SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
HUKUM ARAB PRA ISLAM
A. PENDAHULUAN
 Nabi Muhammad saw mendapatkan wahyu dari Allah SWT
pertama kali pada hari Senin tanggal 17 Ramadhan tahun
ke-41 dari kelahirannya, bertepatan dengan tanggal 6
Agustus 610 M. Semenjak saat itu, Muhammad bin
Abdullah mengemban amanat nubuwwah dari Allah SWT
untuk membawa agama Islam ke tengah-tengah manusia,
yang ternyata merupakan sebuah ajaran yang merombak
seluruh system social, terutama system hukum yang ada
pada masyarakat Jahiliyyah Muhammad Ridho,
Muhammad Rasul Allah Shalla Alllahu 'alayhi wa Sallama,
cet. V (Kairo: Dar al-Ihya' al-'Arabiyyah, 1966 M / 1385 H)
hlm. 59.
 Hukum Islam (Islamic Law) merupakan perintah-perintah
suci dari Allah SWT yang mengatur seluruh aspek
kehidupan setiap Muslim, dan meliputi materi-materi-
materi hukum secara murni serta materi-materi spiritual
keagamaan. Melalui penelitian sejarah yang empiris,
Joseph Schacht menyebut Islamic Law sebagai ringkasan
dari pemikiran Islam, manifestasi way of life Islam yang
sangat khas, dan bahkan sebagai inti dari Islam itu sendiri.
 Joseph Schacht, An Introduction to Islamic Law, cet.
II (Oxford: Oxford University Press, 1964), hlm. 1.
 S.D. Goitein, "The Birth-Hour of Muslim Law; an
Essay in Exegesis" dalam Jurnal The Muslim World, vol. L
(Hartdford: The Hartdford Seminary Foundation, 1960),
hlm. 23. Schacht, An Introduction…, hlm. 1.
B. Sejarah Arab Pra-Islam
 Sejarah penetapan hukum Islam tidak terlepas dari
pengaruh kondisi sosio-kultural masyarakat Arab
Jahiliyah. Masyarakat Arab Jahiliyah adalah
masyarakat yang memiliki ketaatan yang tinggi
terhadap kepercayaan nenek moyang, berani, gemar
sastra dan jarang melanggar janji.Pola kehidupan
masyarakat Arab pada masa itu dengan cara
berpindah-pindah (nomaden).
 Kenyataan ini membuat suku-suku di Arab
membentuk suatu perkumpulan yang lebih besar.
Mereka juga menanamkan rasa kesetiaan pada kaum
dan sekutu-sekutunya. Hanya suku yang dapat
menjamin keamanan anggotanya.
 Doktrin ini dinamai dengan muru’ah. Muruah
diartikan sebagai keberanian dalam berperang,
pengabdian terhadap tugas untuk melakukan
pembalasan kesalahan yang dilakukan terhadap suku,
melindungi para anggota yang lemah dan menghadapi
yang kuat.
 Doktrin ini dijaga dari generasi ke generasi, setiap
anggota wajib membela saudara sesuku dan taat
terhadap pemimpin.
 Dibidang keagamaan, orang Arab Pra-Islam memiliki
beberapa tradisi menyembah tuhan. Ada yang
menyembah matahari, bulan, bintang, dan melalui
perantara berhala. Di antara berhala-berhala yang
paling dikenal yaitu Manata, Lata, dan Uzza.
 Orang-orang Arab yang menyembah berhala
sebenarnya telah mengenal Allah, sayangnya berhala-
berhala tersebut dijadikan sebagai keluarga Allah dan
wajib pula untuk di sembah. Setiap tahunnya,
masyarakat Arab Jahiliyah melakukan ibadan
mengelilingi ka’bah dengan cara mereka masing.
 Dibidang ekonomi, masyarakat Arab Jahiliyah
mengandalkan penghasilannya dari sektor
perdagangan. Pedagang yang memiliki modal besar
akan lebih menguasai pasar dari pada pedagang yang
bermodal kecil. Sering terjadi tindakan diskriminasi.
 Hak-hak rakyat miskin tidak pernah diperhatikan
bahkan mereka sering kali ditindas, harta anak-anak
yatim dipergunakan dengan sewenang-wenang, dan
masih banyak sisi gelap kondisi masasyarakat Arab
Pra-Islam.
 Secara umum, periode Makkah pra-Islam disebut
sebagai periode Jahiliyyah yang berarti kebodohan dan
barbarian. Secara nyata, dinyatakan oleh Philip K.
Hitti, masyarakat Makkah pra-Islam adalah
masyarakat yang tidak memiliki takdir keistimewaan
tertentu (no dispensation), tidak memiliki nabi
tertentu yang terutus dan memimpin (no inspired
prophet) serta tidak memiliki kitab suci khusus yang
terwahyukan (no revealed book) dan menjadi
pedoman hidup.
 Sehubungan dengan sejarah kemanusiaan, hukum
Jahiliyyah ternyata membuat keberpihakan pada kelompok
tertentu yang dapat disebut memiliki karakter rasial, feudal
dan patriarkhis.
 1. Karakter Rasial
 Sifat pertama, rasial, yang terdapat pada hukum Jahiliyyah
bisa ditunjukkan dengan adanya perasaan kebangsaan
yang berlebihan (ultra nasionalisme) dan kesukuan
('ashabiyyah) serta adanya pembelaan terhadap orang-
orang yang berada dalam komunitas kesukuan (qabilah)
yang sama.
 Pada masyarakat Arab pra-Islam, dikenal istilah al-
'ashabiyyah atau al-qawmiyyah yang berarti
kecenderungan seseorang untuk membela dengan
mati-matian terhadap orang-orang yang berada di
dalam qabilah-nya dan dalam qabilah lain yang masuk
ke dalam perlindungan qabilah-nya. Benar atau salah
posisi seseorang di dalam hukum, asal dia dinilai
sebagai inner group-nya, pasti akan selalu dibela mati-
matian ketika berhadapan dengan orang yang dinilai
sebagai outer group-nya.
 2. Karakter Feudal
 Karakter feudal pada hukum Arab pra-Islam tergambar dengan
adanya superioritas yang dimiliki oleh kaum kaya dan kaum
bangsawan di atas kaum miskin dan lemah.
 Kehidupan dagang yang banyak dijalani oleh orang Arab
Makkah pada waktu itu yang mengutamakan kesejahteraan
materi menjadikan tumbuhnya superioritas golongan kaya dan
bangsawan di atas golongan miskin dan lemah.
 Kaum kaya dan bangsawan Arab pra-Islam adalah pemegang
tampuk kekuasaan dan sekaligus menjadi golongan yang
makmur dan sejahtera di Makkah, kebalikan dari kaum miskin
dan lemah.
 Sistem hukum dan sejarah perbudakan di kalangan
Arab pra-Islam merupakan bukti kuat adanya karakter
feudal pada hukum Jahiliyyah masyarakat Arab pra-
Islam tersebut.
 Budak adalah manusia rendahan yang memiliki
derajat jauh di bawah rata-rata manusia pada
umumnya, bisa diperjualbelikan, bisa diperlakukan
apa saja oleh pemiliknya, dan tidak memiliki hak-hak
asasi manusia sewajarnya selaku seorang manusia.
 3. Karakter Patriarkhis
 Karakter berikutnya yang melekat kuat pada hukum
Jahiliyyah adalah patriarkhis. Dalam penelitian Haifaa,
kaum lelaki pada waktu itu memegang kekuasaan
yang tinggi dalam relasi laki-laki dengan perempuan,
diposisikan lebih tinggi di atas kaum perempuan,
Kaum perempuan mendapatkan perlakuan
diskriminatif, tidak adil dan bahkan dianggap sebagai
biang kemelaratan dan symbol kenistaan (embodiment
of sin).
 Dalam sistem hukum Jahiliyyah, perempuan tidak
memperoleh hak warisan, bahkan dijadikan sebagai
harta warisan itu sendiri. Kelahiran anak perempuan
dianggap sebagai aib, sehingga banyak yang kemudian
dikubur hidup-hidup ketika masih bayi. Secara
singkat, dalam istilah Haifaa, perempuan
diperlakukan sebagai a thing dan bukan sebagai a
person.
B. Tasyri’ Periode Mekkah Dan
Madinah
 Hukum islam pada masa Nabi Muhammad Saw dapat dibedakan
