SlideShare a Scribd company logo
1 of 37
Program Profesi Guru Dalam Jabatan
IAKN AMBON
Konsep relasi sosial antar sesama
manusia
Materi 1
Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki akal pikiran dan
kemampuan berinteraksi secara individu maupun sosial.
Pada prinsipnya manusia tidak dapat hidup sendiri dan karena itu
manusia membutuhkan orang lain.
Realitas masyarakat merupakan kenyataan dinamis dari berbagai cara
pandang dan variasi perilaku individu.
Manusia adalah creator kehidupan sosial yang potensial dalam
melakukan tindakan sesuai dengan keinginan masing-masing.
Interakasi sosial ada 3, yaitu:
1. Interaksi antara individu yang satu dengan yang lain.
2. Interaksi antara satu individu dengan kelompok individu.
3. Interaksi antara kelompok individu dengan kelompok
individu lain.
Basis sosial dalam aktivitas manusia ada 4, yaitu:
1. Lingkungan Keluarga
2. Lingkungan Sekolah
3. Lingkungan Komunitas
4. Lingkungan Agama
 Relasi sosial merupakan hubungan timbal balik antar
individu yang satu dengan individu yang lain, saling
mempengaruhi dan didasarkan pada kesadaran untuk saling
menolong.
 Manusia sebagai makluk sosial, memiliki naluri untuk hidup
dengan orang lain. Naluri manusia untuk selalu hidup
dengan orang lain disebut gregariousness sehingga manusia
juga disebut social animal.
Dua hasrat atau keinginan pokok manusia, yaitu:
1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di
sekelilingnya
2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam
sekelilingnya.
Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang
berarti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh.
Menurut Soerjono Soekanto (2005), kontak sosial dapat
berlangsung dalam tiga bentuk yaitu:
a) Antara orang perorangan.
b) Antara orang perorangan dengan suatu kelompok
manusia atau sebaliknya.
c) Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok
manusia lainnya.
Komunikasi merupakan upaya memberikan informasi kepada orang lain
dalam wujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap dan
perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh individu tersebut.
Dalam komunikasi kemungkinan sekali terjadi berbagai macam
penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Seulas senyum misalnya,
dapat ditafsirkan sebagai keramahtamahan, sikap bersahabat atau
bahkan sebagai sikap sinis dan sikap ingin menunjukkan kemenangan.
Komunikasi memungkinkan kerja sama antar perorangan dan atau antar
kelompok.
Dalam kehidupan masyarakat ada beberapa hal yang perlu kita sikapi
dan terapkan agar keselarasan dalam keragaman hubungan sosial
dapat terwujud, antara lain:
1) Mematuhi sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat.
2) Beradaptasi atau menyesuaikan diri dalam perkataan dan
tindakan kita dengan nilai dan norma yang berlaku.
3) Mengikuti aturan yang berlaku.
4) Saling menghargai antara sesama manusia.
5) Berusaha untuk mengerti dan memahami keragaman identitas
yang ada dalam masyarakat.
Bentuk-Bentuk Relasi Sosial Antar Sesama
Manusia
Materi 2
Relasi atau hubungan sosial terdiri dari dua bentuk, yakni:
1. Relasi sosial asiosiatif
Relasi sosial asiosiatif adalah proses yang membentuk
kerjasama, akomodasi dan asimilasi.
2. Relasi sosial disiosiatif.
Relasi sosial disiosiatif adalah proses yang membentuk
persaingan, pertentangan dan perselisihan atau
pertikaian.
Bentuk-bentuk dari relasi sosial asiosiatif, yakni:
a) Kerjasama (Cooperation)
b) Akomodasi (Accomodation)
c) Asimilasi (Assimilation)
 Beberapa sosiolog menganggap bahwa kerjasama
merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok.
 Kerjasama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama
antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk
mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.
 Kerjasama timbul karena orientasi orang perorangan
terhadap kelompoknya (in-group-nya) dan kelompok
lainnya (out-group-nya).
 Sehubungan dengan pelaksanaan kerjasama, ada lima
bentuk kerjasama, yaitu:
1) Kerukunan.
2) Bargaining
3) Ko-optasi (Co-optation)
4) Koalisi (Coalition)
5) Joint-ventrue
 Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu
untuk menunjuk pada suatu keadaan dan untuk
menunjuk pada suatu proses.
 Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu
pengertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk
menggambarkan suatu proses dalam hubungan-
hubungan sosial.
 Tujuan akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan
situasi yang dihadapinya, seperti:
1) Untuk mengurangi pertentangan antar indvidu
dengan individu atau kelompok dengan kelompok
sebagai akibat perbedaan paham.
2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk
sementara waktu.
3) Untuk memungkinkan terjadinya kerjasama antara
kelompok-kelompok sosial.
4) Mengusahakan peleburan antara kelompok-
kelompok sosial yang terpisah.
 Delapan bentuk akomodasi, antara lain:
