SlideShare a Scribd company logo
1 of 61
REGULASI DAN
PERATURAN PELAYANAN
KEBIDANAN
PMK No. 28/2017
Profesi
Bidan
PILIHAN HIDUP
DAN
PANGGILAN JIWA
CITA- CITA
Profesi Mulia
[officium nobile]
TERPAKSA/ KEBETULAN/
ALTERNATIFTERAKHIR
ROFESI
MULIA
BIDAN
DIDASARI
OLEH
III H :
HEAD -> Knowledge
HEART -> Attitude
HAND’S -> Skill
PERAN DAN FUNGSI BIDAN
Dalam melaksanakan profesinya
bidan memiliki peran dan fungsi
sebagai :
Pelaksana
Pengelola
 Pendidik
 Peneliti
1. Undang –Undang Dasar 1945 pasal 28 b
2.Undang – Undang no 36 /2009 Tentang Kesehatan
3.Undang – Undang no 36 /2014 Tentang TENAKES
4.Undang –Undang no 44/2009 Tentang Rumah Sakit
5.Undang –Undang no 29/2004 Tentang Praktik Kedokteran
6.Undang – Undang no 38/2014 Tentang Keperawatan
7.PMK no 28/2017 Tentang Izin & Penyelenggaraan Praktik Bidan
Serta beberapa Undang – Undang yang terkait diantaranya :
1.Undang – Undang no 39/1999 Tentang HAM
2.Undang – Undang no 35 /2014 Tentang Perlindungan anak
3.Undang – Undang no 8 /1999 Tentang Perlindungan Konsumen
4.Undang – Undang no 13 /2003 Tentang tenaga kerja
5.Undang - Undang no 19/2016 Tentang ITE
PengertianHukum
Secara umum :
Himpunan petunjuk atas kaidah /norma
yang mengatur tata tertib di dalam suatu
masyarakat agar masyarakat bisa teratur
Tujuan :
Keselarasan,kebahagiaan dan tata tertibdi
dalam masyarakat
HukumKesehatan
Pengertian secara ringkas :
1. Kumpulan peraturan yang mengatur tentang
hal – hal yang berkaitan drngan kesehatan
2. Seperangkat kaedah yang mengatur seluruh
aspek yang berkaitan dengan upaya dan
pemeliharaan dibidang kesehatan
3. Rangkaian peraturan per undang undangan
dalam bidang kesehatan yang mengatur
pelayanan medik dan sarana medik
PENGERTIAN ETIKA
Etika : berasal dari bahasa Yunani dari kata “Ethos” yang berarti
kebiasaan-kebiasaan atau tingkah laku manusia.Dalam bahasa
Inggris disebut “Ethis” yang mempunyai pengertian sebagai ukuran
tingkah laku atau perilaku manusia yang baik, yakni tindakan yang
tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia sesuai dengan MORAL
pada umumnya
PRINSIP KODE ETIKBIDAN
KAEDAH DASAR
MORAL
BENEFICENCE
(Menguntungkan
Pasien)
NON
MALEFICENCE
( Tidakmerugikan
pasien)
RESPECTFOR
PERSON :
-Autonomy
- Privacy
--Telling the truth
-- Confidentiality
JUSTICE
( Keadilan)
12
BIDAN 5.DIRI SENDIRI
( 2 butir)
3. SEJA
W
AT&
TENAKESLAIN
( 2 butir)
4. PROFESINYA
( 3 butir )
2.TUGASNYA
( 3 butir )
1.KLIEN/
MASYARAKAT
( 6 butir )
6. NEGARA/BANGSA
DAN TANAHAIR
( 2 butir)
KODE ETIK BIDAN
7.PENUTUP
KewenanganBidandalamPMK 28/2017
Bidan
Kesehatan
Ibu
Kesehatan
Anak
Kesehatan
Reproduksi
Keluarga
Berencana
Pra
Hamil
Hamil
ANC
Persalinan
Normal
Nifas
Normal
Menyusui
Konseling
14
PERDA
T
A
ADMINISTRASI
PIDANA
IMPLIKASI HUKUM
15
Sanksi ->
atas pelanggaran Norma
Ancaman dengan hukum
Pidana
Norma
Larangan (Verbods)
Suruhan ( Gebods)
-
Unsur Pokok hukum Pidana
TANGGUNG JAWABHUKUM PIDANA
Tanggungjawab individu atas perbuatan nya,
tidak dapat dilimpahkan ke orang lain
Orang lain dapat turut bertanggung jawab
apabila termasuk PIDANA PENYERTAAN ( pem beri
perintah,turut serta,perbantuan, dll)
Bumil menerima DP dari
Keluarga yang akan adopsi
1 bayi -> 2 bayi
di lakukan SC ->
Ternyata Bayi
tunggal
Bumil dan adoptan
-> Menuntutbidan
Hamil aterm ->
Gawat janin ->
Dirujuk bidan ke RS
MENUNTUT
CONTOH
KASUS USG: BPM melakukan USG->
Diagnosajanin Gemelli
BAB IIIpasal 18 Kewenangan Bidan :
1.Kesehatan ibu
2.Kesehatan Anak
3.Kesehatan Reproduksi Perempuan &KB
Praktik Bidan tidak mengatur tentang USG
Untuk USG serahkan pada ahlinya yang memiliki kewenangan
Ingat Pasal 23 Ayat (2) :
Dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimilik
Pasal 58 ayat (2)
Semua tindakan yang dilakukan olehbidan harus berdasar
kewenangan,.berbasis kompetensi ,didasari suatu evidence based
Target Operasi ( TO )
Polisi -> ditangkap->
Laminaria di aff di RS
Polri -> lanjuthamil
Faskes ->menolak
Pasien datang ->ke
Faskes tempat
bidan bekerja -> di
Tolak
Bidan membawa
Keklinik aborsi -> di
pasang laminaria stif
Bidan
Pasal 346 -> memberitahu 4 thn pidana penjara -> Lawyer -> 4 bulan
CONTOHKASUS
ABORSI 1:
Unwanted Pregnancy ( 20 mg )
Bidan itangkap ->
Target Operasi ( TO )
Polisi
TarifBidan:
1 minggu -> 1juta
2 minggu ->1 juta
3 minggu -> 3juta
4 minggu -> 4 juta
Mengaku terlambat4
minggu
1 polwan izin keluar ->
Menghubungi atasandan
Teamdi polseksetempat
Praktik Aborsi?
UU yang digunakan tergantung JPUdan hakim -> KUHP / UU Kesehatan?
CONTOHKASUS
ABORSI 2: 2 Intel polwanmenyamar
-> praktik bidan
PASAL346 KUHP:
Memberitahu / menyuruh orang lain untuk melakukan
aborsi/menggugurkan kandungannyan dipidana penjara 4 tahun
PASAL347 KUHP:
Barang siapa melakukan aborsi tanpa seizin wanita hamil
dihukum penjara 12tahun penjara dan apabila wanita tersebut
meninggal maka dipenjara 15tahun.
PASAL348 KUHP:
Barang siapa melakukan aborsi dengan izin wanita hamil
maka dihukum pidana 5 tahun 6 bulan dan apabila wanita
hamil meninggal maka dihukum pidana 7tahun
PASAL349 KUHP:
barang siapa yang melakukan pengguran tersebut dokter/
bidan/ juru obat maka hukumannya dihukum sepertiga.
Pasal 75 UU no 36/2009 Tentang Kesehatan :
(1)Setiap orang dilarang melakukan aborsi.
(2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dapat
dikecualikan
a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini
kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin,
yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan,
maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan
bayi tersebut hidup di luar kandungan;
b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma
Pasp
as
li
1k
9o
4lo
Ug
Uis
no36 tahun 2009 :
Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak
sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10 (s (satu miliar rupiahepuluh) tahun dan denda
paling banyak Rp.1.000.000.000,00 ).
Pasal 45A UU n0 35/2014 tentang perlindungan anak :
Setiap Orang dilarang melakukan aborsi terhadap Anak yang
masih dalam kandungan, kecuali dengan alasan dan tata cara
yang dibenarkan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-
undangan
Pasal 77A
(1)Setiap Orang yang dengan sengaja melakukan aborsi
terhadap Anak yang masih dalam kandungan dengan
alasan dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh ketentuan
peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 45A, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 10(sepuluh) tahun dan denda paling banyak
Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
(2)Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
adalah kejahatan
SC pkl 5.00 wib
Bayi meninggal
G1P0A0 Hamil
aterm
PD pkl 23.00 wib
6 cm djj 140x/mnt
His 3x 10 ->45”
Pkl 3.30 wib
djj 50x/mnt
Lapor dokter
Kelalaian berat yang menyebabkan matinya orang lain
Pasal 359 KUHP : 5 thnpenjara
Pasal 84 ayat(2) UU Tenakes : 5 thn penjara
CONTOH KASUS
KELALAIANYANG
MENYEBABKAN
KEMATIAN ->
Dokumetasi taklengkap:
Kasus DokumentasiPartograph
Bidan dipanggil->
polisi ->
pasal 360 KUHP
Saat dipimpin meneran
2 bidan menahan paha ibu
dengan paksa
Pasca persalinan
ibu tidak dapat
berjalan normal
LSM memfasilitasi
Rontgent di RS lain ->
Retak tulang syimpisis
Kelalaian berat yang menyebabkan cacatnya orang lain
Pasal 360 KUHP : 5 thnpenjara
Pasal 84 ayat(1) UU Tenakes : 3 thn penjara
CONTOH KASUS
KELALAIANYANG
MENYEBABKAN
KECACATAN->
Terkait Etikapelayanan:
IBU G 5 P4A0 hamil aterm ->
datang ke RSUK-> Persalinan
Pasal 359 KUHP
Barang siapa karena kesalahannya (kelalaiannya)
menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana
penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan
paling lama satu tahun.
Pasal 360 KUHP:
Barang siapa karena kesalahannya (kelalaiannya)
menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat,
diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun
atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
Pasal 84 (1) UU no 36 /2014 Tentang Tenaga Kesehatan :
Setiap Tenaga Kesehatan yang melakukan kelalaian berat
yang mengakibatkan Penerima Pelayanan Kesehatan luka
berat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga)
tahun.
Pasal 84 (2) UU no 36 /2014 Tentang Tenaga Kesehatan :
Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud pada ayat(1)
mengakibatkan kematian, dipidana dengan pidana
penjara paling lama 5 (lima) tahun.
Pasal 1365 KUHPerdata:
Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa
kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang
karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti
kerugian tersebut“
Pasal 1367 KUH Perdata:
Seorang tidak saja bertanggungjawab untuk kerugian yang
disebabkan perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugi
an yang disebabkan perbuatan orang-orang yang menjadi
tanggungannya atau disebabkan oleh barang-barang yang
berada di bawah pengawasannya.”(Respondit Superior)
IMPLIKASI PASAL 58 UU no 36/2009 tentang KESEHATAN:
Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap
seseorang, tenaga kesehatan yang menimbulkan kerugian
akibat kesalahan atau kelalaiandalam pelayanan kesehatan
yang diterimanya
Pasal 188 ayat(1)
Menteri dapat mengambil tindakan administratif
terhadap tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan
yang melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang ini
Pasal 188 ayat (2)
Tindakan administrasi sebagaimana dimaksudpada ayat
(1) ) dapat berupa :
1. Peringatan secara tertulis
2. Pencabutan izin sementara atau izin tetap.
Bab VI Pasal 46 (Pembinaan & Pengawasan) :
1) Menteri ,Ka Dinkes Provisnsi ,dan / atau Ka Dinkes
Kabupaten / Kota melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap pelaksanaan praktik Bidan sesuai
kewenangan masing - masing
5)Tindakan administratif sbgmn dimaksud pada ayat (1)
dilakukan
melalui :
a.Teguran lisan
; b.Teguran
tertulis ;
c.Pencabutan SIPutk sementara paling lama 1 (satu)
tahun ; atau
d.Pencabutan SIPB selamanya.
Berakhir -> Mediasi
dan
negosiasi
Praktik Mandiri Bidan
Susu Formula Bonus ke LN
Ketentuan Pidana Psl 200 UU no 36/ 2009 tentang kesehatan
1 tahun penjara denda 100 juta
KASUS ASI: Keluarga muda Faham UU no 36/2009
Pasal 128 -> ASI Ekslusif
Pasal 128 UU no 36/2009 tentang kesehatan
(1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak
dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis.
(2) Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah,
pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibubayi
secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus.
(3) Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum.
Pasal 200
Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program
pemberian air susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 128 ayat (2) dipidana penjara paling 1 (satu) tahun penjara
dan denda paling banyak Rp.100.000.000,00(seratus juta rupiah).
dijahit oleh bidan
Kembali 1 minggu masih
Mengeluh BAB -> Vagina
Kembali dijahit oleh bidan
2 minggu kembali
Keluhan sama ->
dirujuk ke RS ->
Dijahit oleh bidan
Senior-> tanpa konsul
kontrol I minggu
Mengeluh BAB->
Vagina
Pasien menuntut
Bidan melakukan diluar kewenangan
KASUS Laserasi
Grade 4: Ibu Guru partus di BPM
Laserasi grade 4
Damai melalui melaui
Mediasi dan Negosiasi ->
Uroginekologi ->
Repair oleh konsultan
biaya di
tanggung Oleh bidan ->
mili
Pemjahitan luka jalan lahir tingkat
1 dan 2
Ingat Pasal 23 Ayat (2) :
Dilakukan sesuai dengan bidang keahlian
yang di ki
Pasal 58 ayat (2) UU Tenakes
Semua tindakan yang dilakukan olehbidan harus berdasar
kewenangan,.berbasis kompetensi ,didasari suatu evidence based
BAB IIIpasal 18 Kewenangan Bidan:
1.Kesehatan ibu
2.Kesehatan Anak
3.Kesehatan Reproduksi Perempuan &KB
Kewenangan Bidan dalam pasal 19 ayat (3) huruf c
Pasal 58 UU kesehatan:
Pasien berhak menuntut
ganti rugi atas pelayanan
yang dianggap merugikan
Olah TKP Polisi & Menkes
Pasal 196 -> ketentuan
Pidana 10 tahun penjara
dan denda 1 Milyar rupiah
Ketuk palu hakim
Utk 2 0rang bidan :
7 thn penjara denda
200 juta dan 6 thn
denda 1 Milyar
9 x Persidangan
JPU menuntut Hakim
KASUSVaksinpalsu :
Juli 2016 Running Tag
Metro TV -> 179 Vaksin yang
Diberikan bidan M -> 139 palsu
Pasal 130 UU no 36/2009 Tentang Kesehatan
Pemerintah wajib memberikan imunisasi
lengkap kepada setiap bayi dan anak.
Pasal 153 UU no 36 /2009 Tentang Kesehatan :
Pemerintah menjamin ketersediaan bahan imunisasi
yang aman, bermutu, efektif, terjangkau, dan merata bagi
bagi masyarakat untuk upaya pengendalian penyakit
menular melalui imunisasi
Pasal 196
Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan
sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar
dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dipidana
dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling
banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliarrupiah]
Pasal 197
Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau
mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang
tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling
lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak
Rp.1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
Suami istri yang memproduksi Diputus PN setempat :
1. Suami mendapat :
Hukuman 9 tahun penjara dan denda Rp 1.500.000.000 ,-
seharusnya 15 tahun
2. Istri mendapat:
Hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp 1.500.000.000,-
seharusnya 15 tahun
Pelimpahan kewenangan ->
Pasal
(1) Kewenangan berdasarkan program
pemerintah da2la5mpsl 23 (1) huruf
d.Pemberian imunisasi rutin dan
tambahan sesuai program
pemerintah
(2) Kebutuhan dan penyediaan obat, vaksin,
dan/atau kebutuhan logistik lainnya dalam
pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) harus dilaksanakan sesuai dengan
ketentuan peraturan per Undang- Undangan
SKL-> Akte kelahiran->
membuat paspor
Bidan lahir tahun1970
PTSP bersurat ke
PP IBI ->Pembinaan
Adakah bidan 6 thn
nolong partus?
Ibu lahir tahun 1976
Keterangan Palsu 267-268 KUHP -> Pemalsuan data -> 4 – 6 tahun
pidana penjara
CONTOHKASUS
Suratketerangan
Lahir(SKL)1:
Seorang ibu akan umroh
Minta dibuatkan SKL ->Bidan
Contoh SuratPengantaruntuk membuataktekelahiran
Pada hari ini jumat tanggal 4 Agustus 2018 Pukul 10.00 WIB
menghadap seorang ibu
Nama
Tempat/Tgl/lahir
Alamat
Agama
Nomor KTP
: ny Wati
: Jakarta 4 agustus 1976
: jl Lubang Buaya no 47 jakarta timur
: Islam
: 010011100076
Menerangkan bahwa dirinya Lahir ditolong oleh : dukun pada tanggal dan
tahun tersebut diatas sesuai keterangan yang bersangkutan
Surat Pengantar ini diberikan hanya untuk membantu membuat akte
Kelahiran yang akan digunakan dalam mengurus pembuatan pasport
perjalanan umroh
Yang membuat pengantar
TT Bidan &Stempel
Nama jelas
Yang memberi keterangan
TT IBU &Materai
Nama Jelas
Surat Akte kelahiran->
Untuk masuk sekolah
tersangkut kasus
Narkotika dan kriminal
Pengadilan -> dewasa->
Ibu sianak menolak->
anaknya blm dewasa ->
Bidan salah menulis SKL
10 tahun berlalu
Keterangan Palsu 267-268 KUHP -> Pemalsuan data -> 4 – 6 tahun
pidana penjara
CONTOHKASUS
Suratketerangan
Lahir(SKL)2:
Seorang ibu
Minta dibuatkanSKL
Contoh SuratPengantaruntuk membuataktekelahiran
