2. Sejarah Perekonomian Indonesia dapat
dikelompokkan menjadi 4 masa, yaitu:
• 1. Masa Sebelum Kemerdekaan
• Indonesia sangat kaya akan rempah-rempah, hal tersebut membuat
bangsa-bangsa Eropa berbondong-bondong untuk menguasai
sumber daya alam yang ada di Indonesia. Negara-negara tersebut
yaitu seperti Portugis, Belanda, Inggris dan Jepang.
• Pada masa penjajahan Portugis, Indonesia tidak banyak mengalami
perubahan karena kekalahannya oleh Belanda yang lebih kuat untuk
menguasai Indonesia.
• Pada masa Penjajahan Belanda selama 350 tahun, Belanda
membentuk Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC). Belanda
memberikan wewenang untuk mengatur Hindia-Belanda dengan
tujuan menghindari persaingan antaea pedagang Belanda, sekaligus
untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC milik
Inggris. Namun, pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena dianggap
gagal dalam mengeksplorasi kekayaan Hindia belanda.
3. • Kegagalan itu disebabkan karna selalu
memakan biaya yang besar, seperti
peperangan yang terus menerus, penggunaan
tentara sewaan, lalu sebab lain yaitu karena
korupsi, pembagian divifen kepada para
pemegang saham walaupun kas deficit.
• ·
4. • · Cultuurstelstel (Sistem Tanam Paksa) pada tahun
1836 atas inisiatif Van Den Bosch tujuannya
memproduksi berbagai komoditi yang diminta di pasar
dunia. System ini sangat menguntungkan Belanda,
tetapi tidak untuk masyarakat Indonesia. Karena
system ini, masyarakat Indonesia menjadi sangat
menderita, karena masyarakat Indonesia dipaksa untuk
menanam tanaman komoditas ekspor. Walau itu sangat
menyiksa, tetapi ada segi positif dari system ini, yaitu
masyarakat Indonesia dapat mengenal tata cara
menanam tanaman komoditas ekspor dan masuknya
ekonomi uang di pedesaan yang memicu meningkatnya
taraf hidup.
5. • Sistem Ekonomi Pintu Terbuka
(Liberal) terjadi karena adanya desakkan kaum
Humanis Belanda yang menginginkan
perubahan nasib warga pribumi kearah yang
lebih baik dengan mendorong pemerintah
Belanda mengubah kebijakkan
ekonominya. Namun bukannya menjadi lebih
baik, masyarakat Indonesia malah menjadi
semakin tersiksa, terutama bagi para kuli
kontrak yang tidak diperlakukan layak.
6. • Pada masa penjajahan Inggris, Inggris
menerapkan Landrent (pajak tanah). Dengan
Landrent, masyarakat Indonedia akan memiliki
uang untuk membeli barang produk Inggris
atau yang diimpor dari India
7. • Pada masa penjajahan militer
Jepang menerapkan kebijakan pengerahan
sumber daya ekonomi untuk mendukung gerak
maju Jepang dalam Perang Pasifik. Akibatknya
terjadi perombakan besar-besaran dalam struktur
ekonomi masyarakat. Kesejahteraan merosot
tajam dan terjadi bencana kekurangan pangan,
karena produksi bahan makanan untuk memasok
pasukan militer dan produksi minyak jarak untuk
pelumas pesawat tempur menempati prioritas
utama.
8. • 2. Masa Orde Lama
• a. Masa Pasca Kemerdekaan (1945-1950)
• Pada masa ini, ekonomi keuangan amat buruk
karena inflasi yang disebabkan oleh beredarnya
mata uang lebih dari satu secara tidak terkendali.
