SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Aborsi adalah tindakan menggugurkan kandungan
untuk mengakhiri kehamilan. Ada berbagai
penyebab seorang wanita melakukan tindakan
aborsi, antara lain hamil di luar nikah,
ketidakmampuan ekonomi, kurangnya dukungan
keluarga, hingga masalah dengan pasangan.
PENGERTIAN ABORSI
Menurut KUHP
Pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium
perkembangannya sebelum masa kehamilan
yang lengkap tercapai (38-40 minggu)
Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan (berat kurang dari 500
gram atau kurang dari 20 minggu). Dari segi
medikolegal maka istilah abortus, keguguran, dan
kelahiran prematur mempunyai arti yang sama
dan menunjukan pengeluaran janin sebelum usia
kehamilan yang cukup.
Undang – undang yang mengatur mengenai aborsi
Dalam KUHP Bab XIX Pasal 346 s/d 350 dinyatakan sebagai berikut :
- Pasal 346 : “Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan
kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara
paling lama empat tahun”.
- Pasal 347 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau
mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan
pidana penjara paling lama dua belas tahun.(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan
matinya wanita tersebut,diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas
tahun.
- Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggunakan atau mematikan
kandunga seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara
paling lama lima tahun enam bulan.(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya
wanita tersebut,diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
- Pasal 349 : “Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu
melakukankejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun membantu melakukan salah
satu kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal
itu dapat dditambah dengan sepertiga dandapat dicabut hak untuk menjalankan
pencaharian dalam manakejahatan dilakukan”.
Ada dua metode yang digunakan dalam tindakan aborsi, yaitu penggunaan
obat-obatan dan tindakan medis. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kedua
metode tersebut
Metode aborsi dengan menggunakan obat
Aborsi dengan metode ini dilakukan dengan pemberian obat minum atau suntik
yang dapat menghalangi hormon progesteron, sehingga lapisan rahim menipis. Hal
ini menyebabkan janin tidak dapat melekat dan tumbuh di dinding rahim.
Efek obat yang digunakan untuk aborsi juga akan menyebabkan rahim berkontraksi,
sehingga embrio atau jaringan janin akan dikeluarkan melalui vagina.
Metode aborsi dengan tindakan medis
Tindakan medis untuk melakukan aborsi yang paling umum digunakan adalah
aspirasi vakum. Tindakan ini biasanya dilakukan bila kehamilan baru memasuki
trimester pertama.
Ada dua alat yang umumnya digunakan untuk mengeluarkan embrio dari rahim
melalui tindakan ini, yaitu manual vacuum aspiration (MVA) dan electric vacuum
aspirastion (EVA).
MVA dilakukan menggunakan tabung pengisap secara manual, sedangkan EVA
menggunakan pompa listrik.
Untuk aborsi di usia kehamilan lebih dari 4 bulan, tindakan medis yang digunakan
adalah dilation and evacuation (D&E). Metode ini menggunakan peralatan operasi
untuk membuka leher rahim dan menyedot janin agar bisa dikeluarkan dari rahim.
Berbagai Risiko Aborsi
Sama seperti setiap tindakan medis lain, aborsi juga memiliki risiko,
apalagi jika dilakukan di tempat dengan fasilitas terbatas, bukan oleh
tenaga medis, tidak ada kondisi medis yang mendasari, serta
dilakukan dengan metode yang tidak aman.
Risiko aborsi meliputi:
Perdarahan berat
Cedera pada rahim atau infeksi akibat aborsi yang tidak tuntas
Kemandulan
Kehamilan ektopik pada kehamilan berikutnya
Kondisi serviks yang tidak optimal akibat aborsi berkali-kali
Semua metode aborsi memiliki risiko atau komplikasi. Usia kehamilan
turut berperan dalam menentukan tingkat risiko. Semakin tua usia
kehamilan, semakin tinggi pula risiko dari tindakan aborsi yang
dilakukan.
Kategori Aborsi yang Berbahaya
Berikut adalah kategori aborsi yang tidak aman menurut organisasi
kesehatan dunia (WHO):
Dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian medis dalam bidang
aborsi secara memadai.
Dilakukan di tempat dengan fasilitas yang tidak cukup memenuhi
persyaratan kebersihan.
Dilakukan menggunakan peralatan yang tidak sesuai.
Selain itu, aborsi berbahaya juga dilakukan dengan mengonsumsi
obat-obatan atau menggunakan alat bantu tertentu tanpa pengawasan
dokter.
Tindakan Aborsi untuk Kepentingan Medis
Di Indonesia, pengaturan tentang aborsi dimuat dalam Undang-Undang
Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Kitab Undang-Undang
Hukum Pidana (KUHP). Dalam undang-undang tersebut, semua orang
