Interaksi sosial antara warga dua desa di Lampung terjadi akibat pencurian ayam oleh dua pelaku. Salah satu pelaku dibunuh warga setelah tertangkap, sementara pelaku lain melaporkan kejadian tersebut ke warga desanya sendiri. Ini memicu bentrokan bersenjata antar warga dua desa yang mengakibatkan empat orang tewas dan beberapa luka-luka serta kerusakan harta benda. Polisi berhasil menghentikan bentro
2. Pengertian Proses Sosial Menurut Para Ahli
Adham Nasution
Proses Sosial adalah proses
kelompok-kelompok dan individu-
individu saling berhubungan, yang
merupakan bentuk antara aksi sosial,
ialah bentuk-bentuk yang nampak
kalau kelompok-kelompok manusia
atau orang perorangan mengadakan
hubungan satu sama lain.
Abu Ahmadi
Proses Sosial adalah cara-cara
interaksi (aksi dan reaksi) yang dapat
diamati apabila perubahan-
perubahan mengganggu cara hidup
yang telah ada.
Soerdjono Dirdjosisworo
Proses Sosial adalah pengaruh timbal
balik antara berbagai segi kehidupan
bersama. Ia kemudian memperinci
pengertian rumusan ini sebagai
berikut :
1) Pengaruh timbal balik sebagai
akibat hubungan timbal balik antara
individu dengan kelompok dan
kelompok dengan kelompok
mengenai berbagai aspek kehidupan
manusia seperti politik, ekonomi,
sosial budaya dan keamanan.
2) Berbagai segi kehidupan tersebut
adalah penerapan aspek-aspek
utama dalam kehidupan sosial yang
mewarnai bahkan menentukan
perkembangan dalam kehidupan
bersama.
3. Penyebab Terjadinya Proses
Sosial
Interaksi sosial antara
kelompok-kelompok manusia
terjadi pula di dalam
masyarakat. Interaksi tersebut
lebih mencolok ketika terjadi
benturan antara kepentingan
perorangan dengan
kepentingan kelompok.
Interaksi sosial hanya
berlangsung antara pihak-
pihak apabila terjadi reaksi
terhadap dua belah pihak.
Interaksi sosial tidak akan
mungkin terjadi apabila
manusia mengadakan
hubungan yang langsung
dengan sesuatu yang sama
sekali tidak berpengaruh
terhadap sistem interaksinya.
Interaksi sosial merupakan syarat
utama terjadinya aktivitas sosial. Selain
itu interaksi sosial merupakan hubungan-
hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang
perorangan, kelompok dengan kelompok
atau orang perorangan dengan kelompok.
Interaksi sosial telah terjadi karena
masing-masing sadar akan adanya pihak
lain yang menyebabkan terjadinya
perubahan dalam perasaan maupun
syaraf orang-orang yang bersangkutan.
4. Macam-macam Proses Sosial
• 1. Proses-proses yang Asosiatif
• a. Kerja Sama (Cooperation)
• Suatu usaha bersama antara
orang perorangan atau kelompok
manusia untuk mencapai suatu
atau beberapa tujuan bersama.
Bentuk kerja sama tersebut ber-
kembang apabila orang dapat
digerakan untuk mencapai suatu
tujuan bersama dan harus ada
kesadaran bahwa tujuan tersebut
di kemudian hari mempunyai
manfaat bagi semua.
5 Bentuk Kerja-sama :
1. Kerukunan
2. Bargaining
3. Kooptasi
4. Koalisi
5. Joint Venture
5. b. Akomodasi (Accomodation)
Akomodasi dipergunakan
dalam dua arti yaitu
1. Menujuk pada suatu
keadaan dan yntuk menujuk
pada suatu proses.
2. Menunjuk pada keadaan,
adanya suatu keseimbangan
dalam interaksi antara
orang-perorangan atau
kelompok-kelompok
manusia dalam kaitannya
dengan norma-norma sosial
dan nilai-nilai sosial yang
berlaku dalam masyarakat.
Bentuk-bentuk Akomodasi :
1. Corecion
2. Compromise
3. Arbitration
4. Conciliation
5. Toleration
6. Stalemate
7. Adjudication
6. C. Asimilasi (Assimilation)
Asimilasi merupakan proses sosial
dalam taraf lanjut. Ditandai
dengan adanya usaha-usaha
mengurangi perbedaan-
perbedaan yang terdapat antara
orang-perorangan atau
kelompok-kelompok manusia dan
juga meliputi usaha-usaha untuk
mempertinggi kesatuan tindak,
sikap, dan proses-proses mental
dengan memerhatikan
kepentingan dan tujuan bersama.