1) Coercion
2) Compromise
3) Arbitration
4) Mediation
5) Conciliation
6) Toleration
7) Stalemate
8) Adjudication
 Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut.
 Proses asimilasi timbul, apabila ada:
(1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda
kebudayaannya.
(2) Orang perorangan sebagai warga kelompok tadi
saling bergaul secara langsung dan intensif untuk
waktu yang lama.
(3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok
manusia tersebut masing-masing berubah dan
saling menyesuaikan diri.
 Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya
suatu proses asimilasi, sebagai berikut:
1) Toleransi.
2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang
ekonomi.
3) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam
masyarakat.
5) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
6) Perkawinan campur (amalgamation).
7) Adanya musuh bersama di luar.
 Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu proses
asimilasi, sebagai berikut:
1) Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam
masyarakat.
2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi.
3) Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang
dihadapi.
4) Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok
tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau
kelompok lainnya.
5) Perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah.
6) In-group feeling yang kuat.
7) Golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari
golongan mayoritas dan yang memiliki kuasa.
8) Perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi
Relasi sosial disosiatif sering disebut sebagai oppositional
processes, sama halnya dengan kerjasama.
Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan
seseoran atau sekelompok manusia, untuk mencapai tujuan
tertentu.
Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahuan, oposisi atau
proses-proses yang disosiatif dibedakan dalam tiga bentuk,
yaitu:
a) Persaingan (competition)
b) Kontravensi (contravention)
c) Pertentangan atau Pertikaian (conflict)
 Persaingan adalah suatu proses sosial, di mana individu
atau kelompok-kelompok saling bersaing.
 Ada beberapa bentuk persaingan, diantaranya:
1) Persaingan Ekonomi
2) Persaingan Kebudayaan
3) Persaingan Kedudukan dan Peranan
4) Persaingan Ras
 Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat memiliki
beberapa fungsi, antara lain:
1) Menyalurkan keinginan-keinginan individu atau
kelompok yang bersifat kompetitif.
2) Sebagai jalan di mana keinginan, kepentingan serta
nilai-nilai yang pada suatu masa menjadi pusat
perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka
yang bersaing.
3) Merupakan alat untuk mengadakan seleksi atas dasar
seks dan sosial .
4) Alat untuk menyaring para warga golongan karya
(fungsional) yang akhirnya akan menghasilkan
pembagian kerja yang efektif.
 Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk
proses sosial yang berada antara persaingan dan
pertentangan atau pertikaian.
 Bentuk-bentuk kontravensi menurut Leopold von Wiese
dan Howard Becker dalam Soekanto Soerjono (2005),
ada 5, yaitu:
1) Yang Umum
2) Yang Sederhana
3) Yang Intensif
4) Yang Rahasia
5) Yang Taktis
 Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial
di mana individu atau kelompok berusaha memenuhi
tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan
ancaman atau kekerasan.
 Peyebab terjadinya pertentangan, yaitu:
1) Perbedaan individu-individu
2) Perbedaan kebudayaan
3) Perbedaan kepentingan
4) Perbedaan sosial
 Bentuk-bentuk pertentangan antara lain:
1) Pertentangan pribadi
2) Pertentangan rasial
3) Pertentangan antara kelas-kelas sosial
4) Pertentangan politik
5) Pertentangan yang bersifat internasional
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Relasi
Antar Sesama Manusia
Materi 3
Suatu hubungan sosial atau relasi sosial antar sesama
manusia yang tercipta dalam masyarakat adalah kekuatan
untuk terus membangun harmoni hidup.
Faktor-faktor yang dapat menghambat terjalinnya interaksi
sosial yang berakibat pada relasi sosial, antara lain:
1) Faktor imitasi
2) Faktor sugesti
3) Faktor identifikasi
4) Faktor simpati
 Relasi sosial merupakan salah satu aspek yang sangat
berperan penting dalam kehidupan manusia. Untuk
menciptakan relasi sosial antar sesama manusia, maka
proses awal yang harus dilakukan adalah melalui interkasi
sosial. Interaksi sosial terjadi dengan melibatkan dua
individu atau kelompok.
 Dalam membangun relasi sosial, terdapat dua proses atau
dua bentuk relasi sosial, yakni relasi sosial asiosiatif dan
relasi sosial disiosiatif. Kedua bentuk relasi sosial ini
memiliki kekhasan masing-masing. Dalam membangun
relasi sosial, terdapat faktor-faktor yang dapat
memengaruhi terjalinnya relasi sosial, yakni imitasi,
sugesti, identifikasi dan simpati.
Sekian dan Terima Kasih…
Tuhan Yesus Berkati…
By
Yamres Pakniany
✝☺♥ ♪♫✝

