SlideShare a Scribd company logo
1 of 76
BIMBINGAN KONSULTANSI 
Disampaikan pada acara : 
BIMBINGAN TEKNIS KONSULTANSI 
3 SEPTEMBER 2014 
H. JANUSUSILO,SE,MM 
Atase Tenaga Kerja pada KBRI di Abu Dhabi 
Konsultan Peningkatan Produktivitas (APO Certified) 
Master Trainer SCORE- ILO 
Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan 
Ditjen Binalattas - Kemnakertrans
KEGIATAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS TERPADU
KEGIATAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS TERPADU DAN 
KEGUNAAN PENGUKURAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS 
PHASE I : Membangun Fungsi Management Produktivitas: 
Menyusun Target dan membangun Kesadaran 
1. Sususn target Produktivitas Keseluruhan 
2. Bentuk kesadaran dan dapatkan komitmen dari seluruh pekerja 
PHASE II Diagonsa 
Ketahui dimana posisi kita saat ini 
1. Nilai kinerja perusahaan saat ini 
2. Idetifikasi Gaps dan area untuk perbaikan 
PHASE III Menyusun Road Map 
Rencanakan Perjalanan hingga mencapai tujuan 
1. Susun target dan formulasikan strategi 
2. Implementasikan kegiatan yang spesifik 
PHASE IV Menerapkan Sistem Pengukuran 
PHASE V Menerapkan Sistem Manjemen Kinerja 
Monitor dan memperkuat Kinerja : 
1. Monitor dan tinjau Perencanaan 
2. Catatan ke Berbagai Stakeholder 
3. Hubungan upaya dan penghargaan untuk memotivasi pekerja
TAHAPAN BIMBINGAN KONSULTASI 
I. Teknik PENDEKATAN Bimbingan Konsultansi 
II. Mengidentifikasi Permasalahan 
III. Analisis 
IV. Membuat Rekomendasi (Proposal) 
V. Penulisan laporan
Alur Proses Pelaksanaan Manajemen Konsultansi 
MELAKUKAN 
SURVEY 
MANAJEMEN 
MELAKUKAN 
PENGUMPULAN 
DATA 
MEMBUAT STANDAR 
PRODUKTIVITAS 
MENGIDENTIFIKASI 
MASALAH 
PERUSAHAAN 
= PREPARATION = CONNECTOR = MANUAL OPERATION 
MENGANALISIS 
MASALAH 
MEREKOMENDASIKA 
N PRIORITAS 
KEGIATAN 
PERBAIKAN 
PRODUKTIVITAS 
MEMONITOR DAN 
EVALUASI 
PELAKSANAAN 
KEGIATAN 
MENGUKUR 
KEBERHASILAN 
PERBAIKAN 
PRODUKTIVITAS 
MULAI 
SELESAI
I 
TEKNIK PENDEKATAN BIMBINGAN KONSULTANSI 
Tidak mudah mengadakan pendekatan pada perusahaan-perusahaan 
calon klien, karena berbagai hal seperti: faktor kepercayaan atau 
keyakinan akan bonafiditas lembaga/konsultan, faktor finansial, faktor 
finansial, faktor birokrasi dan faktor kerahasiaan perusahaan. 
Untuk mencari perusahaan agar mau menjadi klien, beberapa tehnik 
pendekatan dapat dilaksanakan yaitu: 
A. Kontak Pertama dengan Perusahan Klien 
B. Pertemuan Pertama 
C. Pengamatan Pendahuluan 
D. Analisis Pendahuluan 
E. Pembuatan kontrak kerja
A. KONTAK PERTAMA DENGAN PERUSAHAN KLIEN 
Kontak pertama dimulai oleh konsultan melalui: Publikasi, seperti surat kabar, 
brosur, leaflet; Laporan penelitian; Seminar; Workshop; Pelatihan;; Studi 
Banding; Pameran; Prsentasi singkat. 
a. Kontak Pertama Datang dari Pihak Klien karena 
b. Mengetahui reputasi konsultan, 
c. Informasi dari pihak ketiga yang pernah menerima jasa manajemen 
konsultansi denghan hasil yang memuaskan, 
d. Mengetahui reputasi lembaga manajemen konsultansi yang 
bersangkutan.
B. PERTEMUAN PERTAMA 
Pertemuan pertama ini sangat penting dan menentukan, oleh karena itu harus 
benar-benar meberikan kemudahan kepada pihak klien untuk mendapatkan 
informasi. 
Ada beberapa hal yang dapat menghambat komunikasi pada pertemuan pertama 
antara lain: 
1. Terlalu formal (dengan mengadakan protokoler), sehingga menghambat 
komunikasi, kaku dan kurang bersahabat. Hendaknya sebelum pertemuan 
pertama ini, ada beberapa kontak tidak resmi dalam rangka persiapan. 
2. Birokrasi yang ketat dan panjang
Pada pertemuan pertama yang sangat penting untuk diketahui adalah: 
1. Mengapa klien mendatangi konsultan atau lembaga manajemen 
konsultansi? 
2. Apa tujuan klien meminta bantuan konsultan? 
3. Siapa yang ditugaskan dan memutuskan melaksanakan konsultansi? 
4. Seberapa jauh klien mengharapkan tugas dan tanggung jawab masing-masing 
pihak? 
5. Sejauh mana klien mau bekerja sama dalam kegiatan manajemen 
konsultansi?
MASALAH YANG SERING MUNCUL 
PADA PERTEMUAN AWAL 
a. Permasalahan pemakaian tenaga konsultan asing 
b. Ketiadaan data dan ketepatan waktu memperoleh data 
c. Sepanjang klien tidak mengetahui secara jelas hasil konsultan, klien segan 
untuk mengeluarkan pembiayaan 
d. Manajer tidak mau menanggung resiko apabila timbul permasalahan. 
e. Timbulnya ketidakpercayaan akan kemampuan konsultan karena kurangnya 
informasi. 
f. Data yang disediakan sudah kadaluarsa. 
g. Klien tidak mau mengadakan perubahan sesuai dengan rekomendasi
h. Klien kurang memberikan ide-ide yang jelas tentang apa yang diharapkan 
konsultan. 
i. Klien kurang terampil melaksanakan anjuran konsultan 
j. Jauh sebelumnya pengambil keputusan pada perusahaan klien sudah 
mempunya ide dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi yang 
berbeda dengan rekomendasi konsultan. 
k. Klien sering memperlakukan konsultan sebagai tenaga kerja tambahan 
atau sebagai pekerja sosial 
l. Wawancara seperti memata-matai ketimbang sebagai meneliti 
m. Konsultan hanya memperkirakan uang sehingga memperpanjang waktu 
penyelesaian. Rekomendasi terlalu berbelit-belit sehingga sulit untuk 
dimengerti dan dilaksanakan
PERSYARATAN-PERSYARATAN YANG HARUS DIPENUHI 
PERUSAHAAN KLIEN 
1. Mempunyai keinginan yang sangat positif untuk bekerjasama dengan lembaga 
manajemen. 
2. Perusahaan (khususnya top manajemen) memiliki komitmen dan motivasi yang 
kuat untuk meningkatkan produktivitas. 
3. Bersedia mempublikasikan kemajuan yang dicapai sebagai konsultansi melalui 
seminar atau media masa. 
4. Bersedia menyediakan dana untuk itu. 
Senior konsultan atau koordinator 
dari lembaga manajemen konsultansi 
hendaknya memimpin langsung 
pertemuan pertama
INFORMASI YANG DIBUTUHKAN SEBAGAI 
BAHAN ANALISISIS PENDAHULUAN 
1. Situasi umum perusahaan klien 
2. Informasi umum mengenai produksi 
3. Informasi umum mengenai pasar (pemasaran) 
4. Masalah-masalah yang telah dapat dapat ditemukan klien 
5. Laporan keuangan tahunan selama tiga tahun terakhir 
6. Daftar pemegang saham 
7. Perusahaan lain yang diikutsertakan oleh pemilik 
8. Informasi umum mengenai strategi perusahaan 
9. Chart struktur organisasi dan jumlah tenaga kerja
C. PENGAMATAN PENDAHULUAN 
Pengamatan pendahuluan (plant tour) perlu dilaksanakn untuk 
mendapatkan gambaran keadaan perusahaan secara dekat (visual) untuk 
mengkonfirmasikan antara pernyataan klien dengan keadaan sebenarnya. 
Adapun hal-hal yang perlu diamati meliputi: 
1. Kondisi umum 
2. Layout 
3. Kondisi umum pekerja 
4. Gambaran umum proses produksi 
Bagi konsultan hendaknya mengembangkan suatu analisis kasar hal-hal 
yang menurut pengamatannya belum sesuai dengan prinsip-prinsip 
industrial engineering, efisiensi, efektivitas dan mutu
Analisis pendahuluan terutama ditujukan untuk mengetahui apakah perusahaan yang 
bersangkutan layak menjadi klien atau tidak, dan apabila layak maka hasil analisis 
pendahuluan digunakan untuk menyusun surat perjanjian kerjasama. 
Sebelum mengadakan analisis pendahuluan, konsultan perlu mengumpulkan referensi 
yang berguna sebagai bahan perbandingan seperti : statistik industri, laporan penelitian, 
peraturan perundang-undangan yang berkaitan dan lain-lain yang dianggap perlu.
Analisis pendahuluan mencakup : 
Analisis Keuangan : Profitability 
Productivity 
Pendayagunaan modal 
Analisis kondisi lingkungan : Perubahan pasar 
Posisi pesaing 
Perubahan teknologi 
Perubahan tehnik industri 
Tenaga kerja dan pasar modal 
Penelitian strategi : Ciri-ciri perilaku manajemen 
Misi usaha dan kebijaksanaan 
Peneliti strategi perusahaan 
Yang dimaksud layak dalam hal ini adalah mencakup: sikap manajemen dalam bekerja 
sama, kesungguhan manajemen dalam mengadakan pembaharuan, kesediaan 
menyediakan tenaga dan biaya serta kemungkinan berhasilnya manajemen konsultansi 
peningkatan produktivitas berdasarkan analisis data yang diperoleh.
CONTOH 
KUESIONER PENILAIAN PRODUKTIVITAS 
• PROFIL PERUSAHAAN 
• PENILAIAN KUALITATIF 
• PENILAIAN KUANTITATIF 
• SOFTWARE INDIKATOR PRODUKTIVITAS
QUALTATIVE ASSESMENT 
I. Mengelola Peningkatan produktivitas 
beri tanda (X) pada huruf yang sesuai dengan jawaban saudara 
1 Apakah ada petugas yang bertanggung jawab untuk perbaikan 
produktivitas di perusahaan anda 
a b c d e 
2 Apakah target sudah disusun a b c d e 
3 Apakah target tersebut sudah dikomunikasikan kepada pekerja a b c d e 
4 apakah sudah disusun rencana peningkatan produktivitas a b c d e 
5 apakah sudah tersedia sistem pengukuran kinerja produktivitas a b c d e 
6 apakah pekerja di berikan reward untuk pencapaian target produktivtas a b c d e 
II. Sales 
7 Target sales sudah disususn a b c d e 
8 Apakah sudah disusun strategy marketing untuk target sales a b c d e 
9 Apakah segmen pasar baru terus diidentifikasi a b c d e 
10 apakah Bauran Produk atau jasa yang ditawarkan ditinjau secara berkala a b c d e 
11 Apakah kualitas Produk dan layanan menjadi hal utama a b c d e
III. Proses 
12 Suppliers ditelaah sebagai harga , kualitas dan pengiriman terbaik a b c d e 
13 Tindakan yang diambil untuk mengurangi biaya a b c d e 
14 Bisnis proses ditelaah untuk perbaikan terus menerus a b c d e 
IV. Tenaga Kerja 
15 Tenaga Kerja disebar menurut fluktuasi penjualan (seperti. Pengaturan 
pekerja borongan, harian, kontrak, tetap 
a b c d e 
16 Pekerja dilatih untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif a b c d e 
17 pola pikir produktivitas ditanamkan pada pekerja a b c d e 
V. Fixed asset 
18 Teknologi digunakan untuk perbaikan proses kerja a b c d e 
19 Tersedia mesin dan peralatan yang memadai di tempat kerja a b c d e 
20 Ruang digunakan secara efektif a b c d e 
Catatan . 
a tidak berlaku 
b tidak sama sekali 
c sebagian kecil 
d sampai batas tertentu 
e sebagian besar
Kuesioner Analisis Pendahuluan untuk Survey Manajemen 
1. Overall Management Item yang akan dinilai Score 
1.1 Gross Margin 1. tidak ada perhitungan 
2. tidak dihitung secara berkala 
3. perhitungan setiap tahun 
4. Gross margin tahun ini dibandingkan 
dengan tahun lalu 
5. menganalisis hasil Usaha dalam hal 
daya saing dan produktivitas 
1.2 Rencana Usaha 1. Tidak ada Rencana 
2. Hanya membuat Rencana Umum 
3. Membuat renacana Jangka Pendek 
4. Membuat rencana jangka pendek/ 
menengah/panjang berdasarkan 
pada strategi manajemen 
5. mendokumentasikan rencana-rencana 
dan menyimpan setiap 
informasi dari karyawan tentang vsi, 
kebijakan dan strategy manajemen 
1.3 Kekuatan dan 
kelemahan 
perusahaan 
1. Memiliki ide umum/kasar 
2. diantara 1 dan 3 
3. menganalisa secara rinci 
4. diantara 3 dan 5 
5. menganailas ukuran-ukuran untuk 
memecahkan masalah 
1.4 Ketrampilan dan 
teknologi 
1. perusahaan Tidak memiliki teknologi 
canggih 
2. diantara 1 dan 3 
3. memiliki teknisi yang diperlukan dan 
bebrapa tingkatan teknologi 
4. diantara 3 dan 5 
5. memiliki keunggulan teknologi 
dengan keterampilan yang ekselen 
1.5 Tingkat kecelakaan 
Kerja 
1. tidak memiliki data 
2. diantara 1 dan 3 
3. Memiliki data per tahun 
4. diantara 3 dan 5 
5. menganalisa data untuk mengurangi 
kecelakaan
PENDEKATAN KONSULTAN DALAM MANAGEMENT SURVEY 
KONDISI PERUSAHAAN : 
1. MASA LALU 
2. SAAT INI 
3. YANG AKAN DATANG 
KEKUATAN DAN 
KLEMAHAN 
KEMUNGKINAN 
PERBAIKAN 
TINDAKAN YANG DIPERLUKAN 
BANTUAN YANG DIUSULKAN
LAPORAN HASIL SURVEY 
Laporan survei menegaskan semua diskusi antara konsultan dan klien dan 
menetapkan proposal untuk assigment. karena proposal telah dikembangkan 
dalam diskusi dengan klien, laporan berisi tidak mengherankan. itu, bagaimana 
pun, memberikan proposal tertulis, dan banyak kadang-kadang diubah menjadi 
jenis kontrak jika proposal secara resmi diterima oleh klien. 
Tidak ada format yang kaku untuk laporan survey - banyak tergantung pada gaya 
konsultan, preferensi klien, dan ruang lingkup survei dan tugas yang diusulkan, 
ketika klien membutuhkan jasa konsultasi yang luas untuk perbaikan jauh dari 
bisnisnya, laporan survei dapat membuat ini jelas baginya dengan merangkum 
temuan dari over-semua penilaian dan penilaian kinerja keuangan sehingga ia 
menerima pandangan yang jelas dan komprehensif mengenai situasi, prospek, 
kekuatan dan kelemahan dari bisnis secara keseluruhan dan bagian yang
A. SUB BAGIAN DARI LAPORAN 
Struktur, laporan harus berkaitan dengan: 
1. Situasi saat ini; 
2. Usulan tentang bagaimana konsultan dapat membantu; (proposal) 
3. Kerangka acuan Penugasan; di bagian laporan menetapkan dengan jelas 
apa yang akan dilakukan selama penugasan. kerangka acuan membuat 
program global untuk tim operasi dan akan digunakan sebagai 
memeriksa kemajuan selama tugas. ketika tugas telah selesai klien dapat 
merujuk kepada mereka untuk memenuhi bahwa semua pekerjaan yang 
telah dilakukan 
4. Manfaat; 
5. Biaya dan biaya; 
6. Kemampuan konsultan : 
7. Segi bisnis : ini menyangkut kondisi kontrak yang akan dibuat antara klien 
dan unit sebuah penugasan harus disepakati. aspek hukum kontrak 
bervariasi dari satu negara ke negara dan harus benar-benar dipahami 
oleh Unit klien dan konsultan.
B. ESTIMASI BIAYA DAN FEE 
Survey Konsultan menghitung biaya dengan memperkirakan waktu yang dibutuhkan 
untuk menyelesaikan tugas dan mengubahnya menjadi uang pada tingkat biaya per 
orang-hari atau orang-minggu. keputusan waktu harus hati-hati dibuat. untuk 
perkiraan yang terlalu tinggi dapat membahayakan penerimaan klien; untuk terlalu 
rendah akan menempatkan operasi Consultant dan seluruh unit dalam posisi yang 
sulit. 
Perlu diperhatikan dalam menyusun Fee dan Biaya : 
1. Jenis industri 
2. Masalah 
3. Penerapan teknik/metode 
4. Kemampuan klien; mampu : kemampuan klien untuk membayar biaya dalam 
waktu mungkin menjadi kendala. ini bisa melibatkan baik pemangkasan term of 
reference atau membuat penuugasan berselang untuk periode yang lebih lama.
C. PRESENTASI LAPORAN 
Laporan hasil survey di paparkan kepada klien pada akhir melakukan survey 
manajemen dan menentukan tempat untuk penerimaannya dan assigment 
selanjutnya 
sebagai suatu peraturan, konsultan memilih untuk tidak hanya untuk mail laporan, 
tapi menyerahkannya kepada klien dalam pertemuan yang dimulai dengan 
presentasi singkat oral (dan visual yang jika sesuai) ringkasan laporan itu. laporan 
dikirim pada akhir presentasi, ketika tunduk pada diskusi bebas
CHECK LIST PERTIMBANGAN AWAL PEMBUATAN PROPOSAL 
1. Apa yang harus diatur dalam pencapaian yang akan datang ? (tingkat kinerja, 
kualitas output, produk , layanan dan kegiatan baru) 
2. Bagaimana situasi yang akan datang berbeda dengan situasi saat ini ( produk yang 
