SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
PROSES PEMBUATAN PUPUK UREA

                                      PENDAHULUAN
PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan pemegang saham
tunggal adalah Pemerintah.
Pusri didirikan tanggal 24 Desember 1959 di Palembang dengan kegiatan utama memproduksi
pupuk urea yang produksi pertamanya tahun 1963 dengan kapasitas 100.000 ton.
Tahun 1974 didirikan Pusri II dengan kapasitas produksi 380.000 ton urea per tahun (Tahun 1992
kapasitasnya dioptimalisasikan menjadi 570.000 ton urea per tahun)

Tahun 1976/1977 didirikanlah Pusri III dan IV, dengan kapasitas masing-masing 570.000 ton urea
per tahun.
Tahun 1990 dibangun pula pabrik Pusri I-B sebagai pengganti Pusri I yang tidak ekonomis lagi.
Pabrik Pusri I-B ini merupakan pabrik pertama yang dikerjakan oleh ahli-ahli dari dalam negeri
dengan konsep hemat energi.


                          LATAR BELAKANG PENDIRIAN PT PUSRI
Indonesia adalah negara agraris yang memiliki sumber alam yang kaya dan tenaga kerja yang melimpah, sehingga
sektor pertanian merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian dari Pemerintah

Di sisi lain laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membawa korelasi meningkatnya kebutuhan pangan
yang harus diikuti dengan usaha peningkatan produksi melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi di sektor
pertanian serta pembangunan pabrik kimia.

Perencanaan pembangunan pabrik pupuk kimia dipercayakan kepada Biro Perancang Negara (BPN), yang berada
langsung di bawah Perdana Menteri Ir. Juanda dengan Mr. Ali Budiarjo dan Prof. Otong Kosasih, masing-masing
sebagai Dirjen dan Wakil Dirjen BPN untuk membuat rancangan proyek pupuk urea yang kemudian dimasukkan
dalam Rancangan Pembanguna Lima Tahun Pertama (1956-1960).

Dalam REPELITA Pertama 1956-1960, Badan Perancang Nasional merencanakan 3 proyek istimewa yaitu :

    1. Proyek Pupuk Urea I
    2. Proyek Besi Baja
    3. Proyek Rayon

Dari ketiga proyek tersebut diputuskan akan dilaksanakan terlebih dahulu proyek pupuk urea I.

Pada saat kehidupan perekonomian Indonesia mengalami masa sulit di awal tahun enampuluhan, dengan tingkat
inflasi yang tinggi terutama disebabkan rendahnya suplai bahan pangan di dalam negeri dan terbatasnya sumber dana
untuk mengimpor barang-barang kebutuhan masyarakat, di samping pemerintah kian membatasi impor beras untuk
mencegah krisis neraca pembayaran, maka Pusri mulai mencatat kehadirannya di tengah masyarakat.

Nama Perusahaan

Konsep pendirian perusahaan yang akan menangani proyek pupuk urea I telah disiapkan oleh Prof. Ir. Otong Kosasih
dan Ir. Rachman Subandi di tahun 1985. Pada waktu akan merealisasikannya dalam bentuk Badan Hukum timbul
persoalan pemilihan nama yang tepat bagi perusahaan yang baru ini. Prof. Ir. Otong Kosasih mengusulkan agar
perusahaan diberi nama PT Pupuk Indonesia, sedangkan usul dari Bank Industri Negara (BIN) adalah PT Sriwidjaja.
Hasil kesepakatan akhirnya diputuskan untuk menggabung kedua nama yang diusulkan itu menjadi PT PUPUK
SRIWIDJAJA.
Nama Sriwidjaja diabadikan pada perusahaan yang baru tumbuh ini, untuk mengenang kembali kejayaan kerajaan
Indonesia pertama yang telah termasyhur di segala penjuru dunia. Di samping itu penggunaan nama Sriwidjaja
merupakan penghormatan bangsa Indonesia kepada leluhurnya yang pernah membawa Nusantara ini ke puncak
kegemilangan pada sekitar abad ke tujuh yang silam.

Dengan demikian pendirian pabrik pupuk yang dikaitkan dengan keluhuran "Sriwidjaja" memounyai relevansi bagi
kebesaran cita-cita khususnya dalam kesatuan dan ketahanan wawasan Nusantara.

