Ilmu rijal hadis membahas keadaan para perawi hadis dari segi aktivitas mereka meriwayatkan hadis dan diterima atau tidaknya periwayatan mereka. Ilmu jarh dan ta'dil membedah keadaan para perawi dari segi ada atau tidaknya cacat yang mempengaruhi kredibilitas mereka. Ulama menjadikan dalil-dalil Alquran dan hadis dalam menilai perawi. Metode penilaian meliputi pertimbangan karakter perawi, isi hadis, dan konsensus ul
2. IILLMMUU RRIIJJAALL HHAADDIISS
Ilmu rijal hadis adalah : ilmu yang membahas
keberadaan para rijal hadis atau para rawi
(transmitter hadis), ilmu ini ada 2 macam :
Ilmu Tarikh al-Ruwah/ilmu tarikh al-Rijal :
yaitu ilmu yang membahas keadaan para
rawi dari segi aktifitas mereka
meriwayatkan hadis
Ilmu Jarh dan Ta’dil : Ilmu yang membahas
keadaan para rawi dari segi diterima atau
tidaknya periwayatan mereka
2
3. DDeeffiinniissii JJaarrhh aattaauu
TTaarrjjiihh
• Munculnya suatu sifat pada diri perawi yang
menodai sifat adilnya atau mencacatkan
hafalan dan kekuatan ingatannya, yang
mengakibatkan gugur, lemah riwayatnya,
bahkan tertolak riwayatnya
• Mensifati seorang perawi dengan sifat-sifat
yang dapat menyebabkan lemahnya
periwayatan atau tidak diterimanya riwayat
yang disampaikan
3
4. 4
Definisi TTaa’’ddiill aattaauu
‘‘AAddll
Mensifati perawi dengan sifat-sifat
yang baik, sehingga tampak jelas
keadilannya dan karenanya riwayat
yang disampaikan dapat diterima
Orang yang tidak memiliki sifat
mencacatkan keagamaan dan muru’ah
,sehingga khabar dan kesaksiannya
bisa diterima, jika dipenuhi syarat-syarat
lain.
5. Ilmu Jarh dan
Ta’dil
العلم الذي يبحث في أحوال الرواة من حيث
قبول رواتهم أو ردها
Ilmu yang membahas keadaan
para rawi dari segi diterima dan
ditolaknya periwayatan mereka
5
6. Dalil Yang Dijadikan Dasar Ulama TTeennttaanngg JJaarrhh ddaann TTaa’’ddiill
يأيها الذين أمنوا إن جاءكم فاسق بنبإ فتبينوا أن تصيبوا قوما
(بجهالة فتصبحوا على مافعلتم نادمين (الحجرات : 6
Hai orang mukmin, jika datang kepadamu orang fasiq
dengan membawa berita, maka selidikilah. Mungkin
kamu dapat mendatangkan musibah kepada kaum
karena ketidaktahuan, akhirnya kamu menyesal karena
perbuatanmu.
واستشهدوا شهدين من رجالكم ممن ترضون من الشهدأء
Dan carilah saksi dua orang….saksi-saksi dari dua orang
yang kamu ridha terhadap mereka…(al-Baqarah :282)
6
7. Perkembangan IIllmmuu JJaarrhh
ddaann TTaa’’ddiill
EEmmbbrriioo pprraakktteekk mmeenn--jjaarrhh
ddaann mmeenn--ttaa’’ddiill ssuuddaahh aaddaa
sseejjaakk RRaassuullllaahh ssaaww mmaassiihh
hhiidduupp
PPaarraakktteekk JJaarrhh ddaann TTaa’’ddiill
ddiiccoonnttoohhkkaann llaannggssuunngg oolleehh
RRaassuulluullllaahh ssaaww sseennddiirrii
نعم عبدالله خالد بن الوالد سيفنعم عبدالله خالد بن الوالد سيفععمم ععببدداالل خخااللدد ببنن االلووااللدد سسييفف
ممنن سسييووفف االل
7
9. KKaaiiddaahh--KKaaiiddaahh JJaarrhh ddaann TTaa’’ddiill
1) Global dalam menunjukkan pujian, dan rinci dalam menunjukkan cacat
2) Ta’dil didahulukan atas jarh
3) Jarh didahulukan atas ta’dil
4) Jika terjadi pertentangan antara kritikan yang memuji dan yang mencela,
maka yang harus dimenangkan adalah kritikan yang memuji, kecuali jika
kritikan yang mencela dijelaskan sebab-sebabnya.
5) Apabila kritikus yang mengemukakan ketercelaan adalah orang yang
tergolong daif, maka kritikannya terhadap orang yang tsiqah tidak dapat
diterima
6) Al-Jarh tidak diterima, kecuali setelah ditetapkan (diteliti secara cermat)
dengan adanya kehawatiran terjadinya kesamaan tentang orang2 yang
dicelanya.
7) Al-jarh yang dikemukakan oleh orang yang mengalami permusuhan dalam
masalah keduniawian tidak perlu diperhatikan.
9
10. AAll--JJaarrhh KKoonnttrraa AAll--TTaa’’ddiill
Pendapat pertama mendahulukan al-jarh dari al-ta’dil
Pendapat kedua mengambilan penilaian dengan
suara mayoritas
Pendapat ketiga mendahulukan pujian atas celaan,
disertai penjelasan sebab2 celaan
Pendapat keempat menangguhkan penilaian
sampai ada bukti lain yang menguatkan apakah
periwayat kontroversi itu termasuk orang yang adil
atau cacat
10
12. Tingkatan Al-Jarh
1) Jarh dengan menggunakan ungapan yang
sangat buruk dan sangat memberatkan
kepada orang yang dicacat
2) Jarh dengan menggunakan kata yang lebih
lunak, yang berkisar pada dusta
3) Jarh dengan menggunakan kata yang lebih
lunak yang menunjukkan bahwa hadisnya
ditolak oleh orang banyak, atau tidak ditulis
4) Jarh dengan menggunakan kata yang lebih
lunak lagi
5) Jarh dengan menggunakan kata-kata yang
menunjukkan cacat ringan
12