan standarisasi produksi dan proses produksi secara produktif,
efisien dan efektif.
Pengembangan model teknologi pengolahan secara kualitas dan kuantitas
yang dapat diserap konsumen dengan baik dan berkesinambungan.
Perencanaan produksi yang tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan.
Sistem distribusi yang tepat waktu dan efisien.
Kualitas dan kuantitas produk yang sesuai kebutuhan konsumen.
Melakukan pemantauan dan menciptakan stabilitas harga.
Pengembangan komunitas yang loyal dan profesional sesuai dengan fungsi
dan peranannya.
Menjalin kemitraan dengan masyarakat sekitar dalam pengaplikasian
Corporate Social Responsibility (CSR).
b. Bidang Administrasi dan Keuangan
- Memfasilitasi seluruh pendanaan yang diperlukan pada
kegiatan perusahaan.
- Sistem Administrasi yang tepat sasaran dan transparan.
- Sistem administrasi yang efisien dan efektif, murah dan
dapat dipertanggung jawabkan.
- Menggambarkan seluruh aktifitas bisnis dengan
memberikan informasi Laporan Keuangan terkini kepada
seluruh Stakeholder.
- Menciptakan skema-skema keuangan yang tepat baik itu
modal kerja ataupun investasi yang diperlukan.
- Menciptakan ketersediaan dana yang akan digunakan oleh
perusahaan dengan memperluas sumber pendanaan baik
dari Bank dan atau investor.
- Menjaga stabilitas arus kas dan likuiditas perusahaan.
- Menciptakan cadangan dana untuk pengembangan usaha.
17. - Memberikan keuntungan yang optimal bagi setiap
Stakeholder.
- Sistem keuangan yang efisien, efektif, bersih dan
transparan.
c. Bidang SDM dan Organisasi
- Ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan
profesional.
- Mengembangkan kemampuan perusahaan melalui
peningkatan kualitas sumber daya manusia yang dimiliki
dengan melakukan Pendidikan dan Pelatihan yang
berkesinambungan.
- Melatih dan mengembangkan mitra-mitra profesional yang
diperlukan dalam setiap aktifitas perusahaan.
- Menciptakan sistem promosi dan mutasi yang sesuai
dengan keahlian dan orang yang tepat pada bidangnya.
- Menciptakan struktur organisasi mampu mendukung
seluruh fungsi kinerja perusahaan yang bersih dan tidak
terbatas dalam pengembangan usahanya.
4) Evaluasi dan Pengendalian
Proses pengawasan terhadap seluruh aktivitas perusahaan apakah
sudah berjalan sesuai dengan perencanaan dan strategi yang
dipilih, melalui metode analisa perbandingan kondisi pencapaian
aktual dibandingkan dengan perencanaan awal.
Metode Laporan analisa ini bisa diterapkan dalam periode
mingguan, bulanan, dan tahunan, agar segala penyimpangan dapat
dievaluasi dan diperbaiki kinerjanya sehingga diharapkan apa yang
telah direncanakan dapat berjalan dengan semestinya.
18. I. Implementasi Proses Manajemen Strategi
Membuat Bisnis Plan tentang rencana jangka panjang yang hendak
dicapai oleh perusahaan.
Menyusun Standard Operating Prosedur Keuangan dan Operasional :
Sistem yang terdiri dari langkah-langkah atau teknik-teknik yang
berkesinambungan yang menjabarkan secara detail bagaimana
pelaksanaan suatu tugas tertentu.
Menyusun Budget : Perencanaan Anggaran Pendapatan dan Beban
untuk masa yang akan datang misalnya selama periode 5 tahun.
Menyusun Program Job Description yang jelas dan terarah; seluruh
kegiatan operasional perusahaan saling berintegrasi untuk mencapai
tujuan perusahaan.
J. Prinsip Manajemen Stratejik
Perencanaan Strategi Merembes (menembus), seluruh manajer
diberbagai divisi harus belajar untuk berfikir secara strategis, seluruh
tingkat managerial akan terlibat didalam manajemen strategi dengan
berbagai cara tertentu. tiap pola dan cara yang akan dipakai berbeda
namun masih mengarah pada sasaran yang sama, tujuan yang
ditetapkan.
