SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫ا‬‫و‬ِ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬
‫اض‬َ‫ر‬َ‫ت‬ ‫ن‬َ‫ع‬ ً‫ة‬َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬ َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ا‬
َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫اّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫أ‬﴿ ً‫ا‬‫يم‬ ِ‫ح‬٢٩﴾
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang
batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya
Allah adalah Maha Penyayang kepadamu”
(QS. An-Nissa’: 29).
MENGAPA HARUS BISNIS SYARI’AH?
َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬:‫ا‬ َ‫م‬ْ‫د‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ز‬َ‫ي‬ ‫ال‬َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ ِ‫ْن‬‫ب‬
ْ‫س‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬‫س‬ْ‫َم‬‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ل‬‫أ‬:ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬ُ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬
ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،ُ‫ه‬‫ْال‬‫ب‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫ش‬ َ‫و‬ ،ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ف‬‫أ‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫س‬َ‫ك‬ َ‫ْن‬‫ي‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬،ُ‫ه‬َ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ن‬‫أ‬ ‫ا‬
َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ذ‬‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬‫؟‬
“Kedua telapak kaki seorang anak Adam di hari kiamat masih belum
beranjak di sisi Tuhannya sebelum ditanya mengenai lima perkara:
tentang umurnya, apa yang telah dilakukannya? Tentang masa
mudanya, apa yang telah dilakukannya? Tentang hartanya, dari mana
dia memperolehnya? Dan untuk apa dibelanjakannya? Tentang
ilmunya, apa yang dia kerjakan dengan ilmunya itu?”
(HR. Ahmad dan At-Tabrani).
PERTANGGUNGJAWABAN HARTA
‫ي‬ ِ‫َر‬‫ش‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َاك‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫ف‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ ْ‫اْل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬
‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫اء‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬﴿ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫ن‬١٨﴾
“Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas
suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama)
itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah
kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui” (QS. Al-Jaatsiyah: 18).
BISNIS WAJIB TERIKAT SYARI’AT
َّ‫ل‬ ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ َ َّ‫اّلل‬ ِ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬﴿ ً‫ا‬‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫م‬ ُ‫ه‬٢﴾ُ‫ه‬ْ‫ق‬ُ‫ز‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫و‬
َ‫م‬ َ‫و‬ ُ‫ب‬ِ‫س‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ُ‫ْث‬‫ي‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ل‬َّ‫ك‬ َ‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ِ َّ‫اّلل‬
﴿ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫س‬َ‫ح‬٣﴾
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya
Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar.
Dan memberinya rezki dari arah yang tiada
disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang
bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan) nya” (QS.
Ath-Thalaq: 2-3).
JANJI ALLAH SWT
BISNIS SYARI’AH
•Bisnis Islami (Bisnis Syariah) adalah
segala aktivitas bisnis yang terikat
atau sesuai dengan aturan-aturan
dari Hukum Syariah Islam.
DEFINISI HUKUM SYARI’AH
‫الحكم‬‫الشرعي‬‫هو‬‫العبا‬ ‫بأفعال‬ ‫المتعلق‬ ‫الشارع‬ ‫خطاب‬‫د‬
‫الوضع‬ ‫او‬ ‫التخيير‬ ‫او‬ ‫باإلقتضاء‬.
Khitob: seruan atau firman
Asy-Syari’: Allah, yaitu sebagai Pembuat hukum,
Al-Muta’alliqu : yang berkaitan atau yang mengikat
(secara keseluruhan)
Af’al: perbuatan termasuk ucapan
Al-’Ibad: hamba atau manusia secara keseluruhan
Definisi Hukum Syari’at (lanjutan)
Bil iqtidha : baik berupa tuntutan
At-takhyir : Pemberian pilihan
Al-wadh’i : penetapan sesuatu
Hukum syara’ adalah seruan atau firman dari As Syari’ (Allah sebagai
Pembuat Hukum) yang terkait dengan perbuatan-perbuatan
hamba, baik berupa tuntutan, pemberian pilihan atau penetapan
sesuatu sebagai pengatur hukum.
Hukum syari’at itu ada dua bagian :
1. Hukum taklifi, yaitu hukum untuk
mengatur perbuatan manusia, dengan
hukum berupa tuntutan (thalab) dan
pemberian pilihan (takhyir).
2. Hukum wadh’i, yaitu hukum untuk
mengatur hukum taklifi itu.
PEMBAGIAN HUKUM SYARI’AT