More Related Content

What's hot

Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaianContoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaiandonarfana
 
Keutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuKeutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuRatnaSafitri3
 
02.e Penulisan Soal Benar Salah.pptx
02.e Penulisan Soal Benar Salah.pptx02.e Penulisan Soal Benar Salah.pptx
02.e Penulisan Soal Benar Salah.pptxSaripHidayat36
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bkkomisariatimmbpp
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfsteffaniemalauhollo
 
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi PendidikanKonsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikanzoel elektronik
 
Interaksi sosial kelas 7
Interaksi sosial kelas 7Interaksi sosial kelas 7
Interaksi sosial kelas 7Bunda Rara
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)Pristiadi Utomo
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptJaya Purnama
 
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013Istna Zakia Iriana
 
Rpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negara
Rpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negaraRpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negara
Rpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negaraeli priyatna laidan
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikDeep Walker
 
Presentasi Perkembangan Teknologi, Media dan Metode Pembelajaran.pptx
Presentasi Perkembangan Teknologi, Media dan Metode Pembelajaran.pptxPresentasi Perkembangan Teknologi, Media dan Metode Pembelajaran.pptx
Presentasi Perkembangan Teknologi, Media dan Metode Pembelajaran.pptxErickFatkhurokhman1
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKcandraabdillah1
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranrestya21
 
Konsep pengayaan
Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Konsep pengayaan sintaroyani
 

What's hot (20)

Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaianContoh instrumen beserta rubrik penilaian
Contoh instrumen beserta rubrik penilaian
 
Keutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmuKeutamaan akhlak dan ilmu
Keutamaan akhlak dan ilmu
 
02.e Penulisan Soal Benar Salah.pptx
02.e Penulisan Soal Benar Salah.pptx02.e Penulisan Soal Benar Salah.pptx
02.e Penulisan Soal Benar Salah.pptx
 
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk7. peran personil sekolah dalam layanan bk
7. peran personil sekolah dalam layanan bk
 
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdfTopik 1_  Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
Topik 1_ Perjalanan Pendidikan Nasional (1).pdf
 
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi PendidikanKonsep Dasar Inovasi Pendidikan
Konsep Dasar Inovasi Pendidikan
 
Interaksi sosial kelas 7
Interaksi sosial kelas 7Interaksi sosial kelas 7
Interaksi sosial kelas 7
 
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)instrumen lembar penilaian diri (sikap)
instrumen lembar penilaian diri (sikap)
 
Pengelolaan Kelas
Pengelolaan KelasPengelolaan Kelas
Pengelolaan Kelas
 
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial pptManusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
Manusia sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial ppt
 
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
KB 2 Strategi Pembelajaran Dalam Kurikulum 2013
 
Rpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negara
Rpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negaraRpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negara
Rpp ppkn kls x bab 2 wilayah dan warga negara
 
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didikProses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
Proses perkembangan moral dan spiritual peserta didik
 
1. konsep penilaian ma
1. konsep penilaian ma1. konsep penilaian ma
1. konsep penilaian ma
 
