SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
SOLUSI EKONOMI ISLAM
PARSIAL
Bagaimana solusi ekonomi Islam yang parsial?
Dengan mensyari’ahkan jantung ekonominya
PRINSIP DASAR OPERASIONAL
BANK KONVENSIONAL
MASYARAKAT
KELEBIHAN
DANA
LEMBAGA
INTERMEDIASI
BANK
KONVENSIONAL
MASYARAKAT
KEKURANGAN
DANA
(PENGUSAHA)
MENABUNG MEMINJAMKAN
MEMBERIKAN % BUNGAMEMBERIKAN % BUNGA
MENDAPAT SPREAD
PRINSIP DASAR OPERASIONAL
BANK SYARI’AH
MASYARAKAT
KELEBIHAN
DANA
LEMBAGA
INTERMEDIASI
BANK
SYARI’AH
MASYARAKAT
KEKURANGAN
DANA
(PENGUSAHA)
INVESTASI PEMBIAYAAN
MEMBERIKAN % BAGI HASILMEMBERIKAN % BAGI HASIL
MENDAPAT % BAGI HASIL
PENGHIMPUNAN DANA PENYALURAN DANA
AQAD PENGHIMPUNAN DANA:
• BANK KONVENSIONAL:
1. GIRO
2. TABUNGAN
3. DEPOSITO
• BANK SYARI’AH:
1. GIRO WADHI’AH
2. TABUNGAN MUDHARABAH
3. DEPOSITO MUDHARABAH
• Menurut Imam Al Mawardi, syarat akad
mudharabah yang diakui ada tiga:
1. Harus ada salah satu pihak yang secara
khusus berkontribusi dalam modal (mal).
2. Harus ada pihak yang lain yang secara
khusus berkontribusi dalam melakukan
pengelolaan (‘amal).
3. Kedua pihak tahu bagian (nisbah)
keuntungan masing-masing.
• Pihak bank yang berposisi sebagai pengelola (mudharib)
disyaratkan adalah pihak yang dapat melakukan tasharruf
(pengelolaan) secara langsung terhadap dana yang telah
diserahkan kepadanya.
• Dana yang telah diserahkan kepada pihak bank ini tidak boleh
diserahkan pada pihak lain untuk dikelola.
• Jika dana tersebut kemudian diserahkan kepada pihak lain, maka
status bank sebagai mudharib secara otomatis akan hilang.
• Menurut Syaikh An-Nabhany, dalam akad mu’amalah pihak yang
menjadi subyek akad tidak boleh diwakilkan. Yang boleh
dilakukan hanyalah dalam hal mewakilkan akad-nya saja.
• Jika penyerahan dana dari bank kepada pihak lain itu dengan
menggunakan akad wakalah (perwakilan), maka hal ini juga
tidak relevan, karena dana tersebut sudah diserahkan
kepada pihak bank (mudharib) untuk dikelola.
• Apabila akad wakalah itu tetap diberlakukan, maka hak pada
dana itu akan berpindah kepada pihak lain, di luar pihak
bank syari’ah.
• Sehingga, apabila pengelolaan dana oleh pihak luar tersebut
menghasilkan keuntungan, maka pihak bank syari’ah
sesungguhnya tidak berhak untuk mendapatkan bagian dari
keuntungan tersebut (tidak berhak mendapatkan bagi hasil).
• Karena dana yang diterima bank syari’ah disalurkan kepada pihak
lain dengan akad mudharabah juga, maka dalam posisi ini, pihak
bank akan bertindak juga sebagai shahibul maal.
• Dalam kondisi ini bank syari’ah akan menjalani dua posisi
sekaligus, yaitu sebagai mudharib, sekaligus sebagai shahibul
maal, sehingga bank syari’ah memerankan akad ganda (multi
akad) yang dilarang.
• Dalilnya dari Hadits:
•َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ِِ ِْْ‫ي‬َََََْْ‫ص‬ َْْ‫ع‬ ََ‫ه‬‫ل‬َ‫س‬ٍََ ِِ‫ا‬ َ‫و‬ ٍَََْْ‫ص‬ ‫ ي‬
• “Rasulullah SAW telah melarang dua kesepakatan (akad) dalam satu
kesepakatan (akad)” (HR. Imam Ahmad Bin Hanbal).
• Untuk akad wadhi’ah (titipan), maka dalam akad ini seharusnya
tidak boleh ada tambahan atau imbalan apapun dari pihak bank
syari’ah kepada nasabah penitip.
• Adapun pemberian berupa bonus (‘athaya) yang bersifat sukarela
dari pihak bank kepada nasabah, maka bonus tersebut tidak boleh
bersifat mengikat.
• Jika pemberian itu bersifat mengikat dan selalu diberikan kepada
nasabah penitip, maka hal itu jelas menjadi tidak sukarela.
• Oleh karenanya, bonus seperti itu menjadi tidak boleh.
• Merubah aqad tabaru’at menjadi aqad tijariyat itu tidak
diperbolehkan, namun jika sebaliknya, hukumnya boleh.
AQAD PENYALURAN DANA:
1. BAGI HASIL (PROFT SHARING)
a. AL-MUDHARABAH
b. AL-MUSYAROKAH