menjadi dua fase: fase Mekkah dan Madinah. Adapun
masyarakat pada fase Mekkah dapat di cirikan sebagai berikut:
1. Jumlah muslim masih minoritas
2. Kekuatan yang dimiliki masih sangat lemah
3. Dikucilkan dari masyarakat Mekkah saat itu (blokade
ekonomi)
Oleh karena itulah langkah awal yang dilakukan Nabi Muhammad
Saw saat itu adalah menguatkan akidah terlebih dahulu sebagai
pondasi amaliah ibadah.
 Dalam al-Qur’an fase Mekkah ayat yang turun rata-
rata seputar penolakan terhadap syirik dan mengajak
kepada ketauhidan dan hikmah dari kisah terdahulu.
Pada fase ini al-Qur’an masih sedikit membahas
masalah ibadah kecuali setelah hijrah tetapi erat
kaitannya dengan ibadah, seperti pengharaman
bangkai, darah, semblihan yang tidak menyebutkan
nama Tuhan.
 Pada saat Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau
disambut dengan meriah oleh pengikut-pengikutnya,
selain itu umat muslim sudah bisa meninggalkan
aqidah lamanya. Ciri-ciri masyarakat fase Madinah
sebagai berikut:[6]
1. Jumlahnya telah banyak serta berkualitas
2. Mengeliminasi permusuhan dalam rangka
mengesakan Allah SWT
3. Telah adanya syariat Islam untuk mencapai
kebaikan dalam masyarakat
4. Membentuk aturan damai dalam perang
 Adapun syariat yang muncul ketika fase Madinah seperti
muamalat, jihad, jinayat, mawarits, wasiat, talak, sumpah,
dan peradilan.
 Pada fase ini dapat dijelaskan bahwa kekuasaan hukum
didasarkan kepada Rasulullah Saw secara langsung tanpa
campur tangan orang lain. Sementara sumber yang
digunakan adalah wahyu, baik yang matlu yaitu al-Quran
ataupun ghoiru matlu yaitu Sunnah, sehingga pada masa
ini belum penah terjadi perselisihan dalam hukum. Dan
kebanyakan dari ayat-ayat yang diturunkan berkenaan atau
sesuai dengan suatu peristiwa atau menjadi jawaban dari
pertanyaan.
C. HUKUM YANG BERLAKU PADA
ZAMAN JAHILIYAH
1. Perkawinan
 Ada beberapa jenis perkawinan yang dipraktikan dikalangan
masyarakat Arab, sebagian diakui keabsahannya oleh hukum
Islam dan sebagian lain dihapuskan karena tidak bersesuaian
dengan jiwa hukum Islam :
a. Poligami, merupakan praktik yang sudah melembaga di
masyarakat Arab, namun poligami yang dilaksanakan tidak ada
aturan dan batas-batasnya. Seorang laki-laki boleh menikahi
perempuan sebayak-banyaknya tanpa batas maksimal
 b. Istibdla, yakni seorang suami meminta istrinya untuk
berhubungan badan dengan laki-laki mulia atau mempunyai
kelebihan sesuatu, setelah hamil si suami tidak mencampurinya
hingga istrinya melahirkan. Tujuan dari perkawinan ini adalah
untuk mendapatkan gen, sifat, atau keturunan terhormat atau
istimewa.
Rahthun, atau poliandri, yaitu seorang perempuan mempunyai
pasangan laki-laki lebih dari seorang.
d. Maqthu, seorang anak tiri menikahi ibu tirinya ketika
ayahnya meninggal. Isyaratnya, ketika si ayah meninggal, si anak
melemparkan kain kepada ibu tirinya sebagai pertanda ia
menyukai ibu tirinya, dan ibu tiri tersebut tidak dapat menolak.
 2. Riba
 Menurut Muhammad Abduh (w. 1905) dan muridnya, Muhammad Rashid
Ridha, ketika menjelaskan bentuk riba yang dilarang pada masa pra-Islam,
mereka menegaskan bahwa riba pada masa pra-Islam dipraktekkan dalam
bentuk tambahan pembayaran yang diminta dari pinjaman yang telah
melewati batas tempo pembayaran, sehingga mengalami penangguhan yang
menyebabkan meningkatnya pembayaran hutang tersebut.
 Dari Ibn Zaid bahwa ayahnya mengutarakan bahwa “riba pada masa jahiliyah
adalah dalam pelipatgandaan dan umur (hewan). Seseorang yang berutang,
bila tiba masa pembayarannya, ditemui oleh debitor dan berkata kepadanya,
“Bayarlah atau kamu tambah untukku.” Maka apabila kreditor memiliki
sesuatu (untuk pembayarannya), ia melunasi utangnya, dan bila tidak ia
menjadikan utangnya (bila seekor hewan) seekor hewan yang lebih tua usianya
(dari yang pernah dipinjamnya).
 Apabila yang dipinjamnya berumur setahun dan telah memasuki
tahun kedua (binti makhadh), dijadikannya pembayarannya
kemudian binti labun yang berumur dua tahun dan telah
memasuki tahun ketiga. Kemudian menjadi hiqqah (yang
memasuki tahun keempat), dan seterusnya menjadi jaz’ah (yang
memasuki tahun kelima), demikian berlanjut. Sedangkan jika
yang dipinjamnya materi (uang), debitor mendatanginya untuk
menagih, bila ia tidak mampu, ia bersedia melipatgandakannya
sehingga menjadi 100, di tahun berikutnya menjadi 200 dan bila
belum lagi terbayar dijadikannya 400. Demikian setiap tahun
sampai ia mampu membayar.
3. Anak angkat
 Pengangkatan anak (adopsi) merupakan adat kebiasaan
yang berlaku dalam masyarakat Arab Jahiliyah, walaupun
anak tersebut jelas mempunyai orang tua sendiri. Anak
yang diangkat mempunyai hak-hak yang sama dengan
hak-hak anak kandung, misalnya nasab dan warisan.
 Orang yang telah diadopsi (diangkat anak) oleh si mati
berhak mendapatkan harta peninggalannya seperti anak
keturunan si mati. Dalam segala hal, ia dianggap serta
diperlakukan sebagai anak kandung dan dinasabkan
kepada ayah angkatnya, bukan kepada ayah kandungnya.
 4. Warisan
 Hukum kewarisan adat Arab pada zaman Jahiliyah menetapkan
tatacara pembagian warisan dalam masyarakat yang didasarkan atas
hubungan nasab atau kekerabatan, dan hal itu pun hanya diberikan
kepada keluarga yang laki-laki saja, yaitu laki-laki yang sudah dewasa
dan mampu memanggul senjata guna mempertahankan kehormatan
keluarga dan melakukan peperangan serta merampas harta
peperangan.
 Perempuan dan anak-anak tidak mendapatkan warisan, karena
dipandang tidak mampu memangul senjata guna mempertahankan
kehormatan keluarga dan melakukan peperangan serta merampas
harta peperangan. Bahkan orang perempuan yaitu istri ayah dan/ atau
istri saudara dijadikan obyek warisan yang dapat diwaris secara paksa.
Praktik ini berakhir dan dihapuskan oleh Islam dengan yang melarang
menjadikan wanita dijadikan sebagai warisan.
 6. Qishash
 Sudah diketahui bahwa bangsa Arab telah mempunyai aturan-aturan
yang didapati oleh adat dan kebiasaan. Seluruh kabilah telah
bertanggung jawab terhadap tindak pidana anggotanya, kecuali apabila
kabilah itu mengumumkan tebusan dalam masyarakat umum.
 Oleh karena itu, jarang wali dari orang yang kena pidana cukup
menerima qishash dari orang yang melakukan tindak pidana, lebih-
lebih apabila orang yang kena tindak pidana orang yang mulia atau
tuan dari kaumnya, bahkan mereka meluaskan tuntutan mereka
dengan suatu perluasan yang kadang-kadang sampai menjadikan
perang antara dua suku. Dan kebanyakan suku dari pelaku pidana
melindunginya, maka yang demikian ini menyebabkan keburukan-
keburukan dan perang-perang yang kadang-kadang penyelesaiannya
berkepanjangan (berlarut-larut)