pada umumnya dilarang melakukan tindakan aborsi.
Namun, berdasarkan pasal 75 UU Kesehatan, aborsi boleh dilakukan
dengan alasan medis berikut ini:
•Adanya indikasi darurat secara medis pada kehamilan usia dini yang
mengancam nyawa ibu dan/atau janin
•Janin menderita kelainan genetik berat atau cacat bawaan yang tidak
dapat disembuhkan, sehingga sulit bagi janin untuk bertahan hidup di
luar kandungan
•Kehamilan terjadi akibat pemerkosaan yang menyebabkan trauma
Aborsi yang dilakukan di luar kondisi di atas dinyatakan ilegal. Dalam
pasal 194 UU Kesehatan, setiap orang yang terlibat tindakan aborsi
ilegal dapat dipidana penjara maksimal 10 tahun dan denda maksimal
sebesar Rp 1 miliar.
Aborsi yang Diperbolehkan secara Hukum
Aborsi akibat pemerkosaan secara khusus diuraikan lebih lanjut dalam
Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi atau
PP Kespro sebagai aturan pelaksana UU Kesehatan.
Dalam pasal 31 peraturan tersebut dinyatakan bahwa tindakan aborsi hanya
dapat dilakukan pada usia kehamilan paling lama 40 hari dihitung dari hari
pertama haid terakhir (HPHT) berdasarkan surat keterangan dokter.
Selain itu, dalam pasal 34 (2b) juga disebutkan mengenai syarat menjalani
aborsi, yaitu adanya keterangan dari penyidik, psikolog, atau ahli lain yang
membenarkan dugaan telah terjadi pemerkosaan.
Oleh karena itu, korban perlu sesegera mungkin melaporkan kejadian
pemerkosaan ke kantor polisi terdekat. Polisi akan membawa korban ke Polres
yang memiliki unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Dari unit PPA,
korban kemudian akan diantar ke rumah sakit rujukan kepolisian untuk
menjalani proses visum.
Jika korban membutuhkan konseling psikologis, unit PPA akan membuat
rujukan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
(P2TP2A) untuk pendampingan lebih lanjut.
Korban pemerkosaan atau tindak kekerasan juga bisa menghubungi Komisi
Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) untuk
mendapatkan pertolongan dan dukungan.
“Aborsi bukan suatu keputusan tepat dan mudah
dilakukan. Dokter biasanya merekomendasikan
tindakan ini jika kehamilan dinilai membahayakan
ibu dan juga janin dalam kandungan. Baik
dilakukan lewat jalur medis, dampak aborsi tidak
luput dari seorang yang menjalani.”
Beberapa dampak aborsi :
1. Perdarahan Berat
Perdarahan hebat menjadi dampak aborsi serius yang umum dialami.
Perdarahan disertai dengan demam tinggi, dan gumpalan jaringan sebesar
bola golf. Perdarahan bisa terjadi selama 2-12 jam. Jika kondisi ini tidak
mendapat penanganan medis segera, kehilangan nyawa menjadi komplikasi
yang bisa saja terjadi.
2. Infeksi
Infeksi menjadi salah satu dampak aborsi yang dapat berlangsung selama 3
hari atau lebih. Infeksi terjadi akibat leher rahim yang dipaksa melebar.
Pelebaran tersebut memicu bakteri dari luar masuk ke dalam tubuh dengan
mudah. Infeksi biasanya terjadi pada rahim, saluran tuba, dan panggul.
Kondisi tersebut ditandai dengan beberapa gejala yang menyerupai
penyakit lainnya. Beberapa gejala tersebut, meliputi demam tinggi di atas 38
derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot, pusing, atau tidak enak badan. Pada
beberapa pengidap, vagina mengeluarkan cairan berbau tidak normal.
 3. Sepsis
 Sepsis adalah kasus lanjutan dari infeksi. Kondisi ini terjadi saat
infeksi bakteri masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh
tubuh. Saat kondisi semakin parah, tekanan darah dalam tubuh akan
menurun drastis dan memicu syok sepsis. Kondisi ini membutuhkan
penanganan medis segera.
 Syok sepsis biasanya terjadi saat sisa potongan jaringan sisa
kehamilan masih tertinggal dalam rahim. Kondisi tersebut ditandai
dengan gejala, seperti:
 Demam tinggi.
 Nyeri perut parah.
 Perdarahan hebat.
 Kebingungan.
 Gelisah.
 Gemetar dan menggigil.
 Tekanan darah rendah.
 Jantung berdetak cepat, serta sulit bernapas.
 4. Kerusakan Rahim
 Kerusakan rahim meliputi kerusakan leher rahim, adanya lubang
pada rahim, dan luka robekan pada rahim. Sejumlah kondisi
tersebut biasanya tidak terdiagnosis. Kondisi baru akan terlihat
saat kamu melakukan pemeriksaan visualisasi laparoskopi.
 5. Infeksi Peradangan Panggul
 Infeksi peradangan panggul (PID) dapat meningkatkan risiko
kehamilan ektopik dan mengurangi kesuburan perempuan di
kemudian hari. Bukan itu saja, infeksi juga dapat meningkatkan
risiko kehilangan nyawa. Dampak yang satu ini biasanya terjadi 4
minggu setelah aborsi pada trimester pertama.
 6. Endometritis
 Endometritis ditandai dengan peradangan pada lapisan rahim
akibat infeksi. Dampak yang satu ini umumnya terjadi pada
remaja. Jika tidak segera diatasi dengan langkah yang tepat,
infeksi meningkatkan risiko komplikasi pada organ reproduksi,
masalah kesuburan, dan gangguan kesehatan lainnya.