Modal Raksasa

Untuk membangun pabrik raksasa ini sudah barang tentu juga diperlukan modal raksasa. Untuk keperluan tersebut,
melalui Bank Bumi Daya, Pemerintah Republik Indonesia telah memberikan pinjaman yang bersifat jangka panjang
dan sebagian lainnya diperoleh dari beberapa lembaga keuangan Internasional, termasuk pinjaman dari beberapa
negara sahabat.

Bahan Baku yang melimpah

Sebagai negara penghasil minyak dan gas bumi, maka masalah penyediaan bahan baku bagi keperluan pabrik ini
sudah terpecahkan dengan sendirinya; bahkan tersedia dalam jumlah yang cukup besar.

Berjuta-juta cubic feet gas alam disalurkan setiap hari ke pabrik-pabrik ini yang berasal dari berbagai lapangan
minyak yang terdapat di Sumatera Selatan, seperti Pendopo dan Prabumulih, Semuanya itu merupakan jaminan bagi
kesinambungan berproduksinya pabrik ini untuk jangka waktu yang lama.

Kedengarannya amat sederhana bahwa pupuk Urea terbuat dari gas alam, air dan udara. Udara tersedia tidak terbatas
sedang gas alam terdapat banyak di Indonesia. Dengan sendirinya bagi Indonesia bukanlah menjadi masalah yang
berat untuk dapat memproduksi sendiri pupuk buatan bagi kepentingan pertaniannya.

Berdasar feasibility study dari Gass, Bell & Associates Amerika pada tahun 1957 direncanakan pembangunan pabrik
pupuk Urea di Palembang dengan kapasitas 100.000 ton setahun dengan bahan baku gas alam. Untuk keperluan
tersebut dilakukan kontrak pendahuluan dengan Stanvac untuk penyediaan gas alam selama 20 tahun.

Pada bulan Desember 1959 diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI No.46 tanggal 7 Juni 1960 berdirilah PT
Pupuk Sriwidjaja sebagai pelaksana Proyek Pupuk Urea I dengan Presiden Direkturnya Ir. Ibrahim Zahier. Karena
jasanya yang besar, almarhum Ir. Ibrahim Zahier dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden Republik
Indonesia pada tahun 1964.

Tahun 1963 pabrik pupuk ini mulai berproduksi. Proyek tersebut dikenal sebagai pabrik pupuk pertama di Indonesia,
Pusri I. Setelah itu, proyek-proyek selanjutnya susul-menyusul dibangun untuk memperbesar daya produksi Pusri.

PROSES PEMBUATAN UREA
Bahan baku : Gas CO2 dan Liquid NH3 yang di supply dari Pabrik Amoniak
Proses pembuata Urea di bagi menjadi 6 Unit yaitu :
    1. Sintesa Unit
    2. Purifikasi Unit
    3. Kristaliser Unit
    4. Prilling Unit
    5. Recovery Unit
    6. Proses Kondensat Treatment Unit

 1. Sintesa Unit
Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa dengan mereaksikan Liquid NH3
dan gas CO2 didalam Urea Reaktor dan kedalam reaktor ini dimasukkan juga larutan Recycle karbamat
yang berasal dari bagian Recovery. Tekanan operasi disintesa adalah 175 Kg/Cm2 G. Hasil Sintesa Urea
dikirim ke bagian Purifikasi untuk dipisahkan Ammonium Karbamat dan kelebihan amonianya setelah
dilakukan Stripping oleh CO2.



 2. Purifikasi Unit
Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan Ammonia di Unit Sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan
cara penurunan tekanan dan pemanasan dengan 2 step penurunan tekanan, yaitu pada 17 Kg/Cm2 G. dan 22,2
Kg/Cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim kebagian recovery, sedangkan larutan Ureanya dikirim
ke bagian Kristaliser.


 3. Kristaliser Unit
Larutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vacum, kemudian kristal Ureanya dipisahkan di
Centrifuge. Panas yang di perlukan untuk menguapkan air diambil dari panas Sensibel Larutan Urea, maupun panas
kristalisasi Urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari Recovery.


 4. Prilling Unit
Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8 % berat dengan udara panas, kemudian dikirimkan
kebagian atas prilling tower untuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke distributor, dan dari distributor dijatuhkan
kebawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk Urea butiran (prill). Produk Urea
dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor.

