Bab ini membahas analisis profitabilitas perusahaan dengan menggunakan ukuran return on assets (ROA). ROA dihitung dengan membagi laba bersih ditambah bunga setelah pajak dengan total aset rata-rata. ROA merupakan fungsi dari profit margin dan perputaran aset total. Beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan ROA antar industri diantaranya adalah operating leverage, siklus hidup produk, dan skala ekonomi.
2. PENGANTAR BAB 6
Analisis keuangan akan lebih tajam jika angka-angka dibandingkan dengan
standar tertentu. Dengan perbandingan, akan kelihatan baik tidaknya suatu
angka
Standar tersebut bisa berupa standar internal, data historis, atau rata-rata
industri
Bisakah diberi contoh untuk masing-masing standar tersebut?
Bab ini membicarakan perbandingan cross-sectional, yaitu dengan rata-rata
industri
3. DEFINISI INDUSTRI
Kesamaan dalam jenis bahan baku atau supplier
Kesamaan dari sisi permintaan
Kesamaan dalam atribut keuangan
Gabungan dari beberapa definisi
Lihat klasifikasi industri yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Jakarta, bagaimana komentar Anda?
Sudah puas? Apa perlukah penyesuaian?
4. BEBERAPA ISU DALAM DEFINISI INDUSTRI
Bagaimana memperoleh data rata-rata industri?
Bagaimana dengan perusahaan yang belum go-public?
Apakah data rata-rata industri sudah cukup representatif?
Bagaimana dengan definisi industri, atau bagaiaman suatu perusahaan bisa dibandingkan
dengan industri?
5. INDUSTRI YANG “JELAS”?
A. Perusahaan dengan kegiatan tunggal pada sektor yang
relevan. Laporan keuangan tersedia.
B. Perusahaan dengan beberapa aktivitas, tetapi mempunyai
kegiatan yang dominan pada sektor yang relevan. Laporan
keuangan tersedia.
C. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas
yang paling dominan (mirip dengan konglomerasi). Sulit
menentukan sektor usaha yang relevan. Laporan keuangan
persegmen tersedia.
D. Perusahaan dengan banyak aktivitas, tidak ada aktivitas
yang paling dominan. Sulit menentukan sektor usaha yang
relevan. Laporan keuangan hanya berupa laporan konsolidasi.
E. Perusahaan private, tidak ada laporan keuangan yang
dipublikasikan (sektor usaha yang relevan adalah sektor usaha
yang akan dijadikan bahan perbandingan).
6. PERBANDINGAN KEUANGAN ANTAR NEGARA
Apakah perbedaan disebabkan oleh perbedaan akuntansi?
Apakah perbedaan disebabkan oleh perbedaan faktor budaya dan
institusional?
Bagaimana penyesuaian yang perlu dilakukan?
7. Perbandingan Rasio-Rasio Keuangan Internasional
Rasio Jepang Korea Amerika Serikat
Rasio Lancar 1,15 1,13 1,94
Total Hutang ke
Total Aset 0,84 0,78 0,47
Times Interest
Earned 1,60 1,80 6,50
Perputaran
Persediaan 5,00 6,60 6,80
Rata-rata
Umur Piutang 86 hari 33 hari 43 hari
Profit Margin 0,013 0,023 0,054
Return On Total
Asset 0,012 0,028 0,074
8. PERHITUNGAN RATA-RATA INDUSTRIUntuk menghitung rata-rata industri seorang analis mempunyai
beberapa alternatif:
(1) Menghitung nilai tunggal sebagai perbandingan,
(2) Menghitung nilai tunggal dengan dispersinya (standar
deviasinya),
(3) Menghitung nilai untuk percentile tertentu (misal menghitung
nilai untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai ukuran 25% paling
kecil).
Untuk perhitungan (1) di atas ada beberapa alternatif yang bisa
dipakai:
(1) Menghitung rata-rata aritmatika,
(2) Menghitung rata-rata tertimbang,
(3) Menggunakan median,
(4) Menggunakan modus.