More Related Content

Similar to PPT Aborsi.pptx

Aborsi dari berbagai perspektif
Aborsi  dari berbagai perspektifAborsi  dari berbagai perspektif
Aborsi dari berbagai perspektif
rakkas
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
FatimahNur28
 
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
Adeline Dlin
 

Similar to PPT Aborsi.pptx (20)

Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)Isu etik (aborsi)
Isu etik (aborsi)
 
Bioetika dan abortus
Bioetika dan abortusBioetika dan abortus
Bioetika dan abortus
 
Garuda956500
Garuda956500Garuda956500
Garuda956500
 
Yudy kirihio
Yudy kirihioYudy kirihio
Yudy kirihio
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 
Dampak aborsi dan kesehatan
Dampak aborsi dan kesehatanDampak aborsi dan kesehatan
Dampak aborsi dan kesehatan
 
Aborsi dari berbagai perspektif
Aborsi  dari berbagai perspektifAborsi  dari berbagai perspektif
Aborsi dari berbagai perspektif
 
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAMABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
ABORSI DALAM TINJAUAN ETIKA, HUKUM POSITIF DAN HUKUM ISLAM
 
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartinMakalah aborsi dalam islam wa ode minartin
Makalah aborsi dalam islam wa ode minartin
 
Aborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agamaAborsi ditinjau dari sudut agama
Aborsi ditinjau dari sudut agama
 
Abortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhhAbortus illahhhhhh
Abortus illahhhhhh
 
Kti tiwi
Kti tiwiKti tiwi
Kti tiwi
 
ABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docxABORSI-pertemuan-4.docx
ABORSI-pertemuan-4.docx
 