Terdapat dua perbedaan utama :
1. Hukum taklifi : merupakan hukum yang
langsung mengatur perbuatan manusia.
Contoh : sholat hukumnya wajib
2. Hukum wadh’i : hukum yang mengatur
perbuatan manusia secara tidak langsung.
Contoh : Wudhu adalah syarat sholat
PERBEDAAN HUKUM TAKLIFI
DAN HUKUM WADH’I
• Hukum taklifi, meliputi :
1. Tuntutan tegas (thalab jazim), yaitu haram
dan wajib.
2. Tuntutan tidak tegas (thalab ghairu jazim),
yaitu sunnah (mandub) dan makruh.
3. Pemberian pilihan (takhyir), yaitu mubah.
HUKUM TAKLIFI
STATUS HUKUM TAKLIFI
Status hukum perbuatan manusia ada 5:
1. Fardhu yang bermakna wajib
2. Haram yang bermakna terlarang
3. Mandub (Sunnah)
4. Makruh
5. Mubah
•‫تعريفه‬:‫وهو‬‫ان‬‫يكون‬‫الشارع‬‫قد‬‫ربط‬‫بين‬‫أمري‬‫ن‬‫في‬
‫الحكم‬.‫أي‬‫هي‬‫أحكام‬‫اْلحكام‬.
• Definisinya: hukum di mana As-Syari’ (Allah
SWT Sebagai Pembuat Hukum) telah
mengaitkan dua perkara di dalam satu
hukum.
• Artinya, hukum wadh’i adalah hukum-
hukum yang mengatur hukum.
HUKUM WADH’I
1. Sebab
2. Syarat
3. Mani’
4. Azimah dan Rukhshah
5. Sah, Batal, Fasad
MACAM-MACAM HUKUM WADH’I
SEBAB MUSABAB (AKIBAT HUKUM)
KEKERABATAN WARIS
KETERPAKSAAN BOLEHNYA MAKAN BANGKAI
PERJALANAN (SAFAR) BOLEHNYA BERBUKA PUASA
AKAD NIKAH SAH PERGAULAN SUAMI ISTERI
AKAD NIKAH SAH SALING MEWARISI
PEMBUNUHAN QISHASH
ZINA HUDUD BAGI PEZINA
PENYEMBELIHAN SYAR’I BOLEHNYA MEMANFAATKAN
SEBAB adalah tanda akan adanya suatu
hukum syara’
SYARAT adalah perkara yang
kepadanya bergantung hukum
SYARAT MASYRUUTH
SAKSI NIKAH
MUSHON-NYA PEZINA RAJAM ATAS PEZINA MUHSHON
HIDUPNYA AHLI WARIS WARIS
DUKHUL KEPADA PEREMPUAN HARAMNYA NIKAH DENGAN ANAK
GADIS DARI PEREMPUAN TERSEBUT
HAUL WAJIBNYA ZAKAT MAL
MENGHADAP KIBLAT SHOLAT
MENUTUP AURAT SHOLAT
TERSIMPANNYA BARANG POTONG TANGAN PENCURI
MANI’ adalah apa-apa yang keberadaannya
memastikan tiadanya hukum atau
memastikan batalnya sebab
MANI’ HUKUM YANG TERCEGAH
PEMBUNUHAN (TERHADAP YANG
MEWARISKAN)
WARIS
BEDA AGAMA WARIS
MURTAD WARIS
KEDUDUKAN SEBAGAI AYAH QISHASH (JIKA AYAH TERSEBUT
MEMBUNUH ANAKNYA)
SYUBHAT HUDUD
SAKIT SHOLAT JUMAT
MARAH MENGADILI (BAGI HAKIM)
KONDISI MASIH KECIL IBADAH HAJI
‘AZIMAH DAN RUKHSHOH
MASALAH AZIMAH RUKHSAH
MAKAN DAGING BABI HARAM BOLEH JIKA DARURAT
SHOLAT RUBAIYAH 4 RAKAAT 2 RAKAAT JIKA SAFAR
PUASA RAMADAHAN HARAM BERBUKA BOLEH BERBUKA JIKA
SAFAR
MELIHAT AURAT HARAM BOLEH BAGI DOKTER
KARENA ADA HAJAT
SHOLAT WAJIB BERDIRI BOLEH DUDUK JIKA
SAKIT
BERSUCI WUDHU TAYAMMUM JIKA TIADA
AIR
MAKAN BANGKAI DAN
MINUM KHAMR
HARAM BOLEH JIKA DARURAT
SAH adalah amal yang sesuai dengan
perintah As-Syaari’ (Allah SWT)
PERBUATAN HUKUM WADH’I
SHOLAT MEMENUHI RUKUN DAN
SYARATNYA
SAH
JUAL BELI MEMENUHI RUKUN DAN
SYARATNYA
SAH
SHOLAT TANPA WUDHU BATAL
SHOLAT TANPA MEMBACA AL-FATIHAH BATAL
HAJI TANPA WUKUF DI ARAFAH BATAL
PUASA BAGI PEREMPUAN YANG HAID
DAN NIFAS
BATAL
JUAL BELI OLEH ORANG GILA, ANAK
BELUM MUMAYYIZ
BATAL
JUAL BELI BARANG YANG TIDAK ADA BATAL
BATAL adalah lawan dari SAH, yaitu
amal yang tidak sesuai dengan
perintah As-Syaari’ (Allah SWT)
PERBUATAN HUKUM WADH’I
AKAD NIKAH TANPA MENENTUKAN
MAHAR
BATAL
AKAD NIKAH TANPA IJAB KABUL BATAL
AKAD NIKAH BAGI YANG BELUM
MUMAYYIZ
BATAL
NIKAH DENGAN MAHRAM PADAHAL
TAHU KEHARAMANNYA
BATAL
JUAL BELI JANIN BINATANG YANG MASIH
DI PERUT (MALAQIH)
BATAL
FASAD adalah kondisi perbuatan yang pada asalnya sesuai
syara’, tapi ada sifat dari perbuatan itu (di luar rukun dan
syarat) yang membuat cacat perbuatan asal tersebut, yaitu
menyimpang dari perintah As-Syaari’
PERBUATAN HUKUM WADH’I
JUAL BELI DENGAN HARGA TIDAK
DIKETAHUI
FASAD
AKAD NIKAH TANPA SAKSI FASAD
ORANG KOTA BERJUAL BELI DENGAN
ORANG DUSUN
FASAD
MEMBELI BARANG YANG SUDAH
DITAWAR ORANG LAIN
FASAD
NIKAHNYA MUHALLIL FASAD
NIKAH DENGAN PEREMPUAN SEBAGAI
ISTERI KELIMA
FASAD
PEREMPUAN DINIKAH SEBAGAI ISTERI
BARU, MENSYARATKAN SUAMI
MENCERAIKAN ISTERI LAMA
FASAD
PENGERTIAN FIQH MU’AMALAH
FIQH MU’AMALAH
• Fiqih adalah:
•‫العلم‬‫التفص‬ ‫أدلتها‬ ‫من‬ ‫المستنبطة‬ ‫العملية‬ ‫الشرعية‬ ‫باألحكام‬‫يلية‬
• “Ilmu tentang hukum-hukum syara' yang amaliah yang digali dari
dalil-dalilnya yang terperinci”.
• Mu’amalah adalah:
•‫اْلحكام‬‫الدنيا‬ ‫بأمر‬ ‫المتعلقة‬ ‫الشرعية‬
• “Hukum-hukum syara’ yang berkaitan dengan urusan dunia”
(Al-Mu’jamul Wasith, II/628).
• Yang dimaksud “urusan dunia”: interaksi antara manusia
dengan manusia lain, seperti: jual beli, syirkah, ijarah.
• Fiqih Muamalah: ilmu tentang hukum-hukum syara’ yang
menyangkut interaksi satu manusia dengan manusia lain.
PENGERTIAN FIQH MU’AMALAH
CAKUPAN SYARI’AT ISLAM
Mu’amalah yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah dalam arti sempit, yaitu:
hanya menyangkut interaksi manusia dalam pengelolaan harta benda.
