MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
Penerapan nilai nilai pancasila pada profesi dokter terkait Aborsi, Euthanasia, cloning
1. Kajian Penerapan Nilai-Nilai
Pancasila pada Profesi Dokter
terkait Aborsi, Euthanasia, dan
Cloning pada Manusia
Oleh : Khusnul Khotimah (202083093)
Dosen pengampuh : Dr. Aisa Abas,
3. Pengertian
3
1. Pengeluaran hasil
konsepsi dari uterus
sebelum janin
variable.
2. Penghentian dini
suatu proses alamiah
atau penyakit.
Kamus Dorland
Berhentinya (mati) dan
dikeluarkannya
kehamilan sebelum 20
minggu (dihitung dari hari
terakhir)/berat janin <500
gr, dan panjangnya <25
cm.
Pengguguran kandungan.
Berakhirnya suatu
kehamilan sebelum
viability, sebelum janin
mampu hidup sendiri di
luar kandungan, yang
diperkirakan usia
kehamilannya di bawah
usia 20 minggu.
KBBI
WHO Secara definitif
4. JensMartensson
Macam
macam
aborsi
Aborsi disengaja
Terjadi karena
sebab tertentu
yang disengaja
Aborsi criminalis, dilakukan tanpa
indikasi medis. Biasanya karena
faktor ekonomi, kecantikan,
kekhawatiran sanksi moral, dan
faktor lain yang sifatnya personal.
Aborsi artificialis therapicus, dilakukan
oleh dokter atas dasar indikasi medis,
sebelum anak lahir secara alami untuk
menyelamatkan jiwa ibu yang terancam
bila kelangsungan kehamilannya
dipertahankan.
Aborsi spontan
Terjadi secara
alamiah baik tanpa
sebab tertentu atau
karena sebab tertentu
5. JensMartensson
5
Klinik Aborsi Jakpus Dibongkar,
Sudah Gugurkan 32 Ribu Janin
CNN Indonesia | Rabu,
23/09/2020 16:33 WIB
Klinik aborsi illegal di Jl.
Percetakan Negara III, Cempaka
Putih, Jakarta Pusat dibongkar
polisi. Sebanyak 10 orang
ditetapkan tersangka dalam kasus
ini. Yusri menuturkan klinik aborsi
illegal ini telah beroprasi sejak
tahun 2017. klinik itu
diperkirakantelah meraup
keuntungan sekitar Rp 10 miliar.
“dihitung dari 2017, ada 32 ribu
lebih janin, 32.760 janin yang
sudah kita hitung, masih kita
dalami lagi” ujarnya
Foto : Okezone/Muhamad Rizky
6. JensMartensson
Polisi Ungkap Motif Karyawati Aborsi Janin di Toilet Mal di Kelapa
Gading
Jehan Nurhakim – detikNews | Jumat, 13 Mar 2020 20:23 WIB
Seorang wanita berinisial YT (19) ditangkap karena membuang janin
di toilet di dalam mal di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Polisi menyebut YT
menggugurkan janinnya karena merasa malu. “Motifnya, yang
bersangkutan hamil di luar nikah, terus dia malu," kata Kapolsek Kelapa
Gading Kompol Rango Siregar kepada wartawan di Polsek Kelapa Gading,
Jakarta Utara, Jumat (13/3/2020).
6
8. JensMartensson
Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009
Pasal 75
1. Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
2. Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dikecualikan berdasarkan:
a. Indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang
mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetic berat
dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan
bayi tersebut hidup di luar kandungan;atau
b. Kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma psikologis bagi
korban perkosaan.
3. Tindakan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) hanya dapat dilakukan setelah
melalui konseling dan/atau penasehatan pra tindakan dan diakhiridengan konseling
pasca tindakan yang dilakukan oleh konselor yang kompeten dan berwenang.
4. Ketentuan lebih lanjut mengenai indikasi kedaruratan medis dan perkosaan,
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3) diatur dengan Peraturan
Pemerintah
9. JensMartensson
Pasal 76
Aborsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 hanya dapat dilakukan:
a. Sebelum kehamilan berumur 6 (enam) minggu dihitung dari hari pertama haid
terakhir, kecuali dalam hal kedaruratan medis;
b. Oleh tenaga kesehatan yang memiliki keterampilan dan kewenangan yang memiliki
sertifikat yang ditetapkan oleh menteri;
c. Dengan persetujuan ibu hamil yang bersangkutan;
d. Dengan izin suami, kecuali korban perkosaan; dan
e. Penyedia layanan kesehatan yang memenuhi syarat yang ditetapkan olehMenteri.
