SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
http://makalahplus.blogspot.com/
BAB I
PENDAHULUAN
Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah merupakan dua
kekuatan ekonomi yang dimiliki Indonesia dikala krisis moneter menyerang
negara ini pada tahun 1997. Karena dengan adanya koperasi dan PKM
Indonesia dapat melewati krisis walau tidak sepenuhnya sampai saat ini.
Kekuatan ekonomi Koperasi dan PKM telah teruji pada saat krisis
moneter tersebut membuat perhatian pemerintah pusat beralih ke koperasi
dan PKM dalam program pembangunan ekonominya. Mengingat jasa yang
telah diberi koperasi dan PKM pada bangsa ini sudah seharusnya pemerintah
memberikan perhatian khusus dalam pengembangannya lebih jauh lagi.
Dalam makalah ini dicoba untuk membahas sedikit salah satu
kekuatan ekonomi kita, yaitu koperasi. Dan diharapkan dengan adanya
pembahasan ini kita dapat lebih memahami dan lebih mengerti tentang seluk
beluk koperasi, sehingga menjadi modal utama kita dalam membangun
perekonomian bangsa yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
1
http://makalahplus.blogspot.com/
BAB II
STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI
Dalam melaksanakan kegiatan organisasi dan usaha menurut
Lapenkop Dekopin, koperasi memiliki perangkat organisasi, yang terdiri atas :
1. Rapat Anggota
Rapat anggota adalah pertemuan para pemilik koperasi yang
diselenggarakan secara demokratis dan merupakan kekuasaan tertinggi
dalam koperasi. Rapat anggota dilaksanakan minimal satu kali dalam
setahun. Rapat anggota membahas dan memutuskan antara lain :
program kerja, rancangan anggaran belanja koperasi, peraturan-
peraturan, masa depan koperasi, laporan pertanggungjawaban pengurus,
pemilihan pengurus dan pengawas, pengesahan AD dan ART serta
peraturan khususnya.
2. Pengawas
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. Tugasnya
adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan seluruh keputusan
Rapat Anggota yang dilakukan oleh pengurus. Pengawas bertanggung
jawab kepada Rapat Anggota.
3. Pengurus.
Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. Tugasnya
adalah memimpin jalannya organisasi dan usaha koperasi dengan
2
http://makalahplus.blogspot.com/
berpedoman pada keputusan Rapat Anggota. Pengurus
bertanggungjawab kepada Rapat Anggota dan bertindak atas nama
koperasi di muka hukum. Dalam mengelola dapat mengangkat manajer
yang professional.
4. Manajer
Manajer diangkat oleh pengurus. Rencana pengangkatannya diajukan
kepada Rapat Anggota untuk mendapatkan persetujuan. Manajer diberi
wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha koperasi dalam rangka
melayani anggota. Dalam bekerjanya manajer bertanggungjawab kepada
pengurus. Untuk menjalankan usahanya manajer dapat mengangkat
karyawan atas persetujuan pengurus. Manajer dan karyawan menangani
kegiatan operasional usaha koperasi, seperti : pelaksanaan pengelolaan
usaha sehari-hari, membuat laporan periodik (keuangan dan program),
merancang anggaran pendapatan dan belanja, serta merundingkan
dengan pengurus mengenai program dan kebijakan baru.
5. Kepanitiaan
Pengurus dengan persetujuan Rapat Anggota dapat membentuk panitia.
Panitia ini bertugas melaksanakan kegiatan-kegiatan berdasarkan
kebutuhan koperasi. Panitia berasal dari anggota-anggota koperasi aktif
yang memiliki keahlian khusus.
3
http://makalahplus.blogspot.com/
BAB III
BAGAIMANA KOPERASI DIBENTUK ?
Dalam UU No.25 Tahun 1992 tentang Perekonomian, yaitu dalam
pasal 6 sampai dengan 8 disebutkan bahwa persyaratan untuk pembentukan
koperasi adalah sebagai berikut :
1. Persyaratan pembentukan koperasi didasarkan atas bentuk koperasi yang
akan dibentuk, yaitu apakah koperasi primer ataukah koperasi sekunder.
2. Untuk persyaratan pembentukan koperasi primer memerlukan minimal 20
orang anggota. Untuk persyaratan pembentukan koperasi sekunder
memerlukan minimal 3 koperasi yang sudah berbadan hukum.
3. Koperasi yang akan dibentuk harus berkedudukan di wilayah Negara
Republik Indonesia.
4. Untuk pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang
memuat Anggaran Dasar.
5. Anggaran Dasar Koperasi harus memuat sekurang-kurangnya :
a. Daftar nama pendiri
b. Nama dan tempat kedudukan
c. Maksud dan tujuan serta bidang usaha.
d. Ketentuan mengenai keanggotaan
e. Ketentuan mengenai Rapat Anggota
f. Ketentuan mengenai pengelolaan
4
http://makalahplus.blogspot.com/
g. Ketentuan mengenai permodalan
h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya
i. Ketentuan mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha
j. Ketentuan mengenai sanksi