1. Bai’
2. Bai’ As-Salam
3. Bai’ Al-Istishna’
4. Syirkah
5. Ijarah
6. Samsarah
7. Wakalah
8. Kafalah
9. Hawalah
10. Wadhi’ah
11. Dhaman
12. Rahn
13. Ju’alah
14. Musaqah
15. Muzara’ah
16. Mukhabarah
17. ‘Ariyah
18. Syuf’ah
19. Wadhi’ah
20. Wakaf
21. Hibah
22. Faraidh
23. Musabaqah
24. Ihya’ul Mawat
25. Luqatah
RUANG LINGKUP FIQH MU’AMALAH
26. Ghashab
27. Nafaqah
28. Wasiyat
29. Shaid
30. Hajru
31. Sulhu
32. Iqrar
33. Diyat*
34. Kaffarah*
35. Ghanimah*
36. Zakat*
37. Shadaqah*
• Perbuatan manusia yang terkait hukum syara’
diistilahkan tasharrufaat (tindakan atau
perbuatan hukum).
• Pengertian Tasharruf:
•‫التصرف‬:‫فقهي‬ ‫أثر‬ ‫له‬ ‫فعل‬ ‫أو‬ ‫قول‬ ‫كل‬
• “Tasharruf adalah setiap perkataan atau
perbuatan yang mempunyai akibat hukum”
(Rawwas Qal’ahjie, Mu’jam Lughah Al
Fuqoha`, hlm. 99).
PENGERTIAN TASHARRUF
• Ada dua macam tasharufat:
1. Tasharrufaat fi’liyah, yaitu tasharruf yang
berbentuk perbuatan (fi’liyah), seperti:
wudhu, sholat, dll
2. Tasharrufaat qauliyah, yaitu tasharruf yang
berbentuk perkataan (qauliyah),
contohnya adalah: akad (Yusuf Sabatin, Al
Buyu’, hlm. 8).
PEMBAGIAN TASHARRUF
• Ada dua macam tasharufat qauliyah:
1. Akad, yaitu: ucapan dari dua pihak
atau lebih, misal akad jual beli.
2. Bukan akad, yaitu: ucapan dari satu
pihak saja, misalnya menjatuhkan
talak, pengakuan (iqrar) dll.
Contohnya: pengakuan utang.
Selanjutnya disebut tasharruf saja
(Yusuf Sabatin, Al Buyu’, hlm. 8).
PEMBAGIAN TASHARRUF QOULIYAH
• Berdasarkan dua macam tasharrufat
qauliyah itulah, maka ada dua
mu’amalah ditinjau dari segi ada
tidaknya akad :
1. Muamalah dengan akad, seperti:
jual beli, ijarah, syirkah, dll.
2. Muamalah tanpa akad, seperti:
hawalah, dhoman, kafalah,
washiyat, waris, dll.
PEMBAGIAN MU’AMALAH
• Akad menurut bahasa artinya ikatan (ar-rabthu),
pengukuhan (al-ihkam), penguatan (at-taqwiyah).
•‫باالخر‬ ‫الواحد‬ ‫ربط‬ ‫أي‬ ‫الحبلين‬ ‫عقد‬
• Aqada al-hablaini, artinya dia mengikat yang satu dengan
yang lain.
• Akad menurut istilah syar’i :
•‫مح‬ ‫في‬ ‫اثره‬ ‫يظهر‬ ‫مشروع‬ ‫وجه‬ ‫على‬ ‫بقبول‬ ‫ايجاب‬ ‫اط‬َ‫ب‬‫ت‬ ْ‫ر‬ِ‫ا‬‫له‬
• Akad adalah ikatan ijab dengan kabul yang sesuai hukum
syara’ yang menimbulkan akibat hukum pada objek akad
(Yusuf As-Sabatin, Al-Buyu’, hlm. 13).
PENGERTIAN AKAD
• Rukun-rukun akad adalah pokok-pokok
akad yang wajib ada dalam suatu akad.
• Jika salah satu rukun akad tak ada, maka
akad yang ada tidak sah.
• Kedudukannya sama seperti rukun-rukun
sholat.
• Jika salah satu rukun sholat tidak ada,
misalnya: tidak ada niat, tidak berdiri,
tidak membaca Al Fatihah, dll, maka
sholatnya tidak sah.
RUKUN-RUKUN AKAD
• ADA TIGA RUKUN AKAD :
1. AL-AQIDANI, yaitu: adanya dua pihak
yang berakad.
2. MAHALLUL AQAD atau MA’QUUD
‘ALAIHI, yaitu: adanya objek akad atau
apa yang diakadkan.
3. SHIGHAT AKAD, yaitu: adanya ijab dan
qabul.
RUKUN AQAD
KEMUNGKINAN TERJADINYA AKAD
• AKAD ADA DUA KEMUNGKINAN:
1. AKAD SAH, yaitu: akad yang memenuhi
perintah syara’ pada rukun-rukun akad.
2. AKAD TIDAK SAH, yaitu: akad yang
tidak memenuhi perintah syara’ pada
rukun-rukun akad.
AKAD YANG TIDAK SAH
• ADA DUA MACAM AKAD YANG TIDAK
SAH:
1. AKAD BATAL, yaitu: Akad yang cacat
pada salah satu rukun akadnya, atau
cacat pada syarat yang wajib ada pada
rukun aqad.
2. AKAD FASAD, yaitu: Akad yg cacat pada
sifat akad, yang bukan rukun-rukun
akad.
AKAD MU’AMALAH
BERDASARKAN FUNGSINYA
1. QARDH
2. WADHI’AH
3. WAKALAH
4. KAFALAH
5. HAWALAH
6. RAHN
7. HIBAH
8. WAQAF
MU’AMALAH TABARU’AH MU’AMALAH TIJARIYAH
1. MURABAHAH
2. SALAM
3. ISHTISHNA’
4. SAMSARAH
5. IJARAH
6. SYIRKAH
7. MUSAQAT
8. JU’ALAH
MU’AMALAT TABARU’AH
MEMINJAMKAN HARTA
QARDH MEMINJAMKAN HARTA
RAHN MEMINJAMKAN HARTA + AGUNAN
HAWALAH MEMINJAMKAN HARTA UNTUK MENGAMBIL ALIH PINJAMAN PIHAK LAIN
MEMBERIKAN JASA
WAKALAH MEMBERIKAN JASA UNTUK MEWAKILI TUGAS ORANG LAIN
WADHI’AH MEMBERIKAN JASA MENJAGA HARTA ORANG LAIN
KAFALAH MEMBERIKAN JASA MENJAMIN HARTA ORANG LAIN
MEMBERIKAN HARTA
SHADAQAH, HADIAH, HIBAH, WAQAF DLL
• Mu’amalah Tabaru’ah tidak boleh berubah
menjadi Mu’amalah Tijariyah.
• Namun, sebaliknya: Mu’amalah Tijariyah menjadi
Mu’amalah Tabaru’ah adalah boleh.
• Nabi SAW bersabda:
•َّ‫ال‬ ِ‫ء‬ ْ‫و‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ب‬ِ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ال‬َ‫ك‬
ِ‫ه‬ِ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ع‬ ِ‫ج‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬
• “Tidak ada orang yang menandingi kejelekan orang
yang menarik hibahnya di antara kita, selain seperti
anjing yang menjilat ludahnya” (HR. Imam Bukhari).
TABARU’AH DAN TIJARIYAH
Bisnis Syari'ah: Mengapa Harus Terikat Hukum Syara