Pasal 77
Pemerintah wajib melindungi dan mencegah perempuan dari aborsi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dan ayat (3) yang tidak bermutu, tidak aman, dan
tidak bertanggung jawab serta bertentangan dengan norma agama dan ketentuan
Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009
Pasal 76 dan 77
9
10. JensMartensson
10
Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009
Pasal 194
Setiap orang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai
dengan ketentuan sebagaimana dumaksud dalam pasal 75 ayat (2)
maka dipidana penjara paling lama 10 tahun dan denda satu
miliar.
11. JensMartensson
• Pasal 347 KUHP : (1) sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita tanpa persetujuan, pidana penjara 12 tahun. (2) jika perbuatan itu
mengakibatkan matinya wanita tersebut, pidana penjara 15 tahun.
• Pasal 348 KUHP : (1) sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang
wanita dengan perstujuannya, pidana penjara 5 tahun. (2) jika perbuatan itu
mengakibatkan matinya wanita tersebut, pidana 7 tahun.
• Pasal 349 KUHP : apabila tindakan pengguguran kandungan sesuai pasal 346, 347, dan
348 dilakukan oleh dokter, bidan atau juru obat maka pidananya diperberat dengan
ditambah 1/3 dan dapat divabut hak profesinya.
Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009
Pasal 347, 348, dan 349
11
13. JensMartensson
13
DEFINISI
KBBI
Tindakan mengakhiri
dengan sengaja
kehidupan makhluk
(orang ataupun hewan
piaraan) yang sakit berat
atau luka parah dengan
kematian yang tenang
dan mudah atas dasar
perikemanusiaan.
Kamus Dorland
1. Kematian yang mudah
atau tidak menyakitkan.
2. Pengakhiran hidup atas
dasar belas kasihan;
mengakhiri kehidupan
seseorang secara
sengaja karena
menderita penyakit yang
tidak dapat
disembuhkan.
14. JensMartensson
• Euthanasia aktif, perbuatan dengan
sengaja secara langsung/tidak langsung
mengambil tindakan untuk mengakhiri
hidup seseorang/menyebabkan
kematian seseorang. Misalnya dengan
memberi tablet sianida atau
menyuntikkan zat yang mematikan
kedalam tubuh seseorang/dokter
memberi penderita sakit kanker ganas
atau sakit yang mematikan dan dia tidak
akan hidup lama lagi, obat dengan
takaran tinggi yang sekiranya dapat
menghilangkan rasa sakitnya tetapi
justru menghentikan pernafasannya
sekaligus.
14
Macam-Macam Euthanasia
• Euthanasia pasif, mempercepat
kematian dengan cara menolak
memberikan tindakan pertolongan
biasa, atau dengan menghentikan
tindakan pertolongan biasa yang
sedang berlangsung, misalnya tidak
memberikan bantuan oksigen bagi
pasien yang mengalami kesulitan
pernafasan, atau tenaga medis dengan
sengaja tidak lagi
memberikan/melanjutkan bantuan
medik yang dapat memperpanjang
hidup pasien. Contohnya: orang sakit
yang sudah dalam keadaan koma,
disebabkan benturan pada bagian
kepalanya yang tidak ada harapan untuk
sembuh atau orang yang terkena
serangan penyakit paru-paru yang jika
tidak diobati akan mematikan penderita,
15. JensMartensson
15
Tak Tahan Sakit, Atlet Paralimpiade
Belgia Putuskan Akhiri Hidup
dengan Eutanasia
Benedikta Miranti Tri Verdiana –
Liputan6.com | 24 Okt 2019, 13:37 WIB
Atlet paralimpiade Belgia,
Marieke Vervoort mengakhiri hidupnya
melalui euthanasia atau suntik mati. Ia
meninggal dalam usia 40 tahun.
