1. Beberapa jajanan seperti bakso, sosis mie, dan es semangka kerap mengandung zat kimia berbahaya seperti boraks, formalin, dan Rhodamin B yang berbahazan bagi kesehatan.
2. Uji coba sederhana seperti memberikan bakso kepada kucing dapat mendeteksi penggunaan boraks pada makanan tersebut.
3. Pemerintah telah menetapkan standar keamanan pangan untuk mencegah paparan zat berbahaya p
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Zat kimia berbahaya pada jajanan sekolah
1. 1. Elis Mawati Bulolo
2. Linda Rosita
PERLINDUNGAN WARGA DARI
ZAT BERBAHAYA YANG
TERKANDUNG DALAM
MAKANAN DAN MINUMAN.
2. LATAR BELAKANG
Makanan jajanan adalah makanan dan minuman yang dipersiapkan
dan dijual oleh pedagang kaki lima di jalanan dan di tempat-tempat
keramaian umum lain yang langsung dimakan atu dikonsumsi tanpa
pengolahan atau persiapan lebih lanjut. Istilah makanan jajanan
tidak jauh dari istilah junk food, fast food, dan street 6 food
3. Dasar Hukum Pelarangan Bahan
Kimia Berbahaya dalam Pangan
Dalam UU Pangan tahun 2012 Pasal 75 ayat 1 dijelaskan bahwa ‘Setiap Orang yang
melakukan produksi Pangan untuk diedarkan dilarang menggunakan:
a. bahan tambahan pangan yang melampaui ambang batas maksimal yang
ditetapkan;
b. Ketentuan mengenai ambang batas maksimal dan bahan yang dilarang diatur
dengan atau berdasarkan Peraturan Pemerintah.
Ketentuan mengenai bahan yang dilarang tersebut diatur dalam Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 033 Tahun 2012 Tentang Bahan Tambahan Pangan (BTP) , tertuang
dalam lampiran II mengenai Bahan yang Dilarang Digunakan Sebagai BTP antara lain
Asam borat dan senyawanya (Boric acid)
Asam salisilat dan garamnya (Salicylic acid and its salt)
Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)
Dulsin (Dulcin)
Kalium bromat (Potassium bromate)
Kalium klorat (Potassium chlorate)
Kloramfenikol (Chloramphenicol)
Minyak nabati yang dibrominasi (Brominated vegetable oils)
Nitrofurazon (Nitrofurazone)
Dulkamara (Dulcamara)
4. Pasal 90 Setiap orang dilarang mengedarkan pangan tercemar,
berupa pangan yang:
a. mengandung bahan beracun, berbahaya, atau yang dapat
membahayakan kesehatan atau jiwa manusia;
b. mengandung cemaran yang melampaui ambang batas
maksimal yang ditetapkan;
c. mengandung bahan yang dilarang digunakan dalam kegiatan
atau proses Produksi Pangan;
d. mengandung bahan yang kotor, busuk, tengik, terurai, atau
mengandung bahan nabati atau hewani yang berpenyakit atau
berasal dari bangkai;
e. diproduksi dengan cara yang dilarang; dan/atau
f. sudah kedaluwarsa.
5. Pasal 86 UU Pangan ayat (2) Setiap Orang yang memproduksi dan
memperdagangkan Pangan wajib memenuhi standar Keamanan Pangan dan
Mutu Pangan.
Pasal 94 Pangan mengatur mengenai sanksi terhadap setiap orang yang
melanggar standar keamanan pangan dan mutu pangan.
(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 86 ayat (2) mengenai pemenuhan standar Mutu Pangan, Pasal 90 ayat
(1) mengenai Pangan tercemar,
(2)Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:
1. denda;
2. penghentian sementara dari kegiatan, produksi, dan/atau peredaran;
3. penarikan Pangan dari peredaran oleh produsen;
4. ganti rugi; dan/atau
5. pencabutan izin.
Pasal 140 UU Pangan mengatur tentang sanksi pidana terhadap orang yang
melanggar pasal 86 ayat (2) UU Pangan.
“Setiap Orang yang memproduksi dan memperdagangkan Pangan yang
dengan sengaja tidak memenuhi standar Keamanan Pangan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 86 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 2 (dua) tahun atau denda paling banyak Rp4.000.000.000,00 (empat
miliar rupiah).”
6. Pasal 21
(1) Agar masyarakat terhidar dari makanan dan minuman yang dapat
membahayakan kesehatan, pemerintah menetapkan standar dan
persyaratan kesehatan agar makanan dan minuman yang
bersangkutan aman dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat.
Pasal 386
(1) Barang siapa menjual, menawarkan atau menyerahkan barang
makanan, minuman atau obat-obatan yang diketahuinya bahwa itu
dipalsukan, sedangkan hal itu disembunyikannya, diancam dengan
pidana penjara paling lama empat tahun.
(2) Barang makanan dan minuman atau obat-obatan itu dipalsukan,
bila nilainya atau faedahnya menjadi berkurang karena sudah
dicampur dengan bahan lain.
7.