Presentasi Perkembangan Teknologi, Media dan Metode Pembelajaran.pptx
Presentasi Perkembangan Teknologi, Media dan Metode Pembelajaran.pptxPresentasi Perkembangan Teknologi, Media dan Metode Pembelajaran.pptx
Presentasi Perkembangan Teknologi, Media dan Metode Pembelajaran.pptx
 
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIKPENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF. DAN PSIKOMOTORIK
 
Teori belajar Gagne
Teori belajar GagneTeori belajar Gagne
Teori belajar Gagne
 
Sintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaranSintak berbagai model pembelajaran
Sintak berbagai model pembelajaran
 
Konsep pengayaan
Konsep pengayaan Konsep pengayaan
Konsep pengayaan
 
Perkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remajaPerkembangan emosi remaja
Perkembangan emosi remaja
 

Similar to Guru Program Profesi Dalam Jabatan

Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIII
Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIIIBentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIII
Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIIIMafilindati du
 
Presentasi hubungan sosial presentation transcript
Presentasi hubungan sosial presentation transcriptPresentasi hubungan sosial presentation transcript
Presentasi hubungan sosial presentation transcriptMahMidun Waru
 
Bentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi SosialBentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi SosialSella Simamora
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosialPotpotya Fitri
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalSiti Hadiarti
 
sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)irwan setiyono
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"Nurul Zulkarnaen
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialweny maniez
 
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANYompa Muda
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialSMAN 7 Yogyakarta
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialPmii Pasuruan
 
Hubungan Sosial, IPS TERPADU KELAS 8
Hubungan Sosial, IPS TERPADU KELAS 8Hubungan Sosial, IPS TERPADU KELAS 8
Hubungan Sosial, IPS TERPADU KELAS 8emily florie
 
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptxheyafa30
 

Similar to Guru Program Profesi Dalam Jabatan (20)

Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIII
Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIIIBentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIII
Bentuk Bentuk Hubungan Sosial IPS VIII
 
proses-sosial.pdf
proses-sosial.pdfproses-sosial.pdf
proses-sosial.pdf
 
Presentasi hubungan sosial presentation transcript
Presentasi hubungan sosial presentation transcriptPresentasi hubungan sosial presentation transcript
Presentasi hubungan sosial presentation transcript
 
Bentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi SosialBentuk- bentuk Interaksi Sosial
Bentuk- bentuk Interaksi Sosial
 
Bab II hakikat manusia dan sosial
Bab II hakikat  manusia dan sosialBab II hakikat  manusia dan sosial
Bab II hakikat manusia dan sosial
 
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikulturalKelompok sosial dalam masyarakat multikultural
Kelompok sosial dalam masyarakat multikultural
 
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-Bentuk Hubungan SosialBentuk-Bentuk Hubungan Sosial
Bentuk-Bentuk Hubungan Sosial
 
sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)sosiologi pertanian (Proses sosial)
sosiologi pertanian (Proses sosial)
 
Interaksi
InteraksiInteraksi
Interaksi
 
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
power point sosiologi "INTERAKSI SOSIAL DALAM DINAMIKA KEHIDUPAN SOSIAL"
 
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosialManusia sebagai individu dan makhluk sosial
Manusia sebagai individu dan makhluk sosial
 
Presentasi hubungan sosial
Presentasi hubungan sosialPresentasi hubungan sosial
Presentasi hubungan sosial
 
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
 
Bentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosialBentuk bentuk interaksi sosial
Bentuk bentuk interaksi sosial
 
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosialmanusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial
 
INTERAKSI_SOSIAL_(7).ppt
INTERAKSI_SOSIAL_(7).pptINTERAKSI_SOSIAL_(7).ppt
INTERAKSI_SOSIAL_(7).ppt
 
Modul proses sosial
Modul proses sosialModul proses sosial
Modul proses sosial
 
Hubungan Sosial, IPS TERPADU KELAS 8
Hubungan Sosial, IPS TERPADU KELAS 8Hubungan Sosial, IPS TERPADU KELAS 8
Hubungan Sosial, IPS TERPADU KELAS 8
 
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
486385994-PPT-Sosiologi-BAB-4.pptx
 
Konflik sosial
Konflik sosialKonflik sosial
Konflik sosial
 

More from Istna Zakia Iriana

Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okSuplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okSuplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topSuplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okSuplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okSuplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topSuplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okSuplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah okSuplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha okSuplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okIstna Zakia Iriana
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okIstna Zakia Iriana
 

