Kesejahteraan Pekerja harus ditingkatkan seiring dengan kenaikan kebutuhan hidup layak, namun demikian perlu juga mengetahui bagaimana kemampuan perusahaan untuk mensejahterakan mereka, artinya dalam organisasi perusahaan kesejahteraan merupakan kebutuhan dasar bagi Pekeja, Pengusaha dan Pelanggan. untuk itu perlu dicari solusi yang dapat mengakomodir kebuthan ketiga pihak tersebut agar mereka lebih sejahtera
2. Isu Strategis Pada Abad 21
• Persaingan yang ketat-Globalization
• Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi
• Knowledge based economy
• Lingkungan – sustainable development
• Kemiskinan-kesenjangan pendapatan
• Hak asasi manusia
3. Issu Terkait Pekerja Layak
• Penurunan Tingkat Pengangguran dari 6,6% Tahun
2011 Menjadi 6,14% Tahun 2012 (BPS 2012)
• Rata-rata Upah Riil Meningkat Sebesar 10,27% dari
Tahun 2011 Sebesar Rp. 988.829,39 Menjadi
Rp. 1.121.459,57 Pada Th. 2012 (PHI Kemenakertrans)
• Pekerja Wanita dan Buruh Harian Masih Rentan dengan
kondisi Kerja Yang Buruk
• Didominasi Oleh Pekerja Sektor Informal
• Pekerja Anak Masih Menjadi Issu Besar
• Beban Pemerintah Terhadap Jaminan Sosial dan
Kesehatan Makin Meningkat
4. Tantangan di Bidang Transisi ekonomi
• Munculnya Sejumlah Industri Baru Bersamaan dengan
Penurunan Sejumlah Industri yang sudah Ada
• Restrukturisasi Menuju Ekonomi yang Ramah Lingkungan
Memerlukan Waktu yang Lama dan Komplek
• Penempatan Tenaga Kerja yang Tidak Sesuai dengan
Kompetensinya
• Adanya Kesenjangan Kompetensi yang dipersyaratkan
dalam Green Jobs
• Kebutuhan Perubahan Kompetensi yang Ramah Lingkungan
• Perusahaan, Pekerja dan Masyarakat harus Mampu
Menyesuaikan Terhadap Kondisi Ekonomi Merosot dan
Pencemaran Lingkungan
5.
6. PENINGKATAN STANDAR HIDUP
KUALITAS HIDUP YANG LEBIH BAIK
PENINGKATAN PDB/PDRB
PERLUASAN KESEMPATAN KERJA PRODUKTIVITAS MENINGKAT
PENAMBAHAN
KAPITAL
PERTUMBUHAN TOTAL
FAKTOR PRODUKTIVITAS
KUALITAS
TENAGA KERJA
KUALITAS KAPITAL
DAN SISTEM
Input Kuantitatif
Input Kualitatif
8. BAB I
DEFINISI
• Suatu kesatuan sistem insentif atau bonus dari hasil perbaikan kinerja
dengan melibatkan pekerja dari seluruh perusahaan atau sautu unit ,
sekligus untuk memotivasi keterlibatan pekerja lebih tinggi
• Gainsharing digambarkan sebagai sistem manajemen dimana organisasi
mencari tingkat kinerja yang lebih tinggi melalui keterlibatan dan
partisipasi pekerja (Robert L. Masternak)
9. Karakteristik gainsharing
• Perbaikan kinerja, tujuan gainsharing adalah untuk perbaikan kinerja.
Kinerja dapat diukur lebih yang lebih rinci, penggunaan total waktu aktual
dibandingkan dengan standart waktu, atau perbandingan output
dibanding input, yang kesemuanya akan membawa kepada perhitungan
perbaikan keuntungan atau retun on investment
• Mendapatkan sesuatu. Gainsharing didasarkan pada bebrapa ukuran dari
kinerja sebelumnya yanga akan membuat pekerja lebih mudah menjual
• Berbagi dengan seluruh atau sebagian pekerja
• Keterlibatan pekerja dengan tujuan penekanan pada kerjasama yang lebih
baik, komunikasi, pencapaian kerja dan pencapaian tujuan. Dengan
konsep “bekerja Cerdas” yang membuthkan bentuk keterlibatan dan
pemberdayaan pekerja.