More Related Content

What's hot

Ulum al qur’an
Ulum al qur’anUlum al qur’an
Ulum al qur’anMul Yadi
 
Sejarah perkembangan fiqh
Sejarah perkembangan fiqhSejarah perkembangan fiqh
Sejarah perkembangan fiqhindah pertiwi
 
Hadits Maudhu' (Imam Susanto)
Hadits Maudhu' (Imam Susanto)Hadits Maudhu' (Imam Susanto)
Hadits Maudhu' (Imam Susanto)Imam Susanto
 
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis Musyfi'ah Musyfi'ah
 
ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'an
ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'anppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'an
ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'anrinskynufussa
 
Review tafsir al manar
Review tafsir al manarReview tafsir al manar
Review tafsir al manarDodyk Fallen
 
Sumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhSumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhElla Aisah
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad SawMarhamah Saleh
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyadMarhamah Saleh
 
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Marhamah Saleh
 
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafi
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafiPerbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafi
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafiGatot Birowo - STIE AAS
 
Muhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabihMuhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabihYS YS
 

What's hot (20)

Ulum al qur’an
Ulum al qur’anUlum al qur’an
Ulum al qur’an
 
Sejarah perkembangan fiqh
Sejarah perkembangan fiqhSejarah perkembangan fiqh
Sejarah perkembangan fiqh
 
Tasyri' abad 2-4 H.
Tasyri' abad 2-4 H.Tasyri' abad 2-4 H.
Tasyri' abad 2-4 H.
 