9. BERAPA RATA-RATA INDUSTRI?
Perusahaan A B C D E F G H
ROA 10% 12% 12% 13% 9% 12% 8% 9%
Nilai Buku Saham 300 420 250 200 250 210 310 335
Nilai Pasar Saham 350 400 420 450 460 350 340 400
10. PERBEDAAN ANTAR INDUSTRI
Penggunaan rata-rata industri didasarkan pada asumsi implisit, ada perbedaan antar industri
Perbandingan antari ndustri secara implisit juga mengakui bahwa ada perbedaan risiko bisnis
antarindustri
Bagaimana dengan bukti empiris? Apakah angka antar industri memang berbeda?
11. RATA-RATA INDUSTRI DI INDONESIA
Lihat data rasio-rasio keuangan untuk perusahaan yang go-public di Indonesia
Misal, lihat di lampiran buku teks
Untuk data terbaru, bisa dilihat di http://www.bei.co.id
Evaluasi Debt Equity Ratio , Return on Investment , Return on Equity , Net Profit Margin untuk
setiap industri, jelaskan singkat
13. PENGANTAR BAB 7
Bab sebelumnya membicarakan
perbandingan cross-sectional
Bab 7 ini membicarakan perbandingan
time-series, yaitu membandingkan angka-
angka dengan data historis
Bab 7 ini juga membicarakan tehnik-tehnik
forecasting (proyeksi) data keuangan
14. ANALISIS TIME SERIES
Analisis terhadap data historis diperlukan untuk melihat tren-tren yang mungkin timbul.
Analis juga perlu menganalisis apa yang terjadi dibalik tren-tren angka tersebut.
Data historis perusahaan sebaiknya juga dibandingkan dengan data historis industri untuk
melihat apakah tren suatu perusahaan bergerak relatif lebih baik terhadap tren industri.
15. APAKAH ROA PERUSAHAAN
MEMPUNYAI TREN MEMBAIK?
Tahun ROA Perusahaan ROA Industri
1981 20,2% 16,0%
1982 21,1% 18,5%
1983 23,5% 21,1%
1984 24,5% 22,0%
1985 22,4% 25,0%
1986 23,6% 21,5%
1987 24,4% 23,1%
1988 25,1% 24,7%
1989 25,0% 24,8%
16. BEBERAPA PERUBAHAN STRUKTURAL
YANG PELU DIPERHATIKAN
Peraturan Pemerintah
Perubahan Kompetisi
Perubahan Teknologi
Akuisisi dan Merger (Penggabungan
Perusahaan)
17. Misalkan data time series sbb. Data mana yang
digunakan?
Tahun ABC XYZ Gabungan
1971 1.000 500 1.500
1972 1.500 750 2.250
1973 1.600 770 2.370
1974 1.750 750 2.500
1975 2.000 800 2.800
1976 2.100 850 2.950
1977 3.200 - 3.200
1978 3.300 - 3.300
1979 3.350 - 3.350
1980 3.400 - 3.400
1981 3.500 - 3.500
18. TIGA PENDEKATAN DALAM ANALISIS
TIME-SERIES
Pendekatan Ekonomi
Pendekatan Statistik
Pendekatan Visual
20. TREN
Trend merupakan pergerakan time series dalam jangka panjang, bisa merupakan tren naik atau
turun.
Diperlukan waktu jangka panjang (15 atau 20 tahun) untuk melihat pola tren tersebut. Tren
tersebut bisa dipengaruhi oleh perubahan jumlah penduduk, perubahan teknologi, dan
semacamnya.
21. SIKLUS
Siklus merupakan fluktuasi bisnis dalam jangka yang lebih pendek (sekitar 2-10 tahun). Belum
ada penjelasan yang memuaskan terhadap penyebab timbulnya fluktuasi siklus semacam ini.
Lamanya dan besarnya fluktuasi juga sangat beragam dari perusahaan ke perusahaan, dan dari
industri ke industri.
22. MUSIMAN
Musiman merupakan fluktuasi yang terjadi dalam lingkup satu tahun.
Ada beberapa penyebab timbulnya fluktuasi musiman seperti disebutkan di muka:
(1) Karena peristiwa tertentu, misal karena peristiwa lebaran atau tahun baru,
(2) Karena cuaca, misal musim hujan dan musim kemarau.