More from Istna Zakia Iriana (20)

Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran okSuplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
Suplemen kb 4 modul pedagogik evaluasi pembelajaran ok
 
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran okSuplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
Suplemen kb 3 modul pedagogik media pembelajaran ok
 
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran topSuplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
Suplemen kb 2 modul pedagogik strategi pembelajaran top
 
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 okSuplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
Suplemen kb 1 modul pedagogik pembelajaran abad 21 ok
 
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer okSuplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
Suplemen kb 7 modul pdab pab kontemporer ok
 
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual topSuplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
Suplemen kb 6 modul pdab buddha dhamma kontekstual top
 
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme okSuplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
Suplemen kb 5 modul pdab multikulturalisme ok
 
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah okSuplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
Suplemen kb 4 modul pdab jalan tengah ok
 
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha okSuplemen kb 3 modul pdab saddha ok
Suplemen kb 3 modul pdab saddha ok
 
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka okSuplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
Suplemen kb 2 modul pdab kitab suci tipitaka ok
 
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha okSuplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
Suplemen kb 1 modul pdab sejarah agama buddha ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 3 ok
Weda 3. kegiatan belajar 3 okWeda 3. kegiatan belajar 3 ok
Weda 3. kegiatan belajar 3 ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 2 ok
Weda 3. kegiatan belajar 2   okWeda 3. kegiatan belajar 2   ok
Weda 3. kegiatan belajar 2 ok
 
Weda 3. kegiatan belajar 1 ok
Weda 3. kegiatan belajar 1   okWeda 3. kegiatan belajar 1   ok
Weda 3. kegiatan belajar 1 ok
 
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 okTata susila 4 ppt kb 4 ok
Tata susila 4 ppt kb 4 ok
 
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 okTata susila 4 ppt kb 3 ok
Tata susila 4 ppt kb 3 ok
 
Tata Susila 4 ppt kb 2 ok
Tata Susila 4 ppt kb 2 okTata Susila 4 ppt kb 2 ok
Tata Susila 4 ppt kb 2 ok
 
Sejarah Agama Hindu Kb 1
Sejarah Agama Hindu Kb 1Sejarah Agama Hindu Kb 1
Sejarah Agama Hindu Kb 1
 
Sejarah Agama Hindu Kb 3
Sejarah Agama Hindu Kb 3Sejarah Agama Hindu Kb 3
Sejarah Agama Hindu Kb 3
 

Recently uploaded

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 

Recently uploaded (20)

Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 

Guru Program Profesi Dalam Jabatan

  • 1. Program Profesi Guru Dalam Jabatan IAKN AMBON
  • 2. Konsep relasi sosial antar sesama manusia Materi 1
  • 3. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki akal pikiran dan kemampuan berinteraksi secara individu maupun sosial. Pada prinsipnya manusia tidak dapat hidup sendiri dan karena itu manusia membutuhkan orang lain. Realitas masyarakat merupakan kenyataan dinamis dari berbagai cara pandang dan variasi perilaku individu. Manusia adalah creator kehidupan sosial yang potensial dalam melakukan tindakan sesuai dengan keinginan masing-masing.
  • 4. Interakasi sosial ada 3, yaitu: 1. Interaksi antara individu yang satu dengan yang lain. 2. Interaksi antara satu individu dengan kelompok individu. 3. Interaksi antara kelompok individu dengan kelompok individu lain. Basis sosial dalam aktivitas manusia ada 4, yaitu: 1. Lingkungan Keluarga 2. Lingkungan Sekolah 3. Lingkungan Komunitas 4. Lingkungan Agama
  • 5.  Relasi sosial merupakan hubungan timbal balik antar individu yang satu dengan individu yang lain, saling mempengaruhi dan didasarkan pada kesadaran untuk saling menolong.  Manusia sebagai makluk sosial, memiliki naluri untuk hidup dengan orang lain. Naluri manusia untuk selalu hidup dengan orang lain disebut gregariousness sehingga manusia juga disebut social animal.
  • 6. Dua hasrat atau keinginan pokok manusia, yaitu: 1. Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di sekelilingnya 2. Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekelilingnya.
  • 7.
  • 8. Kontak sosial berasal dari bahasa latin con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Menurut Soerjono Soekanto (2005), kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga bentuk yaitu: a) Antara orang perorangan. b) Antara orang perorangan dengan suatu kelompok manusia atau sebaliknya. c) Antara suatu kelompok manusia dengan kelompok manusia lainnya.
  • 9. Komunikasi merupakan upaya memberikan informasi kepada orang lain dalam wujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau sikap dan perasaan-perasaan yang ingin disampaikan oleh individu tersebut. Dalam komunikasi kemungkinan sekali terjadi berbagai macam penafsiran terhadap tingkah laku orang lain. Seulas senyum misalnya, dapat ditafsirkan sebagai keramahtamahan, sikap bersahabat atau bahkan sebagai sikap sinis dan sikap ingin menunjukkan kemenangan. Komunikasi memungkinkan kerja sama antar perorangan dan atau antar kelompok.
  • 10. Dalam kehidupan masyarakat ada beberapa hal yang perlu kita sikapi dan terapkan agar keselarasan dalam keragaman hubungan sosial dapat terwujud, antara lain: 1) Mematuhi sistem nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. 2) Beradaptasi atau menyesuaikan diri dalam perkataan dan tindakan kita dengan nilai dan norma yang berlaku. 3) Mengikuti aturan yang berlaku. 4) Saling menghargai antara sesama manusia. 5) Berusaha untuk mengerti dan memahami keragaman identitas yang ada dalam masyarakat.
  • 11. Bentuk-Bentuk Relasi Sosial Antar Sesama Manusia Materi 2
  • 12. Relasi atau hubungan sosial terdiri dari dua bentuk, yakni: 1. Relasi sosial asiosiatif Relasi sosial asiosiatif adalah proses yang membentuk kerjasama, akomodasi dan asimilasi. 2. Relasi sosial disiosiatif. Relasi sosial disiosiatif adalah proses yang membentuk persaingan, pertentangan dan perselisihan atau pertikaian.
  • 13. Bentuk-bentuk dari relasi sosial asiosiatif, yakni: a) Kerjasama (Cooperation) b) Akomodasi (Accomodation) c) Asimilasi (Assimilation)
  • 14.  Beberapa sosiolog menganggap bahwa kerjasama merupakan bentuk interaksi sosial yang pokok.  Kerjasama dimaksudkan sebagai suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok manusia untuk mencapai satu atau beberapa tujuan bersama.  Kerjasama timbul karena orientasi orang perorangan terhadap kelompoknya (in-group-nya) dan kelompok lainnya (out-group-nya).
  • 15.  Sehubungan dengan pelaksanaan kerjasama, ada lima bentuk kerjasama, yaitu: 1) Kerukunan. 2) Bargaining 3) Ko-optasi (Co-optation) 4) Koalisi (Coalition) 5) Joint-ventrue
  • 16.  Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu untuk menunjuk pada suatu keadaan dan untuk menunjuk pada suatu proses.  Menurut Gillin dan Gillin, akomodasi adalah suatu pengertian yang digunakan oleh para sosiolog untuk menggambarkan suatu proses dalam hubungan- hubungan sosial.
  • 17.  Tujuan akomodasi dapat berbeda-beda sesuai dengan situasi yang dihadapinya, seperti: 1) Untuk mengurangi pertentangan antar indvidu dengan individu atau kelompok dengan kelompok sebagai akibat perbedaan paham. 2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu. 3) Untuk memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok-kelompok sosial. 4) Mengusahakan peleburan antara kelompok- kelompok sosial yang terpisah.