More Related Content

What's hot

Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islam
Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islamTarikh tasyri' nota sejarah perundangan islam
Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islamYu Diey
 
Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4NaufalArdiana
 
Transaksi yang dilarang islam
Transaksi yang dilarang islamTransaksi yang dilarang islam
Transaksi yang dilarang islamdewimita
 
transaksi yang dilarang dlm syariah islam
transaksi yang dilarang dlm syariah islamtransaksi yang dilarang dlm syariah islam
transaksi yang dilarang dlm syariah islammandalina landy
 
i) Konsep Siyasah Syar'iyyah
i) Konsep Siyasah Syar'iyyahi) Konsep Siyasah Syar'iyyah
i) Konsep Siyasah Syar'iyyahDr22s
 
04 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 201504 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 2015Encep Bahauddin
 
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islamPengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islamAbdul Ghani
 
Muamalah dalam jual beli
Muamalah dalam jual beliMuamalah dalam jual beli
Muamalah dalam jual beliFairuz Hilwa
 
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)fissilmikaffah1
 
1.1 konsep jual beli
1.1 konsep jual beli1.1 konsep jual beli
1.1 konsep jual belishahirah44
 
Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)BahRum Subagia
 
Resume buku teori pembungaan uang
Resume buku teori pembungaan uangResume buku teori pembungaan uang
Resume buku teori pembungaan uangErvina Cranberry's
 

What's hot (20)

Hukum akad dan jualbeli
Hukum akad dan jualbeliHukum akad dan jualbeli
Hukum akad dan jualbeli
 
Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islam
Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islamTarikh tasyri' nota sejarah perundangan islam
Tarikh tasyri' nota sejarah perundangan islam
 
Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4Memahami syariat islam kelompok 4
Memahami syariat islam kelompok 4
 
Transaksi yang dilarang islam
Transaksi yang dilarang islamTransaksi yang dilarang islam
Transaksi yang dilarang islam
 
transaksi yang dilarang dlm syariah islam
transaksi yang dilarang dlm syariah islamtransaksi yang dilarang dlm syariah islam
transaksi yang dilarang dlm syariah islam
 
1.FIQH
1.FIQH1.FIQH
1.FIQH
 
i) Konsep Siyasah Syar'iyyah
i) Konsep Siyasah Syar'iyyahi) Konsep Siyasah Syar'iyyah
i) Konsep Siyasah Syar'iyyah
 
04 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 201504 hukum jual beli 1 2015
04 hukum jual beli 1 2015
 
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islamPengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
Pengantar fiqh muamalat maliah dalam islam
 
Modul 1
Modul   1Modul   1
Modul 1
 
KERJA KURSUS GPI 1083
KERJA KURSUS GPI 1083KERJA KURSUS GPI 1083
KERJA KURSUS GPI 1083
 
Muamalah dalam jual beli
Muamalah dalam jual beliMuamalah dalam jual beli
Muamalah dalam jual beli
 
Jual beli
Jual beliJual beli
Jual beli
 
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
05.4 HUKUM JUAL BELI (KLASIK)
 
1.1 konsep jual beli
1.1 konsep jual beli1.1 konsep jual beli
1.1 konsep jual beli
 
Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)Power fiqh siyasah (2)
Power fiqh siyasah (2)
 
Ketentuan Wasiat
Ketentuan WasiatKetentuan Wasiat
Ketentuan Wasiat
 
08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH08 HUKUM IJARAH
08 HUKUM IJARAH
 
Resume buku teori pembungaan uang
Resume buku teori pembungaan uangResume buku teori pembungaan uang
Resume buku teori pembungaan uang
 
Muhasabah bisnis rev
Muhasabah bisnis revMuhasabah bisnis rev
Muhasabah bisnis rev
 

Similar to Bisnis Syari'ah: Mengapa Harus Terikat Hukum Syara

Bisnis Syariah Dasar.pptx
Bisnis Syariah Dasar.pptxBisnis Syariah Dasar.pptx
Bisnis Syariah Dasar.pptxssusercb2457
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatUmi Sa'adah
 
03 hukum syariat
03 hukum syariat03 hukum syariat
03 hukum syariatdodorokanda
 
Pondasi Bisnis Syariah
Pondasi Bisnis SyariahPondasi Bisnis Syariah
Pondasi Bisnis SyariahErwin Wahyu
 
materi muamalah kelas 3 smp
materi muamalah kelas 3 smpmateri muamalah kelas 3 smp
materi muamalah kelas 3 smpPutri Meilani
 
2536575_fiqh-muamalh.pptx
2536575_fiqh-muamalh.pptx2536575_fiqh-muamalh.pptx
2536575_fiqh-muamalh.pptxnimalfaiz1
 
1. PENGERTIAN AKAD, DEFINISI DAN URGENSI.pptx
1. PENGERTIAN AKAD, DEFINISI DAN URGENSI.pptx1. PENGERTIAN AKAD, DEFINISI DAN URGENSI.pptx
1. PENGERTIAN AKAD, DEFINISI DAN URGENSI.pptxboludurian1
 
Bab 2 Sumber Hukum Islam
Bab 2   Sumber Hukum IslamBab 2   Sumber Hukum Islam
Bab 2 Sumber Hukum IslamWanBK Leo
 
18-Hukum Ju'alah edit 9 Sept 2021.pdf
18-Hukum Ju'alah edit 9 Sept 2021.pdf18-Hukum Ju'alah edit 9 Sept 2021.pdf
18-Hukum Ju'alah edit 9 Sept 2021.pdfDjula1
 
Tugas Agama kelas X
Tugas Agama kelas X Tugas Agama kelas X
Tugas Agama kelas X Dhudy_Hario
 
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptxpresentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptxAinNaj1
 
Presentasi-PAI (Kelompok 6).pdf.pptx
Presentasi-PAI (Kelompok 6).pdf.pptxPresentasi-PAI (Kelompok 6).pdf.pptx
Presentasi-PAI (Kelompok 6).pdf.pptxFirlyFijrina
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdfRINIRISDAYANTI0125
 

Similar to Bisnis Syari'ah: Mengapa Harus Terikat Hukum Syara (20)

Bisnis Syariah Dasar.pptx
Bisnis Syariah Dasar.pptxBisnis Syariah Dasar.pptx
Bisnis Syariah Dasar.pptx
 
Materi IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum SyariatMateri IBC 22 Hukum Syariat
Materi IBC 22 Hukum Syariat
 
03 hukum syariat
03 hukum syariat03 hukum syariat
03 hukum syariat
 
Pondasi Bisnis Syariah
Pondasi Bisnis SyariahPondasi Bisnis Syariah
Pondasi Bisnis Syariah
 
Fiqih muamalah
Fiqih muamalahFiqih muamalah
Fiqih muamalah
 
04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD04.1 KONSEP AKAD
04.1 KONSEP AKAD
 
12. Muamalah.pptx
12. Muamalah.pptx12. Muamalah.pptx
12. Muamalah.pptx
 
HAM & DEMOKRASI DALAM ISLAM.pdf
HAM & DEMOKRASI DALAM ISLAM.pdfHAM & DEMOKRASI DALAM ISLAM.pdf
HAM & DEMOKRASI DALAM ISLAM.pdf
 
materi muamalah kelas 3 smp
materi muamalah kelas 3 smpmateri muamalah kelas 3 smp
materi muamalah kelas 3 smp
 
2536575_fiqh-muamalh.pptx
2536575_fiqh-muamalh.pptx2536575_fiqh-muamalh.pptx
2536575_fiqh-muamalh.pptx
 
1. PENGERTIAN AKAD, DEFINISI DAN URGENSI.pptx
1. PENGERTIAN AKAD, DEFINISI DAN URGENSI.pptx1. PENGERTIAN AKAD, DEFINISI DAN URGENSI.pptx
1. PENGERTIAN AKAD, DEFINISI DAN URGENSI.pptx
 