Pada hari ini jumat tanggal 4 Agustus 2018 Pukul 10.00 WIB
menghadap seorang ibu
Nama
Tempat/Tgl/lahir
Alamat
Agama
Nomor KTP
: Ny Septy / Tn Setya Novanto
: Jakarta 16Februry 1991/.........................
: jl Muara enim no 47 Palembang
: Islam/.................
: 01001110001991/..............
Menerangkan bahwa putranya
Nama
Tempat/Tgl/lahir
Alamat
Agama
:Adriano
: Muara enim 16 Agustus 2011
: jl Muara enim no 47 Palembang
: Islam
Lahir ditolong oleh : Dukun
Surat Pengantar ini diberikan hanya untuk membantu membuat akte
kelahiran yang akan digunakan untuk masuk sekolah .
Yang membuat pengantar
TT Bidan &Stempel
Nama jelas
Yang memberi keterangan
TT Ibu / Ayah&Materai
Nama Jelas
 Apabila kantor Kelurahan dan atau kantor Dukcapil setempat
memfasilitasi -> serahkansaja
 Namun bila bidan diminta membuatkan SKL maka contoh diatas
dapat digunakan -> dengan meminta kantorkelurahan dan atau kantor
Dukcapil setempat untuk membuat SK / SE/ SP bahwa bidan diminta
membantu membuat surat keterangan pengantar untuk pembuatan
akte kelahiran -> Bukan SKL
YANG PERLU DI INGAT DAN DIPERHATIKAN OLEH TS BIDAN
TIDAK MEMBUAT SURAT KETERANGAN LAHIR (SKL)
BILA TIDAK DITOLONG SENDIRI OLEH BIDAN-
DAPATTERKENA PASALMEMBUAT KETERANGAN PALSU
hamil trimester ke 2 tinggal
di PMB -> sang pria-> tdkTJ
3 bulan berlalu ayah bayi
datang untuk mengambil
anaknya->bidan telah me
nyerahkan pada yang me
ngadopsi-> imbalan 13juta
Ayah bayi lapor ->
polisi dan bersurat
pada Presiden (Bapak
Jokowi) -.> bayi dijual
oleh bidan
Bayi lahir -> ibu ->
menyerahkan pada
bidan -> diatas
materai
Pasien menuntut
UU perlindungan anak dan perdaganganmanusia
KASUS ADOPSI :
Langsungdari
PMB
Unwanted Pragnancy
UUPA35/2014
dan
UU kesehatan
PERSYARATANADOPSI:
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2007 tentang
Pelaksanaan Pengangkatan Anak, warga negara Indonesia wajib
memenuhi persyaratan seperti dibawahini:
1.Bagi calon orangtuaharus berusia minimal 30hingga 50 tahun dan usia
perkawinan minimal 5 tahun.
2.Membuat Surat Permohonan Ijin Pengangkatan Anak kepada Kepala Dinas
Sosial DKI Jakarta (bila berdomisi di Jakarta) diatas materai. Surat Edaran
Mahkamah Agung RI No.6/83yang mengatur tentang cara mengadopsi :
3.Membuat surat pernyataan motivasipengangkatan anakdari calon orangtua
dilengkapi materai. Dalam isi surat itu, calon orangtua dapat menuliskan
alasan mengadopsianak.
4.Calon orangtua dilengkapi surat keterangan kelakuan baik dari kepolisian
sesuai domisili, salinansuratnikah, salinankartu tandapenduduk, salinan
kartu keluarga legalisir, salinan akte kelahiran.
Persyaratan Adopsi Anak(lanjutan):
5.Untuk persyaratan kesehatan, dilengkapi surat keterangan sehatdari
dokter pemerintah seperti puskesmas, ahli ginekolog (ahli
kandungan) pemerintah, dan keterangan dari psikolog/psikiatri
mengenai keadaan suami istri.
6. Surat keterangan pendapatan dari perusahaan tempat bekerjaartinya
calon orangtua harus memiliki pendapatan tetap perbulan.
7. Surat pernyataan persetujuan berisi tidak keberatanuntuk
mengadopsi anak dari orangtua, keluarga suami istri diatasmaterai.
8. Surat pernyataan dari suami istri bahwa calon anak angkat akan
diperlakukan sama mengenai hak dan status seperti anakkandung
diatas materai.
9. Bagi calon adoptan yang akan mengadopsi anak perempuan,calon
orangtua membuat pernyataan tidak menjadi wali nikah diatas
materai apabila anak adopsi ingin melangsungkan pernikahan.
Setelah semua persyaratan dipenuhi, pihak panti akan
membawa berkas pemohon kepada Tim Pertimbangan Ijin
Pengangkatan Anak (PIPA) yang terdiri dari :
 Perwakilan Kepolisian
 Kependudukan Catatan sipil
 Hukum dan HAM
 Dinas Sosial
 Dinas Kesehatan
 Kantor Wilayah Agamadan
 Yayasan Sayap Ibu,
- Untuk memutuskan apakah calon pemohon layakuntuk
menjadi orangtua asuh.
- Bila rekomedasi pemohon disetujui, PIPA akanmelegalkan
- melalui pengadilan yang berkekuatan hukumtetap.
Bab I Pasal 1 butir 2 :
Praktik kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang
dilakukan oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan
Bab III -> Kewenangan
Pasal 18 :
Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan .Bidan memiliki
kewenanganuntuk
memberikan :
a.Pelayanan Kesehatan ibu ;
b.Pelayanana kesehatan anak; dan
c.Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan danKeluarga
Berencana
Tetap Praktik
Menata laksana ibu PEB
Perdarahan -> Rujuk RS
Tidak tertolong
Keluarga menuntut ->
Lawyer -> Mediasi &
Negosisi ->
120 juta
TD 180/100 -> Nifedifin
Inertia -> Drip Syinto
Retensio->Manual
Pasien Meninggal
Melanggar <- Diluarkewenangan
Contoh kasus
PraktiktanpaIzin/
Izin habis&
Diluar kewenangan:
PMB izin habis->
Bidan D1
Pasien menggunakan
lawyer-> Mediasi &
negosiasi -> 120 juta->
Analisa :
1.SIPB telah habis baru diperpanjang pada hari H ->
persiapkan min 3bln
2.Gunakan penatalaksanaan PEB -> lakukan rujukan
3.PMK tidak mengatur tentang augmentasi syintosinon ( drip
syintosinon)
4.Tidak melakukan manual placenta dalam keadaantidak
berdarah -> Rujuk
Siapa yang tahu -> ada hadiah bagi yang dapat
menjawab
1.Pelanggaran UU Kesehatan no 36/2014Pasal
...........?
2.Pelanggaran UU Tenakes no 36/2014
pasal............? 3. Pelanggaran PMK 28/2017
Di depan Ruko–
di tolong -> siswa akbid
Semester 6-> lahir +>ibu
dan bayi ->selamat
Media menulis ->
beruntung kasustidak
berlanjut
Ibu -> mencaribidan
lain -> ditengah
Jalan ketubanpecah
PMB -> ditolak bidan -> akan
bekerja keRS
.CONTOHKASUS
DARURAT : IBU Hamil aterm
Dengan kontraksi
Gawat Darurat pasal 190 ayat ( 1) dan (2) UU no 36/2009
Darurat
Pasal 190 ayat (1) UU no 36/2009 :
“Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga
kesehatan yang melakukan praktik atau pekerjaan pada
fasilitas pelayanan kesehatan yang dengan sengaja tidak
memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang
dalam keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 32 ayat (2) atau Pasal 85 ayat (2) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling
banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah).
Ayat (2) :
Mengakibatkan terjadinya kecacatan atau kematian,pimpinan
fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan
tersebut dipidana dengan pidana penjara paling lama 10
(sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00
(satu miliar rupiah).
Tersebar dan menuai
Reaksi negatif ? ->
Seorang ibu tidak ber
kenan & lapor keDinkes
Terkena sanksi
Administrasi ->
Pemecatan dariRSIA
Terlihat tanparasa
bergaya->Video TikTok
Menggunakan Bayi diRSIA
CONTOHKASUS
UPLOAD DIERA
DIGITAL :
2 TS Bidan-> aplikasi TikTok
UU PAPasal
Pasal ......-........
VideoKasusbidanbermaintiktok
UU no 35/2014 tentang Perlindungan Anak
Pasal 76 B : Setiap Orang dilarang menempatkan,membiar
kan, melibatkan, menyuruh melibatkan Anak
dalam situasi perlakuan salah &penelantaran
Pasal 77 B : Setiap Orang yang melanggar ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76B,
dipidana dengan pidana penjara paling lama
5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak
Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)
Pasal 133 ayat (1) UU n0 36/2009 tentang Kesehatan :
Setiap bayi dan anak berhak terlindungi dan terhindar
dari segala bentuk diskriminasi dan tindak kekerasan
yang dapat mengganggu kesehatannya.
Sosialisasi/Seminar
Pembinaan/Tuntunan
Teguran
(lisandan/atautulisan)
Pengawasan
PERAN IBI DALAM PEMBINAAN DAN
PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN
TUGASPROFESI BIDAN DI ERAINFORMASI
DAN TRANSAKSIELEKTRONIK
BAGAIMANA PERAN
IBI ?