Vervoort, peraih medali emas
Paralimpik di London 2012, hidup
dengan kondisi cedera saraf tulang
belakang yang menyebabkan rasa sakit
terus-menerus dan membuatnya
kesulitan tidur. Dalam sebuah
wawancara dengan CNN pada tahun
2016, Vervoort menjelaskan bahwa
keputusannya untuk menandatangani
surat-surat eutanasia memberinya
Foto : Okezone/Muhamad Rizky
(Image: Francois Nel/Getty Images)
16. JensMartensson
Siti Julaeha, telah koma selama setahun sejak menjalani operasi
kandungan di sebuah rumah sakit JAKTIM. Suaminya, Rudi Hartono
mengajukan permohonan euthanasia terhadap istrinya. Menurut
pengakuannya, pengambilan keputusan euthanasia merupakan keputusan
keluarga besarnya yang merasa tidak tega melihat istrinya tersiksa terus.
Keputusan ini semakin diperkuat setelah dia mendengar pernyataan
seorang dokter Rumah Sakit Dokter Cipto Mangunkusumo bahwa istrinya
telah mengalami keadaan vegetatif state, tipis kemungkinan harapan untuk
sembuh (Tempo Interaktif, 15 April 2005).
16
17. Kitab UU Hukum Pidana
17
Pasal 304 Pasal 340 Pasal 344
Pasal 345Pasal 359
Pasal 306
Pasal 531
18. JensMartensson
• Pasal 304 KUHP: Barang siapa dengan sengaja menyebabkan atau menbiarkan orang
dalam kesengsaraan, sedang ia wajib memberi kehidupan, perawatan atau
pemeliharaan pada orang itu karena hukum yang berlaku atasnya atau karena
menurut perjanjian, dihukum penjara selama-lamanya 2 tahun 8 bulan.
• Pasal 306 ayat 2 KUHP: Jika mengakibatkan kematian, perbuatan tersebut (pada
pasal 304 KUHP) dikenakan pidana penjara maksimal 9 tahun.
• Pasal 340 KUHP: Barang siapa dengan sengaja dan dengan direncanakan terlebih
dahulu menghilangkan jiwa orang lain, dihukum karena pembunuhan direncanakan,
dengan hukuman mati atau penjara seumur hidup atau penjara selama-lamanya 20
tahun.
• Pasal 344 KUHP : merampas nyawa orang lain atas permintaan orang itu sendiri,
pidana penjara paling lama 12 tahun.
• Pasal 345 KUHP: Barang siapa dengan sengaja mengahasut orang lain untuk
membunuh diri, menolongnya dalam perbuatan itu atau memberikan daya upaya
kepadanya untuk itu, maka jika orang itu jadi membunuh diri, dihukum penjara
selama-lamanya 4 bulan.
• Pasal 359 KUHP: Barang siapa karena salah menyebabkan matinya orang yang
dihukum penjara selama-lamanya lima tahun atau kurungan selama-lamanya 1
tahun.
• Pasal 531 KUHP: Barang siapa menyaksikan sendiri ada orang didalam keadaan
20. Definisi
20
kloning adalah
pengklonaan. Sedangkan
klona artinya kumpulan
sel turunan dari sel induk
tunggal dengan
reprodukdi aseksual.
Kloning adalah usaha
memproduksi satu atau lebih
individual makhluk hidup
(keseluruhan atau hanya
perbagian saja), yang secara
genetika sama dengan induknya
tersebut
1. Salah satu dari
kelompok sel atau
organisme yang
identik secara
genetis dan
diturunkan secara
aseksual dari satu
induk yang normal.
2. Populasi DNA yang
diturunkan dari suatu
melekul tunggal
melalui teknologi dan
rekombinaan.
3. Membentuk progeni
atau populasi
semacam itu.
Secara Definitif
Kamus Dorland KBBI
21. JensMartensson
Macam-Macam Cloning
Kloning embriologi
(Embrional Cloning);
Kloning DNA dewasa (Adult DNA
Clonning)/Kloning reproduksi (reproduktive
cloning) : bertujuan untuk menghasilkan
individu baru.
Kloning terapetik (therapeutic
cloning). Embrio manusia diklon
untuk pembuatan sel-sel punca
(stem cells) untuk mengobati
berbagai penyakit manusia
22. JensMartensson
Eve Manusia Cloning Pertama
Vistaeducation | 6 Sep 2016, 13:37 WIB
Clonaid, perusahaan Bioteknologi di Bahama, sukses menghasilkan
kloning manusia pertama di dunia dengan lahirnya Eve, 26 Desember 2002 lalu.
