Dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis koperasi di Indonesia berdasarkan kriteria kelembagaan, golongan, fungsi ekonomi, dan kegiatan usaha. Terdapat lima jenis koperasi primer yang didiskusikan yaitu koperasi primer, sekunder, berdasarkan golongan dan fungsi ekonomi, kesamaan kegiatan usaha, dan koperasi simpan pinjam.
2. MATERI :
1. Koperasi Primer.
2. Koperasi Sekunder.
3. Jenis Koperasi didasarkan pada Golongan dan Fungsi
Ekonomi.
4. Jenis Koperasi Berdasarkan Kesamaan Kegiatan Usaha
dan/atau Kepentingan Ekonomi Anggota.
5. Koperasi Simpan Pinjam.
3. 1. Koperasi Primer
Koperasi Primer adalah Koperasi yang didirikan
oleh dan beranggotakan orang perseorangan.
Koperasi Primer didirikan oleh paling sedikit 20
(dua puluh) orang perseorangan dengan
memisahkan sebagian kekayaan pendiri atau
Anggota sebagai modal awal Koperasi.
4. Pendiri Koperasi Primer adalah warga negara
Indonesia, mampu melakukan perbuatan
hukum dan memiliki kegiatan ekonomi yang
sama.
Rapat pembentukan koperasi primer dihadiri
oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang
pendiri, sedangkan rapat pembentukan koperasi
sekunder dihadiri oleh sekurang-kurangnya 3
(tiga) badan hukum koperasi yang diwakili
pengurus yang telah diberi kuasa berdasarkan
keputusan rapat anggota koperasi.
5. Rapat pembentukan koperasi sebagaimana
dimaksud diatas adalah dipimpin oleh seorang
atau beberapa orang yang ditunjuk oleh para
pendiri.
Rapat pembentukan sebagaimana dimaksud
adalah menetapkan anggaran dasar koperasi.
Anggaran Dasar Koperasi adalah aturan tertulis
sebagai dasar pengelolaan koperasi yang
disusun berdasarkan peraturan perundang-
undangan.
6. Anggaran dasar sebagaimana dimaksud memuat sekurang-kurangnya:
a). Daftar nama pendiri;
b). Nama dan tempat kedudukan;
c). Jenis koperasi;
d). Maksud dan tujuan;
e). Jangka waktu berdirinya;
f). Keanggotaan;
g). Jumlah setoran simpanan pokok dan simpanan wajib sebagai modal awal;
h). Permodalan;
i). Rapat anggota;
j). Pengurus;
k). Pengawas;
l). Pengelolaan dan pengendalian;
m). Bidang usaha;
n). Pembagian sisa hasil usaha;
o). Ketentuan mengenai pembubaran, penyelesaian, dan hapusnya status badan hukum;
p). Sanksi.
(Sumber: Peraturan Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor
10/Per/M.KUKM/IX/2015 tentang Kelembagaan Koperasi)
7. Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian
Anggaran Dasar memuat sekurang-kurangnya:
a). Nama dan tempat kedudukan;
b). wilayah keanggotaan;
c). Tujuan, kegiatan usaha, dan jenis Koperasi;
d). Jangka waktu berdirinya Koperasi;
e). Ketentuan mengenai modal Koperasi;
f). Tata cara pengangkatan, pemberhentian, dan penggantian Pengawas
dan Pengurus;
g). Hak dan kewajiban Anggota, Pengawas, dan Pengurus;
h). Ketentuan mengenai syarat keanggotaan;
i). Ketentuan mengenai Rapat Anggota;
j). Ketentuan mengenai penggunaan Selisih Hasil Usaha;
k). Ketentuan mengenai perubahan Anggaran Dasar;
l). Ketentuan mengenai pembubaran;
m). Ketentuan mengenai sanksi; dan
n). Ketentuan mengenai tanggungan Anggota
8. Hasil pelaksanaan Rapat Anggota pembentukan
koperasi dibuat dalam :
a). Berita acara rapat pendirian koperasi; atau
b). Notulen rapat pendirian Koperasi.
9. 2. Koperasi Sekunder
Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang didirikan oleh
dan beranggotakan badan hukum Koperasi.
Koperasi Sekunder didirikan oleh paling sedikit 3 (tiga)
Koperasi Primer.
Pendirian Koperasi Sekunder adalah pengurus koperasi
yang diberi kuasa dari masing-masing koperasi untuk
menghadiri rapat pembentukan Koperasi Sekunder.
10. 3. Jenis Koperasi didasarkan pada Golongan dan Fungsi Ekonomi
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 1959 tentang
Perkembangan Gerakan Koperasi, disebutkan bahwa pembedaan koperasi yang
didasarkan pada golongan dan fungsi ekonomi terdiri dari:
a). Koperasi Desa adalah koperasi yang:
-> anggota-anggotanya terdiri dari penduduk desa yang mempunyai kepentingan
yang sama ataupun yang mempunyai kepentingan-kepentingan yang satu sama
lain ada sangkut-pautnya secara langsung.
