SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
Tatalaksana Non STEMI /
Unstable Angina Pectoris
Isman Firdaus, MD, FIHA, FESC, FSCAI
Pusat Jantung Nasional Harapan Kita/FKUI
TUJUAN PEMBELAJARAN
• Mampu mendiagnosis IMA-NEST/APTS dengan cepat
• Mampu mengenali EKG IMA-NEST/APTS
• Mampu menangani IMA-NEST/APTS
• Mampu melakukan stratifikasi risiko dengan sistem penilaian
• Mampu menentukan strategi invasif/konservatif pada IMA-
NEST/APTS
2
Spektrum SKA
3Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
Presentasi
klinis
Diagnosa
kerja
ECG
Bio
Kimia
Diagnosa
Nyeri Dada
Sindroma koroner Akut
Elevasi
Segmen ST
ST-T
Abnormalitas
ECG-N
Tidak jelas
STRATEGI TATALAKSANA SKA IMA-NEST / APTS
1. Pengobatan awal dan evaluasi di IGD
4
2. Validasi diagnosis dan penentuan risiko
(risiko iskemik vs risiko perdarahan)
3. Strategi Invasif
4. Modalitas revaskularisasi
5. Perawatan saat pulang dan pengobatan pasca perawatan di
RS
Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
Tahap 1: Pengobatan awal dan evaluasi di IGD 10 menit
5
• Anamnesis nyeri dada: khas infark, khas angina, non-angina
• Penilaian PJK (faktor risiko, riwayat IMA, BPAK, IKP)
• EKG (ada tidaknya deviasi segmen ST atau abnormalitas
lainnya
Tentukan segera:
IMA-ST
IMA-NEST
Bukan IMA
Penilaian Cepat
UGD (<10 mnt)
Pengobatan Cepat
UGD
Spektrum SKA
6Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
Presentasi
klinis
Diagnosa
Kerja
EKG
Biokimia
Diagnosa
Nyeri Dada
Sindroma
koroner Akut
12 lead
Tahap 2: Validasi diagnosis dan penentuan risiko
(Risiko iskemik Vs Risiko perdarahan)
Validasi diagnosis:
• Respon terhadap pemberian nitrat SL
• Pemeriksaan troponin serial (saat tiba di IGD dan jam jam ke- 6)
• Khusus pemeriksaan Hs Troponin diperiksan serial saat datang
dan jam ke-3.
• EKG serial saat datang, jam ke-1, jam ke 6 dan jika ada keluhan
(nilai perubahan ST segmen dan gelombang T).
7
Tahap 2: Validasi diagnosis dan penentuan risiko
(Risiko iskemik Vs Risiko perdarahan)
Penentuan Risiko :
• Risiko Iskemik  klinis dan skor GRACE
• Risiko perdarahan  skor CRUSADE
• Ekokardiografi di ruang perawatan
• Optional: Foto toraks, MSCT, Test iskemik
8
ST DEPRESI
Titik J muncul pada fase akhir kompleks QRS.
Segmen ST mulai dari titik J
ST ke bawah ST ke atas ST horizontal
10
GRACE ACS RISK MODEL
Angka mortalitas di RS dan pada 6 bulan
berdasarkan penilaian risiko GRACE
Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054
Risiko Skoring GRACE Kematian di RS (%)
Rendah ≤ 108 < 1
Moderat 109-140 1-3
Tinggi >140 > 3
Risiko Skoring GRACE Kematian dalam 6 bulan
paska perawatan (%)
Rendah ≤ 88 < 3
Moderat 89-118 3-8
Tinggi > 118 > 8
Skor CRUSADE Sebagai Prediktor Perdarahan Mayor Saat
Perawatan Di Rumah Sakit
Hematokrit, %
SkorSkorPrediktor Prediktor
Frekuensi Nadi, x/ menit
Klirens Kreatinin, mL/min
Gejala Gagal Jantung
Jenis Kelamin
Tekanan Darah Sistolik, mmHg
Diabetes Melitus
Riwayat Penyakit Vaskular
SkorPrediktor
Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054
Grafik Risiko Perdarahan Mayor Dengan
Skor CRUSADE
Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054
Probabilitas Perdarahan
Mayor Saat Perawatan Di
Rumah Sakit
RisikoPerdarahanMayor
Skor CRUSADE
Mengeksklusi IMA-NEST dengan cepat menggunakan HsTroponin
ESC guidelines for the management of ACS without ST-elevation 2011
Nyeri Dada Akut
HsTroponin < N HsTroponin > N
Nyeri >
6 jam
Nyeri <
6 jam
Ulang HsTrponin dalam 3
Jam
HsTroponin
tetap
HsTroponin
berubah
HsTroponin
tetap
Cari diagnosis
lain
Nyeri (-), GRACE <
140, Diagnosis Lain (-)
Pulang, Uji Latih
Beban
Manajemen
Invasif
Uji cTn Sensitivitas Tinggi vs. cTn Klasik
Tahap 3: Penentuan Strategi Invasif
Strategi invasif atau konservatif ditentukan oleh kriteria risiko,
yaitu :
• Kriteria Profil risiko tinggi
• Kriteria GRACE ( skor GRACE > 140 tinggi)
• Kriteria risiko sangat tinggi (very high risk)
• Tidak memenuhi kriteria risiko tinggi
16
Tahap 3: Strategi invasif :
Kriteria Profil Risiko Tinggi:
1. Peningkatan/penurunan kadar troponin
2. Perubahan gelombang ST dan T (simtomatik/silent)
3. Diabetes mellitus
4. Insufisiensi renal (CCT < 60)
5. LV fungsi menurun (<40%)
6. Pasca infark baru
7. Riwayat PCI dalam 1 bulan
8. Riwayat CABG
9. GRACE skor menunjukkan risiko intermediate-tinggi
Tahap 3: Strategi invasif :
Kriteria Profil Risiko sangat Tinggi:
1. Angina refrakter
2. Gagal jantung akut
3. Aritmia ventrikel yang mengancam nyawa
4. Hemodinamik tidak stabil
Tahap 3: Penentuan Strategi Invasif
Penentuan waktu angiografi koroner berdasarkan penetapan 4
kategori strategi:
• Strategi invasif urgensi, jika memenuhi salah satu kriteria risiko
sangat tinggi (very high risk)
• Strategi invasif dini dalam 24 jam, jika skor GRACE > 140
ditambah salah satu kriteria risiko tinggi
• Strategi Invasif dini dalam 72 jam jika memenuhi salah satu
kriteria risiko tinggi
• Strategi konservatif atau elektif angiografi jika tidak
ditemukan kriteria risiko tinggi
19
Tahap 3: Invasif Strategi
Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054
Tahap 4 : Modalitas Revaskularisasi
• Jika angiogram menunjukkan lesi ateromatosa namu ntidak
ditemukan lesi kritikal, maka diatasi dengan medika mentosa
• Pada pasien dengan satu lesi pembuluh maka dikerjakan IKP
• Pada pasien dengan banyak lesi pembuluh,keputusan IKP atau
BPAK dibuat sesuai kondisi individu.
• Jika pilihan BPAK diputuskan, maka obat anti platelet harus di
hentikan sejak 5 hari menjelang BPAK dikerjakan.
Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
Antithrombotic in ACS
Antikoagulan
23
Pemberian antikoagulan direkomendasikan pada setiap
pasien sebagai tambahan terhadap pemberian
antiplatelet
Class Level
1 A
Fondaparinux (2.5 mg s.c sehari sekali)
direkomendasikan karena mamiliki profil efikasi dan
keamanan yang baik
Class Level
1 A
Enoxaparin (1mg/kg 2 kali sehari) direkomendasikan
ketika tidak terdapat Fondaparinux
Class Level
1 B
Jika tidak terdapat fondaparinux atau enoxaparin,
dapat digunakan UFH dengan target aPTT 50-70 s atau
LMWH lain dengan dosis pemberian yang spesifik
Class Level
1 C
Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
Rekomendasi Oral Antiplatelet - cont
Penghambat P2Y12 sebaiknya ditambahkan pada pemberian aspirin
sesegera mungkin dan diberikan dosis pemeliharaan selama 12
bulan, kecuali terdapat kontraindikasi seperti risiko perdarahan yang
tinggi
Kelas Level
1 A
Kelas Level
1 A
Aspirin sebaiknya diberikan kepada setiap pasien yang tidak
memiliki kontraindikasi pada pembebanan dosis awal 150 – 300 mg,
dan pada dosis pemeliharaan 75 – 100 mg per hari jangka panjang
tanpa memperhatikan strategi pengobatan
Kelas Level
1 A
Penghentian yang lama, atau penarikan permanen dalam 12 bulan
setelah kejadian ACS tidak dianjurkan kecuali terdapat indikasi klinis
Kelas Level
1 c
Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
Penghambat pompa proton (lebih dipilih selain Omeprazole) yang
dikombinasi dengan DAPT direkomendasikan pada pasien dengan
riwayat perdarahan gastrointestinal atau ulkus peptikum, dan tepat
bila diberikan pada pasien dengan faktor risiko multipel (infeksi H.
elicobacter pylori, usia > 65 tahun, bersamaan dengan penggunaan
antikoagulan atau steroid)
Rekomendasi Oral Antiplatelet
Clopidogrel (dosis pembebanan 300 mg, dosis pemeliharaan 75 mg
satu kali sehari) direkomendasikan pada pasien yang tidak dapat
diberikan ticagrelor atau prasugrel
Dosis pembebanan clopidogrel 600 mg (atau penambahan 300 mg
pada saat PCI, pada pasien yang sebelumnya sudah mendapat dosis
pembebanan 300 mg) direkomendasikan kepada pasien yang
terjadwal untuk dilakukan strategi invasif ketika ticagrelor atau
prasugrel bukan pilihan.
Kelas Level
1 A
Kelas Level
1 B
Prasugrel (dosis pembebanan 60 mg, dosis pemeliharaan 10 mg
satu kali sehari) direkomendasikan untuk P2Y12 naïve patient
(terutama diabetes) pada pasien-pasien dengan anatomi koroner
yang sudah diketahui dan yang akan menjalani PCI kecuali terdapat
risiko perdarahan yang tinggi dan mengancam jiwa atau
kontraindikasi lainnya
Kelas Level
1 B
Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
Ticagrelor (dosis pembebanan 180 mg, dosis pemeliharaan 90 mg
dua kali sehari) direkomendasikan kepada setiap pasien dengan
risiko kejadian iskemik sedang sampai tinggi (peningkatan troponin),
tanpa memperhatikan strategi pengobatan sebelumnya dan
termasuk pada pasien-pasien yang diberikan Clopidogrel
sebelumnya (pemberian Clopidogrel harus dihentikan ketika
Ticagrelor dimulai) .
Kelas Level
1 B
Tahap 5: Perawatan saat pulang dan pengobatan
paska perawatan di RS
Hal-hal yang harus diperhatikan paska perwatan
Aspirin Dikonsumsi seumur hidup
Penghambat P2Y12 Dikonsumsi selama 12 bulan (kecuali terdapat risiko tinggi perdarahan)
Beta bloker Apabila terdapat penurunan fungsi pompa ventrikel kiri
A-EPA/
A-AR
Apabila terdapat penurunan fungsi pompa ventrikel kiri.
Dipertimbangkan jika tanpa penurunan fungsi pompa ventrikel kiri
Antagonis Aldosteron Apabila terdapat penurunan fungsi pompa ventrikel kiri (LVEF < 35%)
dan terdapat diabetes atau gagal jantung tanpa disertai gangguan
ginjal yang bermakna
Statin Dapat dititrasi sampai target LDL-C tercapai <1.8 mmol?L (<70 mg/dL)
Gaya hidup Konseling mengenai faktor risiko, rujukan kepada rehabilitasi jantung ?
Program pencegahan sekunder
Diskusi Kasus
Kasus 1:
• Laki-laki usia 68 tahun, mengalami chest pain yang panjang di
rumah, 1 jam sebelum masuk RS pada hari Sabtu
• Di UGD, nyeri dada berulang hilang dengan NTG
• Pasien stabil selama akhir pekan
• BB 80 kg, HR 80 bpm, BP 156/95 mmHg, RR 18x/menit
• Cor/pulmo normal
• RF : perokok, DM, dislipidemia
Hasil EKG
Diagnosis ?
a. IMA-ST
b. IMA-NEST
c. Ragu IMA
d. Bukan IMA
hsTroponin yang diambil 3 jam kemudian ?
• Hb 13
• Ht 39
• RBG 223
• hsTroponin 13
• CKMB 14
• Leukocyte 11.000/ul
• Ur : 20
• Cr : 0,8
Diagnosis ?
a.IMA-ST
b.IMA-NEST
c. Ragu IMA
d.Bukan IMA
Tindakan selanjutnya?
a. Ulang EKG setiap 24 jam
b. Ulang hsTroponin 12 jam kemudian
