SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Makalah Auditing 2
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Disusun Oleh:
Cut Dewi Shafira (1202121078)
Maya Indah Pratiwi (1202122020)
Neisya Dieta Vaeza (1202110063)
Ni Wayan Mahoni Mas Swasti (1202124052)
Selma Islamy (1202120101)
JURUSAN S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TELKOM
2015
2
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik dan tepat waktu.
Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Audit
Siklus Persediaan dan Pergudangan”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat
yang besar bagi kita untuk mempelajari mengenai teori akuntansi.
Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat
kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.
Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih
dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.
Bandung, 21Maret 2015
Tim Penulis
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2
BAB I .............................................................................................................................................. 4
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................. 5
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................................ 5
BAB II............................................................................................................................................. 5
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
2.1 Pengertian Persediaan ...................................................................................................... 5
2.2 Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait .................................... 7
2.3 Bagaimana E-Comerce Mempengaruhi Manajemen Persediaan................................... 11
2.4 Bagian Audit Persediaan................................................................................................ 11
2.5 Audit Program................................................................................................................ 15
2.6 Audit Akuntansi Biaya................................................................................................... 15
2.7 Prosedur Analitikal......................................................................................................... 19
2.8 Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo ........................................ 20
2.9 Observasi Fisik Persediaan............................................................................................. 21
2.10 Audit Penetapan Harga dan Kompilasi.......................................................................... 26
Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi................................................................................ 27
2.11 Penilaian Persediaan....................................................................................................... 29
2.12 Integrasi Pengujian......................................................................................................... 31
BAB III ......................................................................................................................................... 33
PENUTUP..................................................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 34
4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Akun persediaan merupakan akun yang kompleks dan memerlukan pengendalian yang
kuat karena persediaan adalah bagian yang utama dalam neraca dan sering kali merupakan
perkiraan yang terbesar yang melibatkan modal kerja. Selain itu persediaan juga sering
tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan perhitungan fisik. Untuk penilaian juga sulit
karena keusangan dan perlunya mengalokasikan biaya manufaktur ke dalam persediaan.
Persediaan bagi perusahaan manufaktur merupakan hal yang sangat material karena
sebagian modal kerjanya digunakan untuk menghasilkan persediaan. Biaya
persediaan mencakup bahan baku,tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur. Karena
persediaan bersifat material bagi kebanyakan perusahaan manufaktur,maka meminjam
sejumlah uang dengan menggunakan persediaan sebagai jaminannya sudah menjadi lazim.
Bagi perusahaan yang memiliki gudang persediaan diberbagai tempat dan memiliki
persediaan yang merupakan barang konsinyasi dalam guudang penyimpanannya. Selain itu
dengan tersebarnya persediaan pada berbagai tempat,memungkinkan terjadinya penggelapan
persediaan jika pengendalian intern yang dimiliki perrusahaan tdk dicegah.
Mengingat besarnya risiko yang dapat muncul dalam sistem persediaan maka
perusahaan berusaha merancang pengendalian intern yang efektif di setiap sistem
persediaannya.Pengendalian intern yang tercipta sangat penting bagi perusahaan yang
laporan keuangannya harus diaudit oleh akuntan publik. Pengendalian intern ini selain
mempengaruhi keandalan iinformasi juga akan mempengaruhi luasnya lingkup pengujian
yang dilakukan oleh akuntan publik khususnya pengujian substantif yang tergantung pada
pengendalian internyang di desain dan diterapkan oleh klien. Selain itu struktur
pengendalian intern yang efektif akan sangat mempengaruhi risiko pengendalian yang harus
diterapkan oleh auditor dalam mengaudit laporan keuangan kliennya dan banyak bukti yang
harus dikumpulkan serta prosedur pengujian substantif atas saldo perusahaan klien.
Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat
sebuah makalah dengan judul “Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan”.
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, penulis dapat mengangkat
permasalahan dalam makalah ini yaitu:
1. Apa itu audit atas Siklus Persediaan dan Pergudangan
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan
tujuan dalam penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang
akan dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni untuk memberikan informasi mengenai
Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan.
Adapun harapan penulis, agar makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi diri
sendiri, akan tetapi bermanfaat juga bagi mereka yang membtuhkan untuk referensi
ataupun bahan bacaan semata.
1.4 Manfaat Penulisan
 Manfaat bagi Pembaca
Kami berharap agar para pembaca dapat mengetahui secara rinci mengenai materi
yang kami bahas, yaitu Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan dan memahaminya
sehingga dapat dipraktekan di dalam kegiatan yang berkaitan dengan akuntansi.
 Manfaat bagi Penulis
Sama seperti yang telah disebutkan di atas, kami selaku penulis juga harus dapat
mempelajari dan menerapkan Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan dalam kegiatan
yang berkaitan dengan akuntansi.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Persediaan
Menurut standar Akuntansi Keuangan (PSAK: No 14) persediaan adalah aset:
a. Yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan
6
c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses
pemberian jasa.
Sifat-sifat Persediaan :
a. Biasanya merupakan aset lancar (current assets) karna masa perputarannya kurang
dari atau sama dengan satu tahun.
b. Merupakan jumlah yang besar terutama dalam perusahaan dagang dan industri.
c. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan perhitungan laba rugi, dan
kesalahan tersebut akan terbawa ke laporan keuangan periode berikutya.
Perkiraan beberapa hal yang biasanya digolongkan sebagai persediaan:
a. Bahan Baku (raw materials)
b. Barang Dalam Proses (work in process)
c. Barang jadi (finished goods)
d. Suku cadang (spare parts)
e. Bahan pembantu
f. Barang dalam perjalanan (goods in transit)
g. Barang konsinyasi: consignment out (barang perusahaan yang dititip jual pada
perusahaan lain), consignment in(barang perusahaan lain yang dititip jual
diperusahaan) tidak boleh dicatat sebagai persediaan perusahaan.
Menurut SAK ETAP (IAI, 2009: 56-57):
Entitas harus menentukan biaya persediaan dengan menggunakan rumus biaya
masuk pertama-keluar pertama atau rata-rata tertimbang. Rumus biaya yang sama harus
digunakan untuk seluruh persediaan dengan sifat dan pemakaian yang serupa. Untuk
persediaan dengan sifat atau kegunaan yang berbeda, penggunaan rumus yang berbeda
dapat dibenarkan.Metode masuk terakhir keluar pertama tidak diperkenankan oleh SAK
ETAP.
Siklus persediaan dan pergudangan (inventory and warehousing cycle) merupakan
siklus yang unik karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi
perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari
siklus akuisisi dan pembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari
7
siklus penggajian dan personalia. Siklus persedian dan pergudangan diakhiri dengan
penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan.
Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali
merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan banyak waktu audit.
Faktor-faktor yang mempenagruhi kompleksitas audit persediaan termasuk :
1. Persediaan seringkali merupakan akun terbesar dalam neraca
2. Persediaan seringkali berada pada lokasi yang berbeda, membuat pengendalian dan
perhitungan fisik menjadi sulit.
3. Sulit bagi auditor untuk menilai item persediaan yang berbeda seperti perhiasan,
bahan kimia, dan suku cadang elektronik.
4. Penilaian juga akan sulit apabila estimasi keusangan persediaan merupakan hal yang
penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan.
5. Terdapat beberapa metode penelitian persediaan yang dapat diterima dan beberapa
organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk
berbagai bagian persediaan yang dapat diterima menurut prinsip akuntansi yang
diterima umum.
2.2 Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait
Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat
bisnisnya.Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua
system yang terpisah tetapi berkaitan erat, dimana yang satu melibatkan arus fisik barang
dan yang lainnya dengan biaya terkait. Enam fungsi akan membentuk siklus persediaan
dan pergudangan. Gambar berikut akan menunjukkan arus fisik barang serta arus biaya
dalam siklus persediaan dan pergudangan bagi sebuah perusahaan manufaktur :
8
Gambar 2.1
Arus persediaan dan biaya perusahaan manufaktur
a. Memroses pesanan pembelian
Siklus ini dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk produksi. Pengendalian yang
memadai terhadap pembelian harus diselenggarakan apakah pembelian persediaan adalah
berupa bahan baku suatu perusahaan manufsktur atau barang jadi bagi ritel, dan apakah
permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta departemen
pembelian untuk memesan persediaan.
b. Menerima bahan baku
Penerimaan bahan yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari siklus akuisisi dan
pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas dan
kualitasnya. Deprtemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan sebagai
dokumentasi sebelum dilakukan pembayaran. Setelah diinspeksi, bahan akan dikirim ke
ruang penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan akan diberikan kepada bagian
pembelian, ruang penyimpanan dan utang usaha.
c. Menyimpan bahan baku
Setelah diterima, bahan tersebut biasanya disimpan di runag penyimpanan.Ketika
dibutuhkan, personil ruang penyimpanan menyerahkan permintaan bahan yang telah
disetujui, dan mengerjakan dokumen yang menjelaskan jenis dan kuantitas bahan yang
dibutuhkan.
9
d. Memroses barang
Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan.perusahaan
menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan pesanan khusus
dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang telah
ditentukan sebelumnya dan operasi produksi yang ekonomis.
e. Menyimpan barang jadi
Ketika barang jadi telah selesai, barang tersebut ditempatkan dirunag penyimpanan
menunggu untuk dikirim.
f. Mengirim barang jadi
Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan
penagihan.Pengriman aktual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kas atau
aktiva lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan
untuk memenuhi kriteria pengakuan pendapatan.
g. File induk persediaan perpetual
File induk perpetual umumnya mencantumkan informasi tentang unit persediaan yang
diakuisisi, dijual dan ada ditangan. Dalam system yang terkomputerisasi yang dirancang
dengan baik, file itu juga berisi informasi mengenai biaya per unit. Untuk akusisi bahan
baku, file induk persediaan perpetual diperbaharui secara otomatis ketika akuisisi
persdiaan diproses sebagai bagian dari pencatatan akusisi.
10
Gambar 2.2
Flowchart Prosedur Pencatatan Barang Jadi
11
2.3 Bagaimana E-Comerce Mempengaruhi Manajemen Persediaan
Salah satu penggunaan utama internet bagi manajemen persediaan adalah
memberikan perusahaan deskripsi yang lebih lengkap tentang persediaannya atas dasar
real time untuk para rekan bisnis kunci, termasuk pemasok persediaan dan pelanggan.
Informasi mengenai kuantitas yang ada ditangan, lokasi produk, dan data
persediaan kunci lainnyayang membantu pemasok persediaan bekerjasama dengan
manajemen untuk memonitor aliran persediaan.Pelanggan seringkali memintta akses
online ke data persediaan, seperti informasi menenai ketersediaan produk, pesanan
kembali dan status pengiriman, kualitas produk dan peringkat reliabilitas, serta spesifikasi
kompatibilitas untuk integrasi dengan produk lainnya.
Internet, serta jaringan area local internal, juga membantu manajemen dengan
menyediakan akses ke laporan status persediaan.Manajer menelusuri pergerakan barang
melalui organisasi dengan mengakses informasi online tentang lokasi item persediaan
fisik.
Selain kenyamanan yang ditawarkan, akses ke informasi oleh pelanggan dan
vendor juga dapat meningkatkan resiko bisnis.Sebagai contoh, penggunaan internet dan
aplikasi e-commerce lainnya dapat menimbulkan resiko pelaporan keuangan jika akses ke
database persediaan dan sistem tidak dikendalikan secara memadai.Penggunaan
pembatasan akses keamanan seperti password, firewall, dan pengendalian manajemen IT
merupakan hal yang penting untuk mengurangi resiko pihak eksternal mengubah catatan
persediaan perusahaan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan.
2.4 Bagian Audit Persediaan
Tujuan keseluruhan dari audit siklus persediaan dan pergudangan adalah untuk
menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan memperhitungkan secara wajar bahan
baku, barang dalam proses, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan.
Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang
berbeda dalam siklus:
1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja dan overhead.
2. Mentransfer secara internal aktiva dan biaya
3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya
12
4. Mengamati persediaan secara fisik
5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan
Bagian audit meliputi 3 fungsi pertama. Hal tersebut mencakup pemrosesan
pesanan pembelian, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku.
Auditor akan memahami pengendalian internal tehadap ketiga fungsi tersebut dan
kemudian melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substanif atas transaksi
baik dalam silus akuisisi dan pembayaran maupun siklus penggajian dan personalia.
Pengujian tersebut harus memenuhi tujuan auditor bahwa pengendalian yang