A. Langkah-langkah Dalam Mendirikan Koperasi
Sesuai dengan Pedoman Tata Cara Mendirikan Koperasi yang
telah dikeluarkan oleh Departemen Koperasi. Pengusaha Kecil dan
Menengah tahun 1998, langkah-langkah dalam mendirikan koperasi dapat
dijelaskan sebagai berikut :
1) Dasar Pembentukan
Orang atau masyarakat yang mendirikan koperasi mengerti maksud
dan tujuan koperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan
oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat yang
sebesar-besarnya bagi mereka.
2) Persiapan Pembentukan Koperasi
Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dalam upaya
mendirikan koperasi adalah sebagai berikut :
a) Pembentukan koperasi harus dipersiapkan dengan matang oleh
para pendiri. Persiapan tersebut antara lain meliputi kegiatan
penyuluhan, penerangan, maupun pelatihan bagi para pendiri dan
5
http://makalahplus.blogspot.com/
calon anggota untuk memperoleh pengertian dan kejelasan
mengenai perkoperasian.
b) Yang dimaksud pendiri adalah mereka yang hadir dalam rapat
pembentukan koperasi dan telah memenuhi persyaratan
keanggotaan serta menyatakan diri menjadi anggota.
c) Para pendiri mempersiapkan rapat pembentukan dengan cara
antara lain penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Tangga (ADART).
3) Rapat Pembentukan
Setelah semua upaya persiapan pembentukan koperasi dilakukan,
maka langkah selanjutnya adalah melakukan rapat pembentukan
dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a) Rapat Anggota koperasi dihadiri sekurang-kurangnya 20 (dua
puluh) orang untuk koperasi primer dan sekurang-kurangnya 3
(tiga) orang untuk koperasi sekunder.
b) Rapat pembentukan dipimpin oleh seseorang/beberapa pendiri
atau kuasa pendiri
c) Yang disebut kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri
yang diberi kuasa dan sekaligus ditunjuk oleh pendiri untuk
pertama kalinya sebagai pengurus koperasi untuk memproses
pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian koperasi dan
menandatangani anggaran dasar kopersi.
6
http://makalahplus.blogspot.com/
d) Apabila diperlukan dan atas permohonan para pendiri, Pejabat
Departemen Koperasi, PKM dapat hadir dalam rapat pembentukan
untuk memantau kelancaran jalannya rapat dan memberikan
petunjuk seperlunya.
e) Dalam rapat pembentukan tersebut perlu dibahas antara lain
mengenai keanggotaan, usaha yang akan dijalankan, modal
sendiri, kepengurusan dan pengelolaan usaha serta pengurusan
Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga.
f) Anggaran Dasar harus memuat sekurang-kurangnya; daftar nama
hadir, nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta
bidang usahanya, ketentuan mengenai keanggotaan, rapat
anggota, pengelolaan, permodalan, jangka waktu berdiri,
pembagian sisa usaha, dan ketentuan mengenai sanksi.
g) Rapat harus mengambil kesepakatan dan keputusan terhadap hal-
hal sebagaimana dimaksud pada butir (c) dan (e) dan wajib
membuat berita acara rapat pembentukan koperasi.
B. Mendapatkan Pengesahan Status Badan Hukum Koperasi.
Untuk mendapatkan pengesahan status badan hukum koperasi
diperlukan:
a) Pengajuan Permintaan Pengesahan Akta Pendirian
1. Para pendiri atau kuasanya mengajukan permintaan pengesahan
secara tertulis kepada Kepala Kantor Departemen Koperasi, PKM
7
http://makalahplus.blogspot.com/
bagi pembentukan koperasi primer dan sekunder yang
beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang
bertempat tinggal di wilayah yang bersangkutan atau kepada
Menteri Koperasi, PKM c.q Sekjend bagi koperasi primer dan
koperasi sekunder yang beranggotakan orang-orang atau badan
hukum koperasi yang bertempat tinggal pada beberapa propinsi.
2. Permintaan pengesahan tersebut diajukan dengan melampirkan :
• Dua rangkap akta pendirian koperasi, diantaranya bermaterai
cukup.
• Berita acara rapat pembentukan koperasi
• Surat bukti penyetoran modal sekurang-kurangnya sebesar
simpanan pokok.
• Rencana awal kegiatan koperasi.
3. Kepala Kantor Departemen Koperasi, PKM atau Menteri Koperasi,
PKM c.q Sekjend Dep.Koperasi, PKM memberikan surat tanda
terima kepada pendiri atau kuasanya apabila surat permintaan
pengesahan akta pendirian dan lampiran sebagaimana dimaksud
pada angka (2) telah lengkap dipenuhi. Persyaratan untuk
mendirikan koperasi sekunder seperti diatur dalam PP No.4 Tahun
1994 atau sama dengan huruf (a), (b), (c), di atas. Namun untuk
persyaratan dimaksud perlu ditambah dengan surat kuasa dari
koperasi yang bermaksud mendirikan Koperasi Sekunder.
8
http://makalahplus.blogspot.com/
b) Penelitian Anggaran Dasar Koperasi.