Bab 2 Sumber Hukum Islam
Bab 2   Sumber Hukum IslamBab 2   Sumber Hukum Islam
Bab 2 Sumber Hukum Islam
 
18-Hukum Ju'alah edit 9 Sept 2021.pdf
18-Hukum Ju'alah edit 9 Sept 2021.pdf18-Hukum Ju'alah edit 9 Sept 2021.pdf
18-Hukum Ju'alah edit 9 Sept 2021.pdf
 
Tugas Agama kelas X
Tugas Agama kelas X Tugas Agama kelas X
Tugas Agama kelas X
 
1.+muamalah
1.+muamalah1.+muamalah
1.+muamalah
 
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptxpresentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
presentasifiqh13hudud-091229202957-phpapp01.pptx
 
5 sistem-keuangan-islam
5 sistem-keuangan-islam5 sistem-keuangan-islam
5 sistem-keuangan-islam
 
Presentasi-PAI (Kelompok 6).pdf.pptx
Presentasi-PAI (Kelompok 6).pdf.pptxPresentasi-PAI (Kelompok 6).pdf.pptx
Presentasi-PAI (Kelompok 6).pdf.pptx
 
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
13. 3302021091_ARUM MAHDANI.pdf
 
Islam dan Syariah Islam
Islam dan Syariah IslamIslam dan Syariah Islam
Islam dan Syariah Islam
 

More from islamicbusinesscoaching

Materiibc13jakarta hukum perdaganganislam
Materiibc13jakarta hukum perdaganganislamMateriibc13jakarta hukum perdaganganislam
Materiibc13jakarta hukum perdaganganislamislamicbusinesscoaching
 
Materiibc12jakarta hukum permodalanislam
Materiibc12jakarta hukum permodalanislamMateriibc12jakarta hukum permodalanislam
Materiibc12jakarta hukum permodalanislamislamicbusinesscoaching
 
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislam
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislamMateriibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislam
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislamislamicbusinesscoaching
 
Materiibc10jakarta hukum bisnispertanian
Materiibc10jakarta hukum bisnispertanianMateriibc10jakarta hukum bisnispertanian
Materiibc10jakarta hukum bisnispertanianislamicbusinesscoaching
 
Materiibc9jakarta membangun perusahaansyariah
Materiibc9jakarta membangun perusahaansyariahMateriibc9jakarta membangun perusahaansyariah
Materiibc9jakarta membangun perusahaansyariahislamicbusinesscoaching
 
Materi Islamic Business Coaching #7 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #7 JakartaMateri Islamic Business Coaching #7 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #7 Jakartaislamicbusinesscoaching
 
Materi Islamic Business Coaching #6 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #6 JakartaMateri Islamic Business Coaching #6 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #6 Jakartaislamicbusinesscoaching
 
Materi Islamic Business Coaching #5 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #5 JakartaMateri Islamic Business Coaching #5 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #5 Jakartaislamicbusinesscoaching
 
Materi Islamic Business Coaching #4 (A) Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #4 (A) JakartaMateri Islamic Business Coaching #4 (A) Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #4 (A) Jakartaislamicbusinesscoaching
 

More from islamicbusinesscoaching (12)

Materiibc13jakarta hukum perdaganganislam
Materiibc13jakarta hukum perdaganganislamMateriibc13jakarta hukum perdaganganislam
Materiibc13jakarta hukum perdaganganislam
 
Materiibc12jakarta hukum permodalanislam
Materiibc12jakarta hukum permodalanislamMateriibc12jakarta hukum permodalanislam
Materiibc12jakarta hukum permodalanislam
 
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislam
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislamMateriibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislam
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislam
 
Materiibc10jakarta hukum bisnispertanian
Materiibc10jakarta hukum bisnispertanianMateriibc10jakarta hukum bisnispertanian
Materiibc10jakarta hukum bisnispertanian
 
Materiibc9jakarta membangun perusahaansyariah
Materiibc9jakarta membangun perusahaansyariahMateriibc9jakarta membangun perusahaansyariah
Materiibc9jakarta membangun perusahaansyariah
 
Materi Islamic Business Coaching #7 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #7 JakartaMateri Islamic Business Coaching #7 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #7 Jakarta
 
Materi Islamic Business Coaching #6 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #6 JakartaMateri Islamic Business Coaching #6 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #6 Jakarta
 
Materi Islamic Business Coaching #5 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #5 JakartaMateri Islamic Business Coaching #5 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #5 Jakarta
 
Materi Islamic Business Coaching #4 (A) Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #4 (A) JakartaMateri Islamic Business Coaching #4 (A) Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #4 (A) Jakarta
 
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3
 
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2
 
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1
 

Recently uploaded

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategikmonikabudiman19
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 

Recently uploaded (16)

KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen StrategikKonsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
Konsep Dasar Manajemen, Strategik dan Manajemen Strategik
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 