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptxPPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
PPT MATA KULIAH KEBIDANAN TENTANG ABORTUS.pptx
 
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus AborsiMakalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
Makalah Pandangan Agama Terhadap Kasus Aborsi
 
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
referat obgyn resiko pada kehamilan (pembimbing : dr. Arie Widiyasa, spOG)
 
Aborsi
AborsiAborsi
Aborsi
 

Recently uploaded

Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
saptari3
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 

Recently uploaded (20)

PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.pptLingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
Lingkungan bawah airLingkungan bawah air.ppt
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
algoritma dan pemrograman komputer, tugas kelas 10
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
Membaca dengan Metode Fonik - Membuat Rancangan Pembelajaran dengan Metode Fo...
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdfmengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
mengapa penguatan transisi PAUD SD penting.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdfKanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan Ahyar.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdfModul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
Modul Ajar Bahasa Inggris - HOME SWEET HOME (Chapter 3) - Fase D.pdf
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdfSalinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdfAksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
Aksi Nyata PMM Topik Refleksi Diri (1).pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 

PPT Aborsi.pptx

  • 1. Aborsi adalah tindakan menggugurkan kandungan untuk mengakhiri kehamilan. Ada berbagai penyebab seorang wanita melakukan tindakan aborsi, antara lain hamil di luar nikah, ketidakmampuan ekonomi, kurangnya dukungan keluarga, hingga masalah dengan pasangan. PENGERTIAN ABORSI
  • 2. Menurut KUHP Pengeluaran hasil konsepsi pada setiap stadium perkembangannya sebelum masa kehamilan yang lengkap tercapai (38-40 minggu) Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup diluar kandungan (berat kurang dari 500 gram atau kurang dari 20 minggu). Dari segi medikolegal maka istilah abortus, keguguran, dan kelahiran prematur mempunyai arti yang sama dan menunjukan pengeluaran janin sebelum usia kehamilan yang cukup.
  • 3. Undang – undang yang mengatur mengenai aborsi Dalam KUHP Bab XIX Pasal 346 s/d 350 dinyatakan sebagai berikut : - Pasal 346 : “Seorang wanita yang sengaja menggugurkan atau mematikan kandungannya atau menyuruh orang lain untuk itu, diancam dengan pidana penjara paling lama empat tahun”. - Pasal 347 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggugurkan atau mematikan kandungan seorang wanita tanpa persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama dua belas tahun.(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,diancam dengan pidana penjara paling lama lima belas tahun. - Pasal 348 : (1) Barang siapa dengan sengaja menggunakan atau mematikan kandunga seorang wanita dengan persetujuannya, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.(2) Jika perbuatan itu mengakibatkan matinya wanita tersebut,diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun. - Pasal 349 : “Jika seorang dokter, bidan atau juru obat membantu melakukankejahatan berdasarkan pasal 346, ataupun membantu melakukan salah satu kejahatan dalam pasal 347 dan 348, maka pidana yang ditentukan dalam pasal itu dapat dditambah dengan sepertiga dandapat dicabut hak untuk menjalankan pencaharian dalam manakejahatan dilakukan”.