1. Kepala Kantor Departemen Koperasi, PKM atau Menteri Koperasi,
PKM c.q Sekjend Dep.Koperasi, PKM akan melakukan penelitian
terhadap Anggaran Dasar yang diajukan oleh pendiri atau
kuasanya, terutama mengenai keanggotaan, pedoman,
kepengurusan dan bidang usaha yang akan dijalankan oleh
koperasi harus layak secara ekonomi.
2. Materi Anggaran Dasar tersebut tidak boleh bertentangan dengan
UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan tidak
bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan.
3. Apabila hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa materi
Anggaran Dasar Koperasi tidak bertentangan dengan UU. No. 25
tahun 1992 dan ketertiban umum atau kesusilaan maka Kepala
Kantor Dep. Koperasi, PKM menyatakan persetujuannya dan
menyampaikan pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian
koperasi tersebut beserta lampirannya secara lengkap kepada
Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi, PKM.
4. Apabila hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa materi
Anggaran Dasar Koperasi bertentangan dengan UU. No. 25 tahun
1992 dan ketertiban umum atau kesusilaan maka Kepala Kantor
Wilayah Departemen Koperasi, PKM atau Sekjend Dep.Koperasi,
PKM menolak permintaan pengesahan akta pendirian koperasi.
9
http://makalahplus.blogspot.com/
c) Pengesahan Akta Pendirian Koperasi.
1. Berdasarkan pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian
koperasi dan persetujuan yang disampaikan oleh Kepala
Departemen Koperasi, PKM atau Sekjend Dep.Koperasi, PKM
maka Kepala Wilayah Departemen Koperasi, PKM atau Sekjend
Dep.Koperasi, PKM dapat melakukan penelitian kembali atas
anggaran dasar yang diajukan pendiri atau kuasanya.
2. Apabila Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi, PKM
berpendapat bahwa Anggaran Dasar tersebut tidak bertentangan
dengan UU. No. 25 tahun 1992 dan ketertiban umum atau
kesusilaan, maka Kepala Kantor Wilayah Dep.Koperasi, PKM
mengesahkan akta pendirian koperasi, dengan Surat Keputusan
Kantor Wilayah Dep. Koperasi, PKM atas nama Menteri Koperasi,
PKM. Pengesahan akta pendirian koperasi tersebut harus
ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung
sejak diterimanya permintaan pengesahan secara lengkap.
3. Dalam hal pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian
koperasi primer dan sekunder yang beranggotakan orang-orang
atau badan hukum koperasi yang bertempat tinggal / berdomisili
pada beberapa propinsi, maka apabila Sekjend Dep.Koperasi,
PKM berpendapat bahwa Anggaran Dasar tersebut tidak
bertentangan dengan UU. No. 25 tahun 1992 dan ketertiban umum
atau kesusilaan, maka Kepala Kantor Wilayah Dep.Koperasi, PKM
10
http://makalahplus.blogspot.com/
mengesahkan akta pendirian Koperasi, dengan Surat Keputusan
Kantor Wilayah Dep.Koperasi, PKM atas nama Menteri Koperasi,
PKM. pengesahan akta pendirian Koperasi tersebut harus
ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung
sejak diterimanya permintaan pengesahan secara lengkap.
4. Nomor dan tanggal surat keputusan pengesahan akta pendirian
koperasi merupakan nomor dan tanggal perolehan status badan
hukum koperasi.
5. Surat Keputusan pengesahan sebagaimana dimaksud pada butir
(c) angka (3) dihimpun dengan cara dicatat dalam buku daftar
umum, dan setiap pendiri dapat memperoleh salinan akta pendirian
koperasi dari Dep.Koperasi, PKM.
6. Surat Keputusan pengesahan Akta Pendirian Koperasi tersebut
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan biaya
pengumuman dibebankan kepada Dep.Koperasi, PKM.
7. Surat Keputusan Akta Pendirian Koperasi harus disampaikan
kepada pendiri atau kuasanya dengan surat tercatat dalam waktu
paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak surat keputusan
ditetapkan.
8. Dengan pengesahan akta pendirian tersebut, akta pendirian
koperasi yang bermaterai diserahkan kepada pendiri atau
kuasanya dan yang tidak bermaterai disimpan di Kantor Wilayah
11
http://makalahplus.blogspot.com/
Departemen Koperasi, PKM atau Departemen Koperasi, PKM c.q
Sekjend sebagai pertinggal.
9. Jika terdapat perbedaan antara kedua akta pendirian yang telah
disahkan tersebut, maka akta pendirian yang disimpan di Kantor
Wilayah Dep.Koperasi, PKM atau Dep.Koperasi, PKM yang
dianggap benar.
12
http://makalahplus.blogspot.com/
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................. i
DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
BAB II STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI .................................... 2
BAB III BAGAIMANA KOPERSI DIBENTUK ? ..................................... 4
13
ii

