Dokumen ini membahas tentang asam sulfat (H2SO4), termasuk definisi, proses pembuatan (proses bilik timbal dan proses kontak), kegunaan, dan pentingnya keselamatan dalam penggunaan dan penanganan asam sulfat karena bersifat korosif dan mudah bereaksi.
3. Pendahuluan....
• Asam Sulfat mempunyai rumus kimia H2SO4 ,
merupakan asam mineral yang kuat.
• Zat ini larut dalam air pada semua perbandingan.
• Asam sulfat bening tidak berwarna,cairan tak
berbau merupakan bahan kimia yang banyak
digunakan sebagai bahan baku dan bahan penolong
dalam berbagai industri.
• Asam sulfat mempunyai banyak kegunaan,
termasuk dalam kebanyakan reaksi kimia dan
proses pembuatan
5. Proses Bilik Timbal
Dioksidasi dgn oksigen
dioksidasi dengan
menggunakan katalis
gas NO2
Belerang
trioksida
Gas NO dialirkan
kesuatu tempat
reaksi ( reactor )
dan dioksidasi
kembali menjadi
NO .
direaksikan dengan air
Belerang
H2SO4
Belerang
dioksida
6. Kelemahan
a) Kemurnian gas SO3 yang dihasilkan tidak dapat
100%, karena prodak dan katalis berfase sejenis
sulit untuk dipisahkan.
b) Pencampuran langsung antar gas SO3 dengan
semprotan air sangat eksotermis, akibatnya
sebagian asam sulfat yang terbetuk akan
menguap membentuk kabut yang hilangnya
lambat sekali.
7. Proses Kontak
Dibakar di udara
Belerang
Di oksidasi lebih lnjut dgn
bantuan katalis vanadium
pentaoksida
Dilarutkan dlm asam
sulfat pekat
direaksikan dengan air
Belerang
dioksida
Belerang
trioksida
H2S2O7H2SO4
8.
9.
10. KegunaanAsam Sulfat
Pupuk fosfat dan juga
trinatrium fosfat
untuk deterjen.
Membuat
nilon
Digunakan
industri besi
dan baja
pembuatan
aluminium
sulfat
11. Dampak dalam PenggunaanAsam Sulfat
A. Dampak dari bahan pembuatan asam sulfat [sulfur oksida (SOx)]
Udara yang tercemar Sulfur Oksida (SOx) menyebabkan manusia akan
mengalami gangguan pada sistem pernafasannya.
C. Efek Jangka Panjang (Kronis): Menghirup uap asam
pada jangka panjang mengakibatkan iritasi pada hidung,
tenggorokan dan paru-paru.
B. Efek Jangka Pendek (Akut): Menghirup uap asam menyebabkan
iritasi pada hidung dan tenggorokan serta mengganggu paru-paru.
Cairan asam dapat menimbulkan luka yang parah dan dapat
menimbulkan kebutaan jika terkena mata.
12. E. KEBAKARAN : Tidak terbakar, bersifat oksidator dan dapat terbakar
jika kontak dengan zat organik seperti gula, selulosa dan lain-lain.
Amat reaktif dengan bubuk zat organik.
F. KEREAKTIVITAS : Mengalami penguraian bila kena panas,
mengeluarkan gas SO2. Asam encer bereaksi dengan logam
menghasilkan gas hidrogen yang eksplosif bila kena api atau
panas dan bereaksi hebat jika kena air.
lanjutan
13. Keselamatan dalam PenggunaanAsam Sulfat
PENANGANAN DAN
PENYIMPANAN
Hindari kontak langsung dengan asam, menghirup uap atau kabut.
Bekerja dalam lemari asam atau dengan ventilasi yang baik.
Pengenceran dilakukan dengan menambah asam sedikit demi sedikit
ke dalam air dan bukan sebaliknya karena sangat eksotermik.
Simpan asam dalam wadah yang kuat di tempat berventilasi dan
dingin, jauhkan dari air, zat organik mudah terbakar dan logam.
Paru-paru : Filter penyerap asam atau respirator udara
Mata : Safety goggles dan pelindung muka
Kulit : Gloves (CPE, neoprene, PE), pakaian kerja
ALAT PELINDUNG DIRI
15. PERTOLONGAN
PERTAMA
Terhirup : Bawa korban ke tempat segar, segera lakukan pengobatan.
Terkena mata : Cuci dengan air bersih (hangat) dan mengalir selama 20
menit dan segera bawa ke dokter.
Terkena kulit : Cuci dengan air bersih dan mengalir selama 20 menit dan
segera diobati.
Tertelan : Bila sadar, beri minum 1-2 gelas air, bawa ke dokter.
TUMPAHAN DAN
BOCORAN
Jangan sentuh tumpahan asam karena dapat merusak kulit atau
pakaian. Dapat merusak lantai. Netralkan tumpahan dengan larutan soda
atau kapur, sebelum disiram dengan air. Hati-hati terhadap tempat
rendah karena uap lebih berat dari udara. Gunakan alat pelindung diri
dalam menangani tumpahan asam.
16. PEMADAM API
Kebakaran dapat dipadamkan dengan bubuk kimia atau CO2.
Kebakaran besar dipadamkan dengan air tetapi harus hati-hati
karena dapat menimbulkan panas (pemadaman dari jarak jauh).