1. Era Digitalisasi bidan harus ber hati hati dalam mengguna
kan perangkat cangih tersebut -> perhatikan regulasi sesuai
peran dan fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan
2. Akuntabilitas bidan adalah pertanggung jawaban dan
tanggung gugat (accountability ) atas semua tindakan
yang dilakukanya
3. Sesusai pasal 58 ayat (1) :
Tenakes dalam menjalankan praktik wajib memberikan
pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi ,
standar pelayanan profesi,standar prosedur operasional
dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan penerima
pelayanan kesehatan
Das sollen
berupa standar yang harus dipatuhi (standar
pelayanan, standar profesi, standarprosedur)
Das sein
berupa bukti fakta suatu kejadian (rekammedis,
evidence/barang bukti lain)
apabila terdapat masalah sebagai
bahan yang perlu diperbandingkan yaitu das
sollen dan das sein
Dll
TUNTUTAN PIDANA:
Melalui proses penyidikan
Penuntutan
Pengadilan dan eksekusi
TUNTUTAN PERDATA:
Melalui proses pengadilan
Di luar pengadilan :
•Negosiasi
•Mediasi, dll
SemogaBermanfaat
SampaiJumpa

More Related Content

What's hot

Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananAl-Ikhlas14
 
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANTUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANrisdiana21
 
Model Asuhan Kebidanan
Model Asuhan KebidananModel Asuhan Kebidanan
Model Asuhan Kebidananpjj_kemenkes
 
MODEL-model-praktik-keBIDANan.ppt
MODEL-model-praktik-keBIDANan.pptMODEL-model-praktik-keBIDANan.ppt
MODEL-model-praktik-keBIDANan.pptSurtikaTambunan
 
standar profesi kebidanan
standar profesi kebidananstandar profesi kebidanan
standar profesi kebidananMira Dw
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanannessimeilan
 
Teori Model Konseptual Kebidanan
Teori Model Konseptual KebidananTeori Model Konseptual Kebidanan
Teori Model Konseptual KebidananKiki Evi Wahyuliana
 
PPT_Ela Mala Sari.pptx
PPT_Ela Mala Sari.pptxPPT_Ela Mala Sari.pptx
PPT_Ela Mala Sari.pptxdewi30243
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibueka f
 
Praktik dan asuhan kebidanan
Praktik dan asuhan kebidananPraktik dan asuhan kebidanan
Praktik dan asuhan kebidananAndiana Kanendyah
 
Peran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanPeran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanrisdiana21
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanRina Septi Andriani
 
Persiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinanPersiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinanTriana Septianti
 
Peningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanPeningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanrisdiana21
 
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan KotaPelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kotaieffaa
 
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)yulia pratika
 

What's hot (20)

Isu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidananIsu etik dalam pelayanan kebidanan
Isu etik dalam pelayanan kebidanan
 
Makalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidananMakalah manajemen kebidanan
Makalah manajemen kebidanan
 
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDANTUGAS DAN WEWENANG BIDAN
TUGAS DAN WEWENANG BIDAN
 
4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian4. metode pendokumentasian
4. metode pendokumentasian
 
Model Asuhan Kebidanan
Model Asuhan KebidananModel Asuhan Kebidanan
Model Asuhan Kebidanan
 
MODEL-model-praktik-keBIDANan.ppt
MODEL-model-praktik-keBIDANan.pptMODEL-model-praktik-keBIDANan.ppt
MODEL-model-praktik-keBIDANan.ppt
 
Konsep kebidanan ppt
Konsep kebidanan pptKonsep kebidanan ppt
Konsep kebidanan ppt
 
standar profesi kebidanan
standar profesi kebidananstandar profesi kebidanan
standar profesi kebidanan
 
Kepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidananKepemimpinan konsep kebidanan
Kepemimpinan konsep kebidanan
 
Teori Model Konseptual Kebidanan
Teori Model Konseptual KebidananTeori Model Konseptual Kebidanan
Teori Model Konseptual Kebidanan
 
PPT_Ela Mala Sari.pptx
PPT_Ela Mala Sari.pptxPPT_Ela Mala Sari.pptx
PPT_Ela Mala Sari.pptx
 
4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu4. asuhan sayang ibu
4. asuhan sayang ibu
 
Praktik dan asuhan kebidanan
Praktik dan asuhan kebidananPraktik dan asuhan kebidanan
Praktik dan asuhan kebidanan
 
Peran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidanPeran dan fungsi bidan
Peran dan fungsi bidan
 
Dokumentasi kebidanan 2
Dokumentasi kebidanan 2Dokumentasi kebidanan 2
Dokumentasi kebidanan 2
 
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidanEtikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
Etikolegal tanggung jawab dan tanggung gugat bidan
 
Persiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinanPersiapan dan perencanaan_persalinan
Persiapan dan perencanaan_persalinan
 
Peningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidanPeningkatan kinerja bidan
Peningkatan kinerja bidan
 
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan KotaPelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
Pelayanan Bidan Pada Masyarakat Desa Dan Kota
 
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)
Makalah peran dan fungsi bidan menurut Islam (Yulia Pratika)
 

Similar to REGULASI BIDAN

SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptx
SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptxSLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptx
SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptxHalimFINASIM
 
Peraturan dan Perundang-undangan
Peraturan dan Perundang-undangan Peraturan dan Perundang-undangan
Peraturan dan Perundang-undangan pjj_kemenkes
 
Penerapan nilai nilai pancasila pada profesi dokter terkait Aborsi, Euthanasi...
Penerapan nilai nilai pancasila pada profesi dokter terkait Aborsi, Euthanasi...Penerapan nilai nilai pancasila pada profesi dokter terkait Aborsi, Euthanasi...
Penerapan nilai nilai pancasila pada profesi dokter terkait Aborsi, Euthanasi...khusnulkhotimah203
 