berbeda, layanan dan kegiatan yang berbeda) 
3. Dampak apa yang akan terjadi pada akhirnya (apakah ada kemungkinan pekerja 
kembali melakukan hal yang sama) 
4. Kesulitan apa yang akan dihadapi dalam pencapaian OFI ( penolakan pekerja, 
bahaya kerja, produksi berlebih, masalah bahan baku) 
5. Siapa yang akan terkena dampaknya (Pekerja mau menerima, apa yang harus 
dilakukan untuk menyiapkan mereka, melakukan perubahan yang cocok harus 
dibuat di tempat lain ) 
6. Kapan waktu yang terbaik untu melakukan perubahan ( Pada akhir sesi, selama 
waktu, selama waktu liburan, pada saat tutup buku, pada awal tahun kalender,
BERFIKIR KREATIF 
Berfikir kreatif adalah sebagai hal yang berhubungan dengan sesuatu atau ide-ide yang 
sebelumnya tidak berhubungan. tujuannya adalah, untuk menemukan atau mengembangkan 
beberapa hal baru. 
Lima tahap dalam proses berfikir kreatif, dan semua harus dilakukan secara sadar untuk 
mendapatkan hasil terbaik 
1. Persiapan: mendapatkan semua fakta yang diketahui; menerapkan konvergen (analitis) 
berfikir sejauh mungkin; mendapatkan masalah didefinisikan dengan cara yang berbeda. 
2. Upaya: berpikir berbeda, yang akan menyebabkan baik untuk solusi yang mungkin atau 
frustraction (frustraction merupakan fitur penting dalam tahap usaha dan dalam proses 
berfikir kreatif penuh itu biasanya diikuti dengan memproduksi ide-ide benar-benar baik.). 
3. Inkubasi: meninggalkan masalah dalam pikiran bawah sadar seseorang sementara satu 
mendapat dengan hal-hal lain. ini juga memberikan waktu untuk penghambatan dan 
emosional blok untuk ide-ide baru untuk melemahkan, dan memberikan kesempatan untuk 
mengambil ide-ide tambahan dari apa yang dilihat atau di dengarnya untuk sementara. 
4. Wawasan; kilatan pencahayaan yang memberikan jawaban dan mengarah ke solusi yang 
mungkin dari masalah. 
5. Evaluasi: menganalisa semua ide yang diperoleh dalam tiga tahap terakhir sehingga untuk 
menemukan solusi yang mungkin
Pembuatan kontrak kerja 
Bentuk-bentuk kerjasama meliputi antara lain : 
• Surat perjanjian kerjasama 
• Surat kontrak kerja 
• Persetujuan lisan
II 
MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN 
Identifikasi Masalah merupakan suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana 
objek dalam suatu jalinan tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah (Suriasumantri, 
2001: 309). Dan menurut Amien Silalahi, (2003: 21), identifikasi masalah artinya usaha 
mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap masalah yang terjadi yang sekiranya 
dapat dicari jawaban melalui penelitian 
1. Permasalahan manajemen 
2. Menggali permasalahan (diagnosa) 
1. Permasalahan Manajemen 
Permasalahan didefinisikan sebagai penyimpangan antara apa yang 
seharusnya dengan apa yang sebenarnya terjadi dan ini disebut kesenjangan 
Kesenjangan dibagi dalam tiga kategori yaitu : 
a. Kesenjangan yang sudah diketahui 
b. Kesenjangan yang belum diketahui 
c. Kesenjangan yang tidak diketahui
a. Kesenjangan dikatakan sudah diketahui apabila penyimpangan antara 
yang telah ditargetkan dengan apa yang telah terjadi telah dapat 
diantisipasi oleh pihak perusahaan. 
b. Kesenjangan dikatakan belum diketahui apabila target belum 
ditentukan oleh perusahaan, maka selama pelaksanaan konsultansi, 
pihak konsultan seharusnya dapat menetapkan target dan menyusun 
rencana untuk menjaga kemungkinan pelaksanaannya jauh 
menyimpang dari yang ditargetkan. 
c. Kesenjangan tidak diketahui apabila manajer merasa bahwa di dalam 
perusahaannya banyak yang perlu diperbaiki tetapi manajer tidak 
mampu
Permasalahan manajemen diklasifikasikan sebagai berikut : 
a. Permasalahan pemeliharaan 
b. Permasalahan perbaikan 
c. Permasalahan pembaharuan 
a. Permasalahan pemeliharaan terutama menyangkut pencegahan 
(preventive) timbulnya permasalahan baru, atau dengan perkataan lain 
permasalahan yang menyangkut kegiatan pemeliharaan agar segala 
sesuatunya berjalan dengan normal atau stabil baik dari segi efisiensi, 
efektivitas, maupun mutu pengadaan, proses produksi maupun 
pemasaran. Permasalahan ini menghendaki adanya tindakan cepat 
sebelum terjadi masalah.
b. Permasalahan perbaikan/peningkatan adalah permasalahan yang 
menyangkut tindakan memulihkan keadaan / kondisi sesudah terjadi 
masalah misalnya memperbaiki kerusakan mesin. 
c. Permasalahan pembaharuan (inovasi) adalah permasalahan yang 
menyangkut investasi baru atau pengembangan teknologi canggih 
misalnya Robotisasi mesin.
2 Menggali permasalahan (diagnosa) 
Menggali permasalahan tidak berarti hanya usaha menemukan 
permasalahan, akan tetapi mencari dan menganalisis akar atau penyebab 
timbulnya permasalahan supaya dapat dikembangkan cara 
penanggulangannya. 
Bisa saja terjadi bahwa yang dianggap permasalahan sebenarnya hanya 
merupakan akibat dari satu sebab yang sulit diungkap (tersembunyi) dan 
bisa juga sebagai akibat beberapa sebab atau resultant. Dalam hal ini 
fungsi diagnosa adalah menemukan permasalahan yang sebenarnya. 
Oleh karena itu maka konsultan dianjurkan untuk melakukan diagnosa 
dengan teliti dan menggunakan alat diagnosa yang tepat agar jangan 
salah mendiagnosa yang menyebabkan hal-hal yang fatal dikemudian hari 
pada waktu pelaksanaan pemecahan permasalahan.
Bagi konsultan yang sudah pengalaman, mungkin hanya dengan mengamati 
kondisi di perusahaan sudah dapat mencium gejala-gejala permasalahan yang 
ada, kemudian gejala-gejala ini perlu diuji melalui pengumpulan data dan tes 
hipotesa. 
Tujuan Hipotesa 
1. Mencari permasalahan manajemen secara keseluruhan 
2. Mencari permasalahan yang paling kritis (pada jangka pendek dan 
jangka panjang) 
3. Menyusun saran cara penanggulangan permasalahan
Tahapan diagnosa 
Sekalipun tidak selamanya sama, namun pada umumnya tahapan diagnosa adalah 
sebagai berikut : 
TAHAPAN DIAGNOSA TEHNIK ANALISIS WAKTU (HARI) 
Pengumpulan informasi 
primer (informasi kondisi 
lingkungan sosial ekonomi, 
kondisi intern) 
Interview, pengamatan 
lapangan, pengumpulan data 
kondisi lingkungan. 
2 – 3 
Analisis informasi primer Diagram sebab akibat 
(diagram SA), SWOT analysis 
1 – 2 
Penyusunan hypotesa Hypotesa dan informasi lain 1 – 2 
Pengumpulan tambahan 
informasi 
Interview tambahan 1 – 2 
Analisis lanjutan SWOT analisis Analisis 4 
elemen Analisis kuantitatif 
2 – 3 
Menetapkan permasalahan Diagram SA total 
Mendefinisikan permasalahan Diagram SA regional 
penetapan 5W 
Menetapkan permasalahan 
prioritas 
Sensitivity analysis 2 -3 
Pembuatan rekomendasi 
(prioritas dan alternatif) 
Diagram SA total dan 
regional, rekomendasi, 
analisis 4 elemen 
2 – 3 
Rencana Pelaksanaan Jadwal
Pengumpulan informasi primer 
Jenis – jenis informasi yang perlu dikumpulkan adalah : 
1. Tujuan, sasaran dan kebijakan klien 
2. Kegiatan Utama top manajemen 
3. Kegiatan utama unit – unit kerja 
4. Sumber Daya Manusia dan manajemen 
5. Sistem manajemen yang digunakan dan kerangka organisasi 
6. Ciri-ciri budaya perusahaan (corporate culture)
Teknik pengumpulan informasi 
1. Wawancara (interview) 
2. Pengumpulan data, laporan dan dokumen 
3. Pengamatan lapangan 
4. Penelitian (study) 
1. Wawancara (interview) 
a. Susun jadwal wawancara termasuk siapa yang akan diwawancarai. 
b. Selidiki tugas utama yang diwawancarai kaitannya dengan atasan dan 
bawahannya. 
c. Adakan seleksi terhadap siapa yang akan diwawancarai dan tentukan berapa lama 
waktu digunakan. 
d. Susun daftar pertanyaan (questioner)
2. Pengumpulan data, laporan dan dokumen 
Data mampu menyampaikan berbagai informasi perusahaan klien kepada 
konsultan. Sebaiknya konsultan meminta agar data-data disiapkan 
sebelum proyek dimulai. Oleh karena itu konsultansi perlu 
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : 
a. Ketersediaan data-data yang diperlukan 
b. Akurasi data yang ada 
c. Metode pengumpulan dan pengadaan data 
d. Kegunaan data yang dikumpulkan
Untuk data yang mereka sediakan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : 
a. Telusuri semua catatan, laporan dan dokumentasi yang berkaitan dengan 
apa yang diwawancarai. 
b. Adakan penyelidikan tentang contoh dari kegiatan yang dilakukannya 
dengan data, laporan dan dokumentasi. 
c. Cek ketersediaan data, laporan dan dokumentasi. 
d. Adakan penelitian tentang cara pengadaan data tersebut apakah sudah 
efisien atau tidak.
3. Pengamatan lapangan 
Melalui pengamatan lapangan konsultan akan melihat cara-cara kerja pada 
proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan klien, apa fasilitas yang 
digunakan, bagaimana sumberdaya manusianya, seberapa efektif kegiatan 
produksi. 
Penemuan-penemuan ini akan sangat penting dalam mencari permasalahan 
dan menyusun rekomendasi. Akan tetapi fakta yang ditemukan melalui 
pengamatan lapangan kemungkinan hanya dapat menunjukkan salah satu 
aspek permasalahan produksi saja jika frekuensi pengamatan sangat dibatasi.
4. Penelitian 
Penelitian kerja (work study) adalah merupakan salah satu alat (tool) dalam 
tehnik rekayasa industri praktis (practical industrial engineering) untuk 
meneliti waktu pelaksanaan suatu kegiatan yang paling efisien sehingga 
tidak terjadi pemborosan waktu (waste). Dari data yang dikumpulkan dapat 
ditemukan permasalahan mengenai pemborosan waktu dan 
mengembangkan cara penanggulangannya melalui apa yang dikenal 
dengan ECRS (Eliminate, Combine, Rearrange, Simplify). 
Penelitian kerja (work study) meliputi : 
a. Penelitian metode (method study) dengan maksud menyederhanakan 
metoda mengerjakan kegiatan agar lebih ekonomis. 
b. Pengukuran waktu kerja (time study) yaitu tehnik mencatat waktu dalam 
mengerjakan suatu elemen kerja guna mengetahui waktu yang 
digunakan sebenarnya dan waktu yang bukan nilai tambah (non value 
added work).
Macam dan Kegunaan Metode Pengumpulan Data 
1. Macam-macam Metode Pengumpulan Data 
a. Metode Kualitatif 
b. Metode Kuantitatif 
c. Metode Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif. 
2. Kegunaan Metode Pengumpulan Data 
Metode Kualitatif, untuk mengukur sejauh mana manfaat dari fasilitas latihan, 
proses pembelajaran, isi program pelatihan (kurikulum/silabus), perilaku peserta 
pelatihan, pendapat peserta terhadap pelatihan yang diikutinya dengan cara 
melakukan observasi, wawancara, dan mempelajari himpunan dokumen. 
Metode Kuantitatif, untuk mengukur jumlah dengan cara melakukan tabulasi, 
tes,daftar cek, dan himpunan dokumen 
Metode Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif, untuk memperoleh data kualitatif dan 
kuantitatif dengan cara melakukan mempelajari dokumen, menyampaikan kuesioner, 
tes, menggunakan cek lis, pengamatan langsung, dan wawancara.
Cara Menyiapkan Metode Pengumpulan Data 
Berdasarkan macam dan kegunaan metode pengumpulan data di atas maka ketiga 
metode tersebut perlu digunakan untuk memperoleh data dalam rangka penyiapan 
informasi dan laporan pelatihan. Dengan demikian, macam-macam alat pengumpulan 
data yang perlu disiapkan tentunya mengacu pada setiap macam metode pengumpulan 
data tersebut. Ada pun alat pengumpulan data yang perlu disiapkan sebagai berikut: 
1. Himpunan Dokumen 
a. Mencatat dokumen apa saja yang diperlukan 
b. Menghubungi bagian tempat dokumen-dokumen tersebut disimpan 
c. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan
2. Kuesioner 
a. Memahami pedoman membuat kuesioner sebagai berikut: 
Kuesioner hendaknya memiliki pengantar, petunjuk mengisi jawaban, stem dan opsi 
Ciri-ciri kuesioner yang baik: 
1) Stem ditulis dengan menggunakan kata-kata, istilah, atau kalimat yang jelas, 
tegas, sederhana, sopan, dan mudah dimengerti oleh responden 
2) Setiap stem dikemukan secara khusus, mengandung satu pengertian sehingga 
tidak rancu bagi responden 
3) Setiap pertanyaan/pernyataan tidak mengandung unsur sugesti sehingga 
responden seakan-akan merasa diarahkan untuk memilih suatu jawaban tertentu 
4) Opsi dikemukakan dengan tegas, mengandung daya pembeda yang jelas 
antara satu pilihan yang satu dengan pilihan yang lainnya, setiap pilihan jawaban 
berdekatan atau serumpun dan homogen 
5) Format dan isi kuesioner menarik perhatian responden.
b. Mengetahui siapa yang akan menjadi responden atau sasaran kuesioner dan 
dalam hal apa 
c. Menetapkan poin-poin yang akan diperoleh datanya 
d. Menetapkan pola pengolahan datanya 
e. Menjabarkan poin-poin yang sudah ditetapkan ke dalam kalimat pernyataan 
atau pertanyaan. 
f. Mengujicobakan kepada orang lain terlebih dahulu sebelum digunakan kepada 
responden untuk mendapatkan tingkat reliabilitas dan validitas materi 
kuesioner. 
g. Lakukan perbaikan berdasarkan hasil uji coba. 
3. Wawancara/Interview : merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan 
berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk 
mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan 
untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
III 
ANALISIS 
Tujuan dari analisis adalah untuk menyusun hipotesa 
Hipotesa dapat disusun sebagai anggapan permasalahan berdasarkan analisis data 
yang sudah ada dan seharusnya tidak dianggap sebagai masalah yang sebenarnya. 
Pada saat yang sama dapat disusun beberapa hipotesa lain sebagai alternatif pada 
hipotesa pertama. 
Dalam hal ini disarankan agar menyusun hipotesa dengan menggunakan diagram 
sebab akibat. 
1. Membuat hipotesa berdasarkan : 
a. Quick Performance Analyisis dan Quick Manjemen Analysis dan Check List 
b. Trend analysis dan Comparative Analysis 
c. Evaluasi konsultan 
2. Informasi tambahan 
Untuk mendukung atau merubah hipotesa, diperlukan informasi tambahan pada hal-hal 
tertentu. Proses setelah penyusunan hipotesa, yaitu meminta klien 
mengembangkan ide atau tanggapan.
3. Analisis lanjutan 
Setelah memperoleh informasi tambahan dan atau wawancara tambahan, maka 
perlu dilakukan analisis yang lebih rinci terhadap informasi. 
a. Analisis produktivitas 
Input analisis : Internal analisis 
Output analisis : Dari sudut pandang pelanggan, hubungan pelangggan dan 
pesaing. QPA dapat digunakan sebagai alat analisa 
b. Analisis ancaman dan peluang (threat and opportunity) 
Ancaman dan peluang dianalisa berdasarkan kondisi lingkungan sosial ekonomi 
yaitu kondisi pasar, pesaing dan teknologi baru. 
Contoh ancaman : 
Menurunnya permintaan pasar sebesar 6% selama tiga tahun berturut – turut 
; anjloknya harga pasar untuk bahan – bahan export sebesar 12%, sebagai 
akibat turunnya kurs rupiah. 
Contoh peluang : 
Meningkatnya permintaan pasar sebesar 7%, 12% dan 14 % pada tahun 1996, 
1997 dan 1998 yang lalu ; meningkatnya porsi pemasaran (market share) 