• Lebih fokus kepada tempat kerja tertentu
• Orientasi jangka panjang
• Bukan berorientasi individu
10. Alasan Penerapan Gain Sharing
• Kinerja yang buruk
• Hubungan manajemen – pekerja buruk
• Pasar yang memburuk
Perusahaan Bermasalah
• kinerja masa lalu yang baik
• Potensi Pertumbuhan yang baik
• Pembayaran yang lancar
• Komunikasi yang baik
• Keterlibatan dan atau pemberdayaan yang baik
Perusahaan sukses
• bisnis baru mungkin akan di tempat lain
• sering menjadi bagian dari kontrak serikat
• akan membuat upah lebih bervariasi
• kadang-kadang bagian dari konsesi upah tetapi tidak selalu
• sistem bonus group
Kompensasi
11. MANFAAT GAINSHARING
I. PERUSAHAAN
• Perbaikan Produktivitas; pengurangan biaya atau peningkatan output
• Peningkatan kemampuan pekerja : identifikasi dengan histori, masalah,
tujuan dan kesempatan
• Identifikasi masalah dan pemecahan masalah
• Membantu menghubugkn antara reward dengan perbaikan kinerja
• Perbaikan komunikasi dan kerjasama
• Organisasi yang fleksibel
• Keterlibatan pekerja
• Peningkatan daya saing dan jaminan pekerjaan
• Ide termasuk juga upaya dihasilkan
• Perbaikan siatem perencanaan dan pengendalian
• Iklim efisiensi, kualitas dan kompetensi
• Hubungan manajemen dan pekerja lebih baik
12. II. Pekerja
• Jaminan pekerjaan untuk jangka panjang karena peningkatan produktivitas
• Pengakuan prestasi lebih besar
• Perbaikan komunikasi, tim kerja, kerjasama
• Berbagi manfaat dari peningkatan produktivitas, lebih banyak uang
• Perasaan kontribusi kepada organisasi
• Menjadi lebih terlibat dalam perubahan
• Cara untuk menyelesaikan sesuatu
• Pelajari tentang perusahaan, sejarahnya, masalah dan peluang
• Perencanaan pengelolaan yang lebih baik
• Hubungan manajemen-tenaga kerja yang lebih baik
MANFAAT GAINSHARING
13. KONDISI YANG MENDUKUNG KEBERHASILAN GS
• komunikasi dari manajemen puncak
• perlu mengubah atau keinginan yang kuat untuk berbuat lebih baik
• penerimaan manajemen dan dorongan dari masukan dan
pendidikan karyawan
• interaksi yang lebih tinggi dan kerjasama
• tidak adanya ancaman terhadap jaminan pekerjaan utama atau
masalah bisnis,
• Informasi yang memadai pada produktivitas dan biaya
• Pengaturan kinerja yang baik
• komitmen pada bagian yang akan diperbaiki dari semua karyawan
untuk proses perubahan
• kesepakatan tentang perhitungan keuntungan yang relatif
sederhana, dianggap adil, dan memenuhi tujuan pengelolaan
14. BAB II
SISTEM MOTIVASI YANG BERBEDA
I. Sistem individual
a. Piece – Rate system :
sistem ini bergantung pada tingkat dasar premi
insentif dan didasarkan pada standar rekayasa
industri atau sejarah masa lalu atau kombinasi
dari dua
b. Individual suggestion rewards System
15. Piece – Rate system
Keuntungan;
• Kurang dibutuhkan pengendalian manajemen/
pengawasan
• Mendorong sikap "bekerja lebih keras"
• Manajemen sering menyukai ide itu -
membayar orang untuk apa yang mereka
lakukan
16. Kelemahan
• Tidak adil bagi beberapa karyawan , lebih - murah hati kepada yang lain
• Sulit dan mahal untuk mempertahankan
• Sumber banyak keluhan dan ketidakpuasan
Mengurangi penerapanotomatisasi
• Mengurangi penggunaan karyawan " terbaik " ( karyawan pemeliharaan sangat terampil dapat
mentransfer ke pekerjaan insentif mudah)
• Mengurangi sikap positif terhadap kerja sama tim
• Mereka membuat suasana " mereka / kita / saya“
• Saling ketergantungan dari pekerjaan dan kegiatan pekerja lebih besar hari ini , membuat insentif
individul kurang berlaku
• Biaya pemeliharaan kualitas lebih besar
• Sulit untuk memasukkan karyawan tidak langsung dalam sistem piece- -rate
• kualitas menderita karena insentif individual
• supervisor sering harus menghabiskan waktuterlalu banyak pemeliharaan sistem
• Mengurangi kemungkinan pergeseran / bergerak / karyawan cross- training
• Menciptakan dua kelas pekerja , kelompok yang dibayar dan kelompok yang tidak mendapatkan
insentif
• Sedikit insentif untuk membantu karyawan lain
• Sulit untuk meningkatkan produktivitas pekerja tidak langsung
• Dapat merusak hubungan pekerja- manajemen yang baik
• Masalah produksi sering ada
17. II. Sistem Gainsharing Kelompok
a. Profit Sharing
b. Improshare (Improving Productivity Trhough
Sharing) Productivity Gain Sharing
18. Profit Sharing
Suatu insentif berdasarkan program kompensasi untuk memberikan penghargaan
dalam persentase keuntungan perusahaan kepada pekerja.