c. Ulang hsTroponin 3 jam kemudian
d. Ulang EKG tiap 12 jam
Mengeksklusi IMA-NEST dengan cepat menggunakan HsTroponin
ESC guidelines for the management of ACS without ST-
Nyeri Dada Akut
HsTroponin < N HsTroponin > N
Nyeri >
6 jam
Nyeri <
6 jam
Ulang HsTrponin dalam 3
Jam
HsTroponin
tetap
HsTroponin
berubah
HsTroponin
tetap
Cari diagnosis
lain
Nyeri (-), GRACE <
140, Diagnosis Lain (-)
Pulang, Uji Latih
Beban
Manajemen
Invasif
hsTroponin yang diulang 3 jam kemudian
• hsTroponin 13
Diagnosis ?
a. IMA-ST
b. IMA-NEST
c. Ragu IMA
d. Bukan IMA
Profil risiko iskemik ?
a. Risiko Sangat Tinggi
b. Risiko Tinggi
c. Risiko Sedang
d. Risiko Rendah
38 http://www.outcomes-umassmed.org/grace/acs_risk/acs_risk_content.html
Stratifikasi Risiko SKA
Menggunakan Skor GRACE
Skor GRACE :
Score
Usia 68
109-140
Intermediate
Frek. Nadi 83
Tek. Darah sistolik 158
Klirens kreatinin 83
DM yes
Killip 1
Peningkatan Enzim yes
Riw SKA no
Henti jantung no
Deviasi segmen ST yes
Gagal jantung no
Perdarahan mayor in-hospital berdasarkan
skor CRUSADE
Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054
Risiko perdarahan mayor berdasarkan
skor perdarahan CRUSADE
Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054
CRUSADE RISK Score :
Parameter Hasil Skor
Ht 39 2
CCT 83 17
HR 80 1
CHF tidak 0
DM ya 6
SBP 1 1
Jenis kelamin Laki-laki 0
Penyakit vaskular
sebelumnya
tidak 0
Total Skor 27
( 7,5% risiko= rendah)
Tahap 3: Strategi invasif
Kriteria pasien-pasien dengan resiko tinggi yang memiliki indikasi
tatalaksana invasif
Primer
• Peningkatan atau penurunan troponin yang relevan
• Perubahan segmen ST atau perubahan gelombang T yang
dinamis (ada atau tidak ada gejala)
Sekunder
• Diabetes Melitus
• Insufisiensi ginjal (eGFR <60 mL/min/1.73m2)
• Penurunan fungsi sistolik (EF <40%)
• Nyeri dada paska serangan jantung
• Riw IKP
• Riw BPAK
• Skor GRACE intermediate atau tinggi
Strategi Invasif
• Strategi Invasif (dalam 72 jam pertama)
• Sedikitnya memiliki satu kriteria risiko tinggi
• Gejala nyeri dada berulang
• Angiografi koroner segera/urgen (< dari 2 jam)
direkomendasikan pada pasien yang memiliki risiko iskemik
yang tinggi (angina refrakter, yang berhubungan dengan gagal
jantung, aritmia ventrikel yang mengancam jiwa, atau
hemodinamik yang tidak stabil
• Strategi Invasif dini (< 24 jam) direkomendasikan pada
pasien dengan skor GRACE > 140 atau pada pasien sedikitnya
mempunyai satu kriteria risiko tinggi primer
I A
I C
1 A
Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
Apa strategi penatalaksanaan Anda selanjutnya ? :
a. Strategi invasif segera/urgen (kurang dari 2 jam)
b. Strategi invasif dini (kurang dari 24 jam)
c. Strategi Invasif dini (kurang dari 72 jam)
d. Tidak dilakukan strategi invasif
Coronary Angiography :
46
47
Coronary Angiography :
Apa rencana pengobatan untuk pasien ini?
• Kombinasi antiplatelet, Pilihan?
• Heparinisasi, Pilihan?
Rekomendasi Oral Antiplatelet (Penghambat P2Y12)
Clopidogrel (dosis pembebanan 300 mg, dosis pemeliharaan 75 mg
satu kali sehari) direkomendasikan pada pasien yang tidak dapat
diberikan ticagrelor atau prasugrel
Dosis pembebanan clopidogrel 600 mg (atau penambahan 300 mg
pada saat PCI, pada pasien yang sebelumnya sudah mendapat dosis
pembebanan 300 mg) direkomendasikan kepada pasien yang
terjadwal untuk dilakukan strategi invasif ketika ticagrelor atau
prasugrel bukan pilihan.
Kelas Level
1 A
Kelas Level
1 B
Prasugrel (dosis pembebanan 60 mg, dosis pemeliharaan 10 mg
satu kali sehari) direkomendasikan untuk P2Y12 naïve patient
(terutama diabetes) pada pasien-pasien dengan anatomi koroner
yang sudah diketahui dan yang akan menjalani PCI kecuali terdapat
risiko perdarahan yang tinggi dan mengancam jiwa atau
kontraindikasi lainnya
Kelas Level
1 B
Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
Ticagrelor (dosis pembebanan 180 mg, dosis pemeliharaan 90 mg
dua kali sehari) direkomendasikan kepada setiap pasien dengan
risiko kejadian iskemik sedang sampai tinggi (peningkatan troponin),
tanpa memperhatikan strategi pengobatan sebelumnya dan
termasuk pada pasien-pasien yang diberikan Clopidogrel
sebelumnya (pemberian Clopidogrel harus dihentikan ketika
Ticagrelor dimulai) .
Kelas Level
1 B
Antikoagulan
50
Antikoagulan direkomendasi untuk semua pasien
sebagai tambahan terhadap terapi antiplatelet
Class Level
1 A
Fondaparinux (2.5 mg sc daily) direkomendasikan
sebagai antilkoagulan dengan profil efikasi- keamanan
yang dipilih (most favourable)
Class Level
1 A
Enoxaparin (1 mg/kg twice daily ) direkomendasikan
bila fondaparinux tidak tersedia
Class Level
1 B
Bila fondaparinux atau enoxaparin tidak tersedia, maka
UFH dengan target aPTT of 50–70 s atau LMWH lainnya
dengan dosis rekomendasi yang spesifik diindikasikan
Class Level
1 C
Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumpade anggara
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKSulistia Rini
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiSofiaNofianti
 