Bisnis Syari'ah: Mengapa Harus Terikat Hukum Syara

  • 1.
  • 2. ُ‫ل‬ُ‫ك‬ْ‫أ‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ ْ‫ا‬‫و‬ُ‫ن‬َ‫م‬‫آ‬ َ‫ين‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫ا‬َ‫ه‬ُّ‫ي‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫ي‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ن‬ْ‫ي‬َ‫ب‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫م‬َ‫أ‬ ْ‫ا‬‫و‬ِ‫ل‬ِ‫اط‬َ‫ب‬ْ‫ال‬ِ‫ب‬ ‫اض‬َ‫ر‬َ‫ت‬ ‫ن‬َ‫ع‬ ً‫ة‬َ‫ار‬َ‫ج‬ِ‫ت‬ َ‫ون‬ُ‫ك‬َ‫ت‬ ‫ن‬َ‫أ‬ َّ‫ال‬ِ‫إ‬‫و‬ُ‫ل‬ُ‫ت‬ْ‫ق‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬‫ن‬ِ‫م‬ْ‫ا‬ َ‫ر‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ِ‫ب‬ َ‫ان‬َ‫ك‬ َ‫اّلل‬ َّ‫ن‬ِ‫إ‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫س‬ُ‫ف‬‫ن‬َ‫أ‬﴿ ً‫ا‬‫يم‬ ِ‫ح‬٢٩﴾ “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An-Nissa’: 29). MENGAPA HARUS BISNIS SYARI’AH?
  • 3. َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َّ‫اّلل‬ ‫ى‬َّ‫ل‬َ‫ص‬ ِ‫ي‬ِ‫ب‬َّ‫ن‬‫ال‬ ِ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ ،َ‫م‬َّ‫ل‬َ‫س‬:‫ا‬ َ‫م‬ْ‫د‬َ‫ق‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫ز‬َ‫ي‬ ‫ال‬َ‫م‬ ْ‫و‬َ‫ي‬ َ‫م‬َ‫د‬‫آ‬ ِ‫ْن‬‫ب‬ ْ‫س‬ُ‫ي‬ ‫ى‬َّ‫ت‬َ‫ح‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬َ‫ر‬ ِ‫د‬ْ‫ن‬ِ‫ع‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬ ِ‫ة‬َ‫م‬‫ا‬َ‫ي‬ِ‫ق‬ْ‫ال‬‫س‬ْ‫َم‬‫خ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬ َ‫ل‬‫أ‬:ِ‫ه‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬ُ‫ع‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬ ،ُ‫ه‬‫ْال‬‫ب‬‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ ِ‫ه‬ِ‫ب‬‫ا‬َ‫ب‬َ‫ش‬ َ‫و‬ ،ُ‫ه‬‫َا‬‫ن‬ْ‫ف‬‫أ‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫و‬ ُ‫ه‬َ‫ب‬َ‫س‬َ‫ك‬ َ‫ْن‬‫ي‬‫أ‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬،ُ‫ه‬َ‫ق‬َ‫ف‬ْ‫ن‬‫أ‬ ‫ا‬ َ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫م‬‫ي‬ِ‫ف‬ َ‫ل‬ِ‫م‬َ‫ع‬ ‫ا‬َ‫ذ‬‫ا‬َ‫م‬ َ‫و‬‫؟‬ “Kedua telapak kaki seorang anak Adam di hari kiamat masih belum beranjak di sisi Tuhannya sebelum ditanya mengenai lima perkara: tentang umurnya, apa yang telah dilakukannya? Tentang masa mudanya, apa yang telah dilakukannya? Tentang hartanya, dari mana dia memperolehnya? Dan untuk apa dibelanjakannya? Tentang ilmunya, apa yang dia kerjakan dengan ilmunya itu?” (HR. Ahmad dan At-Tabrani). PERTANGGUNGJAWABAN HARTA
  • 4. ‫ي‬ ِ‫َر‬‫ش‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ َ‫َاك‬‫ن‬ْ‫ل‬َ‫ع‬َ‫ج‬ َّ‫م‬ُ‫ث‬َ‫ف‬ ِ‫ر‬ْ‫م‬َ ْ‫اْل‬ َ‫ن‬ِ‫م‬ ‫ة‬َ‫ع‬‫ا‬َ‫ه‬ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬‫ا‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬َّ‫ال‬ ‫اء‬ َ‫و‬ْ‫ه‬َ‫أ‬ ْ‫ع‬ِ‫ب‬َّ‫ت‬َ‫ت‬ َ‫ال‬ َ‫و‬﴿ َ‫ون‬ُ‫م‬َ‫ل‬ْ‫ع‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ َ‫ن‬١٨﴾ “Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat (peraturan) dari urusan (agama) itu, maka ikutilah syariat itu dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak mengetahui” (QS. Al-Jaatsiyah: 18). BISNIS WAJIB TERIKAT SYARI’AT
  • 5. َّ‫ل‬ ‫ل‬َ‫ع‬ْ‫ج‬َ‫ي‬ َ َّ‫اّلل‬ ِ‫ق‬َّ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫م‬ َ‫و‬﴿ ً‫ا‬‫ج‬َ‫ر‬ْ‫خ‬َ‫م‬ ُ‫ه‬٢﴾ُ‫ه‬ْ‫ق‬ُ‫ز‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ َ‫و‬ َ‫م‬ َ‫و‬ ُ‫ب‬ِ‫س‬َ‫ت‬ْ‫ح‬َ‫ي‬ َ‫ال‬ ُ‫ْث‬‫ي‬َ‫ح‬ ْ‫ن‬ِ‫م‬‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ْ‫ل‬َّ‫ك‬ َ‫و‬َ‫ت‬َ‫ي‬ ‫ن‬َ‫و‬ُ‫ه‬َ‫ف‬ ِ َّ‫اّلل‬ ﴿ ُ‫ه‬ُ‫ب‬ْ‫س‬َ‫ح‬٣﴾ Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke luar. Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya” (QS. Ath-Thalaq: 2-3). JANJI ALLAH SWT
  • 6. BISNIS SYARI’AH •Bisnis Islami (Bisnis Syariah) adalah segala aktivitas bisnis yang terikat atau sesuai dengan aturan-aturan dari Hukum Syariah Islam.
  • 7. DEFINISI HUKUM SYARI’AH ‫الحكم‬‫الشرعي‬‫هو‬‫العبا‬ ‫بأفعال‬ ‫المتعلق‬ ‫الشارع‬ ‫خطاب‬‫د‬ ‫الوضع‬ ‫او‬ ‫التخيير‬ ‫او‬ ‫باإلقتضاء‬. Khitob: seruan atau firman Asy-Syari’: Allah, yaitu sebagai Pembuat hukum, Al-Muta’alliqu : yang berkaitan atau yang mengikat (secara keseluruhan) Af’al: perbuatan termasuk ucapan Al-’Ibad: hamba atau manusia secara keseluruhan
  • 8. Definisi Hukum Syari’at (lanjutan) Bil iqtidha : baik berupa tuntutan At-takhyir : Pemberian pilihan Al-wadh’i : penetapan sesuatu Hukum syara’ adalah seruan atau firman dari As Syari’ (Allah sebagai Pembuat Hukum) yang terkait dengan perbuatan-perbuatan hamba, baik berupa tuntutan, pemberian pilihan atau penetapan sesuatu sebagai pengatur hukum.
  • 9. Hukum syari’at itu ada dua bagian : 1. Hukum taklifi, yaitu hukum untuk mengatur perbuatan manusia, dengan hukum berupa tuntutan (thalab) dan pemberian pilihan (takhyir). 2. Hukum wadh’i, yaitu hukum untuk mengatur hukum taklifi itu. PEMBAGIAN HUKUM SYARI’AT