More Related Content

What's hot

Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaFaron Virgilio
 
Pertemuan 8 pembentukan koperasi lanjutan-
Pertemuan 8 pembentukan koperasi  lanjutan-Pertemuan 8 pembentukan koperasi  lanjutan-
Pertemuan 8 pembentukan koperasi lanjutan-Ega Sumargo
 
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Mia Mancani
 
Prosedur pendirian koperasi
Prosedur pendirian koperasiProsedur pendirian koperasi
Prosedur pendirian koperasiRohman Efendi
 
Contoh Draft A D A R T
Contoh Draft  A D  A R TContoh Draft  A D  A R T
Contoh Draft A D A R Tgazzah
 
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkapProsedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkapsalmafirda
 
Tata cara pendirian koperasi mancani
Tata cara pendirian koperasi mancaniTata cara pendirian koperasi mancani
Tata cara pendirian koperasi mancaniMia Mancani
 
Tata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiNiken Quitte
 
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASIMANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASITisa Marisa Rohma
 
Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)hhh_fam
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptBudi Burhanudin
 
Akta dan ad kompas
Akta dan ad kompasAkta dan ad kompas
Akta dan ad kompasfadillah_
 
Departemen koprasi dan usaha kecil dan menengah
Departemen koprasi dan usaha kecil dan menengahDepartemen koprasi dan usaha kecil dan menengah
Departemen koprasi dan usaha kecil dan menengahaliffya_irlandha
 
Format pengajuan-untuk-koperasi-simpan-pinjam-primer-1
Format pengajuan-untuk-koperasi-simpan-pinjam-primer-1Format pengajuan-untuk-koperasi-simpan-pinjam-primer-1
Format pengajuan-untuk-koperasi-simpan-pinjam-primer-1sulastrievi796
 

What's hot (19)

Doc. Anggaran dasar edisi cetak (Seshakri)
Doc. Anggaran dasar edisi cetak (Seshakri)Doc. Anggaran dasar edisi cetak (Seshakri)
Doc. Anggaran dasar edisi cetak (Seshakri)
 
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tanggaAnggaran dasar dan anggaran rumah tangga
Anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
 
Pertemuan 8 pembentukan koperasi lanjutan-
Pertemuan 8 pembentukan koperasi  lanjutan-Pertemuan 8 pembentukan koperasi  lanjutan-
Pertemuan 8 pembentukan koperasi lanjutan-
 
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Koperasi "KOMPAS"
 
Prosedur pendirian koperasi
Prosedur pendirian koperasiProsedur pendirian koperasi
Prosedur pendirian koperasi
 
Contoh Draft A D A R T
Contoh Draft  A D  A R TContoh Draft  A D  A R T
Contoh Draft A D A R T
 
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkapProsedur pembentukan koperasi lengkap
Prosedur pembentukan koperasi lengkap
 
ANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASIANGGARAN DASAR KOPERASI
ANGGARAN DASAR KOPERASI
 
Tata cara pendirian koperasi mancani
Tata cara pendirian koperasi mancaniTata cara pendirian koperasi mancani
Tata cara pendirian koperasi mancani
 
Tata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasiTata cara mendirikan koperasi
Tata cara mendirikan koperasi
 
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASIMANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI
MANAJEMEN ORGANISASI KOPERASI
 
Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)Organisasi koperasi (iii)
Organisasi koperasi (iii)
 
Proses Koperasi
Proses KoperasiProses Koperasi
Proses Koperasi
 
Presentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasiPresentasi rapat anggota koperasi
Presentasi rapat anggota koperasi
 
K uliah 3 koperasi
K uliah 3 koperasiK uliah 3 koperasi
K uliah 3 koperasi
 
Tata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi pptTata cara pendirian koperasi ppt
Tata cara pendirian koperasi ppt
 
Akta dan ad kompas
Akta dan ad kompasAkta dan ad kompas
Akta dan ad kompas
 
Departemen koprasi dan usaha kecil dan menengah
Departemen koprasi dan usaha kecil dan menengahDepartemen koprasi dan usaha kecil dan menengah
Departemen koprasi dan usaha kecil dan menengah
 
Format pengajuan-untuk-koperasi-simpan-pinjam-primer-1
Format pengajuan-untuk-koperasi-simpan-pinjam-primer-1Format pengajuan-untuk-koperasi-simpan-pinjam-primer-1
Format pengajuan-untuk-koperasi-simpan-pinjam-primer-1
 

Viewers also liked

Konsep sk panitia
Konsep sk panitiaKonsep sk panitia
Konsep sk panitiaTaufik Opic
 
Sk panitia prakerin 2016
Sk panitia prakerin 2016Sk panitia prakerin 2016
Sk panitia prakerin 2016SMK
 
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaPeranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaWahono Diphayana
 
Pengertian koperasi secara umum (1)
Pengertian koperasi secara umum (1)Pengertian koperasi secara umum (1)
Pengertian koperasi secara umum (1)achmad yusuf
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahLegal Akses
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaLegal Akses
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanLegal Akses
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaLegal Akses
 

Viewers also liked (13)

Sk koperasi new
Sk koperasi newSk koperasi new
Sk koperasi new
 
Sk panitia psb 2014
Sk panitia psb 2014Sk panitia psb 2014
Sk panitia psb 2014
 
Konsep sk panitia
Konsep sk panitiaKonsep sk panitia
Konsep sk panitia
 
Sk panitia prakerin 2016
Sk panitia prakerin 2016Sk panitia prakerin 2016
Sk panitia prakerin 2016
 
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesiaPeranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
Peranan umkm & koperasi dalam perekonomian indonesia
 
02 sk panitia
02 sk panitia02 sk panitia
02 sk panitia
 
Sk pengurus
Sk pengurusSk pengurus
Sk pengurus
 
Pengertian koperasi secara umum (1)
Pengertian koperasi secara umum (1)Pengertian koperasi secara umum (1)
Pengertian koperasi secara umum (1)
 
surat wasiat
surat wasiatsurat wasiat
surat wasiat
 
perjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumahperjanjian sewa rumah
perjanjian sewa rumah
 
Perjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha BersamaPerjanjian Usaha Bersama
Perjanjian Usaha Bersama
 
Draf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan PerusahaanDraf Peraturan Perusahaan
Draf Peraturan Perusahaan
 
Draf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian KerjaDraf Perjanjian Kerja
Draf Perjanjian Kerja
 

Similar to Struktur organisasi koperasi

Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptMendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptabdou hamadah
 