23. KETIDAKTERATURAN
Fluktuasi semacam ini disebabkan karena faktor-faktor yang munculnya tidak teratur, dengan
jangka waktu yang pendek.
Misalkan suatu perusahaan mengalami musibah karena salah satu gudangnya terbakar, maka
data keuntungan perusahaan pada periode tersebut akan terpengaruh.
24. MENGUKUR PENGARUH TREN
Menggambar dengan tangan
◦ Misal, dengan menarik garis diantara titik-titik observasi
◦ Kelemahan: subyektif, Kelebihan: mudah
Menggunakan model matematika
◦ Misal, membuat garis lurus dengan menggunakan rumus least square
◦ Kelebihan: obyektif, Kelemahan: terlalu mekanistis
Bagaimana jika trend yang non-linear? Tren tidak
selamanya lurus
25. ANALISIS SIKLUS
Siklus bisnis muncul dalam jangka waktu menengah (2-10 tahun).
Pengaruh siklus bisa dilihat dengan persentase tren yang dirumuskan
sebagai berikut ini.
Y
% Tren = ----------- x 100
Yt
dimana Y merupakan data tahunan yang sesungguhnya, dan Yt
merupakan data tren yang dihitung berdasarkan persamaan trend.
26. ANALISIS MUSIMANAnalis mungkin ingin melihat pengaruh musiman untuk beberapa tujuan, misal
untuk mengalokasikan anggaran penjualan tahunan ke dalam kuartalan,
dimana penjualan kuartalan dipengaruhi oleh musim
Analis ingin menghilangkan pengaruh musiman untuk melihat tren, siklus, atau
ketidakteraturan lebih jelas
Bagaimana menghitung pengaruh musiman? Jelaskan.
27. METODE-METODE PERAMALAN
Univariate Multivariate
Mekanis Model rata-rata bergerak
Model Box-Jenkins
Univariate
Model Regresi
Model Fungsi Transfer
Box-Jenkins
Non- mekanis Pendekatan Visual Pendekatan Analis Sekuritas
28. Pendekatan Analis Sekuritas (Multivariate) untuk
Forecasting
Kelebihan: Mampu
1. menyesuaikan terhadap informasi dari berbagai sumber
2. menyesuaikan terhadap perubahan struktural secara cepat
3. memperbaharui secara kontinu untuk informasi baru
Kelemahan
1. Biaya yang cukup tinggi
2. Ketergantungan yang tinggi terhadap kemampuan individu
analisnya
3. Analis barangkali mempunyai insentif untuk tidak menampilkan
forecast yang tidak bias
4. Analis barangkali bisa dimanfaatkan oleh
perusahaan-perusahaan tertentu
29. Pendekatan Univariate Mekanis untuk
Forecasting
Kelebihan
1. Mampu mendeteksi pola tertentu pada data masa lalu
2. Tingkat subyektivitas yang rendah
3. Biaya yang relatif lebih rendah
4. Mudah diperbaharui
5. Bisa menganalisis lebih lanjut dengan metode statistik
Kelemahan
1. Jumlah observasi yang terbatas pada situasi tertentu
2. Laporan keuangan barangkali tidak memenuhi asumsi-asumsi
yang diperlukan dalam analisis statistik
3. Sulit mengkomunikasikan hasil analisis kepada luar, terutama
dalam hal metodologinya
30. MANA YANG LEBIH AKURAT?
Secara umum forecast yang diberikan oleh analis keuangan biasanya lebih akurat dibandingkan
dengan forecast dengan menggunakan model analisis time-series.
Secara umum model forecast multivariate biasanya lebih akurat dibandingkan dengan model
forecast univariate
31. MANA YANG LEBIH AKURAT?
Metode Tahun 1978 Tahun 1979
Konsensus Analis 1 1
Analis Individual 2 2
Model Tren Linear 3 4
Model Eksponensial Klasik 5 5
Model Eksponensial yang dimodifikasi 4 3
33. PENGANTAR BAB 8
Bab ini memfokuskan pada analisis
profitabilitas, yaitu kemampuan
perusahaan menghasilkan laba pada masa
lalu
Dari analisis ini, analis bisa
memproyeksikan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba pada masa-masa
mendatang.