1. Etikolegal Kegawatan Neurologi - Zaroan.pdf
1. Etikolegal Kegawatan Neurologi - Zaroan.pdf1. Etikolegal Kegawatan Neurologi - Zaroan.pdf
1. Etikolegal Kegawatan Neurologi - Zaroan.pdfLosta Nata
 
3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptx
3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptx3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptx
3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptxTitaMkoagw
 
power point undang - undang kesehatan terbaru
power point undang - undang kesehatan terbarupower point undang - undang kesehatan terbaru
power point undang - undang kesehatan terbaruP2d2sPmiponorogo
 
Pandangan negara terhadap aborsi
Pandangan negara terhadap aborsiPandangan negara terhadap aborsi
Pandangan negara terhadap aborsiRizky DwiKurnia
 
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanSesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanMuklis Bat'Rock
 
Sesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdf
Sesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdfSesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdf
Sesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdfMardhatillahMarsa
 
Dokfor aborsi-sosioyuridis
Dokfor aborsi-sosioyuridisDokfor aborsi-sosioyuridis
Dokfor aborsi-sosioyuridisRizki Chandraa
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)hardione
 
Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)asep nababan
 
Etika dan Hukum_FG 4_Aspek Hukum Keperawatan dan Kasus.pptx
Etika dan Hukum_FG 4_Aspek Hukum Keperawatan dan Kasus.pptxEtika dan Hukum_FG 4_Aspek Hukum Keperawatan dan Kasus.pptx
Etika dan Hukum_FG 4_Aspek Hukum Keperawatan dan Kasus.pptxiswanto16
 

Similar to REGULASI BIDAN (20)

BAB III.pdf
BAB III.pdfBAB III.pdf
BAB III.pdf
 
SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptx
SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptxSLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptx
SLIDE DR Dr HALIM PERLINDUNGAN HUKUM_IDI WILAYAH KALSEL.pptx
 
Peraturan dan Perundang-undangan
Peraturan dan Perundang-undangan Peraturan dan Perundang-undangan
Peraturan dan Perundang-undangan
 
Penerapan nilai nilai pancasila pada profesi dokter terkait Aborsi, Euthanasi...
Penerapan nilai nilai pancasila pada profesi dokter terkait Aborsi, Euthanasi...Penerapan nilai nilai pancasila pada profesi dokter terkait Aborsi, Euthanasi...
Penerapan nilai nilai pancasila pada profesi dokter terkait Aborsi, Euthanasi...
 
UU Pradok.pptx
UU Pradok.pptxUU Pradok.pptx
UU Pradok.pptx
 
bioethic health and law
bioethic health and lawbioethic health and law
bioethic health and law
 
1. Etikolegal Kegawatan Neurologi - Zaroan.pdf
1. Etikolegal Kegawatan Neurologi - Zaroan.pdf1. Etikolegal Kegawatan Neurologi - Zaroan.pdf
1. Etikolegal Kegawatan Neurologi - Zaroan.pdf
 
3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptx
3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptx3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptx
3. PERMASALAHAN ETIKA DLM PRAKTEK PELY.DI RS.pptx
 
PERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdf
PERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdfPERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdf
PERSI_Diskusi RUU Kesehatan.pdf
 
Garuda956500
Garuda956500Garuda956500
Garuda956500
 
power point undang - undang kesehatan terbaru
power point undang - undang kesehatan terbarupower point undang - undang kesehatan terbaru
power point undang - undang kesehatan terbaru
 
Modul 4 kb 4
Modul 4 kb 4Modul 4 kb 4
Modul 4 kb 4
 
Pandangan negara terhadap aborsi
Pandangan negara terhadap aborsiPandangan negara terhadap aborsi
Pandangan negara terhadap aborsi
 
Om swastyastu
Om swastyastuOm swastyastu
Om swastyastu
 
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatanSesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
Sesi 2 undang undang RI no.36 tahun 2009 tentang kesehatan
 
Sesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdf
Sesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdfSesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdf
Sesi 5 - MKDKI-RAKORNAS KKI.pdf
 
Dokfor aborsi-sosioyuridis
Dokfor aborsi-sosioyuridisDokfor aborsi-sosioyuridis
Dokfor aborsi-sosioyuridis
 
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
Hak & kewajiban tenaga kesehatan (perawat & apoteker blon ada)
 
Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)Peraturan dan perundang1 (2)
Peraturan dan perundang1 (2)
 
Etika dan Hukum_FG 4_Aspek Hukum Keperawatan dan Kasus.pptx
Etika dan Hukum_FG 4_Aspek Hukum Keperawatan dan Kasus.pptxEtika dan Hukum_FG 4_Aspek Hukum Keperawatan dan Kasus.pptx
Etika dan Hukum_FG 4_Aspek Hukum Keperawatan dan Kasus.pptx
 