mempengaruhi akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur telah beroperasi secara efektif,
serta bahwa transaksi akuisisi telah dinyatakan secara benar. Jika tenaga kerja langsung
merupakan bagian yang signifikan dari persediaan yang dibuat, auditor harus
memverifikasi akuntansi yang layak untuk biaya-biaya tersebut dalam siklus penggajian
dan personalia.
a. Mentransfer Aktiva dan Biaya
Transefr internal persediaan fungsi keempat dan kelima: memproses barang dan
menyimpan barang jadi. Klien memperhitungkan aktivitas tersebut dalam catatan
akuntansi biaya, yang independen dengan siklus lainnya dan diuji sebagai bagian dari
audit siklus persediaan dan pergudangan.
b. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya
Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakan fungsi terakhir, karena fungsi
tersebut merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, auditorharus
memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan pengiriman
sebagai bagian dari audit siklus tersebut termasuk prosedur untuk memverifikasi
keakuratan pengkreditan ke persediaan yang dicatat dalam file induk persediaan
perpectual.
c. Mengamati persediaan secara fisik
Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan untuk
menentukan apakah persediaan yang dicatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan
dihitung secara benar oleh klien.Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti yang
penting yang digunakan untuk memverifikasi keberadaan dan perhitungan persediaan.
Contoh kasusnya: apabila auditor lalai mengungkapkan kecurangan Phar-Mor,
13
menunjukan pentingnya mengamati persediaan secara fisik, terutama jika persediaan
tersebut bersifat material dalam laporan keuangan.
Gambar 2.3
Fungsi-fungsi dalam Siklus Persediaan dan Pergudangan
d. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan
Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji guna menentukan apakah
klien telah mengikuti secara benar metode persediaan yang sesuai baik dengan
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum maupun konsisten dengan tahun
sebelumnya. Prosedur audit yang digunakan untuk memverifikasi biaya-biaya tahun
tersebut sebagai pengujian harga.
Selain itu auditor harus melaksanakan pengujian kompilasi persediaan (inventory
compilation test), yang merupakan pengujian untuk memverifikasi apakah
perhitungan fisik telah diikhtisarkan secara benar, kuantitas dan harga persediaan
telah dikalikan dengan benar, dan persediaan yang dikalikan difooting secara benar
pada saldo persediaan buku besar umum yang sama.
14
Gambar 2.4
Audit Persediaan
Gambar diatas mengikhtisarkan lima bagian audit siklus persediaan dan
pergudangan. Karena keterkaitan antara siklus persediaan dan pergudangan dengan siklus
lainnya, beberapa bagian audit persediaan akan lebih efisien jika diuji dengan pengujian
audit siklus lainnya. Auditor mengujia akuisisi dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja
serta overhead sebagai bagian dari audit atas siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus
penggajian dan personalia. Selain itu mareka juga menguji pengiriman barang dan
pencatatan pendapatan serta biaya terkait dalam audit siklus penjualan dan penagihan.
15
2.5 Audit Program
Prosedur Observasi Persediaan Fisik:
2.6 Audit Akuntansi Biaya
Audit akuntansi biaya dimulai dengan transfer internal aktiva dari bahan bakuke
barang dalam proses ke persediaan barang jadi. Sistem dan pengendalian yang
berhubungan dengan transfer biaya persediaan, yang diperhitungkan dalam catatan
akuntansi biaya.
Sistem dan pengendalian akuntansi biaya milik perusahaan yang berbeda lebih bervariasi
ketimbang banyak bidang audit lainnya karena sangat beragamnya item persediaan dan
tingkat kecanggihan yang diinginkan oleh manajemen.
16
Pengendalian Akuntansi Biaya (cost accounting records) adalah pengendalian
yang berhubungan dengan pemrosesan yang mempengaruhi persediaan fisik dan
penelusuran biaya terkait dari saat bahan baku diminta hingga produk selesai dibuat dan
di transfer ke penyimpanan. Jadi pengendalian tersebut dibagi ke dalam 2 kategori luas:
1. Pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang
jadi
2. Pengendalian terhadap biaya terkait
Hampir semua perusahaan memerluka persediaan fisik terhadap akyivanya untuk
mencegah kerugian akibat penyalahgunaan dan pencurian.Untuk melindunginya sebagian
besar perusahaan memisahkan secara fisik dan membatasi akses ke area penyimpanan
bahan baku, barang dalam proses, serta barang jadi untuk mengendalikan pergerakan
persediaan.
File induk persediaan perpectual yang disimpan oleh orang yang tidak
bertanggugjawab atau memiliki akses ke aktiva merupakan pengendalian akuntansi biaya
lainnya yangbbermanfaat karena sejumlah alasan:
 File tersebut menyediakan catatan persediaan yang ada ditangan, yang digunakan
untuk memulai produksi atau akuisisi bahan atau barang tambahan.
 File tersebut menyediakan catatan penggunaan bahan baku dan penjualan barang jadi
yang dapat direview untuk melihat item-item yang using atau bergerak lambat.
 File tersebut menyediakan catatan untuk mempertanggungjawabkan apabila
ditemukan selisih antara perhitungan fisik dan jumlah yang tersaji pada listing atau
daftar perpectual.
Selain itu, pengendalian internal yang memadai yang mengintegrasikan catatan
produksi dan akuntansi guna menyajikan biaya yang akurat bagi semua produk juga
merupakan hal penting untuk membantu manajemen dalam menetapkan harga barang
jadi, mengenalikan biaya serta memperhitungkan biaya persediaan.
17
2.6.1 Pengujian Akuntansi Biaya
Konsep untuk mengaudit akuntansi biaya persediaan tidak jauh berbeda dengan
yang dibahas untuk siklus transaksi lainnya. Auditor sangat memperhatikan empat aspek
akuntansi biaya berikut:
1. Pengendalian fisik terhadap persediaan
2. Dokumen dan catatan untuk mentransfer persediaan
3. File induk persediaan perpectual
4. Catatan biaya per unit
Pengendalisn fisik. Auditor menguji pengendalian fisik terhadap bahan baku,
barang dalam proses, dan barang jadi terbatas pada observasi serta pengajuan pertanyaan.
Auditor dapat memeriksa area penyimpanan bahan baku untuk menentukan apakah
persediaan sudah dilindungi dari pencurian dan penyalahgunaan dengan menggunakan
kunci atau ukuran keamanan lainnya, termasuk custodian persediaan.
Auditor dapat meminta custodian persediaan untuk menjelaskan tugas-tugasnya
yang terkait dengan mengawasi persediaan yang dimonitor olehnya. Jika auditor
menyimpulkan bahwa pengendalian fisik sangat tidak memadai sehingga persediaan akan
sulit dihitung secara akurat, auditor harus memperluas observasi pengujian persediaan
fisik untuk memastikan bahwa perhitungan yang memadai telah dilakukan.
a. Dokumen dan Catatan untuk Mentransfer Persediaan.
Perhatian auditor terutama tertuju pada memverifikasi transfer persediaan dari
satu lokasi ke lokasi lainnya yang dicatat memang ada, semua transfer actual sudah
dicatat, dan kuantitas, deskripsi, serta tanggal semua transfer yang dicatat sudah akurat.
Produk yang diberi label dengan kode batang terstandarisasi yang dapat dipindai oleh
pembaca kode batang laser dan teknologi lainnya akan mempermudah klien menelusuri
pergerakan barang melalui produksi.
Ketika mengaudit transfer persediaan , pertama auditor harus memahami
pengendalian internal klien untuk mencatat transfer sebelum dapat melaksanakan
pengujian yang relevan. Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat dengan
mudah melaksanakan pengujian pengendalian atau pengujian substantive atas transaksi
dengan memeriksa dokumen serta catatan untuk menguji tujuan kejadian dan keakuratan
bagi transfer barang dari ruang penyimpanan bahan baku ke lini perakitan manufaktur.
18
Gambar 2.5
Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas
Transaksi bagi Akuntansi Biaya
b. File induk persediaan perpetual
Realibilitas file induk persedian perpetual mempengaruhi penetapan waktu dan
lingkup pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor.jika file induk persediaan sudah akurat
, auditor dapat menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca. Auditor menguji file
induk persediaan perpetual dengan memeriksa dokumentasi yang mendukung
penambahan dan pengurangan persediaan di file induk. Sebagai contoh ,sebagai bagian
dari pengujian atas catatan perpetual,auditor dapat memeriksa dokumen pendukung
aktivitas persediaan bahan baku yang diperlukan,pengurangan persediaan bahan baku
yang akan digunakan dalm produksi, kenaikan persediaan barang jadi ketika barang telah
selesai diproduksi dan penurunannya ketika barang jadi telah dijual.
c. Catatan Biaya Per Unit
Keakuratan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung,dan overhead manufaktur
sangatlah penting untuk menyatakan secara wajar persediaan bahan baku,barang dalam
proses, dan barang jadi. Ketika menguji catatan biaya persediaan, pertama auditor harus
19
memahami pengendalian internal dan sistem akuntansi biaya.pemahaman ini
menghabiskan banyak waktu,karena arus biaya terintregasi dengan catatan akuntansi
dlam 3 siklus : akuisisi dan pembayaran, penggajian dan personalia,serta penjualan dan
penagihan.
2.7 Prosedur Analitikal
Prosedur anlitik itu penting pada audit atas persediaan dan pergudangan dan juga
pada siklus siklus lain. Tabel dibawah ini mencantumkan beberapa prosedur analitik yang
umum di pakai,dan kemungkinan salah saji yang diindikasikan jika ada fluktuasi.
Beberapa dari prosedur analitik dibawah dibahas pada silkus lainnya. Contoh adalah
persentase marjin kotor.
Tabel 2.1
Prosedur Analitis untuk Siklus Persediaan dan Pergudangan
PROSEDUR ANALITIK UNTUK SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
Prosedur analitik Kemungkinan salah saji
Bandingkan persentase marjin kotor dengan
tahun sebelumnya
Salah saji atau kurang saji persediaan dan
harga pokok penjualan.
Bandingkan perputaran persediaan (Harga
pokok penjualan dibagi dengan persediaan
rata-rata) dengan tahun sebelumnya.
Investasi keusangan persediaan yang
mempengaruhi persediaan dan harga pokok
penjualan. Salah saji atau kurang saji
persediaan
Bandingkan persediaan biaya perunit dengan
tahun sebelumnya
Salah saji atau kurang saji biaya perunit, yang
mempengaruhi persediaan dan harga pokok
penjualan
Bandingkan nilai persediaan yang diperluas
denan tahun sebelumnya
Salah saji dalam kompilasi, biaya perunit, atau
pengalian, yang mempengaruhi persediaan dan
harga pokok penjualan
Bandingkan biaya produksi tahun berjalan Salah saji biaya perunit persediaan, khususnya
20
dengan tahun sebelumnya (biaya variabel harus
disesuaikan jika ada perubahan volumen)
biaya tenaga kerja langsung dan overhead
pabrik, yang mempengaruhi persediaan dan
HPP
2.8 Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo
Gambar 2.6 menunjukan metodologi untung merancang pengujian atas rincian
saldo persediaan dan pergudangan. Karena persediaan sangat bervariasi untuk perusahaan
yang berbedamaka memahami industri dan bisnis klien merupakan hal yang lebih penting
bagi persediaan ketimbang sebagian besar bidang audit lainnya
Gambar 2.6
Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo untuk Persediaan
21
2.9 Observasi Fisik Persediaan
Titik yang paling penting pada persyaratan SAS 1 adalah perbedaan antara siapa yang
mengamati perhitungan persediaan fisik dan siapa yang bertanggung jawab melakukan
perhitungan. SAS 1 (AU 331) sekarang harus mengharuskan auditor untuk menerima
efektivitas metode perhitungan persedian klien dan ketergantungan yang dapat mereka
tempatkan pada representasi klien mengenai kunantutats serta kondisi fisik persediaan.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, auditor harus:
1. Hadir pada saat klien menghitung persediaannya untuk menentukan saldo akhir
tahun,
2. Mengamati prosedur perhitungan klien,
3. Mengajukan pertanyaan kepada personil klien mengenai prosedur perhitungannya,
4. Melakukan pengujian atas perhitungan fisik independen mereka sendiri.
a. Pengendalian Terhadap Perhitungan Fisik
Pengendalian yang memadai terhadap perhitungan fisik persediaan klien meliputi
instruksi klien yang benar untuk melakukan perhitungan fisik, supervisi oleh personil
perusahan yang bertanggung jawab, verifikasi internal yang independen atas perhitungan
yang dilakukan oleh personil klien lainnya, rekonsiliasi independen antara perhitungan
fisik dengan file induk persediaan perpetual, dan pengendalian klien yang memadai
terhadap lembar perhitungan atau tag yang digunakan untuk mencatat perhitungan
persediaan. Auditor harus memahami harus memahami pengendalian atas perhitungan
persediaan fisik klien sebelum perhitungan persediaan dimulai.
b. Keputusan Audit
Keputusan auditor dalam observasi fisik persediaan meliputi memilih prosedur audit,
memutuskan waktu prosedur, menentukan ukuran sampel, dan memilih item-item yang
akan diuji. Pembahasannya:
1) Penetapan waktu
Auditor memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir
tahun terutama atas dasar keakuratan file induk persediaan perpetual.
22
2) Ukuran sampel
Jumlah item persediaan harus dihitung auditor sulit dirinci karena auditor
berfokus pada mengamati prosedur klien dan bukan pada memilih item yang akan
diuji.
3) Pemilihan item
Ketika mengamati klien yang menghitung persediaan, auditor harus berhati-hati
untuk:
a) Mengamati perhitungan item-item yang paling signifikan dan sampel
representatif dari item persediaan yang umum,
b) Menyelidiki item yang mungkin telah using atau rusak,
c) Membahas dengan manajemen menyangkut alas an mengeluarkan item yang
material.
c. Pengujian Observasi Fisik
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo
untuk Observasi Persediaan Fisik
Tabel 2.2
Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substantif untuk Observasi Persediaan Fisik
Tujuan Audit
yang berkaitan
dengan saldo
Pengujian
Pengendalian Umum
Pengujian Substantif atas
Transaksi Umum
Komentar
Persediaan yang
dicatat pada tag
memang ada
(Eksistensi)
a.Memlikih sampel acak
nomor tag dan
mengidentifikasi tag
dengan nomor yang
dilampirkan pada
persediaan akrual
b.Mengamati apakah
terjadi pergerakan
persediaan selama
perhitungan
a. Mengamati perhitungan fisik
persediaan
b. Mendapatkan konfirmasi
atas persediaan yang
ditempatkan diluar lokasi
perusahaan
c. Menguji transaksi persediaan
di antara tanggal awal
perhitungan fisik persediaan
dengan tanggal neraca
Tujuannya adalah
untuk mengungkapkan
pencantuman item
yang tidak ada sebagai
persediaan.
23
Persediaan yang
ada dihitung dan
diberi tag, dan
tag
diperhitungkan
untuk
memastikan
tidak ada yang
hilang.
(Kelengkapan)
a.Memeriksa perssediaan
untuk memastikan
bahwa persediaan telah
diberi tag.
b.Mengamatiu apakah
teah terjadi pergerakan
persediaan selama
perhitungan
c.Menyelidiki persediaan
di lokasi lainnya
d.Memperhitungkan
semua tag yang
digunakan dan tidsk
digunakan unutk
memastikan tidak ada
ytang hilang atau
dihilangkan secara
sengaja
e.Mencatat nomor tag
yang digunakan dan
tidak digunakan untuk
tindak lanjut
berikutnya
a. Mengamati perhitungan fisik
persediaan
b. Membandingkan hubungan
antara saldo akun persediaan
dengan kegiatan pembelian,
produksi dan penjualan
sekarang
c. Menguji cutoff pengiriman
dan penerimaan persediaan
Perhatian khusus
harus diarahkan pada
penghilangan bagian
persediaan yang besar.
Pengujian ini harus
dilakukan pada
penyelesaian