-> pada dasarnya menjalankan aneka usaha.
b). Koperasi Pertanian adalah koperasi yang:
-> anggota-anggotanya terdiri dari petani pemilik tanah, pemarodan buruh tani
yang berkepentingan serta mata pencahariannya langsung berhubung dengan usaha
pertanian yang bersangkutan.
-> menjalankan usaha-usaha yang ada sangkut-pautnya secara langsung dengan
usaha pertanian yang bersangkutan mulai dari produksi, pengolahan sampai pada
pembelian atau penjualan bersama hasil usaha pertanian yang bersangkutan.
11. Lanjutan … Jenis Koperasi didasarkan pada Golongan dan Fungsi Ekonomi
c). Koperasi Peternakan adalah koperasi yang:
-> anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha-pengusaha serta buruh
peternakan yang kepentingan serta mata pencahariannya langsung
berhubungan dengan usaha peternakan yang bersangkutan.
-> menjalankan usaha-usaha yang ada sangkut-pautnya secara langsung dengan
usaha peternakan mulai dari pemeliharaan sampai pada pembelian atau
penjualan bersama ternak atau hasil peternakan.
d). Koperasi Perikanan adalah koperasi yang:
-> anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha-pengusaha pemilik alat
perikanan, buruh/nelayan yang kepentingan serta mata pencahariannya
langsung berhubungan dengan usaha perikanan yang bersangkutan.
-> menjalankan usaha-usaha yang ada sangkut-pautnya secara langsung dengan
usaha perikanan mulai dari produksi, pengolahan sampai pada pembelian atau
penjualan bersama hasil-hasil usaha perikanan yang bersangkutan.
12. Lanjutan … Jenis Koperasi didasarkan pada Golongan dan Fungsi Ekonomi
e). Koperasi Kerajinan/Industri adalah koperasi yang:
-> anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha-pengusaha pemilik alat produksi
dan buruh kerajinan/industri yang kepentingan serta mata pencahariannya
langsung berhubungan dengan usaha kerajinan/industri.
-> menjalankan usaha-usaha yang ada sangkut-pautnya secara langsung dengan
usaha kerajinan/industri yang bersangkutan mulai dari produksi sampai pada
pembelian/penjualan bersama hasil-hasil usaha kerajinan/industri yang
bersangkutan.
f). Koperasi Simpanan Pinjam adalah koperasi yang:
-> anggota-anggotanya terdiri dari setiap orang yang mempunyai kepentingan
langsung dalam lapangan perkreditan.
-> menjalankan usaha khusus dalam lapangan perkreditan yang menggiatkan
anggota-anggotanya serta masyarakat untuk menyimpan secara teratur dan
memberi pinjaman kepada anggota-anggotanya untuk tujuan yang bermanfaat
dengan pemungutan uang-jasa serendah mungkin.
13. Lanjutan … Jenis Koperasi didasarkan pada Golongan dan Fungsi Ekonomi
g). Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang:
-> anggota-anggotanya terdiri dari setiap orang yang mempunyai kepentingan
yang langsung dalam lapangan konsumsi.
-> menjalankan usaha-usaha yang berhubungan dengan kesejahteraan anggota-
anggotanya.
14. 4. Jenis Koperasi Berdasarkan Kesamaan Kegiatan Usaha dan/atau
Kepentingan Ekonomi Anggota
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 tentang
Perkoperasian, disebutkan bahwa jenis Koperasi didasarkan pada kesamaan
kegiatan usahadan/atau kepentingan ekonomi Anggota terdiri atas:
a). Koperasi Konsumen, adalah Koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan di bidang penyediaan barang kebutuhan Anggota dan non-Anggota.
b). Koperasi Produsen adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan di bidang pengadaan sarana produksi dan pemasaran produksi yang
dihasilkan Anggota kepada Anggota dan non-Anggota.
c). Koperasi Jasa adalah koperasi yang menyelenggarakan kegiatan usaha
pelayanan jasa non-simpan pinjam yang diperlukan oleh Anggota dan non-
Anggota.
d). Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang menjalankan usaha simpan
pinjam sebagai satu-satunya usaha yang melayani Anggota.
15. 5. Koperasi Simpan Pinjam
Koperasi Simpan Pinjam adalah Koperasi yang menjalankan usaha
simpan pinjam sebagai satu-satunya usaha.
Unit Simpan Pinjam adalah salah satu unit usaha Koperasi non-
Koperasi Simpan Pinjam yang dilaksanakan secara konvensional
atau syariah.
Koperasi Simpan Pinjam meliputi kegiatan:
a). menghimpun dana dari Anggota;
b). memberikan Pinjaman kepada Anggota; dan
c). menempatkan dana pada Koperasi Simpan Pinjam sekundernya