2. JUAL BELI (SALE AND PURCHASE)
a. BAI’ AL-MURABAHAH
b. BAI’ AS-SALAM
c. BAI’ AL-ISTISHNA’
3. SEWA (OPERATIONAL LEASE AND FINANCIAL LEASE)
a. AL-IJARAH
b. AL-IJARAH AL-MUNTAHIA BIT-TAMLIK
4. JASA (FEE-BASED SERVICES)
a. AL-WAKALAH
b. AL-KAFALAH
c. AL-HAWALAH
d. AR-RAHN
e. AL-QARDH
• Dalam penyaluran dana dengan menggunakan akad
mudharabah, maka posisi Bank tidak dapat dianggap
sebagai shahibul mal, sebab dana tersebut bukanlah
dana milik bank, tetapi dana tersebut milik shahibul
mal yang sesungguhnya, yaitu pihak nasabah penabung
atau deposan.
• Pihak bank justru posisinya sebagai mudharib.
• Oleh karena itu, akad mudharabah ini menjadi tidak
sah, karena nasabah penerima penyaluran dana yang
akan bertindak sebagai mudharib itu akan mengelola
dana yang bukan haknya, sehingga tidak boleh dikelola.
• Jika bank menyalurkan dana yang berasal dari dana nasabah
penitip (dengan akad wadhi’ah), maka sesungguhnya boleh
saja bagi bank syari’ah untuk memanfaatkan dana tersebut
atas ijin dari pemiliknya.
• Namun demikian, jika pemanfaatan tersebut kemudian
disalurkan kepada nasabah dengan akad syirkah
mudharabah, maka pihak bank juga tidak dapat diposisikan
sebagai shahibul mal, karena bank hanyalah wakil dari
shahibul mal yang sesungguhnya, yaitu nasabah penitip.
• Jika penyaluran dana dengan akad mudharabah ini
memperoleh keuntungan, maka keuntungan tersebut
bukanlah hak dari bank syari’ah, melainkan hak dari nasabah
penabung atau deposan penitip (muwaddi’).
• Jika landasan yang digunakan oleh bank untuk mengambil
keuntungan adalah wakalah bil ujrah, maka landasan tersebut
juga tidak dapat diterima.
• Ujrah (upah) yang diterima, sesungguhnya bukanlah hak dari
bank syari’ah, karena pihak bank dalam posisi akad ini tidak
melakukan aktivitas apapun, yang layak untuk disebut sebagai
ajir (pekerja).
• Definisi ijarah:
•َ‫ع‬َْْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ض‬ََْ‫ع‬ َ‫ ي‬ِ‫ه‬ ٍَُ‫ر‬َ‫ج‬ِ ْ‫ْل‬َ‫أ‬‫اض‬ َ‫و‬ِ‫ع‬ِِ ٍ
• “Al-ijarah adalah aqad atas manfaat dengan imbalan (upah)”
• Dalam akad musyarakah, maka ada ketentuan bahwa
masing-masing pihak, yaitu pihak bank dan nasabah
penerima dana, harus terlibat dalam dua posisi sekaligus,
yaitu penyertaan dana, sekaligus terlibat dalam
pengelolaan proyek bisnis secara langsung.
• Namun pada praktiknya, pihak bank ternyata tidak ikut
berperan secara langsung terhadap terhadap proyek-
proyek bisnisnya.
• Yang terlibat secara langsung dalam pengelolaan proyek
bisnis hanyalah pihak nasabah penerima dana.
• Apabila aktivitas pengelola (‘amil) dari pihak bank adalah: “Melakukan
review, meminta laporan dan bukti-bukti dari hasil usaha yang dibuat oleh
pihak nasabah berdasarkan bukti pendukung yang dapat
dipertanggungjawabkan”, maka aktivitas tersebut tetap belum layak disebut
sebagaiaktivitas pengelola (‘amil).
• Menurut Ibnu Qudamah: “Bagi ‘amil, wajib mengurus sendiri apa yang
biasanya memang harus ditangani sendiri oleh pengelola.
• Pihak pengelola juga tidak berhak dibayar, karena haknya adalah
mendapatkan kompensasi dari bagi hasil.
• Hal itu juga diperkuat dengan ketentuan UU Perbankan, bahwa institusi
perbankan tidak boleh melakukan kegiatan ekonomi riil secara langsung,
seperti aktivitas jual beli, mengelola proyek dan sebagainya.
• Ketentuan murabahah yang mengharuskan pihak bank syari’ah
membiayai sebagian atau seluruh harga yang disepakati
kualifikasinya, hal itu dapat dianggap bertentangan dengan fakta
bahwa posisi bank syari’ah adalah sebagai penjual.
• Padahal, ketentuan bagi pihak penjual adalah menjual barang
yang telah dimiliki kepada pihak pembeli, yaitu nasabah.
• Jika dalam praktiknya pihak bank syari’ah akan membiayai