perhitungan fisik.
Pengujian ini harus
dilakukan pada
penyelesaian
perhitungan fisik.
Persediaan
dihitung secara
akurat
(keakuratan)
a.Menghitung ulang
perhitungan klien
untuk memastikan
perhitungan yang
dicatat pada tag sudah
akurat
b.Membandingkan
perhitungan fisik
dengan file induk
persediaan perpetual’
c.Mencatat perhitungan
Pencatatan
perhitungan klien
dalam file audit pada
lembar perhitungan
persediaan dilakukan
karena dua alasan:
untuk memperoleh
alas an dokumentasi
bahwa pemeriksaan
fisik yang memadai
telah
24
klien untuk pengujian
selanjutnya
dilakukan,danuntuk
menguji kemungkinan
bahwa klien
mengubah perhitungan
yang tercatat setelah
auditor meninggalkan
premis.
Persediaan
diklarifikasikan
dengan benar
pada tag
(klarifikasi)
a.Memeriksa deskripsi
persediaan pada tag
dan
membandingkannya
dengan persediaan
aktula bahan baku,
barang dalma proses
dan barang jadi
b.Mengevaluasi apakah
presentase
penyelesaian yang
dicatat pada tag untuk
barang dalam proses
sudah layak
Pengujian tersebut
akan dilakukan
sebagai bagian dari
prosedur pertama
dalam tujuan
keakuratan.
Informasi
diperoleh untuk
memastikan
penjualan dan
pembelian
persediaan
dicatat pada
periode yang
benar (pisah
batas)
a.Mencatat dalma file
audit untuk tidak lanjut
berikutnya atas nomor
dokumen pengiriman
terkahir yang
digunakan pada akhir
tahun
b.Memastikan persedian
untuk item diatas
dikecualikan dari
perhitungan fisik
c.Mereview area
Memperoleh informasi
pisah batas yang tepat
untuk penjualan
akuisisi merupakan
bagian penting dari
observasi persediaan.
25
pengiriman untuk
persediaan yang
dipisahkan dari
pengiriman tetapi
belum diperhitungkan
d.Mencatat dalam file
audit untuk tindak
lanjut berikutnya atas
nomor laporan
pengiriman terakhir
yang digunakan pada
akhir tahun
e.Memastikan
persediaan untuk item
diatas dilibatkan dalam
perhitungan fisik
f. Mereview area
penerimaan untuk
persediaan yang harus
dilibatkan dalam
perhitungan fisik
Klien memiliki
hak atas
persediaan yang
dicatat pada tag
(Hak dan
Kewajiban)
a.Menanyakan tentang
konsinyasi atau
persediaan pelanggan
yang dicantumkan
dalam premis klien
b.Mewaspadaiakan
persediaan yang
dipisahkan atau diberi
tanda khusu sebagai
indikasi kepemilikan
a. Mengawasiperhitungan
fisik persediaan
b. Mendapatkan konfirmasi
atas persediaan yang
ditempatkan dilokasi luar
perusahaan
c. Memeriksa faktur dari
pemasok telah dibayar,
perjanjian konsinyasi dan
kontrak.
Persediaan yang
using dan tidak
dapat digunakan
Menguji persediaan
barang yang usang
dengan menanyakan
a. Memeriksa analitis
perputaran persediaan
b. Mereview pengalaman
26
dikecualikan
atau dicatat.
(Penilaian dan
Alokasi)
karyawan pabrik dan
manajemen serta
mewaspadaiitem yang
rusak, berkarat atau
ditutupi debu, atau
berlokasi ditemapt
yang layak.
semestinya dan trend
industry
c. Membandingkan hubungan
antara saldon persediaan
dengan volume penjualan
yang diperkirakan
d. Melakukan peninjauan ke
pabrik
e. Meminta keterangan kepada
karyawan produksi dan
penjualan tentang
kemungkinan kelebihan atau
keusangan persediaan
Penyajian dan
Pengungkapan
a. Me-review draft laporan
keuangan
b. Membandingkan
pengungkapan yang
dicantumkan di L/K
dengan yang ditetapkan
dalam PABU di Indonesia
2.10 Audit Penetapan Harga dan Kompilasi
Auditor harus memverifikasi bahwa perhitungan fisik atau kuantitas catatan
perpetual sudah diberi harga dan dikompilasi dengan benar.Pengujian harga persediaan
(inventory price test) mencakup semua pengujian atas harga per unit klien untuk
menentukan apakah hal itu sudah benar. Pengujian kompilasi persediaan termasuk
menguji ikhtisar perhitungan persediaan klien, menghitung kembali harga dikalikan
dengan kuantitas, menfooting ihktisar persediaan dan menelusuri total ke buku besar
umum.
a. Pengendalian penetapan harga dan kompilasi
Pengendalian internal yang memadai seputar penelusuran biaya perunit yang
dintegritaskan dengan produksi dan catatan akuntansi lainnya yang menyediakan
27
kepastian bahwa klien menggunakan biaya yang masuk akal untuk menilai persediaan
akhir.
Klien memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan
bahwa perhitungan fisik telah dikhtisarkan dengan benar, diberi harga pada jumlah yang
sama seperti catatan per unit, dikalikan dan ditotalkan dengan benar, serta dicantumkan
dalam file induk persediaan perpetual dan akun persediaan di buku besar umum terkait
pada jumlah yang tepat.
Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi
Tujuan Audit yang
Berkaitan dengan Saldo
Prosedur Penetapan Harga dan
Kompilasi Persediaan yang Umum
Komentar
Persediaan dalam skedul
listing persediaan sama
dengan perhitungan
persediaan fisik,
perkaliannya sudah benar
dan totalnya ditambahkan
dengan benar serta sama
dengan buku besar umum
(detail tie-in)
Melaksanakan pengujian kompilasi Kecuali
pengendalian lemah,
pengujian footing
dan perkalian harus
dibatasi
Item persediaan yang dicatat
pada skedul listing
persediaan memang ada
(eksistensi)
Menelusuri pesediaan yang tercantum
dalam skedul ke tag persediaan dan
perhitungan yang dicatat auditor untuk
eksistensi dan deskripsi.
Ketika tujuan
berikutnya
dipengaruhi oleh
hasil observasi
persediaan fisik.
Nomor tag dan
perhitungan yang
diverifikasi sebagai
bagiann dari
28
observasi persediaan
fisik ditelusuri ke
skedul listing
persediaan sebagai
bagian dari
pengujian tersebut.
Item persediaan yang ada
telah dicantumkan dalam
skedul listing persediaan
(kelengkapan)
Memperhitungkan nomor tag yang tidak
digunakan dalam dokumentasi auditor
untuk memastikan tidak ada tag yang
ditambahkan.
Menelusuri dari tag persediaan ke
skedul listing persediaan dan
memastikan persediaan pada tag telah
dicantumkan.
Memperhitungkan nomor tag untuk
memastikan tidak ada yang dihapus.
Item persediaan dalam
skedul listing persediaan
sudah akurat (keakuratan)
Menelusuri persediaan yang ada dalam
skedul tag persediaan dan perhitungan
yang dicatat auditor berkenaan dengan
kuantitas dan deskripsi.
Melakukan pengujian harga persediaan.
Item persediaan dalam
skedul listing persediaan
diklasifikasikan dengan
benar (klasifikasi)n
Memverifikasi klasifikasi ke dalam
bahan baku, bafrang dalam proses, dan
barang jadi dengan membandingkan
deskripsi pada tag persediaan dan
perhitungan pengujian yang dicatat
auditor dengan skedul listing
persediaan.
Item persediaan dalam listing
persediaan dinyatakan pada
Melaksanakan pengujian mana yang
terendah antara harga pokok dan harga
pasar, harga jual, dan keusangan.
29
nilai realisasi (nilai realisasi)
Klien memiliki ha katas item
persediaan dalam skedul
listing persediaan hak).
Menelusuri tag persediaan ysng
diidentifikasi sebagai tidak dimiliki
selama observasi fisik ke skedul listing
persediaan untuk memastikan item
tersebut tiak dicantumkan.
Mereview kontrak dengan vendor dan
pelanggan serta mengajukan pertanyaan
kepada manajemen tentang
kemungkinan pencatuman persediaan
yang dikonsinyasi atau tidak dimiliki
lainnya, atau penghilangan persediaan
yang dimiliki.
2.11 Penilaian Persediaan
Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan, auditor menghadapi tiga
permaslahan.Pertama, metodenya harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
diterima umum.Kedua, penerapan metodenya harus konsisten dengan prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima umum.Kedua, penerapan metodenya harus konsisten dari tahun
ke tahun.Ketiga, biaya persediaan versus nilai pasar (biaya penggantian atau nilai
realsisasi bersih) harus dipertimbangkan.
a. Penetapan Harga Persediaan yang Dibeli
Jenis utama persediaan yang termasuk dlam kategori ini adalah bahan baku, suku
cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Lamgkah pertama dalam memverifikasi
penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menentukan apakah klien
menggunakan metode LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang, atau beberapa metode
lainnya. Auditor juga harus menentukan biaya mana yang akan dibulatkan dalam
penilaian item persediaan.
30
Dalam memilih item persediaan spesifik demi penetapan harga, auditor harus
berfokus pada nilai uang yang lebih besar pada produk yang harganya sangat
berfluktuasi.Auditor juga harus menguji sampel representative dari semua jenis
persediann dan departemen.
Auditor juga harus menyajikan daftar item persediaan yang akan diverifikasi
untuk penetapan harga dan meminta klien untuk mencari faktur vendor yang sesuai.
Auditor harus memeriksa faktur yang mkencukupi untuk memperhitungkan seluruh
kuantitas item yang sedang diuji, terutama menurut metode penilaian FIFO.
Jika klien memiliki file induk persediaan perpetual yang mencakup biaya per unit
akuisisi, biasanya lebih cepat menguji penetapan harga dengan menelusuri biaya per
unit ke persediaan perpetual daripada ke faktur vendor.
b. Penetapan Harga Persediaan yang Dibuat
Pada penetapan harga barang dalam proses dan barang jadi, auditor harus
mempertimbangkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead
manufaktur. Keharusan untuk memverifikasi setiap hal tersebut membaut audit atas
persediaan barang dalam proses dan barang jadi menjadi lebih kompleks ketimbang
audit atas persediaan yang dibeli. Akan tetapi, beberapa pertimbangan yang diterapkan
pada audit atas persediaan yang dibeli masih dapat digunakan, seperti pemilihan item
yang akan diuji, pengujian apakah biaya atau nilai pasar yang lebih rendah, dan
pengevaluasian kemungkinan keusangan.
Dalam menetapkan harga bahan baku untuk membuat produk, auditor harus
mempertimbangkan baik biaya per unit bahan baku maupun jumlah unit yang
diperlukan untuk membuat unit output.
Demikian juga, ketika menguji tenaga kerja langsung, auditor harus memverfikasi
biaya per jam tenaga kerja langsung dan jumlah jam yang diperlukan untuk membuat
suatu unit output.
Overhead manufaktur yang sesuai bagi barang dalam proses dan barang jadi
tergantung pada pendekatan yang digunakan klien untuk mengalokasikan overhead
manufaktur. Auditor harus mengevaluasi metode yang sedang digunakan menyangkut
konsistensi dan kelayakan serta menghitung ulang biaya untuk menentukan apakah
overhead sudah benar.
31
c. Harga Pokok atau Harga Pasar
Dalam menetapkan harga persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah
biaya penggantiana atau nilai realsisasi bersih lebih rendah dari biaya historis. Untuk
barang jadi dan bahan baku yang dibeli, auditor dapat menguji biaya penggantian
dengan memeriksa faktur vendor periode selanjutnya atau faktur saat ini jika tidak ada
pembelian yang dilakukan atas item persediaan setelah akhir tahun. Semua biaya
manufaktur harus dipertimbangkan ketika mengevaluasi nilai realisasi barang dalam
proses dan barang jadi untuk persediaan yang akan dibuat.
2.12 Integrasi Pengujian
a. Pengujian Siklus Akuisisi dan Pembayaran
Ketika memverifikasi akuisisi persediaan sebagian dari pengujian siklus akuisisi
dan pembayaran, auditor juga memperoleh bukti mengenai keakuratan bahan baku yang
diperoleh dan semua biaya overhead manufaktur yang dikeluarkan kecuali tenaga kerja.
Biaya akuisis tersebut mengalir secara langsung ke harga pokok penjualan atau menjadi
bagian tebesar dari persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi.
b. Pengujian Siklus Penggajian dan Personalia
Ketika auditor memverifikasi biaya tenaga kerja, kondisi yang sama juga berlaku
seperti akuisisi. Dalam sebagian besar kasus, catatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga
kerja langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit siklus penggajian
dan personalia.
c. Pengujian Siklus Penjualan dan Penagihan
Hubungan antara siklus penjualan dan penagihan serta siklus persediaan dan
pergudangan tidak seerat seperti dua siklus akuisisi dan pembayaran dan siklus penjualan
dan penagihan.Akan tetapi, sebagian besar audit atas penyimpanan barang jadi, serta
pengiriman dan pencatatan penjualan, dapat dilakukan ketika siklus penjualan dan
32
penagihan diuji. Jika klien menggunakan catatan biaya standar,auditor mungkin bisa
menguji harga pokok penjualan standar bersmaan dengan dilaksanakannya penhujian
penjualan.
d. Pengujian Akuntansi Biaya
Pengujian atas pencatatan akuntansi biaya merupakan sarana untuk memverifikasi
pengendalian yang mempengaruhi persediaan karena auditor tidak memverifikasi sebagai
bagian dari atas ketiga siklus sebelumnya. Auditor menguji pengendalian fisik, transfer
biaya bahan baku ke barang dalam proses, transfer biaya yang telah selesai ke barang
jadi,, file induk persediaan perpetual, dan catatan biaya per unit.
e. Persediaan Fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi
Persediaan fisik, penetapan harga, dan kompilasi sama pentingnya bagi audit
persediaan karena salah saji dalam salah satu aktivitas dapat menyebabkan persediaan
dan harga pokok penjualan disalahsajikan. Dalam sebagian besa audit, harga pokok
penjualan adalah nilai residu dari persediaan awala ditambah akuisisi bahan baku, tenaga
kerja langsung, dan biaya manufaktur lainnya dikurangi persediaan akhir. Karena harga
pokok penjualan merupakan nilai residu dan sering kali menjadi akun terbesar dalam
laporan laba rugi, maka arti penting mengaudit persediaan akhir menjadi semakin nyata.
33
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Bab ini membahas audit siklus persediaan dan pergudangan. Kesulitan dalam
menentukan eksistensi dan penilaian persediaan, siklus tersebut sering kali merupakan
bagian audit yang kompleks dan menghabiskan waktu. Siklus ini juga unik karena
pengujian input pada siklus diuji sebagai bagian dari audit siklus lainnya. Pengujian yang
dilakukan sebagai bagian dari siklus persediaan dan pergudangan berfokus pada catatan
akuntansi biaya, observasi fisik, serta pengujian penetapan harga dan kompilasi saldo
persediaan akhir.
Audit atas persediaan adalah bagian yang paling kompleks dan menghabiskan
waktu dalam audit karena hal-hal berikut;
Persediaan adalah bagian utama dalam neraca, dan seringkali merupakan akun terbesar
yang melibatkan modal kerja. Persediaan terbesar dibeberapa dilokasi yang menyulitkan
perhitungan dan pengendalian fisik. Perusahaan menempatkan persediaannya sedemikian
rupa untuk efisiensi produksi dan penjualan, tetapi penyebaran ini sering menimbulkan
kesulitan auditor yang besar. Bermavam ragamnya persediaan juga menyulitkan auditor
seperti perhiasan, barang kimia, suku cadang elektronik sering menyulitkan pengamatan
dan penilaian. Penilaian persediaan juga dipersulit oleh factor keusangan dan perlunya
mengalokasikan biaya manufaktur ke persediaan. Ada beberapa metode penilaian
persediaan yang dapat diterima, tapi klien harus memakai metode yg konsisten dari tahun
ke tahun terlebih lagi perusahaan sering menggunakan metode penilaian persediaan yang
berbeda untuk jenis persediaan yang berbeda.
3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan bermanfaat dan menambah pengetahuan
pembaca tentang Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan. Harapan penulis dengan
adanya makalah ini juga dapat membantu si pembaca untuk memahaminya, walaupun
mungkin kurang komprehensif, namun dengan begitu diharapkan dapat membantu
seperlunya, Terimakasih.
34
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Edisi 4.Jakarta:Salemba Empat
A.Arens, Alvin, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2006. Auditing dan Jasa Assurance, Edisi
Keduabelas. Jakarta:Penerbit Erlangga.