Recently uploaded

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

REGULASI BIDAN

  • 3. Profesi Bidan PILIHAN HIDUP DAN PANGGILAN JIWA CITA- CITA Profesi Mulia [officium nobile] TERPAKSA/ KEBETULAN/ ALTERNATIFTERAKHIR
  • 4. ROFESI MULIA BIDAN DIDASARI OLEH III H : HEAD -> Knowledge HEART -> Attitude HAND’S -> Skill
  • 5. PERAN DAN FUNGSI BIDAN Dalam melaksanakan profesinya bidan memiliki peran dan fungsi sebagai : Pelaksana Pengelola  Pendidik  Peneliti
  • 6. 1. Undang –Undang Dasar 1945 pasal 28 b 2.Undang – Undang no 36 /2009 Tentang Kesehatan 3.Undang – Undang no 36 /2014 Tentang TENAKES 4.Undang –Undang no 44/2009 Tentang Rumah Sakit 5.Undang –Undang no 29/2004 Tentang Praktik Kedokteran 6.Undang – Undang no 38/2014 Tentang Keperawatan 7.PMK no 28/2017 Tentang Izin & Penyelenggaraan Praktik Bidan Serta beberapa Undang – Undang yang terkait diantaranya : 1.Undang – Undang no 39/1999 Tentang HAM 2.Undang – Undang no 35 /2014 Tentang Perlindungan anak 3.Undang – Undang no 8 /1999 Tentang Perlindungan Konsumen 4.Undang – Undang no 13 /2003 Tentang tenaga kerja 5.Undang - Undang no 19/2016 Tentang ITE
  • 7. PengertianHukum Secara umum : Himpunan petunjuk atas kaidah /norma yang mengatur tata tertib di dalam suatu masyarakat agar masyarakat bisa teratur Tujuan : Keselarasan,kebahagiaan dan tata tertibdi dalam masyarakat
  • 8. HukumKesehatan Pengertian secara ringkas : 1. Kumpulan peraturan yang mengatur tentang hal – hal yang berkaitan drngan kesehatan 2. Seperangkat kaedah yang mengatur seluruh aspek yang berkaitan dengan upaya dan pemeliharaan dibidang kesehatan 3. Rangkaian peraturan per undang undangan dalam bidang kesehatan yang mengatur pelayanan medik dan sarana medik
  • 9. PENGERTIAN ETIKA Etika : berasal dari bahasa Yunani dari kata “Ethos” yang berarti kebiasaan-kebiasaan atau tingkah laku manusia.Dalam bahasa Inggris disebut “Ethis” yang mempunyai pengertian sebagai ukuran tingkah laku atau perilaku manusia yang baik, yakni tindakan yang tepat, yang harus dilaksanakan oleh manusia sesuai dengan MORAL pada umumnya
  • 10. PRINSIP KODE ETIKBIDAN KAEDAH DASAR MORAL BENEFICENCE (Menguntungkan Pasien) NON MALEFICENCE ( Tidakmerugikan pasien) RESPECTFOR PERSON : -Autonomy - Privacy --Telling the truth -- Confidentiality JUSTICE ( Keadilan)
  • 11. 12 BIDAN 5.DIRI SENDIRI ( 2 butir) 3. SEJA W AT& TENAKESLAIN ( 2 butir) 4. PROFESINYA ( 3 butir ) 2.TUGASNYA ( 3 butir ) 1.KLIEN/ MASYARAKAT ( 6 butir ) 6. NEGARA/BANGSA DAN TANAHAIR ( 2 butir) KODE ETIK BIDAN 7.PENUTUP
  • 14. 15 Sanksi -> atas pelanggaran Norma Ancaman dengan hukum Pidana Norma Larangan (Verbods) Suruhan ( Gebods) - Unsur Pokok hukum Pidana
  • 15. TANGGUNG JAWABHUKUM PIDANA Tanggungjawab individu atas perbuatan nya, tidak dapat dilimpahkan ke orang lain Orang lain dapat turut bertanggung jawab apabila termasuk PIDANA PENYERTAAN ( pem beri perintah,turut serta,perbantuan, dll)
  • 16. Bumil menerima DP dari Keluarga yang akan adopsi 1 bayi -> 2 bayi di lakukan SC -> Ternyata Bayi tunggal Bumil dan adoptan -> Menuntutbidan Hamil aterm -> Gawat janin -> Dirujuk bidan ke RS MENUNTUT CONTOH KASUS USG: BPM melakukan USG-> Diagnosajanin Gemelli
  • 17. BAB IIIpasal 18 Kewenangan Bidan : 1.Kesehatan ibu 2.Kesehatan Anak 3.Kesehatan Reproduksi Perempuan &KB Praktik Bidan tidak mengatur tentang USG Untuk USG serahkan pada ahlinya yang memiliki kewenangan Ingat Pasal 23 Ayat (2) : Dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang dimilik Pasal 58 ayat (2) Semua tindakan yang dilakukan olehbidan harus berdasar kewenangan,.berbasis kompetensi ,didasari suatu evidence based
  • 18. Target Operasi ( TO ) Polisi -> ditangkap-> Laminaria di aff di RS Polri -> lanjuthamil Faskes ->menolak Pasien datang ->ke Faskes tempat bidan bekerja -> di Tolak Bidan membawa Keklinik aborsi -> di pasang laminaria stif Bidan Pasal 346 -> memberitahu 4 thn pidana penjara -> Lawyer -> 4 bulan CONTOHKASUS ABORSI 1: Unwanted Pregnancy ( 20 mg )
  • 19. Bidan itangkap -> Target Operasi ( TO ) Polisi TarifBidan: 1 minggu -> 1juta 2 minggu ->1 juta 3 minggu -> 3juta 4 minggu -> 4 juta Mengaku terlambat4 minggu 1 polwan izin keluar -> Menghubungi atasandan Teamdi polseksetempat Praktik Aborsi? UU yang digunakan tergantung JPUdan hakim -> KUHP / UU Kesehatan? CONTOHKASUS ABORSI 2: 2 Intel polwanmenyamar -> praktik bidan
  • 20. PASAL346 KUHP: Memberitahu / menyuruh orang lain untuk melakukan aborsi/menggugurkan kandungannyan dipidana penjara 4 tahun PASAL347 KUHP: Barang siapa melakukan aborsi tanpa seizin wanita hamil dihukum penjara 12tahun penjara dan apabila wanita tersebut meninggal maka dipenjara 15tahun. PASAL348 KUHP: Barang siapa melakukan aborsi dengan izin wanita hamil maka dihukum pidana 5 tahun 6 bulan dan apabila wanita hamil meninggal maka dihukum pidana 7tahun PASAL349 KUHP: barang siapa yang melakukan pengguran tersebut dokter/ bidan/ juru obat maka hukumannya dihukum sepertiga.
  • 21. Pasal 75 UU no 36/2009 Tentang Kesehatan : (1)Setiap orang dilarang melakukan aborsi. (2) Larangan sebagaimana dimaksud pada ayat(1)dapat dikecualikan a. indikasi kedaruratan medis yang dideteksi sejak usia dini kehamilan, baik yang mengancam nyawa ibu dan/atau janin, yang menderita penyakit genetik berat dan/atau cacat bawaan, maupun yang tidak dapat diperbaiki sehingga menyulitkan bayi tersebut hidup di luar kandungan; b. kehamilan akibat perkosaan yang dapat menyebabkan trauma Pasp as li 1k 9o 4lo Ug Uis no36 tahun 2009 : Setiap orang yang dengan sengaja melakukan aborsi tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 75 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (s (satu miliar rupiahepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 ).
  • 22. Pasal 45A UU n0 35/2014 tentang perlindungan anak : Setiap Orang dilarang melakukan aborsi terhadap Anak yang masih dalam kandungan, kecuali dengan alasan dan tata cara yang dibenarkan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang- undangan Pasal 77A (1)Setiap Orang yang dengan sengaja melakukan aborsi terhadap Anak yang masih dalam kandungan dengan alasan dan tata cara yang tidak dibenarkan oleh ketentuan peraturan perundang-undangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 45A, dipidana dengan pidana penjara paling lama 10(sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah). (2)Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah kejahatan
  • 23. SC pkl 5.00 wib Bayi meninggal G1P0A0 Hamil aterm PD pkl 23.00 wib 6 cm djj 140x/mnt His 3x 10 ->45” Pkl 3.30 wib djj 50x/mnt Lapor dokter Kelalaian berat yang menyebabkan matinya orang lain Pasal 359 KUHP : 5 thnpenjara Pasal 84 ayat(2) UU Tenakes : 5 thn penjara CONTOH KASUS KELALAIANYANG MENYEBABKAN KEMATIAN -> Dokumetasi taklengkap: Kasus DokumentasiPartograph
  • 24. Bidan dipanggil-> polisi -> pasal 360 KUHP Saat dipimpin meneran 2 bidan menahan paha ibu dengan paksa Pasca persalinan ibu tidak dapat berjalan normal LSM memfasilitasi Rontgent di RS lain -> Retak tulang syimpisis Kelalaian berat yang menyebabkan cacatnya orang lain Pasal 360 KUHP : 5 thnpenjara Pasal 84 ayat(1) UU Tenakes : 3 thn penjara CONTOH KASUS KELALAIANYANG MENYEBABKAN KECACATAN-> Terkait Etikapelayanan: IBU G 5 P4A0 hamil aterm -> datang ke RSUK-> Persalinan
  • 25. Pasal 359 KUHP Barang siapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan orang lain mati, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun. Pasal 360 KUHP: Barang siapa karena kesalahannya (kelalaiannya) menyebabkan orang lain mendapat luka-luka berat, diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana kurungan paling lama satu tahun.