sebesar 5% dengan profitabilitas 90%.
4. Analisis kelemahan dan kekuatan (weakness and strength analysis) 
Kelemahan dan kekuatan lebih cenderung digunakan untuk menganalisa kondisi dalam 
perusahaan seperti kemampuan manajemen, sistem manajemen, struktur kuat, tidak 
dapat membangun suatu sistem manajemen yang kuat dalam mencapai tujuan yang baru. 
Oleh karena itu, maka pendekatan analisapada tiga elemen (Sumber Daya Manusia, 
struktur organisasi, dan sistem manajemen) berbeda dengan pendekatan analisa budaya 
perusahaan. 
Organisasi 
Proses pengambilan keputusan; 
Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab; 
Arus informasi manajemen dan supervisi; 
Sumber Daya Manusia 
Motivasi, pola pikir (attitude) dan pengambilan resiko; 
Kesadaran mengadakan pembaharuan; 
Kreativitas; dan 
Kemampuan membaca masa depan
Sistem Manajemen 
Tingkat pemakaian komputer; 
Sistem efisiensi dan efektivitas;dan 
Fleksibilitas sistem 
Budaya perusahaan 
Hubungan budaya dengan tiga elemen lainnya; 
Semangat pebaharuan; 
Jiwa kewirausahaan; 
Perlakuan terhadap pekerja; 
Fleksibilitas terhadap perubahan; 
Gaya kepemimpinan; 
Cara berkomunikasi ; 
Proses pengambilan keputusan ; 
Cara penilaian / penghargaan ;
5. Teknik Analisis 
a. Stratifikasi data menurut unit organisasi, waktu, lama, kuantitas, nilai, produk, 
bahan, proses, mesin fasilitas, lokasi, system. 
Contoh : 
Penjualan menurut jenis produksi, daerah pemasaran dan menurut cabang 
perusahaan. 
b. Melalui grafik. Memvisualisasikan data 
Contoh : 
Radar chart, histogram, Bar chart, dll 
c. Analisis secara sistematis 
Contoh : 
Nilai tambah / jumlah tenaga kerja = (Nilai Tambah / Sales) X ( Sales / Jumlah 
tenaga kerja ) 
d. Analisis hubungan (relation analisis) 
Diagram arus (flow diagram) 
Diagram sebab akibat (SA) 
Diagram SA total
6. Menetapkan / Mendifinisikan Permasalahan 
permasalahan dapat ditetapkan/didefinisikan berdasarkan analisis diagram sebab 
akibat. Pendefinisian permasalahan dipengaruhi oleh tujuan dan ruang lingkup 
diagnosa. Permasalahan hendaknya didefinisikan menurut permasalahan yang sudah 
ada dan permasalahan yang akan datang. Untuk memudahkan mendefinisikan 
permasalahan dengan jelas dan mudah maka lebih baik menggunakan pendekatan 5W. 
what : Apa permasalahan yang dihadapi ? 
Dalam memberikan nama permasalahan gunakanlah kata sifat dan kata keterangan. 
Where : Dimana ada permasalahan ? 
Di Unit organisasi mana ? di level manajemen mana ? di kondisi lingkungan yang mana ? 
Who : Siapa yang ada permasalahan ? 
Pengusaha , executive, manajer, staff spesialis, supervisor, pekerja (tidak harus 
menunjuk ke pribadi) 
When : kapan permasalahan terjadi ? 
Sering mempunyai imterval, atau tidak menentu, apakah permasalahan terjadi 
mempunyai hubungan dengan waktu tertentu ? 
Why : Mengapa permasalahan terjadi ? 
Sebab permasalahan, hubungan sebab akibat, sebab permasalahan langsung 
(immediate) atau tidak langsung (remote).
7. Menetapkan Prioritas Permasalahan 
Untuk menentukan prioritas permasalahan digunakan analisa kepekaan (sensitive 
analisys). Setiap permasalahan diadakan analisa sensitivitas untuk mengukur tingkat 
kontribusinya pada hal – hal tertentu untuk diadakan perbaikan, seperti penekanan biaya 
produksi barang A. semua hasil analisa senstivitas seharusnya dibuat berdasarkan cara 
pandang perusahaan klien secara keseluruhan. 
Sasaran yang akan dicapai hendaknya diuraikan dengan jelas sebelum memulai analisa 
sensitivitas. 
Sebagai contoh : peningkatan produksi barang tidak sama dengan peningkatan 
produktivitas 
Beberapa contoh : Sensitivitas biaya (profibilitas), sensitivitas produktivitas (input dan 
output), Sensitivitas tujuan organisasi.
IV 
MEMBUAT REKOMENDASI (PROPOSAL) 
Rekomendasi atau proposal merupakan petunjuk kemana arah perbaikan akan 
dilaksanakan, berapa lama waktu digunakan, bagaimana cara melaksanakan 
perbaikan tersebut. 
Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rekomendasi : 
1. Apa kira-kira pemecahan untuk permasalahan tersebut? 
Pemecahan permasalahan kadang-kadang dipengaruhi oleh pemberian 
definisi pada permasalahan tersebut. Seorang konsultan barangkali 
menggunakan kata sifat (adjective) untuk menjelaskan permasalahan 
menurut pemahamannya sendiri. Ketika akhirnya tim mengetahui bahwa ada 
yang tidak sesuai (konsisten) dengan substansi permasalahan maka 
pelaksanaan pemecahan oleh tim menjadi tidak konsisten pula.
Contoh: 
Penggunaan kata sifat; tingginya rasio kerusakan, tidak efisiensinya sistem. Karena fungsi 
manajemen saling berkaitan satu sama lain maka pemecahan masalah pada satu bidang 
saja tidak akan dapat menyelesaikan permasalahan, juga dikarenakan bahwa penyebab 
permasalahan ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Untuk hal ini maka 
pendekatan pemecahan permasalahan harus dari berbagai aspek manajemen secara 
keseluruhan (comprehensive). 
Contoh: 
Penyebab langsung; kerusakan hasil akhir produksi adalah karena tidak baiknya bahan 
dari pemasok (supplier). 
Penyebab tidak langsung; kerusakan hasil akhir produksi adalah kapasitas alat pasok 
(vender) tidak stabil. Sangat dianjurkan untuk menggunakan diagram sebab akibat total 
dalam membuat rekomendasi, sebab dari diagram sebab akibat total tersebut mudah 
melihat penyebab utama, langsung dan tidak langsung sehingga mudah mencari cara 
pemecahan. 
Karena diagram sebab akibat dapat mengungkapkan penyebab-penyebab ganda yang 
saling berkaitan maka akan mudah pula mengembangkan pemecahan ganda (multi-solution). 
Agar pemecahan masalah ini lebih mantap, maka perlu didukung dengan 
analisa sensitivitas.
2. Apa hasil akhir nyata (tangible) dan hasil akhir tak nyata (intangible) yang 
diharapkan akan dapat dicapai? 
Untuk menjelaskan hasil akhir dapat menggunakan grafik proyeksi, lebih 
dianjurkan menggunakan proyeksi data keuangan, sedangkan untuk menjelaskan 
keuntungan atau hasil akhir yang tidak nyata dengan menggunakan 
perbandingan. Hasil-hasil yang akan dicapai sebaiknya diuraikan berdasarkan 
hasil akhir jangka pendek dan jangka panjang. 
Contoh: 
Hasil nyata : Profitabilitas, produktivitas, posisi persaingan 
Hasil tak nyata : Efektivitas komunikasi, motivasi, moral
3. Apa kira-kira kesulitan yang akan muncul pada saat pelaksanaan? 
Dalam proses pembuatan rekomendasi konsultan hendaknya memperhitungkan 
segala kesulitan dan hambatan yang bakal muncul pada waktu pelaksanaan nantinya. 
Hambatan mungkin muncul dalam hal; budaya perusahaan, sumberdaya manusia, 
sistem manajemen dan struktur organisasi diluar masalah teknis dan ekonomi. 
Para pekerja tidak mau sama sekali melakukan perubahan cara kerja adalah 
merupakan hambatan yang berat, mungkin sebagian dari para pekerja segan 
melakukan rekomendasi karena menganggap bahwa beban pekerjaan meraka akan 
bertambah. 
hendaknya konsultan dan klien dapat memisahkan mana pekerjaan yang sulit 
dan mana yang mudah untuk dilaksanakan.
4. Rencana pelaksanaan 
Dalam rekomendasi perlu dicantumkan rencana pelaksanaan seperti jadwal. Suksesnya 
pelaksanaan lebih banyak dipengaruhi oleh klien. Rekomendasi yang diajukan konsultan 
merupakan rencana kegiatan yang akan datang dengan perkiraan bahwa klien beserta 
staff akan berpartisipasi penuh. Perkiraan ini dilakukan oleh konsultan berdasarkan 
analisa kondisi lingkungan sosial ekonomi. 
Untuk menjamin suksesnya pelaksanaan rekomendasi ini maka konsultan harus 
meminta partisipasi klien dalam hal-hal berikut ini: 
a. Persiapan Pembuatan Jadwal 
Untuk memulai perubahan diperlukan banyak pengorbanan tenaga, tanpa cukup 
tenaga maka boleh dikatakan rekomendasi tak dapat dilaksanakan sama sekali. 
Penyusunan jadwal merupakan sebagian dari tenaga. Merupakan hal yang normal 
apabila klien meminta waktu lebih panjang dari pada apa yang seharusnya 
menurut konsultan. Namun demikian konsultan harus menyusun jadwal 
berdasarkan perkiraan kondisi ekonomis.
b. Menetapkan Tanggung Jawab 
Sebagai konsekuensi pelaksanaan adalah pembagian tugas yang menuntut 
tangung jawab masing-masing staff pada perusahaan klien. Sudah tentu tanggung 
jawab ini merupakan tanggung jawab tambahan diluar dari btanggung jawab 
mereka sehari-hari pada waktu yang lalu kecuali kalau dibentuk tim sehingga 
terhindar dari pemberian tanggung jawab yang berlebihan. 
c. Pematauan (Monitoring) 
Pada saat peluncuran program pelaksanaan, konsultan harus senantiasa siap 
memberi bantuan kepada staff perusahaan klien yang meminta pertolongan apabila 
mereka memang kesulitan. Konsultan harus sesering mungkin melakukan 
pemantauan pada setiap tahap pelaksanaan.
V 
PENULISAN LAPORAN 
Selain sebagai cara penyampaian informasi, laporan mempunyai fungsi yang sangat 
berarti bagi pihak klien dimana mereka dapat lebih merasakan dampak hasil kerja 
konsultan selama proses konsultan dilaksanakan. 
Laporan yang baik dapat meningkatkan reputasi konsultan secara meluas terutama 
apabila pertemuan orang-orang dari perusahaan klien dengan konsultan sangat 
terbatas maka laporan dapat merupakan alat komunikasi vital yang sangat berpengaruh 
pada masa yang akan datang 
Informasi yang disampaikan melalui laporan hendaknya jangan hal-hal yang bukan 
merupakan hal yang baru tetapi hal yang penting saja seperti: 
1. Fakta baru yang ditemukan untuk pertama kalinya 
2. Penemuan fakta yang sangat dominan diantara fakta-fakta yang sudah diketahui 
3. Penemuan hubungan sebab akibat yang belum diketahui sebelumnya 
4. Pemecahan permasalahan. 
Bahan Pengecekan Tujuan dan pentingnya Laporan 
1. Mengapa perlu menusun laporan ? 
2. Apa hasil-hasil yang ingin dicapai melalui laporan ? 
3. Adakah cara yang paling baik untuk mencapai tujuan tersebut ? 
4. Apakah tepat waktu menyusun laporan sekarang ?
Susunan Laporan 
Isi laporan hendaknya disusun menurut urutan yang baik sehingga benar-benar 
menjadi sebuah laporan untuk ditanggapi oleh pembaca. 
Sekalipun pembuat laporan menghendaki agar penerima laporan membaca 
dari awal sampai akhir, namun hal tersebut tidak bisa dijamin. Pada bagian-bagian 
yang diperkirakan menerima laporan tidak mau membaca, dibutuhkan 
suatu urutan yang menarik perhatian. 
Untuk mengatasi hal ini perlu dibuat berupa executive summary dan daftar isi 
berbagai kesimpulan laporan keseluruhan . 
Susunan isi laporan menurut logika yang baik dengan pemberian nomor pada 
judul dan sub judul lebih baik dengan cetakan yang berbeda.
STRUKTUR KAIZEN DI PERUSAHAAN 
Kaizen adalah kunci untuk mewujudkan struktur perusahaan yang kuat dan berdaya saing 
HIGH PRODUCTIVITY 
ADVANCED IPI 
ISO TQC TQM TPM JIT BSC SIX SIGMA 
Dll 
PRACTICAL INDUSTRIAL 
ENGENEERING (IE) 
BASIC IPI 
5 S 
GOOD HOUSEKEEPING 
Struktur Peningkatan 
Produktivitas dan Kualitas 
FOUNDATION
PROFIT VS VALUE ADDED 
Profit: Fokus jangka pendek , Tradisional bisnis 
Secara tradisional, laba adalah indikator kunci kinerja. 
Untuk meningkatkan laba, perusahaan dapat meningkatkan penjualan atau 
mengurangi upah dan biaya operasilainnya. 
Namun, jika upah dikurangi, akan sulit untuk menarik dan mempertahankan 
karyawanyang baik. 
Perusahaan akan menderita dalam jangka panjang.
NILAI TAMBAH/ VALUE ADDED 
Nilai tambah: fokus jangka panjang yang Berkelanjutan 
Hal ini lebih berkelanjutan bagi perusahaan untuk fokus pada nilai tambah, bukan 
hanya keuntungan. 
Nilai tambah adalah nilai yang diciptakan oleh perusahaan dan karyawan. 
Ini adalah perbedaan antara apa yang pelanggan bayar kepada perusahaan 
(penjualan) dan apa perusahaan bayar kepada pemasok eksternal (biaya 
operasi lainnya).
Untuk meningkatkan nilai tambah, perusahaan dapat meningkatkan penjualan atau 
mengurangi biaya operasional lainnya. 
Ketika nilai tambah meningkat, baik keuntungan dan upah dapat meningkat seiring 
waktu. 
Karyawan akan termotivasi untuk bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
Manusia adalah sumber penting untuk setiap perusahaan, dan 
potensi mereka harus dimaksimalkan. 
Untuk mengetahui seberapa efisien dan efektif karyawan dalam 
menghasilkan nilai, perusahaan dapat mengukur nilai tambah per 
karyawan. 
Pada saat yang sama, perusahaan dapat mengukur laba per karyawan 
dan upah per karyawan.
KUALITAS HIDUP YANG LEBIH BAIK 
PENINGKATAN STANDAR HIDUP 
PENINGKATAN PDB/PDRB 
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA PRODUKTIVITAS MENINGKAT 
PENAMBAHAN 
KAPITAL 
PERTUMBUHAN TOTAL 
FAKTOR PRODUKTIVITAS 
KUALITAS 
TENAGA KERJA 
KUALITAS KAPITAL 
DAN SISTEM 
Input Kuantitatif 
Input Kualitatif
PIDATO PRESIDEN RI DESEMBER 2012 
PROGRAM MP3EI 2011-2025 DAN MP3KI 2012-2025 
• MENGARAHKAN PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA 1 JUTA NETTO UNTUK PROGRAM 
2013. 
• DENGAN PRINSIP TETAP MEMPERTAHANKAN KESEMPATAN KERJA YANG SUDAH ADA , 
DENGAN MENGHINDARI PENUTUPAN USAHA DAN PHK DENGAN MOMENTUM 
PERTUMBUHAN EKONOMI DIATAS 6% DAN INDIKATOR-INDIKATOR EKONOMI MAKRO 
LAINNYA YANG MENUNJUKKAN KINERJA YANG BAIK. 
• DITEMPUH BUKAN DENGAN CARA-CARA BUSINESS AS USUAL TETAPI MELALUI 
TEROBOSAN YANG MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET 1 JUTA NETTO DENGAN NOT 
BUSINESS AS USUAL. 
67
PERATURAN PEMERINTAH NO.33 TAHUN 2013 
TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
PERUSAHAAN 
PEKERJA 
PELANGGAN 
• Peningkatan 
Profit 
• Deviden 
• Peningkatan 
Kesejahteraan/ 
upah 
• Jamsos 
• Barang/jasa 
kualitas lebih 
baik 
• Harga murah 
TARIK MENARIK KEPENTINGAN
SEMUA INGIN LEBIH BAIK 
PERUSAHAAN 
PEKERJA PELANGGAN 
PRODUKTIVITAS
Antara Capaian dan Target
BENTUK DAN JENIS “GAPS” DIPERUSAHAAN 
DAYA SAING 
DAN 
PRODUKTIVITAS 
RENDAH 
Product 
Quality 
Cost 
Delivery 
Safety 
Morale 
KREDIT 
BERMASALAH? 
NILAI TAMBAH ? 
UMP/UMR? 
PHK? 
KEMISKINAN? 
PDB ?
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 
TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL 
BAB III 
PRINSIP DASAR PELATIHAN KERJA 
Pasal 3 
Prinsip dasar pelatihan kerja adalah : 
a.berorientasi pada kebutuhan pasar kerja dan pengembangan SDM; 
b.berbasis pada kompetensi kerja; 
c.tanggung jawab bersama antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat; 
d.bagian dari pengembangan profesionalisme sepanjang hayat;dan 
e.diselenggarakan secara berkeadilan dan tidak diskriminatif.
Product 
Quality 
Cost 
Delivery 
Safety 
Morale 
• Komptensi 
• Keterampilan 
• Kesadaran 
• manajemen 
TNA 
BASED ON 
COMPETENCY 
PROGRAM 
PELATIHAN DAN 
KONSULTANSI 
PENINGKATAN 
PRODUKTIVITAS 
Product 
Quality 
Cost 
Delivery 
Safety 
Morale 
KEBUTUHAN PELATIHAN BERDASARKAN 
KOMPETENSI PEKERJA
THANK “U” 
شكرا