More Related Content

What's hot

(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repaymentIlham Sousuke
 
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaranAspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaranUniversitas Syiah Kuala
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASAndiErwinGhozali
 
Auditing Pemeriksaan liabilitas dan ekuitas
Auditing Pemeriksaan liabilitas dan ekuitasAuditing Pemeriksaan liabilitas dan ekuitas
Auditing Pemeriksaan liabilitas dan ekuitasRaysha md
 
Capital Market Research
Capital Market ResearchCapital Market Research
Capital Market ResearchErlinda Putri
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaansony4de
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanjoni_aprilyanto
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...Uofa_Unsada
 
Teori akuntansi positif
Teori akuntansi positifTeori akuntansi positif
Teori akuntansi positifAditya Rizky
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisDwi Wahyu
 
Jasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikJasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikDina Nurmariyani
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujianwafa khairani
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoHerna Ferari
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapYABES HULU
 

What's hot (20)

(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
(Pert 6) bab 22 siklus akuisisi capital dan repayment
 
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaranAspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
Aspek keperilakuan pada perencanaan laba dan penganggaran
 
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITASBab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
Bab 18 PEMERIKSAAN EKUITAS
 
Auditing Pemeriksaan liabilitas dan ekuitas
Auditing Pemeriksaan liabilitas dan ekuitasAuditing Pemeriksaan liabilitas dan ekuitas
Auditing Pemeriksaan liabilitas dan ekuitas
 
Measurement Theory
Measurement TheoryMeasurement Theory
Measurement Theory
 
Kewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum AuditorKewajiban Hukum Auditor
Kewajiban Hukum Auditor
 
Capital Market Research
Capital Market ResearchCapital Market Research
Capital Market Research
 
Bab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko auditBab 8 materialitas dan risiko audit
Bab 8 materialitas dan risiko audit
 
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaanBab 5 kertas kerja pemeriksaan
Bab 5 kertas kerja pemeriksaan
 
Quiz 4 the building blocks of auditing
Quiz 4   the building blocks of auditingQuiz 4   the building blocks of auditing
Quiz 4 the building blocks of auditing
 
Pembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuanPembubaran persekutuan
Pembubaran persekutuan
 
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatanAkuntansi keuangan pengakuan pendapatan
Akuntansi keuangan pengakuan pendapatan
 
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
KECURANGAN YANG DISAMPAIKAN DALAM MANAJEMEN LETTER DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKA...
 
Teori akuntansi positif
Teori akuntansi positifTeori akuntansi positif
Teori akuntansi positif
 
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur AnalitisPerencanaan Audit dan Prosedur Analitis
Perencanaan Audit dan Prosedur Analitis
 
Jasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publikJasa lain kantor akuntan publik
Jasa lain kantor akuntan publik
 
Tujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuanganTujuan laporan keuangan
Tujuan laporan keuangan
 
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain PengujianPengauditan bab 8  Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
Pengauditan bab 8 Penaksiran Risiko dan Desain Pengujian
 
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjonoKunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
Kunci jawaban bab 10 teori akuntansi suwardjono
 
Kertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kapKertas kerja pemeriksaan kap
Kertas kerja pemeriksaan kap
 

Viewers also liked

Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranRudiah Purnami
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANFalanni Firyal Fawwaz
 
Audit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranAudit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranEY
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensSeh Wahyu Lestari
 
Kertas kerja auditing STAIN Salatiga
Kertas kerja auditing STAIN SalatigaKertas kerja auditing STAIN Salatiga
Kertas kerja auditing STAIN Salatigaahmadpermadi
 
Pengantar logistic dan warehouse
Pengantar logistic dan  warehousePengantar logistic dan  warehouse
Pengantar logistic dan warehouseLukmandono Didot
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaanAnisa Muvit
 
Teori Display Komunikasi Pemasaran
Teori Display Komunikasi PemasaranTeori Display Komunikasi Pemasaran
Teori Display Komunikasi PemasaranRumah Studio
 
Presentasi Intro To Supply Chain Management
Presentasi Intro To Supply Chain ManagementPresentasi Intro To Supply Chain Management
Presentasi Intro To Supply Chain ManagementRizaArdhiyansah
 
12 Manajemen Rantai Pasokan
12 Manajemen Rantai Pasokan12 Manajemen Rantai Pasokan
12 Manajemen Rantai PasokanAinul Yaqin
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGUofa_Unsada
 
Presentasi warehouse manajemen
Presentasi warehouse manajemenPresentasi warehouse manajemen
Presentasi warehouse manajemenalighufronboyolali
 
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang AkuntansiPenyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang AkuntansiVadhalna Zulkarnaen
 
soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing Astri Yulia
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanahmad fauzan
 

Viewers also liked (20)

AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
 
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGANAUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN
 
25 ide usaha
25  ide usaha25  ide usaha
25 ide usaha
 
Audit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaranAudit siklus pembayaran
Audit siklus pembayaran
 
Audit atas Persediaan
Audit atas PersediaanAudit atas Persediaan
Audit atas Persediaan
 
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrensTugas auditing ii bab 16 alvin arrens
Tugas auditing ii bab 16 alvin arrens
 
Kertas kerja auditing STAIN Salatiga
Kertas kerja auditing STAIN SalatigaKertas kerja auditing STAIN Salatiga
Kertas kerja auditing STAIN Salatiga
 
Pengantar logistic dan warehouse
Pengantar logistic dan  warehousePengantar logistic dan  warehouse
Pengantar logistic dan warehouse
 
5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan5 manajemen-persediaan
5 manajemen-persediaan
 
Teori Display Komunikasi Pemasaran
Teori Display Komunikasi PemasaranTeori Display Komunikasi Pemasaran
Teori Display Komunikasi Pemasaran
 
Presentasi Intro To Supply Chain Management
Presentasi Intro To Supply Chain ManagementPresentasi Intro To Supply Chain Management
Presentasi Intro To Supply Chain Management
 
12 Manajemen Rantai Pasokan
12 Manajemen Rantai Pasokan12 Manajemen Rantai Pasokan
12 Manajemen Rantai Pasokan
 
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANGANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PERSEDIAAN BARANG DAGANG
 
Presentasi warehouse manajemen
Presentasi warehouse manajemenPresentasi warehouse manajemen
Presentasi warehouse manajemen
 
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang AkuntansiPenyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
Penyelesaian Kasus Pencatatan Persediaan Barang Dagang Akuntansi
 
soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing soal dan jawaban soal auditing
soal dan jawaban soal auditing
 
Warehouse gudang
Warehouse gudangWarehouse gudang
Warehouse gudang
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Presentasi manajemen gudang
Presentasi manajemen gudangPresentasi manajemen gudang
Presentasi manajemen gudang
 