34. PERHITUNGAN ROA
Analisis ROA mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba dengan menggunakan total
aset (kekayaan) yang dipunyai perusahaan setelah disesuaikan dengan biaya-biaya untuk
mendanai aset tersebut.
Ada beberapa variasi perhitungan, seperti memasukkan biaya pendanaan
35. BEBERAPA VARIASI
Laba bersih
ROA = ------------------------------
Total Aset rata-rata
Laba bersih + bunga
ROA = --------------------------------
Total Aset rata-rata
Laba bersih + bunga (1 - tingkat pajak)
ROA = ------------------------------------------------------
Total Aset rata-rata
36. KOMPONEN-KOMPONEN ROA
Profit Margin dan Perputaran Aktiva
ROA = Profit margin x perputaran total aset
Laba bersih + bunga (1 - tingkat pajak) Penjualan
= x
Penjualan Total Aset rata-rata
37. KESIMPULAN?
Perusahaan ABC Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1
ROA 12,16% 11,9% 12,5%
Profit Margin 7,6% 7,9% 8,3%
Perputaran Aktiva 1,6 1,5 1,5
Perusahaan XYZ
ROA 10% 9,3% 8,7%
Profit Margin 5,9% 6,2% 5,8%
Perputaran Aktiva 1,7 1,5 1,5
38.
39. BEBERAPA PERTANYAANFaktor-faktor apa yang bisa menjelaskan kenapa beberapa industri bisa
menghasilkan ROA yang lebih tinggi dibandingkan dengan industri yang lain?
Faktor-faktor apa yang bisa menjelaskan perbedaan antara industri yang
mempunyai perputaran aktiva yang tinggi tetapi profit margin yang rendah
dengan industri yang mempunyai perputaran aktiva yang rendah tetapi
mempunyai profit margin yang tinggi?
40. VARIABEL YANG MEMPENGARUHI ROA
Operating Leverage:
Operating leverage menunjukkan sejauh mana pemakaian
beban tetap dalam suatu perusahaan.
Siklus Kehidupan Produk :
Siklus kehidupan produk mencakup beberapa tahap: (1) Tahap
perkenalan (Introduction), (2) Tahap pertumbuhan (Growth), (3)
Tahap kedewasaan (Maturity) , (4) Tahap penurunan (decline).
Lainnya?
41. OPERATING LEVERAGE
Industri Aset Pabrik/ Standar Deviasi
Total Aset ROA
Eksplorasi minyak 0,700 0,104
Gelas 0,550 0,063
Baja 0,460 0,066
Toko Grosir 0,443 0,047
Penerbitan 0,354 0,039
Department Stores 0,352 0,033
42. INTERPRETASI
Rasio Aset Pabrik/Total Aset digunakan sebagai pengukur operating leverage. Standar deviasi
dipakai sebagai pengukur fluktuasi (variabilitas) ROA.
Perusahaan atau industri dengan operating leverage yang tinggi akan mempunyai fluktuasi
pendapatan yang tinggi pula. Itu berarti risiko perusahaan tersebut tinggi
43. TITIK IMPAS
Perusahaan dengan operating leverage tinggi akan mempunyai titik impas yang lebih tinggi
Rumus Titik Impas:
Biaya Tetap/(Harga/Unit - Biaya Variabel/Unit)
44. SIKLUS KEHIDUPAN PRODUK
Siklus Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan
Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan
Laba operasional negatif positif positif positif/negatif
Investasi negatif negatif positif positif
(aliran kas) besar kecil/positif besar besar/kecil
kecil
45. SIKLUS INDUSTRI
Siklus produk juga bisa diperluas dan diterapkan pada suatu industri.
Suatu industri mengalami tahap-tahap seperti yang dialami oleh suatu produk.
Industri mesin ketik manual saat ini barangkali sedang memasuki tahap penurunan.
Industri komputer saat ini barangkali sedang berada pada tahap pertumbuhan.
