3. Pesan Eksternal
Legitimasi bagi para
investor, pelanggan,
pemasok, masyarakat
- - - - - - - - - - - - -
Pesan Internal
Legitimasi,
motivasi,
alokasi sumber
daya, panduan,
dasar, standar
4. MANFAAT TUJUAN DAN
LEGITIMASI
SUMBER
MOTIVASI DAN
KOMITMEN
ALOKASI
SUMBER DAYA
PANDUAN
TINDAKAN
DASAR
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
STANDAR
KERJA
RENCANA
5. PROSES PERENCANAAN PERUSAHAAN
1. Membuat Rencana
- Menentukan visi dan misi
- Menetapkan tujuan
2. Menerjemahkan Rencana
- Membuat rencana dan sasaran taktis
- Memetakan strategi
- Membuat rencana kontingensi dan
skenario
-membentuk tim intelejen
3. Merencanakan Operasi
- Membuat tujuan dan
rencana operasional
- Memilih ukuran dan target
- Menetukan tujuan abadi
- Membuat perencanaan krisis
5. Memonitor dan
Mempelajari
-mengevaluasi perencanaan
-mengevaluasi operasi
4. Melaksanakan Rencana
Menggunakan:
- Manajemen bersasaran
- Panel instrumen kinerja
-rencana sekali pakai
- Tanggungjawab
terdesentralisasi
6. TUJUAN
PERUSAHAAN
MISI
PERUSAHAAN
MISI PERNYATAAN
MISI
TUJUAN DAN
RENCANA
- TUJUAN
STRATEGIS
- TUJUAN
TAKTIS
- TUJUAN
OPERASIONA
L
- RENCANA
STRATEGIS
-RENCANA
TAKTIS
- RENCANA
OPERASION
AL
MENYELARASKAN
TUJUAN MELALUI
PETA STRATEGI
7. Meningkatkan pendapatan
di pasar dan produk baru
Memupuk budaya inovasi
dan kinerja tinggi
Membangun hubungan
baik dengan pemasok dan
mitra
Menjadi pemimpin dalam
kualitas dan keandalan
Meningkatkan biaya,
kualitas, dan fleksibilitas
operasional
Unggul dalam membuat
produk inovatif dan
peluang pasar
Mendorong pendidikan
pegawai melalui latihan
berkelanjutan
Memungkinkan
pembelajaran dan berbagi
pengetahuan secara
berkelanjutan
Meningkatkan pendapatan
di pasar yang ada
Meningkatkan
produktivitas dan efisiensi
Membangun dan
mempertahankan
hubungan baik dengan
pelanggan
Menyediakan solusi
inovatif untuk kebutuhan
pelanggan
Tujuan Kinerja
Keuangan
Tujuan Layanan
Pelanggan
Tujuan Proses
Bisnis Internal
Tujuan
Pembelajaran
dan
Pertumbuhan
8. PERENCANAAN OPERASIONAL
1. Kriteria Tujuan Efektif
2. Manajemen Bersasaran
3. Rencana Sekali Pakai dan Rencana Tetap
9. Kriteria tujuan
1. Spesifik dan terukur
2. Memiliki jangka waktu yang pasti
3. Mencaup hasil-hasil penting
4. Menantang tetapi realistis
5. Dikaitkan dengan imbalan
10. MANAJEMEN BERSASARAN
-Tujuan Strategis Korporasi
-Tujuan Departemen
-Tujuan Individu
Rencana Tindakan
Mengevaluasi Tujuan
Mengambil Tindakan
Korektif
Menilai Kinerja
11. Manfaat Manajemen
Bersasaran
Potensi Masalah
Manajemen Bersasaran
1. Upaya manajer dan pegawai
dipusatkan pada kegiatan yang
mendorong pencapaian tujuan
2. Kinerja di setiap tingkatan
perusahaan dapat ditingkatkan
3. Pegawai termotivasi
4. Tujuan departemen dan individu
selaras dengan tujuan
perusahaan
1. Perubahan yang terus-menerus
menghambat efektivitas
manajemen bersasaran
2. Hubungan buruk antara
pimpinan dan pegawai
mengurangi efektivitas
3. Tujuan strategis dapat diganti
dengan tujuan operasional
4. Organisasi dan nilai-nilai
mekanis yang menghambat
partisipasi dealam menghambat
manajemen bersasaran
5. Tugas laporan yang terlalu
banyak dapat menghambat
energi manajemen bersasaran
12. Rencana Sekali Pakai Rencana Tetap
Program :
-Rencana untuk mencapai tujuan
perusahaan sekali waktu
- Upaya besar yang bisa memerlukan
waktu beberapa tahun
- Cakupannya luas dan berkaitan dengan
beberapa proyek
Proyek :
-Juga rencana untuk mencapai tujuan