Tata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiTata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiariskayuni
 
Tata Cara Pendirian Koperasi
Tata Cara Pendirian KoperasiTata Cara Pendirian Koperasi
Tata Cara Pendirian KoperasiSita Nurhalimah
 
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasiPermen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasiShanti Dewi Mulyaraharjani
 
Uu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiUu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiIrwan Sahaji
 
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasianUu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasianYunus Mustaine
 
Uu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasiUu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasidro7us
 
Uu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasianUu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasianSupri Yanto
 
Tugas adrt
Tugas adrtTugas adrt
Tugas adrt12102012
 
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 BPpt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 BRikzaAshilaDewi
 
Anggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPIAnggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPIKOKOPI
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasiEdy Rahardjo
 
Bahan penyuluhan koperasi
Bahan penyuluhan koperasiBahan penyuluhan koperasi
Bahan penyuluhan koperasidhaifadevan
 
UURI Tentang Perkoperasian
UURI Tentang PerkoperasianUURI Tentang Perkoperasian
UURI Tentang PerkoperasianDede Darso
 

Similar to Struktur organisasi koperasi (20)

Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.pptMendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
Mendirikan Koperasi ber BAKUM.ppt
 
Koperasi
KoperasiKoperasi
Koperasi
 
Tata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasiTata cara pendirian koperasi
Tata cara pendirian koperasi
 
Tata Cara Pendirian Koperasi
Tata Cara Pendirian KoperasiTata Cara Pendirian Koperasi
Tata Cara Pendirian Koperasi
 
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasiPermen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
Permen permen-kukm-nomor-10-tahun-2015-tentang-kelembagaan-koperasi
 
Uu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasiUu 25 1992-koperasi
Uu 25 1992-koperasi
 
Uu no 25 tahun 1992
Uu no 25 tahun 1992Uu no 25 tahun 1992
Uu no 25 tahun 1992
 
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasianUu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
Uu nomor-25-tahun-1992-tentang-perkoperasian
 
Uu 25-92
Uu 25-92Uu 25-92
Uu 25-92
 
Bab koperasi
Bab koperasiBab koperasi
Bab koperasi
 
Pendirian koperasi
Pendirian koperasiPendirian koperasi
Pendirian koperasi
 
Uu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasiUu no 25 thn 1992 koperasi
Uu no 25 thn 1992 koperasi
 
Uu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasianUu 1992 25 perkoperasian
Uu 1992 25 perkoperasian
 
Tugas adrt
Tugas adrtTugas adrt
Tugas adrt
 
Anggaran dasar
Anggaran dasarAnggaran dasar
Anggaran dasar
 
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 BPpt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
Ppt Kelompok 11 Manajemen Koperasi dan UMKM _ESY 5 B
 
Anggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPIAnggaran Dasar KOKOPI
Anggaran Dasar KOKOPI
 
Pengertian koperasi
Pengertian koperasiPengertian koperasi
Pengertian koperasi
 
Bahan penyuluhan koperasi
Bahan penyuluhan koperasiBahan penyuluhan koperasi
Bahan penyuluhan koperasi
 
UURI Tentang Perkoperasian
UURI Tentang PerkoperasianUURI Tentang Perkoperasian
UURI Tentang Perkoperasian
 

More from om makplus

Contoh proposal turnamen sepak bola
Contoh proposal turnamen sepak bolaContoh proposal turnamen sepak bola
Contoh proposal turnamen sepak bolaom makplus
 
Conto surat dispensasi
Conto surat dispensasiConto surat dispensasi
Conto surat dispensasiom makplus
 
Ringkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomiRingkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomiom makplus
 
Makalah renang
Makalah renangMakalah renang
Makalah renangom makplus
 
Makalah atletik lompat jauh
Makalah atletik lompat jauhMakalah atletik lompat jauh
Makalah atletik lompat jauhom makplus
 
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasar
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasarMemahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasar
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasarom makplus
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusiaom makplus
 
Lompat jangkit
Lompat jangkitLompat jangkit
Lompat jangkitom makplus
 
Pertumbuhan ekonomi jawa barat tahun 2006 masih di dominasi pengeluaran sekto...
Pertumbuhan ekonomi jawa barat tahun 2006 masih di dominasi pengeluaran sekto...Pertumbuhan ekonomi jawa barat tahun 2006 masih di dominasi pengeluaran sekto...
Pertumbuhan ekonomi jawa barat tahun 2006 masih di dominasi pengeluaran sekto...om makplus
 
Sejarah baturraden - Antropologi
Sejarah baturraden - AntropologiSejarah baturraden - Antropologi
Sejarah baturraden - Antropologiom makplus
 

More from om makplus (10)

Contoh proposal turnamen sepak bola
Contoh proposal turnamen sepak bolaContoh proposal turnamen sepak bola
Contoh proposal turnamen sepak bola
 
Conto surat dispensasi
Conto surat dispensasiConto surat dispensasi
Conto surat dispensasi
 
Ringkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomiRingkasan makro ekonomi
Ringkasan makro ekonomi
 
Makalah renang
Makalah renangMakalah renang
Makalah renang
 
Makalah atletik lompat jauh
Makalah atletik lompat jauhMakalah atletik lompat jauh
Makalah atletik lompat jauh
 
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasar
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasarMemahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasar
Memahami konflik, stress, dan trauma sekolah dasar
 
Hak asasi manusia
Hak asasi manusiaHak asasi manusia
Hak asasi manusia
 
Lompat jangkit
Lompat jangkitLompat jangkit
Lompat jangkit
 
Pertumbuhan ekonomi jawa barat tahun 2006 masih di dominasi pengeluaran sekto...
Pertumbuhan ekonomi jawa barat tahun 2006 masih di dominasi pengeluaran sekto...Pertumbuhan ekonomi jawa barat tahun 2006 masih di dominasi pengeluaran sekto...
Pertumbuhan ekonomi jawa barat tahun 2006 masih di dominasi pengeluaran sekto...
 