46. PERBEDAAN DALAM KOMPOSISI PROFIT MARGIN
DAN PERPUTARAN AKTIVA
Pembatasan Kapasitas dan Pembatasan Kompetisi
Strategi Bisnis
47. PENGARUH PEMBATASAN KAPASITAS
DAN KOMPETISI
Wilayah Intensitas Kompetisi Fokus
Modal Strategi
A Tinggi Monopoli Profit Margin
B Sedang Oligopoli Profit Margin,
atau Kompetisi Perputaran aktiva
Monopolistik atau kombinasi
keduanya
C Rendah Kompetisi Perputaran Aktiva
Murni
48. STRATEGI BISNIS GENERIK
Diferensiasi: mendiferensiasikan produk (membedakan produk) relatif terhadap pesaing-pesaing
lainnya.
Biaya Rendah (low cost strategy): menekan biaya-biaya perusahaan agar perusahaan bisa
memperoleh daya saing harga.
Fokus: fokus melayani segmen pasar tertentu
50. PENGANTAR BAB 9
Bab sebelumya membicarakan ROA (Rentabilitas Ekonomi) yang
mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan untung berdasarkan
aset yang dipunyainya.
Bab ini membicarakan kemampuan
perusahaan menghasilkan untung berdasarkan modal perusahaan
Investor yang akan membeli saham akan
tertarik dengan ukuran ini
51. PERHITUNGAN ROE
Rumus yang bisa dipakai:
Laba bersih - Dividen Saham Pref
ROE = --------------------------------------------
Rata-rata Saham Biasa
Numerator mencerminkan bagian laba yang bisa dialokasikan ke pemegang saham untuk
periode tertentu
52. HUBUNGAN ANTARA ROA DENGAN ROE
ROA memperhitungkan kemampuan perusahaan menghasilkan suatu laba terlepas dari
pendanaan yang dipakai.
ROE secara eksplisit memperhitungkan kemampuan perusahaan menghasilkan suatu laba bagi
pemegang saham biasa, setelah memperhitungkan bunga (biaya hutang) dan dividen saham
preferen (biaya saham preferen).
53. ROA
-> Return untuk + Return untuk + Return untuk
kreditur saham preferen saham biasa
Laba yang diperoleh oleh perusahaan dengan
menggunakan aktiva yang dimiliki bisa
dialokasikan ke beberapa pemberi dana.
Kreditur menerima bunga
Saham preferen menerima dividen untuk
saham preferen.
Sisa laba bersih yang tidak dialokasikan ke
hutang atau saham preferen menjadi bagian
pemegang saham biasa
54. ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA
Suatu perusahaan menggunakan total aset bernilai 100, yang didanai 40 oleh saham biasa, 40
oleh hutang, dan 20 oleh saham preferen
Biaya dana hutang adalah 6%
Biaya dana saham preferen adalah 8%
Berapa keuntungan yang tersisa untuk pemegang saham?
55. ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA
Return On Asset 10/100
Return untuk kreditur (6% dari 40) 2,4/40
Return untuk pemegang
saham preferen (8% dari 20) 1,6/20
Return untuk pemegang
saham biasa (10 – 2,4 – 1,6) 6/40
ROE = (6/40) x 100% = 15%
56. ILUSTRASI PEMBAGIAN ROA
Kelebihan ROA atas biaya hutang yang diminta
kreditur dikalikan jumlah hutang
0,04 x 40 ................ 1,6
Kelebihan ROA atas biaya saham preferen yang
diminta pemegang saham preferen, dikalikan
jumlah saham preferen
0,02 x 20 .................. 0,4
Hak pemegang saham (hak penuh) atas ROA
dikalikan jumlah saham biasa
0,1 x 40 ........................ 4,0
–––
Total return ke pemegang saham biasa 6,0
==
57. ROE DAN HUTANG
Dari perhitungan-perhitungan di atas nampak bahwa dengan menggunakan
hutang lebih banyak, pemegang saham biasa akan memperoleh return yang
lebih besar asalkan ROA perusahaan lebih besar dibandingkan dengan biaya
hutang atau biaya saham preferen.