Keuntungan:
• Berhubungan dengan kinerja secara keseluruhan
• Motivasi yang sama dengan manajemen puncak
• Bonus dibayarkan jika uang tersedia(profit)
• Lebih mudah membangun trust para pekerja
• Membawa kelompok karyawan untuk bekerja sama menuju tujuan bersama
(keberhasilan/kepentingan perusahaan)
• Membantu karyawan fokus pada profitabilitas
• Biaya pelaksanaan rencana naik dan turun seiring dengan pendapatan
perusahaan
• Meningkatkan komitmen terhadap tujuan organisasi
19. Kelemahan :
• Tidak ada hubungan langsung dengan kinerja
• Tidak daat diterapkan pada berbagai situasi perusahaan
• Sulit untuk merangsang keterlibatan pekerja
• Jumlah yang akan dibayarkan tergantung pada profit yang dikendalikan
oleh manajemen
• Pembayaran untuk setiap karyawan bergerak naik atau turun bersama-
sama (tidak ada perbedaan individu untuk jasa atau kinerja )
• Fokus hanya pada tujuan profitabilitas ( yang mungkin dengan
mengorbankan kualitas )
• Untuk perusahaan kecil , rencana ini dapat mengakibatkan perubahan
drastis dalam pendapatan bagi karyawan, karyawan mungkin menemukan
kesulitan untuk mengelola keuangan pribadi mereka
• Kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan meminta pengusaha untuk
menghitung ulang pembayaran “rasio regular” setiap pekerja.
20. PRODUCTIVITY GAINSHARING
Saat ini persaingan organisasi memebutuhkan pengelolaan produktivitas yang baik untuk
bertahan dan pertumbuhan organisasi
Pekerja memainkan peranan penting dalam perbaikan produktivitas. Menyiapkan struktur
penghargaan dan motivasi mereka adalah bagian dari sistem manajeen produktivitas.
di bagian kekayaan yang dihasilkan oleh organisasi seharusnya di kembalikan kepada pekerja
sebagai insentif produktivitas
Distribusi kekayaan dari peningkatan produktivitas yang dihasilkan dari kerjasama antara
perusahaan dan pekerjanya . Distribusi didasarkan pada rumus yang telah ditentukan dari
kesepakatan antara manajemen dan pekerja. proporsi keuntungan yang dibayarkan kepada
karyawan dalam bentuk bonus atau insentif.
organisasi mempertahankan keuntungan yang tersisa untuk membiayai operasi masa depan
atau berbagi dengan para pemegang saham dan pelangganorganisasi mempertahankan
keuntungan yang tersisa untuk membiayai operasi masa depan atau berbagi dengan para
pemegang saham dan pelanggan
Gain Sharing Produktivitas adalah distribusi kekayaan yang dihasilkan
sebagai hasil dari peningkatan produktivitas antara organisasi dan karyawan
21. profit
company wide
less participatory
weak
productivity,
cost, quality, safety
company / department
/ group level
participatory
strong
vs.
vs.
vs.
vs.