More Related Content

What's hot

Framework untuk Membangun Customer Service Excellence
Framework untuk Membangun Customer Service ExcellenceFramework untuk Membangun Customer Service Excellence
Framework untuk Membangun Customer Service Excellencexpramudono
 
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi KepemimpinanMakalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi KepemimpinanAhmad Fajar
 
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTIONJOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTIONHusna Sholihah
 
7 Rahasia Menuju Pelayanan Wow
7 Rahasia Menuju Pelayanan Wow7 Rahasia Menuju Pelayanan Wow
7 Rahasia Menuju Pelayanan Wowlazmart_70
 
Tugas dan program kerja manager sdm
Tugas dan program kerja manager sdmTugas dan program kerja manager sdm
Tugas dan program kerja manager sdmJuli Haryono
 
Biaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitasBiaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitastaufiq1335
 
Job Evaluation HRD Smart 2016
Job Evaluation HRD Smart 2016Job Evaluation HRD Smart 2016
Job Evaluation HRD Smart 2016aa_ariz
 
Pelayanan Prima Terhadap Pelanggan PPT
Pelayanan Prima Terhadap Pelanggan PPTPelayanan Prima Terhadap Pelanggan PPT
Pelayanan Prima Terhadap Pelanggan PPTSuryanaHutabarat
 
KPI Manajer SDM - KPI HR Manager
KPI Manajer SDM - KPI HR ManagerKPI Manajer SDM - KPI HR Manager
KPI Manajer SDM - KPI HR ManagerYodhia Antariksa
 
Contoh powerpoint promosi naik jabatan
Contoh powerpoint promosi naik jabatan Contoh powerpoint promosi naik jabatan
Contoh powerpoint promosi naik jabatan Dapikin
 

What's hot (20)

Analisis Jabatan
Analisis JabatanAnalisis Jabatan
Analisis Jabatan
 
Framework untuk Membangun Customer Service Excellence
Framework untuk Membangun Customer Service ExcellenceFramework untuk Membangun Customer Service Excellence
Framework untuk Membangun Customer Service Excellence
 
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi KepemimpinanMakalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
Makalah Pendekatan Studi Kepemimpinan
 
Contoh KPI SDM dan HR
Contoh KPI SDM dan HR Contoh KPI SDM dan HR
Contoh KPI SDM dan HR
 
service Excellence ppt
service Excellence pptservice Excellence ppt
service Excellence ppt
 
Analisis Beban Kerja
Analisis Beban KerjaAnalisis Beban Kerja
Analisis Beban Kerja
 
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTIONJOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
JOB ANALYSIS & JOB DESCRIPTION
 
7 Rahasia Menuju Pelayanan Wow
7 Rahasia Menuju Pelayanan Wow7 Rahasia Menuju Pelayanan Wow
7 Rahasia Menuju Pelayanan Wow
 
Pengukuran produktivitas perusahaan janu
Pengukuran produktivitas perusahaan januPengukuran produktivitas perusahaan janu
Pengukuran produktivitas perusahaan janu
 
KPI - ASIK
KPI - ASIKKPI - ASIK
KPI - ASIK
 
Tugas dan program kerja manager sdm
Tugas dan program kerja manager sdmTugas dan program kerja manager sdm
Tugas dan program kerja manager sdm
 
Analisa Jabatan
Analisa JabatanAnalisa Jabatan
Analisa Jabatan
 
Biaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitasBiaya kualitas dan produktifitas
Biaya kualitas dan produktifitas
 
Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)Evaluasi kinerja (18 1-07)
Evaluasi kinerja (18 1-07)
 
Job Evaluation HRD Smart 2016
Job Evaluation HRD Smart 2016Job Evaluation HRD Smart 2016
Job Evaluation HRD Smart 2016
 
Pelayanan Prima Terhadap Pelanggan PPT
Pelayanan Prima Terhadap Pelanggan PPTPelayanan Prima Terhadap Pelanggan PPT
Pelayanan Prima Terhadap Pelanggan PPT
 
Key Performance Indicator
Key Performance IndicatorKey Performance Indicator
Key Performance Indicator
 
KPI Manajer SDM - KPI HR Manager
KPI Manajer SDM - KPI HR ManagerKPI Manajer SDM - KPI HR Manager
KPI Manajer SDM - KPI HR Manager
 
Contoh powerpoint promosi naik jabatan
Contoh powerpoint promosi naik jabatan Contoh powerpoint promosi naik jabatan
Contoh powerpoint promosi naik jabatan
 
Penilaian kinerja
Penilaian kinerjaPenilaian kinerja
Penilaian kinerja
 

Viewers also liked

15.04.1348 jurnal eproc
15.04.1348 jurnal eproc15.04.1348 jurnal eproc
15.04.1348 jurnal eprocRizal Fahmi
 
Pengukuran produktivitas dengan metode objective matrix (omax)
Pengukuran produktivitas dengan metode objective matrix (omax) Pengukuran produktivitas dengan metode objective matrix (omax)
Pengukuran produktivitas dengan metode objective matrix (omax) gilank_upn
 
Tryout 1 Sosiologi
Tryout 1 SosiologiTryout 1 Sosiologi
Tryout 1 SosiologiKasmadi Rais
 
Kuesioner%20 tahap%20ii
Kuesioner%20 tahap%20iiKuesioner%20 tahap%20ii
Kuesioner%20 tahap%20iiROZZA RIO
 
Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerAbdul Manap
 
Pengaruh kinerja perusahaan jasa terhadap consumer behavior
Pengaruh kinerja perusahaan jasa terhadap consumer behaviorPengaruh kinerja perusahaan jasa terhadap consumer behavior
Pengaruh kinerja perusahaan jasa terhadap consumer behaviorBintan Setyawan
 
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...Putri Nurmala
 
Contoh proposal-peneltian-2009
Contoh proposal-peneltian-2009Contoh proposal-peneltian-2009
Contoh proposal-peneltian-2009Fearman Syah
 
Laporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistik
Laporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistikLaporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistik
Laporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistikNaura Asma Sinaracute
 
Membuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset PemasaranMembuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset PemasaranRobiyatul Adawiyah
 
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...Uofa_Unsada
 

Viewers also liked (20)

Pola berusaha
Pola berusahaPola berusaha
Pola berusaha
 
Paparan penguatan pptkis
Paparan penguatan pptkisPaparan penguatan pptkis
Paparan penguatan pptkis
 
Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas Pengantar Produktivitas
Pengantar Produktivitas
 
15.04.1348 jurnal eproc
15.04.1348 jurnal eproc15.04.1348 jurnal eproc
15.04.1348 jurnal eproc
 
workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015
workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015
workshop tantangan dan peluang kerja formal di UAE 2015
 
Pengukuran produktivitas dengan metode objective matrix (omax)
Pengukuran produktivitas dengan metode objective matrix (omax) Pengukuran produktivitas dengan metode objective matrix (omax)
Pengukuran produktivitas dengan metode objective matrix (omax)
 
Management pemasaran
Management pemasaranManagement pemasaran
Management pemasaran
 
Tryout 1 Sosiologi
Tryout 1 SosiologiTryout 1 Sosiologi
Tryout 1 Sosiologi
 
Kuesioner%20 tahap%20ii
Kuesioner%20 tahap%20iiKuesioner%20 tahap%20ii
Kuesioner%20 tahap%20ii
 
Contoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesionerContoh analisis-kuesioner
Contoh analisis-kuesioner
 
Productivity gain sharing
Productivity gain sharingProductivity gain sharing
Productivity gain sharing
 
Pengaruh kinerja perusahaan jasa terhadap consumer behavior
Pengaruh kinerja perusahaan jasa terhadap consumer behaviorPengaruh kinerja perusahaan jasa terhadap consumer behavior
Pengaruh kinerja perusahaan jasa terhadap consumer behavior
 
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...
Analisis Pendidikan Pemilik, Pemahaman Akuntansi, Budaya Perusahaan, ,Modal U...
 