Pada Oktober 1946 pemerintah RI mengeluarkan
ORI (Oeang Republik Indonesia) sebagai
pengganti uang Jepang. Namun adanya blokade
ekonomi oleh Belanda dengan menutup pintu
perdagangan luar negeri mengakibatkan
kekosongan kas negara
9. • Dalam menghadapi krisis ekonomi-keuangan,
pemerintah menempuh berbagai kegiatan,
seperti pinjaman nasional. Hubungan dengan
amerika, konferensi ekonomi, rancana lima
tahunan(kasimo plan), keikutsertaan swasta
dalam pengembangan ekonomi nasional,
Nasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank
Negara Indonesia, Sistem Ekonomi Gerakan
Benteng (Benteng Group), dan Sistem
Ekonomi Ali-Baba.
10. • b. Masa Demokrasi Liberal (1950-1957)
• Perekonomian diserahkan sepenuhnya pada
pasar, padahal pengusaha pribumi masih belum
mampu bersaing dengan pengusaha non-
pribumi. Pada akhirnya hanya memperburuk
kondisi perekonomian Indonesia. Usaha-usaha
yang dilakukan untuk mengatasinya seperti
pemotongan nilai mata uang, menumbuhkan
wiraswasta pribumi, pembatalan sepihak atas
hasil-hasil KMB, termasuk pembubaran Uni
Indonesia-Belanda.
11. • c. Masa Demokrasi Terpimpin (1959-1967)
• Pada masa ini, Indonesia menjurus pada sistem
etatisme (segalanya diatur pemerintah). Namun
lagi-lagi sistem ini belum mampu memperbaiki
keadaan ekonomi Indonesia. Akibatnya yaitu
Devaluasi menurunkan nilai uang dan semua
simpanan di bank diatas 25.000 dibekukan,
pembentukan Deklarasi Ekonomi (Dekon) untuk
mencapai tahap ekonomi sosialis Indonesia
dengan cara terpimpinm dan kegagalan dalam
berbagai tindakan moneter.
12. • 3. Masa Orde Baru
• Pada awal orde baru, stabilitas ekonomi dan politik menjadi prioritas utama.
Program pemerintah berorintasi pada pengendalian inflasi, penyelamatan
keuangan negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat. Setelah melihat
pengalaman masa lalu, dimana dalam sistem ekonomi liberal ternyata pengusaha
pribumi kalah bersaing dengan pengusaha nonpribumi dan sistem etatisme tidak
memperbaiki keadaan, maka dipilihlah sistem ekonomi campuran dalam kerangka
sistem ekonomi demokrasi pancasila.
• Hasilnya, pada tahun 1984 Indonesia berhasil swasembada beras, penurunan
angka kemiskinan, perbaikan indikator kesejahteraan rakyat. Pemerintah juga
berhasil menggalakkan preventive checks untuk menekan jumlah kelahiran lewat
KB. Sehingga meskipun berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi, tapi secara
fundamental pembangunan nasional sangat rapuh. Akibatnya, ketika terjadi krisis
yang merupakan imbas dari ekonomi global, Indonesia merasakan dampak yang
paling buruk. Harga-harga meningkat secara drastis, nilai tukar rupiah melemah
dengan cepat, dan menimbulkan berbagai kekacauan di segala bidang, terutama
ekonomi.
13. • 4. Masa Orde Reformasi
• Dimulai saat kepemimpinan presiden BJ.Habibie,
namun belum terjadi peningkatan ekonomi yang cukup
signifikan dikarenakan masih adanya persoalan-
persoalan fundamental yang ditinggalkan pada masa
orde baru, hingga sekarang masalah-masalah yang
diwariskan dari masa orde baru masih belum dapat
diselesaikan secara sepenuhnya. Bisa dilihat dengan
masih adanya KKN, inflasi, pemulihan ekonomi, kinerja
BUMN, dan melemahnya nilai tukar rupiah yang
menjadi masalah polemik bagi perekonomian
Indonesia.
14. Masa Kepemimpinan Megawati
Soekarnoputri
• Masalah yang mendesak untuk dipecahkan adalalah
pemulihan ekonomi dan penegakan hukum. Kebijakan yang
dilakukan untuk mengatasi persoalan ekonomi antara lain :
• · Meminta penundaan utang sebesar US$ 5,8 Milyar pada
pertemuan paris Club ke-3 dan mengalokasikan
pemabayaran utang luar negri sebesar 116,3 Trilliun.