  • 18.  Delapan bentuk akomodasi, antara lain: 1) Coercion 2) Compromise 3) Arbitration 4) Mediation 5) Conciliation 6) Toleration 7) Stalemate 8) Adjudication
  • 19.  Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut.  Proses asimilasi timbul, apabila ada: (1) Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya. (2) Orang perorangan sebagai warga kelompok tadi saling bergaul secara langsung dan intensif untuk waktu yang lama. (3) Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut masing-masing berubah dan saling menyesuaikan diri.
  • 20.  Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu proses asimilasi, sebagai berikut: 1) Toleransi. 2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi. 3) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya. 4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat. 5) Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan. 6) Perkawinan campur (amalgamation). 7) Adanya musuh bersama di luar.
  • 21.  Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu proses asimilasi, sebagai berikut: 1) Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat. 2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi. 3) Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi. 4) Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya. 5) Perbedaan warna kulit atau perbedaan ciri-ciri badaniah. 6) In-group feeling yang kuat. 7) Golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan mayoritas dan yang memiliki kuasa. 8) Perbedaan kepentingan dan pertentangan-pertentangan pribadi
  • 22. Relasi sosial disosiatif sering disebut sebagai oppositional processes, sama halnya dengan kerjasama. Oposisi dapat diartikan sebagai cara berjuang melawan seseoran atau sekelompok manusia, untuk mencapai tujuan tertentu. Untuk kepentingan analisis ilmu pengetahuan, oposisi atau proses-proses yang disosiatif dibedakan dalam tiga bentuk, yaitu: a) Persaingan (competition) b) Kontravensi (contravention) c) Pertentangan atau Pertikaian (conflict)
  • 23.  Persaingan adalah suatu proses sosial, di mana individu atau kelompok-kelompok saling bersaing.  Ada beberapa bentuk persaingan, diantaranya: 1) Persaingan Ekonomi 2) Persaingan Kebudayaan 3) Persaingan Kedudukan dan Peranan 4) Persaingan Ras
  • 24.  Persaingan dalam batas-batas tertentu dapat memiliki beberapa fungsi, antara lain: 1) Menyalurkan keinginan-keinginan individu atau kelompok yang bersifat kompetitif. 2) Sebagai jalan di mana keinginan, kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian, tersalurkan dengan baik oleh mereka yang bersaing. 3) Merupakan alat untuk mengadakan seleksi atas dasar seks dan sosial . 4) Alat untuk menyaring para warga golongan karya (fungsional) yang akhirnya akan menghasilkan pembagian kerja yang efektif.
  • 25.  Kontravensi pada hakikatnya merupakan suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan pertentangan atau pertikaian.  Bentuk-bentuk kontravensi menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker dalam Soekanto Soerjono (2005), ada 5, yaitu: 1) Yang Umum 2) Yang Sederhana 3) Yang Intensif 4) Yang Rahasia 5) Yang Taktis
  • 26.  Pertentangan atau pertikaian adalah suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan dengan ancaman atau kekerasan.  Peyebab terjadinya pertentangan, yaitu: 1) Perbedaan individu-individu 2) Perbedaan kebudayaan 3) Perbedaan kepentingan 4) Perbedaan sosial
  • 27.  Bentuk-bentuk pertentangan antara lain: 1) Pertentangan pribadi 2) Pertentangan rasial 3) Pertentangan antara kelas-kelas sosial 4) Pertentangan politik 5) Pertentangan yang bersifat internasional
  • 28. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Relasi Antar Sesama Manusia Materi 3
  • 29. Suatu hubungan sosial atau relasi sosial antar sesama manusia yang tercipta dalam masyarakat adalah kekuatan untuk terus membangun harmoni hidup. Faktor-faktor yang dapat menghambat terjalinnya interaksi sosial yang berakibat pada relasi sosial, antara lain: 1) Faktor imitasi 2) Faktor sugesti 3) Faktor identifikasi 4) Faktor simpati
  • 30.
  • 31.
  • 32.
  • 33.
  • 34.
  • 35.
  • 36.  Relasi sosial merupakan salah satu aspek yang sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Untuk menciptakan relasi sosial antar sesama manusia, maka proses awal yang harus dilakukan adalah melalui interkasi sosial. Interaksi sosial terjadi dengan melibatkan dua individu atau kelompok.  Dalam membangun relasi sosial, terdapat dua proses atau dua bentuk relasi sosial, yakni relasi sosial asiosiatif dan relasi sosial disiosiatif. Kedua bentuk relasi sosial ini memiliki kekhasan masing-masing. Dalam membangun relasi sosial, terdapat faktor-faktor yang dapat memengaruhi terjalinnya relasi sosial, yakni imitasi, sugesti, identifikasi dan simpati.
  • 37. Sekian dan Terima Kasih… Tuhan Yesus Berkati… By Yamres Pakniany ✝☺♥ ♪♫✝