Eve merupakan bayi pertama yang lahir dari 10 implantasi yang dilakukan
Clonaid tahun 2002.
Para ilmuwan khawatir pada risiko medik dan ketidakpastian yang berhubungan
dengan cloning manusia. Salah satu kekhawatirannya adalah jika seorang bayi di
clone, maka kromosomnya akan cocok dengan usia donor. Misalnya seorang
anak hasil cloning yang berusia 5 tahun akan tampak seperti berumur 10 karena
mendapat kromosom dari donor berusia 5 tahun , dengan disertai risiko penyakit
22
23. Kaitan dengan
beberapa aspek
23
anak lahir tidak dalam
perkawinan yang sah
sehingga anak hasil embrio
bukan anak sah; embrio
kloning manusia juga
menghilangkan nasab
(silsilah keturunan),
sehingga bukan akhli waris
Hukum perkawinan dan
waris
berkaitan dengan
penganiayaan (Pasal 351
KUHP) dan pengguguran
kandungan (Pasal 346
KUHP), dan pembantuan
pengguguran kandungan
(Pasal 349 KUHP).
penggunaan sel punca
apapun jenisnya tidak etis
untuk melakukan klonasi
reproduktif karena
dianggap mendikte
individu baru oleh individu
sebelumnya sehingga
mengganggu martabat
mulia manusia sebagai
ciptaan Tuhan,
Hukum kesehatan dan
HAM
Hukum pidana
25. JensMartensson
Aborsi pada dasarnya adalah tindakan yang melanggar HAM. Utamanya pada hak
hidup seseorang. Hal ini saya kaitkan dengan sila pertama dan kedua Pancasila. Terkait
sila pertama, kita percaya adanya tuhan, dan kematian hanya ditangan tuhan, tidak ada
yang berhak mengambil suatu nyawa selain tuhan. Jika melakukan aborsi, sudah tentu
menghilangkan nyawa seseorang dan itu saya kira sudah melanggar dan tidak
menerapkan nilai sila pertama. Terkait dengan sila kedua, pada dasarnya sebagai
sesama manusia, sudah menjadi keharusan bagi kita untuk menghargai hak orang lain,
memanusiakan orang lain, dan menyayangi orang lain. Ketika melakukan aborsi kita
tidak menghargai hak hidup seseorang bahkan bisa jadi kita menyiksa hidup orang
lain. Aborsi juga membawa dampak buruk bagi ibu atau janin jika tidak ditangani
dengan benar. Pada ibu akan menyebabkan kematian/gangguan pada rahim/alat
reproduksi, dan pada janin akan menyebabkan kecacatan jika aborsi tidak sempurna.
Menurut saya, aborsi itu illegal karena menyalahi nilai nilai ketuhanan dan
kemanusiaan, akan tetapi aborsi bisa saja dilegalkan dengan mempertimbangkan
beberapa hal sesuai ketentuan yang diatur dalam undang undang.
Tanggapan tentang Aborsi
26. JensMartensson
Seperti pada tanggapan sebelumnya, euthanasia merupakan tindakan yang tidak
sesuai dengan sila pertama dan kedua. Mengakhiri hidup seseorang sama saja
dengan mendahului ketentuan tuhan. Tidak tega melihat mereka sakit lalu mengakhiri
hidup mereka atas dasar kemanusiaan dan kasihan saya rasa tidak bias diterima,
karena sekali lagi tugas manusia hanya berusaha menjadi perpanjangan tangan dari
tuhan untuk menyembuhkan dan bukan mematikan. Merasa kasihan itu memang
manusiawi tapi sebagai umat yang beragama, sudah sepatutnya kita berserah diri
pada tuhan dan berdoa pada tuhan. Eutanasia masih belum bisa diakui, mungkin di
negara lain sudah legal tapi di Indonesia belum ada ketentuan yang mengatur.
Eutanasia tersirat di dalam KUHP, jadi sudah bias dikatakan bahwa euthanasia adalah
tindakan illegal.