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitasPerluasan kesempatan  kerja melalui peningkatan produktivitas
Perluasan kesempatan kerja melalui peningkatan produktivitas
 
Productivity gain sharing entry kuesioner
Productivity gain sharing entry  kuesionerProductivity gain sharing entry  kuesioner
Productivity gain sharing entry kuesioner
 
Contoh proposal-peneltian-2009
Contoh proposal-peneltian-2009Contoh proposal-peneltian-2009
Contoh proposal-peneltian-2009
 
Laporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistik
Laporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistikLaporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistik
Laporan akhir mata kuliah statistik buku panduan alat analisis statistik
 
Membuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset PemasaranMembuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
Membuat Kuesioner dan Riset Pemasaran
 
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
PENGARUH KESELAMATAN KERJA DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA...
 
Skala bertingkat
Skala bertingkatSkala bertingkat
Skala bertingkat
 

Similar to OPTIMASI PRODUKTIVITAS

Pertemuan 20 - Bussiness Plan.pptx
Pertemuan 20 - Bussiness Plan.pptxPertemuan 20 - Bussiness Plan.pptx
Pertemuan 20 - Bussiness Plan.pptxAnnisaRahayuu
 
Jasa konsultasi penerapan kpi dan bsc
Jasa konsultasi penerapan kpi dan bscJasa konsultasi penerapan kpi dan bsc
Jasa konsultasi penerapan kpi dan bscAgus Witono
 
Studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnisStudi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnisvoltamantika
 
PERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxPERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxgotasmaster
 
PERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxPERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxssuserd8535d
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...Rudy Harland
 
Perencanaan Usaha.pptx
Perencanaan Usaha.pptxPerencanaan Usaha.pptx
Perencanaan Usaha.pptxssuserb7d229
 
Malcolm baldrige
Malcolm baldrigeMalcolm baldrige
Malcolm baldrigefdtyas
 
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran KinerjaBalanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran KinerjaFox Broadcasting
 
Balancedscorecard 100505212451-phpapp02
Balancedscorecard 100505212451-phpapp02Balancedscorecard 100505212451-phpapp02
Balancedscorecard 100505212451-phpapp02kumislintang
 
PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN - PENGANTAR MANAJEMEN
PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN - PENGANTAR MANAJEMENPERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN - PENGANTAR MANAJEMEN
PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN - PENGANTAR MANAJEMENFalanni Firyal Fawwaz
 
Konsultan KPI dan Contoh KPI
Konsultan KPI dan Contoh KPIKonsultan KPI dan Contoh KPI
Konsultan KPI dan Contoh KPIYodhia Antariksa
 
Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2
Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2
Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2faharufath
 
Behavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptBehavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptkimo2013
 
Menyusun proposal usaha tm2
Menyusun proposal usaha tm2Menyusun proposal usaha tm2
Menyusun proposal usaha tm2Iyan Sudrajat
 
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"krisnasagita
 
KELOMPOK 2 MODUL 4.pptx
KELOMPOK 2 MODUL 4.pptxKELOMPOK 2 MODUL 4.pptx
KELOMPOK 2 MODUL 4.pptxtriyono578383
 

Similar to OPTIMASI PRODUKTIVITAS (20)

Pertemuan 20 - Bussiness Plan.pptx
Pertemuan 20 - Bussiness Plan.pptxPertemuan 20 - Bussiness Plan.pptx
Pertemuan 20 - Bussiness Plan.pptx
 
Jasa konsultasi penerapan kpi dan bsc
Jasa konsultasi penerapan kpi dan bscJasa konsultasi penerapan kpi dan bsc
Jasa konsultasi penerapan kpi dan bsc
 
Studi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnisStudi kelayakan bisnis
Studi kelayakan bisnis
 
PERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxPERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptx
 
PERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptxPERENCANAAN USAHA.pptx
PERENCANAAN USAHA.pptx
 
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
SM, Rudy Harland Seniang Sakti, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA, Strategic Control, ...
 
Kew irausahaan
Kew irausahaanKew irausahaan
Kew irausahaan
 
Perencanaan Usaha.pptx
Perencanaan Usaha.pptxPerencanaan Usaha.pptx
Perencanaan Usaha.pptx
 
Malcolm baldrige
Malcolm baldrigeMalcolm baldrige
Malcolm baldrige
 
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran KinerjaBalanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
Balanced Scorecard - Pengukuran Kinerja
 
Balanced scorecard
Balanced scorecardBalanced scorecard
Balanced scorecard
 
Balancedscorecard 100505212451-phpapp02
Balancedscorecard 100505212451-phpapp02Balancedscorecard 100505212451-phpapp02
Balancedscorecard 100505212451-phpapp02
 
PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN - PENGANTAR MANAJEMEN
PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN - PENGANTAR MANAJEMENPERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN - PENGANTAR MANAJEMEN
PERENCANAAN MANAJERIAL DAN PENETAPAN TUJUAN - PENGANTAR MANAJEMEN
 
Konsultan KPI dan Contoh KPI
Konsultan KPI dan Contoh KPIKonsultan KPI dan Contoh KPI
Konsultan KPI dan Contoh KPI
 
Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2
Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2
Makalah tentang evaluasi hasil usaha 2
 
Behavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting pptBehavioral aspec of budgeting ppt
Behavioral aspec of budgeting ppt
 
Menyusun proposal usaha tm2
Menyusun proposal usaha tm2Menyusun proposal usaha tm2
Menyusun proposal usaha tm2
 
Proposal penawaran
Proposal penawaranProposal penawaran
Proposal penawaran
 
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
Manajemen kualitas "Balanced Scorecard"
 
KELOMPOK 2 MODUL 4.pptx
KELOMPOK 2 MODUL 4.pptxKELOMPOK 2 MODUL 4.pptx
KELOMPOK 2 MODUL 4.pptx
 

More from Direktorat Produktivitas -Kemnakertrans

More from Direktorat Produktivitas -Kemnakertrans (6)

Kaizen janu 23 juli 2014
Kaizen janu 23 juli 2014Kaizen janu 23 juli 2014
Kaizen janu 23 juli 2014
 
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerjaKajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
Kajian produktiivitas dan perluasan kesempatan kerja
 
Pedoman audit kinerja ukm (kuesioner)
Pedoman audit kinerja ukm (kuesioner)Pedoman audit kinerja ukm (kuesioner)
Pedoman audit kinerja ukm (kuesioner)
 
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"  Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
Penghargaan Produktivitas dan Kualitas "Paramakarya 2013"
 
Pedoman audit kinerja UKM "Paramakarya 2013"
Pedoman audit kinerja UKM  "Paramakarya 2013"Pedoman audit kinerja UKM  "Paramakarya 2013"
Pedoman audit kinerja UKM "Paramakarya 2013"
 
KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENCAP...
KERTAS KERJA PERSEORANGAN  (KKP)   RENCANA KERJA PENINGKATAN  KINERJA  PENCAP...KERTAS KERJA PERSEORANGAN  (KKP)   RENCANA KERJA PENINGKATAN  KINERJA  PENCAP...
KERTAS KERJA PERSEORANGAN (KKP) RENCANA KERJA PENINGKATAN KINERJA PENCAP...
 

Recently uploaded

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 

Recently uploaded (16)

Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 

OPTIMASI PRODUKTIVITAS

  • 1. BIMBINGAN KONSULTANSI Disampaikan pada acara : BIMBINGAN TEKNIS KONSULTANSI 3 SEPTEMBER 2014 H. JANUSUSILO,SE,MM Atase Tenaga Kerja pada KBRI di Abu Dhabi Konsultan Peningkatan Produktivitas (APO Certified) Master Trainer SCORE- ILO Direktorat Produktivitas dan Kewirausahaan Ditjen Binalattas - Kemnakertrans
  • 3. KEGIATAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS TERPADU DAN KEGUNAAN PENGUKURAN MANAJEMEN PRODUKTIVITAS PHASE I : Membangun Fungsi Management Produktivitas: Menyusun Target dan membangun Kesadaran 1. Sususn target Produktivitas Keseluruhan 2. Bentuk kesadaran dan dapatkan komitmen dari seluruh pekerja PHASE II Diagonsa Ketahui dimana posisi kita saat ini 1. Nilai kinerja perusahaan saat ini 2. Idetifikasi Gaps dan area untuk perbaikan PHASE III Menyusun Road Map Rencanakan Perjalanan hingga mencapai tujuan 1. Susun target dan formulasikan strategi 2. Implementasikan kegiatan yang spesifik PHASE IV Menerapkan Sistem Pengukuran PHASE V Menerapkan Sistem Manjemen Kinerja Monitor dan memperkuat Kinerja : 1. Monitor dan tinjau Perencanaan 2. Catatan ke Berbagai Stakeholder 3. Hubungan upaya dan penghargaan untuk memotivasi pekerja
  • 4. TAHAPAN BIMBINGAN KONSULTASI I. Teknik PENDEKATAN Bimbingan Konsultansi II. Mengidentifikasi Permasalahan III. Analisis IV. Membuat Rekomendasi (Proposal) V. Penulisan laporan
  • 5. Alur Proses Pelaksanaan Manajemen Konsultansi MELAKUKAN SURVEY MANAJEMEN MELAKUKAN PENGUMPULAN DATA MEMBUAT STANDAR PRODUKTIVITAS MENGIDENTIFIKASI MASALAH PERUSAHAAN = PREPARATION = CONNECTOR = MANUAL OPERATION MENGANALISIS MASALAH MEREKOMENDASIKA N PRIORITAS KEGIATAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS MEMONITOR DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN MENGUKUR KEBERHASILAN PERBAIKAN PRODUKTIVITAS MULAI SELESAI
  • 6. I TEKNIK PENDEKATAN BIMBINGAN KONSULTANSI Tidak mudah mengadakan pendekatan pada perusahaan-perusahaan calon klien, karena berbagai hal seperti: faktor kepercayaan atau keyakinan akan bonafiditas lembaga/konsultan, faktor finansial, faktor finansial, faktor birokrasi dan faktor kerahasiaan perusahaan. Untuk mencari perusahaan agar mau menjadi klien, beberapa tehnik pendekatan dapat dilaksanakan yaitu: A. Kontak Pertama dengan Perusahan Klien B. Pertemuan Pertama C. Pengamatan Pendahuluan D. Analisis Pendahuluan E. Pembuatan kontrak kerja
  • 7. A. KONTAK PERTAMA DENGAN PERUSAHAN KLIEN Kontak pertama dimulai oleh konsultan melalui: Publikasi, seperti surat kabar, brosur, leaflet; Laporan penelitian; Seminar; Workshop; Pelatihan;; Studi Banding; Pameran; Prsentasi singkat. a. Kontak Pertama Datang dari Pihak Klien karena b. Mengetahui reputasi konsultan, c. Informasi dari pihak ketiga yang pernah menerima jasa manajemen konsultansi denghan hasil yang memuaskan, d. Mengetahui reputasi lembaga manajemen konsultansi yang bersangkutan.
  • 8. B. PERTEMUAN PERTAMA Pertemuan pertama ini sangat penting dan menentukan, oleh karena itu harus benar-benar meberikan kemudahan kepada pihak klien untuk mendapatkan informasi. Ada beberapa hal yang dapat menghambat komunikasi pada pertemuan pertama antara lain: 1. Terlalu formal (dengan mengadakan protokoler), sehingga menghambat komunikasi, kaku dan kurang bersahabat. Hendaknya sebelum pertemuan pertama ini, ada beberapa kontak tidak resmi dalam rangka persiapan. 2. Birokrasi yang ketat dan panjang
  • 9. Pada pertemuan pertama yang sangat penting untuk diketahui adalah: 1. Mengapa klien mendatangi konsultan atau lembaga manajemen konsultansi? 2. Apa tujuan klien meminta bantuan konsultan? 3. Siapa yang ditugaskan dan memutuskan melaksanakan konsultansi? 4. Seberapa jauh klien mengharapkan tugas dan tanggung jawab masing-masing pihak? 5. Sejauh mana klien mau bekerja sama dalam kegiatan manajemen konsultansi?
  • 10. MASALAH YANG SERING MUNCUL PADA PERTEMUAN AWAL a. Permasalahan pemakaian tenaga konsultan asing b. Ketiadaan data dan ketepatan waktu memperoleh data c. Sepanjang klien tidak mengetahui secara jelas hasil konsultan, klien segan untuk mengeluarkan pembiayaan d. Manajer tidak mau menanggung resiko apabila timbul permasalahan. e. Timbulnya ketidakpercayaan akan kemampuan konsultan karena kurangnya informasi. f. Data yang disediakan sudah kadaluarsa. g. Klien tidak mau mengadakan perubahan sesuai dengan rekomendasi
  • 11. h. Klien kurang memberikan ide-ide yang jelas tentang apa yang diharapkan konsultan. i. Klien kurang terampil melaksanakan anjuran konsultan j. Jauh sebelumnya pengambil keputusan pada perusahaan klien sudah mempunya ide dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi yang berbeda dengan rekomendasi konsultan. k. Klien sering memperlakukan konsultan sebagai tenaga kerja tambahan atau sebagai pekerja sosial l. Wawancara seperti memata-matai ketimbang sebagai meneliti m. Konsultan hanya memperkirakan uang sehingga memperpanjang waktu penyelesaian. Rekomendasi terlalu berbelit-belit sehingga sulit untuk dimengerti dan dilaksanakan
  • 12. PERSYARATAN-PERSYARATAN YANG HARUS DIPENUHI PERUSAHAAN KLIEN 1. Mempunyai keinginan yang sangat positif untuk bekerjasama dengan lembaga manajemen. 2. Perusahaan (khususnya top manajemen) memiliki komitmen dan motivasi yang kuat untuk meningkatkan produktivitas. 3. Bersedia mempublikasikan kemajuan yang dicapai sebagai konsultansi melalui seminar atau media masa. 4. Bersedia menyediakan dana untuk itu. Senior konsultan atau koordinator dari lembaga manajemen konsultansi hendaknya memimpin langsung pertemuan pertama
  • 13. INFORMASI YANG DIBUTUHKAN SEBAGAI BAHAN ANALISISIS PENDAHULUAN 1. Situasi umum perusahaan klien 2. Informasi umum mengenai produksi 3. Informasi umum mengenai pasar (pemasaran) 4. Masalah-masalah yang telah dapat dapat ditemukan klien 5. Laporan keuangan tahunan selama tiga tahun terakhir 6. Daftar pemegang saham 7. Perusahaan lain yang diikutsertakan oleh pemilik 8. Informasi umum mengenai strategi perusahaan 9. Chart struktur organisasi dan jumlah tenaga kerja
  • 14. C. PENGAMATAN PENDAHULUAN Pengamatan pendahuluan (plant tour) perlu dilaksanakn untuk mendapatkan gambaran keadaan perusahaan secara dekat (visual) untuk mengkonfirmasikan antara pernyataan klien dengan keadaan sebenarnya. Adapun hal-hal yang perlu diamati meliputi: 1. Kondisi umum 2. Layout 3. Kondisi umum pekerja 4. Gambaran umum proses produksi Bagi konsultan hendaknya mengembangkan suatu analisis kasar hal-hal yang menurut pengamatannya belum sesuai dengan prinsip-prinsip industrial engineering, efisiensi, efektivitas dan mutu
  • 15. Analisis pendahuluan terutama ditujukan untuk mengetahui apakah perusahaan yang bersangkutan layak menjadi klien atau tidak, dan apabila layak maka hasil analisis pendahuluan digunakan untuk menyusun surat perjanjian kerjasama. Sebelum mengadakan analisis pendahuluan, konsultan perlu mengumpulkan referensi yang berguna sebagai bahan perbandingan seperti : statistik industri, laporan penelitian, peraturan perundang-undangan yang berkaitan dan lain-lain yang dianggap perlu.
  • 16. Analisis pendahuluan mencakup : Analisis Keuangan : Profitability Productivity Pendayagunaan modal Analisis kondisi lingkungan : Perubahan pasar Posisi pesaing Perubahan teknologi Perubahan tehnik industri Tenaga kerja dan pasar modal Penelitian strategi : Ciri-ciri perilaku manajemen Misi usaha dan kebijaksanaan Peneliti strategi perusahaan Yang dimaksud layak dalam hal ini adalah mencakup: sikap manajemen dalam bekerja sama, kesungguhan manajemen dalam mengadakan pembaharuan, kesediaan menyediakan tenaga dan biaya serta kemungkinan berhasilnya manajemen konsultansi peningkatan produktivitas berdasarkan analisis data yang diperoleh.
  • 17. CONTOH KUESIONER PENILAIAN PRODUKTIVITAS • PROFIL PERUSAHAAN • PENILAIAN KUALITATIF • PENILAIAN KUANTITATIF • SOFTWARE INDIKATOR PRODUKTIVITAS
  • 18. QUALTATIVE ASSESMENT I. Mengelola Peningkatan produktivitas beri tanda (X) pada huruf yang sesuai dengan jawaban saudara 1 Apakah ada petugas yang bertanggung jawab untuk perbaikan produktivitas di perusahaan anda a b c d e 2 Apakah target sudah disusun a b c d e 3 Apakah target tersebut sudah dikomunikasikan kepada pekerja a b c d e 4 apakah sudah disusun rencana peningkatan produktivitas a b c d e 5 apakah sudah tersedia sistem pengukuran kinerja produktivitas a b c d e 6 apakah pekerja di berikan reward untuk pencapaian target produktivtas a b c d e II. Sales 7 Target sales sudah disususn a b c d e 8 Apakah sudah disusun strategy marketing untuk target sales a b c d e 9 Apakah segmen pasar baru terus diidentifikasi a b c d e 10 apakah Bauran Produk atau jasa yang ditawarkan ditinjau secara berkala a b c d e 11 Apakah kualitas Produk dan layanan menjadi hal utama a b c d e
  • 19. III. Proses 12 Suppliers ditelaah sebagai harga , kualitas dan pengiriman terbaik a b c d e 13 Tindakan yang diambil untuk mengurangi biaya a b c d e 14 Bisnis proses ditelaah untuk perbaikan terus menerus a b c d e IV. Tenaga Kerja 15 Tenaga Kerja disebar menurut fluktuasi penjualan (seperti. Pengaturan pekerja borongan, harian, kontrak, tetap a b c d e 16 Pekerja dilatih untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif a b c d e 17 pola pikir produktivitas ditanamkan pada pekerja a b c d e V. Fixed asset 18 Teknologi digunakan untuk perbaikan proses kerja a b c d e 19 Tersedia mesin dan peralatan yang memadai di tempat kerja a b c d e 20 Ruang digunakan secara efektif a b c d e Catatan . a tidak berlaku b tidak sama sekali c sebagian kecil d sampai batas tertentu e sebagian besar
  • 20. Kuesioner Analisis Pendahuluan untuk Survey Manajemen 1. Overall Management Item yang akan dinilai Score 1.1 Gross Margin 1. tidak ada perhitungan 2. tidak dihitung secara berkala 3. perhitungan setiap tahun 4. Gross margin tahun ini dibandingkan dengan tahun lalu 5. menganalisis hasil Usaha dalam hal daya saing dan produktivitas 1.2 Rencana Usaha 1. Tidak ada Rencana 2. Hanya membuat Rencana Umum 3. Membuat renacana Jangka Pendek 4. Membuat rencana jangka pendek/ menengah/panjang berdasarkan pada strategi manajemen 5. mendokumentasikan rencana-rencana dan menyimpan setiap informasi dari karyawan tentang vsi, kebijakan dan strategy manajemen 1.3 Kekuatan dan kelemahan perusahaan 1. Memiliki ide umum/kasar 2. diantara 1 dan 3 3. menganalisa secara rinci 4. diantara 3 dan 5 5. menganailas ukuran-ukuran untuk memecahkan masalah 1.4 Ketrampilan dan teknologi 1. perusahaan Tidak memiliki teknologi canggih 2. diantara 1 dan 3 3. memiliki teknisi yang diperlukan dan bebrapa tingkatan teknologi 4. diantara 3 dan 5 5. memiliki keunggulan teknologi dengan keterampilan yang ekselen 1.5 Tingkat kecelakaan Kerja 1. tidak memiliki data 2. diantara 1 dan 3 3. Memiliki data per tahun 4. diantara 3 dan 5 5. menganalisa data untuk mengurangi kecelakaan
  • 21. PENDEKATAN KONSULTAN DALAM MANAGEMENT SURVEY KONDISI PERUSAHAAN : 1. MASA LALU 2. SAAT INI 3. YANG AKAN DATANG KEKUATAN DAN KLEMAHAN KEMUNGKINAN PERBAIKAN TINDAKAN YANG DIPERLUKAN BANTUAN YANG DIUSULKAN
  • 22. LAPORAN HASIL SURVEY Laporan survei menegaskan semua diskusi antara konsultan dan klien dan menetapkan proposal untuk assigment. karena proposal telah dikembangkan dalam diskusi dengan klien, laporan berisi tidak mengherankan. itu, bagaimana pun, memberikan proposal tertulis, dan banyak kadang-kadang diubah menjadi jenis kontrak jika proposal secara resmi diterima oleh klien. Tidak ada format yang kaku untuk laporan survey - banyak tergantung pada gaya konsultan, preferensi klien, dan ruang lingkup survei dan tugas yang diusulkan, ketika klien membutuhkan jasa konsultasi yang luas untuk perbaikan jauh dari bisnisnya, laporan survei dapat membuat ini jelas baginya dengan merangkum temuan dari over-semua penilaian dan penilaian kinerja keuangan sehingga ia menerima pandangan yang jelas dan komprehensif mengenai situasi, prospek, kekuatan dan kelemahan dari bisnis secara keseluruhan dan bagian yang
  • 23. A. SUB BAGIAN DARI LAPORAN Struktur, laporan harus berkaitan dengan: 1. Situasi saat ini; 2. Usulan tentang bagaimana konsultan dapat membantu; (proposal) 3. Kerangka acuan Penugasan; di bagian laporan menetapkan dengan jelas apa yang akan dilakukan selama penugasan. kerangka acuan membuat program global untuk tim operasi dan akan digunakan sebagai memeriksa kemajuan selama tugas. ketika tugas telah selesai klien dapat merujuk kepada mereka untuk memenuhi bahwa semua pekerjaan yang telah dilakukan 4. Manfaat; 5. Biaya dan biaya; 6. Kemampuan konsultan : 7. Segi bisnis : ini menyangkut kondisi kontrak yang akan dibuat antara klien dan unit sebuah penugasan harus disepakati. aspek hukum kontrak bervariasi dari satu negara ke negara dan harus benar-benar dipahami oleh Unit klien dan konsultan.
  • 24. B. ESTIMASI BIAYA DAN FEE Survey Konsultan menghitung biaya dengan memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dan mengubahnya menjadi uang pada tingkat biaya per orang-hari atau orang-minggu. keputusan waktu harus hati-hati dibuat. untuk perkiraan yang terlalu tinggi dapat membahayakan penerimaan klien; untuk terlalu rendah akan menempatkan operasi Consultant dan seluruh unit dalam posisi yang sulit. Perlu diperhatikan dalam menyusun Fee dan Biaya : 1. Jenis industri 2. Masalah 3. Penerapan teknik/metode 4. Kemampuan klien; mampu : kemampuan klien untuk membayar biaya dalam waktu mungkin menjadi kendala. ini bisa melibatkan baik pemangkasan term of reference atau membuat penuugasan berselang untuk periode yang lebih lama.
  • 25. C. PRESENTASI LAPORAN Laporan hasil survey di paparkan kepada klien pada akhir melakukan survey manajemen dan menentukan tempat untuk penerimaannya dan assigment selanjutnya sebagai suatu peraturan, konsultan memilih untuk tidak hanya untuk mail laporan, tapi menyerahkannya kepada klien dalam pertemuan yang dimulai dengan presentasi singkat oral (dan visual yang jika sesuai) ringkasan laporan itu. laporan dikirim pada akhir presentasi, ketika tunduk pada diskusi bebas