   5. Recovery Unit
Gas Ammonia dan Gas CO2 yang dipisahkan dibagian Purifikasi diambil kembali dengan 2 Step absorbasi dengan
menggunakan Mother Liquor sebagai absorben, kemudian direcycle kembali ke bagian Sintesa.

 6. Proses Kondensat Treatment Unit
Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian Kristalliser didinginkan dan dikondensasikan. Sejumlah kecil Urea,
NH3 dan CO2 ikut kondensat kemudian diolah dan dipisahkan di Strpper dan Hydroliser. Gas CO2 dan gas NH3 nya
dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk direcover. Sedang air kondensatnya dikirim ke Utilitas.



                                           Kwalitas Urea yang dihasilkan :

                                Nitrogen          46,2 % berat (minimum)

                                Air               0,3 % berat (minimum)

                                Biuret            0,5 % berat (minimum)

                                Besi              1 ppm berat (maksimum)

                                NH3 bebas         150 ppm berat (maksimum)

                                Abu               15 ppm berat (maksimum)
Berikut ini disajikan blok diagram sederhana proses pembuatan pupuk Urea :
SHAPE * MERGEFORMAT

More Related Content

What's hot

Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesAhmadRifaldhi
 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massaEggy Brilyan
 
Forced circulation cristalizer
Forced circulation cristalizer Forced circulation cristalizer
Forced circulation cristalizer nurul isnaini
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporatorIffa M.Nisa
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsialqlp
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterAhmadjuni1
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaKhoridatun Nafisah
 
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiCarlosEnvious
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasiliabika
 
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1Iim Fatimura
 
Agitated film evaporator
Agitated film evaporatorAgitated film evaporator
Agitated film evaporatorNurhairuna Sari
 
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)AhmadRifaldhi
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Jaýa Mañdala
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahanEzron Wenggo
 

What's hot (20)

Decanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri ProsesDecanter - Peralatan Industri Proses
Decanter - Peralatan Industri Proses
 
Vaporizer
VaporizerVaporizer
Vaporizer
 
3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa3 bab-ii-neraca-massa
3 bab-ii-neraca-massa
 
Forced circulation cristalizer
Forced circulation cristalizer Forced circulation cristalizer
Forced circulation cristalizer
 
Leaching
LeachingLeaching
Leaching
 
Falling film evaporator
Falling film evaporatorFalling film evaporator
Falling film evaporator
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Bucket Elevator
Bucket ElevatorBucket Elevator
Bucket Elevator
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filterPrinsip kerja rotary drum vacuum filter
Prinsip kerja rotary drum vacuum filter
 
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massaPertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
Pertemuan ke 6dan-7_neraca_massa
 
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan DestilasiPemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
Pemisahan Alkohol dan Air dengan Destilasi
 
Alkilasi
AlkilasiAlkilasi
Alkilasi
 
Alat Kristalisasi
Alat KristalisasiAlat Kristalisasi
Alat Kristalisasi
 
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
153335269 tutorial-hysys-untuk-mahasiswa-1
 
Agitated film evaporator
Agitated film evaporatorAgitated film evaporator
Agitated film evaporator
 
Mixing
MixingMixing
Mixing
 
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
Persentasi Alat Industri Kimia (Size Reduction)
 
Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)Kelompok 3 PP(dekanter)
Kelompok 3 PP(dekanter)
 
Fenomena perpindahan
Fenomena perpindahanFenomena perpindahan
Fenomena perpindahan
 

Viewers also liked

Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ridho Majid
 
kimia industri urea
kimia industri ureakimia industri urea
kimia industri ureaWiwik Itsuki
 
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan Atiyah Yovers
 
Paper industri pabrik sabun
Paper industri pabrik sabunPaper industri pabrik sabun
Paper industri pabrik sabunGeby Otivriyanti
 
TEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrate
TEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrateTEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrate
TEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrateAnggi Sagitha
 
Produksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasiProduksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasiMeidina Yellisa
 
Proyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai CovalimaProyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai Covalimaaguiaximenes
 