  • 4. Ada dua metode yang digunakan dalam tindakan aborsi, yaitu penggunaan obat-obatan dan tindakan medis. Berikut ini adalah penjelasan mengenai kedua metode tersebut Metode aborsi dengan menggunakan obat Aborsi dengan metode ini dilakukan dengan pemberian obat minum atau suntik yang dapat menghalangi hormon progesteron, sehingga lapisan rahim menipis. Hal ini menyebabkan janin tidak dapat melekat dan tumbuh di dinding rahim. Efek obat yang digunakan untuk aborsi juga akan menyebabkan rahim berkontraksi, sehingga embrio atau jaringan janin akan dikeluarkan melalui vagina. Metode aborsi dengan tindakan medis Tindakan medis untuk melakukan aborsi yang paling umum digunakan adalah aspirasi vakum. Tindakan ini biasanya dilakukan bila kehamilan baru memasuki trimester pertama. Ada dua alat yang umumnya digunakan untuk mengeluarkan embrio dari rahim melalui tindakan ini, yaitu manual vacuum aspiration (MVA) dan electric vacuum aspirastion (EVA). MVA dilakukan menggunakan tabung pengisap secara manual, sedangkan EVA menggunakan pompa listrik. Untuk aborsi di usia kehamilan lebih dari 4 bulan, tindakan medis yang digunakan adalah dilation and evacuation (D&E). Metode ini menggunakan peralatan operasi untuk membuka leher rahim dan menyedot janin agar bisa dikeluarkan dari rahim.
  • 5. Berbagai Risiko Aborsi Sama seperti setiap tindakan medis lain, aborsi juga memiliki risiko, apalagi jika dilakukan di tempat dengan fasilitas terbatas, bukan oleh tenaga medis, tidak ada kondisi medis yang mendasari, serta dilakukan dengan metode yang tidak aman. Risiko aborsi meliputi: Perdarahan berat Cedera pada rahim atau infeksi akibat aborsi yang tidak tuntas Kemandulan Kehamilan ektopik pada kehamilan berikutnya Kondisi serviks yang tidak optimal akibat aborsi berkali-kali Semua metode aborsi memiliki risiko atau komplikasi. Usia kehamilan turut berperan dalam menentukan tingkat risiko. Semakin tua usia kehamilan, semakin tinggi pula risiko dari tindakan aborsi yang dilakukan.
  • 6. Kategori Aborsi yang Berbahaya Berikut adalah kategori aborsi yang tidak aman menurut organisasi kesehatan dunia (WHO): Dilakukan oleh orang yang tidak memiliki keahlian medis dalam bidang aborsi secara memadai. Dilakukan di tempat dengan fasilitas yang tidak cukup memenuhi persyaratan kebersihan. Dilakukan menggunakan peralatan yang tidak sesuai. Selain itu, aborsi berbahaya juga dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan atau menggunakan alat bantu tertentu tanpa pengawasan dokter.
  • 7. Tindakan Aborsi untuk Kepentingan Medis Di Indonesia, pengaturan tentang aborsi dimuat dalam Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan dan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP). Dalam undang-undang tersebut, semua orang pada umumnya dilarang melakukan tindakan aborsi. Namun, berdasarkan pasal 75 UU Kesehatan, aborsi boleh dilakukan dengan alasan medis berikut ini: •Adanya indikasi darurat secara medis pada kehamilan usia dini yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin •Janin menderita kelainan genetik berat atau cacat bawaan yang tidak dapat disembuhkan, sehingga sulit bagi janin untuk bertahan hidup di luar kandungan •Kehamilan terjadi akibat pemerkosaan yang menyebabkan trauma Aborsi yang dilakukan di luar kondisi di atas dinyatakan ilegal. Dalam pasal 194 UU Kesehatan, setiap orang yang terlibat tindakan aborsi ilegal dapat dipidana penjara maksimal 10 tahun dan denda maksimal sebesar Rp 1 miliar.
