Bab 16 membahas tentang akhir dari suatu zaman atau tren yang terjadi akibat munculnya disrupsi. Perusahaan besar seringkali gagal karena kegagalan melihat masa depan. Generasi milenial memiliki karakteristik berbeda dari generasi sebelumnya sehingga memengaruhi pola konsumsi. Inovasi yang mengubah sistem dapat menggeser incumbent. New entrant seringkali diabaikan oleh incumbent padahal mampu membaca tuntutan zaman
4. 1. Akhir Zaman Suatu Tren
• Akhir Suatu Tren = Akhir Suatu Zaman
• Zaman atau Era membentuk suatu peradaban
tertentu
• Zaman baru membentuk generasi baru
dengan cara baru. Inilah yang disebut Trend
Break atau berakhirnya suatu tren
5. 2. Hilangnya Perusahaan Besar
“Lots of companies don’t
succeed over time. What do they
fundamentally do wrong? They
usually miss the future”
-Larry Page
6. 2. Hilangnya Perusahaan Besar
“We didn’t do anything
wrong, but somehow, we
lost”
Stephen Elop – CEO
Nokia
What’s wrong with NOKIA?
Mismanagement? Poor qualified
engineer?
7. 3. Karakter 3S
• Speed
Semuanya serba cepat
• Surprises
Tidak Terduga
• Sudden Shift
Tiba-tiba berpindah/bergeser
9. 5. Generasi Millenials
“Millennials expect to create a better future,
Using the collaborative power of digital
technology”
-Mal Fletcher
Who’s Millennials?
10. 5. Generasi Millenials
Perbedaan generasi millenials dengan
generasi sebelumnya :
• Jauh lebih merdeka
• Akibatnya menjadi amat ekstrovert, kurang hati-hati
dalam bertindak, emosional, ingin cepat “naik kelas”
• Lebih berpendidikan dan memiliki akses yang besar
pada segala sumber daya dan informasi
• Masa mukim terhadap segala hal menjadi lebih pendek
• Lebih mengutamakan kebebasan daripada aturan yang
membelenggu
11. 6. Barang Konsumsi Menjadi Produktif
Transisi atau Ciptakan yang Baru
Jasa atau Produk
Konvensional
Transisi
Disruption (Ciptakan
yang Baru)
Membidik pasar
secara fisik (tatap
muka)
Online-kan yang
konvensional
Online hanya jendela
menuju pasar
Strategi pemasaran
konvensional (brand
loyalty)
Online sebagai bentuk
pelayanan
Cracking the cost
melalui Sharing
resources
Sasaran utama
segmen menengah
atas, dengan struktur
biaya monopolistic
melalui brand loyalty
Cost Structure tetap
tinggi
Membawa masuk
mereka (segmen)
yang belum terlayani,
pada segmen yang
low-end
12. • Regulator adalah produk dari masa lalu
• Regulator turut membesarkan incumbent
• Regulator belum paham praktik-praktik bisnis
baru
• Tidak mengenal business model sebagai
strategi
• Memandang new entrants sebagai pembuat
kegaduhan
• Tekanan dan lobi intensif dari Incumbent
• Regulator menikmati status quo
Mengapa Regulator Terkesan Berpihak ke?
6. Barang Konsumsi Menjadi Produktif
13. 7. Biaya Modal dan Energi Ekonomi
Pasar Permodalan dalam
Negeri
Pasar Permodalan Dunia
Supply modal terbatas (dana
pihak ketiga di dunia
perbankan amat terbatas),
permintaan tinggi
Supply modal berlebih,
permintaan terbatas
Biaya modal antara 8-24% per
tahun
Biaya modal antara negatif
hingga 0,5% per tahun
Pilihan terbatas, produk jasa
keuangan cukup dangkal
Pilihan sangat luas
Evaluasi berdasarkan performa
keuangan yang telah terbentuk
di masa lalu, dan posisi aset
terbatas
Evaluasi berdasarkan
kepercayaan mereka terhadap
masa depan usaha
(ekspektasi) dan keterlibatan
tokoh-tokoh kunci, intangible
assets
14. 8. Spektrum Inovasi
SUSTAINING INNOVATION DISRUPTIVE INNOVATION
• Kebutuhan sudah
dipahami
• Kebutuhan yang belum
dimengerti
• Pasar yang sudah ada
• Pasar yang sama sekali
baru, low-end market
• Inovasi meningkatkan
performa, harga lebih
rendah, perubahan
tambahan
• Inovasi drastis yang
mengubah sistem
• Konsumen yang sudah
royal pada merek
• Konsumen awalnya belum
banyak tahu
• Pasar mudah diprediksi
• Pasar yang susah
diprediksi
• Metode bisnis yang
tradisioanal
• Konsumen bisnis harus
benar-benar baru
15. 9. Menyerang Incumbent
“If you’re trying to disrupt the status quo and
beat bigger competitors, you’re not going to do it
by playing their game.”
-Dharmesh Shah
Siapa yang menyerang?
Siapa yang diserang?
16. 10. Incumbent merasa tidak selevel
“The reason why it is so difficult for existing
firms to capitalize on disruptive innovations
is that their processes and their business
model that make them good at the existing
business actually make them bad at
competing for the disruptions.”
-Clayton M. Christensen
New entrant biasanya diabaikan dan dianggap
tidak selevel dengan para incumbent. Dianggap
kecil dan tidak penting.
17. 11. Seleksi Alam Terus Berlanjut
“Knowledge has to be improved, challenged
and increased constantly, or it vanishes.”
-Peter Drucker
Mereka yang terkena seleksi alam bukanlah
mereka yang lemah namun yang tak bisa
membaca suatu keadaan dan tuntutan zaman.
18. 12. Mereka Mengubah Model Hubungan Ekonomi
“Some people don’t like change, but you
need to embrace change if the alternative is
disaster.”
-Ellon Musk
Selama ini kita tahu dikotomi antara pelaku
usaha formal dan informal. Mengapa?
19. Owning economy didasarkan hak kepemilikan yang
dibentuk oleh undang-undang. Kepemilikan menjadi
sangat mahal dikarenakan beberapa faktor berikut :
• Acquisition Cost
Atau yang kita kenal sebagai aset
• Pinjaman yang amat besar untuk pembiayaan
aset
• Rezim Perizinan
Banyak negara membangun peraturan dengan rezim
perizinan yang masif sehingga aset dapat dimiliki
mereka yang mampu membayar agar diakui sebagai
usaha yang resmi
12. Mereka Mengubah Model Hubungan Ekonomi
20. • Aset yang mahal itu produktif, terkontrol usaha
skala yang amat besar, membentuk suatu
kegiatan ekonomi yang terintegrasi, dilandasi
prinsip-prinsip skala ekonomis.
Namun seringkali prinsip ekonomi seperti itu semakin
hari menimbulkan banyak persoalan seperti korupsi,
mafia, birokrasi berbelit-belit, pemerintahan yang
tidak tertib dan rentan terhadap gejolak ekonomi
Tentu ikatan hal ini rawan bagi stabilitas negara.
Lalu bagaimana?
12. Mereka Mengubah Model Hubungan Ekonomi
21. Teknologi kecurangan dalam ekonomi
pemerintahan banyak disorot
Kepemilikan pribadi ekonomi berbagi berbasis
kolaborasi Deflasi (Penurunan Harga)
12. Mereka Mengubah Model Hubungan Ekonomi