sebagian, dan sebagian yang lain harus dibayar oleh pembeli
sendiri, maka bank syari’ah sesungguhnya telah bertindak
sebagai pihak yang menghutangi pembeli, bukan menjadi pihak
penjual.
• Dalam akad murabahah tersebut yang berlaku bukanlah jual beli
dengan hutang, namun hutang-piutang murni, sehingga pihak
bank syari’ah tidak boleh menetapkan harga beli ditambah
keuntungannya.
• Sebab, statusnya adalah utang-piutang, maka pembayarannya
harus sama dengan jumlah hutangnya. Jika ada tambahan, maka
hal itu dapat dikategorikan sebagai riba.
• Dalil Haditsnya sebagai berikut:
•‫ا‬َِ ِ‫ر‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َِ ًٍَ‫ع‬َْْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ه‬‫ر‬َ‫ج‬ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ق‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬
• “Setiap utang-piutang yang menghasilkan manfa’at adalah riba”
(HR. Baihaqi).
• Dalam akad ini, Bank Syari’ah bertindak sebagai Ajir (pekerja) dan
nasabah sebagai musta’jir (pengguna manfa’at).
• Karena Bank tidak bergerak di bisnis riil, maka jasa (manfa’at)
tersebut diberikan oleh pihak lain, kemudian “dijual” kepada
nasabah.
• Dalam transaksi ini jasa tersebut belum ada dan masih dalam
bentuk dzimmah maushufah (tanggungan yang terdeskripsikan),
sehingga jasa tersebut tidak dapat diserahkan kepada musta’jir .
• Maka, akad tersebut adalah akad jual beli hutang dengan hutang,
sehingga hukumnya haram.
• Dalilnya dari Hadits sebagai berikut:
•‫ه‬‫ى‬ِِ‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ‫ه‬َْ‫أ‬-َ‫وسل‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬-ْ‫ي‬َِ َْْ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ِ‫ئ‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ِِ ِ‫ئ‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ِ‫ع‬
• “Bahwa Nabi SAW melarang menjual hutang dengan hutang.”
(HR. Imam Ad-Daraquthni).
• Akad Ijarah Muntahiyah bit-Tamlik dapat disamakan dengan
akad sewa beli.
• Sewa dan beli adalah dua akad yang berbeda, maka jika disatukan
akan menjadi akad yang fasid (rusak).
• Dalilnya dari Hadits:
•َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ِِ ِْْ‫ي‬َََََْْ‫ص‬ َْْ‫ع‬ ََ‫ه‬‫ل‬َ‫س‬ٍََ ِِ‫ا‬ َ‫و‬ ٍَََْْ‫ص‬ ‫ ي‬
• “Rasulullah SAW telah melarang dua kesepakatan (akad) dalam
satu kesepakatan (akad)” (HR. Imam Ahmad Bin Hanbal).
• Dalam akad ini juga terdapat syarat-syarat yang membatasi
pemanfaatan (intifa’) dan tasharruf atas kepemilikan barang
yang disewabelikan, sehingga akadnya menjadi rusak (fasid).
JASA (FEE-BASED SERVICES)
• Akad jasa, seperti akad Al-Wakalah, Al-Kafalah, Al-Hawalah, Ar-
Rahn dan Al-Qardh termasuk dalam kelompok akad tabarru’ atau
akad untuk kepentingan sosial kemanusiaan.
• Hubungan akad ini menggunakan prinsip tolong-menolong
(ta’awun).
• Sudah menjadi kesepakatan ulama’ bahwa akad tabarru’ tidak
boleh berubah menjadi akad tijarah (komersial). Sedangkan untuk
sebaliknya adalah boleh.
• Salah satu dalilnya adalah dari Hadits. Nabi SAW bersabda:
•َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ِِ َُ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ ِ‫ء‬ ْ‫و‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ُ‫ع‬ ِ‫ج‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ال‬َ‫ك‬ ِ‫ه‬ََِِِ‫ه‬ ‫ ي‬ِ‫ه‬ِ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ق‬ ‫ ي‬ِِ
• “Tidak ada orang yang menandingi kejelekan orang yang menarik hibahnya di
antara kita, selain seperti anjing yang menjilat ludahnya” (HR. Imam Bukhari).
• Pengambilan fee (uang jasa) dalam akad-akad diatas tidak
diperbolehkan.
Apa kesimpulannya...?
Jantung ekonomi kapitalisme sangat sulit disyari’ahkan
OPTIMASI EKONOMI SYARIAH