Sejarah baturraden - Antropologi
Sejarah baturraden - AntropologiSejarah baturraden - Antropologi
Sejarah baturraden - Antropologi
 

Recently uploaded

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxc9fhbm7gzj
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 

Recently uploaded (20)

polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptxMateri Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
Materi Bimbingan Manasik Haji Tarwiyah.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 

Struktur organisasi koperasi

  • 1. http://makalahplus.blogspot.com/ BAB I PENDAHULUAN Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah merupakan dua kekuatan ekonomi yang dimiliki Indonesia dikala krisis moneter menyerang negara ini pada tahun 1997. Karena dengan adanya koperasi dan PKM Indonesia dapat melewati krisis walau tidak sepenuhnya sampai saat ini. Kekuatan ekonomi Koperasi dan PKM telah teruji pada saat krisis moneter tersebut membuat perhatian pemerintah pusat beralih ke koperasi dan PKM dalam program pembangunan ekonominya. Mengingat jasa yang telah diberi koperasi dan PKM pada bangsa ini sudah seharusnya pemerintah memberikan perhatian khusus dalam pengembangannya lebih jauh lagi. Dalam makalah ini dicoba untuk membahas sedikit salah satu kekuatan ekonomi kita, yaitu koperasi. Dan diharapkan dengan adanya pembahasan ini kita dapat lebih memahami dan lebih mengerti tentang seluk beluk koperasi, sehingga menjadi modal utama kita dalam membangun perekonomian bangsa yang lebih baik lagi dimasa yang akan datang. 1
  • 2. http://makalahplus.blogspot.com/ BAB II STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI Dalam melaksanakan kegiatan organisasi dan usaha menurut Lapenkop Dekopin, koperasi memiliki perangkat organisasi, yang terdiri atas : 1. Rapat Anggota Rapat anggota adalah pertemuan para pemilik koperasi yang diselenggarakan secara demokratis dan merupakan kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Rapat anggota dilaksanakan minimal satu kali dalam setahun. Rapat anggota membahas dan memutuskan antara lain : program kerja, rancangan anggaran belanja koperasi, peraturan- peraturan, masa depan koperasi, laporan pertanggungjawaban pengurus, pemilihan pengurus dan pengawas, pengesahan AD dan ART serta peraturan khususnya. 2. Pengawas Pengawas dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. Tugasnya adalah melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan seluruh keputusan Rapat Anggota yang dilakukan oleh pengurus. Pengawas bertanggung jawab kepada Rapat Anggota. 3. Pengurus. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota dalam Rapat Anggota. Tugasnya adalah memimpin jalannya organisasi dan usaha koperasi dengan 2
  • 3. http://makalahplus.blogspot.com/ berpedoman pada keputusan Rapat Anggota. Pengurus bertanggungjawab kepada Rapat Anggota dan bertindak atas nama koperasi di muka hukum. Dalam mengelola dapat mengangkat manajer yang professional. 4. Manajer Manajer diangkat oleh pengurus. Rencana pengangkatannya diajukan kepada Rapat Anggota untuk mendapatkan persetujuan. Manajer diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola usaha koperasi dalam rangka melayani anggota. Dalam bekerjanya manajer bertanggungjawab kepada pengurus. Untuk menjalankan usahanya manajer dapat mengangkat karyawan atas persetujuan pengurus. Manajer dan karyawan menangani kegiatan operasional usaha koperasi, seperti : pelaksanaan pengelolaan usaha sehari-hari, membuat laporan periodik (keuangan dan program), merancang anggaran pendapatan dan belanja, serta merundingkan dengan pengurus mengenai program dan kebijakan baru. 5. Kepanitiaan Pengurus dengan persetujuan Rapat Anggota dapat membentuk panitia. Panitia ini bertugas melaksanakan kegiatan-kegiatan berdasarkan kebutuhan koperasi. Panitia berasal dari anggota-anggota koperasi aktif yang memiliki keahlian khusus. 3
  • 4. http://makalahplus.blogspot.com/ BAB III BAGAIMANA KOPERASI DIBENTUK ? Dalam UU No.25 Tahun 1992 tentang Perekonomian, yaitu dalam pasal 6 sampai dengan 8 disebutkan bahwa persyaratan untuk pembentukan koperasi adalah sebagai berikut : 1. Persyaratan pembentukan koperasi didasarkan atas bentuk koperasi yang akan dibentuk, yaitu apakah koperasi primer ataukah koperasi sekunder. 2. Untuk persyaratan pembentukan koperasi primer memerlukan minimal 20 orang anggota. Untuk persyaratan pembentukan koperasi sekunder memerlukan minimal 3 koperasi yang sudah berbadan hukum. 3. Koperasi yang akan dibentuk harus berkedudukan di wilayah Negara Republik Indonesia. 4. Untuk pembentukan koperasi dilakukan dengan akta pendirian yang memuat Anggaran Dasar. 5. Anggaran Dasar Koperasi harus memuat sekurang-kurangnya : a. Daftar nama pendiri b. Nama dan tempat kedudukan c. Maksud dan tujuan serta bidang usaha. d. Ketentuan mengenai keanggotaan e. Ketentuan mengenai Rapat Anggota f. Ketentuan mengenai pengelolaan 4