Lap Praktikum Pencegahan Pencemaran Pabrik Tahu
Lap Praktikum Pencegahan Pencemaran Pabrik TahuLap Praktikum Pencegahan Pencemaran Pabrik Tahu
Lap Praktikum Pencegahan Pencemaran Pabrik TahuKecy Lukita
 

Viewers also liked (9)

Flow process chart
Flow process chartFlow process chart
Flow process chart
 
Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid Ppt teknologi pembuatan formaldehid
Ppt teknologi pembuatan formaldehid
 
kimia industri urea
kimia industri ureakimia industri urea
kimia industri urea
 
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
Proses pembuatan asam sulfat & kegunaan
 
Paper industri pabrik sabun
Paper industri pabrik sabunPaper industri pabrik sabun
Paper industri pabrik sabun
 
TEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrate
TEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrateTEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrate
TEKNIK REAKSI KIMIA ANALISIS CHEMCAD, phtalic an hidrate
 
Produksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasiProduksi asam asetat secara fermentasi
Produksi asam asetat secara fermentasi
 
Proyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai CovalimaProyek Tasi Mane Suai Covalima
Proyek Tasi Mane Suai Covalima
 
Lap Praktikum Pencegahan Pencemaran Pabrik Tahu
Lap Praktikum Pencegahan Pencemaran Pabrik TahuLap Praktikum Pencegahan Pencemaran Pabrik Tahu
Lap Praktikum Pencegahan Pencemaran Pabrik Tahu
 

Similar to Proses pembuatan pupuk urea

Proses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaProses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaReza Mhk
 
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...Dony Afriansyah
 
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdf
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdfTUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdf
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdfRendiBarlian
 
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKANLAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKANHasanuddin University
 
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahuManfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahuAchmad Faizhal
 
Revolusi perindustrian dan pertanian
Revolusi perindustrian dan pertanianRevolusi perindustrian dan pertanian
Revolusi perindustrian dan pertanianNur Rahifah Karim
 
Bab ii gambaran umum perusahaan
Bab ii gambaran umum perusahaanBab ii gambaran umum perusahaan
Bab ii gambaran umum perusahaanQorinatul
 
Industri Kimia ( Pupuk Kujang ) .pptx
Industri Kimia ( Pupuk Kujang ) .pptxIndustri Kimia ( Pupuk Kujang ) .pptx
Industri Kimia ( Pupuk Kujang ) .pptxFransSitompul3
 
Laporan KP Petro-FIX
Laporan KP Petro-FIXLaporan KP Petro-FIX
Laporan KP Petro-FIXjesilia putri
 
Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi.pdf
Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi.pdfPetunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi.pdf
Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi.pdfajibaroto1
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter iiRandy MC
 
84449599-Fly-Ash-Dalam-Semen.docx
84449599-Fly-Ash-Dalam-Semen.docx84449599-Fly-Ash-Dalam-Semen.docx
84449599-Fly-Ash-Dalam-Semen.docxIwanWahyudi36
 

Similar to Proses pembuatan pupuk urea (15)

Proses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganyaProses industri kimia dan perkembanganya
Proses industri kimia dan perkembanganya
 
Bab i kp
Bab i kpBab i kp
Bab i kp
 
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
Bab ii bab i sistem kerja ups (uninterruptible power system) pada central con...
 
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdf
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdfTUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdf
TUGAS VCLASS1_2ID01_RENDI BARLIAN_31420073.pdf
 
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKANLAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
LAPORAN KESUBURAN TANAH DAN PEMUPUKAN
 
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahuManfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
Manfaat Belerang di gunung tangkuban perahu
 
Revolusi perindustrian dan pertanian
Revolusi perindustrian dan pertanianRevolusi perindustrian dan pertanian
Revolusi perindustrian dan pertanian
 
Bab ii gambaran umum perusahaan
Bab ii gambaran umum perusahaanBab ii gambaran umum perusahaan
Bab ii gambaran umum perusahaan
 
Industri Kimia ( Pupuk Kujang ) .pptx
Industri Kimia ( Pupuk Kujang ) .pptxIndustri Kimia ( Pupuk Kujang ) .pptx
Industri Kimia ( Pupuk Kujang ) .pptx
 
Laporan KP Petro-FIX
Laporan KP Petro-FIXLaporan KP Petro-FIX
Laporan KP Petro-FIX
 
Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi.pdf
Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi.pdfPetunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi.pdf
Petunjuk Teknis Pembuatan Kompos Berbahan Kotoran Sapi.pdf
 
Chapter ii
Chapter iiChapter ii
Chapter ii
 
Presentasi kp
Presentasi kpPresentasi kp
Presentasi kp
 
ISI 2.pdf
ISI 2.pdfISI 2.pdf
ISI 2.pdf
 
84449599-Fly-Ash-Dalam-Semen.docx
84449599-Fly-Ash-Dalam-Semen.docx84449599-Fly-Ash-Dalam-Semen.docx
84449599-Fly-Ash-Dalam-Semen.docx
 

More from kurniapw

Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)kurniapw
 
Makalah tentang plastik
Makalah tentang plastikMakalah tentang plastik
Makalah tentang plastikkurniapw
 
Industri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di duniaIndustri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di duniakurniapw
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikakurniapw
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikakurniapw
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitaskurniapw
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitaskurniapw
 
Model reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepatModel reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepatkurniapw
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikakurniapw
 
Kord & Lirik lagu
Kord & Lirik laguKord & Lirik lagu
Kord & Lirik lagukurniapw
 
Pengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottlingPengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottlingkurniapw
 
Alat musik daerah
Alat musik daerahAlat musik daerah
Alat musik daerahkurniapw
 

More from kurniapw (12)

Chapter electric motors (bahasa indonesia)
Chapter   electric motors (bahasa indonesia)Chapter   electric motors (bahasa indonesia)
Chapter electric motors (bahasa indonesia)
 
Makalah tentang plastik
Makalah tentang plastikMakalah tentang plastik
Makalah tentang plastik
 
Industri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di duniaIndustri bahan bakar nuklir di dunia
Industri bahan bakar nuklir di dunia
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
 
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitasPenemuan sinar x dan radioaktivitas
Penemuan sinar x dan radioaktivitas
 
Model reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepatModel reaktor pembiak cepat
Model reaktor pembiak cepat
 
Laporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisikaLaporan praktikum fisika
Laporan praktikum fisika
 
Kord & Lirik lagu
Kord & Lirik laguKord & Lirik lagu
Kord & Lirik lagu
 
Pengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottlingPengendalian kualitas proses bottling
Pengendalian kualitas proses bottling
 
Alat musik daerah
Alat musik daerahAlat musik daerah
Alat musik daerah
 

Recently uploaded

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 

Recently uploaded (20)

