1) Filsafat Islam memiliki berbagai aliran seperti filsafat rasional (parepatetik), filsafat iluminasi (iluminasionis), tasawuf, dan filsafat transenden (hikmah muta'aliyah).
2) Parepatetik berfokus pada akal dan berpegang teguh pada ajaran Aristoteles. Iluminasionis menekankan pengalaman intuitif spiritual. Tasawuf menganut pengetahuan langsung dari Tuhan tanpa logika. Hikmah muta'aliyah
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
FILSAFAT ISLAM
1. Karakteristik Fils. Parepatetik
(Al hikmah Al masysya’iyah)
Era persentuhan dengan filsafat Yunani, dimana terjadi
transfer pengetahuan filosofis sec. besar-besaran dari
Yunani ke Islam (Yunani’s thought syndrom)
Bercorak rasionalis (ra’yi)
Fasilitas pengetahuan melalui pemahaman akal/ empiris/
pembuktian rasional (‘aql/istidlal/burhan) dan harus dapat
dijelaskan dengan argumen yang jelas.
Berguru pada Aristoteles
Tokoh: Al Kindi, Al Farabi, Ibnu Sina dan didukung filsuf
Islam Barat (Ibnu Bajjah, Ibnu Tufail, Ibnu Rusyd)
Ilmu kealaman berkembang pesat, muncul penemuan-penemuan
di bidang kedokteran, bahasa, logika (mantiq),
matematika, kimia, astronomi, dsb
29/08/2014 1
2. Jalaluddin Rumi mengkritik sec. Umum tendensi-tendensi
rasionalistik dan usaha-usaha yg dilakukan oleh para filsuf
utk mencapai pengetahuan ketuhanan melalui bantuan
syllogisme Aristotelian
Al Ghozali melakukan serangan lebih tajam dan
menganggap bahwa pandangan-pandangan parepatik
telah melanggar prinsip2 agama yang suci
Fakhrudin Al Razi menggunakan analisis tekstual untuk
mengkritik Ibnu Sina pada karya terakhir Ibnu Sina Al
Isyarat wat tanbihat .
3. Tokoh-tokoh parepatetik pengikut
Ibnu Sina
Nasiruddin Tusi ; dlm karyanya Syarh Al Isyarat
Najmuddin Al Katibi ; Kitab Hikmah Al ‘Ain
Asirudin Al Abhari ; kitab Al Hidayah
Qutbuddin Al Razy ; Al Muhakamat baina Syarhil
Isyarat
4. Karakteristik Fils. Illuminasionis
(Al hikmah Al Isyraqiyah)
Pembangun : Syihabuddin Suhrawardi
Filsafat ini mengedepankan pembahasan filosofis dan asketisisme
(penghayatan batin) sec. sekaligus dan mengkaitkan satu sama lain
Fasilitas pengetahuan melalui akal dan pengalaman intuitif
(spiritual), namun harus dapat diterima dan dijelaskan sec. rasional
Pemikiran jalan tengah antara filsafat (Ibnu Sina) dan sufisme /
antara pemikiran diskursif dan intuisi mistik
Bercorak intuisi-intelektual (teosofi)
Mensintesiskan rasionalis dan perjalanan spiritual sufisme ke dlm
paradigma filosofis yang integral dan menyatu.
5. Tokoh-tokoh pengikut Iluminasionis :
Qutbuddin Al Syirazi ; Durrah Al Taj lil Gurrah Al
Dubaj
Syamsudin Muhammad Al Syahrazury; Nuzhatul
arwah wa Raudatul Afrah
6. Karakteristik Tasawuf
“Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril), ke dalam hatimu
(Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang
yang memberi peringatan” (Asy-Syu’ara : 193-194)
Terlimpahnya pengetahuan secara langsung dari Tuhan ke dalam
hati tanpa perantara, tanpa analisis, dan olah logika.
Metode intuitif, artinya memperoleh pengetahuan adalah dg
jalan penyucian hati, akal, dan indera; baik dengan jln riyadhah,
mudzakarah ataupun akhlak-akhlak yang mulia.
Hati adalah raja, akal adalah wazir, nafsu adalah para bawahan
Nafsu syahwat = penarik upeti (harus dikendalikan)
Nafsu ghadzabiyah = polisi (harus di awasi)
Semakin kuat intuisi, semakin lemah rasionalitas