Faktor-faktor yang dapat
mempermudah terjadinya suatu
asimilasi adalah :
1. Toleransi
2. Kesempatan-kesempatan yang
seimbang di bidang ekonomi
3. Sikap menghargai orang asing
dan kebudayaannya
4. Sikap tebuka dari golongan yang
berkuasa dalam masyarakat
5. Persamaan dalam unsur-unsur
kebudayaan
6. Perkawinan campuran
7. Adanya musuh bersama dari
luar
7. Faktor-faktor yang menghambat
terjadinya asimilasi adalah :
1. Terisolasinya kehidupan suatu golongan tertentu dalam
masyarakat
2. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi dan
sehubungan dengan itu seringkali menimbulkan faktor ketiga
3. Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang
dihadapi
4. Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok
tertentu lebih tinggi daripada kebudayaan golongan atau
kelompok lainnya.
5. Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau
perbedaan ciri-ciri badaniah dapat pula menjadi salah satu
penghalang terjadinya asimilasi.
6. Gangguan dari golongan yang berkuasa terhadap minoritas lain
apabila golongan minoritas lain mengalami gangguan-gangguan
dari golongan yang berkuasa
8. d. Amalgamasi
Merupakan peleburan
dua kelompok budaya
yang
kemudian melahirkan
budaya baru. Biasanya
dapat terjadi dengan
sukarela maupun dengan
pemaksaan
2. Proses Disosiatif
Proses disosiatif sering
disebut
sebagai oppositional
proccesses, yang persis
halnya dengan kerjasama,
dapat ditemukan pada
setiap masyarakat,
walaupun bentuk dan
arahnya ditentukan oleh
kebudayaan dan sistem
sosial masyarakat
bersangkutan.
9. a. Persaingan
(Competition)
Merupakan suatu proses sosial
dimana individu atau
kelompok manusia yang
bersaing mencari keuntungan
melalui bidang-bidang
kehidupan yang pada suatu
masa tertentu menjadi pusat
perhatian umum (baik
perseorangan maupun
kelompok manusia) dengan
cara menarik perhatian publik
atau dengan mempertajam
prasangka yang telah ada
tanpa mempergunakan
ancaman atau kekerasan.
Persaingan mempunyai
dua tipe umum :
1. Bersifat Pribadi
2. Bersifat Tidak Pribadi
Bentuk-bentuk
persaingan :
• Persaingan ekonomi
• Persaingan kebudayaan
• Persaingan kedudukan dan
peranan
• Persaingan ras
10. b. Kontraversi
(Contravetion)
Kontravensi pada
hakikatnya merupakan
suatu bentuk proses
sosial yang berada
antara persaingan dan
pertentangan atau
pertikaian.
Bentuk kontraversi
menurut Leo von Wiese
dan Howard Becker ada
5 :
1. Umum
2. Sederhana
3. Intensif
4. Rahasia
5. Taktis
11. C. Pertentangan (Pertikaian
atau conflict)
Pribadi maupun
kelompok menyadari
adanya perbedaan-
perbedaan misalnya
dalam ciri-ciri badaniyah,
emosi, unsur-unsur
kebudayaan, pola-pola
perilaku, dan seterusnya
dengan pihak lain.
Pertentangan
mempunyai beberapa
bentuk khusus:
1. Pertentangan pribadi
2. Pertentangan Rasial
3. Pertentangan antara
kelas-kelas sosial
4. Pertentangan politik
5. Pertentangan yang
bersifat internasional
12. Artikel
Gara-gara Ayam, 4 Tewas di Lampung. Empat warga tewas dalam bentrok antar warga di
Lampung yang terjadi pada Kamis, 25 November 2010.
Konflik yang melibatkan warga Kampung Wirabangun, Kecamatan Simpang Pematang,
Kabupaten Mesuji, Lampung dengan Kampung Pematang Panggang, Kabupaten Oki, Sumatera
Selatan itu dilatar belakangi pencurian ayam.