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inashSlide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inashpuspitasari_whardani
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Muh Saleh
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialNoorahmah Adiany
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERRindang Abas
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darahDina Awwe
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAISeascape Surveys
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulindian dian
 
Tentir+menulis+resep+fkui2007
Tentir+menulis+resep+fkui2007Tentir+menulis+resep+fkui2007
Tentir+menulis+resep+fkui2007amelialestari417
 

What's hot (20)

Pemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anangPemeriksaan fisik abdomen anang
Pemeriksaan fisik abdomen anang
 
rumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pumprumus pemberian obat melalui syringe pump
rumus pemberian obat melalui syringe pump
 
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PALPASI JANTUNG PADA ANAK
 
Obat emergency
Obat emergencyObat emergency
Obat emergency
 
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensiPatofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inashSlide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
Slide konsensus penatalaksanaan hipertensi 2019 inash
 
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) Tahun 2018
 
Obat obat emergency
Obat obat emergencyObat obat emergency
Obat obat emergency
 
peningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranialpeningkatan Tekanan IntraCranial
peningkatan Tekanan IntraCranial
 
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULERMODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
MODUL NYERI DADA BLOK KARDIOVASKULER
 
Penyakit Stroke
Penyakit StrokePenyakit Stroke
Penyakit Stroke
 
Syok pada anak
Syok pada anak Syok pada anak
Syok pada anak
 
Overview syok
Overview syokOverview syok
Overview syok
 
transfusi darah
transfusi darahtransfusi darah
transfusi darah
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Konsensus insulin
Konsensus insulinKonsensus insulin
Konsensus insulin
 
Tentir+menulis+resep+fkui2007
Tentir+menulis+resep+fkui2007Tentir+menulis+resep+fkui2007
Tentir+menulis+resep+fkui2007
 
Ppt dm
Ppt dmPpt dm
Ppt dm
 
Muntah pada Anak
Muntah pada AnakMuntah pada Anak
Muntah pada Anak
 

Similar to Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMI

JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITA
JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITAJOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITA
JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITAAuliaDwiJuanita
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfAryaPratama71
 
ats-171109192216.pptx
ats-171109192216.pptxats-171109192216.pptx
ats-171109192216.pptxTirtaKusuma6
 
Jantung Sehat.pptx
Jantung Sehat.pptxJantung Sehat.pptx
Jantung Sehat.pptxrezaaulia27
 
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptxTriage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptxssuser8c26251
 
TRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdfTRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdfdeddyhandaya1
 
2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Ad...
2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Ad...2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Ad...
2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Ad...khairulhusnizaharudd
 
3. algoritma pandu Revisi dan Carta Prediksi Resiko KV.pdf
3. algoritma pandu Revisi dan Carta Prediksi Resiko KV.pdf3. algoritma pandu Revisi dan Carta Prediksi Resiko KV.pdf
3. algoritma pandu Revisi dan Carta Prediksi Resiko KV.pdfYuliusSd
 
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxCBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxantoniuswawan2
 
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Perdudikes
 
PPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptxPPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptxAdelReine1
 
Kardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIAN
Kardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIANKardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIAN
Kardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIANSofiaNofianti
 
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdf
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdfHIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdf
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdfAnonymousghbbQJkT
 

Similar to Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMI (20)

ACS.ppt
ACS.pptACS.ppt
ACS.ppt
 
JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITA
JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITAJOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITA
JOURNAL READING NEUROLOGY AULIA DWI JUANITA
 
reviewjournalaulia.pptx
reviewjournalaulia.pptxreviewjournalaulia.pptx
reviewjournalaulia.pptx
 
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdfdr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
dr Muhammad Diah - Penyakit Arteri Perifer.pdf
 
JR arep.pptx
JR arep.pptxJR arep.pptx
JR arep.pptx
 
ats-171109192216.pptx
ats-171109192216.pptxats-171109192216.pptx
ats-171109192216.pptx
 
Jantung Sehat.pptx
Jantung Sehat.pptxJantung Sehat.pptx
Jantung Sehat.pptx
 
PJK.pptx
PJK.pptxPJK.pptx
PJK.pptx
 
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptxTriage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
Triage Intra Hospital & Initial Assesment.pptx
 
TRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdfTRIAGE DHB....................................pdf
TRIAGE DHB....................................pdf
 
2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Ad...
2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Ad...2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Ad...
2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Ad...
 
3. algoritma pandu Revisi dan Carta Prediksi Resiko KV.pdf
3. algoritma pandu Revisi dan Carta Prediksi Resiko KV.pdf3. algoritma pandu Revisi dan Carta Prediksi Resiko KV.pdf
3. algoritma pandu Revisi dan Carta Prediksi Resiko KV.pdf
 
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptxCBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
CBD CAD Antonius Wahyu Hendrawan.pptx
 
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
Penanganan penyakit jantung koroner di layanan kesehatan primer (presentasi u...
 
PPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptxPPT KASUS PJK.pptx
PPT KASUS PJK.pptx
 
Hocm kasus
Hocm kasusHocm kasus
Hocm kasus
 
Kardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIAN
Kardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIANKardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIAN
Kardiovaskular CASE STUDY PELAYANAN KEFARMASIAN
 
Farmakoterapi-BLOK15.pptx
Farmakoterapi-BLOK15.pptxFarmakoterapi-BLOK15.pptx
Farmakoterapi-BLOK15.pptx
 
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdf
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdfHIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdf
HIPERTENSI & DM BPJS 25 AGT 2023.pdf
 
Hipertensi23.pptx
Hipertensi23.pptxHipertensi23.pptx
Hipertensi23.pptx
 

More from Isman Firdaus

Autophagy and Apoptosis in Myoacardial Infarction, wecoc 2021.pptx
Autophagy and Apoptosis in Myoacardial Infarction, wecoc 2021.pptxAutophagy and Apoptosis in Myoacardial Infarction, wecoc 2021.pptx
Autophagy and Apoptosis in Myoacardial Infarction, wecoc 2021.pptxIsman Firdaus
 
Respiratory Failure and Mechanical Ventilation Management, dr Dafsah
Respiratory Failure and Mechanical Ventilation Management, dr DafsahRespiratory Failure and Mechanical Ventilation Management, dr Dafsah
Respiratory Failure and Mechanical Ventilation Management, dr DafsahIsman Firdaus
 
Fluid management and Fluid Responsiveness in ICCU / ICU at ASMIHA workshop 2018
Fluid management and Fluid Responsiveness in ICCU / ICU at ASMIHA workshop 2018Fluid management and Fluid Responsiveness in ICCU / ICU at ASMIHA workshop 2018
Fluid management and Fluid Responsiveness in ICCU / ICU at ASMIHA workshop 2018Isman Firdaus
 
Workshop of Low Cardiac Output Management, 2018
Workshop of Low Cardiac Output Management,  2018Workshop of Low Cardiac Output Management,  2018
Workshop of Low Cardiac Output Management, 2018Isman Firdaus
 