라-1. 이익분배제와 집단성과배분제의 차이점Gain sharing is distinguished from profit sharing in some aspects
ProfitsharingGainsharing
Criteria
Program scope
Employee involvement
Motivation of
individual employees
☞ Dalam perspektif yang luas, namun, bagi hasil dapat dianggap
sebagai salah satu program gainsharing
21/29
22. Sales
Net profit
Value Added
Com /Cogs
Con. LaborCon. KapitalTFP
1. Interest
2. Cost of labor
3. Depreciation
4. Tax–local tax
5. Profit
= x x
=
-
-
=
1. Sales incentive program
2. Production incentive program
3. Profit sharing program
4. Gain sharing program
5. Productivity sharing program
1. Dividend
2. Earning retain
3. Bonuses
Skema Bonus dan Insentif (SBI)
1. Japan model
2. Scanlon program
3. Rucker plan
4. Improshare
22
23. Program Insentif Penjualan
• Program ini memberikan insentif jangka pendek atau bonus adalah variabel, dan alokasi
berdasarkan kinerja keuntungan perusahaan. pot untuk insentif didistribusikan ke unit-
unit organisasi dan individu sesuai dengan kontribusi mereka.
• Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kinerja penjualan dan motivasi
karyawan. Biasanya program ini berlaku untuk penjualan atau
salesman.
• Formula untuk mengukur kinerja penjualan adalah persentase tetap atau variabel atau
proporsional dari total penjualan kotor. Jumlah bonus tergantung pada nilai produk, turn
over dari produk, serta keunikan produk.
• Banyak perusahaan dari berbagai industri dan perdagangan terutama dalam
perusahaan distribusi tertentu telah melakukan program.
24. Program insentif produksi
• Program memberikan insentif jangka pendek atau bonus, adalah variabel, dan alokasi
berdasarkan jumlah unit output produksi langsung .
• Jumlah insentif yang didistribusikan ke unit dan organisasi yang berkaitan dengan
kontribusi dan kinerja mereka.
• Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produk,
tabungan, keamanan, dan motivasi pekerja produksi.
• Pelaksanaan program ini tergantung kebijakan perusahaan dan sangat dipengaruhi
kebijakan dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
25. Profit Sharing
• Program pemberian insentif jangka pendek atau bonus, adalah variabel, dan
alokasi berdasarkan kinerja keuntungan perusahaan, Hal ini
didistribusikan ke individu atau unit mengacu pada kinerja mereka.
• Tujuan utama dari program ini adalah untuk mencapai target penjualan dan kinerja
keuangan serta meningkatkan partisipasi dan motivasi karyawan. Program profit
sharing berlaku untuk manajer dan staf.
• Jumlah pot insentif dihitung berdasarkan kinerja keuangan tahunan. 15% sampai
dengan 20% dari laba bersih setelah pajak akan mendistribusikan sebagai pot untuk
insentif bagi seluruh unit organisasi.
• Perusahaan seperti perdagangan, manufaktur, dan jasa keuangan atau perbankan
pada umumnya melakukan hal semacam ini insentif sebagai bonus tahunan. Pada
sistem insentif perusahaan kecil jarang dilakukan dengan metode ini.
26. Produktivitas Gainsharing Model
Konsep produktivitas gainsharing awal abad ke-20. , berbagai model gainsharing telah
dikembangkan dan digunakan oleh organisasi. Antara model tertua dan paling terkenal
adalah rencanaScanlon dan Rucker. Saat ini, sebagian besar organisasi yang berlaku
gainsharing menggunakan model yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Namun demikian, rencana Scanlon dan Rucker memberikan dasar yang baik
bagipengembangan skema gainsharing tertentu.
Productivity Gain Sharing
• Program pemberian insentif jangka pendek atau bonus dan variabel. Perhitungan
program mengacu pada kinerja nilai tambah diciptakan oleh perusahaan.
• Tujuan utama dari program ini adalah untuk mencapai dan mempertahankan kinerja
investasi dan meningkatkan partisipasi dan motivasi staf, manajemen, karyawan
produksi, semua karyawan.
• Bonus diberikan berdasarkan hasil peningkatan produktivitas perusahaan dan bagian
dari keuntungan produktivitas akan didistribusikan ke unit organisasi dan karyawan
mengacu pada kinerja dan
kontribusi mereka.
27. Scanlon Plans
Menurut Rencana Scanlon, setiap peningkatan omset penjualan dari suatu organisasi adalah karena
upaya bersama buruh-manajemen. Oleh karena itu, sebagian dari yang meningkatkan omset
penjualan harus dibayarkan kepada karyawan sebagai bonus.
perhitungan Formula
.
28. Rucker Plans
Tujuan dari Rencana Rucker adalah untuk meningkatkan nilai tambah. Ketika ada peningkatan nilai
tambah, persentase tetap dari kenaikan yang dibayarkan sebagai bonus. Bonus ini diberikan kepada
karyawan, karena mereka memberikan kontribusi terhadap kenaikan itu.
Konsep Nilai Tambah
Nilai tambah umumnya digunakan dalam pengukuran produktivitas organisasi. Ini merupakan kekayaan
diciptakan melalui proses produksi atau penyediaan jasa.
Kekayaan yang dihasilkan oleh upaya gabungan dari orang-orang yang bekerja dalam organisasi
(karyawan) dan mereka yang menyediakan modal (pengusaha dan investor). Oleh karena itu harus
didistribusikan di antara mereka.
29.
30. 30
Tujuan
N0 Deskripsi program Sales insentive program Production insentive program Profit sharing program Gain sharing program Productivity sharing program
1 Definisi Program pemberian insentif
atau bonus jangka pendek,
bersifat variabel, dan alokasi
berdasarkan kinerja penjualan
langsung, cara pemberian
didistribusikan kepada unit
organisasi hingga individu sesuai
dengan kontribusinya
Program pemberian insentif
atau bonus jangka pendek,
bersifat variabel, dan alokasi
berdasarkan unit hasil produksil
fisik langsung perusahaan, cara
pemberian didistribusikan
kepada unit organisasi hingga
individu sesuai dengan
kontribusinya
Program pemberian insentif
atau bonus jangka pendek,
bersifat variabel, dan alokasi
berdasarkan kinerja keuntungan
perusahaan, cara pemberian
didistribusikan kepada unit
organisasi hingga individu sesuai
dengan kontribusinya
Program pemberian insentif
atau bonus jangka pendek,
bersifat variabel, dan alokasi
berdasarkan kinerja Nilai
tambah yang dihasilkan
perusahaan, cara pemberian
didistribusikan kepada unit
organisasi hingga individu sesuai
dengan kontribusinya
Program pemberian insentif
atau bonus jangka pendek,
bersifat variabel, dan alokasi
berdasarkan Gain TFP (total
factor productivity) perusahaan,
cara pemberian didistribusikan
kepada unit organisasi hingga
individu sesuai dengan
kontribusinya
2 Tujuan Meningkatkan penjualan dan
motivasi karyawan
Meningkatkan jumlah dan
kualitas produk, penghematan,
safety, dan motivasi
Mencapai target penjualan dan
kinerja keuangan perusahaan
serta meningkatkan partisipasi
dan motivasi kerja
Meningkatkan dan mencapai
kinerja investasi dan
meningkatkan partisipasi dan
motivasi
Mencapai kinerja keuangan dan
produktivitas secara
berkelanjutan, daya saing
perusahaan, serta motivasi,
kepuasan dan partisipasi
3 Siapa yang berhak Salesman produksi, suport Staf management, karyawan,
semua karyawan
Staf management, karyawan
produksi, semua karyawan
Staf management, karyawan
produksi, sales dan semua
karyawan
4 Formula Persentasi atau proporsi tetap
atau variabel insentif dari total
penjualan kotor, besarnya
tergantung pada nilai produk,
turn over produk, serta keunikan
produk.
Insentif diberikan berdasarkan
jumlah hasil output unit yang
dihasilkan oleh individu atau
kelompok individu/ grup. Besar
dan skema pemberiannya
Insentif diberikan berdasarkan
perhitungan akhir hasil
keuntungan bersih perusahaan
setelah dikurangi dengan pajak
dan deviden. Besar pot insentif
tergantung kinerja unit. Kepala
unit membagi sesuai kebijakan.