  • 5. http://makalahplus.blogspot.com/ g. Ketentuan mengenai permodalan h. Ketentuan mengenai jangka waktu berdirinya i. Ketentuan mengenai pembagian Sisa Hasil Usaha j. Ketentuan mengenai sanksi A. Langkah-langkah Dalam Mendirikan Koperasi Sesuai dengan Pedoman Tata Cara Mendirikan Koperasi yang telah dikeluarkan oleh Departemen Koperasi. Pengusaha Kecil dan Menengah tahun 1998, langkah-langkah dalam mendirikan koperasi dapat dijelaskan sebagai berikut : 1) Dasar Pembentukan Orang atau masyarakat yang mendirikan koperasi mengerti maksud dan tujuan koperasi serta kegiatan usaha yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan pendapatan dan manfaat yang sebesar-besarnya bagi mereka. 2) Persiapan Pembentukan Koperasi Adapun persiapan-persiapan yang perlu dilakukan dalam upaya mendirikan koperasi adalah sebagai berikut : a) Pembentukan koperasi harus dipersiapkan dengan matang oleh para pendiri. Persiapan tersebut antara lain meliputi kegiatan penyuluhan, penerangan, maupun pelatihan bagi para pendiri dan 5
  • 6. http://makalahplus.blogspot.com/ calon anggota untuk memperoleh pengertian dan kejelasan mengenai perkoperasian. b) Yang dimaksud pendiri adalah mereka yang hadir dalam rapat pembentukan koperasi dan telah memenuhi persyaratan keanggotaan serta menyatakan diri menjadi anggota. c) Para pendiri mempersiapkan rapat pembentukan dengan cara antara lain penyusunan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART). 3) Rapat Pembentukan Setelah semua upaya persiapan pembentukan koperasi dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah melakukan rapat pembentukan dengan memperhatikan ketentuan-ketentuan sebagai berikut : a) Rapat Anggota koperasi dihadiri sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang untuk koperasi primer dan sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang untuk koperasi sekunder. b) Rapat pembentukan dipimpin oleh seseorang/beberapa pendiri atau kuasa pendiri c) Yang disebut kuasa pendiri adalah beberapa orang dari pendiri yang diberi kuasa dan sekaligus ditunjuk oleh pendiri untuk pertama kalinya sebagai pengurus koperasi untuk memproses pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian koperasi dan menandatangani anggaran dasar kopersi. 6
  • 7. http://makalahplus.blogspot.com/ d) Apabila diperlukan dan atas permohonan para pendiri, Pejabat Departemen Koperasi, PKM dapat hadir dalam rapat pembentukan untuk memantau kelancaran jalannya rapat dan memberikan petunjuk seperlunya. e) Dalam rapat pembentukan tersebut perlu dibahas antara lain mengenai keanggotaan, usaha yang akan dijalankan, modal sendiri, kepengurusan dan pengelolaan usaha serta pengurusan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga. f) Anggaran Dasar harus memuat sekurang-kurangnya; daftar nama hadir, nama dan tempat kedudukan, maksud dan tujuan serta bidang usahanya, ketentuan mengenai keanggotaan, rapat anggota, pengelolaan, permodalan, jangka waktu berdiri, pembagian sisa usaha, dan ketentuan mengenai sanksi. g) Rapat harus mengambil kesepakatan dan keputusan terhadap hal- hal sebagaimana dimaksud pada butir (c) dan (e) dan wajib membuat berita acara rapat pembentukan koperasi. B. Mendapatkan Pengesahan Status Badan Hukum Koperasi. Untuk mendapatkan pengesahan status badan hukum koperasi diperlukan: a) Pengajuan Permintaan Pengesahan Akta Pendirian 1. Para pendiri atau kuasanya mengajukan permintaan pengesahan secara tertulis kepada Kepala Kantor Departemen Koperasi, PKM 7
  • 8. http://makalahplus.blogspot.com/ bagi pembentukan koperasi primer dan sekunder yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang bertempat tinggal di wilayah yang bersangkutan atau kepada Menteri Koperasi, PKM c.q Sekjend bagi koperasi primer dan koperasi sekunder yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang bertempat tinggal pada beberapa propinsi. 2. Permintaan pengesahan tersebut diajukan dengan melampirkan : • Dua rangkap akta pendirian koperasi, diantaranya bermaterai cukup. • Berita acara rapat pembentukan koperasi • Surat bukti penyetoran modal sekurang-kurangnya sebesar simpanan pokok. • Rencana awal kegiatan koperasi. 3. Kepala Kantor Departemen Koperasi, PKM atau Menteri Koperasi, PKM c.q Sekjend Dep.Koperasi, PKM memberikan surat tanda terima kepada pendiri atau kuasanya apabila surat permintaan pengesahan akta pendirian dan lampiran sebagaimana dimaksud pada angka (2) telah lengkap dipenuhi. Persyaratan untuk mendirikan koperasi sekunder seperti diatur dalam PP No.4 Tahun 1994 atau sama dengan huruf (a), (b), (c), di atas. Namun untuk persyaratan dimaksud perlu ditambah dengan surat kuasa dari koperasi yang bermaksud mendirikan Koperasi Sekunder. 8