CTO PCI: Wire Seelection
CTO PCI: Wire SeelectionCTO PCI: Wire Seelection
CTO PCI: Wire SeelectionIsman Firdaus
 
Kateterisasi jantung koroner
Kateterisasi jantung koronerKateterisasi jantung koroner
Kateterisasi jantung koronerIsman Firdaus
 
Pendekatan Stewart Asam Basa
Pendekatan Stewart Asam BasaPendekatan Stewart Asam Basa
Pendekatan Stewart Asam BasaIsman Firdaus
 
Pelayanan intervensi harkit isman
Pelayanan intervensi harkit ismanPelayanan intervensi harkit isman
Pelayanan intervensi harkit ismanIsman Firdaus
 
New Update NSTEMI Guideline 2018, PERKI
New Update NSTEMI Guideline 2018, PERKINew Update NSTEMI Guideline 2018, PERKI
New Update NSTEMI Guideline 2018, PERKIIsman Firdaus
 
Hypertensive emergency ina acc 2018, isman
Hypertensive emergency  ina acc 2018, ismanHypertensive emergency  ina acc 2018, isman
Hypertensive emergency ina acc 2018, ismanIsman Firdaus
 
Acute Heart Failure 2017
Acute Heart Failure 2017Acute Heart Failure 2017
Acute Heart Failure 2017Isman Firdaus
 
Cost Effectiveness Procedures in cathlab: Tips and Tricks
Cost Effectiveness Procedures in cathlab: Tips and TricksCost Effectiveness Procedures in cathlab: Tips and Tricks
Cost Effectiveness Procedures in cathlab: Tips and TricksIsman Firdaus
 
Tatalaksana Gagal Jantung Akut ( Acute Heart Failure Update)
Tatalaksana Gagal Jantung Akut  ( Acute Heart Failure Update)Tatalaksana Gagal Jantung Akut  ( Acute Heart Failure Update)
Tatalaksana Gagal Jantung Akut ( Acute Heart Failure Update)Isman Firdaus
 
Isicam, high bleeding risk pci,2016,isman
Isicam, high bleeding risk pci,2016,ismanIsicam, high bleeding risk pci,2016,isman
Isicam, high bleeding risk pci,2016,ismanIsman Firdaus
 
Iabp principle, hemodynamic, timing, weaning 2016 background asmiha,isman edit
Iabp principle, hemodynamic, timing, weaning 2016  background asmiha,isman editIabp principle, hemodynamic, timing, weaning 2016  background asmiha,isman edit
Iabp principle, hemodynamic, timing, weaning 2016 background asmiha,isman editIsman Firdaus
 

More from Isman Firdaus (15)

Autophagy and Apoptosis in Myoacardial Infarction, wecoc 2021.pptx
Autophagy and Apoptosis in Myoacardial Infarction, wecoc 2021.pptxAutophagy and Apoptosis in Myoacardial Infarction, wecoc 2021.pptx
Autophagy and Apoptosis in Myoacardial Infarction, wecoc 2021.pptx
 
Respiratory Failure and Mechanical Ventilation Management, dr Dafsah
Respiratory Failure and Mechanical Ventilation Management, dr DafsahRespiratory Failure and Mechanical Ventilation Management, dr Dafsah
Respiratory Failure and Mechanical Ventilation Management, dr Dafsah
 
Fluid management and Fluid Responsiveness in ICCU / ICU at ASMIHA workshop 2018
Fluid management and Fluid Responsiveness in ICCU / ICU at ASMIHA workshop 2018Fluid management and Fluid Responsiveness in ICCU / ICU at ASMIHA workshop 2018
Fluid management and Fluid Responsiveness in ICCU / ICU at ASMIHA workshop 2018
 
Workshop of Low Cardiac Output Management, 2018
Workshop of Low Cardiac Output Management,  2018Workshop of Low Cardiac Output Management,  2018
Workshop of Low Cardiac Output Management, 2018
 
CTO PCI: Wire Seelection
CTO PCI: Wire SeelectionCTO PCI: Wire Seelection
CTO PCI: Wire Seelection
 
Kateterisasi jantung koroner
Kateterisasi jantung koronerKateterisasi jantung koroner
Kateterisasi jantung koroner
 
Pendekatan Stewart Asam Basa
Pendekatan Stewart Asam BasaPendekatan Stewart Asam Basa
Pendekatan Stewart Asam Basa
 
Pelayanan intervensi harkit isman
Pelayanan intervensi harkit ismanPelayanan intervensi harkit isman
Pelayanan intervensi harkit isman
 
New Update NSTEMI Guideline 2018, PERKI
New Update NSTEMI Guideline 2018, PERKINew Update NSTEMI Guideline 2018, PERKI
New Update NSTEMI Guideline 2018, PERKI
 
Hypertensive emergency ina acc 2018, isman
Hypertensive emergency  ina acc 2018, ismanHypertensive emergency  ina acc 2018, isman
Hypertensive emergency ina acc 2018, isman
 
Acute Heart Failure 2017
Acute Heart Failure 2017Acute Heart Failure 2017
Acute Heart Failure 2017
 
Cost Effectiveness Procedures in cathlab: Tips and Tricks
Cost Effectiveness Procedures in cathlab: Tips and TricksCost Effectiveness Procedures in cathlab: Tips and Tricks
Cost Effectiveness Procedures in cathlab: Tips and Tricks
 
Tatalaksana Gagal Jantung Akut ( Acute Heart Failure Update)
Tatalaksana Gagal Jantung Akut  ( Acute Heart Failure Update)Tatalaksana Gagal Jantung Akut  ( Acute Heart Failure Update)
Tatalaksana Gagal Jantung Akut ( Acute Heart Failure Update)
 
Isicam, high bleeding risk pci,2016,isman
Isicam, high bleeding risk pci,2016,ismanIsicam, high bleeding risk pci,2016,isman
Isicam, high bleeding risk pci,2016,isman
 
Iabp principle, hemodynamic, timing, weaning 2016 background asmiha,isman edit
Iabp principle, hemodynamic, timing, weaning 2016  background asmiha,isman editIabp principle, hemodynamic, timing, weaning 2016  background asmiha,isman edit
Iabp principle, hemodynamic, timing, weaning 2016 background asmiha,isman edit
 

Recently uploaded

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatSyarifahNurulMaulida1
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufalmahdaly02
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar KeperawatanHaslianiBaharuddin
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxrachmatpawelloi
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docxpuskesmasseigeringin
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptDwiBhaktiPertiwi1
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasmufida16
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxfania35
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfHilalSunu
 