More Related Content

What's hot

Prinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan Syariah
Prinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan SyariahPrinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan Syariah
Prinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan SyariahDwi Wahyu
 
mudharabah dlm quran hadits
mudharabah dlm quran haditsmudharabah dlm quran hadits
mudharabah dlm quran haditsAlalan Tanala
 
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislam
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislamMateriibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislam
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislamislamicbusinesscoaching
 
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontaloPenerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontaloSri Apriyanti Husain
 
Kel.1 mudharabah
Kel.1 mudharabahKel.1 mudharabah
Kel.1 mudharabahMulyanah
 
Konsep operasional perbankan syariah
Konsep operasional perbankan syariah Konsep operasional perbankan syariah
Konsep operasional perbankan syariah Nurulita Ayu
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank SyariahHome
 
6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiahbranzbear
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahPhuji Maisaroh
 
Bunga bank (bank interest i)
Bunga bank (bank interest i)Bunga bank (bank interest i)
Bunga bank (bank interest i)Princess Raby
 
Makalah Mudhabarah
Makalah MudhabarahMakalah Mudhabarah
Makalah Mudhabarahaan riky
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariahQiqi Aw
 
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)Nurhidayati170
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariahasksalman
 

What's hot (20)

Prinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan Syariah
Prinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan SyariahPrinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan Syariah
Prinsip - Prinsip Dasar dalam Produk Perbankan Syariah
 
mudharabah dlm quran hadits
mudharabah dlm quran haditsmudharabah dlm quran hadits
mudharabah dlm quran hadits
 
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislam
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislamMateriibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislam
Materiibc11jakarta hukum ketenagakerjaanislam
 
Pengantar perbankan-syariah
Pengantar perbankan-syariahPengantar perbankan-syariah
Pengantar perbankan-syariah
 
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontaloPenerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
Penerapan psak 102 untuk murabahah di pt. bank syariah mandiri cabang gorontalo
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
 
Kel.1 mudharabah
Kel.1 mudharabahKel.1 mudharabah
Kel.1 mudharabah
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Konsep operasional perbankan syariah
Konsep operasional perbankan syariah Konsep operasional perbankan syariah
Konsep operasional perbankan syariah
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank Syariah
 
6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah6. prinsip operasional bank syaraiah
6. prinsip operasional bank syaraiah
 
Produk Perbankan Syariah
Produk Perbankan SyariahProduk Perbankan Syariah
Produk Perbankan Syariah
 
Produk Produk Perbankan Syariah
Produk Produk Perbankan SyariahProduk Produk Perbankan Syariah
Produk Produk Perbankan Syariah
 
Bunga bank (bank interest i)
Bunga bank (bank interest i)Bunga bank (bank interest i)
Bunga bank (bank interest i)
 
Perbankan syariah tugas sebelum uts
Perbankan syariah tugas sebelum uts Perbankan syariah tugas sebelum uts
Perbankan syariah tugas sebelum uts
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Makalah Mudhabarah
Makalah MudhabarahMakalah Mudhabarah
Makalah Mudhabarah
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)
Perbankan syariah tugas sebelum uts (1)
 
Perbankan Syariah
Perbankan SyariahPerbankan Syariah
Perbankan Syariah
 

Viewers also liked

Materi Islamic Business Coaching #5 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #5 JakartaMateri Islamic Business Coaching #5 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #5 Jakartaislamicbusinesscoaching
 
Materi Islamic Business Coaching #6 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #6 JakartaMateri Islamic Business Coaching #6 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #6 Jakartaislamicbusinesscoaching
 
Materi Islamic Business Coaching #7 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #7 JakartaMateri Islamic Business Coaching #7 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #7 Jakartaislamicbusinesscoaching
 
Membangun Bisnis Syariah
 Membangun Bisnis Syariah Membangun Bisnis Syariah
Membangun Bisnis SyariahMye Gucci
 
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin DuniaBuku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin DuniaAnas Wibowo
 
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.DMateri ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.Drendra visual
 
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti Tawakal
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti TawakalMakna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti Tawakal
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti TawakalAnas Wibowo
 
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islam
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islamMateri ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islam
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islamrendra visual
 
Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO
Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO
Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO rendra visual
 
Moslem entrepreneur management
Moslem entrepreneur managementMoslem entrepreneur management
Moslem entrepreneur managementSuhartini Syukrie
 
Panduan pengelolaan sit (sukro muhab)
Panduan pengelolaan sit (sukro muhab)Panduan pengelolaan sit (sukro muhab)
Panduan pengelolaan sit (sukro muhab)Abdul Hakim
 
Menerapkan Multimedia di Jalan ALLOH
Menerapkan Multimedia di Jalan ALLOHMenerapkan Multimedia di Jalan ALLOH
Menerapkan Multimedia di Jalan ALLOHHamdani Fajar
 
Pengantar Ilmu Fotografi
Pengantar Ilmu FotografiPengantar Ilmu Fotografi
Pengantar Ilmu FotografiHamdani Fajar
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - ApertureTeknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - ApertureHamdani Fajar
 
Misi:1 - Rahasia Bisnis Rosululloh
Misi:1 - Rahasia Bisnis RosulullohMisi:1 - Rahasia Bisnis Rosululloh
Misi:1 - Rahasia Bisnis RosulullohHamdani Fajar
 
objective 2 - Mencari Peluang Usaha
objective 2 - Mencari Peluang Usahaobjective 2 - Mencari Peluang Usaha
objective 2 - Mencari Peluang UsahaHamdani Fajar
 

Viewers also liked (20)

Materi Islamic Business Coaching #5 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #5 JakartaMateri Islamic Business Coaching #5 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #5 Jakarta
 
Materi Islamic Business Coaching #6 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #6 JakartaMateri Islamic Business Coaching #6 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #6 Jakarta
 
Materi Islamic Business Coaching #7 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #7 JakartaMateri Islamic Business Coaching #7 Jakarta
Materi Islamic Business Coaching #7 Jakarta
 
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #2
 
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #3
 
Membangun Bisnis Syariah
 Membangun Bisnis Syariah Membangun Bisnis Syariah
Membangun Bisnis Syariah
 
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1
Materi ISLAMIC BUSINESS COACHING #1
 
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin DuniaBuku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
Buku Seruan Perjuangan Umat Islam Untuk Memimpin Dunia
 
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.DMateri ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
Materi ibc 13 qodlo dan qodar - UST.dWI CONDRO TRIONO Ph.D
 
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti Tawakal
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti TawakalMakna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti Tawakal
Makna Tawakkal - Materi Pemahaman Arti Tawakal
 