Bonus diberikan berdasarkan
berdasarkan hasil gain dari
produktivitas keuangan
perusahaan. Jumlah pot dihitung
berdasarkan kontribusi tenaga
kerja terhadap penciptaan nilai
tambah.
Bonus dan insentif diberikan
berdasarkan gain dari TFP (total
faktor productivity). Cara
pembagian tergantung kinerja
pertumbuhan TFP unit usaha.
Kepala unit/ pimpinan membagi
sesuai dengan kebijakan.
5 Skedule Bulanan Bulanan/ Mingguan Tahunan Tahunan Tahunan
6 Rumus = persentasi dari Total sales;
= fix amount dari unit sales
= Nilai nominal rupiah dibanding
dengan jumlah unit output
produksi;
= menggunakan proposi nilai
nominal dengan jumlah output
= persentasi (15 atau 29%) dari
net profit after tax;
= net profit after tax dikurang
deviden (20%), sisanya diabgi
dua yaity 50% untuk deviden
dan 505 utuk bomus dan insetif
karyawan
= nilai nominal saving atau loss x
kontribusi tenaga kerja terhadap
nilai tambah,
* Nilai nominal saving dihitung
dari perkalian antara indek
produktivitas ekonomi dikalikan
dengan cost of labor kemudian
dikurangi dengan Nilai produksi
nyata yaitu sales dikurangi COGS
dikurangi labor cost.
= persentasi dari nilai nominal
TFP (total factor productivity).
Dimana
TFPG = VAG - CKG - CLG
7 Bentuk pembayaran Cash Cash Cash Cash Cash
Praktek Skema Bonus dan Insentif pada Perusahaan di Indonesia
Meningkatkan produktivitas organisasi dan individu tanpa peningkatan biaya upah pokok tetap dengan menggunakan program insentif yang sebagai pengharagaan atas
perbaikan / peningkatan hasil kerja karyawan, unit kerja maupun organisasi.
31. 31
Tujuan
N0 Deskripsi program Sales insentive program Production insentive program Profit sharing program Gain sharing program Productivity sharing program
8 Mekanisme
monitoring
-Atasan melakukan evaluasi
hasil kerja dan mendiskusikan
denganbawahan
-Atasan/ kepala unit melakukan
perhatingan peningkatan hasil
produksi.
-Menghitung proporsi hasil
peningkata produksi ke unit-unit
-Atasan membagi ke Individu
anggota unit
-Perusahaan melakukan
membuat laporan keuangan
tahunan.
-Menghitung proporsi hasil
peningkata produksi tiap-tiap
unit bisnis
-Atasan membagi ke Individu
anggota unit
-Perusahaan atau kepala unit
bisnis melakukan perhitungan
keuangan tahunan.
-Melakukan evaluasi antara
target dan realisasi, melakukan
kebijakan alokasi
-Kepala unit komunikasi dengan
perwakilan pekerja
-Perusahaan melakukan laporan
keuangan tahunan
-Perusahaan menghitung kinerja
perusahaan dibandingkan
dengan target capaian.
-Melakukan perencanaan tenaga
kerja dan penggajiannya
-Merancang dan membuat
kebijakan tentang distribusi TFP
9 Succes stories Banyak perusahaan telah
melakukan ini dari berbagai
industri khususnya distribusi
dan perdagangan.
Skema pemberiannya adalah
bervariasi
Pada perusahaan manufaktur
diterapkan metode pemberian
nsentif berdasarkan perhitungan
hasil produksi
Pada perusahaan besar
umumnya dilakukan pemberian
insentif jenis ini dengan nama
bonus tahunan.
Pada perusahaan kecil sistem
pemberian insentif jarang
dilakukan dengan metode ini
Beberapa perusahaan padat
model menerapkan metode ini
untuk mengambil kebijakan
berkaitan dengan pemberian
bonus
Pertimbangan utamanya adalah
besarnya bonus disesuaikan
dengan kontribusi tenaga kerja
dalam pencapaia produktivitas
Beberapa perusahaan besar dan
menegah memakai metode ini
untuk menjaga efisisensi
perusahaan dan membangun
daya saing (menjaga
pertumbuhan TFP lebih baik).