Perencanaan Komprehensif, maksudnya adalah perencanaan yang
berdasarkan pada kebutuhan serta pengembangan bisnis, tidak dibuat
dengan asal asalan.
K. Landasan Dasar Manajemen Stratejik
Manajer strategi harus bisa menganalisa fungsi utama dari bisnis yang ada dan
mengerti cara mempengaruhi suatu proses manajemen strategi dan mengetahui
19. bagaimana cara mengintegrasikan-nya. Manfaat hubungan fungsi bisnis dengan
proses manajemen strategi tak bisa diabaikan. Umumnya ada 3 fungsi utama binis:
a) Fungsi Produksi
b) Fungsi Pemasaran
c) Fungsi Keuangan
Selain tiga diatas masih ada fungsi yang lainnya seperti SDM (sumber daya
manusia), pengembangan dan riset, serta hubungannya dengan masyarakat. kesemua
fungsi memiliki pengaruh langsung yang sangat besar pengaruhnya terhadap
Manajemen Strategi.
L. Pentingnya Manajemen Stratejik Bagi Perusahaan
Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi
perusahaan atau organisasi, yaitu:
1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.
2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-
perubahan yang terjadi.
3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
4. Mengidentifikasi keunggulan komparatif suatu perusahaan atau organisasi
dalam lingkungan yang semakin beresiko.
5. Aktivitas yang tumpang tindih akan dikurangi.
6. Keengganan untuk berubah dari karyawan lama dapat dikurangi.
7. Keterlibatan karyawan dalam perubahan strategi akan lebih memotivasi
mereka pada tahap pelaksanaannya.
8. Kegiatan pembuatan strategi akan mempertinggi kemampuan perusahaan
atau organisasi tersebut untuk mencegah munculnya masalah di masa mendatang.
M. Aspek Manajemen Stratejik
1) Aspek Budaya
Semua organisasi memiliki budaya. Budaya (culture) disini mencakup
serangkayan nilai , keyakinan , sikap , kebiasaan , norma , kepribadian dan pemujaan
bersama yang menggambarkan sebuah perusahaan
20. Budaya perusahaan yang “tepat” tidak hanya menjadi esensi dan pondasi
kebaikan perusahaan, tetapi keberhasilan atau kegagalan reformasi perusahaan yang
dibutuhkan bergantung kepada kebijaksanaan dan kemampuan manajemen untuk
mengubah budaya perusahaan pada waktunya dan sejalan dengan perubahaan yang
dibutuhkan dalam strategi
2) Aspek Politik
Pengaruh Politik Pemerintah : di negara yang sedang berkembang,
lingkungan politik memiliki pengaruh yang riil terhadap keberhasilan dan kegagalan
suatu perusahaan melalui peluang dan ancaman bisnis yang ditimbulkannya. Karena
pemerintah memiliki banyak alasan –Nasionalisme, akselerasi pembangunan,
pemerataan pembangunan, koreksi kegagalan, mekanisme pasar- untuk campur
tangan.
Aspek-aspek politik pemerintah yang perlu diperhatikan oleh manajemen sbb
:
• Ideologi Negara
• Stabilitas Politik
• Lembaga Politik
• Hubungan Internasional
• Peran Pemerintah
3) Aspek-aspek Perilaku
dalam membuat keputusan harus memperhitungkan berbagai faktor dalam
upaya lebih menjamin bahwa keputusan merupakan keputusan terbaik antara lain
terdiri dari :
• Peranan Strategi Masa Lalu
• Pengaruh Ketergantungan Eksternal Perusahaan
• Sikap Mengenai Pengambilan Resiko
• Peran Manajer Puncak
21. • Pertimbangan Tepat Waktu
• Reaksi Pesaing
4) Peranan Strategi Masa Lalu
Strategi yang di anut dimasa lalu ternyata handal pun, perlu dikaji ulang
secara berkala. pengkajian ulang secara berkala berangkat dari pandangan bahwa
strategi masa lalu itu tetap berpengaruh pada analisis berbagai alternative dalam
rangka menentukkan pilihan stratejik yang akan diterapkan di masa depan.