8. 1. Bakso
Bakso menjadi jajanan yang digemari oleh anak
sekolahan. Penyajiannya memakai kuah saja sudah cukup
enak untuk dinikmati dan mudah dibawa kemana-mana.
Tapi sayangnya bakso kerap menjadi sasaran empuk
untuk diberi bahan pengawet berbahaya seperti, boraks
dan formalin.
9. Sosis mie
Sudah bukan rahasia lagi kalau mie banyak seringkali
mengggunakan pengawet yang berbahaya bagi tubuh,
seperti boraks. Cirinya adalah mie tersebut memiliki
tekstur yang lebih kenyal, lebih mengkilat, tidak mudah
putus dan tidak lengket.
Es Semangka
Dalam hal ini sering kali digunakan pewarna yang berupa
Rhodamin B untuk membuat warna es semangka
kelihatan mencolok merah. Dan memakai pemanis
berbahaya seperti Siklamat.
10.
11.
12. Zat kimia berbahaya yang terdapat pada makanan/minuman
Rhodamin B
Zat ini umumnya digunakan sebagai zat pewarna kimia
dalam proses bioteknologi. Dan jelas dari fungsinya saja,
Rofamin B bukanlah zat yang layak ataupun aman
dikonsumsi Oleh manusia. Akibatnya jika sampai
dikonsumsi akan mengganggu sistem pencernaan Hingga
kanker dan kematian. Biasanya zat ini digunakan untuk
memberikan warna merah Pada makanan. Misalnya :
lolipop, es semangka dll
13. Siklamat
Siklamat merupakan bahan kimia berupa pemanis buatan,
dimana sensasi rasa yang dihasilkannya, jauh lebih kuat
ketimbang gula. Tapi sayang, zat kimia ini sangat berbahaya
Karena dapat menyebabkan masalah pencernaan dan
bersifat karsinogenik alias pemicu kanker.
Sakarin
Hampir sama dengan siklamat, sakarin pun merupakan zat
kimia yang sering digunakan sebagai pemanis buatan. Ciri
utama adalah, makanan yang mengandung sakarin akan
menimbulkan efek rasa pahit di lidah setelah
mengkonsumsinya. Jika terlalu banyak, sakarin bisa
menyebabkan timbulnya tumor dibagian kantung kemih.
14. Boraks
Boraks sejatinya adalah bahan yang dipakai untuk
pembuatan pupuk. Pedagang atau produsen makanan
biasanya mencapur bahan berbentuk serbuk ini kedalam
bahan makanan supaya memberikan efek kenyal dan
renyah. Makanan yang biasanya ditambahin boraks adalah
bakso, ketupat, roti kerucut, wadah es krim, ayam crispy
dll.
15. Cara Mengetahui Makanan atau Minuman yang mengandung Zat berbaha
Uji coba bakso mengandung boraks
Siapkan 2 bakso sebagai perbandingan yang Anda
beli lalu berikan kepada kucing tersebut, jika kucing
tersebut memakan bakso dari salah satu yang Anda
berikan berarti bakso tersebut tidak mengandung
boraks atau jenis bahan pengawet lainnya. Tetapi jika
kucing Anda tidak memakan atau enggan mencium
bakso tersebut bisa jadi bakso tersebut sudah
mengandung boraks. Atau bisa dengan
memantulkannya ke meja, jika bakso memantul
seperti bola bekel, berarti bakso tersebut
mengandung boraks.
16. Daftar Pustaka
Anggoro,Yoga. 2007. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan dan
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran. Jakarta : Transmedia Pustaka
Eka, Resya. 2013. Rahasia Mengetahui Makanan Berbahaya. Jakarta: Spasi Media
Kusuma, Sari,dkk. 2017. Pengawasan Mutu Makanan. Brawijaya : Brawijaya Press
Solahuddin. 2007. KUHP dan KUHAP. Jakarta : Transmedia Pusaka
Taufiqurrohman .2016. Bahan Kimia Berbahaya Bagi Tubuh. Jakarta : Pusat Ilmu
17. Dini, Islami. 2017. Hubungan Konsumsi Makanan Jajanan terhadap Status Gizi (Kadar
Lemak Tubuh Dan Imt/U) pada Siswa Sekolah Dasar (Studi di Sekolah Dasar Negeri 01
Sumurboto Kota Semarang). Jurnal Kesehatan Masyarakat. 5(1). Hal 301-306. ISSN:
2356-3346.
Fitriani, Lia. 2015. Hubungan Antara Pengetahuan dengan Sikap Anak Usia Sekolah
Akhir (10-12 Tahun) tentang Makanan Jajanan di SD Negeri Ii Tagog Apu Padalarang
Kabupaten Bandung Barat. Jurnal Kesehatan dan Gizi. 1(2). Hal 37-45.
Isriati. 2010. Gambaran Kebiasaan Jajan Siswa Di Sekolah. Jurnal Kesehatan dan
Makanan. 2(1). Hal 90-112.
Utami, Wuri. 2015. Gambaran Perilaku Makanan Jajanan Siswa di SDN Kalibeji 2
Sempor. Jurnal Makanan dan Nutrisi. 1(1). Hal12-23. ISSN 2407-9189 315