  • 9. http://makalahplus.blogspot.com/ b) Penelitian Anggaran Dasar Koperasi. 1. Kepala Kantor Departemen Koperasi, PKM atau Menteri Koperasi, PKM c.q Sekjend Dep.Koperasi, PKM akan melakukan penelitian terhadap Anggaran Dasar yang diajukan oleh pendiri atau kuasanya, terutama mengenai keanggotaan, pedoman, kepengurusan dan bidang usaha yang akan dijalankan oleh koperasi harus layak secara ekonomi. 2. Materi Anggaran Dasar tersebut tidak boleh bertentangan dengan UU No.25 tahun 1992 tentang Perkoperasian dan tidak bertentangan dengan ketertiban umum atau kesusilaan. 3. Apabila hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa materi Anggaran Dasar Koperasi tidak bertentangan dengan UU. No. 25 tahun 1992 dan ketertiban umum atau kesusilaan maka Kepala Kantor Dep. Koperasi, PKM menyatakan persetujuannya dan menyampaikan pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian koperasi tersebut beserta lampirannya secara lengkap kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi, PKM. 4. Apabila hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa materi Anggaran Dasar Koperasi bertentangan dengan UU. No. 25 tahun 1992 dan ketertiban umum atau kesusilaan maka Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi, PKM atau Sekjend Dep.Koperasi, PKM menolak permintaan pengesahan akta pendirian koperasi. 9
  • 10. http://makalahplus.blogspot.com/ c) Pengesahan Akta Pendirian Koperasi. 1. Berdasarkan pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian koperasi dan persetujuan yang disampaikan oleh Kepala Departemen Koperasi, PKM atau Sekjend Dep.Koperasi, PKM maka Kepala Wilayah Departemen Koperasi, PKM atau Sekjend Dep.Koperasi, PKM dapat melakukan penelitian kembali atas anggaran dasar yang diajukan pendiri atau kuasanya. 2. Apabila Kepala Kantor Wilayah Departemen Koperasi, PKM berpendapat bahwa Anggaran Dasar tersebut tidak bertentangan dengan UU. No. 25 tahun 1992 dan ketertiban umum atau kesusilaan, maka Kepala Kantor Wilayah Dep.Koperasi, PKM mengesahkan akta pendirian koperasi, dengan Surat Keputusan Kantor Wilayah Dep. Koperasi, PKM atas nama Menteri Koperasi, PKM. Pengesahan akta pendirian koperasi tersebut harus ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak diterimanya permintaan pengesahan secara lengkap. 3. Dalam hal pengajuan permintaan pengesahan akta pendirian koperasi primer dan sekunder yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi yang bertempat tinggal / berdomisili pada beberapa propinsi, maka apabila Sekjend Dep.Koperasi, PKM berpendapat bahwa Anggaran Dasar tersebut tidak bertentangan dengan UU. No. 25 tahun 1992 dan ketertiban umum atau kesusilaan, maka Kepala Kantor Wilayah Dep.Koperasi, PKM 10
  • 11. http://makalahplus.blogspot.com/ mengesahkan akta pendirian Koperasi, dengan Surat Keputusan Kantor Wilayah Dep.Koperasi, PKM atas nama Menteri Koperasi, PKM. pengesahan akta pendirian Koperasi tersebut harus ditetapkan dalam jangka waktu paling lama 3 (tiga) bulan terhitung sejak diterimanya permintaan pengesahan secara lengkap. 4. Nomor dan tanggal surat keputusan pengesahan akta pendirian koperasi merupakan nomor dan tanggal perolehan status badan hukum koperasi. 5. Surat Keputusan pengesahan sebagaimana dimaksud pada butir (c) angka (3) dihimpun dengan cara dicatat dalam buku daftar umum, dan setiap pendiri dapat memperoleh salinan akta pendirian koperasi dari Dep.Koperasi, PKM. 6. Surat Keputusan pengesahan Akta Pendirian Koperasi tersebut diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia dan biaya pengumuman dibebankan kepada Dep.Koperasi, PKM. 7. Surat Keputusan Akta Pendirian Koperasi harus disampaikan kepada pendiri atau kuasanya dengan surat tercatat dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari terhitung sejak surat keputusan ditetapkan. 8. Dengan pengesahan akta pendirian tersebut, akta pendirian koperasi yang bermaterai diserahkan kepada pendiri atau kuasanya dan yang tidak bermaterai disimpan di Kantor Wilayah 11
  • 12. http://makalahplus.blogspot.com/ Departemen Koperasi, PKM atau Departemen Koperasi, PKM c.q Sekjend sebagai pertinggal. 9. Jika terdapat perbedaan antara kedua akta pendirian yang telah disahkan tersebut, maka akta pendirian yang disimpan di Kantor Wilayah Dep.Koperasi, PKM atau Dep.Koperasi, PKM yang dianggap benar. 12
  • 13. http://makalahplus.blogspot.com/ DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ............................................................................. i DAFTAR ISI .......................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1 BAB II STRUKTUR ORGANISASI KOPERASI .................................... 2 BAB III BAGAIMANA KOPERSI DIBENTUK ? ..................................... 4 13 ii