Pemberian bonus dan perbaikan
penggajian diintegrasikan
dengan kebijakan keuangan
perusahaan
10 Issues and
Challenges (2 page)
-Tidak ada standar untuk tiap
industri
-Hanya bagian penjualan dan
distribusi yang mendapat
-Kebijakan umumnya ditetapkan
sepihak oleh perusahaan
-Sistem ini penerapannya
tergantung dari kebijakan
prusahan
-Menimbulkan iri hati bagi
karyawan industri sejenis yang
tidak menerapkan
-Pembagian antar bagian
produksi dan suport tidak adil
-Kebijakan umumnya diterapkan
secara sepihak perusahaan
-Union sulit mendapatkan akses
data keuangan perusahaan
-Karyawan sulit menerima
penurunan insentif karena tdk
bisa akses informasi
-Menimbukan keirian bagi
perusahaan sejenis berdekatan
yg tidak mampu menerapkan
Perusahaan tidak selalu bisa
terbuka terhadap perhitungan
keuangan
-Sulit melakukan perhitungan
gain productivity
-Yang terlibat hanya perwakilan
atau union perusahaan
-Sulit menerapkan model ini
secara manual
-Perlu kombinasi dengan
metode lain dalam aplikasi
pemberian insentif
-Sebagian besar perusahaan dan
union kurang tertarik dengan
metode ini
-Bagi perusahaan menengah dan
kecil sulit mendapatkan data
perhitungan TFP
11 Recommendation/
Suggesstion
-Field study, documentation and
dissemination practices of sales
insentif program
-Field study, documentation and
dissemination practices of sales
insentif program
-Field study, documentation and
dissemination practices of sales
insentif program
-Field study, documentation and
dissemination practices of sales
insentif program
-Field study, documentation and
dissemination practices of sales
insentif program
-Joint studi in the region -Joint studi in the region -Joint studi in the region
-Studi bersama dengan union -Studi bersama dengan union -Studi hubungan TFP, daya saing,
kepuasan karyawan
Praktek Skema Bonus dan Insentif pada Perusahaan di Indonesia
Meningkatkan produktivitas organisasi dan individu tanpa peningkatan biaya upah pokok tetap dengan menggunakan program insentif yang sebagai pengharagaan atas
perbaikan / peningkatan hasil kerja karyawan, unit kerja maupun organisasi.
32. Gainsharing Profit Sharing
Purpose Untuk mendorong kinerja organisasi dengan
mempromosikan kesadaran, keselarasan, kerja sama tim,
komunikasi dan keterlibatan
Untuk berbagi kesuksesan keuangan organisasi
dan mendorong identitas karyawan dengan
keberhasilan perusahaan.
Application Rencananya umumnya berlaku untuk fasilitas tunggal,
situs, atau berdiri sendiri organisasi.
Rencananya biasanya berlaku di seluruh
organisasi, perusahaan dengan beberapa situs
biasanya mengukur profitabilitas organisasi
daripada kinerja satu situs.
Measurement Pembayaran didasarkan pada langkah-langkah operasional
(produktivitas, kualitas, belanja, layanan), langkah-langkah
yang dapat meningkatkan produktivitas? Garis situs?
dalam hal karyawan apa yang dilakukan dan bagaimana
mereka diberi kompensasi.
Pembayaran didasarkan pada ukuran keuangan
luas profitabilitas organisasi.
Funding Hasil Prooduktivitas dan mengakibatkan pembayaran yang
didanai sendiri berdasarkan tabungan yang dihasilkan oleh
peningkatan kinerja.
Pembayaran dilakukan dari keuntunan perusahaan.
Payment
Target
Pembayaran dilakukan hanya ketika kinerja telah
meningkat selama standar historis atau target.
Pembayaran biasanya dilakukan ketika ada
keuntungan, kinerja tidak perlu harus
menunjukkan perbaikan.
Employee
Eligibility
Biasanya semua karyawan di sebuah situs yang memenuhi
syarat untuk pembayaran rencana.
Beberapa kelompok karyawan dapat
dikecualikan, seperti karyawan per jam atau
serikat pekerja.
Payout
Frequency
Pembayaran sering bulanan atau kuartalan. Banyak
rencana memiliki dana cadangan akhir tahun untuk
memperhitungkan periode defisit.
Pembayaran biasanya tahunan.