Keempat warga yang tewas adalah Sulisanto dan Hasan bin Bagus Ise yang merupakan warga
Rejobinangun, Suwarno alias Gano, dan Tumijan warga Wirabangun. Setidaknya dua warga lain
harus dirawat karena terluka. Kapolda Lampung, Brigadir Jenderal Sulistyo Ishaq, mengatakan
peristiwa itu terjadi pada pukul 16.00 WIB. Bentrok berawal saat dua orang hendak mencuri
ayam di Kampung Wirabangun untuk diadu.
Mereka dipergoki warga Wirabangun. Karena ketahuan, para pelaku melarikan diri ke arah PT
SIP. Salah satu pelaku berinisial H dibacok warga. “Oleh warga, pelaku dibacok dan ditemukan
terkapar di kebun sawit,” kata kata Sulistyo Ishaq, Jumat, 26 November 2010.
Sementara itu, pelaku lain berhasil melarikan diri ke Kampung Pematang Panggang. Dia lalu
memberitahukan kejadian itu kepada keluarga H. “Sehingga masyarakat Pematang Panggang
Kabupaten Oki langsung menyerang balik warga Wirabangun,” kata Sulis.
Tak hanya memakan korban jiwa dan luka, bentrokan itu setidaknya mengakibatkan 10 rumah
rusak, 1 rumah dibakar, dan 2 sepeda motor hangus.
Sulistyo mengatakan polisi telah berhasil mengendalikan keadaan. Tak kurang, satu peleton
Brimob diturunkan ke lokasi kejadian. “Tokoh masyarakat juga diberdayakan agar masyarakat
saling menahan diri,” kata dia.
13. Pola Hubungan
Dapat dengan jelas diketahui bahwa interaksi sosial yang terdapat pada contoh kasus
tersebut memiliki pola hubungan antara kelompok dengan kelompok, yaitu antara
warga Kampung Wirabangun dengan warga Kampung Pematang Panggang.
Faktor Penyebab Terjadinya Interaksi Sosial
Faktor yang menyebabkan terjadinya interaksi sosial dalam contoh kasus tersebut
dapat dianalisa sesuai dengan konsep teori yang telah dijelaskan sebelumnya, faktor
tersebut adalah berupa Faktor Sugesti (Suggestion), yaitu pada saat pelaku yang
berhasil melarikan diri ke Kampung Pematang Panggang lalu memberitahukan
kejadian tersebut kepada keluarga pelaku berinisial H yang tewas, sehingga
masyarakat Pematang Panggang langsung menyerang balik warga Wirabangun. Dari
hal tersebut dapat dilihat adanya pengaruh yang diberikan si pelaku terhadap warga
Pematang Panggang sehingga warga menuruti begitu saja penyampaian si pelaku
dan langsung menyerang balik warga Wirabangun tanpa berpikir secara kritis dan
rasional terlebih dahulu.
14. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial yang Terjadi
Bentuk-bentuk interaksi sosial yang terjadi yang terdapat dalam contoh kasus tersebut bila dianalisa
sebagian besar merupakan proses sosial yang disosiatif, namun ada juga bagian proses sosial yang
sifatnya asosiasi, antara lain adalah sebagai berikut :
1) Proses Disosiatif
Adanya bentuk interaksi sosial yang berupa kontravensi (Contravention) dan Pertikaian (Conflict),
diantaranya seperti berikut :
- Perbuatan mencuri yang dilakukan oleh si pelaku
- Pelaku yang dibacok oleh warga saat tertangkap melakukan pencurian
- Penyampaian kabar yang tak sedap dari si pelaku yang berhasil melarikan diri tentang
pembunuhan terhadap pelaku yang berinisial H kepada keluarganya
- Puncak dari kontravensi tersebut adalah bentrokan antara warga Pematang Panggang dengan
warga Wirabangun
2) Proses Asosiati
Dalam contoh kasus tersebut juga timbul proses sosial yang bersifat asosiasi, diantaranya sebagai
berikut :
- Pengendalian keadaan oleh polisi
- Berperannya tokoh masyarakat agar masyarakat dapat saling menahan diri
Dari bentuk-bentuk interaksi sosial tersebut timbul akibat-akibat buruk antara lain :
1) Jatuhnya korban manusia, yang tewas maupun luka-luka
2) Hancurnya harta benda berupa rumah-rumah dan sepeda motor yang rusak