Hadits Maudhu' (Imam Susanto)
Hadits Maudhu' (Imam Susanto)Hadits Maudhu' (Imam Susanto)
Hadits Maudhu' (Imam Susanto)
 
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
sejarah pertumbuhan dan perkembangan hadis
 
ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'an
ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'anppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'an
ppt pembukuan dan penerjemahan al-qur'an
 
Review tafsir al manar
Review tafsir al manarReview tafsir al manar
Review tafsir al manar
 
Sumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqhSumber sumber kaidah fiqh
Sumber sumber kaidah fiqh
 
Tasyri' masa sahabat
Tasyri'  masa sahabatTasyri'  masa sahabat
Tasyri' masa sahabat
 
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
Tasyri'  masa nabi Muhammad SawTasyri'  masa nabi Muhammad Saw
Tasyri' masa nabi Muhammad Saw
 
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
3. ‘am, khash, muthlaq, muqayyad
 
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
Presentasi Ushul Fiqh (Ta'rif, Tarikh, Mashadir)
 
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafi
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafiPerbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafi
Perbedaan tasawuf sunni dengan tasawuf falsafi
 
Ushul fiqh ppt
Ushul fiqh pptUshul fiqh ppt
Ushul fiqh ppt
 
Al Mutazilah
Al MutazilahAl Mutazilah
Al Mutazilah
 
Metodologi tafsir
Metodologi tafsirMetodologi tafsir
Metodologi tafsir
 
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)Ulumul hadits 1 (Pengantar)
Ulumul hadits 1 (Pengantar)
 
Ushul Fiqh
Ushul FiqhUshul Fiqh
Ushul Fiqh
 
Muhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabihMuhkam mutasyabih
Muhkam mutasyabih
 
Ppt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'anPpt ulumul qur'an
Ppt ulumul qur'an
 

Viewers also liked

Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8mas karebet
 
Tarikh tasyrik 5
Tarikh tasyrik 5Tarikh tasyrik 5
Tarikh tasyrik 5mas karebet
 
Membangun nalar intelektual azhari
Membangun nalar intelektual azhariMembangun nalar intelektual azhari
Membangun nalar intelektual azhariKhoirul Anam
 
Struktur masyarakat jahiliah stpm sej sem 2
Struktur masyarakat jahiliah stpm sej sem 2Struktur masyarakat jahiliah stpm sej sem 2
Struktur masyarakat jahiliah stpm sej sem 2azam_hazel
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'Marhamah Saleh
 
Fiqh al aulawiyyat (fiqh keutamaan) - dr yusouf al-qaradhawi
Fiqh al aulawiyyat (fiqh keutamaan) - dr yusouf al-qaradhawiFiqh al aulawiyyat (fiqh keutamaan) - dr yusouf al-qaradhawi
Fiqh al aulawiyyat (fiqh keutamaan) - dr yusouf al-qaradhawiMarina Nawia
 
Tarikh tasyrik 4
Tarikh tasyrik 4Tarikh tasyrik 4
Tarikh tasyrik 4mas karebet
 
Contoh Presentation PBS Sejarah Tingkatan 6 Penggal 2 2015 ( Kerja Kursus )
Contoh Presentation PBS Sejarah Tingkatan 6 Penggal 2 2015 ( Kerja Kursus )Contoh Presentation PBS Sejarah Tingkatan 6 Penggal 2 2015 ( Kerja Kursus )
Contoh Presentation PBS Sejarah Tingkatan 6 Penggal 2 2015 ( Kerja Kursus )Thanushah Soniyasee
 
Tarikh tasyri
Tarikh tasyriTarikh tasyri
Tarikh tasyriibn3ula
 
Bab 1 manusia dan masyarakat jahiliah
Bab 1 manusia dan masyarakat jahiliahBab 1 manusia dan masyarakat jahiliah
Bab 1 manusia dan masyarakat jahiliahKarsodikromo Yatiman
 
Pengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahPengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahdediromli
 
Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islam
Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islamTarikh tasyri' nota sejarah perundangan islam
Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islamYu Diey
 
2.2 pendidikan { SEJARAH STPM PENGGAL 2}
2.2 pendidikan { SEJARAH STPM PENGGAL 2}2.2 pendidikan { SEJARAH STPM PENGGAL 2}
2.2 pendidikan { SEJARAH STPM PENGGAL 2}Nurul Atikah
 
Contoh Kerja Kursus Sejarah STPM
Contoh Kerja Kursus Sejarah STPMContoh Kerja Kursus Sejarah STPM
Contoh Kerja Kursus Sejarah STPMKacang Pistachio
 

Viewers also liked (19)

Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8Tarikh tasyrik 8
Tarikh tasyrik 8
 
Tarikh tasyrik 5
Tarikh tasyrik 5Tarikh tasyrik 5
Tarikh tasyrik 5
 
Membangun nalar intelektual azhari
Membangun nalar intelektual azhariMembangun nalar intelektual azhari
Membangun nalar intelektual azhari
 
Takhashush
TakhashushTakhashush
Takhashush
 
Struktur masyarakat jahiliah stpm sej sem 2
Struktur masyarakat jahiliah stpm sej sem 2Struktur masyarakat jahiliah stpm sej sem 2
Struktur masyarakat jahiliah stpm sej sem 2
 
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'Presentasi  terminologi Tarikh Tayri'
Presentasi terminologi Tarikh Tayri'
 
Fiqh al aulawiyyat (fiqh keutamaan) - dr yusouf al-qaradhawi
Fiqh al aulawiyyat (fiqh keutamaan) - dr yusouf al-qaradhawiFiqh al aulawiyyat (fiqh keutamaan) - dr yusouf al-qaradhawi
Fiqh al aulawiyyat (fiqh keutamaan) - dr yusouf al-qaradhawi
 
Tarikh tasyrik 4
Tarikh tasyrik 4Tarikh tasyrik 4
Tarikh tasyrik 4
 
Arab Pra Islam
Arab Pra IslamArab Pra Islam
Arab Pra Islam
 
01 pengantar-ushul-fiqh
01 pengantar-ushul-fiqh01 pengantar-ushul-fiqh
01 pengantar-ushul-fiqh
 
SEJARAH ISLAM STPM PENGGAL 2 ( ASSALAM )
SEJARAH ISLAM STPM PENGGAL 2 ( ASSALAM )SEJARAH ISLAM STPM PENGGAL 2 ( ASSALAM )
SEJARAH ISLAM STPM PENGGAL 2 ( ASSALAM )
 
Contoh Presentation PBS Sejarah Tingkatan 6 Penggal 2 2015 ( Kerja Kursus )
Contoh Presentation PBS Sejarah Tingkatan 6 Penggal 2 2015 ( Kerja Kursus )Contoh Presentation PBS Sejarah Tingkatan 6 Penggal 2 2015 ( Kerja Kursus )
Contoh Presentation PBS Sejarah Tingkatan 6 Penggal 2 2015 ( Kerja Kursus )
 
sejarah stpm penggal 2
sejarah stpm penggal 2sejarah stpm penggal 2
sejarah stpm penggal 2
 
Tarikh tasyri
Tarikh tasyriTarikh tasyri
Tarikh tasyri
 
Bab 1 manusia dan masyarakat jahiliah
Bab 1 manusia dan masyarakat jahiliahBab 1 manusia dan masyarakat jahiliah
Bab 1 manusia dan masyarakat jahiliah
 
Pengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalahPengantar fikih muamalah
Pengantar fikih muamalah
 
Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islam
Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islamTarikh tasyri' nota sejarah perundangan islam
Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islam
 
2.2 pendidikan { SEJARAH STPM PENGGAL 2}
2.2 pendidikan { SEJARAH STPM PENGGAL 2}2.2 pendidikan { SEJARAH STPM PENGGAL 2}
2.2 pendidikan { SEJARAH STPM PENGGAL 2}
 
Contoh Kerja Kursus Sejarah STPM
Contoh Kerja Kursus Sejarah STPMContoh Kerja Kursus Sejarah STPM
Contoh Kerja Kursus Sejarah STPM
 

Similar to Tarikh tasyrik 2

Makalah Masa Periodisasi Islam Mekkah Madinah
Makalah Masa Periodisasi Islam Mekkah MadinahMakalah Masa Periodisasi Islam Mekkah Madinah
Makalah Masa Periodisasi Islam Mekkah MadinahFauzil Adzim
 
Faraidh tawazun complete
Faraidh tawazun completeFaraidh tawazun complete
Faraidh tawazun completeezz_ally
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah5inta
 
Arab pra islam
Arab pra islamArab pra islam
Arab pra islamThina Sasi
 
SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM TINGKATAN 4 PSI.pptx
SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM TINGKATAN 4 PSI.pptxSEJARAH PERUNDANGAN ISLAM TINGKATAN 4 PSI.pptx
SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM TINGKATAN 4 PSI.pptxmarisyakamila
 
Tasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_sawTasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_sawAZA Zulfi
 
Kesejahteraan umat
Kesejahteraan umatKesejahteraan umat
Kesejahteraan umatAjeng Faiza
 
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan UmatMasyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan UmatRizki Amalia
 
Konsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamKonsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamAzman Ariffin
 
Definisi syariat islam
Definisi syariat islamDefinisi syariat islam
Definisi syariat islamArya Ningrat
 
BAB 2 Tamadun Islam.pptx
BAB 2 Tamadun Islam.pptxBAB 2 Tamadun Islam.pptx
BAB 2 Tamadun Islam.pptxHellenLam1
 
Bab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islamBab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islamninawariz
 
Bab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun IslamBab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun Islamwan arizwnb
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanzahfath06
 
5.1 Definisi Tamadun Islam
5.1 Definisi Tamadun Islam5.1 Definisi Tamadun Islam
5.1 Definisi Tamadun IslamWanBK Leo
 
Tasyri' arab pra islam
Tasyri' arab pra islamTasyri' arab pra islam
Tasyri' arab pra islamMarhamah Saleh
 
Tasyri masa daulah umayyah
Tasyri masa daulah umayyahTasyri masa daulah umayyah
Tasyri masa daulah umayyahjefrihilda
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Arya Ningrat
 

Similar to Tarikh tasyrik 2 (20)

Makalah Masa Periodisasi Islam Mekkah Madinah
Makalah Masa Periodisasi Islam Mekkah MadinahMakalah Masa Periodisasi Islam Mekkah Madinah
Makalah Masa Periodisasi Islam Mekkah Madinah
 
Faraidh tawazun complete
Faraidh tawazun completeFaraidh tawazun complete
Faraidh tawazun complete
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Arab pra islam
Arab pra islamArab pra islam
Arab pra islam
 
SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM TINGKATAN 4 PSI.pptx
SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM TINGKATAN 4 PSI.pptxSEJARAH PERUNDANGAN ISLAM TINGKATAN 4 PSI.pptx
SEJARAH PERUNDANGAN ISLAM TINGKATAN 4 PSI.pptx
 
Bab 6
Bab 6Bab 6
Bab 6
 
Makalah ke 2.docx
Makalah ke 2.docxMakalah ke 2.docx
Makalah ke 2.docx
 
Tasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_sawTasyri pada masa_nabi_saw
Tasyri pada masa_nabi_saw
 
Kesejahteraan umat
Kesejahteraan umatKesejahteraan umat
Kesejahteraan umat
 
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan UmatMasyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat
Masyarakat Madani dan Kesejahteraan Umat
 
Konsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islamKonsep asas tamadun islam
Konsep asas tamadun islam
 
Definisi syariat islam
Definisi syariat islamDefinisi syariat islam
Definisi syariat islam
 
BAB 2 Tamadun Islam.pptx
BAB 2 Tamadun Islam.pptxBAB 2 Tamadun Islam.pptx
BAB 2 Tamadun Islam.pptx
 
Bab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islamBab 2 tamadun islam
Bab 2 tamadun islam
 
Bab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun IslamBab 2 : Tamadun Islam
Bab 2 : Tamadun Islam
 
Islam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaanIslam dan kebudayaan
Islam dan kebudayaan
 
5.1 Definisi Tamadun Islam
5.1 Definisi Tamadun Islam5.1 Definisi Tamadun Islam
5.1 Definisi Tamadun Islam
 
Tasyri' arab pra islam
Tasyri' arab pra islamTasyri' arab pra islam
Tasyri' arab pra islam
 
Tasyri masa daulah umayyah
Tasyri masa daulah umayyahTasyri masa daulah umayyah
Tasyri masa daulah umayyah
 
Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1Definisi syariat islam 1
Definisi syariat islam 1
 

More from mas karebet

Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24mas karebet
 
Struktur sistem informasi manajemen
Struktur sistem informasi manajemenStruktur sistem informasi manajemen
Struktur sistem informasi manajemenmas karebet
 
Etika bisnis dalam bidang produksi, konsumsi dan distribusi
Etika bisnis dalam bidang produksi, konsumsi dan distribusiEtika bisnis dalam bidang produksi, konsumsi dan distribusi
Etika bisnis dalam bidang produksi, konsumsi dan distribusimas karebet
 
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.SiPajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Simas karebet
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikmas karebet
 
teori produksi estimasi
teori produksi estimasiteori produksi estimasi
teori produksi estimasimas karebet
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaanmas karebet
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaanmas karebet
 
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baruberbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen barumas karebet
 
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerialBab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerialmas karebet
 