Recently uploaded (20)

Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obatFARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
FARMAKOLOGI OBAT PERSALINAN farmakologi obat
 
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin raufLAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
LAPORAN KASUS HB demam tifoid dr syarifuddin rauf
 
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
1 Konsep Patologi dan Patofisologi.pptx Ilmu Dasar Keperawatan
 
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptxKeperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
Keperawatan Anatomi Fisiologi Laktasi.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
2.8.2.a Bukti Pemantauan Kegiatan Evaluasi UKME.docx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.pptSOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
SOSIALISASI MATERI DEMAM BERDARAH DENGUE.ppt
 
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmasserbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
serbuk terbagi dan serbuk tabur yang gunakan untuk farmas
 
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptxILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT PEMERIKSAAN SUBJEKTIF.pptx
 
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdfLaporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
Laporan kasus restorasi kelas 2 komposit.pdf
 

Management of Acute Coronary Syndrome - Non STEMI

  • 1. Tatalaksana Non STEMI / Unstable Angina Pectoris Isman Firdaus, MD, FIHA, FESC, FSCAI Pusat Jantung Nasional Harapan Kita/FKUI
  • 2. TUJUAN PEMBELAJARAN • Mampu mendiagnosis IMA-NEST/APTS dengan cepat • Mampu mengenali EKG IMA-NEST/APTS • Mampu menangani IMA-NEST/APTS • Mampu melakukan stratifikasi risiko dengan sistem penilaian • Mampu menentukan strategi invasif/konservatif pada IMA- NEST/APTS 2
  • 3. Spektrum SKA 3Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054 Presentasi klinis Diagnosa kerja ECG Bio Kimia Diagnosa Nyeri Dada Sindroma koroner Akut Elevasi Segmen ST ST-T Abnormalitas ECG-N Tidak jelas
  • 4. STRATEGI TATALAKSANA SKA IMA-NEST / APTS 1. Pengobatan awal dan evaluasi di IGD 4 2. Validasi diagnosis dan penentuan risiko (risiko iskemik vs risiko perdarahan) 3. Strategi Invasif 4. Modalitas revaskularisasi 5. Perawatan saat pulang dan pengobatan pasca perawatan di RS Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
  • 5. Tahap 1: Pengobatan awal dan evaluasi di IGD 10 menit 5 • Anamnesis nyeri dada: khas infark, khas angina, non-angina • Penilaian PJK (faktor risiko, riwayat IMA, BPAK, IKP) • EKG (ada tidaknya deviasi segmen ST atau abnormalitas lainnya Tentukan segera: IMA-ST IMA-NEST Bukan IMA
  • 6. Penilaian Cepat UGD (<10 mnt) Pengobatan Cepat UGD Spektrum SKA 6Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054 Presentasi klinis Diagnosa Kerja EKG Biokimia Diagnosa Nyeri Dada Sindroma koroner Akut 12 lead
  • 7. Tahap 2: Validasi diagnosis dan penentuan risiko (Risiko iskemik Vs Risiko perdarahan) Validasi diagnosis: • Respon terhadap pemberian nitrat SL • Pemeriksaan troponin serial (saat tiba di IGD dan jam jam ke- 6) • Khusus pemeriksaan Hs Troponin diperiksan serial saat datang dan jam ke-3. • EKG serial saat datang, jam ke-1, jam ke 6 dan jika ada keluhan (nilai perubahan ST segmen dan gelombang T). 7
  • 8. Tahap 2: Validasi diagnosis dan penentuan risiko (Risiko iskemik Vs Risiko perdarahan) Penentuan Risiko : • Risiko Iskemik  klinis dan skor GRACE • Risiko perdarahan  skor CRUSADE • Ekokardiografi di ruang perawatan • Optional: Foto toraks, MSCT, Test iskemik 8
  • 9. ST DEPRESI Titik J muncul pada fase akhir kompleks QRS. Segmen ST mulai dari titik J ST ke bawah ST ke atas ST horizontal
  • 11. Angka mortalitas di RS dan pada 6 bulan berdasarkan penilaian risiko GRACE Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054 Risiko Skoring GRACE Kematian di RS (%) Rendah ≤ 108 < 1 Moderat 109-140 1-3 Tinggi >140 > 3 Risiko Skoring GRACE Kematian dalam 6 bulan paska perawatan (%) Rendah ≤ 88 < 3 Moderat 89-118 3-8 Tinggi > 118 > 8
  • 12. Skor CRUSADE Sebagai Prediktor Perdarahan Mayor Saat Perawatan Di Rumah Sakit Hematokrit, % SkorSkorPrediktor Prediktor Frekuensi Nadi, x/ menit Klirens Kreatinin, mL/min Gejala Gagal Jantung Jenis Kelamin Tekanan Darah Sistolik, mmHg Diabetes Melitus Riwayat Penyakit Vaskular SkorPrediktor Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054
  • 13. Grafik Risiko Perdarahan Mayor Dengan Skor CRUSADE Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054 Probabilitas Perdarahan Mayor Saat Perawatan Di Rumah Sakit RisikoPerdarahanMayor Skor CRUSADE
  • 14. Mengeksklusi IMA-NEST dengan cepat menggunakan HsTroponin ESC guidelines for the management of ACS without ST-elevation 2011 Nyeri Dada Akut HsTroponin < N HsTroponin > N Nyeri > 6 jam Nyeri < 6 jam Ulang HsTrponin dalam 3 Jam HsTroponin tetap HsTroponin berubah HsTroponin tetap Cari diagnosis lain Nyeri (-), GRACE < 140, Diagnosis Lain (-) Pulang, Uji Latih Beban Manajemen Invasif
  • 15. Uji cTn Sensitivitas Tinggi vs. cTn Klasik
  • 16. Tahap 3: Penentuan Strategi Invasif Strategi invasif atau konservatif ditentukan oleh kriteria risiko, yaitu : • Kriteria Profil risiko tinggi • Kriteria GRACE ( skor GRACE > 140 tinggi) • Kriteria risiko sangat tinggi (very high risk) • Tidak memenuhi kriteria risiko tinggi 16