  • 26. CHECK LIST PERTIMBANGAN AWAL PEMBUATAN PROPOSAL 1. Apa yang harus diatur dalam pencapaian yang akan datang ? (tingkat kinerja, kualitas output, produk , layanan dan kegiatan baru) 2. Bagaimana situasi yang akan datang berbeda dengan situasi saat ini ( produk yang berbeda, layanan dan kegiatan yang berbeda) 3. Dampak apa yang akan terjadi pada akhirnya (apakah ada kemungkinan pekerja kembali melakukan hal yang sama) 4. Kesulitan apa yang akan dihadapi dalam pencapaian OFI ( penolakan pekerja, bahaya kerja, produksi berlebih, masalah bahan baku) 5. Siapa yang akan terkena dampaknya (Pekerja mau menerima, apa yang harus dilakukan untuk menyiapkan mereka, melakukan perubahan yang cocok harus dibuat di tempat lain ) 6. Kapan waktu yang terbaik untu melakukan perubahan ( Pada akhir sesi, selama waktu, selama waktu liburan, pada saat tutup buku, pada awal tahun kalender,
  • 27. BERFIKIR KREATIF Berfikir kreatif adalah sebagai hal yang berhubungan dengan sesuatu atau ide-ide yang sebelumnya tidak berhubungan. tujuannya adalah, untuk menemukan atau mengembangkan beberapa hal baru. Lima tahap dalam proses berfikir kreatif, dan semua harus dilakukan secara sadar untuk mendapatkan hasil terbaik 1. Persiapan: mendapatkan semua fakta yang diketahui; menerapkan konvergen (analitis) berfikir sejauh mungkin; mendapatkan masalah didefinisikan dengan cara yang berbeda. 2. Upaya: berpikir berbeda, yang akan menyebabkan baik untuk solusi yang mungkin atau frustraction (frustraction merupakan fitur penting dalam tahap usaha dan dalam proses berfikir kreatif penuh itu biasanya diikuti dengan memproduksi ide-ide benar-benar baik.). 3. Inkubasi: meninggalkan masalah dalam pikiran bawah sadar seseorang sementara satu mendapat dengan hal-hal lain. ini juga memberikan waktu untuk penghambatan dan emosional blok untuk ide-ide baru untuk melemahkan, dan memberikan kesempatan untuk mengambil ide-ide tambahan dari apa yang dilihat atau di dengarnya untuk sementara. 4. Wawasan; kilatan pencahayaan yang memberikan jawaban dan mengarah ke solusi yang mungkin dari masalah. 5. Evaluasi: menganalisa semua ide yang diperoleh dalam tiga tahap terakhir sehingga untuk menemukan solusi yang mungkin
  • 28. Pembuatan kontrak kerja Bentuk-bentuk kerjasama meliputi antara lain : • Surat perjanjian kerjasama • Surat kontrak kerja • Persetujuan lisan
  • 29. II MENGIDENTIFIKASI PERMASALAHAN Identifikasi Masalah merupakan suatu tahap permulaan dari penguasaan masalah di mana objek dalam suatu jalinan tertentu dapat kita kenali sebagai suatu masalah (Suriasumantri, 2001: 309). Dan menurut Amien Silalahi, (2003: 21), identifikasi masalah artinya usaha mendaftar sebanyak-banyaknya pertanyaan terhadap masalah yang terjadi yang sekiranya dapat dicari jawaban melalui penelitian 1. Permasalahan manajemen 2. Menggali permasalahan (diagnosa) 1. Permasalahan Manajemen Permasalahan didefinisikan sebagai penyimpangan antara apa yang seharusnya dengan apa yang sebenarnya terjadi dan ini disebut kesenjangan Kesenjangan dibagi dalam tiga kategori yaitu : a. Kesenjangan yang sudah diketahui b. Kesenjangan yang belum diketahui c. Kesenjangan yang tidak diketahui
  • 30. a. Kesenjangan dikatakan sudah diketahui apabila penyimpangan antara yang telah ditargetkan dengan apa yang telah terjadi telah dapat diantisipasi oleh pihak perusahaan. b. Kesenjangan dikatakan belum diketahui apabila target belum ditentukan oleh perusahaan, maka selama pelaksanaan konsultansi, pihak konsultan seharusnya dapat menetapkan target dan menyusun rencana untuk menjaga kemungkinan pelaksanaannya jauh menyimpang dari yang ditargetkan. c. Kesenjangan tidak diketahui apabila manajer merasa bahwa di dalam perusahaannya banyak yang perlu diperbaiki tetapi manajer tidak mampu
  • 31. Permasalahan manajemen diklasifikasikan sebagai berikut : a. Permasalahan pemeliharaan b. Permasalahan perbaikan c. Permasalahan pembaharuan a. Permasalahan pemeliharaan terutama menyangkut pencegahan (preventive) timbulnya permasalahan baru, atau dengan perkataan lain permasalahan yang menyangkut kegiatan pemeliharaan agar segala sesuatunya berjalan dengan normal atau stabil baik dari segi efisiensi, efektivitas, maupun mutu pengadaan, proses produksi maupun pemasaran. Permasalahan ini menghendaki adanya tindakan cepat sebelum terjadi masalah.
  • 32. b. Permasalahan perbaikan/peningkatan adalah permasalahan yang menyangkut tindakan memulihkan keadaan / kondisi sesudah terjadi masalah misalnya memperbaiki kerusakan mesin. c. Permasalahan pembaharuan (inovasi) adalah permasalahan yang menyangkut investasi baru atau pengembangan teknologi canggih misalnya Robotisasi mesin.
  • 33. 2 Menggali permasalahan (diagnosa) Menggali permasalahan tidak berarti hanya usaha menemukan permasalahan, akan tetapi mencari dan menganalisis akar atau penyebab timbulnya permasalahan supaya dapat dikembangkan cara penanggulangannya. Bisa saja terjadi bahwa yang dianggap permasalahan sebenarnya hanya merupakan akibat dari satu sebab yang sulit diungkap (tersembunyi) dan bisa juga sebagai akibat beberapa sebab atau resultant. Dalam hal ini fungsi diagnosa adalah menemukan permasalahan yang sebenarnya. Oleh karena itu maka konsultan dianjurkan untuk melakukan diagnosa dengan teliti dan menggunakan alat diagnosa yang tepat agar jangan salah mendiagnosa yang menyebabkan hal-hal yang fatal dikemudian hari pada waktu pelaksanaan pemecahan permasalahan.
  • 34. Bagi konsultan yang sudah pengalaman, mungkin hanya dengan mengamati kondisi di perusahaan sudah dapat mencium gejala-gejala permasalahan yang ada, kemudian gejala-gejala ini perlu diuji melalui pengumpulan data dan tes hipotesa. Tujuan Hipotesa 1. Mencari permasalahan manajemen secara keseluruhan 2. Mencari permasalahan yang paling kritis (pada jangka pendek dan jangka panjang) 3. Menyusun saran cara penanggulangan permasalahan
  • 35. Tahapan diagnosa Sekalipun tidak selamanya sama, namun pada umumnya tahapan diagnosa adalah sebagai berikut : TAHAPAN DIAGNOSA TEHNIK ANALISIS WAKTU (HARI) Pengumpulan informasi primer (informasi kondisi lingkungan sosial ekonomi, kondisi intern) Interview, pengamatan lapangan, pengumpulan data kondisi lingkungan. 2 – 3 Analisis informasi primer Diagram sebab akibat (diagram SA), SWOT analysis 1 – 2 Penyusunan hypotesa Hypotesa dan informasi lain 1 – 2 Pengumpulan tambahan informasi Interview tambahan 1 – 2 Analisis lanjutan SWOT analisis Analisis 4 elemen Analisis kuantitatif 2 – 3 Menetapkan permasalahan Diagram SA total Mendefinisikan permasalahan Diagram SA regional penetapan 5W Menetapkan permasalahan prioritas Sensitivity analysis 2 -3 Pembuatan rekomendasi (prioritas dan alternatif) Diagram SA total dan regional, rekomendasi, analisis 4 elemen 2 – 3 Rencana Pelaksanaan Jadwal
  • 36. Pengumpulan informasi primer Jenis – jenis informasi yang perlu dikumpulkan adalah : 1. Tujuan, sasaran dan kebijakan klien 2. Kegiatan Utama top manajemen 3. Kegiatan utama unit – unit kerja 4. Sumber Daya Manusia dan manajemen 5. Sistem manajemen yang digunakan dan kerangka organisasi 6. Ciri-ciri budaya perusahaan (corporate culture)
  • 37. Teknik pengumpulan informasi 1. Wawancara (interview) 2. Pengumpulan data, laporan dan dokumen 3. Pengamatan lapangan 4. Penelitian (study) 1. Wawancara (interview) a. Susun jadwal wawancara termasuk siapa yang akan diwawancarai. b. Selidiki tugas utama yang diwawancarai kaitannya dengan atasan dan bawahannya. c. Adakan seleksi terhadap siapa yang akan diwawancarai dan tentukan berapa lama waktu digunakan. d. Susun daftar pertanyaan (questioner)
  • 38. 2. Pengumpulan data, laporan dan dokumen Data mampu menyampaikan berbagai informasi perusahaan klien kepada konsultan. Sebaiknya konsultan meminta agar data-data disiapkan sebelum proyek dimulai. Oleh karena itu konsultansi perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : a. Ketersediaan data-data yang diperlukan b. Akurasi data yang ada c. Metode pengumpulan dan pengadaan data d. Kegunaan data yang dikumpulkan
  • 39. Untuk data yang mereka sediakan perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Telusuri semua catatan, laporan dan dokumentasi yang berkaitan dengan apa yang diwawancarai. b. Adakan penyelidikan tentang contoh dari kegiatan yang dilakukannya dengan data, laporan dan dokumentasi. c. Cek ketersediaan data, laporan dan dokumentasi. d. Adakan penelitian tentang cara pengadaan data tersebut apakah sudah efisien atau tidak.
  • 40. 3. Pengamatan lapangan Melalui pengamatan lapangan konsultan akan melihat cara-cara kerja pada proses produksi yang dilakukan oleh perusahaan klien, apa fasilitas yang digunakan, bagaimana sumberdaya manusianya, seberapa efektif kegiatan produksi. Penemuan-penemuan ini akan sangat penting dalam mencari permasalahan dan menyusun rekomendasi. Akan tetapi fakta yang ditemukan melalui pengamatan lapangan kemungkinan hanya dapat menunjukkan salah satu aspek permasalahan produksi saja jika frekuensi pengamatan sangat dibatasi.
  • 41. 4. Penelitian Penelitian kerja (work study) adalah merupakan salah satu alat (tool) dalam tehnik rekayasa industri praktis (practical industrial engineering) untuk meneliti waktu pelaksanaan suatu kegiatan yang paling efisien sehingga tidak terjadi pemborosan waktu (waste). Dari data yang dikumpulkan dapat ditemukan permasalahan mengenai pemborosan waktu dan mengembangkan cara penanggulangannya melalui apa yang dikenal dengan ECRS (Eliminate, Combine, Rearrange, Simplify). Penelitian kerja (work study) meliputi : a. Penelitian metode (method study) dengan maksud menyederhanakan metoda mengerjakan kegiatan agar lebih ekonomis. b. Pengukuran waktu kerja (time study) yaitu tehnik mencatat waktu dalam mengerjakan suatu elemen kerja guna mengetahui waktu yang digunakan sebenarnya dan waktu yang bukan nilai tambah (non value added work).
  • 42. Macam dan Kegunaan Metode Pengumpulan Data 1. Macam-macam Metode Pengumpulan Data a. Metode Kualitatif b. Metode Kuantitatif c. Metode Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif. 2. Kegunaan Metode Pengumpulan Data Metode Kualitatif, untuk mengukur sejauh mana manfaat dari fasilitas latihan, proses pembelajaran, isi program pelatihan (kurikulum/silabus), perilaku peserta pelatihan, pendapat peserta terhadap pelatihan yang diikutinya dengan cara melakukan observasi, wawancara, dan mempelajari himpunan dokumen. Metode Kuantitatif, untuk mengukur jumlah dengan cara melakukan tabulasi, tes,daftar cek, dan himpunan dokumen Metode Gabungan Kualitatif dan Kuantitatif, untuk memperoleh data kualitatif dan kuantitatif dengan cara melakukan mempelajari dokumen, menyampaikan kuesioner, tes, menggunakan cek lis, pengamatan langsung, dan wawancara.
  • 43. Cara Menyiapkan Metode Pengumpulan Data Berdasarkan macam dan kegunaan metode pengumpulan data di atas maka ketiga metode tersebut perlu digunakan untuk memperoleh data dalam rangka penyiapan informasi dan laporan pelatihan. Dengan demikian, macam-macam alat pengumpulan data yang perlu disiapkan tentunya mengacu pada setiap macam metode pengumpulan data tersebut. Ada pun alat pengumpulan data yang perlu disiapkan sebagai berikut: 1. Himpunan Dokumen a. Mencatat dokumen apa saja yang diperlukan b. Menghubungi bagian tempat dokumen-dokumen tersebut disimpan c. Mengambil dokumen dari tempat penyimpanan
  • 44. 2. Kuesioner a. Memahami pedoman membuat kuesioner sebagai berikut: Kuesioner hendaknya memiliki pengantar, petunjuk mengisi jawaban, stem dan opsi Ciri-ciri kuesioner yang baik: 1) Stem ditulis dengan menggunakan kata-kata, istilah, atau kalimat yang jelas, tegas, sederhana, sopan, dan mudah dimengerti oleh responden 2) Setiap stem dikemukan secara khusus, mengandung satu pengertian sehingga tidak rancu bagi responden 3) Setiap pertanyaan/pernyataan tidak mengandung unsur sugesti sehingga responden seakan-akan merasa diarahkan untuk memilih suatu jawaban tertentu 4) Opsi dikemukakan dengan tegas, mengandung daya pembeda yang jelas antara satu pilihan yang satu dengan pilihan yang lainnya, setiap pilihan jawaban berdekatan atau serumpun dan homogen 5) Format dan isi kuesioner menarik perhatian responden.
  • 45. b. Mengetahui siapa yang akan menjadi responden atau sasaran kuesioner dan dalam hal apa c. Menetapkan poin-poin yang akan diperoleh datanya d. Menetapkan pola pengolahan datanya e. Menjabarkan poin-poin yang sudah ditetapkan ke dalam kalimat pernyataan atau pertanyaan. f. Mengujicobakan kepada orang lain terlebih dahulu sebelum digunakan kepada responden untuk mendapatkan tingkat reliabilitas dan validitas materi kuesioner. g. Lakukan perbaikan berdasarkan hasil uji coba. 3. Wawancara/Interview : merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai.
  • 46. III ANALISIS Tujuan dari analisis adalah untuk menyusun hipotesa Hipotesa dapat disusun sebagai anggapan permasalahan berdasarkan analisis data yang sudah ada dan seharusnya tidak dianggap sebagai masalah yang sebenarnya. Pada saat yang sama dapat disusun beberapa hipotesa lain sebagai alternatif pada hipotesa pertama. Dalam hal ini disarankan agar menyusun hipotesa dengan menggunakan diagram sebab akibat. 1. Membuat hipotesa berdasarkan : a. Quick Performance Analyisis dan Quick Manjemen Analysis dan Check List b. Trend analysis dan Comparative Analysis c. Evaluasi konsultan 2. Informasi tambahan Untuk mendukung atau merubah hipotesa, diperlukan informasi tambahan pada hal-hal tertentu. Proses setelah penyusunan hipotesa, yaitu meminta klien mengembangkan ide atau tanggapan.
  • 47. 3. Analisis lanjutan Setelah memperoleh informasi tambahan dan atau wawancara tambahan, maka perlu dilakukan analisis yang lebih rinci terhadap informasi. a. Analisis produktivitas Input analisis : Internal analisis Output analisis : Dari sudut pandang pelanggan, hubungan pelangggan dan pesaing. QPA dapat digunakan sebagai alat analisa b. Analisis ancaman dan peluang (threat and opportunity) Ancaman dan peluang dianalisa berdasarkan kondisi lingkungan sosial ekonomi yaitu kondisi pasar, pesaing dan teknologi baru. Contoh ancaman : Menurunnya permintaan pasar sebesar 6% selama tiga tahun berturut – turut ; anjloknya harga pasar untuk bahan – bahan export sebesar 12%, sebagai akibat turunnya kurs rupiah. Contoh peluang : Meningkatnya permintaan pasar sebesar 7%, 12% dan 14 % pada tahun 1996, 1997 dan 1998 yang lalu ; meningkatnya porsi pemasaran (market share) sebesar 5% dengan profitabilitas 90%.