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)mas karebet
 
Analisis common size
Analisis common sizeAnalisis common size
Analisis common sizemas karebet
 
perbedaan bunga dan bagi hasil
perbedaan bunga dan bagi hasilperbedaan bunga dan bagi hasil
perbedaan bunga dan bagi hasilmas karebet
 
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariah
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariahAdministrasi dan proses pembiayaan pada bank syariah
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariahmas karebet
 
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmumas karebet
 
Peran ojk operasional pengawasan final
Peran ojk operasional pengawasan finalPeran ojk operasional pengawasan final
Peran ojk operasional pengawasan finalmas karebet
 
Sejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahSejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahmas karebet
 
mengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitianmengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitianmas karebet
 

More from mas karebet (20)

Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
Perpajakan PPh Pasal 23 dan 24
 
Struktur sistem informasi manajemen
Struktur sistem informasi manajemenStruktur sistem informasi manajemen
Struktur sistem informasi manajemen
 
Etika bisnis dalam bidang produksi, konsumsi dan distribusi
Etika bisnis dalam bidang produksi, konsumsi dan distribusiEtika bisnis dalam bidang produksi, konsumsi dan distribusi
Etika bisnis dalam bidang produksi, konsumsi dan distribusi
 
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.SiPajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
Pajak penghasilan dosen pak taufikur rohman M.Si
 
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistikstruktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
struktur pasar persaingan sempurna monopoli monopolistik
 
teori produksi estimasi
teori produksi estimasiteori produksi estimasi
teori produksi estimasi
 
estimasi permintaan
estimasi permintaanestimasi permintaan
estimasi permintaan
 
teori permintaan
teori permintaanteori permintaan
teori permintaan
 
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baruberbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
 
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerialBab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
Bab 1 pengertian ruang lingkup ekonomi manajerial
 
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
Analisis laporan sumber & penggunaan kas (arus kas)
 
Analisis trend
Analisis trendAnalisis trend
Analisis trend
 
Analisis common size
Analisis common sizeAnalisis common size
Analisis common size
 
perbedaan bunga dan bagi hasil
perbedaan bunga dan bagi hasilperbedaan bunga dan bagi hasil
perbedaan bunga dan bagi hasil
 
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariah
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariahAdministrasi dan proses pembiayaan pada bank syariah
Administrasi dan proses pembiayaan pada bank syariah
 
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmupengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
pengertian filsafat dan substansi filsafat ilmu
 
Peran ojk operasional pengawasan final
Peran ojk operasional pengawasan finalPeran ojk operasional pengawasan final
Peran ojk operasional pengawasan final
 
Sejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariahSejarah pemikiran ekonomi syariah
Sejarah pemikiran ekonomi syariah
 
mengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitianmengidentifikasi masalah penelitian
mengidentifikasi masalah penelitian
 
proses riset
proses risetproses riset
proses riset
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Tarikh tasyrik 2