  • 26. Pasal 84 (1) UU no 36 /2014 Tentang Tenaga Kesehatan : Setiap Tenaga Kesehatan yang melakukan kelalaian berat yang mengakibatkan Penerima Pelayanan Kesehatan luka berat dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun. Pasal 84 (2) UU no 36 /2014 Tentang Tenaga Kesehatan : Jika kelalaian berat sebagaimana dimaksud pada ayat(1) mengakibatkan kematian, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun.
  • 27. Pasal 1365 KUHPerdata: Tiap perbuatan melanggar hukum, yang membawa kerugian kepada seorang lain, mewajibkan orang yang karena salahnya menerbitkan kerugian itu, mengganti kerugian tersebut“ Pasal 1367 KUH Perdata: Seorang tidak saja bertanggungjawab untuk kerugian yang disebabkan perbuatannya sendiri, tetapi juga untuk kerugi an yang disebabkan perbuatan orang-orang yang menjadi tanggungannya atau disebabkan oleh barang-barang yang berada di bawah pengawasannya.”(Respondit Superior) IMPLIKASI PASAL 58 UU no 36/2009 tentang KESEHATAN: Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap seseorang, tenaga kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaiandalam pelayanan kesehatan yang diterimanya
  • 28. Pasal 188 ayat(1) Menteri dapat mengambil tindakan administratif terhadap tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan yang melanggar ketentuan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini Pasal 188 ayat (2) Tindakan administrasi sebagaimana dimaksudpada ayat (1) ) dapat berupa : 1. Peringatan secara tertulis 2. Pencabutan izin sementara atau izin tetap.
  • 29. Bab VI Pasal 46 (Pembinaan & Pengawasan) : 1) Menteri ,Ka Dinkes Provisnsi ,dan / atau Ka Dinkes Kabupaten / Kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan praktik Bidan sesuai kewenangan masing - masing 5)Tindakan administratif sbgmn dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui : a.Teguran lisan ; b.Teguran tertulis ; c.Pencabutan SIPutk sementara paling lama 1 (satu) tahun ; atau d.Pencabutan SIPB selamanya.
  • 30. Berakhir -> Mediasi dan negosiasi Praktik Mandiri Bidan Susu Formula Bonus ke LN Ketentuan Pidana Psl 200 UU no 36/ 2009 tentang kesehatan 1 tahun penjara denda 100 juta KASUS ASI: Keluarga muda Faham UU no 36/2009 Pasal 128 -> ASI Ekslusif
  • 31. Pasal 128 UU no 36/2009 tentang kesehatan (1) Setiap bayi berhak mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan, kecuali atas indikasi medis. (2) Selama pemberian air susu ibu, pihak keluarga, Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat harus mendukung ibubayi secara penuh dengan penyediaan waktu dan fasilitas khusus. (3) Penyediaan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) diadakan di tempat kerja dan tempat sarana umum. Pasal 200 Setiap orang yang dengan sengaja menghalangi program pemberian air susu ibu eksklusif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 128 ayat (2) dipidana penjara paling 1 (satu) tahun penjara dan denda paling banyak Rp.100.000.000,00(seratus juta rupiah).
  • 32. dijahit oleh bidan Kembali 1 minggu masih Mengeluh BAB -> Vagina Kembali dijahit oleh bidan 2 minggu kembali Keluhan sama -> dirujuk ke RS -> Dijahit oleh bidan Senior-> tanpa konsul kontrol I minggu Mengeluh BAB-> Vagina Pasien menuntut Bidan melakukan diluar kewenangan KASUS Laserasi Grade 4: Ibu Guru partus di BPM Laserasi grade 4 Damai melalui melaui Mediasi dan Negosiasi -> Uroginekologi -> Repair oleh konsultan biaya di tanggung Oleh bidan ->
  • 33. mili Pemjahitan luka jalan lahir tingkat 1 dan 2 Ingat Pasal 23 Ayat (2) : Dilakukan sesuai dengan bidang keahlian yang di ki Pasal 58 ayat (2) UU Tenakes Semua tindakan yang dilakukan olehbidan harus berdasar kewenangan,.berbasis kompetensi ,didasari suatu evidence based BAB IIIpasal 18 Kewenangan Bidan: 1.Kesehatan ibu 2.Kesehatan Anak 3.Kesehatan Reproduksi Perempuan &KB Kewenangan Bidan dalam pasal 19 ayat (3) huruf c Pasal 58 UU kesehatan: Pasien berhak menuntut ganti rugi atas pelayanan yang dianggap merugikan
  • 34. Olah TKP Polisi & Menkes Pasal 196 -> ketentuan Pidana 10 tahun penjara dan denda 1 Milyar rupiah Ketuk palu hakim Utk 2 0rang bidan : 7 thn penjara denda 200 juta dan 6 thn denda 1 Milyar 9 x Persidangan JPU menuntut Hakim KASUSVaksinpalsu : Juli 2016 Running Tag Metro TV -> 179 Vaksin yang Diberikan bidan M -> 139 palsu
  • 35. Pasal 130 UU no 36/2009 Tentang Kesehatan Pemerintah wajib memberikan imunisasi lengkap kepada setiap bayi dan anak. Pasal 153 UU no 36 /2009 Tentang Kesehatan : Pemerintah menjamin ketersediaan bahan imunisasi yang aman, bermutu, efektif, terjangkau, dan merata bagi bagi masyarakat untuk upaya pengendalian penyakit menular melalui imunisasi
  • 36. Pasal 196 Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standar dan/atau persyaratan keamanan, khasiat atau kemanfaatan, dan mutu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 98 ayat (2) dan ayat (3) dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliarrupiah] Pasal 197 Setiap orang yang dengan sengaja memproduksi atau mengedarkan sediaan farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliki izin edar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 106 ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas) tahun dan denda paling banyak Rp.1.500.000.000,00 (satu miliar lima ratus juta rupiah).
  • 37. Suami istri yang memproduksi Diputus PN setempat : 1. Suami mendapat : Hukuman 9 tahun penjara dan denda Rp 1.500.000.000 ,- seharusnya 15 tahun 2. Istri mendapat: Hukuman 8 tahun penjara dan denda Rp 1.500.000.000,- seharusnya 15 tahun
  • 38. Pelimpahan kewenangan -> Pasal (1) Kewenangan berdasarkan program pemerintah da2la5mpsl 23 (1) huruf d.Pemberian imunisasi rutin dan tambahan sesuai program pemerintah (2) Kebutuhan dan penyediaan obat, vaksin, dan/atau kebutuhan logistik lainnya dalam pelaksanaan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan per Undang- Undangan
  • 39. SKL-> Akte kelahiran-> membuat paspor Bidan lahir tahun1970 PTSP bersurat ke PP IBI ->Pembinaan Adakah bidan 6 thn nolong partus? Ibu lahir tahun 1976 Keterangan Palsu 267-268 KUHP -> Pemalsuan data -> 4 – 6 tahun pidana penjara CONTOHKASUS Suratketerangan Lahir(SKL)1: Seorang ibu akan umroh Minta dibuatkan SKL ->Bidan
  • 40. Contoh SuratPengantaruntuk membuataktekelahiran Pada hari ini jumat tanggal 4 Agustus 2018 Pukul 10.00 WIB menghadap seorang ibu Nama Tempat/Tgl/lahir Alamat Agama Nomor KTP : ny Wati : Jakarta 4 agustus 1976 : jl Lubang Buaya no 47 jakarta timur : Islam : 010011100076 Menerangkan bahwa dirinya Lahir ditolong oleh : dukun pada tanggal dan tahun tersebut diatas sesuai keterangan yang bersangkutan Surat Pengantar ini diberikan hanya untuk membantu membuat akte Kelahiran yang akan digunakan dalam mengurus pembuatan pasport perjalanan umroh Yang membuat pengantar TT Bidan &Stempel Nama jelas Yang memberi keterangan TT IBU &Materai Nama Jelas
  • 41. Surat Akte kelahiran-> Untuk masuk sekolah tersangkut kasus Narkotika dan kriminal Pengadilan -> dewasa-> Ibu sianak menolak-> anaknya blm dewasa -> Bidan salah menulis SKL 10 tahun berlalu Keterangan Palsu 267-268 KUHP -> Pemalsuan data -> 4 – 6 tahun pidana penjara CONTOHKASUS Suratketerangan Lahir(SKL)2: Seorang ibu Minta dibuatkanSKL
  • 42. Contoh SuratPengantaruntuk membuataktekelahiran Pada hari ini jumat tanggal 4 Agustus 2018 Pukul 10.00 WIB menghadap seorang ibu Nama Tempat/Tgl/lahir Alamat Agama Nomor KTP : Ny Septy / Tn Setya Novanto : Jakarta 16Februry 1991/......................... : jl Muara enim no 47 Palembang : Islam/................. : 01001110001991/.............. Menerangkan bahwa putranya Nama Tempat/Tgl/lahir Alamat Agama :Adriano : Muara enim 16 Agustus 2011 : jl Muara enim no 47 Palembang : Islam Lahir ditolong oleh : Dukun Surat Pengantar ini diberikan hanya untuk membantu membuat akte kelahiran yang akan digunakan untuk masuk sekolah . Yang membuat pengantar TT Bidan &Stempel Nama jelas Yang memberi keterangan TT Ibu / Ayah&Materai Nama Jelas