421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 

Proses pembuatan pupuk urea

  • 1. PROSES PEMBUATAN PUPUK UREA PENDAHULUAN PT Pupuk Sriwidjaja (Pusri) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan pemegang saham tunggal adalah Pemerintah. Pusri didirikan tanggal 24 Desember 1959 di Palembang dengan kegiatan utama memproduksi pupuk urea yang produksi pertamanya tahun 1963 dengan kapasitas 100.000 ton. Tahun 1974 didirikan Pusri II dengan kapasitas produksi 380.000 ton urea per tahun (Tahun 1992 kapasitasnya dioptimalisasikan menjadi 570.000 ton urea per tahun) Tahun 1976/1977 didirikanlah Pusri III dan IV, dengan kapasitas masing-masing 570.000 ton urea per tahun. Tahun 1990 dibangun pula pabrik Pusri I-B sebagai pengganti Pusri I yang tidak ekonomis lagi. Pabrik Pusri I-B ini merupakan pabrik pertama yang dikerjakan oleh ahli-ahli dari dalam negeri dengan konsep hemat energi. LATAR BELAKANG PENDIRIAN PT PUSRI Indonesia adalah negara agraris yang memiliki sumber alam yang kaya dan tenaga kerja yang melimpah, sehingga sektor pertanian merupakan prioritas utama yang mendapat perhatian dari Pemerintah Di sisi lain laju pertumbuhan penduduk yang terus meningkat membawa korelasi meningkatnya kebutuhan pangan yang harus diikuti dengan usaha peningkatan produksi melalui upaya intensifikasi dan ekstensifikasi di sektor pertanian serta pembangunan pabrik kimia. Perencanaan pembangunan pabrik pupuk kimia dipercayakan kepada Biro Perancang Negara (BPN), yang berada langsung di bawah Perdana Menteri Ir. Juanda dengan Mr. Ali Budiarjo dan Prof. Otong Kosasih, masing-masing sebagai Dirjen dan Wakil Dirjen BPN untuk membuat rancangan proyek pupuk urea yang kemudian dimasukkan dalam Rancangan Pembanguna Lima Tahun Pertama (1956-1960). Dalam REPELITA Pertama 1956-1960, Badan Perancang Nasional merencanakan 3 proyek istimewa yaitu : 1. Proyek Pupuk Urea I 2. Proyek Besi Baja 3. Proyek Rayon Dari ketiga proyek tersebut diputuskan akan dilaksanakan terlebih dahulu proyek pupuk urea I. Pada saat kehidupan perekonomian Indonesia mengalami masa sulit di awal tahun enampuluhan, dengan tingkat inflasi yang tinggi terutama disebabkan rendahnya suplai bahan pangan di dalam negeri dan terbatasnya sumber dana untuk mengimpor barang-barang kebutuhan masyarakat, di samping pemerintah kian membatasi impor beras untuk mencegah krisis neraca pembayaran, maka Pusri mulai mencatat kehadirannya di tengah masyarakat. Nama Perusahaan Konsep pendirian perusahaan yang akan menangani proyek pupuk urea I telah disiapkan oleh Prof. Ir. Otong Kosasih dan Ir. Rachman Subandi di tahun 1985. Pada waktu akan merealisasikannya dalam bentuk Badan Hukum timbul persoalan pemilihan nama yang tepat bagi perusahaan yang baru ini. Prof. Ir. Otong Kosasih mengusulkan agar perusahaan diberi nama PT Pupuk Indonesia, sedangkan usul dari Bank Industri Negara (BIN) adalah PT Sriwidjaja. Hasil kesepakatan akhirnya diputuskan untuk menggabung kedua nama yang diusulkan itu menjadi PT PUPUK SRIWIDJAJA.
  • 2. Nama Sriwidjaja diabadikan pada perusahaan yang baru tumbuh ini, untuk mengenang kembali kejayaan kerajaan Indonesia pertama yang telah termasyhur di segala penjuru dunia. Di samping itu penggunaan nama Sriwidjaja merupakan penghormatan bangsa Indonesia kepada leluhurnya yang pernah membawa Nusantara ini ke puncak kegemilangan pada sekitar abad ke tujuh yang silam. Dengan demikian pendirian pabrik pupuk yang dikaitkan dengan keluhuran "Sriwidjaja" memounyai relevansi bagi kebesaran cita-cita khususnya dalam kesatuan dan ketahanan wawasan Nusantara. Modal Raksasa Untuk membangun pabrik raksasa ini sudah barang tentu juga diperlukan modal raksasa. Untuk keperluan tersebut, melalui Bank Bumi Daya, Pemerintah Republik Indonesia telah memberikan pinjaman yang bersifat jangka panjang dan sebagian lainnya diperoleh dari beberapa lembaga keuangan Internasional, termasuk pinjaman dari beberapa negara sahabat. Bahan Baku yang melimpah Sebagai negara penghasil minyak dan gas bumi, maka masalah penyediaan bahan baku bagi keperluan pabrik ini sudah terpecahkan dengan sendirinya; bahkan tersedia dalam jumlah yang cukup besar. Berjuta-juta cubic feet gas alam disalurkan