perusahaan sekali waktu
- Cakupan dan kompleksitasnya lebih
kecil, waktunya lebih singkat
- sering menjadi bagian dari program yang
lebih besar
Kebijakan:
-Cakupannya luas dan berfungsi sebagai
panduan umum dalam bertindak
- Didasarkan kepada tujuan
umum/rencana strategis perusahaan
-Menetapkan batasan dalam pengambilan
keputusan
Peraturan:
-Cakupan sempit
- Menjabarkan langkah untuk
mengerjakan suatu tindakan
- Bisa berlaku untuk situasi tertentu
Prosedur:
-Disebut juga prosedur operasi standar
- Menjabarkan dengan saksama langkah-langkah
untuk mencapai tujuan tertentu
13. MEMBUAT
PERENCANAAN DALAM
LINGKUNGAN YANG
BERGEJOLAK
PERENCANAAN
KONTIGENSI
PEMBUATAN
SKENARIO
PERENCANAAN
KRISIS
14. PERENCANAAN KRISIS
PENCEGAHAN
- Membangun hubungan
- Mendeteksi sinyal dari lingkungan
PERSIAPAN
- Membentuk tim manajer krisis dan juru bicara
perusahaan
- Membuat rencana menajemen krisis terperinci
- Membuat sistem komunikasi yang efektif
18. MEMBUAT
PERENCANAAN DI
TEMPAT KERJA BARU
MENETAPKAN
TUJUAN ABADI
UNTUK MENCAPAI
KUALITAS UNGGUL
MENGGUNAKAN
PANEL INSTRUMEN
KINERJA
MEMBENTUK TIM
INTELIJEN
19. KASUS UNTUK ANALISIS KRITIS
H.I.D
PRESIDEN
H.I.D
(BILL
COLLINS)
KEPALA
DEPARTEMEN
SDM
(KAREN SETZ)
KEPALA
PEMASARAN
(TONNY
BRIGGS)
KEPALA
OPERASIONAL
HOTEL
(DAVE KING)
AKUNTAN
(ART
JOHNSON)
20. H.I.D
KONSULTAN KEITH
HOUCK
MEMBANTU TIM
MANAJER PERUSAHAAN
HOTEL MERUMUSKAN
RENCANA STRATEGIS
21. BILL COLLINS
VS
KEPALA DEPARTEMEN SDM,
KEPALA PEMASARAN, KEPALA
OPERASIONAL HOTEL,
AKUNTAN
PENGUSULAN
PENAMBAHAN
PROPERTI H.I.D
YANG
DIUSULKAN
OLEH BILL
COLLINS TIDAK
SESUAI DENGAN
LABA YANG
DIPEROLEH
PERUSAHAAN
22. JAWABAN
1.- Adanya perbedaan pernyataan misi dan daftar properti yang
diajukan oleh para Manajer jauh berbeda dengan misi dan daftar
properti yang diajukan oleh Presiden H.I.D ( Bill Collins).
- H.I.D belum siap merumuskan rencana strategisnya
- Alasannya karena visi dan misi setiap para manajer tentang
daftar properti yang diajukan berbeda-beda dan juga berbanding
terbalik dengan daftar properti yang diajukan Bill Collins.
23. 2. Jika saya menjadi Keith Houck pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut yang
akan saya ajukan:
Dimana lokasi strategis untuk membangun hotel yang nantinya bisa
menjamin ekspektasi H.I.D?
Berapa tarif dasar untuk konsumen yang ditetapkan oleh H.I.D agar income
perusahaan naik tetapi tidak melampaui batas kemampuan konsumen ?
Properti apa yang paling diperlukan untuk menarik minat konsumen H.I.D?
Sebaiknya Keith Houck mengajukan pertanyaan menurut saran saya tadi
kepada para manajer dan dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada
para manajer oleh Keith, Keith harus mengambil keputusan dari prosentase
terbesar jawaban para manajer. Kemudian Keith menganalisis jawaban para
manajer dengan menghubungkan visi, misi, dan ekspektasi perkembangan
H.I.D kedepannya. Dan melaporkan keputusannya kepada Bill Collins agar
dipertimbangkan dengan cermat.
24. 3. Jika saya menjadi Presiden H.I.D saya akan
mengambil langkah-langakah sebagai berikut :
Memikirkan ulang pemikiran saya mengenai
pengajuan properti perusahaan yang sebelumnya
saya ajukan
Menganalisis perbandingan pengajuan properti
dari saya dengan pengajuan properti dari para
manajer yang disesuaikan dengan income
perusahaan
Membentuk visi dan misi bersama dari analisis
pengajuan properti yang dapat menunjang
ekspektasi H.I.D