Similar to Aaaa fixsiklus audit persediaan dan pergudanga nklpk 6

tugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnistugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnisnur putri
 
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)PUTRI FATMAWATI
 
Sia4,hayati nupus,suryanih,stiami
Sia4,hayati nupus,suryanih,stiamiSia4,hayati nupus,suryanih,stiami
Sia4,hayati nupus,suryanih,stiamihayatinupus29
 
MAKALAH SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN~SIA.docx
MAKALAH  SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN~SIA.docxMAKALAH  SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN~SIA.docx
MAKALAH SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN~SIA.docxRedemtaTakerubun
 
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAANMAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAANBiyah Djauhar
 
Nony saraswati gendis 11150000194
Nony saraswati gendis   11150000194Nony saraswati gendis   11150000194
Nony saraswati gendis 11150000194RX CAHYONO
 
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxWidyaRomadhan
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGKhatijah Parewa
 
Makalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganMakalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganSintiya Sintiya
 
buku Akuntansi Biaya.pdf
buku Akuntansi Biaya.pdfbuku Akuntansi Biaya.pdf
buku Akuntansi Biaya.pdfAndySWicaksono
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiNony Saraswati Gendis
 
Aplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Pelaporan dan Buku Besar
Aplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Pelaporan dan Buku BesarAplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Pelaporan dan Buku Besar
Aplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Pelaporan dan Buku BesarAndreasTanjaya_43218120078
 
Makalah uas evkikomp-romdanah(11150755)-7 c-msdm
Makalah uas evkikomp-romdanah(11150755)-7 c-msdmMakalah uas evkikomp-romdanah(11150755)-7 c-msdm
Makalah uas evkikomp-romdanah(11150755)-7 c-msdmRomdanahIyom
 
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Septyatha Yap
 
Akm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardaniAkm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardaniAnggunKusumawardani
 
Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Triocahyo Utomo
 

Similar to Aaaa fixsiklus audit persediaan dan pergudanga nklpk 6 (20)

tugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnistugas informasi proses bisnis
tugas informasi proses bisnis
 
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
Putri fatmawati 11011700134 (makalah 2)
 
makalah madya
makalah madyamakalah madya
makalah madya
 
Sia4,hayati nupus,suryanih,stiami
Sia4,hayati nupus,suryanih,stiamiSia4,hayati nupus,suryanih,stiami
Sia4,hayati nupus,suryanih,stiami
 
MAKALAH SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN~SIA.docx
MAKALAH  SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN~SIA.docxMAKALAH  SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN~SIA.docx
MAKALAH SISTEM BUKU BESAR DAN PELAPORAN~SIA.docx
 
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAANMAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
MAKALAH_AUDIT TERHADAP PERSEDIAAN
 
makalah teori akuntansi
makalah teori akuntansimakalah teori akuntansi
makalah teori akuntansi
 
Nony saraswati gendis 11150000194
Nony saraswati gendis   11150000194Nony saraswati gendis   11150000194
Nony saraswati gendis 11150000194
 
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptxKel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
Kel. 5 Pengantar Pengauditan tri.pptx
 
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANGAUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN EKUITAS DAN HUTANG
 
Makalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuanganMakalah II manajemen keuangan
Makalah II manajemen keuangan
 
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farmaLaporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
Laporan sistem informasi akuntansi pada apotek kimia farma
 
buku Akuntansi Biaya.pdf
buku Akuntansi Biaya.pdfbuku Akuntansi Biaya.pdf
buku Akuntansi Biaya.pdf
 
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa KonstruksiPengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
Pengakuan Pendapatan Perusahaan Jasa Konstruksi
 
Aplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Pelaporan dan Buku Besar
Aplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Pelaporan dan Buku BesarAplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Pelaporan dan Buku Besar
Aplikasi Konsep Basis Data Relasional pada Sistem Pelaporan dan Buku Besar
 
Makalah uas evkikomp-romdanah(11150755)-7 c-msdm
Makalah uas evkikomp-romdanah(11150755)-7 c-msdmMakalah uas evkikomp-romdanah(11150755)-7 c-msdm
Makalah uas evkikomp-romdanah(11150755)-7 c-msdm
 
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
Paper Seminar Manajemen Keuangan (Analisis Rasio Industri Otomotif)
 
Akm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardaniAkm maksi anggun mita tri kusumawardani
Akm maksi anggun mita tri kusumawardani
 
Makalah
MakalahMakalah
Makalah
 
Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2Makalah manajemen keuangan part 2
Makalah manajemen keuangan part 2
 