33. Form of Payment Pembayaran adalah uang tunai daripada
kompensasi ditangguhkan. Banyak organisasi
membayar melalui pemeriksaan terpisah untuk
meningkatkan visibilitas.
Secara historis rencana laba tersebut terutama
ditangguhkan rencana kompensasi, organisasi
digunakan bagi hasil sebagai program pensiun.
Hari ini kita melihat banyak rencana lebih
banyak uang.
Method of Distribution Biasanya karyawan menerima pembayaran% sama
atau sen per jam bonus.
% Bonus mungkin lebih besar dari kompensasi bagi
karyawan tingkat yang lebih tinggi. % Bonus
mungkin kurang bagi karyawan tingkat yang lebih
rendah.
Plan Design &
Development
Karyawan sering terlibat dengan proses desain dan
implementasi.
Tidak ada keterlibatan karyawan dalam proses
desain.
Communication mendukung keterlibatan dan komunikasi karyawan
sistem merupakan bagian integral dari Gainsharing
dan membantu mendorong inisiatif perbaikan
Karena ada keterkaitan antara sedikit? Apa yang
dilakukan karyawan? dan bonus,? tidak adanya
inisiatif keterlibatan karyawan.
Pay for Performance
Plan versus Entitlement
Keuntungan yang dihasilkan hanya oleh peningkatan
kinerja atas tingkat dasar yang telah ditentukan
kinerja. Oleh karena itu, Gainsharing dipandang
sebagai pay-for-performance inisiatif.
Pembagian keuntungan sering dipandang sebagai
hak atau manfaat karyawan.
Impact on Behaviors Gainsharing memperkuat perilaku yang
mempromosikan peningkatan kinerja. Digunakan
sebagai alat untuk mendorong perubahan budaya
dan organisasi.
Kecil terhadap perilaku karena karyawan
mengalami kesulitan menghubungkan? Apa yang
mereka lakukan? dan bonus mereka.? Banyak
variabel di luar kontrol karyawan menentukan
profitabilitas dan jumlah bonus.
Impact on Attitudes Mempertinggi tingkat kesadaran karyawan,
membantu mengembangkan rasa harga diri,
membangun indra kepemilikan dan identitas untuk
organisasi.
Mempengaruhi rasa identitas karyawan terhadap
organisasi, terutama untuk organisasi yang lebih
kecil.
Gainsharing Profit Sharing
34. Kajian Kebijakan
• Bagaimana melakukan reformasi kebijakan dan peraturan
pengupahan
• Bagaimana melokasir ruang negosiasi untuk reformasi pengupahan
pada aspek peraturan perburuhan, upah minimum, dan jaminan
sosial
• Bagaimana memperkuat perundingan kolektif pada tingkat
perusahaan
• Kebijakan perlindungan buruh mencakup upah minimum, pesango
batasan kontrak, outsourcing, serta jaminan keamanan sosial
• Kebijakan dan peraturan tenaga kerja mempertimbangkan secara
terintegrasi dengan penciptaan lapangan kerja
• Memperkuat kolektif bargaining di tingkat perusahaan secara
bipartit daripada mengandalkan kebijakan nasional tentang
pengupahan.
35. • Bagaimana melakukan kajian dan penelitian tentang elemen pengupahan
seperti Unit Labor cost, Upah rata-rata, Nilai tambah, Upah rata-rata, Upah
Minimum pembayaran riil pada industri kecil dan menengah.
• Kajian dan penelitian tersebut dilakukan secara reguler pada tiap industri
utama Indonesia serta di seluruh propinsi Indonesia, dengan melibatkan
pengusaha, serikat kerja dan pemerintah.
• Melakukan Kajian dan Penelitian tentang aspek-aspek pengupahan pada
tingkat regional - Internasional untuk mengukur daya saing Indonesia.
• Pembangunan kesadaran nasional untuk semua pihak yang berkaitan
dengan pengupahan nasional tentang penting membangun kesejahteraan
dan kemakmuran pekerja dan pengusaha melalui penciptaan nilai tambah
yang lebih besar.
• Perlu kajian dan dikungan pemerintah (Kepmenaker) tentang pedoman
implemantasi SBI (Skema Bonus dan Insentif) dalam pengupahan