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islam
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islamMateri ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islam
Materi ibc 10 gel iv hukum ketenagakerjaan islam
 
Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO
Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO
Materi ibc 5 - VISI - UST,DWI CONDRO TRIONO
 
Moslem entrepreneur management
Moslem entrepreneur managementMoslem entrepreneur management
Moslem entrepreneur management
 
Panduan pengelolaan sit (sukro muhab)
Panduan pengelolaan sit (sukro muhab)Panduan pengelolaan sit (sukro muhab)
Panduan pengelolaan sit (sukro muhab)
 
Jalan Yang Tidak Mudah
Jalan Yang Tidak MudahJalan Yang Tidak Mudah
Jalan Yang Tidak Mudah
 
Menerapkan Multimedia di Jalan ALLOH
Menerapkan Multimedia di Jalan ALLOHMenerapkan Multimedia di Jalan ALLOH
Menerapkan Multimedia di Jalan ALLOH
 
Pengantar Ilmu Fotografi
Pengantar Ilmu FotografiPengantar Ilmu Fotografi
Pengantar Ilmu Fotografi
 
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - ApertureTeknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
Teknik Pengendalian Expossure Bagian ke-2 - Aperture
 
Misi:1 - Rahasia Bisnis Rosululloh
Misi:1 - Rahasia Bisnis RosulullohMisi:1 - Rahasia Bisnis Rosululloh
Misi:1 - Rahasia Bisnis Rosululloh
 
objective 2 - Mencari Peluang Usaha
objective 2 - Mencari Peluang Usahaobjective 2 - Mencari Peluang Usaha
objective 2 - Mencari Peluang Usaha
 

Similar to OPTIMASI EKONOMI SYARIAH

dasar dasar-bank-syariah
dasar dasar-bank-syariahdasar dasar-bank-syariah
dasar dasar-bank-syariahdemeg21
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHheckaathaya
 
Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbgSengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbgsutarman006
 
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptxperbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptxMukhlisMukhlis25
 
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Kanaidi ken
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankIsaka Yoga
 
22. Ujian final blkl Andrea Fitra
22. Ujian final blkl Andrea Fitra22. Ujian final blkl Andrea Fitra
22. Ujian final blkl Andrea Fitranadya faradini
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganM Nasution
 
Produk-produk pada Perbankan Syariah
Produk-produk pada Perbankan SyariahProduk-produk pada Perbankan Syariah
Produk-produk pada Perbankan SyariahDhea Yulia Ningsih
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahAgnes Puspita
 
Bank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realitaBank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realitaShidiq040690
 
KONSEP_DAN_SISTEM_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
KONSEP_DAN_SISTEM_PERBANKAN_SYARIAH.pdfKONSEP_DAN_SISTEM_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
KONSEP_DAN_SISTEM_PERBANKAN_SYARIAH.pdfIntansari700830
 
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptxAdiyathRandy
 

Similar to OPTIMASI EKONOMI SYARIAH (20)

dasar dasar-bank-syariah
dasar dasar-bank-syariahdasar dasar-bank-syariah
dasar dasar-bank-syariah
 
PRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAHPRESENTASI BANK SYARIAH
PRESENTASI BANK SYARIAH
 
Bank
BankBank
Bank
 
Sengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbgSengketa ekonomi-syariah-papbg
Sengketa ekonomi-syariah-papbg
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptxperbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
perbedaan_dan_persamaan_Bank_Konvensiona.pptx
 
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
Alokasi Penggunaan Dana Yang Dihimpun Dari Pihak Ketiga _Pelatihan "Effective...
 
Banking islamic prospect and problem
Banking islamic prospect and problemBanking islamic prospect and problem
Banking islamic prospect and problem
 
Bank Syariah
Bank SyariahBank Syariah
Bank Syariah
 
Syariah Islamic Bank
Syariah Islamic BankSyariah Islamic Bank
Syariah Islamic Bank
 
Bank Syariah
Bank Syariah Bank Syariah
Bank Syariah
 
22. Ujian final blkl Andrea Fitra
22. Ujian final blkl Andrea Fitra22. Ujian final blkl Andrea Fitra
22. Ujian final blkl Andrea Fitra
 
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuanganSoal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
Soal dan jawaban uas bank dan lembaga keuangan
 
Produk-produk pada Perbankan Syariah
Produk-produk pada Perbankan SyariahProduk-produk pada Perbankan Syariah
Produk-produk pada Perbankan Syariah
 
Lembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan SyariahLembaga Keuangan Syariah
Lembaga Keuangan Syariah
 
Bank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realitaBank syariah ; antara teori dan realita
Bank syariah ; antara teori dan realita
 
Perbankan syariah
Perbankan syariahPerbankan syariah
Perbankan syariah
 
KONSEP_DAN_SISTEM_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
KONSEP_DAN_SISTEM_PERBANKAN_SYARIAH.pdfKONSEP_DAN_SISTEM_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
KONSEP_DAN_SISTEM_PERBANKAN_SYARIAH.pdf
 
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
6. Manajemen Bank Berdasarkan Prinsip Syariah.pptx
 

Recently uploaded

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxNurindahSetyawati1
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptxSirlyPutri1
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaafarmasipejatentimur
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxSlasiWidasmara1
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfNurulHikmah50658
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptPpsSambirejo
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 