  • 17. Tahap 3: Strategi invasif : Kriteria Profil Risiko Tinggi: 1. Peningkatan/penurunan kadar troponin 2. Perubahan gelombang ST dan T (simtomatik/silent) 3. Diabetes mellitus 4. Insufisiensi renal (CCT < 60) 5. LV fungsi menurun (<40%) 6. Pasca infark baru 7. Riwayat PCI dalam 1 bulan 8. Riwayat CABG 9. GRACE skor menunjukkan risiko intermediate-tinggi
  • 18. Tahap 3: Strategi invasif : Kriteria Profil Risiko sangat Tinggi: 1. Angina refrakter 2. Gagal jantung akut 3. Aritmia ventrikel yang mengancam nyawa 4. Hemodinamik tidak stabil
  • 19. Tahap 3: Penentuan Strategi Invasif Penentuan waktu angiografi koroner berdasarkan penetapan 4 kategori strategi: • Strategi invasif urgensi, jika memenuhi salah satu kriteria risiko sangat tinggi (very high risk) • Strategi invasif dini dalam 24 jam, jika skor GRACE > 140 ditambah salah satu kriteria risiko tinggi • Strategi Invasif dini dalam 72 jam jika memenuhi salah satu kriteria risiko tinggi • Strategi konservatif atau elektif angiografi jika tidak ditemukan kriteria risiko tinggi 19
  • 20. Tahap 3: Invasif Strategi Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054
  • 21. Tahap 4 : Modalitas Revaskularisasi • Jika angiogram menunjukkan lesi ateromatosa namu ntidak ditemukan lesi kritikal, maka diatasi dengan medika mentosa • Pada pasien dengan satu lesi pembuluh maka dikerjakan IKP • Pada pasien dengan banyak lesi pembuluh,keputusan IKP atau BPAK dibuat sesuai kondisi individu. • Jika pilihan BPAK diputuskan, maka obat anti platelet harus di hentikan sejak 5 hari menjelang BPAK dikerjakan. Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
  • 23. Antikoagulan 23 Pemberian antikoagulan direkomendasikan pada setiap pasien sebagai tambahan terhadap pemberian antiplatelet Class Level 1 A Fondaparinux (2.5 mg s.c sehari sekali) direkomendasikan karena mamiliki profil efikasi dan keamanan yang baik Class Level 1 A Enoxaparin (1mg/kg 2 kali sehari) direkomendasikan ketika tidak terdapat Fondaparinux Class Level 1 B Jika tidak terdapat fondaparinux atau enoxaparin, dapat digunakan UFH dengan target aPTT 50-70 s atau LMWH lain dengan dosis pemberian yang spesifik Class Level 1 C Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
  • 24. Rekomendasi Oral Antiplatelet - cont Penghambat P2Y12 sebaiknya ditambahkan pada pemberian aspirin sesegera mungkin dan diberikan dosis pemeliharaan selama 12 bulan, kecuali terdapat kontraindikasi seperti risiko perdarahan yang tinggi Kelas Level 1 A Kelas Level 1 A Aspirin sebaiknya diberikan kepada setiap pasien yang tidak memiliki kontraindikasi pada pembebanan dosis awal 150 – 300 mg, dan pada dosis pemeliharaan 75 – 100 mg per hari jangka panjang tanpa memperhatikan strategi pengobatan Kelas Level 1 A Penghentian yang lama, atau penarikan permanen dalam 12 bulan setelah kejadian ACS tidak dianjurkan kecuali terdapat indikasi klinis Kelas Level 1 c Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054 Penghambat pompa proton (lebih dipilih selain Omeprazole) yang dikombinasi dengan DAPT direkomendasikan pada pasien dengan riwayat perdarahan gastrointestinal atau ulkus peptikum, dan tepat bila diberikan pada pasien dengan faktor risiko multipel (infeksi H. elicobacter pylori, usia > 65 tahun, bersamaan dengan penggunaan antikoagulan atau steroid)
  • 25. Rekomendasi Oral Antiplatelet Clopidogrel (dosis pembebanan 300 mg, dosis pemeliharaan 75 mg satu kali sehari) direkomendasikan pada pasien yang tidak dapat diberikan ticagrelor atau prasugrel Dosis pembebanan clopidogrel 600 mg (atau penambahan 300 mg pada saat PCI, pada pasien yang sebelumnya sudah mendapat dosis pembebanan 300 mg) direkomendasikan kepada pasien yang terjadwal untuk dilakukan strategi invasif ketika ticagrelor atau prasugrel bukan pilihan. Kelas Level 1 A Kelas Level 1 B Prasugrel (dosis pembebanan 60 mg, dosis pemeliharaan 10 mg satu kali sehari) direkomendasikan untuk P2Y12 naïve patient (terutama diabetes) pada pasien-pasien dengan anatomi koroner yang sudah diketahui dan yang akan menjalani PCI kecuali terdapat risiko perdarahan yang tinggi dan mengancam jiwa atau kontraindikasi lainnya Kelas Level 1 B Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054 Ticagrelor (dosis pembebanan 180 mg, dosis pemeliharaan 90 mg dua kali sehari) direkomendasikan kepada setiap pasien dengan risiko kejadian iskemik sedang sampai tinggi (peningkatan troponin), tanpa memperhatikan strategi pengobatan sebelumnya dan termasuk pada pasien-pasien yang diberikan Clopidogrel sebelumnya (pemberian Clopidogrel harus dihentikan ketika Ticagrelor dimulai) . Kelas Level 1 B
  • 26. Tahap 5: Perawatan saat pulang dan pengobatan paska perawatan di RS Hal-hal yang harus diperhatikan paska perwatan Aspirin Dikonsumsi seumur hidup Penghambat P2Y12 Dikonsumsi selama 12 bulan (kecuali terdapat risiko tinggi perdarahan) Beta bloker Apabila terdapat penurunan fungsi pompa ventrikel kiri A-EPA/ A-AR Apabila terdapat penurunan fungsi pompa ventrikel kiri. Dipertimbangkan jika tanpa penurunan fungsi pompa ventrikel kiri Antagonis Aldosteron Apabila terdapat penurunan fungsi pompa ventrikel kiri (LVEF < 35%) dan terdapat diabetes atau gagal jantung tanpa disertai gangguan ginjal yang bermakna Statin Dapat dititrasi sampai target LDL-C tercapai <1.8 mmol?L (<70 mg/dL) Gaya hidup Konseling mengenai faktor risiko, rujukan kepada rehabilitasi jantung ? Program pencegahan sekunder