  • 10. Terdapat dua perbedaan utama : 1. Hukum taklifi : merupakan hukum yang langsung mengatur perbuatan manusia. Contoh : sholat hukumnya wajib 2. Hukum wadh’i : hukum yang mengatur perbuatan manusia secara tidak langsung. Contoh : Wudhu adalah syarat sholat PERBEDAAN HUKUM TAKLIFI DAN HUKUM WADH’I
  • 11. • Hukum taklifi, meliputi : 1. Tuntutan tegas (thalab jazim), yaitu haram dan wajib. 2. Tuntutan tidak tegas (thalab ghairu jazim), yaitu sunnah (mandub) dan makruh. 3. Pemberian pilihan (takhyir), yaitu mubah. HUKUM TAKLIFI
  • 12. STATUS HUKUM TAKLIFI Status hukum perbuatan manusia ada 5: 1. Fardhu yang bermakna wajib 2. Haram yang bermakna terlarang 3. Mandub (Sunnah) 4. Makruh 5. Mubah
  • 13. •‫تعريفه‬:‫وهو‬‫ان‬‫يكون‬‫الشارع‬‫قد‬‫ربط‬‫بين‬‫أمري‬‫ن‬‫في‬ ‫الحكم‬.‫أي‬‫هي‬‫أحكام‬‫اْلحكام‬. • Definisinya: hukum di mana As-Syari’ (Allah SWT Sebagai Pembuat Hukum) telah mengaitkan dua perkara di dalam satu hukum. • Artinya, hukum wadh’i adalah hukum- hukum yang mengatur hukum. HUKUM WADH’I
  • 14. 1. Sebab 2. Syarat 3. Mani’ 4. Azimah dan Rukhshah 5. Sah, Batal, Fasad MACAM-MACAM HUKUM WADH’I
  • 15. SEBAB MUSABAB (AKIBAT HUKUM) KEKERABATAN WARIS KETERPAKSAAN BOLEHNYA MAKAN BANGKAI PERJALANAN (SAFAR) BOLEHNYA BERBUKA PUASA AKAD NIKAH SAH PERGAULAN SUAMI ISTERI AKAD NIKAH SAH SALING MEWARISI PEMBUNUHAN QISHASH ZINA HUDUD BAGI PEZINA PENYEMBELIHAN SYAR’I BOLEHNYA MEMANFAATKAN SEBAB adalah tanda akan adanya suatu hukum syara’
  • 16. SYARAT adalah perkara yang kepadanya bergantung hukum SYARAT MASYRUUTH SAKSI NIKAH MUSHON-NYA PEZINA RAJAM ATAS PEZINA MUHSHON HIDUPNYA AHLI WARIS WARIS DUKHUL KEPADA PEREMPUAN HARAMNYA NIKAH DENGAN ANAK GADIS DARI PEREMPUAN TERSEBUT HAUL WAJIBNYA ZAKAT MAL MENGHADAP KIBLAT SHOLAT MENUTUP AURAT SHOLAT TERSIMPANNYA BARANG POTONG TANGAN PENCURI
  • 17. MANI’ adalah apa-apa yang keberadaannya memastikan tiadanya hukum atau memastikan batalnya sebab MANI’ HUKUM YANG TERCEGAH PEMBUNUHAN (TERHADAP YANG MEWARISKAN) WARIS BEDA AGAMA WARIS MURTAD WARIS KEDUDUKAN SEBAGAI AYAH QISHASH (JIKA AYAH TERSEBUT MEMBUNUH ANAKNYA) SYUBHAT HUDUD SAKIT SHOLAT JUMAT MARAH MENGADILI (BAGI HAKIM) KONDISI MASIH KECIL IBADAH HAJI
  • 18. ‘AZIMAH DAN RUKHSHOH MASALAH AZIMAH RUKHSAH MAKAN DAGING BABI HARAM BOLEH JIKA DARURAT SHOLAT RUBAIYAH 4 RAKAAT 2 RAKAAT JIKA SAFAR PUASA RAMADAHAN HARAM BERBUKA BOLEH BERBUKA JIKA SAFAR MELIHAT AURAT HARAM BOLEH BAGI DOKTER KARENA ADA HAJAT SHOLAT WAJIB BERDIRI BOLEH DUDUK JIKA SAKIT BERSUCI WUDHU TAYAMMUM JIKA TIADA AIR MAKAN BANGKAI DAN MINUM KHAMR HARAM BOLEH JIKA DARURAT
  • 19. SAH adalah amal yang sesuai dengan perintah As-Syaari’ (Allah SWT) PERBUATAN HUKUM WADH’I SHOLAT MEMENUHI RUKUN DAN SYARATNYA SAH JUAL BELI MEMENUHI RUKUN DAN SYARATNYA SAH SHOLAT TANPA WUDHU BATAL SHOLAT TANPA MEMBACA AL-FATIHAH BATAL HAJI TANPA WUKUF DI ARAFAH BATAL PUASA BAGI PEREMPUAN YANG HAID DAN NIFAS BATAL JUAL BELI OLEH ORANG GILA, ANAK BELUM MUMAYYIZ BATAL JUAL BELI BARANG YANG TIDAK ADA BATAL
  • 20. BATAL adalah lawan dari SAH, yaitu amal yang tidak sesuai dengan perintah As-Syaari’ (Allah SWT) PERBUATAN HUKUM WADH’I AKAD NIKAH TANPA MENENTUKAN MAHAR BATAL AKAD NIKAH TANPA IJAB KABUL BATAL AKAD NIKAH BAGI YANG BELUM MUMAYYIZ BATAL NIKAH DENGAN MAHRAM PADAHAL TAHU KEHARAMANNYA BATAL JUAL BELI JANIN BINATANG YANG MASIH DI PERUT (MALAQIH) BATAL
  • 21. FASAD adalah kondisi perbuatan yang pada asalnya sesuai syara’, tapi ada sifat dari perbuatan itu (di luar rukun dan syarat) yang membuat cacat perbuatan asal tersebut, yaitu menyimpang dari perintah As-Syaari’ PERBUATAN HUKUM WADH’I JUAL BELI DENGAN HARGA TIDAK DIKETAHUI FASAD AKAD NIKAH TANPA SAKSI FASAD ORANG KOTA BERJUAL BELI DENGAN ORANG DUSUN FASAD MEMBELI BARANG YANG SUDAH DITAWAR ORANG LAIN FASAD NIKAHNYA MUHALLIL FASAD NIKAH DENGAN PEREMPUAN SEBAGAI ISTERI KELIMA FASAD PEREMPUAN DINIKAH SEBAGAI ISTERI BARU, MENSYARATKAN SUAMI MENCERAIKAN ISTERI LAMA FASAD
  • 23. • Fiqih adalah: •‫العلم‬‫التفص‬ ‫أدلتها‬ ‫من‬ ‫المستنبطة‬ ‫العملية‬ ‫الشرعية‬ ‫باألحكام‬‫يلية‬ • “Ilmu tentang hukum-hukum syara' yang amaliah yang digali dari dalil-dalilnya yang terperinci”. • Mu’amalah adalah: •‫اْلحكام‬‫الدنيا‬ ‫بأمر‬ ‫المتعلقة‬ ‫الشرعية‬ • “Hukum-hukum syara’ yang berkaitan dengan urusan dunia” (Al-Mu’jamul Wasith, II/628). • Yang dimaksud “urusan dunia”: interaksi antara manusia dengan manusia lain, seperti: jual beli, syirkah, ijarah. • Fiqih Muamalah: ilmu tentang hukum-hukum syara’ yang menyangkut interaksi satu manusia dengan manusia lain. PENGERTIAN FIQH MU’AMALAH
  • 24. CAKUPAN SYARI’AT ISLAM Mu’amalah yang dimaksud dalam pembahasan ini adalah dalam arti sempit, yaitu: hanya menyangkut interaksi manusia dalam pengelolaan harta benda.