Penggunaan hutang yang lebih besar dibandingkan dengan batas optimal,
akan menaikkan biaya bunga, dan selanjutnya akan menurunkan ROE.
58. KOMPONEN-KOMPONEN ROE
ROE bisa dipecah-pecah lagi ke dalam beberapa komponen yaitu: ROA dan leverage yang
disesuaikan
Leverage yang disesuaikan kemudian dipecah-pecah lagi ke dalam Common Earning Leverage
(Earning Leverage untuk saham biasa) dan Leverage struktur modal (Capital Structure
Leverage).
59. KOMPONEN-KOMPONEN ROE
Laba bersih Laba bersih Laba bersih Rata-rata
untuk saham + Bunga untuk saham total aset
biasa bersih pajak biasa
————— = —————— x ————— x —————
Rata-rata Rata-rata Laba bersih Rata-rata
Saham biasa total aset + Bunga Saham biasa
bersih pajak
60. ROA mencerminkan kemampuan perusahaan menghasilkan
laba berdasarkan aset yang dimiliki.
Leverage yang disesuaikan mencerminkan efek penggandaan
penggunaan hutang dan saham preferen untuk menaikkan
return ke pemegang saham.
Leverage yang disesuaikan merupakan hasil perkalian antara
Common Earning Leverage dengan Leverage struktur modal.
Common Earning Leverage mencerminkan proporsi laba
bersih yang menjadi hak pemegang saham biasa dari jumlah
total laba bersih operasional.
Sedangkan Leverage struktur modal mencerminkan sejauh
mana aset perusahaan dibiayai oleh saham sendiri.
ROE akan semakin besar apabila ROA tinggi atau leverage
yang disesuaikan tinggi.
61. KOMPONEN-KOMPONEN ROE
Situasi ROE = ROA x leverage yang CEL LSM
disesuaikan
1. 15,0% = 10% x 1,50 0,60 2,5
2. 18,0% = 10% x 1,80 0,54 3,3
3. 15,0% = 10% x 1,50 0,30 5,0
4. 25,0% = 14% x 1,79 0,71 2,5
5. (2,5%) = 3% x (0,83) (0,33) 2,5
62. LABA PER LEMBAR SAHAM
Disamping ROE, rasio keuangan lain yang sering digunakan oleh investor
saham (atau calon investor saham) untuk menganalisis kemampuan
perusahaan mencetak laba berdasarkan saham yang dipunyai adalah Earning
per share (EPS) atau laba perlembar saham.
EPS bisa dihitung sebagai berikut:
(Laba bersih - dividen saham - dividen saham preferen) / Rata-rata tertimbang
jumlah saham biasa yang beredar
63. BEBERAPA ISU
Perhitungan EPS akan dipengaruhi oleh jumlah lembar saham yang beredar
Jumlah saham yang beredar dipengaruhi beberapa hal, seperti treasury stock,
pencairan opsi, waran, obligasi konvertibel
Perusahaan yang menerbitkan instrumen seperti waran diharuskan melaporkan
dua macam EPS yaitu EPS primer (primary EPS) dan EPS yang disesuaikan (fully
diluted EPS)
EPS fully diluted memperhitungkan semua surat berharga yang berpotensi
untuk ditukar menjadi saham biasa.
64. PENGGUNAAN EPS
EPS bisa digunakan untuk menganalisis profitabilitas suatu saham oleh para analis surat
berharga.
EPS mudah dihubungkan dengan harga pasar suatu saham dan menghasilkan rasio PER (Price
Earning Ratio). PER adalah harga pasar suatu saham dibagi dengan EPS-nya.
65. LOGIKA PENERAPAN EPS
Laba sekarang dan masa-masa
lalu (operasional) x discount rate = harga saham saat ini
dipakai untuk memproyeksi
Laba pada masa-masa mendatang (operasional)
dipakai untuk memproyeksi
Aliran kas perusahaan pada
masa-masa mendatang
dipakai untuk memproyeksi
Aliran kas dari dividen, discount rate harga saham yang
capital gain x yang tepat = sebenarnya
66. KRITIK TERHADAP EPS
Tidak mencerminkan ukuran profitabilitas perusahaan. EPS tidak
memperhitungkan aset perusahaan yang digunakan untuk menghasilkan EPS
tersebut.