  • 2. A. PENDAHULUAN  Nabi Muhammad saw mendapatkan wahyu dari Allah SWT pertama kali pada hari Senin tanggal 17 Ramadhan tahun ke-41 dari kelahirannya, bertepatan dengan tanggal 6 Agustus 610 M. Semenjak saat itu, Muhammad bin Abdullah mengemban amanat nubuwwah dari Allah SWT untuk membawa agama Islam ke tengah-tengah manusia, yang ternyata merupakan sebuah ajaran yang merombak seluruh system social, terutama system hukum yang ada pada masyarakat Jahiliyyah Muhammad Ridho, Muhammad Rasul Allah Shalla Alllahu 'alayhi wa Sallama, cet. V (Kairo: Dar al-Ihya' al-'Arabiyyah, 1966 M / 1385 H) hlm. 59.
  • 3.  Hukum Islam (Islamic Law) merupakan perintah-perintah suci dari Allah SWT yang mengatur seluruh aspek kehidupan setiap Muslim, dan meliputi materi-materi- materi hukum secara murni serta materi-materi spiritual keagamaan. Melalui penelitian sejarah yang empiris, Joseph Schacht menyebut Islamic Law sebagai ringkasan dari pemikiran Islam, manifestasi way of life Islam yang sangat khas, dan bahkan sebagai inti dari Islam itu sendiri.  Joseph Schacht, An Introduction to Islamic Law, cet. II (Oxford: Oxford University Press, 1964), hlm. 1.  S.D. Goitein, "The Birth-Hour of Muslim Law; an Essay in Exegesis" dalam Jurnal The Muslim World, vol. L (Hartdford: The Hartdford Seminary Foundation, 1960), hlm. 23. Schacht, An Introduction…, hlm. 1.
  • 4. B. Sejarah Arab Pra-Islam  Sejarah penetapan hukum Islam tidak terlepas dari pengaruh kondisi sosio-kultural masyarakat Arab Jahiliyah. Masyarakat Arab Jahiliyah adalah masyarakat yang memiliki ketaatan yang tinggi terhadap kepercayaan nenek moyang, berani, gemar sastra dan jarang melanggar janji.Pola kehidupan masyarakat Arab pada masa itu dengan cara berpindah-pindah (nomaden).
  • 5.  Kenyataan ini membuat suku-suku di Arab membentuk suatu perkumpulan yang lebih besar. Mereka juga menanamkan rasa kesetiaan pada kaum dan sekutu-sekutunya. Hanya suku yang dapat menjamin keamanan anggotanya.  Doktrin ini dinamai dengan muru’ah. Muruah diartikan sebagai keberanian dalam berperang, pengabdian terhadap tugas untuk melakukan pembalasan kesalahan yang dilakukan terhadap suku, melindungi para anggota yang lemah dan menghadapi yang kuat.  Doktrin ini dijaga dari generasi ke generasi, setiap anggota wajib membela saudara sesuku dan taat terhadap pemimpin.
  • 6.  Dibidang keagamaan, orang Arab Pra-Islam memiliki beberapa tradisi menyembah tuhan. Ada yang menyembah matahari, bulan, bintang, dan melalui perantara berhala. Di antara berhala-berhala yang paling dikenal yaitu Manata, Lata, dan Uzza.  Orang-orang Arab yang menyembah berhala sebenarnya telah mengenal Allah, sayangnya berhala- berhala tersebut dijadikan sebagai keluarga Allah dan wajib pula untuk di sembah. Setiap tahunnya, masyarakat Arab Jahiliyah melakukan ibadan mengelilingi ka’bah dengan cara mereka masing.
  • 7.  Dibidang ekonomi, masyarakat Arab Jahiliyah mengandalkan penghasilannya dari sektor perdagangan. Pedagang yang memiliki modal besar akan lebih menguasai pasar dari pada pedagang yang bermodal kecil. Sering terjadi tindakan diskriminasi.  Hak-hak rakyat miskin tidak pernah diperhatikan bahkan mereka sering kali ditindas, harta anak-anak yatim dipergunakan dengan sewenang-wenang, dan masih banyak sisi gelap kondisi masasyarakat Arab Pra-Islam.
  • 8.  Secara umum, periode Makkah pra-Islam disebut sebagai periode Jahiliyyah yang berarti kebodohan dan barbarian. Secara nyata, dinyatakan oleh Philip K. Hitti, masyarakat Makkah pra-Islam adalah masyarakat yang tidak memiliki takdir keistimewaan tertentu (no dispensation), tidak memiliki nabi tertentu yang terutus dan memimpin (no inspired prophet) serta tidak memiliki kitab suci khusus yang terwahyukan (no revealed book) dan menjadi pedoman hidup.
  • 9.  Sehubungan dengan sejarah kemanusiaan, hukum Jahiliyyah ternyata membuat keberpihakan pada kelompok tertentu yang dapat disebut memiliki karakter rasial, feudal dan patriarkhis.  1. Karakter Rasial  Sifat pertama, rasial, yang terdapat pada hukum Jahiliyyah bisa ditunjukkan dengan adanya perasaan kebangsaan yang berlebihan (ultra nasionalisme) dan kesukuan ('ashabiyyah) serta adanya pembelaan terhadap orang- orang yang berada dalam komunitas kesukuan (qabilah) yang sama.
  • 10.  Pada masyarakat Arab pra-Islam, dikenal istilah al- 'ashabiyyah atau al-qawmiyyah yang berarti kecenderungan seseorang untuk membela dengan mati-matian terhadap orang-orang yang berada di dalam qabilah-nya dan dalam qabilah lain yang masuk ke dalam perlindungan qabilah-nya. Benar atau salah posisi seseorang di dalam hukum, asal dia dinilai sebagai inner group-nya, pasti akan selalu dibela mati- matian ketika berhadapan dengan orang yang dinilai sebagai outer group-nya.
  • 11.  2. Karakter Feudal  Karakter feudal pada hukum Arab pra-Islam tergambar dengan adanya superioritas yang dimiliki oleh kaum kaya dan kaum bangsawan di atas kaum miskin dan lemah.  Kehidupan dagang yang banyak dijalani oleh orang Arab Makkah pada waktu itu yang mengutamakan kesejahteraan materi menjadikan tumbuhnya superioritas golongan kaya dan bangsawan di atas golongan miskin dan lemah.  Kaum kaya dan bangsawan Arab pra-Islam adalah pemegang tampuk kekuasaan dan sekaligus menjadi golongan yang makmur dan sejahtera di Makkah, kebalikan dari kaum miskin dan lemah.
  • 12.  Sistem hukum dan sejarah perbudakan di kalangan Arab pra-Islam merupakan bukti kuat adanya karakter feudal pada hukum Jahiliyyah masyarakat Arab pra- Islam tersebut.  Budak adalah manusia rendahan yang memiliki derajat jauh di bawah rata-rata manusia pada umumnya, bisa diperjualbelikan, bisa diperlakukan apa saja oleh pemiliknya, dan tidak memiliki hak-hak asasi manusia sewajarnya selaku seorang manusia.
  • 13.  3. Karakter Patriarkhis  Karakter berikutnya yang melekat kuat pada hukum Jahiliyyah adalah patriarkhis. Dalam penelitian Haifaa, kaum lelaki pada waktu itu memegang kekuasaan yang tinggi dalam relasi laki-laki dengan perempuan, diposisikan lebih tinggi di atas kaum perempuan, Kaum perempuan mendapatkan perlakuan diskriminatif, tidak adil dan bahkan dianggap sebagai biang kemelaratan dan symbol kenistaan (embodiment of sin).
  • 14.  Dalam sistem hukum Jahiliyyah, perempuan tidak memperoleh hak warisan, bahkan dijadikan sebagai harta warisan itu sendiri. Kelahiran anak perempuan dianggap sebagai aib, sehingga banyak yang kemudian dikubur hidup-hidup ketika masih bayi. Secara singkat, dalam istilah Haifaa, perempuan diperlakukan sebagai a thing dan bukan sebagai a person.