  • 25. 1. Bai’ 2. Bai’ As-Salam 3. Bai’ Al-Istishna’ 4. Syirkah 5. Ijarah 6. Samsarah 7. Wakalah 8. Kafalah 9. Hawalah 10. Wadhi’ah 11. Dhaman 12. Rahn 13. Ju’alah 14. Musaqah 15. Muzara’ah 16. Mukhabarah 17. ‘Ariyah 18. Syuf’ah 19. Wadhi’ah 20. Wakaf 21. Hibah 22. Faraidh 23. Musabaqah 24. Ihya’ul Mawat 25. Luqatah RUANG LINGKUP FIQH MU’AMALAH 26. Ghashab 27. Nafaqah 28. Wasiyat 29. Shaid 30. Hajru 31. Sulhu 32. Iqrar 33. Diyat* 34. Kaffarah* 35. Ghanimah* 36. Zakat* 37. Shadaqah*
  • 26. • Perbuatan manusia yang terkait hukum syara’ diistilahkan tasharrufaat (tindakan atau perbuatan hukum). • Pengertian Tasharruf: •‫التصرف‬:‫فقهي‬ ‫أثر‬ ‫له‬ ‫فعل‬ ‫أو‬ ‫قول‬ ‫كل‬ • “Tasharruf adalah setiap perkataan atau perbuatan yang mempunyai akibat hukum” (Rawwas Qal’ahjie, Mu’jam Lughah Al Fuqoha`, hlm. 99). PENGERTIAN TASHARRUF
  • 27. • Ada dua macam tasharufat: 1. Tasharrufaat fi’liyah, yaitu tasharruf yang berbentuk perbuatan (fi’liyah), seperti: wudhu, sholat, dll 2. Tasharrufaat qauliyah, yaitu tasharruf yang berbentuk perkataan (qauliyah), contohnya adalah: akad (Yusuf Sabatin, Al Buyu’, hlm. 8). PEMBAGIAN TASHARRUF
  • 28. • Ada dua macam tasharufat qauliyah: 1. Akad, yaitu: ucapan dari dua pihak atau lebih, misal akad jual beli. 2. Bukan akad, yaitu: ucapan dari satu pihak saja, misalnya menjatuhkan talak, pengakuan (iqrar) dll. Contohnya: pengakuan utang. Selanjutnya disebut tasharruf saja (Yusuf Sabatin, Al Buyu’, hlm. 8). PEMBAGIAN TASHARRUF QOULIYAH
  • 29. • Berdasarkan dua macam tasharrufat qauliyah itulah, maka ada dua mu’amalah ditinjau dari segi ada tidaknya akad : 1. Muamalah dengan akad, seperti: jual beli, ijarah, syirkah, dll. 2. Muamalah tanpa akad, seperti: hawalah, dhoman, kafalah, washiyat, waris, dll. PEMBAGIAN MU’AMALAH
  • 30. • Akad menurut bahasa artinya ikatan (ar-rabthu), pengukuhan (al-ihkam), penguatan (at-taqwiyah). •‫باالخر‬ ‫الواحد‬ ‫ربط‬ ‫أي‬ ‫الحبلين‬ ‫عقد‬ • Aqada al-hablaini, artinya dia mengikat yang satu dengan yang lain. • Akad menurut istilah syar’i : •‫مح‬ ‫في‬ ‫اثره‬ ‫يظهر‬ ‫مشروع‬ ‫وجه‬ ‫على‬ ‫بقبول‬ ‫ايجاب‬ ‫اط‬َ‫ب‬‫ت‬ ْ‫ر‬ِ‫ا‬‫له‬ • Akad adalah ikatan ijab dengan kabul yang sesuai hukum syara’ yang menimbulkan akibat hukum pada objek akad (Yusuf As-Sabatin, Al-Buyu’, hlm. 13). PENGERTIAN AKAD
  • 31. • Rukun-rukun akad adalah pokok-pokok akad yang wajib ada dalam suatu akad. • Jika salah satu rukun akad tak ada, maka akad yang ada tidak sah. • Kedudukannya sama seperti rukun-rukun sholat. • Jika salah satu rukun sholat tidak ada, misalnya: tidak ada niat, tidak berdiri, tidak membaca Al Fatihah, dll, maka sholatnya tidak sah. RUKUN-RUKUN AKAD
  • 32. • ADA TIGA RUKUN AKAD : 1. AL-AQIDANI, yaitu: adanya dua pihak yang berakad. 2. MAHALLUL AQAD atau MA’QUUD ‘ALAIHI, yaitu: adanya objek akad atau apa yang diakadkan. 3. SHIGHAT AKAD, yaitu: adanya ijab dan qabul. RUKUN AQAD
  • 33. KEMUNGKINAN TERJADINYA AKAD • AKAD ADA DUA KEMUNGKINAN: 1. AKAD SAH, yaitu: akad yang memenuhi perintah syara’ pada rukun-rukun akad. 2. AKAD TIDAK SAH, yaitu: akad yang tidak memenuhi perintah syara’ pada rukun-rukun akad.
  • 34. AKAD YANG TIDAK SAH • ADA DUA MACAM AKAD YANG TIDAK SAH: 1. AKAD BATAL, yaitu: Akad yang cacat pada salah satu rukun akadnya, atau cacat pada syarat yang wajib ada pada rukun aqad. 2. AKAD FASAD, yaitu: Akad yg cacat pada sifat akad, yang bukan rukun-rukun akad.
  • 35. AKAD MU’AMALAH BERDASARKAN FUNGSINYA 1. QARDH 2. WADHI’AH 3. WAKALAH 4. KAFALAH 5. HAWALAH 6. RAHN 7. HIBAH 8. WAQAF MU’AMALAH TABARU’AH MU’AMALAH TIJARIYAH 1. MURABAHAH 2. SALAM 3. ISHTISHNA’ 4. SAMSARAH 5. IJARAH 6. SYIRKAH 7. MUSAQAT 8. JU’ALAH
  • 36. MU’AMALAT TABARU’AH MEMINJAMKAN HARTA QARDH MEMINJAMKAN HARTA RAHN MEMINJAMKAN HARTA + AGUNAN HAWALAH MEMINJAMKAN HARTA UNTUK MENGAMBIL ALIH PINJAMAN PIHAK LAIN MEMBERIKAN JASA WAKALAH MEMBERIKAN JASA UNTUK MEWAKILI TUGAS ORANG LAIN WADHI’AH MEMBERIKAN JASA MENJAGA HARTA ORANG LAIN KAFALAH MEMBERIKAN JASA MENJAMIN HARTA ORANG LAIN MEMBERIKAN HARTA SHADAQAH, HADIAH, HIBAH, WAQAF DLL
  • 37. • Mu’amalah Tabaru’ah tidak boleh berubah menjadi Mu’amalah Tijariyah. • Namun, sebaliknya: Mu’amalah Tijariyah menjadi Mu’amalah Tabaru’ah adalah boleh. • Nabi SAW bersabda: •َّ‫ال‬ ِ‫ء‬ ْ‫و‬َّ‫س‬‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ِ‫ه‬ِ‫ت‬َ‫ب‬ِ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫د‬‫و‬ُ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ال‬َ‫ك‬ ِ‫ه‬ِ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ق‬ ‫ي‬ِ‫ف‬ ُ‫ع‬ ِ‫ج‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ • “Tidak ada orang yang menandingi kejelekan orang yang menarik hibahnya di antara kita, selain seperti anjing yang menjilat ludahnya” (HR. Imam Bukhari). TABARU’AH DAN TIJARIYAH