  • 43.  Apabila kantor Kelurahan dan atau kantor Dukcapil setempat memfasilitasi -> serahkansaja  Namun bila bidan diminta membuatkan SKL maka contoh diatas dapat digunakan -> dengan meminta kantorkelurahan dan atau kantor Dukcapil setempat untuk membuat SK / SE/ SP bahwa bidan diminta membantu membuat surat keterangan pengantar untuk pembuatan akte kelahiran -> Bukan SKL YANG PERLU DI INGAT DAN DIPERHATIKAN OLEH TS BIDAN TIDAK MEMBUAT SURAT KETERANGAN LAHIR (SKL) BILA TIDAK DITOLONG SENDIRI OLEH BIDAN- DAPATTERKENA PASALMEMBUAT KETERANGAN PALSU
  • 44. hamil trimester ke 2 tinggal di PMB -> sang pria-> tdkTJ 3 bulan berlalu ayah bayi datang untuk mengambil anaknya->bidan telah me nyerahkan pada yang me ngadopsi-> imbalan 13juta Ayah bayi lapor -> polisi dan bersurat pada Presiden (Bapak Jokowi) -.> bayi dijual oleh bidan Bayi lahir -> ibu -> menyerahkan pada bidan -> diatas materai Pasien menuntut UU perlindungan anak dan perdaganganmanusia KASUS ADOPSI : Langsungdari PMB Unwanted Pragnancy UUPA35/2014 dan UU kesehatan
  • 45. PERSYARATANADOPSI: Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.54 Tahun 2007 tentang Pelaksanaan Pengangkatan Anak, warga negara Indonesia wajib memenuhi persyaratan seperti dibawahini: 1.Bagi calon orangtuaharus berusia minimal 30hingga 50 tahun dan usia perkawinan minimal 5 tahun. 2.Membuat Surat Permohonan Ijin Pengangkatan Anak kepada Kepala Dinas Sosial DKI Jakarta (bila berdomisi di Jakarta) diatas materai. Surat Edaran Mahkamah Agung RI No.6/83yang mengatur tentang cara mengadopsi : 3.Membuat surat pernyataan motivasipengangkatan anakdari calon orangtua dilengkapi materai. Dalam isi surat itu, calon orangtua dapat menuliskan alasan mengadopsianak. 4.Calon orangtua dilengkapi surat keterangan kelakuan baik dari kepolisian sesuai domisili, salinansuratnikah, salinankartu tandapenduduk, salinan kartu keluarga legalisir, salinan akte kelahiran.
  • 46. Persyaratan Adopsi Anak(lanjutan): 5.Untuk persyaratan kesehatan, dilengkapi surat keterangan sehatdari dokter pemerintah seperti puskesmas, ahli ginekolog (ahli kandungan) pemerintah, dan keterangan dari psikolog/psikiatri mengenai keadaan suami istri. 6. Surat keterangan pendapatan dari perusahaan tempat bekerjaartinya calon orangtua harus memiliki pendapatan tetap perbulan. 7. Surat pernyataan persetujuan berisi tidak keberatanuntuk mengadopsi anak dari orangtua, keluarga suami istri diatasmaterai. 8. Surat pernyataan dari suami istri bahwa calon anak angkat akan diperlakukan sama mengenai hak dan status seperti anakkandung diatas materai. 9. Bagi calon adoptan yang akan mengadopsi anak perempuan,calon orangtua membuat pernyataan tidak menjadi wali nikah diatas materai apabila anak adopsi ingin melangsungkan pernikahan.
  • 47. Setelah semua persyaratan dipenuhi, pihak panti akan membawa berkas pemohon kepada Tim Pertimbangan Ijin Pengangkatan Anak (PIPA) yang terdiri dari :  Perwakilan Kepolisian  Kependudukan Catatan sipil  Hukum dan HAM  Dinas Sosial  Dinas Kesehatan  Kantor Wilayah Agamadan  Yayasan Sayap Ibu, - Untuk memutuskan apakah calon pemohon layakuntuk menjadi orangtua asuh. - Bila rekomedasi pemohon disetujui, PIPA akanmelegalkan - melalui pengadilan yang berkekuatan hukumtetap.
  • 48. Bab I Pasal 1 butir 2 : Praktik kebidanan adalah kegiatan pemberian pelayanan yang dilakukan oleh bidan dalam bentuk asuhan kebidanan Bab III -> Kewenangan Pasal 18 : Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan .Bidan memiliki kewenanganuntuk memberikan : a.Pelayanan Kesehatan ibu ; b.Pelayanana kesehatan anak; dan c.Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan danKeluarga Berencana
  • 49. Tetap Praktik Menata laksana ibu PEB Perdarahan -> Rujuk RS Tidak tertolong Keluarga menuntut -> Lawyer -> Mediasi & Negosisi -> 120 juta TD 180/100 -> Nifedifin Inertia -> Drip Syinto Retensio->Manual Pasien Meninggal Melanggar <- Diluarkewenangan Contoh kasus PraktiktanpaIzin/ Izin habis& Diluar kewenangan: PMB izin habis-> Bidan D1 Pasien menggunakan lawyer-> Mediasi & negosiasi -> 120 juta->
  • 50. Analisa : 1.SIPB telah habis baru diperpanjang pada hari H -> persiapkan min 3bln 2.Gunakan penatalaksanaan PEB -> lakukan rujukan 3.PMK tidak mengatur tentang augmentasi syintosinon ( drip syintosinon) 4.Tidak melakukan manual placenta dalam keadaantidak berdarah -> Rujuk Siapa yang tahu -> ada hadiah bagi yang dapat menjawab 1.Pelanggaran UU Kesehatan no 36/2014Pasal ...........? 2.Pelanggaran UU Tenakes no 36/2014 pasal............? 3. Pelanggaran PMK 28/2017
  • 51. Di depan Ruko– di tolong -> siswa akbid Semester 6-> lahir +>ibu dan bayi ->selamat Media menulis -> beruntung kasustidak berlanjut Ibu -> mencaribidan lain -> ditengah Jalan ketubanpecah PMB -> ditolak bidan -> akan bekerja keRS .CONTOHKASUS DARURAT : IBU Hamil aterm Dengan kontraksi Gawat Darurat pasal 190 ayat ( 1) dan (2) UU no 36/2009 Darurat
  • 52. Pasal 190 ayat (1) UU no 36/2009 : “Pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan yang melakukan praktik atau pekerjaan pada fasilitas pelayanan kesehatan yang dengan sengaja tidak memberikan pertolongan pertama terhadap pasien yang dalam keadaan gawat darurat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat (2) atau Pasal 85 ayat (2) dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling banyak Rp.200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah). Ayat (2) : Mengakibatkan terjadinya kecacatan atau kematian,pimpinan fasilitas pelayanan kesehatan dan/atau tenaga kesehatan tersebut dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah).
  • 53. Tersebar dan menuai Reaksi negatif ? -> Seorang ibu tidak ber kenan & lapor keDinkes Terkena sanksi Administrasi -> Pemecatan dariRSIA Terlihat tanparasa bergaya->Video TikTok Menggunakan Bayi diRSIA CONTOHKASUS UPLOAD DIERA DIGITAL : 2 TS Bidan-> aplikasi TikTok UU PAPasal Pasal ......-........
  • 54.
  • 56. UU no 35/2014 tentang Perlindungan Anak Pasal 76 B : Setiap Orang dilarang menempatkan,membiar kan, melibatkan, menyuruh melibatkan Anak dalam situasi perlakuan salah &penelantaran Pasal 77 B : Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 76B, dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah) Pasal 133 ayat (1) UU n0 36/2009 tentang Kesehatan : Setiap bayi dan anak berhak terlindungi dan terhindar dari segala bentuk diskriminasi dan tindak kekerasan yang dapat mengganggu kesehatannya.
  • 57. Sosialisasi/Seminar Pembinaan/Tuntunan Teguran (lisandan/atautulisan) Pengawasan PERAN IBI DALAM PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TERHADAP PELAKSANAAN TUGASPROFESI BIDAN DI ERAINFORMASI DAN TRANSAKSIELEKTRONIK BAGAIMANA PERAN IBI ?
  • 58.  1. Era Digitalisasi bidan harus ber hati hati dalam mengguna kan perangkat cangih tersebut -> perhatikan regulasi sesuai peran dan fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan 2. Akuntabilitas bidan adalah pertanggung jawaban dan tanggung gugat (accountability ) atas semua tindakan yang dilakukanya 3. Sesusai pasal 58 ayat (1) : Tenakes dalam menjalankan praktik wajib memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar profesi , standar pelayanan profesi,standar prosedur operasional dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan penerima pelayanan kesehatan
  • 59. Das sollen berupa standar yang harus dipatuhi (standar pelayanan, standar profesi, standarprosedur) Das sein berupa bukti fakta suatu kejadian (rekammedis, evidence/barang bukti lain) apabila terdapat masalah sebagai bahan yang perlu diperbandingkan yaitu das sollen dan das sein
  • 60. Dll TUNTUTAN PIDANA: Melalui proses penyidikan Penuntutan Pengadilan dan eksekusi TUNTUTAN PERDATA: Melalui proses pengadilan Di luar pengadilan : •Negosiasi •Mediasi, dll