• · Kebijakan privatisasi BUMN. Privatisasi yaitu menjual
perusahaan negara di dalam periode krisis dengan tujuan
melindungi perusahaan negara dari intervensi kekuatan-
kekuatan politik dan mengurangi beban negara. Penjaualan
tersebut berhasil menaikan partumbuhan ekonomi
Indonesia menajadi 4,1%. Namun kebijakan ini menibulkan
kontroversi yaitu BUMN yang di privatisasikan dijual pada
perusahaan asing.
15. Masa kepemimpinan Susilo Bambang
Yudhoyono
• Kebijakan kontroversial pertama SBY adalah mengurangi subsidi BBM, yang dilatarbelakangi oleh
naiknya harga minyak dunia. Kemudian muncul pula kebijakan kontroversial yang kedua yakni BLT
bantuan langsung tunai bagi masyarakat miskin. Namun kebanyakan BLT tidak sampai ke tangan
yang berhak, dan pembagaiannya juga banyak menimbulkan masalah sosial. Kebijkan yang
ditempuh untuk meningkatkan pendapatan perkapita adalah mengandalkan pembangunan
infrastruktur summit pada bulan 2006 lalu, yang mempertemukan para investor dengan kepala-
kepala daerah. Dengan semakin banyak investasi asing di Indonesia, diharapakan jumlah
kesempatan kerja juga akan bertambah. Pada pertengahan bulan oktober 2006 Indonesia melunasi
seluruh sisa hutang pada IMF sebesar 3,2 Miliar dolar AS. Harapan kedepannya adalah Indonesia
tidak lagi mengikuti agenda-agenda IMF dalam menentukan kebijakan dalam negeri.
• Sistem Perekonomian Indonesia Saat Ini banyak yang berpendapat kalau system ini lebih
bercondong ke system ekonomi liberal/kapitalis. Intinya adalah sistem ini semua bebas melakukan
apa saja sehingga tak mengherankan kaum pemodal atau kapital menjadi kaum yang super power
pada sistem ekonomi sehingga membuat yang miskin semakin miskin, eksploitasi besar-besaran
terhadap sumber daya alam, kesenjangan sosial, itulah yang terjadi pada perekonomian Indonesia.
Sistem ekonomi liberal atau kapitalis yang tidak lama lagi akan menuju neo-liberal. Sistem neo-
liberal ini semakin subur manakala bola salju globalisasi semakin memasuki berbagai sendi-sendi
kehidupan. Semula globalisasi semakin membesar dan menggulung bidang lainnya termasuk sektor
ekonomi,politik. Contohnya saja Harga BBM sudah didesak agar secara bertahap mengikuti harga
internasional. Di Indonesia sendiri dapat dihitung para konglomerat yang menguasai perekonomian,
itu hanya ada segelintir orang saja. Kondisi ini terjadi sebagai konsekuesi kita menganut sistem
kapitalis. Sebenarnya sistem inilah yang dijalan kan di Indonesia walaupun pemerintah tidak
mengakuinya secara terbuka.
16. • Dampak positif yang di timbulkan dari sistem kapitalis ini yaitu dari
aspek permodalan, kita dapat dengan mudah mendapatkan modal
dengan cepat dari investor asing sedangkan dampak negatif dari
sistem ini banyak terjadi masalah-masalah seperti pengangguran,
kemiskinan, krisis ekonomi dan hutang luar negeri yang tinggi. Pada
intinya kerjasamalah yang dibutuhkan bangsa ini untuk
mewujudkan agar terciptanya kesejahteraan masyarakat Indoneisa.
•
•
• Sumber : https://restyresty.wordpress.com/2012/06/06/sejarah-
perekonomian-indonesia/