  • 8. Aborsi yang Diperbolehkan secara Hukum Aborsi akibat pemerkosaan secara khusus diuraikan lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi atau PP Kespro sebagai aturan pelaksana UU Kesehatan. Dalam pasal 31 peraturan tersebut dinyatakan bahwa tindakan aborsi hanya dapat dilakukan pada usia kehamilan paling lama 40 hari dihitung dari hari pertama haid terakhir (HPHT) berdasarkan surat keterangan dokter. Selain itu, dalam pasal 34 (2b) juga disebutkan mengenai syarat menjalani aborsi, yaitu adanya keterangan dari penyidik, psikolog, atau ahli lain yang membenarkan dugaan telah terjadi pemerkosaan. Oleh karena itu, korban perlu sesegera mungkin melaporkan kejadian pemerkosaan ke kantor polisi terdekat. Polisi akan membawa korban ke Polres yang memiliki unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA). Dari unit PPA, korban kemudian akan diantar ke rumah sakit rujukan kepolisian untuk menjalani proses visum. Jika korban membutuhkan konseling psikologis, unit PPA akan membuat rujukan ke Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk pendampingan lebih lanjut. Korban pemerkosaan atau tindak kekerasan juga bisa menghubungi Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) untuk mendapatkan pertolongan dan dukungan.
  • 9. “Aborsi bukan suatu keputusan tepat dan mudah dilakukan. Dokter biasanya merekomendasikan tindakan ini jika kehamilan dinilai membahayakan ibu dan juga janin dalam kandungan. Baik dilakukan lewat jalur medis, dampak aborsi tidak luput dari seorang yang menjalani.”
  • 10. Beberapa dampak aborsi : 1. Perdarahan Berat Perdarahan hebat menjadi dampak aborsi serius yang umum dialami. Perdarahan disertai dengan demam tinggi, dan gumpalan jaringan sebesar bola golf. Perdarahan bisa terjadi selama 2-12 jam. Jika kondisi ini tidak mendapat penanganan medis segera, kehilangan nyawa menjadi komplikasi yang bisa saja terjadi. 2. Infeksi Infeksi menjadi salah satu dampak aborsi yang dapat berlangsung selama 3 hari atau lebih. Infeksi terjadi akibat leher rahim yang dipaksa melebar. Pelebaran tersebut memicu bakteri dari luar masuk ke dalam tubuh dengan mudah. Infeksi biasanya terjadi pada rahim, saluran tuba, dan panggul. Kondisi tersebut ditandai dengan beberapa gejala yang menyerupai penyakit lainnya. Beberapa gejala tersebut, meliputi demam tinggi di atas 38 derajat Celsius, sakit kepala, nyeri otot, pusing, atau tidak enak badan. Pada beberapa pengidap, vagina mengeluarkan cairan berbau tidak normal.
  • 11.  3. Sepsis  Sepsis adalah kasus lanjutan dari infeksi. Kondisi ini terjadi saat infeksi bakteri masuk ke dalam aliran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Saat kondisi semakin parah, tekanan darah dalam tubuh akan menurun drastis dan memicu syok sepsis. Kondisi ini membutuhkan penanganan medis segera.  Syok sepsis biasanya terjadi saat sisa potongan jaringan sisa kehamilan masih tertinggal dalam rahim. Kondisi tersebut ditandai dengan gejala, seperti:  Demam tinggi.  Nyeri perut parah.  Perdarahan hebat.  Kebingungan.  Gelisah.  Gemetar dan menggigil.  Tekanan darah rendah.  Jantung berdetak cepat, serta sulit bernapas.
  • 12.  4. Kerusakan Rahim  Kerusakan rahim meliputi kerusakan leher rahim, adanya lubang pada rahim, dan luka robekan pada rahim. Sejumlah kondisi tersebut biasanya tidak terdiagnosis. Kondisi baru akan terlihat saat kamu melakukan pemeriksaan visualisasi laparoskopi.  5. Infeksi Peradangan Panggul  Infeksi peradangan panggul (PID) dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik dan mengurangi kesuburan perempuan di kemudian hari. Bukan itu saja, infeksi juga dapat meningkatkan risiko kehilangan nyawa. Dampak yang satu ini biasanya terjadi 4 minggu setelah aborsi pada trimester pertama.  6. Endometritis  Endometritis ditandai dengan peradangan pada lapisan rahim akibat infeksi. Dampak yang satu ini umumnya terjadi pada remaja. Jika tidak segera diatasi dengan langkah yang tepat, infeksi meningkatkan risiko komplikasi pada organ reproduksi, masalah kesuburan, dan gangguan kesehatan lainnya.

Editor's Notes

  1. Aborsi adalah tindakan menggugurkan kandungan untuk mengakhiri kehamilan. Ada berbagai penyebab seorang wanita melakukan tindakan aborsi, antara lain hamil di luar nikah, ketidakmampuan ekonomi, kurangnya dukungan keluarga, hingga masalah dengan pasangan.