Recently uploaded (20)

Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
PELAKSANAAN + Link2 Materi BimTek _PTK 007 Rev-5 Thn 2023 (PENGADAAN) & Perhi...
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
(NEW) Template Presentasi UGM 2 (2).pptx
 
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
HiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaHiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Hiperlipidemiaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdfMODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
MODUL 1 Pembelajaran Kelas Rangkap-compressed.pdf
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 

OPTIMASI EKONOMI SYARIAH

  • 1.
  • 3. Bagaimana solusi ekonomi Islam yang parsial?
  • 5. PRINSIP DASAR OPERASIONAL BANK KONVENSIONAL MASYARAKAT KELEBIHAN DANA LEMBAGA INTERMEDIASI BANK KONVENSIONAL MASYARAKAT KEKURANGAN DANA (PENGUSAHA) MENABUNG MEMINJAMKAN MEMBERIKAN % BUNGAMEMBERIKAN % BUNGA MENDAPAT SPREAD
  • 6. PRINSIP DASAR OPERASIONAL BANK SYARI’AH MASYARAKAT KELEBIHAN DANA LEMBAGA INTERMEDIASI BANK SYARI’AH MASYARAKAT KEKURANGAN DANA (PENGUSAHA) INVESTASI PEMBIAYAAN MEMBERIKAN % BAGI HASILMEMBERIKAN % BAGI HASIL MENDAPAT % BAGI HASIL PENGHIMPUNAN DANA PENYALURAN DANA
  • 7. AQAD PENGHIMPUNAN DANA: • BANK KONVENSIONAL: 1. GIRO 2. TABUNGAN 3. DEPOSITO • BANK SYARI’AH: 1. GIRO WADHI’AH 2. TABUNGAN MUDHARABAH 3. DEPOSITO MUDHARABAH
  • 8. • Menurut Imam Al Mawardi, syarat akad mudharabah yang diakui ada tiga: 1. Harus ada salah satu pihak yang secara khusus berkontribusi dalam modal (mal). 2. Harus ada pihak yang lain yang secara khusus berkontribusi dalam melakukan pengelolaan (‘amal). 3. Kedua pihak tahu bagian (nisbah) keuntungan masing-masing.
  • 9. • Pihak bank yang berposisi sebagai pengelola (mudharib) disyaratkan adalah pihak yang dapat melakukan tasharruf (pengelolaan) secara langsung terhadap dana yang telah diserahkan kepadanya. • Dana yang telah diserahkan kepada pihak bank ini tidak boleh diserahkan pada pihak lain untuk dikelola. • Jika dana tersebut kemudian diserahkan kepada pihak lain, maka status bank sebagai mudharib secara otomatis akan hilang. • Menurut Syaikh An-Nabhany, dalam akad mu’amalah pihak yang menjadi subyek akad tidak boleh diwakilkan. Yang boleh dilakukan hanyalah dalam hal mewakilkan akad-nya saja.
  • 10. • Jika penyerahan dana dari bank kepada pihak lain itu dengan menggunakan akad wakalah (perwakilan), maka hal ini juga tidak relevan, karena dana tersebut sudah diserahkan kepada pihak bank (mudharib) untuk dikelola. • Apabila akad wakalah itu tetap diberlakukan, maka hak pada dana itu akan berpindah kepada pihak lain, di luar pihak bank syari’ah. • Sehingga, apabila pengelolaan dana oleh pihak luar tersebut menghasilkan keuntungan, maka pihak bank syari’ah sesungguhnya tidak berhak untuk mendapatkan bagian dari keuntungan tersebut (tidak berhak mendapatkan bagi hasil).
  • 11. • Karena dana yang diterima bank syari’ah disalurkan kepada pihak lain dengan akad mudharabah juga, maka dalam posisi ini, pihak bank akan bertindak juga sebagai shahibul maal. • Dalam kondisi ini bank syari’ah akan menjalani dua posisi sekaligus, yaitu sebagai mudharib, sekaligus sebagai shahibul maal, sehingga bank syari’ah memerankan akad ganda (multi akad) yang dilarang. • Dalilnya dari Hadits: •َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ِِ ِْْ‫ي‬َََََْْ‫ص‬ َْْ‫ع‬ ََ‫ه‬‫ل‬َ‫س‬ٍََ ِِ‫ا‬ َ‫و‬ ٍَََْْ‫ص‬ ‫ ي‬ • “Rasulullah SAW telah melarang dua kesepakatan (akad) dalam satu kesepakatan (akad)” (HR. Imam Ahmad Bin Hanbal).