Jumlah lembar saham bukan merupakan ukuran penggunaan modal yang
representatif.
Tidak konsisten untuk pengukuran profitabilitas karena memakai laba
perusahaan pada numerator (yang dibagi) tetapi memakai jumlah saham
pada pembagi (denominator) yang merupakan hasil keputusan pendanaan
68. PENGANTAR BAB 10
Bab sebelumnya membicarakan analisis
profitabilitas
Bab 10 ini membicarakan analisis risiko,
dengan menggunakan pendekatan rasio
Bab berikutnya membicarakan analisis
risiko dengan menggunakan pendekatan
analisis aliran dana
69. SUMBER-SUMBER RISIKO
Internasional: Ketidakstabilan pemerintah lokal (setempat), Ketidakstabilan kebijakan
pemerintah setempat, Pengambilalihan perusahaan oleh pemerintah setempat., Risiko
perubahan kurs mata uang, Resesi dunia
Domestik: Resesi, Inflasi atau deflasi, Perubahan tingkat bunga, Perubahan demografis,
Perubahan kebijakan dalam negeri, Perubahan politik dalam negeri
70. SUMBER-SUMBER RISIKO
Industri: Perubahan teknologi, Persaingan,
Perubahan kekuatan tawar menawar dalam
industri (misal, pembeli semakin kuat),
Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan
industri
Perusahaan: Perubahan manajemen,
Perubahan strategi, Risiko terkena bencana
(seperti kebakaran), Risiko terkena tuntutan
hukum
71. KEGIATAN PERUSAHAAN DAN ALIRAN KAS
Kegiatan Kemampuan Prsh. Kebutuhan Analisis
Perusahaan menghasilkan kas yang menggunakan kas yang digunakan
Operasi Profitabilitas Kebutuhan Modal Likuiditas Jangka
Perusahaan Kerja Pendek
Investasi Penjualan Aset Kebutuhan Investasi Likuiditas Jangka
perusahaan pada Aktiva baru Panjang
Pendanaan Kapasitas Membayar hutang Likuiditas Jangka
Meminjam dengan bunga dan Panjang
kewajiban lainnya
72. BEBERAPA KATEGORISASI RISIKO
Risiko jangka pendek dan jangka panjang
◦Jangka pendek: melihat kewajiban jangka pendek
(kurang dari satu tahun)
◦Jangka panjang: melihat kewajiban jangka panjang
Risiko sistematis dan tidak sistematis
◦Risiko sistematis: risiko yang tidak bisa didiversifikasi
◦Risiko tidak sistematis: risiko yang bisa didiversifikasi
73. RISIKO JANGKA PENDEK
Rasio Lancar
Rasio Quick
Rasio Aliran kas operasional terhadap Hutang Lancar
Rasio Aktivitas Modal Kerja
74. RISIKO JANGKA PANJANG
Rasio Interest Coverage
Rasio Aliran kas operasional terhadap Total
hutang
Rasio Aliran kas operasional terhadap
pengeluaran modal
75. RASIO LANCAR
Rasio lancar dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar.
Rasio ini menunjukkan besarnya kas yang dipunyai perusahaan ditambah aset-aset yang bisa
berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun, relatif terhadap besarnya hutang-hutang yang
jatuh tempo dalam jangka waktu dekat (tidak lebih dari satu tahun), pada tanggal tertentu
seperti tercantum pada neraca.
