Dokumen tersebut merangkum tentang filsafat ilmu dan sejarah perkembangan ilmu. Secara ringkas, filsafat ilmu adalah proses berpikir sistematis untuk mencari kebenaran dengan objek kajian seperti segala yang ada, ada dalam pikiran, dan ada dalam kemungkinan. Sejarah perkembangan ilmu meliputi zaman Yunani kuno, Islam, Renaisans, modern, hingga kontemporer yang ditandai dengan kemajuan teknologi.
1. TUGAS FILSAFAT ILMU PERIKANAN
(Rangkuman Materi Filsafat)
Khusnul Khatimah
L012181007
Sekolah Pascasarjana
Program Studi Ilmu Perikanan
Universitas Hasanuddin
Makassar
2018
2. RANGKUMAN MATERI KULIAH FILSAFAT
Filsasat adalah suatu proses berpikir dalam rangka untuk mencari kebenaran. Filsafat juga
dikenal sebagai induk dari ilmu pengetahuan yang mempelajari hakikat daripada ilmu
pengetahuan itu sendiri.
Filsafat sebagai proses berpikir yang sistematis memiliki objek material yang terbagi atas
beberapa cakupan yaitu:
1. Segala yang ada. Segala yang ada mencakup ada yang tampak (dunia empiris) dan ada
yang tidak tampak (alam metafisika).
2. Ada dalam pikiran
3. Ada dalam kemungkinan
4. Sesuatu yang belum pernah dipikirkan sebelumnya
Sifat-sifat daripada filsafat yaitu:
1. Menyeluruh. Artinya objek kajian harus mempertimbangkan semua aspek dan saling
terkait satu sama lain.
2. Radikal. Artinya segala sesuatu harus dipikirkan atau dikupas secara mendasar dan
mendalam sampai ke akar-akarnya.
3. Spekulatif. Artinya ilmu dilihat pada posisi yang tidak mutlak, karena itu kita harus
berpikiran secara skeptis, kritis dan analitis sehingga masih ada ruang untuk berspekulasi
demi pengembangan ilmu itu sendiri. Selain itu, ilmu juga harus bersifat reflektif artinya
selalu ada hikmah dari apa yang dikaji.
Dimensi filsafat terdiri atas 4 kajian yaitu:
1. Kebenaran filsafat (Kajian yang mempelajari tentang hakikat pemikiran yang sesuai
dengan kenyataan/fakta serta bersifat logis).
2. Moral atau Etika (Terkait tentang baik atau buruk, berguna atau tidak atau kajian yang
mempelajari tentang bagaimana sebaiknya manusia berperilaku).
3. Estetika kajian yang mempelajari tentang keteraturan antara makhluk hidup).
4. Metafisika (kajian yang melihat hubungan manusia dengan unsur di luar nalarnya).
Saat ini, tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu telah terspesialisasi dan terbentuk sekat-sekat
antara satu disiplin ilmu dengan disiplin ilmu yang lain, sehingga muncul arogansi ilmu yang
satu terhadap ilmu yang lain. Bahkan, telah terpisahnya ilmu dengan nilai luhur ilmu yaitu
untuk mensejahterahkan umat manusia. Oleh karena itu, filsafat ilmu berusaha mengembalikan
ruh dan tujuan luhur ilmu agar ilmu tidak menjadi bumerang bagi kehidupan umat manusia.
Tujuan filsafat ilmu adalah untuk mempertegas bahwa ilmu bukanlah tujuan, melainkan
hanyalah instrumen atau alat untuk kesejahteraan manusia.
Berfilsafat didorong untuk mengetahui “apa yang kita tahu dan apa yang kita tidak tahu”,
sehingga kita harus menyadari bahwa tidak semuanya akan kita tahu dalam kesemestaan yang
tidak terbatas ini. Oleh karena itu, sebagai manusia yang diberi akal pikiran yang begitu
sempurna oleh Tuhan, hendaknya kita terus berfikir jauh kedepan untuk menemukan sesuatu
yang baru dalam perkembangan ilmu pengetahuan tanpa melenceng dari nilai luhur keilmuan.
3. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU
A. Landasan Ilmu pada ZamanYunani
Perkembangan filsafat pada zaman yunani merupakan periode penting karena pada masa itu terjadi
pergeseran pemahaman manusia dari pola pikir yang percaya takhayul dan mitos (mitosentris) seperti
mempercayai dewa dan kekuatan mistis yang menyebabkan bencana alam menjadi pola pikir logika
(logosentris). Perubahan pola pikir tersebut menjadikan manusia yang dulunya pasif terhadap gejala alam
menjadi lebih proaktif mengkaji dan memahami alam sehingga alam dijadikan sebagai obyek penelitian.
Peradaban pada masa yunani mulai menggali kebenaran dari proses penciptaan alam ini sehingga manusia
yang dulunya percaya dongeng dan takhayul menjadi keluar dari ranah mitologi.
B. Perkembangan Ilmu Zaman Islam
Islam telah memberikan penghargaan yang sangat tinggi terhadap ilmu sejak awal perkembangannya. Hal
tersebut terbukti ketika nabi Muhammad diutus sebagai rasul, hidup ditengah masyarakat jahiliyah.Datangnya
nabi Muhammad menawarkan pengetahuan dan cahaya penerang yang mengubah masyarakat Arab jahiliyah
menjadi masyarakat berilmu dan beradab.Wahyu pertama yang diterima oleh nabi melalui malaikat jibril
menghendaki manusia untuk membaca dalam bentuk skriptualisme sehingga bermanfaat untuk umat manusia.
Selain itu nabi Muhammad merekomendasikan untuk menuntut ilmu walaupun sampai ke negeri Cina.
Sehingga Alqur’an dan Hadist digunakan sebagai sumber ilmu yang dikembangkan oleh umat manusia.
Prinsip yang digunakan oleh filsuf muslim dalam pembahasan ini adalah semua ilmu dipandang terdapat
dalam Alqur’an dan sejauh pemahaman manusia juga terdapat tafsiran teoritis. Hal tersebut memungkinkan
pengungkapan misteri dalam pencarian makna mendalam. Sejarah perkembangan ilmu pada zaman islam
terdiri atas tiga periode/masa yaitu pada Masa Islam Klasik, Masa Kejayaan Islam, dan pada Masa
Keruntuhan Tradisi Keilmuan dalam Islam.
C. Kemajuan Ilmu Zaman Renaisans dan Modern.
Renaisans merupakan masa sejarah dimana kemajuan dan perubahan sangat berarti bagi perkembangan
ilmu. Zaman ini juga terjadi penyempurnaan kesenian, keahlian dan ilmu yang serba bisa. Seni musik
mengalami perkembangan dan astronomi modern juga mulai dipakai sebagai hasil karya filsafat dan ilmu
pengetahuan. Pada masa ini orang-orang barat mulai berfikir cara melepaskan diri dari otoritas kekuasaan
gereja yang membelenggu kebebasan filsafat dan ilmu pengetahuan.
Perkembangan filsafat pada zaman modern telah memunculkan berbagai aliran seperti Rasionalisme,
Idealisme dan Empirisme. Rasionalisme menganggap akal adalah alat terpenting untuk memperoleh dan
menguji pengetahuan. Paham Idealisme mengajarkan bahwa hakikat fisik adalah jiwa dan spirit serta ide.
Berbeda halnya dengan paham Empirisme yang beranggapan bahwa segala pengetahuan dimulai dari
pengalaman sehingga paham ini bertolak belakang dengan Rasionalisme.
D. Kemajuan Ilmu Zaman Kontemporer
Zaman kontemporer ini merupakan tahun-tahun terakhir yang kita alami sekarang ini. Membayangkan
ilmu di zaman kontemporer sama dengan penerapan aplikasi ilmu dan teknologi di berbagai bidang. Zaman
kontemporer sangat identik dengan inovasi-inovasi teknologi. Zaman ini juga punya ciri bahwa tidak segan
melakukan dekonstruksi dan meruntuhkan teori yang pernah ada untuk keperluan pandangan baru.
Perkembangan ilmu zaman kontemporer telah menyeluruh pada bidang sosial, antropologi, psikologi,
ekonomi dan lain-lain serta pengaplikasiannya untuk manusia termasuk rekayasa genetik.
Sumber:
Bakhtiar, Amsal. 2016. Filsafat Ilmu. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta.