Modul ini membahas tentang pengembangan usaha dan evaluasi kegiatan usaha. Terdapat beberapa jenis pengembangan usaha seperti vertikal dan horizontal. Dibahas pula unsur-unsur, aspek, dan tingkatan dalam pengembangan usaha. Evaluasi usaha bertujuan untuk mengetahui kemajuan dan perbaikan yang dapat dilakukan, serta dilakukan secara berkala menggunakan rasio-rasio keuangan.
2. Penilaian terhadap perkembangan usaha
1.Defenisi Pengembangan Usaha
Pengembangan Usaha merupakan tanggung jawab para pengusaha yang
memerlukan pandangan yang maju,dukungan,dan juga daya cipta.Dalam mengembangkan
usahanya para pengusaha di tuntut untuk bisa melihat peluang yang orang lain tak bisa
melihatnya,tak bisa mengambil peluang serta mengawali dan menjalan kan Usaha nya
dengan baik.
2.Jenis Pengembangan Usaha
Munurut Subagyo (2008) terdapat dua jenis pengembangan Usaha, yaitu :
a. Pengembangan Vertikal adalah Pengembangan Usaha dengan cara menciptakan inti
usaha baru yang masih berkaitan dengan usaha utama secara langsung.
b. Pengembangan Horizontal adalah pengembangan usaha baru dengan tujuan
menguatkan usaha utma agar memperoleh keunggulan koperatif yang tak berkaitan
dengan bisnis inti secara line.
3. UNSUR-UNSUR DALAM PENGEMBANGAN
USAHA
a. Unsur yang berasal dari dalam (pihak internal) Unsur
pengembangan usaha dari pihak internal, sebagai berikut.
b. 1)Adanya niat dari pengusaha/wirausaha untuk mengembangkan
usahanya menjadi lebihbesar.
c. 2) Mengetahui teknik memproduksi barang, seperti berapa banyak
barang yang harusdiproduksi, cara apa yang harus digunakan untuk
mengembangkan barang/produk, dan lain-lainb. Unsur dari pihak
luar (pihak eksternal)Unsur dari pihak luar dalam pengembangan
usaha, sebagai berikut.
d. 1) Mengikuti perkembangan informasi dari luar usaha.
e. 2) Mendapatkan dana tidak hanya mengandalkan dari dalam,
misalnya meminjam dari pihak luar.
f. 3) Mengetahui kondisi lingkungan sekitar yang baik/kondusif
untuk usaha.
4. Aspek yang perlu di perhatikan dalam pengembangan
usaha
Aspek strategi
Aspek manajemen
pemasaran
Contoh : menembus dan menguasai
pangsa pasar,mengolah situasi /
peluang pasar yang ada dengan
telitih,memasarkan produk dengan
jaringan yang luas seperti import
produk ke luar Negeri.
Contoh : meneliti jenis usaha baru dengan
penekanan pada mengidentifikasi kan
kesenjangan (yang ada /di harapkan) oleh
konsumen.
Aspek penjualan
Contoh : memberikan saran tentang perancangan dan menegakkan
kebijakan penjualan dan proses tidak lanjut penjualan,banyak volume
produk yang akan di jual,tingkat keamanan dalam proses penjulan
barang,atau menjual produk dengan harga yang terjangkau,dan memiliki
kualitas yang baik.
01 02
03
*
5. Hal yang harus di perhatikan
dalam pengembangan usaha
Langkah yang harus di lakukan oleh pelaku bisnis
adalah melakukan ekspansi atau memperbesar/
memperluas jaringan usaha & Ekspansi bisnis juga
di perlukan untuk efisiensi dalam menambah
keuntungan usaha
6. Hal yang perlu di perhatikan melakukan
ekspansi bisnis
Jangan
berlebihan
Membuat
perencanaan
Mendengar saran
dari ahli
*
*
Merancang jadwal
manajemen dalam
proyek ekspansi
*
Umumkan
ekspansi yang
sudah di lakukan
Informasikan
pada
konsumen
*
*
7. Tingkatan dalam pengembangan usaha
Tingkat produk
Tingkat perkembangan usaha produk, yaitu perkembangan
incremental, artinya perkembangan yang meningkatkan
fungksi yang ada platfrom atau teknologi, sementara
pengembangan terputus –putus merupakan pengembangan
yang benar benar hal yang baru di kembangkan dari awal.
TINGKAT PORPORASI
Apabila organisai harus memutuskan apakah akan membuat atau menbeli kompetensi
organisasi tertentu, hal ini berarti perusahaan membutukan bidang pengembangan
bisnis perusahaan.
Tingkat komersial
1. Tingkatan pertama adalah penyelidikan awal yang berarti
beburu pelangan baru di segmen pasar yang baru.
2. Tingkat berikutnya yaitu menyusun organisasi penjualan
terdiri atas mitra, agen dan distributor.
3. Terkahir tingkat pengembangan yaitu rantai nilai di mana
tigkat usahanya penawaran produk secara keseluruhan.
8. Kategori
produk baru
Kategori produk baru yang perlu di lakukan
pengembangan usaha yaitu
a. Benar-benar baru
b. Lini produk baru
c. Tambahan untuk lini produk yang sudah ada
d. Perbaikan atau revisi dari produk yang ada
e. Reposisi
f. Penurunan biaya
9. Analisis masalah dan solusi dalam
mengembangkan usaha
Kesulitan memasarkan produk dapat
berakibat lebih nya penyimpanan produk
di Gudang/over produk.
Ini merupakan faktor yang sangat vital dalam
proses pengembangan usaha. Jika tidak ada
bahan baku, maka akan dipastikan perusaahan
tidak bisa melakukan kegiatan usaha nya.
Para pengusaha bersaing dengan pengusaha
lainnya jika tidak di antisipasi, maka
pengusaha yang kalah bersaing akan
mengalami gagal produk.
Kurangnya permodalan karena pada
umumnya usaha kecil dan menengah
merupakan usaha perorangan atau
perusahan yang sifatnya tertutup.
1. Faktor kurangnya
permodalan
2. Kesulitan dalam pemasaran
produk
3. Persaingan usaha
yang semakin ketat
4. barang baku
10. Ketersediaan bahan baku
Tersedianya bahan baku yang cukup merupakan faktor
penting guna menjamin kelancaran proses
produksi.Persediaan yang terlalu banyak atau
persediaan yang terlalu sedikit tidak menguntungkan
perusahaan.Kekurangan persediaan suatu produk dapat
berakibat terhentinya proses produksi dan suatu ketika
bisa mengalami kehabisan stock,bila perusahaan tidak
memiliki persediaan yang mencukupi,biaya pengadaan
darurat tentu nya lebih mahal.Sebaliknya jika
perusahaan memiliki persediaan yang cukup
besar,perusahaan dapat memenuhi permintaan
pelanggan.
11. Pengendalian persedian
Pengendalian persedian merupakan usaha yang di lakukan oleh perusaan dalam penyedian
barang barang yang di butuh kan untuk produkisi sehingga proses produksi sehingga
proses produksi berjalan dengan lancar dan mengurangi risiko yang terjadi.
a.Fungsi pengendalian persedian
1.mengantipikasi adanya keterlambatan dalam pengiriman bahan baku
2.Mengantisipasi jika ada nya pesanan barang yang salah
3.Mengantipikasi terjadinya inflasi/kenaikan harga barang secara tiba tiba
b.Metode pengendalian persedian
1. Continuous review method=posisi barang barang yang tersedia di dalam gudang di
anggap sama dengan posisi persedian barang dalam sistem deterministik
2. Periodic review method=dimana jarak waktu antara dua pesanan dalam pengendalian
persedian adalah tetap.
12. Difinisi evaluasi
Evaluasi merupakan suatu usaha untuk mengukur dan bernilai secara objektif pencapai hasil hasil yang telah di rencanakan
sebelumnya, di mana hasil evaluasi tersebut dimaksudkan menjadi upan balik untuk perencanaan yang akan di lakukan dimasa depan.
Fungsi evaluasi
a. Memberi informasi yang valid dan dapat di percaya mengenai kinerja kebijakan
b. Memberi sumbangan pada klarifikasi dan kritik terhadap nilai-nilai yang mendasari pemilihan tujuan dan target
Krakteristik evaluasi
a. Fokus nilai
b. Interdependensi fakta nilai
c. Orientasi masa kini dan masa lampau
d. kualitas nilai
ruang lingkup evaluasi usaha
13. Jenis-jenis evaluasi
A. Evaluasi pada tahap perencanaan
Hal yang patut dipertimbangkan mengenai hal ini adalah bahwa metode-metode yang ditempuh dalam pemilihan
prioritas tidak selalu sama untuk setiap keadaan, melainkan berbeda menurut hakikat dari permasalahannya sendiri.
B. Evaluasi pada tahap pelaksanaan
Pada tahap ini evaluasi adalah suatu kegiatan dengan melakukan analisis untuk menentukan tingkat kemajuan
pelaksanaan dibanding dengan rencana.
C. Evaluasi pada tahap paskapelaksanaan
Pada tahap ini yang dinilai dan dianalisis bukan lagi tingkat kemajuan pelaksanaan dibanding rencana, tetapi hasil
kegiatan tersebut sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai
14. Tujuan evaluasi usaha
A. Memberikan masukkan bagi perencanaan usaha
B. Menyajikan masukan bagi pengambil keputusan yang berkaitan dengan tindak lanjut
C. Memberikan masukan bagi pengambil putusan tentang modifikasi atau perbaikan usaha
D. Memberikan masukan yang berkenaan dengan faktor pendukung dan penghambat usaha
15. Evaluasi kelayakan usaha
Kelayakan usaha adalah untuk mengetahui sejauh mana
tingkat keberhasilan pelaksanaan proyek, apakah proyek
tersebut berjalan sesuai rencana dan akan memberikan hasil
seperti yang diharapkan’
A. Kegunaan evaluasi kelayakan usaha
1. Memandu pemilik dana untuk mengoptimalkan pengunaan
dana yang dimilikinya.
2. Memperkecil risiko kegagalan investasi dan bisa
memperbesar peluang keberhasilan investasi yang
bersangkutan.
B. Tahap-tahap evaluasi kelayakan usaha
1. Analisis aspek dasar dilakukan karna tidak ada proyek
bisnis yang berhasil tanpa adanya permintaan atas barang
atau jasa yang dihasilkan oleh proyek tersebut.
2. Analisis aspek teknis yaitu menentukan jenis teknologi
yang paling sesuai dengan kebutuhan usaha yang dikaji
3. Analisis aspek finansial digunakan untuk mengetahui
karakteristik finansial dari suatu perusahaan melalui
data-data akuntansinya. Karenanya terdata-data finansial
tersebut dapat ditentukan prospeknya di masadepan.
Untuk menentukan suatu investasi layak atau tidak dan
untuk memilih arternatif investasi yang ditawarkan,
diperlukan suatu dasar bagi pihak pengambil keputusan
untuk melakukan evaluasi investasi.
16. Jenis jenis rasio keuangan
1.Rasio Likuiditas
4.Rasio rentabilitas
rasio yang digunakan untuk mengukur [profit] yang diperoleh
dari modal yang digunakan untuk operasi
tersebut/kemampuan perusahaan untuk memperoleh
keuntungan.
5.Rasio profitabilitas
profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan, baik dihubungkan dengan
penjualan, maupun dihubungkan dengan aktiva yang
menghasilkan keuntungan tersebut atau di hubungkan dengan
modal sendiri.
kemampuan perusahaan untuk dapat Likuiditas
merupakan emahami/mengembalikan kewajiban-kewajiban
keuangan jangka pendek
2.Rasio solvabilitas/rasio leverage
solvabilitas merupakan kemampuan perusahaan untuk
melunasi semua hutang-utangnya pada saat jatuh tempo.
Apabila perusahaan tersebut memiliki aktiva yang cukup
atau lebih melunasi hutang-hutangnya, maka perusahaan
tersebut di katakan solvable. Jika tidak, maka perusahaan
tersebut dikatakan insovable.
3.Rasio aktivitas
aktivitas dicerminkan oleh frekuensi dana yang
tertanam dalam suatu aktiva, berputar selama satu
periode tertentu. Semakin tinggi frekuensi perputaran
dana selama satu periode tertentu, maka semakin rendah
aktivitas keuangan dari perusahaan tersebut.
17. MONITORING DAN EVALUASI USAHA
1. jumlah harta [modal/pendapatan usaha]
2. jumlah hutang hutang pada pihak lain
3. rata rata pengeluaran dalam sebulan
4. pendapatan bersih yang diperoleh setiap bulan
B. Kemajuan atau kemunduran usaha
setelah mengetahui posisi keuangan, selanjutnya
pada saat awal menjalankan usaha dengan
setelahnya [biasanya dengan jangka waktu
pembandingan yang waktunya dapat ditentukan
sendiri, misalnya tiga bulan, enam bulan, atau satu
tahun sekali setelah usaha berjalan].
C. Pikirkan target usaha selanjutnya
evaluasi usaha juga bisa dimanfaatkan sebagai
bahan untuk mencapai perencanaan target
pertumbuhan usaha selanjutnya. Jika hasil usaha
sudah menunjukkan pertumbuhan usaha yang
mengalami kenaikan, tentu bukan sebagai bahan
berpuas diri, justru menjadi bahan untuk mencapai
target dan strategi yang baru.
posisi keseluruhan usaha digunakan untuk mengetahui
seberapa jauh pencapaian hasil dari keseluruhan usaha.
A. Posisi keseluruhan usaha
18. Waktu yang tepat melakukan evaluasi usaha
.
A. .Secara rutin/berkala
Anda bisa melakukan evaluasi bulanan, triwulan, ataupun tahunan. Biasanya yang paling sering dilakukan adalah
evaluasi trivulan menyangkut evaluasi kegiatan sehari hari [seperti pendapatan dan pengeluaran]. Dan tahunan untuk
evaluasi secara lengkap yang mencukup laporan keuangan, persaingan usaha, sumber daya manusia, dan sebagiannya
evaluasi bersekala sangat baik manfaatnya , karena dengan adanya evaluasi secara rutin maka masalah masalah yang
timbul bisa lebih cepat diatasi dan peluang untuk mengembangkan bisa lebih cepat dimanfaatkan.
B. Secara isidental
Evaluasi secara isidental dilakukan setiap saat apabila (umumnya) terjadi masalah yang dirasakan cukup signifikan
pada usaha. Evaluasi seperti ini biasanya dilakukan apabila terjadi masalah atau kemunduran pada usaha evaluasi ini
sebenarnya kurang baik, karena masalahnya sudah terjadi dan tindakan pencegahan sudah tidak bisa dilakukan. Adapun
yang terpenting adalah tindakan koreksi, dengan adanya evaluasi rutin yang baik, diharapkan masalah yang mungkin
timbul bisa ditekan sehingga evaluasi insidental ini pun bisa dikurang. Agar dapat lebih terarah dalam mengolah usaha
secara sehat, langkah-langkah yang harus dilakukan secara berikut.
a. Penetapan strategi dan arah usaha
b. Mencari dan memperkerjakan tim/karyawan perusahaan dengan perencanaan sumber daya manusia yang terencana
19. Mendelegasikan tugas dan kewajiban mengelola
usaha
1. Mampu mendidik dan melatih tim/karyawan.
2. Memberi motivasi dan arah sasaran yang sama.
3. Kemampuan memperbaiki kinerja yang buruk.
4. Memelihara semangat yang tinggi pada tim/karyawan dalam situasi apa pun juga.