Aaaa fixsiklus audit persediaan dan pergudanga nklpk 6

  • 1. Makalah Auditing 2 AUDIT SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN Disusun Oleh: Cut Dewi Shafira (1202121078) Maya Indah Pratiwi (1202122020) Neisya Dieta Vaeza (1202110063) Ni Wayan Mahoni Mas Swasti (1202124052) Selma Islamy (1202120101) JURUSAN S1 AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM 2015
  • 2. 2 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmat-Nyalah kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan”, yang menurut kami dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari mengenai teori akuntansi. Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang kami buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca. Dengan ini kami mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat. Bandung, 21Maret 2015 Tim Penulis
  • 3. 3 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .................................................................................................................... 2 BAB I .............................................................................................................................................. 4 PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4 1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 4 1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................ 5 1.3 Tujuan Penulisan.............................................................................................................. 5 1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................................ 5 BAB II............................................................................................................................................. 5 PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5 2.1 Pengertian Persediaan ...................................................................................................... 5 2.2 Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait .................................... 7 2.3 Bagaimana E-Comerce Mempengaruhi Manajemen Persediaan................................... 11 2.4 Bagian Audit Persediaan................................................................................................ 11 2.5 Audit Program................................................................................................................ 15 2.6 Audit Akuntansi Biaya................................................................................................... 15 2.7 Prosedur Analitikal......................................................................................................... 19 2.8 Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo ........................................ 20 2.9 Observasi Fisik Persediaan............................................................................................. 21 2.10 Audit Penetapan Harga dan Kompilasi.......................................................................... 26 Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi................................................................................ 27 2.11 Penilaian Persediaan....................................................................................................... 29 2.12 Integrasi Pengujian......................................................................................................... 31 BAB III ......................................................................................................................................... 33 PENUTUP..................................................................................................................................... 33 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 34
  • 4. 4 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akun persediaan merupakan akun yang kompleks dan memerlukan pengendalian yang kuat karena persediaan adalah bagian yang utama dalam neraca dan sering kali merupakan perkiraan yang terbesar yang melibatkan modal kerja. Selain itu persediaan juga sering tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan perhitungan fisik. Untuk penilaian juga sulit karena keusangan dan perlunya mengalokasikan biaya manufaktur ke dalam persediaan. Persediaan bagi perusahaan manufaktur merupakan hal yang sangat material karena sebagian modal kerjanya digunakan untuk menghasilkan persediaan. Biaya persediaan mencakup bahan baku,tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur. Karena persediaan bersifat material bagi kebanyakan perusahaan manufaktur,maka meminjam sejumlah uang dengan menggunakan persediaan sebagai jaminannya sudah menjadi lazim. Bagi perusahaan yang memiliki gudang persediaan diberbagai tempat dan memiliki persediaan yang merupakan barang konsinyasi dalam guudang penyimpanannya. Selain itu dengan tersebarnya persediaan pada berbagai tempat,memungkinkan terjadinya penggelapan persediaan jika pengendalian intern yang dimiliki perrusahaan tdk dicegah. Mengingat besarnya risiko yang dapat muncul dalam sistem persediaan maka perusahaan berusaha merancang pengendalian intern yang efektif di setiap sistem persediaannya.Pengendalian intern yang tercipta sangat penting bagi perusahaan yang laporan keuangannya harus diaudit oleh akuntan publik. Pengendalian intern ini selain mempengaruhi keandalan iinformasi juga akan mempengaruhi luasnya lingkup pengujian yang dilakukan oleh akuntan publik khususnya pengujian substantif yang tergantung pada pengendalian internyang di desain dan diterapkan oleh klien. Selain itu struktur pengendalian intern yang efektif akan sangat mempengaruhi risiko pengendalian yang harus diterapkan oleh auditor dalam mengaudit laporan keuangan kliennya dan banyak bukti yang harus dikumpulkan serta prosedur pengujian substantif atas saldo perusahaan klien. Berdasarkan pada uraian-uraian di atas, maka penulis tertarik untuk membuat sebuah makalah dengan judul “Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan”.
  • 5. 5 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas, penulis dapat mengangkat permasalahan dalam makalah ini yaitu: 1. Apa itu audit atas Siklus Persediaan dan Pergudangan 1.3 Tujuan Penulisan Berdasarkan permasalahan di atas, maka penulis merasa perlu mencantumkan tujuan dalam penulisannya agar penulisan makalah ini lebih terarah pada sasaran yang akan dicapai. Tujuan penulisan tersebut yakni untuk memberikan informasi mengenai Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan. Adapun harapan penulis, agar makalah ini tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, akan tetapi bermanfaat juga bagi mereka yang membtuhkan untuk referensi ataupun bahan bacaan semata. 1.4 Manfaat Penulisan  Manfaat bagi Pembaca Kami berharap agar para pembaca dapat mengetahui secara rinci mengenai materi yang kami bahas, yaitu Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan dan memahaminya sehingga dapat dipraktekan di dalam kegiatan yang berkaitan dengan akuntansi.  Manfaat bagi Penulis Sama seperti yang telah disebutkan di atas, kami selaku penulis juga harus dapat mempelajari dan menerapkan Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan dalam kegiatan yang berkaitan dengan akuntansi. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Persediaan Menurut standar Akuntansi Keuangan (PSAK: No 14) persediaan adalah aset: a. Yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal b. Dalam proses produksi atau dalam perjalanan
  • 6. 6 c. Dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses pemberian jasa. Sifat-sifat Persediaan : a. Biasanya merupakan aset lancar (current assets) karna masa perputarannya kurang dari atau sama dengan satu tahun. b. Merupakan jumlah yang besar terutama dalam perusahaan dagang dan industri. c. Mempunyai pengaruh yang besar terhadap neraca dan perhitungan laba rugi, dan kesalahan tersebut akan terbawa ke laporan keuangan periode berikutya. Perkiraan beberapa hal yang biasanya digolongkan sebagai persediaan: a. Bahan Baku (raw materials) b. Barang Dalam Proses (work in process) c. Barang jadi (finished goods) d. Suku cadang (spare parts) e. Bahan pembantu f. Barang dalam perjalanan (goods in transit) g. Barang konsinyasi: consignment out (barang perusahaan yang dititip jual pada perusahaan lain), consignment in(barang perusahaan lain yang dititip jual diperusahaan) tidak boleh dicatat sebagai persediaan perusahaan. Menurut SAK ETAP (IAI, 2009: 56-57): Entitas harus menentukan biaya persediaan dengan menggunakan rumus biaya masuk pertama-keluar pertama atau rata-rata tertimbang. Rumus biaya yang sama harus digunakan untuk seluruh persediaan dengan sifat dan pemakaian yang serupa. Untuk persediaan dengan sifat atau kegunaan yang berbeda, penggunaan rumus yang berbeda dapat dibenarkan.Metode masuk terakhir keluar pertama tidak diperkenankan oleh SAK ETAP. Siklus persediaan dan pergudangan (inventory and warehousing cycle) merupakan siklus yang unik karena hubungannya yang erat dengan siklus transaksi lainnya. Bagi perusahaan manufaktur, bahan baku memasuki siklus persediaan dan pergudangan dari siklus akuisisi dan pembayaran, sementara tenaga kerja langsung memasukinya dari
  • 7. 7 siklus penggajian dan personalia. Siklus persedian dan pergudangan diakhiri dengan penjualan barang dalam siklus penjualan dan penagihan. Audit terhadap persediaan, terutama pengujian saldo persediaan akhir tahun, sering kali merupakan bagian yang paling kompleks dan paling menghabiskan banyak waktu audit. Faktor-faktor yang mempenagruhi kompleksitas audit persediaan termasuk : 1. Persediaan seringkali merupakan akun terbesar dalam neraca 2. Persediaan seringkali berada pada lokasi yang berbeda, membuat pengendalian dan perhitungan fisik menjadi sulit. 3. Sulit bagi auditor untuk menilai item persediaan yang berbeda seperti perhiasan, bahan kimia, dan suku cadang elektronik. 4. Penilaian juga akan sulit apabila estimasi keusangan persediaan merupakan hal yang penting dan apabila biaya manufaktur harus dialokasikan ke persediaan. 5. Terdapat beberapa metode penelitian persediaan yang dapat diterima dan beberapa organisasi mungkin ingin menggunakan metode penilaian yang berbeda untuk berbagai bagian persediaan yang dapat diterima menurut prinsip akuntansi yang diterima umum. 2.2 Fungsi Bisnis dalam Siklus serta Dokumen dan Catatan Terkait Persediaan memiliki banyak bentuk yang berbeda, tergantung pada sifat bisnisnya.Siklus persediaan dan pergudangan dapat dianggap sebagai terdiri dari dua system yang terpisah tetapi berkaitan erat, dimana yang satu melibatkan arus fisik barang dan yang lainnya dengan biaya terkait. Enam fungsi akan membentuk siklus persediaan dan pergudangan. Gambar berikut akan menunjukkan arus fisik barang serta arus biaya dalam siklus persediaan dan pergudangan bagi sebuah perusahaan manufaktur :
  • 8. 8 Gambar 2.1 Arus persediaan dan biaya perusahaan manufaktur a. Memroses pesanan pembelian Siklus ini dimulai dengan akuisisi bahan baku untuk produksi. Pengendalian yang memadai terhadap pembelian harus diselenggarakan apakah pembelian persediaan adalah berupa bahan baku suatu perusahaan manufsktur atau barang jadi bagi ritel, dan apakah permintaan pembelian adalah formulir yang digunakan untuk meminta departemen pembelian untuk memesan persediaan. b. Menerima bahan baku Penerimaan bahan yang dipesan, yang juga merupakan bagian dari siklus akuisisi dan pembayaran, melibatkan inspeksi atas bahan yang diterima menyangkut kuantitas dan kualitasnya. Deprtemen penerimaan akan membuat laporan penerimaan sebagai dokumentasi sebelum dilakukan pembayaran. Setelah diinspeksi, bahan akan dikirim ke ruang penyimpanan dan salinan dokumen penerimaan akan diberikan kepada bagian pembelian, ruang penyimpanan dan utang usaha. c. Menyimpan bahan baku Setelah diterima, bahan tersebut biasanya disimpan di runag penyimpanan.Ketika dibutuhkan, personil ruang penyimpanan menyerahkan permintaan bahan yang telah disetujui, dan mengerjakan dokumen yang menjelaskan jenis dan kuantitas bahan yang dibutuhkan.
  • 9. 9 d. Memroses barang Pemrosesan persediaan sangat bervariasi dari perusahaan ke perusahaan.perusahaan menentukan item dan kuantitas barang jadi yang akan dibuat berdasarkan pesanan khusus dari pelanggan, peramalan penjualan, tingkat persediaan barang jadi yang telah ditentukan sebelumnya dan operasi produksi yang ekonomis. e. Menyimpan barang jadi Ketika barang jadi telah selesai, barang tersebut ditempatkan dirunag penyimpanan menunggu untuk dikirim. f. Mengirim barang jadi Pengiriman barang jadi merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan.Pengriman aktual barang kepada pelanggan dalam pertukaran dengan kas atau aktiva lainnya, seperti piutang usaha, menciptakan pertukaran aktiva yang diperlukan untuk memenuhi kriteria pengakuan pendapatan. g. File induk persediaan perpetual File induk perpetual umumnya mencantumkan informasi tentang unit persediaan yang diakuisisi, dijual dan ada ditangan. Dalam system yang terkomputerisasi yang dirancang dengan baik, file itu juga berisi informasi mengenai biaya per unit. Untuk akusisi bahan baku, file induk persediaan perpetual diperbaharui secara otomatis ketika akuisisi persdiaan diproses sebagai bagian dari pencatatan akusisi.
  • 10. 10 Gambar 2.2 Flowchart Prosedur Pencatatan Barang Jadi
  • 11. 11 2.3 Bagaimana E-Comerce Mempengaruhi Manajemen Persediaan Salah satu penggunaan utama internet bagi manajemen persediaan adalah memberikan perusahaan deskripsi yang lebih lengkap tentang persediaannya atas dasar real time untuk para rekan bisnis kunci, termasuk pemasok persediaan dan pelanggan. Informasi mengenai kuantitas yang ada ditangan, lokasi produk, dan data persediaan kunci lainnyayang membantu pemasok persediaan bekerjasama dengan manajemen untuk memonitor aliran persediaan.Pelanggan seringkali memintta akses online ke data persediaan, seperti informasi menenai ketersediaan produk, pesanan kembali dan status pengiriman, kualitas produk dan peringkat reliabilitas, serta spesifikasi kompatibilitas untuk integrasi dengan produk lainnya. Internet, serta jaringan area local internal, juga membantu manajemen dengan menyediakan akses ke laporan status persediaan.Manajer menelusuri pergerakan barang melalui organisasi dengan mengakses informasi online tentang lokasi item persediaan fisik. Selain kenyamanan yang ditawarkan, akses ke informasi oleh pelanggan dan vendor juga dapat meningkatkan resiko bisnis.Sebagai contoh, penggunaan internet dan aplikasi e-commerce lainnya dapat menimbulkan resiko pelaporan keuangan jika akses ke database persediaan dan sistem tidak dikendalikan secara memadai.Penggunaan pembatasan akses keamanan seperti password, firewall, dan pengendalian manajemen IT merupakan hal yang penting untuk mengurangi resiko pihak eksternal mengubah catatan persediaan perusahaan yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan. 2.4 Bagian Audit Persediaan Tujuan keseluruhan dari audit siklus persediaan dan pergudangan adalah untuk menyediakan kepastian bahwa laporan keuangan memperhitungkan secara wajar bahan baku, barang dalam proses, persediaan barang jadi, dan harga pokok penjualan. Audit siklus persediaan dan pergudangan dapat dibagi menjadi lima aktivitas yang berbeda dalam siklus: 1. Mengakuisisi dan mencatat bahan baku, tenaga kerja dan overhead. 2. Mentransfer secara internal aktiva dan biaya 3. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya
  • 12. 12 4. Mengamati persediaan secara fisik 5. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan Bagian audit meliputi 3 fungsi pertama. Hal tersebut mencakup pemrosesan pesanan pembelian, penerimaan bahan baku, dan penyimpanan bahan baku. Auditor akan memahami pengendalian internal tehadap ketiga fungsi tersebut dan kemudian melaksanakan pengujian pengendalian serta pengujian substanif atas transaksi baik dalam silus akuisisi dan pembayaran maupun siklus penggajian dan personalia. Pengujian tersebut harus memenuhi tujuan auditor bahwa pengendalian yang mempengaruhi akuisisi bahan baku dan biaya manufaktur telah beroperasi secara efektif, serta bahwa transaksi akuisisi telah dinyatakan secara benar. Jika tenaga kerja langsung merupakan bagian yang signifikan dari persediaan yang dibuat, auditor harus memverifikasi akuntansi yang layak untuk biaya-biaya tersebut dalam siklus penggajian dan personalia. a. Mentransfer Aktiva dan Biaya Transefr internal persediaan fungsi keempat dan kelima: memproses barang dan menyimpan barang jadi. Klien memperhitungkan aktivitas tersebut dalam catatan akuntansi biaya, yang independen dengan siklus lainnya dan diuji sebagai bagian dari audit siklus persediaan dan pergudangan. b. Mengirimkan barang dan mencatat pendapatan serta biaya Pencatatan pengiriman dan biaya terkait merupakan fungsi terakhir, karena fungsi tersebut merupakan bagian dari siklus penjualan dan penagihan, auditorharus memahami dan menguji pengendalian internal terhadap pencatatan pengiriman sebagai bagian dari audit siklus tersebut termasuk prosedur untuk memverifikasi keakuratan pengkreditan ke persediaan yang dicatat dalam file induk persediaan perpectual. c. Mengamati persediaan secara fisik Auditor harus mengamati klien yang melakukan perhitungan fisik persediaan untuk menentukan apakah persediaan yang dicatat benar-benar ada pada tanggal neraca dan dihitung secara benar oleh klien.Pemeriksaan fisik merupakan jenis bukti yang penting yang digunakan untuk memverifikasi keberadaan dan perhitungan persediaan. Contoh kasusnya: apabila auditor lalai mengungkapkan kecurangan Phar-Mor,
  • 13. 13 menunjukan pentingnya mengamati persediaan secara fisik, terutama jika persediaan tersebut bersifat material dalam laporan keuangan. Gambar 2.3 Fungsi-fungsi dalam Siklus Persediaan dan Pergudangan d. Menetapkan harga dan mengkompilasi persediaan Biaya yang digunakan untuk menilai persediaan harus diuji guna menentukan apakah klien telah mengikuti secara benar metode persediaan yang sesuai baik dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum maupun konsisten dengan tahun sebelumnya. Prosedur audit yang digunakan untuk memverifikasi biaya-biaya tahun tersebut sebagai pengujian harga. Selain itu auditor harus melaksanakan pengujian kompilasi persediaan (inventory compilation test), yang merupakan pengujian untuk memverifikasi apakah perhitungan fisik telah diikhtisarkan secara benar, kuantitas dan harga persediaan telah dikalikan dengan benar, dan persediaan yang dikalikan difooting secara benar pada saldo persediaan buku besar umum yang sama.
  • 14. 14 Gambar 2.4 Audit Persediaan Gambar diatas mengikhtisarkan lima bagian audit siklus persediaan dan pergudangan. Karena keterkaitan antara siklus persediaan dan pergudangan dengan siklus lainnya, beberapa bagian audit persediaan akan lebih efisien jika diuji dengan pengujian audit siklus lainnya. Auditor mengujia akuisisi dan pencatatan bahan baku, tenaga kerja serta overhead sebagai bagian dari audit atas siklus akuisisi dan pembayaran serta siklus penggajian dan personalia. Selain itu mareka juga menguji pengiriman barang dan pencatatan pendapatan serta biaya terkait dalam audit siklus penjualan dan penagihan.
  • 15. 15 2.5 Audit Program Prosedur Observasi Persediaan Fisik: 2.6 Audit Akuntansi Biaya Audit akuntansi biaya dimulai dengan transfer internal aktiva dari bahan bakuke barang dalam proses ke persediaan barang jadi. Sistem dan pengendalian yang berhubungan dengan transfer biaya persediaan, yang diperhitungkan dalam catatan akuntansi biaya. Sistem dan pengendalian akuntansi biaya milik perusahaan yang berbeda lebih bervariasi ketimbang banyak bidang audit lainnya karena sangat beragamnya item persediaan dan tingkat kecanggihan yang diinginkan oleh manajemen.
  • 16. 16 Pengendalian Akuntansi Biaya (cost accounting records) adalah pengendalian yang berhubungan dengan pemrosesan yang mempengaruhi persediaan fisik dan penelusuran biaya terkait dari saat bahan baku diminta hingga produk selesai dibuat dan di transfer ke penyimpanan. Jadi pengendalian tersebut dibagi ke dalam 2 kategori luas: 1. Pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan persediaan barang jadi 2. Pengendalian terhadap biaya terkait Hampir semua perusahaan memerluka persediaan fisik terhadap akyivanya untuk mencegah kerugian akibat penyalahgunaan dan pencurian.Untuk melindunginya sebagian besar perusahaan memisahkan secara fisik dan membatasi akses ke area penyimpanan bahan baku, barang dalam proses, serta barang jadi untuk mengendalikan pergerakan persediaan. File induk persediaan perpectual yang disimpan oleh orang yang tidak bertanggugjawab atau memiliki akses ke aktiva merupakan pengendalian akuntansi biaya lainnya yangbbermanfaat karena sejumlah alasan:  File tersebut menyediakan catatan persediaan yang ada ditangan, yang digunakan untuk memulai produksi atau akuisisi bahan atau barang tambahan.  File tersebut menyediakan catatan penggunaan bahan baku dan penjualan barang jadi yang dapat direview untuk melihat item-item yang using atau bergerak lambat.  File tersebut menyediakan catatan untuk mempertanggungjawabkan apabila ditemukan selisih antara perhitungan fisik dan jumlah yang tersaji pada listing atau daftar perpectual. Selain itu, pengendalian internal yang memadai yang mengintegrasikan catatan produksi dan akuntansi guna menyajikan biaya yang akurat bagi semua produk juga merupakan hal penting untuk membantu manajemen dalam menetapkan harga barang jadi, mengenalikan biaya serta memperhitungkan biaya persediaan.
  • 17. 17 2.6.1 Pengujian Akuntansi Biaya Konsep untuk mengaudit akuntansi biaya persediaan tidak jauh berbeda dengan yang dibahas untuk siklus transaksi lainnya. Auditor sangat memperhatikan empat aspek akuntansi biaya berikut: 1. Pengendalian fisik terhadap persediaan 2. Dokumen dan catatan untuk mentransfer persediaan 3. File induk persediaan perpectual 4. Catatan biaya per unit Pengendalisn fisik. Auditor menguji pengendalian fisik terhadap bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi terbatas pada observasi serta pengajuan pertanyaan. Auditor dapat memeriksa area penyimpanan bahan baku untuk menentukan apakah persediaan sudah dilindungi dari pencurian dan penyalahgunaan dengan menggunakan kunci atau ukuran keamanan lainnya, termasuk custodian persediaan. Auditor dapat meminta custodian persediaan untuk menjelaskan tugas-tugasnya yang terkait dengan mengawasi persediaan yang dimonitor olehnya. Jika auditor menyimpulkan bahwa pengendalian fisik sangat tidak memadai sehingga persediaan akan sulit dihitung secara akurat, auditor harus memperluas observasi pengujian persediaan fisik untuk memastikan bahwa perhitungan yang memadai telah dilakukan. a. Dokumen dan Catatan untuk Mentransfer Persediaan. Perhatian auditor terutama tertuju pada memverifikasi transfer persediaan dari satu lokasi ke lokasi lainnya yang dicatat memang ada, semua transfer actual sudah dicatat, dan kuantitas, deskripsi, serta tanggal semua transfer yang dicatat sudah akurat. Produk yang diberi label dengan kode batang terstandarisasi yang dapat dipindai oleh pembaca kode batang laser dan teknologi lainnya akan mempermudah klien menelusuri pergerakan barang melalui produksi. Ketika mengaudit transfer persediaan , pertama auditor harus memahami pengendalian internal klien untuk mencatat transfer sebelum dapat melaksanakan pengujian yang relevan. Setelah memahami pengendalian internal, auditor dapat dengan mudah melaksanakan pengujian pengendalian atau pengujian substantive atas transaksi dengan memeriksa dokumen serta catatan untuk menguji tujuan kejadian dan keakuratan bagi transfer barang dari ruang penyimpanan bahan baku ke lini perakitan manufaktur.
  • 18. 18 Gambar 2.5 Metodologi untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi bagi Akuntansi Biaya b. File induk persediaan perpetual Realibilitas file induk persedian perpetual mempengaruhi penetapan waktu dan lingkup pemeriksaan fisik persediaan oleh auditor.jika file induk persediaan sudah akurat , auditor dapat menguji persediaan fisik sebelum tanggal neraca. Auditor menguji file induk persediaan perpetual dengan memeriksa dokumentasi yang mendukung penambahan dan pengurangan persediaan di file induk. Sebagai contoh ,sebagai bagian dari pengujian atas catatan perpetual,auditor dapat memeriksa dokumen pendukung aktivitas persediaan bahan baku yang diperlukan,pengurangan persediaan bahan baku yang akan digunakan dalm produksi, kenaikan persediaan barang jadi ketika barang telah selesai diproduksi dan penurunannya ketika barang jadi telah dijual. c. Catatan Biaya Per Unit Keakuratan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung,dan overhead manufaktur sangatlah penting untuk menyatakan secara wajar persediaan bahan baku,barang dalam proses, dan barang jadi. Ketika menguji catatan biaya persediaan, pertama auditor harus
  • 19. 19 memahami pengendalian internal dan sistem akuntansi biaya.pemahaman ini menghabiskan banyak waktu,karena arus biaya terintregasi dengan catatan akuntansi dlam 3 siklus : akuisisi dan pembayaran, penggajian dan personalia,serta penjualan dan penagihan. 2.7 Prosedur Analitikal Prosedur anlitik itu penting pada audit atas persediaan dan pergudangan dan juga pada siklus siklus lain. Tabel dibawah ini mencantumkan beberapa prosedur analitik yang umum di pakai,dan kemungkinan salah saji yang diindikasikan jika ada fluktuasi. Beberapa dari prosedur analitik dibawah dibahas pada silkus lainnya. Contoh adalah persentase marjin kotor. Tabel 2.1 Prosedur Analitis untuk Siklus Persediaan dan Pergudangan PROSEDUR ANALITIK UNTUK SIKLUS PERSEDIAAN DAN PERGUDANGAN Prosedur analitik Kemungkinan salah saji Bandingkan persentase marjin kotor dengan tahun sebelumnya Salah saji atau kurang saji persediaan dan harga pokok penjualan. Bandingkan perputaran persediaan (Harga pokok penjualan dibagi dengan persediaan rata-rata) dengan tahun sebelumnya. Investasi keusangan persediaan yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan. Salah saji atau kurang saji persediaan Bandingkan persediaan biaya perunit dengan tahun sebelumnya Salah saji atau kurang saji biaya perunit, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan Bandingkan nilai persediaan yang diperluas denan tahun sebelumnya Salah saji dalam kompilasi, biaya perunit, atau pengalian, yang mempengaruhi persediaan dan harga pokok penjualan Bandingkan biaya produksi tahun berjalan Salah saji biaya perunit persediaan, khususnya
  • 20. 20 dengan tahun sebelumnya (biaya variabel harus disesuaikan jika ada perubahan volumen) biaya tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, yang mempengaruhi persediaan dan HPP 2.8 Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Gambar 2.6 menunjukan metodologi untung merancang pengujian atas rincian saldo persediaan dan pergudangan. Karena persediaan sangat bervariasi untuk perusahaan yang berbedamaka memahami industri dan bisnis klien merupakan hal yang lebih penting bagi persediaan ketimbang sebagian besar bidang audit lainnya Gambar 2.6 Metodologi untuk Merancang Pengujian atas Rincian Saldo untuk Persediaan
  • 21. 21 2.9 Observasi Fisik Persediaan Titik yang paling penting pada persyaratan SAS 1 adalah perbedaan antara siapa yang mengamati perhitungan persediaan fisik dan siapa yang bertanggung jawab melakukan perhitungan. SAS 1 (AU 331) sekarang harus mengharuskan auditor untuk menerima efektivitas metode perhitungan persedian klien dan ketergantungan yang dapat mereka tempatkan pada representasi klien mengenai kunantutats serta kondisi fisik persediaan. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, auditor harus: 1. Hadir pada saat klien menghitung persediaannya untuk menentukan saldo akhir tahun, 2. Mengamati prosedur perhitungan klien, 3. Mengajukan pertanyaan kepada personil klien mengenai prosedur perhitungannya, 4. Melakukan pengujian atas perhitungan fisik independen mereka sendiri. a. Pengendalian Terhadap Perhitungan Fisik Pengendalian yang memadai terhadap perhitungan fisik persediaan klien meliputi instruksi klien yang benar untuk melakukan perhitungan fisik, supervisi oleh personil perusahan yang bertanggung jawab, verifikasi internal yang independen atas perhitungan yang dilakukan oleh personil klien lainnya, rekonsiliasi independen antara perhitungan fisik dengan file induk persediaan perpetual, dan pengendalian klien yang memadai terhadap lembar perhitungan atau tag yang digunakan untuk mencatat perhitungan persediaan. Auditor harus memahami harus memahami pengendalian atas perhitungan persediaan fisik klien sebelum perhitungan persediaan dimulai. b. Keputusan Audit Keputusan auditor dalam observasi fisik persediaan meliputi memilih prosedur audit, memutuskan waktu prosedur, menentukan ukuran sampel, dan memilih item-item yang akan diuji. Pembahasannya: 1) Penetapan waktu Auditor memutuskan apakah perhitungan fisik dapat dilakukan sebelum akhir tahun terutama atas dasar keakuratan file induk persediaan perpetual.
  • 22. 22 2) Ukuran sampel Jumlah item persediaan harus dihitung auditor sulit dirinci karena auditor berfokus pada mengamati prosedur klien dan bukan pada memilih item yang akan diuji. 3) Pemilihan item Ketika mengamati klien yang menghitung persediaan, auditor harus berhati-hati untuk: a) Mengamati perhitungan item-item yang paling signifikan dan sampel representatif dari item persediaan yang umum, b) Menyelidiki item yang mungkin telah using atau rusak, c) Membahas dengan manajemen menyangkut alas an mengeluarkan item yang material. c. Pengujian Observasi Fisik Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo dan Pengujian atas Rincian Saldo untuk Observasi Persediaan Fisik Tabel 2.2 Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Transaksi, Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif untuk Observasi Persediaan Fisik Tujuan Audit yang berkaitan dengan saldo Pengujian Pengendalian Umum Pengujian Substantif atas Transaksi Umum Komentar Persediaan yang dicatat pada tag memang ada (Eksistensi) a.Memlikih sampel acak nomor tag dan mengidentifikasi tag dengan nomor yang dilampirkan pada persediaan akrual b.Mengamati apakah terjadi pergerakan persediaan selama perhitungan a. Mengamati perhitungan fisik persediaan b. Mendapatkan konfirmasi atas persediaan yang ditempatkan diluar lokasi perusahaan c. Menguji transaksi persediaan di antara tanggal awal perhitungan fisik persediaan dengan tanggal neraca Tujuannya adalah untuk mengungkapkan pencantuman item yang tidak ada sebagai persediaan.