5) Sikap Mengenai Pengambilan Resiko
Kecenderungan para manajer bersikap tertentu tentang
pengambilan resiko –menggemari atau mengelak bukanlah
sesuatu yang pada dirinya baik atau tidak baik karena tidak
dapat dilepaskan dari tujuan dan sasaran perusahaan
Seorang manajer yang tadinya bersikap mengelak
pengambilan resiko karena ditugaskan memimpin satuan
bisnis yang tidak menduduki posisi stratejik dalam
keseluruhan portofolio perusahaan dapat merubah orientasi
dan persepsinya tentang resiko jika kemudian dia
ditempatkan pada “ satuan kerja stratejik ” dalam
lingkungan perusahaan. Demikian pula sebaliknya.
Sikap, persepsi dan kecenderungan bertindak seorang
manajer dalam menghadapi resiko bisa berubah tergantung
antara lain pada peranan satuan bisnis yang dipimpinnya
dalam keseluruhan kehidupan perusahaan yang menjadi
“induknya”
6) Peran Manajer Puncak
Pemilikan kekuasaan oleh manajer puncak itu lebih menonjol lagi apabila
yang bersangkutan :
22. • Mampu mengandalkan kekuasaan formalnya
• Mampu memainkan peranannya secara efektif
• Menerapkan kepemimpinan yang “Situasional
• Memimpin dgn Kharismatik dan Respek kpd berbagai pihak
• Mempunyai visi yang jelas tentang bentuk masa depan perusahaan
• Mampu memotivasi seluruh bawahannya
7) Pertimbangan Tepat Waktu
seorang manajer yang efektif adalah seseorang yang mengetahui
waktu yang tepat untuk bertindak atau untuk tidak bertindak.
para perumus strategi suatu perusahaan harus mampu
memperhitungkan akibat orientasi waktu yang dimiliki terhadap
teknik dan pendekatan yang digunakan dalam melakukan analisis
berbagai alternatif yang layak untuk dipertimbangkan dan
menjatuhkan pilihan atas satu alternatif tertentu.
8) Reaksi Pesaing
Dalam mempertimbangkan pilihan strategi, manajemen puncak
seringkali memasukkan persepsi tentang reaksi pesaing yang
mungkin terhada pilihan ini.
Sebagai contoh, jika perusahaan memilih suatu strategi agresif
yang langsung menantang pesaing utama, pesaing tersebut dapat
diduga akan menerapkan strategi yang agresif juga untuk
melawannya.
Dalam mempertimbangkan pilihan, manajemen puncak harus
memperhitungkan dampak yang mungkin dari reaksi tersebut atas
keberhasilan strategi yang dipilih.
23. BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Proses manajemen strategis dapat diuraikan sebagai pendekatan yang
obyektif, logis, sistematis untuk membuat keputusan besar dalam suatu organisasi.
Proses ini berusaha untuk mengorganisasikan informasi kualitatif dan kuantitatif
dengan cara yang memungkinkan keputusan efektif diambil dalam kondisi yang tidak
menentu. Berdasarkan pada pengalaman, penilaian, dan perasaan, intuisi penting
untuk membuat keputusan strategis yang baik. Intuisi terutama bermamfaat untuk
membuat keputusan dalam situasi yang amat tidak menentu atau sedikit preseden.
Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi seharusnya
terus-menerus memonitor peristiwa dan kecenderungan internal dan eksternal
sehingga melaukan perubahan tepat waktu. Teknologi informasi dan globalisasi
adalah perubahan eksternal yang mengubah bisnis dan masyarakat dewasa ini. Arus
informasi yang cepat menghilangkan batas negara sehingga orang dari seluruh dunia
dapat melihat sendiri bagaimana cara hidup orang lain. Dunia menjadi tanpa
perbatasan dengan warga Negara global, pesaing global, pelanggan global, pemasok
global, dan distributor global.