setiap hari ke pabrik-pabrik ini yang berasal dari berbagai lapangan minyak yang terdapat di Sumatera Selatan, seperti Pendopo dan Prabumulih, Semuanya itu merupakan jaminan bagi kesinambungan berproduksinya pabrik ini untuk jangka waktu yang lama. Kedengarannya amat sederhana bahwa pupuk Urea terbuat dari gas alam, air dan udara. Udara tersedia tidak terbatas sedang gas alam terdapat banyak di Indonesia. Dengan sendirinya bagi Indonesia bukanlah menjadi masalah yang berat untuk dapat memproduksi sendiri pupuk buatan bagi kepentingan pertaniannya. Berdasar feasibility study dari Gass, Bell & Associates Amerika pada tahun 1957 direncanakan pembangunan pabrik pupuk Urea di Palembang dengan kapasitas 100.000 ton setahun dengan bahan baku gas alam. Untuk keperluan tersebut dilakukan kontrak pendahuluan dengan Stanvac untuk penyediaan gas alam selama 20 tahun. Pada bulan Desember 1959 diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI No.46 tanggal 7 Juni 1960 berdirilah PT Pupuk Sriwidjaja sebagai pelaksana Proyek Pupuk Urea I dengan Presiden Direkturnya Ir. Ibrahim Zahier. Karena jasanya yang besar, almarhum Ir. Ibrahim Zahier dianugerahi Satya Lencana Pembangunan oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 1964. Tahun 1963 pabrik pupuk ini mulai berproduksi. Proyek tersebut dikenal sebagai pabrik pupuk pertama di Indonesia, Pusri I. Setelah itu, proyek-proyek selanjutnya susul-menyusul dibangun untuk memperbesar daya produksi Pusri. PROSES PEMBUATAN UREA Bahan baku : Gas CO2 dan Liquid NH3 yang di supply dari Pabrik Amoniak Proses pembuata Urea di bagi menjadi 6 Unit yaitu : 1. Sintesa Unit 2. Purifikasi Unit 3. Kristaliser Unit 4. Prilling Unit 5. Recovery Unit 6. Proses Kondensat Treatment Unit 1. Sintesa Unit Unit ini merupakan bagian terpenting dari pabrik Urea, untuk mensintesa dengan mereaksikan Liquid NH3 dan gas CO2 didalam Urea Reaktor dan kedalam reaktor ini dimasukkan juga larutan Recycle karbamat yang berasal dari bagian Recovery. Tekanan operasi disintesa adalah 175 Kg/Cm2 G. Hasil Sintesa Urea
  • 3. dikirim ke bagian Purifikasi untuk dipisahkan Ammonium Karbamat dan kelebihan amonianya setelah dilakukan Stripping oleh CO2. 2. Purifikasi Unit Amonium Karbamat yang tidak terkonversi dan kelebihan Ammonia di Unit Sintesa diuraikan dan dipisahkan dengan cara penurunan tekanan dan pemanasan dengan 2 step penurunan tekanan, yaitu pada 17 Kg/Cm2 G. dan 22,2 Kg/Cm2 G. Hasil peruraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirim kebagian recovery, sedangkan larutan Ureanya dikirim ke bagian Kristaliser. 3. Kristaliser Unit Larutan Urea dari unit Purifikasi dikristalkan di bagian ini secara vacum, kemudian kristal Ureanya dipisahkan di Centrifuge. Panas yang di perlukan untuk menguapkan air diambil dari panas Sensibel Larutan Urea, maupun panas kristalisasi Urea dan panas yang diambil dari sirkulasi Urea Slurry ke HP Absorber dari Recovery. 4. Prilling Unit Kristal Urea keluaran Centrifuge dikeringkan sampai menjadi 99,8 % berat dengan udara panas, kemudian dikirimkan kebagian atas prilling tower untuk dilelehkan dan didistribusikan merata ke distributor, dan dari distributor dijatuhkan kebawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan menghasilkan produk Urea butiran (prill). Produk Urea dikirim ke Bulk Storage dengan Belt Conveyor. 5. Recovery Unit Gas Ammonia dan Gas CO2 yang dipisahkan dibagian Purifikasi diambil kembali dengan 2 Step absorbasi dengan menggunakan Mother Liquor sebagai absorben, kemudian direcycle kembali ke bagian Sintesa. 6. Proses Kondensat Treatment Unit Uap air yang menguap dan terpisahkan dibagian Kristalliser didinginkan dan dikondensasikan. Sejumlah kecil Urea, NH3 dan CO2 ikut kondensat kemudian diolah dan dipisahkan di Strpper dan Hydroliser. Gas CO2 dan gas NH3 nya dikirim kembali ke bagian purifikasi untuk direcover. Sedang air kondensatnya dikirim ke Utilitas. Kwalitas Urea yang dihasilkan : Nitrogen 46,2 % berat (minimum) Air 0,3 % berat (minimum) Biuret 0,5 % berat (minimum) Besi 1 ppm berat (maksimum) NH3 bebas 150 ppm berat (maksimum) Abu 15 ppm berat (maksimum)
  • 4. Berikut ini disajikan blok diagram sederhana proses pembuatan pupuk Urea :