  • 15. B. Tasyri’ Periode Mekkah Dan Madinah  Hukum islam pada masa Nabi Muhammad Saw dapat dibedakan menjadi dua fase: fase Mekkah dan Madinah. Adapun masyarakat pada fase Mekkah dapat di cirikan sebagai berikut: 1. Jumlah muslim masih minoritas 2. Kekuatan yang dimiliki masih sangat lemah 3. Dikucilkan dari masyarakat Mekkah saat itu (blokade ekonomi) Oleh karena itulah langkah awal yang dilakukan Nabi Muhammad Saw saat itu adalah menguatkan akidah terlebih dahulu sebagai pondasi amaliah ibadah.
  • 16.  Dalam al-Qur’an fase Mekkah ayat yang turun rata- rata seputar penolakan terhadap syirik dan mengajak kepada ketauhidan dan hikmah dari kisah terdahulu. Pada fase ini al-Qur’an masih sedikit membahas masalah ibadah kecuali setelah hijrah tetapi erat kaitannya dengan ibadah, seperti pengharaman bangkai, darah, semblihan yang tidak menyebutkan nama Tuhan.
  • 17.  Pada saat Rasulullah hijrah ke Madinah, beliau disambut dengan meriah oleh pengikut-pengikutnya, selain itu umat muslim sudah bisa meninggalkan aqidah lamanya. Ciri-ciri masyarakat fase Madinah sebagai berikut:[6] 1. Jumlahnya telah banyak serta berkualitas 2. Mengeliminasi permusuhan dalam rangka mengesakan Allah SWT 3. Telah adanya syariat Islam untuk mencapai kebaikan dalam masyarakat 4. Membentuk aturan damai dalam perang
  • 18.  Adapun syariat yang muncul ketika fase Madinah seperti muamalat, jihad, jinayat, mawarits, wasiat, talak, sumpah, dan peradilan.  Pada fase ini dapat dijelaskan bahwa kekuasaan hukum didasarkan kepada Rasulullah Saw secara langsung tanpa campur tangan orang lain. Sementara sumber yang digunakan adalah wahyu, baik yang matlu yaitu al-Quran ataupun ghoiru matlu yaitu Sunnah, sehingga pada masa ini belum penah terjadi perselisihan dalam hukum. Dan kebanyakan dari ayat-ayat yang diturunkan berkenaan atau sesuai dengan suatu peristiwa atau menjadi jawaban dari pertanyaan.
  • 19. C. HUKUM YANG BERLAKU PADA ZAMAN JAHILIYAH 1. Perkawinan  Ada beberapa jenis perkawinan yang dipraktikan dikalangan masyarakat Arab, sebagian diakui keabsahannya oleh hukum Islam dan sebagian lain dihapuskan karena tidak bersesuaian dengan jiwa hukum Islam : a. Poligami, merupakan praktik yang sudah melembaga di masyarakat Arab, namun poligami yang dilaksanakan tidak ada aturan dan batas-batasnya. Seorang laki-laki boleh menikahi perempuan sebayak-banyaknya tanpa batas maksimal
  • 20.  b. Istibdla, yakni seorang suami meminta istrinya untuk berhubungan badan dengan laki-laki mulia atau mempunyai kelebihan sesuatu, setelah hamil si suami tidak mencampurinya hingga istrinya melahirkan. Tujuan dari perkawinan ini adalah untuk mendapatkan gen, sifat, atau keturunan terhormat atau istimewa. Rahthun, atau poliandri, yaitu seorang perempuan mempunyai pasangan laki-laki lebih dari seorang. d. Maqthu, seorang anak tiri menikahi ibu tirinya ketika ayahnya meninggal. Isyaratnya, ketika si ayah meninggal, si anak melemparkan kain kepada ibu tirinya sebagai pertanda ia menyukai ibu tirinya, dan ibu tiri tersebut tidak dapat menolak.
  • 21.  2. Riba  Menurut Muhammad Abduh (w. 1905) dan muridnya, Muhammad Rashid Ridha, ketika menjelaskan bentuk riba yang dilarang pada masa pra-Islam, mereka menegaskan bahwa riba pada masa pra-Islam dipraktekkan dalam bentuk tambahan pembayaran yang diminta dari pinjaman yang telah melewati batas tempo pembayaran, sehingga mengalami penangguhan yang menyebabkan meningkatnya pembayaran hutang tersebut.  Dari Ibn Zaid bahwa ayahnya mengutarakan bahwa “riba pada masa jahiliyah adalah dalam pelipatgandaan dan umur (hewan). Seseorang yang berutang, bila tiba masa pembayarannya, ditemui oleh debitor dan berkata kepadanya, “Bayarlah atau kamu tambah untukku.” Maka apabila kreditor memiliki sesuatu (untuk pembayarannya), ia melunasi utangnya, dan bila tidak ia menjadikan utangnya (bila seekor hewan) seekor hewan yang lebih tua usianya (dari yang pernah dipinjamnya).
  • 22.  Apabila yang dipinjamnya berumur setahun dan telah memasuki tahun kedua (binti makhadh), dijadikannya pembayarannya kemudian binti labun yang berumur dua tahun dan telah memasuki tahun ketiga. Kemudian menjadi hiqqah (yang memasuki tahun keempat), dan seterusnya menjadi jaz’ah (yang memasuki tahun kelima), demikian berlanjut. Sedangkan jika yang dipinjamnya materi (uang), debitor mendatanginya untuk menagih, bila ia tidak mampu, ia bersedia melipatgandakannya sehingga menjadi 100, di tahun berikutnya menjadi 200 dan bila belum lagi terbayar dijadikannya 400. Demikian setiap tahun sampai ia mampu membayar.
  • 23. 3. Anak angkat  Pengangkatan anak (adopsi) merupakan adat kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat Arab Jahiliyah, walaupun anak tersebut jelas mempunyai orang tua sendiri. Anak yang diangkat mempunyai hak-hak yang sama dengan hak-hak anak kandung, misalnya nasab dan warisan.  Orang yang telah diadopsi (diangkat anak) oleh si mati berhak mendapatkan harta peninggalannya seperti anak keturunan si mati. Dalam segala hal, ia dianggap serta diperlakukan sebagai anak kandung dan dinasabkan kepada ayah angkatnya, bukan kepada ayah kandungnya.
  • 24.  4. Warisan  Hukum kewarisan adat Arab pada zaman Jahiliyah menetapkan tatacara pembagian warisan dalam masyarakat yang didasarkan atas hubungan nasab atau kekerabatan, dan hal itu pun hanya diberikan kepada keluarga yang laki-laki saja, yaitu laki-laki yang sudah dewasa dan mampu memanggul senjata guna mempertahankan kehormatan keluarga dan melakukan peperangan serta merampas harta peperangan.  Perempuan dan anak-anak tidak mendapatkan warisan, karena dipandang tidak mampu memangul senjata guna mempertahankan kehormatan keluarga dan melakukan peperangan serta merampas harta peperangan. Bahkan orang perempuan yaitu istri ayah dan/ atau istri saudara dijadikan obyek warisan yang dapat diwaris secara paksa. Praktik ini berakhir dan dihapuskan oleh Islam dengan yang melarang menjadikan wanita dijadikan sebagai warisan.
  • 25.  6. Qishash  Sudah diketahui bahwa bangsa Arab telah mempunyai aturan-aturan yang didapati oleh adat dan kebiasaan. Seluruh kabilah telah bertanggung jawab terhadap tindak pidana anggotanya, kecuali apabila kabilah itu mengumumkan tebusan dalam masyarakat umum.  Oleh karena itu, jarang wali dari orang yang kena pidana cukup menerima qishash dari orang yang melakukan tindak pidana, lebih- lebih apabila orang yang kena tindak pidana orang yang mulia atau tuan dari kaumnya, bahkan mereka meluaskan tuntutan mereka dengan suatu perluasan yang kadang-kadang sampai menjadikan perang antara dua suku. Dan kebanyakan suku dari pelaku pidana melindunginya, maka yang demikian ini menyebabkan keburukan- keburukan dan perang-perang yang kadang-kadang penyelesaiannya berkepanjangan (berlarut-larut)