Tanggapan tentang Euthanasia
27. JensMartensson
Menurut saya cloning itu merupakan tindakan illegal. Dikaitkan dengan sila pertama,
sebagai manusia yang memiliki keyakinan pada tuhan, sudah seharusnya kita tidak
meniru ciptaan tuhan, karena hal ini sama saja menandingi ciptaan tuhan. kemudian,
anak yang sah adalah anak yang terlahir dari proses perkawinan yang sah. Jika lahir
dari proses cloning, sudah tentu akan dipertayakan apa statusnya. Jika dikaitkan
dengan sila kedua, cloning juga bisa saja menyengsarakan manusia yang terlahir dari
proses cloning. Menurut para ahli, bisa saja mereka mengalami kelainan kromosom,
menderita penyakit jantung, Tak hanya itu, dari sisi psikologis mereka pun bisa saja
terganggu karena pasti ada saja orang lain yang mempertanyakan kejelasan
statusnya.
Tanggapan tentang Cloning pada
Manusia
29. JensMartensson
• Kamus Saku Kedokteran Dorland. 30 ed. Indonesia : Dorland : 2020. Copyright 2020 Elseiver Singapore Pte
Ltd. https://kbbi.kemdikbud.go.id/
• Wijayati Mufliha. Aborsi Akibat Kehamilan yang Tak Diinginkan (KTD): Kontestasi antara Pro-Live dan Pro-
Choice. Jurnal Studi Keislaman. 2015 : 15 : 1. Tersedia dari https://media.neliti.com/media/publications/57114-
ID-aborsi-akibat-kehamilan-yang-tak-diingin.pdf
• Laduri MC. Penegakan Hukum terhadap Tindakan Aborsi menurut UU No 36 Tahun 2009. Lex Crimen. 2016 :
5 : 5. Tersedia dari https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/lexcrimen/article/view/13333
• https://www.cnnindonesia.com/nasional/20200923145804-12-549938/klinik-aborsi-jakpus-dibongkar-sudah-
gugurkan-32-ribu-janin
• https://news.detik.com/berita/d-4938375/polisi-ungkap-motif-karyawati-aborsi-janin-di-toilet-mal-di-kelapa-
gading?single=1
• Yudaningsih LP. Tinjauan Yuridis Euthanasia Dilihat dari Aspek Hukum Pidana. Jurnal Ilmu Hukum. 2015.
tersedia dari https://media.neliti.com/media/publications/43316-ID-tinjauan-yuridis-euthanasia-dilihat-dari-
aspek-hukum-pidana.pdf
• https://www.liputan6.com/global/read/4094140/tak-tahan-sakit-atlet-paralimpiade-belgia-putuskan-akhiri-hidup-
dengan-eutanasia
Daftar Pustaka
30. JensMartensson
• Suyanti Evi. Tinjauan Etika terhadap Kloning Manusia. Jurnal Ilmiah Multi Sciences. Titian Ilmu. Januari 2019 : 11 : 1. tersedia dari
https://doi.org/10.30599/jti.v11i1.354
• Sudjana. Aspek Hukum Penggunaan Deoxyribonucleic Acid (Dna) pada Proses Kloning Embrio Manusia. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat. November 2015 : 6 : 3. tersedia dari http://www.jikm.unsri.ac.id/index.php/jikm/article/download/476/pdf
• https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.alinea.id%2Fnasional%2Faborsi-ilegal-dan-hak-memilih-bagi-
perempuan-b1ZJ69seY&psig=AOvVaw0QyTqCIs2LzcrWNX-
zYwt2&ust=1603250160367000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCJjQgruawuwCFQAAAAAdAAAAABAD
• https://www.google.com/url?sa=i&url=https%3A%2F%2Fwww.medcom.id%2Frona%2Fkesehatan%2FzNAjjxnb-mengenal-eutanasia-
dan-perbedaannya-dengan-bunuh-
diri&psig=AOvVaw2d242yM6DYyMW4SQMWrKPc&ust=1603253248028000&source=images&cd=vfe&ved=0CA0QjhxqFwoTCMiiv4a
mwuwCFQAAAAAdAAAAABAD
• https://th.bing.com/th/id/OIP.QSkXq7J6EetgrILya1Pn_wHaKl?pid=Api&rs=1
Daftar Pustaka