  • 12. • Untuk akad wadhi’ah (titipan), maka dalam akad ini seharusnya tidak boleh ada tambahan atau imbalan apapun dari pihak bank syari’ah kepada nasabah penitip. • Adapun pemberian berupa bonus (‘athaya) yang bersifat sukarela dari pihak bank kepada nasabah, maka bonus tersebut tidak boleh bersifat mengikat. • Jika pemberian itu bersifat mengikat dan selalu diberikan kepada nasabah penitip, maka hal itu jelas menjadi tidak sukarela. • Oleh karenanya, bonus seperti itu menjadi tidak boleh. • Merubah aqad tabaru’at menjadi aqad tijariyat itu tidak diperbolehkan, namun jika sebaliknya, hukumnya boleh.
  • 13. AQAD PENYALURAN DANA: 1. BAGI HASIL (PROFT SHARING) a. AL-MUDHARABAH b. AL-MUSYAROKAH 2. JUAL BELI (SALE AND PURCHASE) a. BAI’ AL-MURABAHAH b. BAI’ AS-SALAM c. BAI’ AL-ISTISHNA’ 3. SEWA (OPERATIONAL LEASE AND FINANCIAL LEASE) a. AL-IJARAH b. AL-IJARAH AL-MUNTAHIA BIT-TAMLIK 4. JASA (FEE-BASED SERVICES) a. AL-WAKALAH b. AL-KAFALAH c. AL-HAWALAH d. AR-RAHN e. AL-QARDH
  • 14. • Dalam penyaluran dana dengan menggunakan akad mudharabah, maka posisi Bank tidak dapat dianggap sebagai shahibul mal, sebab dana tersebut bukanlah dana milik bank, tetapi dana tersebut milik shahibul mal yang sesungguhnya, yaitu pihak nasabah penabung atau deposan. • Pihak bank justru posisinya sebagai mudharib. • Oleh karena itu, akad mudharabah ini menjadi tidak sah, karena nasabah penerima penyaluran dana yang akan bertindak sebagai mudharib itu akan mengelola dana yang bukan haknya, sehingga tidak boleh dikelola.
  • 15. • Jika bank menyalurkan dana yang berasal dari dana nasabah penitip (dengan akad wadhi’ah), maka sesungguhnya boleh saja bagi bank syari’ah untuk memanfaatkan dana tersebut atas ijin dari pemiliknya. • Namun demikian, jika pemanfaatan tersebut kemudian disalurkan kepada nasabah dengan akad syirkah mudharabah, maka pihak bank juga tidak dapat diposisikan sebagai shahibul mal, karena bank hanyalah wakil dari shahibul mal yang sesungguhnya, yaitu nasabah penitip. • Jika penyaluran dana dengan akad mudharabah ini memperoleh keuntungan, maka keuntungan tersebut bukanlah hak dari bank syari’ah, melainkan hak dari nasabah penabung atau deposan penitip (muwaddi’).
  • 16. • Jika landasan yang digunakan oleh bank untuk mengambil keuntungan adalah wakalah bil ujrah, maka landasan tersebut juga tidak dapat diterima. • Ujrah (upah) yang diterima, sesungguhnya bukanlah hak dari bank syari’ah, karena pihak bank dalam posisi akad ini tidak melakukan aktivitas apapun, yang layak untuk disebut sebagai ajir (pekerja). • Definisi ijarah: •َ‫ع‬َْْ‫ن‬َ‫م‬ْ‫ال‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ٌ‫ض‬ََْ‫ع‬ َ‫ ي‬ِ‫ه‬ ٍَُ‫ر‬َ‫ج‬ِ ْ‫ْل‬َ‫أ‬‫اض‬ َ‫و‬ِ‫ع‬ِِ ٍ • “Al-ijarah adalah aqad atas manfaat dengan imbalan (upah)”
  • 17. • Dalam akad musyarakah, maka ada ketentuan bahwa masing-masing pihak, yaitu pihak bank dan nasabah penerima dana, harus terlibat dalam dua posisi sekaligus, yaitu penyertaan dana, sekaligus terlibat dalam pengelolaan proyek bisnis secara langsung. • Namun pada praktiknya, pihak bank ternyata tidak ikut berperan secara langsung terhadap terhadap proyek- proyek bisnisnya. • Yang terlibat secara langsung dalam pengelolaan proyek bisnis hanyalah pihak nasabah penerima dana.
  • 18. • Apabila aktivitas pengelola (‘amil) dari pihak bank adalah: “Melakukan review, meminta laporan dan bukti-bukti dari hasil usaha yang dibuat oleh pihak nasabah berdasarkan bukti pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan”, maka aktivitas tersebut tetap belum layak disebut sebagaiaktivitas pengelola (‘amil). • Menurut Ibnu Qudamah: “Bagi ‘amil, wajib mengurus sendiri apa yang biasanya memang harus ditangani sendiri oleh pengelola. • Pihak pengelola juga tidak berhak dibayar, karena haknya adalah mendapatkan kompensasi dari bagi hasil. • Hal itu juga diperkuat dengan ketentuan UU Perbankan, bahwa institusi perbankan tidak boleh melakukan kegiatan ekonomi riil secara langsung, seperti aktivitas jual beli, mengelola proyek dan sebagainya.