  • 48. 4. Analisis kelemahan dan kekuatan (weakness and strength analysis) Kelemahan dan kekuatan lebih cenderung digunakan untuk menganalisa kondisi dalam perusahaan seperti kemampuan manajemen, sistem manajemen, struktur kuat, tidak dapat membangun suatu sistem manajemen yang kuat dalam mencapai tujuan yang baru. Oleh karena itu, maka pendekatan analisapada tiga elemen (Sumber Daya Manusia, struktur organisasi, dan sistem manajemen) berbeda dengan pendekatan analisa budaya perusahaan. Organisasi Proses pengambilan keputusan; Pelimpahan wewenang dan tanggung jawab; Arus informasi manajemen dan supervisi; Sumber Daya Manusia Motivasi, pola pikir (attitude) dan pengambilan resiko; Kesadaran mengadakan pembaharuan; Kreativitas; dan Kemampuan membaca masa depan
  • 49. Sistem Manajemen Tingkat pemakaian komputer; Sistem efisiensi dan efektivitas;dan Fleksibilitas sistem Budaya perusahaan Hubungan budaya dengan tiga elemen lainnya; Semangat pebaharuan; Jiwa kewirausahaan; Perlakuan terhadap pekerja; Fleksibilitas terhadap perubahan; Gaya kepemimpinan; Cara berkomunikasi ; Proses pengambilan keputusan ; Cara penilaian / penghargaan ;
  • 50. 5. Teknik Analisis a. Stratifikasi data menurut unit organisasi, waktu, lama, kuantitas, nilai, produk, bahan, proses, mesin fasilitas, lokasi, system. Contoh : Penjualan menurut jenis produksi, daerah pemasaran dan menurut cabang perusahaan. b. Melalui grafik. Memvisualisasikan data Contoh : Radar chart, histogram, Bar chart, dll c. Analisis secara sistematis Contoh : Nilai tambah / jumlah tenaga kerja = (Nilai Tambah / Sales) X ( Sales / Jumlah tenaga kerja ) d. Analisis hubungan (relation analisis) Diagram arus (flow diagram) Diagram sebab akibat (SA) Diagram SA total
  • 51. 6. Menetapkan / Mendifinisikan Permasalahan permasalahan dapat ditetapkan/didefinisikan berdasarkan analisis diagram sebab akibat. Pendefinisian permasalahan dipengaruhi oleh tujuan dan ruang lingkup diagnosa. Permasalahan hendaknya didefinisikan menurut permasalahan yang sudah ada dan permasalahan yang akan datang. Untuk memudahkan mendefinisikan permasalahan dengan jelas dan mudah maka lebih baik menggunakan pendekatan 5W. what : Apa permasalahan yang dihadapi ? Dalam memberikan nama permasalahan gunakanlah kata sifat dan kata keterangan. Where : Dimana ada permasalahan ? Di Unit organisasi mana ? di level manajemen mana ? di kondisi lingkungan yang mana ? Who : Siapa yang ada permasalahan ? Pengusaha , executive, manajer, staff spesialis, supervisor, pekerja (tidak harus menunjuk ke pribadi) When : kapan permasalahan terjadi ? Sering mempunyai imterval, atau tidak menentu, apakah permasalahan terjadi mempunyai hubungan dengan waktu tertentu ? Why : Mengapa permasalahan terjadi ? Sebab permasalahan, hubungan sebab akibat, sebab permasalahan langsung (immediate) atau tidak langsung (remote).
  • 52. 7. Menetapkan Prioritas Permasalahan Untuk menentukan prioritas permasalahan digunakan analisa kepekaan (sensitive analisys). Setiap permasalahan diadakan analisa sensitivitas untuk mengukur tingkat kontribusinya pada hal – hal tertentu untuk diadakan perbaikan, seperti penekanan biaya produksi barang A. semua hasil analisa senstivitas seharusnya dibuat berdasarkan cara pandang perusahaan klien secara keseluruhan. Sasaran yang akan dicapai hendaknya diuraikan dengan jelas sebelum memulai analisa sensitivitas. Sebagai contoh : peningkatan produksi barang tidak sama dengan peningkatan produktivitas Beberapa contoh : Sensitivitas biaya (profibilitas), sensitivitas produktivitas (input dan output), Sensitivitas tujuan organisasi.
  • 53. IV MEMBUAT REKOMENDASI (PROPOSAL) Rekomendasi atau proposal merupakan petunjuk kemana arah perbaikan akan dilaksanakan, berapa lama waktu digunakan, bagaimana cara melaksanakan perbaikan tersebut. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam membuat rekomendasi : 1. Apa kira-kira pemecahan untuk permasalahan tersebut? Pemecahan permasalahan kadang-kadang dipengaruhi oleh pemberian definisi pada permasalahan tersebut. Seorang konsultan barangkali menggunakan kata sifat (adjective) untuk menjelaskan permasalahan menurut pemahamannya sendiri. Ketika akhirnya tim mengetahui bahwa ada yang tidak sesuai (konsisten) dengan substansi permasalahan maka pelaksanaan pemecahan oleh tim menjadi tidak konsisten pula.
  • 54. Contoh: Penggunaan kata sifat; tingginya rasio kerusakan, tidak efisiensinya sistem. Karena fungsi manajemen saling berkaitan satu sama lain maka pemecahan masalah pada satu bidang saja tidak akan dapat menyelesaikan permasalahan, juga dikarenakan bahwa penyebab permasalahan ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Untuk hal ini maka pendekatan pemecahan permasalahan harus dari berbagai aspek manajemen secara keseluruhan (comprehensive). Contoh: Penyebab langsung; kerusakan hasil akhir produksi adalah karena tidak baiknya bahan dari pemasok (supplier). Penyebab tidak langsung; kerusakan hasil akhir produksi adalah kapasitas alat pasok (vender) tidak stabil. Sangat dianjurkan untuk menggunakan diagram sebab akibat total dalam membuat rekomendasi, sebab dari diagram sebab akibat total tersebut mudah melihat penyebab utama, langsung dan tidak langsung sehingga mudah mencari cara pemecahan. Karena diagram sebab akibat dapat mengungkapkan penyebab-penyebab ganda yang saling berkaitan maka akan mudah pula mengembangkan pemecahan ganda (multi-solution). Agar pemecahan masalah ini lebih mantap, maka perlu didukung dengan analisa sensitivitas.
  • 55. 2. Apa hasil akhir nyata (tangible) dan hasil akhir tak nyata (intangible) yang diharapkan akan dapat dicapai? Untuk menjelaskan hasil akhir dapat menggunakan grafik proyeksi, lebih dianjurkan menggunakan proyeksi data keuangan, sedangkan untuk menjelaskan keuntungan atau hasil akhir yang tidak nyata dengan menggunakan perbandingan. Hasil-hasil yang akan dicapai sebaiknya diuraikan berdasarkan hasil akhir jangka pendek dan jangka panjang. Contoh: Hasil nyata : Profitabilitas, produktivitas, posisi persaingan Hasil tak nyata : Efektivitas komunikasi, motivasi, moral
  • 56. 3. Apa kira-kira kesulitan yang akan muncul pada saat pelaksanaan? Dalam proses pembuatan rekomendasi konsultan hendaknya memperhitungkan segala kesulitan dan hambatan yang bakal muncul pada waktu pelaksanaan nantinya. Hambatan mungkin muncul dalam hal; budaya perusahaan, sumberdaya manusia, sistem manajemen dan struktur organisasi diluar masalah teknis dan ekonomi. Para pekerja tidak mau sama sekali melakukan perubahan cara kerja adalah merupakan hambatan yang berat, mungkin sebagian dari para pekerja segan melakukan rekomendasi karena menganggap bahwa beban pekerjaan meraka akan bertambah. hendaknya konsultan dan klien dapat memisahkan mana pekerjaan yang sulit dan mana yang mudah untuk dilaksanakan.
  • 57. 4. Rencana pelaksanaan Dalam rekomendasi perlu dicantumkan rencana pelaksanaan seperti jadwal. Suksesnya pelaksanaan lebih banyak dipengaruhi oleh klien. Rekomendasi yang diajukan konsultan merupakan rencana kegiatan yang akan datang dengan perkiraan bahwa klien beserta staff akan berpartisipasi penuh. Perkiraan ini dilakukan oleh konsultan berdasarkan analisa kondisi lingkungan sosial ekonomi. Untuk menjamin suksesnya pelaksanaan rekomendasi ini maka konsultan harus meminta partisipasi klien dalam hal-hal berikut ini: a. Persiapan Pembuatan Jadwal Untuk memulai perubahan diperlukan banyak pengorbanan tenaga, tanpa cukup tenaga maka boleh dikatakan rekomendasi tak dapat dilaksanakan sama sekali. Penyusunan jadwal merupakan sebagian dari tenaga. Merupakan hal yang normal apabila klien meminta waktu lebih panjang dari pada apa yang seharusnya menurut konsultan. Namun demikian konsultan harus menyusun jadwal berdasarkan perkiraan kondisi ekonomis.
  • 58. b. Menetapkan Tanggung Jawab Sebagai konsekuensi pelaksanaan adalah pembagian tugas yang menuntut tangung jawab masing-masing staff pada perusahaan klien. Sudah tentu tanggung jawab ini merupakan tanggung jawab tambahan diluar dari btanggung jawab mereka sehari-hari pada waktu yang lalu kecuali kalau dibentuk tim sehingga terhindar dari pemberian tanggung jawab yang berlebihan. c. Pematauan (Monitoring) Pada saat peluncuran program pelaksanaan, konsultan harus senantiasa siap memberi bantuan kepada staff perusahaan klien yang meminta pertolongan apabila mereka memang kesulitan. Konsultan harus sesering mungkin melakukan pemantauan pada setiap tahap pelaksanaan.
  • 59. V PENULISAN LAPORAN Selain sebagai cara penyampaian informasi, laporan mempunyai fungsi yang sangat berarti bagi pihak klien dimana mereka dapat lebih merasakan dampak hasil kerja konsultan selama proses konsultan dilaksanakan. Laporan yang baik dapat meningkatkan reputasi konsultan secara meluas terutama apabila pertemuan orang-orang dari perusahaan klien dengan konsultan sangat terbatas maka laporan dapat merupakan alat komunikasi vital yang sangat berpengaruh pada masa yang akan datang Informasi yang disampaikan melalui laporan hendaknya jangan hal-hal yang bukan merupakan hal yang baru tetapi hal yang penting saja seperti: 1. Fakta baru yang ditemukan untuk pertama kalinya 2. Penemuan fakta yang sangat dominan diantara fakta-fakta yang sudah diketahui 3. Penemuan hubungan sebab akibat yang belum diketahui sebelumnya 4. Pemecahan permasalahan. Bahan Pengecekan Tujuan dan pentingnya Laporan 1. Mengapa perlu menusun laporan ? 2. Apa hasil-hasil yang ingin dicapai melalui laporan ? 3. Adakah cara yang paling baik untuk mencapai tujuan tersebut ? 4. Apakah tepat waktu menyusun laporan sekarang ?
  • 60. Susunan Laporan Isi laporan hendaknya disusun menurut urutan yang baik sehingga benar-benar menjadi sebuah laporan untuk ditanggapi oleh pembaca. Sekalipun pembuat laporan menghendaki agar penerima laporan membaca dari awal sampai akhir, namun hal tersebut tidak bisa dijamin. Pada bagian-bagian yang diperkirakan menerima laporan tidak mau membaca, dibutuhkan suatu urutan yang menarik perhatian. Untuk mengatasi hal ini perlu dibuat berupa executive summary dan daftar isi berbagai kesimpulan laporan keseluruhan . Susunan isi laporan menurut logika yang baik dengan pemberian nomor pada judul dan sub judul lebih baik dengan cetakan yang berbeda.
  • 61. STRUKTUR KAIZEN DI PERUSAHAAN Kaizen adalah kunci untuk mewujudkan struktur perusahaan yang kuat dan berdaya saing HIGH PRODUCTIVITY ADVANCED IPI ISO TQC TQM TPM JIT BSC SIX SIGMA Dll PRACTICAL INDUSTRIAL ENGENEERING (IE) BASIC IPI 5 S GOOD HOUSEKEEPING Struktur Peningkatan Produktivitas dan Kualitas FOUNDATION
  • 62. PROFIT VS VALUE ADDED Profit: Fokus jangka pendek , Tradisional bisnis Secara tradisional, laba adalah indikator kunci kinerja. Untuk meningkatkan laba, perusahaan dapat meningkatkan penjualan atau mengurangi upah dan biaya operasilainnya. Namun, jika upah dikurangi, akan sulit untuk menarik dan mempertahankan karyawanyang baik. Perusahaan akan menderita dalam jangka panjang.
  • 63. NILAI TAMBAH/ VALUE ADDED Nilai tambah: fokus jangka panjang yang Berkelanjutan Hal ini lebih berkelanjutan bagi perusahaan untuk fokus pada nilai tambah, bukan hanya keuntungan. Nilai tambah adalah nilai yang diciptakan oleh perusahaan dan karyawan. Ini adalah perbedaan antara apa yang pelanggan bayar kepada perusahaan (penjualan) dan apa perusahaan bayar kepada pemasok eksternal (biaya operasi lainnya).
  • 64. Untuk meningkatkan nilai tambah, perusahaan dapat meningkatkan penjualan atau mengurangi biaya operasional lainnya. Ketika nilai tambah meningkat, baik keuntungan dan upah dapat meningkat seiring waktu. Karyawan akan termotivasi untuk bekerja untuk mencapai tujuan perusahaan.
  • 65. Manusia adalah sumber penting untuk setiap perusahaan, dan potensi mereka harus dimaksimalkan. Untuk mengetahui seberapa efisien dan efektif karyawan dalam menghasilkan nilai, perusahaan dapat mengukur nilai tambah per karyawan. Pada saat yang sama, perusahaan dapat mengukur laba per karyawan dan upah per karyawan.
  • 66. KUALITAS HIDUP YANG LEBIH BAIK PENINGKATAN STANDAR HIDUP PENINGKATAN PDB/PDRB PERLUASAN KESEMPATAN KERJA PRODUKTIVITAS MENINGKAT PENAMBAHAN KAPITAL PERTUMBUHAN TOTAL FAKTOR PRODUKTIVITAS KUALITAS TENAGA KERJA KUALITAS KAPITAL DAN SISTEM Input Kuantitatif Input Kualitatif
  • 67. PIDATO PRESIDEN RI DESEMBER 2012 PROGRAM MP3EI 2011-2025 DAN MP3KI 2012-2025 • MENGARAHKAN PENCIPTAAN KESEMPATAN KERJA 1 JUTA NETTO UNTUK PROGRAM 2013. • DENGAN PRINSIP TETAP MEMPERTAHANKAN KESEMPATAN KERJA YANG SUDAH ADA , DENGAN MENGHINDARI PENUTUPAN USAHA DAN PHK DENGAN MOMENTUM PERTUMBUHAN EKONOMI DIATAS 6% DAN INDIKATOR-INDIKATOR EKONOMI MAKRO LAINNYA YANG MENUNJUKKAN KINERJA YANG BAIK. • DITEMPUH BUKAN DENGAN CARA-CARA BUSINESS AS USUAL TETAPI MELALUI TEROBOSAN YANG MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET 1 JUTA NETTO DENGAN NOT BUSINESS AS USUAL. 67
  • 68. PERATURAN PEMERINTAH NO.33 TAHUN 2013 TENTANG PERLUASAN KESEMPATAN KERJA
  • 69. PERUSAHAAN PEKERJA PELANGGAN • Peningkatan Profit • Deviden • Peningkatan Kesejahteraan/ upah • Jamsos • Barang/jasa kualitas lebih baik • Harga murah TARIK MENARIK KEPENTINGAN
  • 70.
  • 71. SEMUA INGIN LEBIH BAIK PERUSAHAAN PEKERJA PELANGGAN PRODUKTIVITAS
  • 73. BENTUK DAN JENIS “GAPS” DIPERUSAHAAN DAYA SAING DAN PRODUKTIVITAS RENDAH Product Quality Cost Delivery Safety Morale KREDIT BERMASALAH? NILAI TAMBAH ? UMP/UMR? PHK? KEMISKINAN? PDB ?
  • 74. PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2006 TENTANG SISTEM PELATIHAN KERJA NASIONAL BAB III PRINSIP DASAR PELATIHAN KERJA Pasal 3 Prinsip dasar pelatihan kerja adalah : a.berorientasi pada kebutuhan pasar kerja dan pengembangan SDM; b.berbasis pada kompetensi kerja; c.tanggung jawab bersama antara dunia usaha, pemerintah, dan masyarakat; d.bagian dari pengembangan profesionalisme sepanjang hayat;dan e.diselenggarakan secara berkeadilan dan tidak diskriminatif.
  • 75. Product Quality Cost Delivery Safety Morale • Komptensi • Keterampilan • Kesadaran • manajemen TNA BASED ON COMPETENCY PROGRAM PELATIHAN DAN KONSULTANSI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS Product Quality Cost Delivery Safety Morale KEBUTUHAN PELATIHAN BERDASARKAN KOMPETENSI PEKERJA