  • 23. 23 Persediaan yang ada dihitung dan diberi tag, dan tag diperhitungkan untuk memastikan tidak ada yang hilang. (Kelengkapan) a.Memeriksa perssediaan untuk memastikan bahwa persediaan telah diberi tag. b.Mengamatiu apakah teah terjadi pergerakan persediaan selama perhitungan c.Menyelidiki persediaan di lokasi lainnya d.Memperhitungkan semua tag yang digunakan dan tidsk digunakan unutk memastikan tidak ada ytang hilang atau dihilangkan secara sengaja e.Mencatat nomor tag yang digunakan dan tidak digunakan untuk tindak lanjut berikutnya a. Mengamati perhitungan fisik persediaan b. Membandingkan hubungan antara saldo akun persediaan dengan kegiatan pembelian, produksi dan penjualan sekarang c. Menguji cutoff pengiriman dan penerimaan persediaan Perhatian khusus harus diarahkan pada penghilangan bagian persediaan yang besar. Pengujian ini harus dilakukan pada penyelesaian perhitungan fisik. Pengujian ini harus dilakukan pada penyelesaian perhitungan fisik. Persediaan dihitung secara akurat (keakuratan) a.Menghitung ulang perhitungan klien untuk memastikan perhitungan yang dicatat pada tag sudah akurat b.Membandingkan perhitungan fisik dengan file induk persediaan perpetual’ c.Mencatat perhitungan Pencatatan perhitungan klien dalam file audit pada lembar perhitungan persediaan dilakukan karena dua alasan: untuk memperoleh alas an dokumentasi bahwa pemeriksaan fisik yang memadai telah
  • 24. 24 klien untuk pengujian selanjutnya dilakukan,danuntuk menguji kemungkinan bahwa klien mengubah perhitungan yang tercatat setelah auditor meninggalkan premis. Persediaan diklarifikasikan dengan benar pada tag (klarifikasi) a.Memeriksa deskripsi persediaan pada tag dan membandingkannya dengan persediaan aktula bahan baku, barang dalma proses dan barang jadi b.Mengevaluasi apakah presentase penyelesaian yang dicatat pada tag untuk barang dalam proses sudah layak Pengujian tersebut akan dilakukan sebagai bagian dari prosedur pertama dalam tujuan keakuratan. Informasi diperoleh untuk memastikan penjualan dan pembelian persediaan dicatat pada periode yang benar (pisah batas) a.Mencatat dalma file audit untuk tidak lanjut berikutnya atas nomor dokumen pengiriman terkahir yang digunakan pada akhir tahun b.Memastikan persedian untuk item diatas dikecualikan dari perhitungan fisik c.Mereview area Memperoleh informasi pisah batas yang tepat untuk penjualan akuisisi merupakan bagian penting dari observasi persediaan.
  • 25. 25 pengiriman untuk persediaan yang dipisahkan dari pengiriman tetapi belum diperhitungkan d.Mencatat dalam file audit untuk tindak lanjut berikutnya atas nomor laporan pengiriman terakhir yang digunakan pada akhir tahun e.Memastikan persediaan untuk item diatas dilibatkan dalam perhitungan fisik f. Mereview area penerimaan untuk persediaan yang harus dilibatkan dalam perhitungan fisik Klien memiliki hak atas persediaan yang dicatat pada tag (Hak dan Kewajiban) a.Menanyakan tentang konsinyasi atau persediaan pelanggan yang dicantumkan dalam premis klien b.Mewaspadaiakan persediaan yang dipisahkan atau diberi tanda khusu sebagai indikasi kepemilikan a. Mengawasiperhitungan fisik persediaan b. Mendapatkan konfirmasi atas persediaan yang ditempatkan dilokasi luar perusahaan c. Memeriksa faktur dari pemasok telah dibayar, perjanjian konsinyasi dan kontrak. Persediaan yang using dan tidak dapat digunakan Menguji persediaan barang yang usang dengan menanyakan a. Memeriksa analitis perputaran persediaan b. Mereview pengalaman
  • 26. 26 dikecualikan atau dicatat. (Penilaian dan Alokasi) karyawan pabrik dan manajemen serta mewaspadaiitem yang rusak, berkarat atau ditutupi debu, atau berlokasi ditemapt yang layak. semestinya dan trend industry c. Membandingkan hubungan antara saldon persediaan dengan volume penjualan yang diperkirakan d. Melakukan peninjauan ke pabrik e. Meminta keterangan kepada karyawan produksi dan penjualan tentang kemungkinan kelebihan atau keusangan persediaan Penyajian dan Pengungkapan a. Me-review draft laporan keuangan b. Membandingkan pengungkapan yang dicantumkan di L/K dengan yang ditetapkan dalam PABU di Indonesia 2.10 Audit Penetapan Harga dan Kompilasi Auditor harus memverifikasi bahwa perhitungan fisik atau kuantitas catatan perpetual sudah diberi harga dan dikompilasi dengan benar.Pengujian harga persediaan (inventory price test) mencakup semua pengujian atas harga per unit klien untuk menentukan apakah hal itu sudah benar. Pengujian kompilasi persediaan termasuk menguji ikhtisar perhitungan persediaan klien, menghitung kembali harga dikalikan dengan kuantitas, menfooting ihktisar persediaan dan menelusuri total ke buku besar umum. a. Pengendalian penetapan harga dan kompilasi Pengendalian internal yang memadai seputar penelusuran biaya perunit yang dintegritaskan dengan produksi dan catatan akuntansi lainnya yang menyediakan
  • 27. 27 kepastian bahwa klien menggunakan biaya yang masuk akal untuk menilai persediaan akhir. Klien memerlukan pengendalian internal atas kompilasi persediaan untuk memastikan bahwa perhitungan fisik telah dikhtisarkan dengan benar, diberi harga pada jumlah yang sama seperti catatan per unit, dikalikan dan ditotalkan dengan benar, serta dicantumkan dalam file induk persediaan perpetual dan akun persediaan di buku besar umum terkait pada jumlah yang tepat. Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi Tujuan Audit yang Berkaitan dengan Saldo Prosedur Penetapan Harga dan Kompilasi Persediaan yang Umum Komentar Persediaan dalam skedul listing persediaan sama dengan perhitungan persediaan fisik, perkaliannya sudah benar dan totalnya ditambahkan dengan benar serta sama dengan buku besar umum (detail tie-in) Melaksanakan pengujian kompilasi Kecuali pengendalian lemah, pengujian footing dan perkalian harus dibatasi Item persediaan yang dicatat pada skedul listing persediaan memang ada (eksistensi) Menelusuri pesediaan yang tercantum dalam skedul ke tag persediaan dan perhitungan yang dicatat auditor untuk eksistensi dan deskripsi. Ketika tujuan berikutnya dipengaruhi oleh hasil observasi persediaan fisik. Nomor tag dan perhitungan yang diverifikasi sebagai bagiann dari
  • 28. 28 observasi persediaan fisik ditelusuri ke skedul listing persediaan sebagai bagian dari pengujian tersebut. Item persediaan yang ada telah dicantumkan dalam skedul listing persediaan (kelengkapan) Memperhitungkan nomor tag yang tidak digunakan dalam dokumentasi auditor untuk memastikan tidak ada tag yang ditambahkan. Menelusuri dari tag persediaan ke skedul listing persediaan dan memastikan persediaan pada tag telah dicantumkan. Memperhitungkan nomor tag untuk memastikan tidak ada yang dihapus. Item persediaan dalam skedul listing persediaan sudah akurat (keakuratan) Menelusuri persediaan yang ada dalam skedul tag persediaan dan perhitungan yang dicatat auditor berkenaan dengan kuantitas dan deskripsi. Melakukan pengujian harga persediaan. Item persediaan dalam skedul listing persediaan diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)n Memverifikasi klasifikasi ke dalam bahan baku, bafrang dalam proses, dan barang jadi dengan membandingkan deskripsi pada tag persediaan dan perhitungan pengujian yang dicatat auditor dengan skedul listing persediaan. Item persediaan dalam listing persediaan dinyatakan pada Melaksanakan pengujian mana yang terendah antara harga pokok dan harga pasar, harga jual, dan keusangan.
  • 29. 29 nilai realisasi (nilai realisasi) Klien memiliki ha katas item persediaan dalam skedul listing persediaan hak). Menelusuri tag persediaan ysng diidentifikasi sebagai tidak dimiliki selama observasi fisik ke skedul listing persediaan untuk memastikan item tersebut tiak dicantumkan. Mereview kontrak dengan vendor dan pelanggan serta mengajukan pertanyaan kepada manajemen tentang kemungkinan pencatuman persediaan yang dikonsinyasi atau tidak dimiliki lainnya, atau penghilangan persediaan yang dimiliki. 2.11 Penilaian Persediaan Dalam melakukan pengujian penilaian persediaan, auditor menghadapi tiga permaslahan.Pertama, metodenya harus sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.Kedua, penerapan metodenya harus konsisten dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.Kedua, penerapan metodenya harus konsisten dari tahun ke tahun.Ketiga, biaya persediaan versus nilai pasar (biaya penggantian atau nilai realsisasi bersih) harus dipertimbangkan. a. Penetapan Harga Persediaan yang Dibeli Jenis utama persediaan yang termasuk dlam kategori ini adalah bahan baku, suku cadang yang dibeli, dan perlengkapan. Lamgkah pertama dalam memverifikasi penilaian persediaan yang dibeli, auditor harus menentukan apakah klien menggunakan metode LIFO, FIFO, rata-rata tertimbang, atau beberapa metode lainnya. Auditor juga harus menentukan biaya mana yang akan dibulatkan dalam penilaian item persediaan.
  • 30. 30 Dalam memilih item persediaan spesifik demi penetapan harga, auditor harus berfokus pada nilai uang yang lebih besar pada produk yang harganya sangat berfluktuasi.Auditor juga harus menguji sampel representative dari semua jenis persediann dan departemen. Auditor juga harus menyajikan daftar item persediaan yang akan diverifikasi untuk penetapan harga dan meminta klien untuk mencari faktur vendor yang sesuai. Auditor harus memeriksa faktur yang mkencukupi untuk memperhitungkan seluruh kuantitas item yang sedang diuji, terutama menurut metode penilaian FIFO. Jika klien memiliki file induk persediaan perpetual yang mencakup biaya per unit akuisisi, biasanya lebih cepat menguji penetapan harga dengan menelusuri biaya per unit ke persediaan perpetual daripada ke faktur vendor. b. Penetapan Harga Persediaan yang Dibuat Pada penetapan harga barang dalam proses dan barang jadi, auditor harus mempertimbangkan biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead manufaktur. Keharusan untuk memverifikasi setiap hal tersebut membaut audit atas persediaan barang dalam proses dan barang jadi menjadi lebih kompleks ketimbang audit atas persediaan yang dibeli. Akan tetapi, beberapa pertimbangan yang diterapkan pada audit atas persediaan yang dibeli masih dapat digunakan, seperti pemilihan item yang akan diuji, pengujian apakah biaya atau nilai pasar yang lebih rendah, dan pengevaluasian kemungkinan keusangan. Dalam menetapkan harga bahan baku untuk membuat produk, auditor harus mempertimbangkan baik biaya per unit bahan baku maupun jumlah unit yang diperlukan untuk membuat unit output. Demikian juga, ketika menguji tenaga kerja langsung, auditor harus memverfikasi biaya per jam tenaga kerja langsung dan jumlah jam yang diperlukan untuk membuat suatu unit output. Overhead manufaktur yang sesuai bagi barang dalam proses dan barang jadi tergantung pada pendekatan yang digunakan klien untuk mengalokasikan overhead manufaktur. Auditor harus mengevaluasi metode yang sedang digunakan menyangkut konsistensi dan kelayakan serta menghitung ulang biaya untuk menentukan apakah overhead sudah benar.
  • 31. 31 c. Harga Pokok atau Harga Pasar Dalam menetapkan harga persediaan, auditor harus mempertimbangkan apakah biaya penggantiana atau nilai realsisasi bersih lebih rendah dari biaya historis. Untuk barang jadi dan bahan baku yang dibeli, auditor dapat menguji biaya penggantian dengan memeriksa faktur vendor periode selanjutnya atau faktur saat ini jika tidak ada pembelian yang dilakukan atas item persediaan setelah akhir tahun. Semua biaya manufaktur harus dipertimbangkan ketika mengevaluasi nilai realisasi barang dalam proses dan barang jadi untuk persediaan yang akan dibuat. 2.12 Integrasi Pengujian a. Pengujian Siklus Akuisisi dan Pembayaran Ketika memverifikasi akuisisi persediaan sebagian dari pengujian siklus akuisisi dan pembayaran, auditor juga memperoleh bukti mengenai keakuratan bahan baku yang diperoleh dan semua biaya overhead manufaktur yang dikeluarkan kecuali tenaga kerja. Biaya akuisis tersebut mengalir secara langsung ke harga pokok penjualan atau menjadi bagian tebesar dari persediaan akhir bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. b. Pengujian Siklus Penggajian dan Personalia Ketika auditor memverifikasi biaya tenaga kerja, kondisi yang sama juga berlaku seperti akuisisi. Dalam sebagian besar kasus, catatan akuntansi biaya untuk biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung dapat diuji sebagai bagian dari audit siklus penggajian dan personalia. c. Pengujian Siklus Penjualan dan Penagihan Hubungan antara siklus penjualan dan penagihan serta siklus persediaan dan pergudangan tidak seerat seperti dua siklus akuisisi dan pembayaran dan siklus penjualan dan penagihan.Akan tetapi, sebagian besar audit atas penyimpanan barang jadi, serta pengiriman dan pencatatan penjualan, dapat dilakukan ketika siklus penjualan dan
  • 32. 32 penagihan diuji. Jika klien menggunakan catatan biaya standar,auditor mungkin bisa menguji harga pokok penjualan standar bersmaan dengan dilaksanakannya penhujian penjualan. d. Pengujian Akuntansi Biaya Pengujian atas pencatatan akuntansi biaya merupakan sarana untuk memverifikasi pengendalian yang mempengaruhi persediaan karena auditor tidak memverifikasi sebagai bagian dari atas ketiga siklus sebelumnya. Auditor menguji pengendalian fisik, transfer biaya bahan baku ke barang dalam proses, transfer biaya yang telah selesai ke barang jadi,, file induk persediaan perpetual, dan catatan biaya per unit. e. Persediaan Fisik, Penetapan Harga, dan Kompilasi Persediaan fisik, penetapan harga, dan kompilasi sama pentingnya bagi audit persediaan karena salah saji dalam salah satu aktivitas dapat menyebabkan persediaan dan harga pokok penjualan disalahsajikan. Dalam sebagian besa audit, harga pokok penjualan adalah nilai residu dari persediaan awala ditambah akuisisi bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya manufaktur lainnya dikurangi persediaan akhir. Karena harga pokok penjualan merupakan nilai residu dan sering kali menjadi akun terbesar dalam laporan laba rugi, maka arti penting mengaudit persediaan akhir menjadi semakin nyata.
  • 33. 33 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Bab ini membahas audit siklus persediaan dan pergudangan. Kesulitan dalam menentukan eksistensi dan penilaian persediaan, siklus tersebut sering kali merupakan bagian audit yang kompleks dan menghabiskan waktu. Siklus ini juga unik karena pengujian input pada siklus diuji sebagai bagian dari audit siklus lainnya. Pengujian yang dilakukan sebagai bagian dari siklus persediaan dan pergudangan berfokus pada catatan akuntansi biaya, observasi fisik, serta pengujian penetapan harga dan kompilasi saldo persediaan akhir. Audit atas persediaan adalah bagian yang paling kompleks dan menghabiskan waktu dalam audit karena hal-hal berikut; Persediaan adalah bagian utama dalam neraca, dan seringkali merupakan akun terbesar yang melibatkan modal kerja. Persediaan terbesar dibeberapa dilokasi yang menyulitkan perhitungan dan pengendalian fisik. Perusahaan menempatkan persediaannya sedemikian rupa untuk efisiensi produksi dan penjualan, tetapi penyebaran ini sering menimbulkan kesulitan auditor yang besar. Bermavam ragamnya persediaan juga menyulitkan auditor seperti perhiasan, barang kimia, suku cadang elektronik sering menyulitkan pengamatan dan penilaian. Penilaian persediaan juga dipersulit oleh factor keusangan dan perlunya mengalokasikan biaya manufaktur ke persediaan. Ada beberapa metode penilaian persediaan yang dapat diterima, tapi klien harus memakai metode yg konsisten dari tahun ke tahun terlebih lagi perusahaan sering menggunakan metode penilaian persediaan yang berbeda untuk jenis persediaan yang berbeda. 3.2. Saran Dengan adanya makalah ini diharapkan bermanfaat dan menambah pengetahuan pembaca tentang Audit Siklus Persediaan dan Pergudangan. Harapan penulis dengan adanya makalah ini juga dapat membantu si pembaca untuk memahaminya, walaupun mungkin kurang komprehensif, namun dengan begitu diharapkan dapat membantu seperlunya, Terimakasih.
  • 34. 34 DAFTAR PUSTAKA Agoes, Sukrisno. 2012. Auditing Edisi 4.Jakarta:Salemba Empat A.Arens, Alvin, Randal J. Elder dan Mark S. Beasley. 2006. Auditing dan Jasa Assurance, Edisi Keduabelas. Jakarta:Penerbit Erlangga.