  • 19. • Ketentuan murabahah yang mengharuskan pihak bank syari’ah membiayai sebagian atau seluruh harga yang disepakati kualifikasinya, hal itu dapat dianggap bertentangan dengan fakta bahwa posisi bank syari’ah adalah sebagai penjual. • Padahal, ketentuan bagi pihak penjual adalah menjual barang yang telah dimiliki kepada pihak pembeli, yaitu nasabah. • Jika dalam praktiknya pihak bank syari’ah akan membiayai sebagian, dan sebagian yang lain harus dibayar oleh pembeli sendiri, maka bank syari’ah sesungguhnya telah bertindak sebagai pihak yang menghutangi pembeli, bukan menjadi pihak penjual.
  • 20. • Dalam akad murabahah tersebut yang berlaku bukanlah jual beli dengan hutang, namun hutang-piutang murni, sehingga pihak bank syari’ah tidak boleh menetapkan harga beli ditambah keuntungannya. • Sebab, statusnya adalah utang-piutang, maka pembayarannya harus sama dengan jumlah hutangnya. Jika ada tambahan, maka hal itu dapat dikategorikan sebagai riba. • Dalil Haditsnya sebagai berikut: •‫ا‬َِ ِ‫ر‬ َ‫و‬ُ‫ه‬َِ ًٍَ‫ع‬َْْ‫ن‬َ‫م‬ ‫ه‬‫ر‬َ‫ج‬ ‫ض‬ ْ‫ر‬َ‫ق‬ ُّ‫ل‬ُ‫ك‬ • “Setiap utang-piutang yang menghasilkan manfa’at adalah riba” (HR. Baihaqi).
  • 21. • Dalam akad ini, Bank Syari’ah bertindak sebagai Ajir (pekerja) dan nasabah sebagai musta’jir (pengguna manfa’at). • Karena Bank tidak bergerak di bisnis riil, maka jasa (manfa’at) tersebut diberikan oleh pihak lain, kemudian “dijual” kepada nasabah. • Dalam transaksi ini jasa tersebut belum ada dan masih dalam bentuk dzimmah maushufah (tanggungan yang terdeskripsikan), sehingga jasa tersebut tidak dapat diserahkan kepada musta’jir . • Maka, akad tersebut adalah akad jual beli hutang dengan hutang, sehingga hukumnya haram. • Dalilnya dari Hadits sebagai berikut: •‫ه‬‫ى‬ِِ‫ه‬‫ن‬‫ال‬ ‫ه‬َْ‫أ‬-َ‫وسل‬ ‫عليه‬ ‫هللا‬ ‫صلى‬-ْ‫ي‬َِ َْْ‫ع‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ِ‫ئ‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ِِ ِ‫ئ‬ِ‫ل‬‫ا‬َ‫ك‬ْ‫ال‬ ِ‫ع‬ • “Bahwa Nabi SAW melarang menjual hutang dengan hutang.” (HR. Imam Ad-Daraquthni).
  • 22. • Akad Ijarah Muntahiyah bit-Tamlik dapat disamakan dengan akad sewa beli. • Sewa dan beli adalah dua akad yang berbeda, maka jika disatukan akan menjadi akad yang fasid (rusak). • Dalilnya dari Hadits: •َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ ‫ه‬‫اَّلل‬ ‫ى‬‫ه‬‫ل‬َ‫ص‬ ِ ‫ه‬‫اَّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬َ‫ر‬ ‫ى‬َ‫ه‬َ‫ن‬ِِ ِْْ‫ي‬َََََْْ‫ص‬ َْْ‫ع‬ ََ‫ه‬‫ل‬َ‫س‬ٍََ ِِ‫ا‬ َ‫و‬ ٍَََْْ‫ص‬ ‫ ي‬ • “Rasulullah SAW telah melarang dua kesepakatan (akad) dalam satu kesepakatan (akad)” (HR. Imam Ahmad Bin Hanbal). • Dalam akad ini juga terdapat syarat-syarat yang membatasi pemanfaatan (intifa’) dan tasharruf atas kepemilikan barang yang disewabelikan, sehingga akadnya menjadi rusak (fasid).
  • 23. JASA (FEE-BASED SERVICES) • Akad jasa, seperti akad Al-Wakalah, Al-Kafalah, Al-Hawalah, Ar- Rahn dan Al-Qardh termasuk dalam kelompok akad tabarru’ atau akad untuk kepentingan sosial kemanusiaan. • Hubungan akad ini menggunakan prinsip tolong-menolong (ta’awun). • Sudah menjadi kesepakatan ulama’ bahwa akad tabarru’ tidak boleh berubah menjadi akad tijarah (komersial). Sedangkan untuk sebaliknya adalah boleh. • Salah satu dalilnya adalah dari Hadits. Nabi SAW bersabda: •َ‫ْس‬‫ي‬َ‫ل‬ِِ َُ‫و‬ُ‫ع‬َ‫ي‬ ‫ي‬ِ‫ذ‬‫ه‬‫ال‬ ِ‫ء‬ ْ‫و‬‫ه‬‫س‬‫ال‬ ُ‫ل‬َ‫ث‬َ‫م‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫ل‬ُ‫ع‬ ِ‫ج‬ ْ‫ر‬َ‫ي‬ ِ‫ب‬ْ‫ل‬َ‫ك‬ْ‫ال‬َ‫ك‬ ِ‫ه‬ََِِِ‫ه‬ ‫ ي‬ِ‫ه‬ِ‫ئ‬ْ‫ي‬َ‫ق‬ ‫ ي‬ِِ • “Tidak ada orang yang menandingi kejelekan orang yang menarik hibahnya di antara kita, selain seperti anjing yang menjilat ludahnya” (HR. Imam Bukhari). • Pengambilan fee (uang jasa) dalam akad-akad diatas tidak diperbolehkan.
  • 24. Apa kesimpulannya...? Jantung ekonomi kapitalisme sangat sulit disyari’ahkan