  • 28. Kasus 1: • Laki-laki usia 68 tahun, mengalami chest pain yang panjang di rumah, 1 jam sebelum masuk RS pada hari Sabtu • Di UGD, nyeri dada berulang hilang dengan NTG • Pasien stabil selama akhir pekan • BB 80 kg, HR 80 bpm, BP 156/95 mmHg, RR 18x/menit • Cor/pulmo normal • RF : perokok, DM, dislipidemia
  • 30. Diagnosis ? a. IMA-ST b. IMA-NEST c. Ragu IMA d. Bukan IMA
  • 31. hsTroponin yang diambil 3 jam kemudian ? • Hb 13 • Ht 39 • RBG 223 • hsTroponin 13 • CKMB 14 • Leukocyte 11.000/ul • Ur : 20 • Cr : 0,8
  • 33. Tindakan selanjutnya? a. Ulang EKG setiap 24 jam b. Ulang hsTroponin 12 jam kemudian c. Ulang hsTroponin 3 jam kemudian d. Ulang EKG tiap 12 jam
  • 34. Mengeksklusi IMA-NEST dengan cepat menggunakan HsTroponin ESC guidelines for the management of ACS without ST- Nyeri Dada Akut HsTroponin < N HsTroponin > N Nyeri > 6 jam Nyeri < 6 jam Ulang HsTrponin dalam 3 Jam HsTroponin tetap HsTroponin berubah HsTroponin tetap Cari diagnosis lain Nyeri (-), GRACE < 140, Diagnosis Lain (-) Pulang, Uji Latih Beban Manajemen Invasif
  • 35. hsTroponin yang diulang 3 jam kemudian • hsTroponin 13
  • 36. Diagnosis ? a. IMA-ST b. IMA-NEST c. Ragu IMA d. Bukan IMA
  • 37. Profil risiko iskemik ? a. Risiko Sangat Tinggi b. Risiko Tinggi c. Risiko Sedang d. Risiko Rendah
  • 39. Skor GRACE : Score Usia 68 109-140 Intermediate Frek. Nadi 83 Tek. Darah sistolik 158 Klirens kreatinin 83 DM yes Killip 1 Peningkatan Enzim yes Riw SKA no Henti jantung no Deviasi segmen ST yes Gagal jantung no
  • 40. Perdarahan mayor in-hospital berdasarkan skor CRUSADE Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054
  • 41. Risiko perdarahan mayor berdasarkan skor perdarahan CRUSADE Hamm CW et al. Eur Heart J 2011;32:2999 – 3054
  • 42. CRUSADE RISK Score : Parameter Hasil Skor Ht 39 2 CCT 83 17 HR 80 1 CHF tidak 0 DM ya 6 SBP 1 1 Jenis kelamin Laki-laki 0 Penyakit vaskular sebelumnya tidak 0 Total Skor 27 ( 7,5% risiko= rendah)
  • 43. Tahap 3: Strategi invasif Kriteria pasien-pasien dengan resiko tinggi yang memiliki indikasi tatalaksana invasif Primer • Peningkatan atau penurunan troponin yang relevan • Perubahan segmen ST atau perubahan gelombang T yang dinamis (ada atau tidak ada gejala) Sekunder • Diabetes Melitus • Insufisiensi ginjal (eGFR <60 mL/min/1.73m2) • Penurunan fungsi sistolik (EF <40%) • Nyeri dada paska serangan jantung • Riw IKP • Riw BPAK • Skor GRACE intermediate atau tinggi
  • 44. Strategi Invasif • Strategi Invasif (dalam 72 jam pertama) • Sedikitnya memiliki satu kriteria risiko tinggi • Gejala nyeri dada berulang • Angiografi koroner segera/urgen (< dari 2 jam) direkomendasikan pada pasien yang memiliki risiko iskemik yang tinggi (angina refrakter, yang berhubungan dengan gagal jantung, aritmia ventrikel yang mengancam jiwa, atau hemodinamik yang tidak stabil • Strategi Invasif dini (< 24 jam) direkomendasikan pada pasien dengan skor GRACE > 140 atau pada pasien sedikitnya mempunyai satu kriteria risiko tinggi primer I A I C 1 A Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054
  • 45. Apa strategi penatalaksanaan Anda selanjutnya ? : a. Strategi invasif segera/urgen (kurang dari 2 jam) b. Strategi invasif dini (kurang dari 24 jam) c. Strategi Invasif dini (kurang dari 72 jam) d. Tidak dilakukan strategi invasif
  • 48. Apa rencana pengobatan untuk pasien ini? • Kombinasi antiplatelet, Pilihan? • Heparinisasi, Pilihan?
  • 49. Rekomendasi Oral Antiplatelet (Penghambat P2Y12) Clopidogrel (dosis pembebanan 300 mg, dosis pemeliharaan 75 mg satu kali sehari) direkomendasikan pada pasien yang tidak dapat diberikan ticagrelor atau prasugrel Dosis pembebanan clopidogrel 600 mg (atau penambahan 300 mg pada saat PCI, pada pasien yang sebelumnya sudah mendapat dosis pembebanan 300 mg) direkomendasikan kepada pasien yang terjadwal untuk dilakukan strategi invasif ketika ticagrelor atau prasugrel bukan pilihan. Kelas Level 1 A Kelas Level 1 B Prasugrel (dosis pembebanan 60 mg, dosis pemeliharaan 10 mg satu kali sehari) direkomendasikan untuk P2Y12 naïve patient (terutama diabetes) pada pasien-pasien dengan anatomi koroner yang sudah diketahui dan yang akan menjalani PCI kecuali terdapat risiko perdarahan yang tinggi dan mengancam jiwa atau kontraindikasi lainnya Kelas Level 1 B Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054 Ticagrelor (dosis pembebanan 180 mg, dosis pemeliharaan 90 mg dua kali sehari) direkomendasikan kepada setiap pasien dengan risiko kejadian iskemik sedang sampai tinggi (peningkatan troponin), tanpa memperhatikan strategi pengobatan sebelumnya dan termasuk pada pasien-pasien yang diberikan Clopidogrel sebelumnya (pemberian Clopidogrel harus dihentikan ketika Ticagrelor dimulai) . Kelas Level 1 B
  • 50. Antikoagulan 50 Antikoagulan direkomendasi untuk semua pasien sebagai tambahan terhadap terapi antiplatelet Class Level 1 A Fondaparinux (2.5 mg sc daily) direkomendasikan sebagai antilkoagulan dengan profil efikasi- keamanan yang dipilih (most favourable) Class Level 1 A Enoxaparin (1 mg/kg twice daily ) direkomendasikan bila fondaparinux tidak tersedia Class Level 1 B Bila fondaparinux atau enoxaparin tidak tersedia, maka UFH dengan target aPTT of 50–70 s atau LMWH lainnya dengan dosis rekomendasi yang spesifik diindikasikan Class Level 1 C Hamm CW, et al. European Heart Journal (2011) 32, 2999–3054