76. RASIO LANCAR
Beberapa faktor yang mempengaruhi rasio lancar,
seperti kebijakan sekuritas, kebijakan kredit,
perubahan prinsip akuntansi
Rasio lancar yang terlalu tinggi barangkali kurang
baik, karena kurang produktif
Manajemen bisa melakukan ‘manajemen’ rasio
lancar, supaya kelihatan baik
Meskipun ada beberapa keterbatasan, rasio lancar
cukup populer, karena mudah dihitung, kemampuan
prediksi kebangkrutan yang baik
77. RASIO QUICK
Rumus: (Aktiva Lancar – Persediaan) / Hutang Lancar
Persediaan dikeluarkan karena dianggap sebagai aktiva lancar yang paling tidak likuid
Secara umum, informasi dari rasio quick akan sama (searah) dengan informasi dari rasio lancar
78. RASIO ALIRAN KAS TERHADAP HUTANG LANCAR
Rumus:
Aliran kas dari operasi (sebelum item-item luar biasa) / Rata-rata
hutang lancar
Studi empiris di Amerika Serikat memperlihatkan bahwa Rasio aliran
kas terhadap hutang lancar untuk kondisi bisnis yang sehat adalah
sekitar 0,4 atau lebih.
Pada industri yang relatif sudah memasuki tahap kedewasaan, secara
umum tidak akan kesulitan memperoleh surplus kas dari operasi
mereka.
79. RASIO AKTIVITAS
MODAL KERJA
Siklus Bisnis:
Rasio aktivitas modal kerja menghitung seberapa
cepat modal kerja berputar, atau menghitung
seberapa lama dana tertanam di modal kerja
Beberapa rasio: Rata-rata umur piutang, rata-rata
umur persediaan, rata-rata umur hutang
Kas keluar Kas masuk
untuk membayar dari pembeli
bahan mentah
80. MANA YANG LEBIH LIKUID?
Keterangan Perusahaan A Perusahaan B
Siklus Piutang 30,9 hari 32,6 hari
Siklus Persediaan 68,9 hari 89,0 hari
Siklus Hutang (43,5 hari) (41,5 hari)
Siklus kas 56,3 hari 80,1 hari
81. MANA YANG LEBIH BAIK?
Perusahaan Perusahaan A Perusahaan B
Tahun Th. 1 Th. 2 Th.3 Th.1 Th.2 Th. 3
Rasio Lancar 1,75 1,74 1,72 1,55 1,55 1,51
Rasio Quick 0,70 0,60 0,55 0,69 0,65 0,61
Rasio Aliran Kas Terhadap
Hutang Lancar 0,60 0,62 0,65 0,49 0,52 0,50
82. RISIKO LIKUIDITAS JANGKA PANJANG
Mencerminkan ketidakmampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka
panjangnya
Beberapa rasio
◦ rasio hutang (debt ratio)
◦ rasio interest coverage (kemampuan membayar bunga)
◦ rasio aliran kas operasional terhadap total hutang
◦ rasio aliran kas terhadap pengeluaran modal.
83. RASIO HUTANG
Rasio hutang mengukur besarnya hutang jangka panjang dalam struktur modal suatu
perusahaan
Beberapa contoh rasio hutang
◦ Rasio Hutang Jangka Panjang
◦ Rasio hutang-modal saham
◦ Rasio hutang jangka panjang-total aset
◦ Rasio hutang-total aset
Item off-balance sheet perlu diperhatikan
84. RASIO INTEREST COVERAGE
Rasio ini mengukur berapa kali pendapatan sebelum bunga dan pajak bisa menutup bunga
(EBIT)
Rumus:
(Laba bersih + Biaya Bunga + Pajak Penghasilan) / Biaya Bunga
Bisa diperluas menjadi fixed charge coverage ratio
Kelemahan rasio ini: fokus pada earning bukan aliran kas
85. RASIO ALIRAN KAS OPERASIONAL
TERHADAP HUTANG
Rasio ini melihat kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas untuk
menutup kewajibannya
Rumus:
Aliran kas dari operasi kas / Rata-rata total hutang
Aliran kas dari operasi bisa dilihat dari laporan aliran kas, yaitu dalam
komponen operasi
86. RASIO ALIRAN KAS TERHADAP PENGELUARAN
MODAL
Analisis ini memberi informasi besarnya aliran kas untuk menutup pengeluaran modal yang
diperlukan untuk investasi memelihara dan membangun pabrik dan bangunan. Kelebihan kas
tersebut bisa dipakai untuk membayar hutang dengan bunganya
Rumus:
Aliran kas dari operasi / Pengeluaran Modal
Alternatif definisi: Aliran kas = laba + depresiasi