4. JUMLAH ABORSI
20 juta sisanya
dila- kukan
secara illegal
26 juta
diantaranya
legal
Di Amerika Serikat dan di beberapa negara Eropa Timur
yang datanya tersedia, sekitar 1/2 sampai 3/5 dari
semua kehamilan tidak diinginkan, dan sebagian besar
dari ini diselesaikan melalui aborsi.
12. PUBLIC HEALTH
&
INTERNATIONAL
PERSPECTIVES
•
• Pelayanan aborsi tersedia secara luas di
negara-negara maju dengan tingkatan
pemba?tasan yang berbeda-beda.
• Dalam tahun-tahun belakangan ada
kecenderu?ngan liberalisasi & legalisasi
aborsi.
• Aborsi illegal banyak dilakukan di
negara-negara yang melarang aborsi
sehingga angka kematian ibu menjadi
sangat tinggi.
• Konsekuensinya, public health menuntut
perlu?nya bioetika memberikan respon
sehingga ada persamaan hak akses bagi
semua orang.
15. LEGAL &
REGULATION
• Model of prohibition: Mis: di negara-negara
Islam dan Afrika.
• Model of permission: Dibolehkan tetapi setelah
disetujui oleh suatu komite tertentu, board
atau pengadilan.
• Model of prescription: Pemerintah mendorong
aborsi yang dikehendaki pemerintah (misalnya
Cina).
• Model of privacy: Dibolehkan semua aborsi
sepanjang oleh tenaga medis di sarana yang
memadai
16. ASPEK ETIKA
•
• Ada dua masalah utama, yaitu:
Hak Janin vs Hak Ibu.
Konsep mengenai awal kehidupan.
• Pro Choice beranggapan bahwa: Wanita
berhak mengatur tubuhnya, termasuk
kehamilannya. Fetus dianggap belum
sebagai person yang memiliki hak penuh
sebagai manusia.
• Pro Life beranggapan bahwa: Embrio
dianggap manusia sejak awal konsepsi serta
punya hak dilahirkan hidup. Aborsi
dianggap pembunuhan, kecuali ada indikasi
medis
19. • KUHP tidak membolehkan aborsi dengan
alasan apapun juga dan oleh siapapun
juga bahkan oleh dokter sekalipun.
• Bagi seorang dokter, jika ia melakukan
aborsi, ia malah dikenai pemberatan
pidana.
• Ketentuan ini dapat dilihat dalam Kitab
Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
Pasal 283, 299, 346, 347, 348, 349, 535, dan
Kitab Undang-Undang Hukum Perdata
Pasal 2 dan 1363.
Sanksi Pindana KUHP
20. Sanksi Pindana KUHP
• KUHP, Psl 346: Dipidana 4 th.
• KUHP Psl 347:
1) Tanpa consent dipidana 12 th.
2) Bila wanita meninggal dipidana 15 th.
• KUHP Psl 348:
1) Dengan consent dipidana 5 th 6 bl.
2) Bila wanita meninggal dipidana 7 th.
• KUHP Psl 349: Bila dilakukan tenaga
medis, hukuman ditambah sepertiganya.
• KUHP Psl 299:
1) Mengobati, menganjurkan diobati untuk
pengguguran kandungan dipidana 4 th atau denda
……….. rupiah.
2) Jika untuk tujuan memperoleh keuntu-ngan
atau profesi medis dapat ditambah sepertiganya.
3) Bisa dicabut ijin prakteknya.
21. • Namun berdasarkan ketentuan Undang-Undang No.
39 tentang Kesehatan, aborsi dapat dilakukan oleh
tenaga kesehatan yang berwenang bila terdapat
indikasi medis dalam keadaan darurat dan untuk
menyelamatkan jiwa ibu.
• Ketentuan undang-undang ini, secara umum
mengizinkan aborsi bila ia
• 1) memiliki surat rekomendasi dari dokter yang
menyatakan bahwa kehamilannya membahayakan
kehidupannya,
• 2) surat dari suami atau anggota keluarga yang
mengizinkan pengguguran kandungan,
• 3) tes laboratorium yang menyatakan bahwa
perempuan tersebut positif dan pernyataan yang
menjamin bahwa setelah melakukan aborsi
perempuan tersebut akan menggunakan
kontrasepsi
22. • Umur janin tahap 40 hari pertama, tanpa adanya
sebab syar’i tidak patut. apabila maslahat syariat
dapat membahayakan kesehatan ibu atau dengan
sebab yang ditetapkan oleh tim dokter ahli bahwa
janinnya cacat lantaran kesalahan tidak disengaja
oleh ibunya --> tidak masalah --> mengandung
darurat
• Fase kedua ataupun ketiga, yakni 40 hari kedua dan
ketiga (pada usia kehamilan 120 hari)--> tidak
diperbolehkan. Dalam perkaranya tak semudah
yang tadi, dikarenakan perkiran manusia terkadang
terdapat kesalahan; termasuk apa yang diperkirakan
oleh dokter. Yang alhasil, mengalami kecacatan pada
janin yang diprediksi tidak terbukti maka dasar
hukumnya adalah haram untuk menggugurkan janin,
terkecuali terdapat resiko yang besar terkait
keselamatan jiwa si ibu
Hukum menurut
Islam
23. • Sedangkan sesudah ditiupkannya roh (pada
usia lebih dari 120 hari), maka hukumnya
sangat diharamkan, sebab saat itu janin
sudah terbentuk menjadi manusia. Tidaklah
halal bagi kita untuk membunuhnya. Akan
tetapi, jika didapatkan keadaan yang
mengancam nyawa si ibu, dengan diagnosis
dokter spesialis, maka jika mungkin
dilakukan berbagai cara dan upaya untuk
mengeluarkan janin dalam keadaan hidup
dengan cara operasi Caesar.
Hukum menurut
Islam
24. "Sesungguhnya setiap orang dari kalian semua
dikumpulkan penciptaannya dalam rahim
ibunya selama 40 hari (berupa nutfah),
kemudian menjadi alaqah (segumpal darah),
selama itu pula. Selanjutnya menjadi mudhghah
(segumpal daging), selama itu pula. Sesudah itu,
diutuslah malaikat kepadanya dengan empat
kalimat (ketetapan atau takdir ilahi): amalnya,
ajalnya, rezekinya, serta celaka atau
bahagianya. Kemudian, ditiupkanlah roh
kepadanya".
(HR. Al?Bukhari No. 3208 dan Muslim No. 6665).
Hukum menurut
Islam
25. • Hukum Islam sendiri tidak dibenarkan untuk
menggampangkan persoalan aborsi ini
karena harus diserahkan kepada ahlinya dan
bukan sembarangan untuk bertindak.
• Para ulama menjelaskan bahwa penetapan
aborsi diputuskan oleh lebih dari satu dokter
spesialis. Karena perlu adanya pendapat dari
berbagai dokter yang lain untuk
memutuskannya, atau dengan kata lain
dalam ilmu kedokteran disebut juga dengan
second opinion
Hukum menurut
Islam