SlideShare a Scribd company logo
1 of 21
MINERAL NUTRISI
OLEH
KELOMPOK 8 :
LIZA LUTHFIAH
NADIAH ALHUSNA
SUCI SAMRATUL ‘AIN
PENDIDIKAN BIOLOGI D
Tubuh tanaman sebagian besar terdiri atas tiga
unsur, yaitu C 43,6%, O 44,4%, dan H 6,2%.Unsur-unsur
ini diambil dari udara berupa C02 dan 02 serta dari tanah
berupa H2O.Tanaman tidak mungkin hidup dengan tiga
unsur ini saja, diperlukan unsur-unsur lain untuk
pembentukan bermacam-macam protein, zat lemak dan
zat organik lainnya.
Komposisi Kimia Tumbuhan
Unsur Makro dan Mikro Nutrient
Nutrient atau
hara
Unsur atau senyawa kimia yang
digunakan untuk metabolisme atau
fisiologi organisme
Unsur makro pada tumbuhan
KARBON(C)
OKSIGEN(O2)
KALIUM(K)
HIDROGEN(H)
FOSFOR
BESI (FE)
SULFUR (S)
NITROGEN(N)
MAGNESIUM(MG)
KALSIUM(CA)
Unsur mIkro pada tumbuhan
MANGAN(MN)
BORON(BO) MOLIBDENUM(MO)
KHLOR (CL)
TEMBAGA(CU) SENG(ZN)
Karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari
jenis gula.
Lemak.
protein adalah senyawa organik yang terdiri
dari asam aminoyang digabung dengan ikatan
peptida
Lemak mengandung energi 9 kkal / g (~ 37,7 kJ /
g); protein dan karbohidrat 4 kkal / g (~ 16,7 kJ
/ g). etanol ( biji-bijian alkohol ) mengandung
energi 7 kkal / g (~ 29.3 kJ / g).
Zat yang memberikan
energi
 Mineral pada umumnya
terdiri dari garam atau ion
seperti zat besi, Beberapa
mineral ini sangat penting
untuk metabolisme tubuh
manusia.
• Vitamin merupakan senyawa
organik yang sangat penting
bagi tubuh, biasanya
berperan sebagai kfaktor,
suatu senyawa yang sangat
penting untuk aktivitas
enzim.
• Air memiliki fungsi vital
dalam metabolisme tubuh
sebagai zat pelarut dalam
tubuh
Zat yang
mendukung
metabolisme
Berdasarkan sumber penyerapannya, unsur hara di pilahkan
menjadi dua,
.
Diserap dari Udara
Unsur hara yang di
serap dari udara adalah C, O,
dan S, yaitu berasal dari CO2,
O2, dan SO2, Penyerapan N baik
dari udara maupun dari tanah
diasimilasikan dalam proses
reduksi dan aminasi. Nitrogen
(N) udara diserap dari N2
bebas lewat bakteri bintil akar
dan NH3 di serap lewat
stomata tanaman
Diserap dari tanah
Penyerapan unsur
hara dilakukan oleh akar
tanaman dan diambil dari
kompleks jerapan tanah
ataupun dari larutan tanah
berupa kation dan anion.
Adapula yang dapat diserap
dalam bentuk khelat yaitu
ikatan kation logam dengan
senyawa organik. Dewasa ini
kebanyakan unsur hara mikro
diberikan lewat daun.
Suatu unsure
dikatakan
esensial bagi
tumbuhan adalah
jika
tumbuhan tidak dapat melengkapi
daur hidupnya (sampai menghasilkan
biji yang dapat tumbuh) apabila unsur
tersebut tidak tersedia.
unsure tersebut merupakan penyusun
suatu molekul atau bagian tumbuhan
yang esensial bagi kelangsungan hidup
tumbuhan tersebut. Misalnya N sebagai
penyusun protein, dan Mg sebagai
penyusun klorofil.
FUNGSI MINERAL BAGI
TUMBUHAN
Mineral dapat
melakukan tiga
fungsi bagi
pertumbuhan dan
perkembangan
tumbuhan, yaitu :
elektrokimia
struktur
katalis
elektrokimia
Peranan elektrokimia
meliputi proses
menyeimbangkan
konsentrasi ion,
stabilisasi
makromolekul,
stabilisasi koloida, dan
netralisasi muatan.
struktur
Peran struktur dilakukan
oleh mineral dalam
keterlibatannya pada
struktur kimia molekul
biologi atau fungsi dalam
membentuk polimer
struktur, misalnya kalsium
dalam pektin
katalis
Dalam fungsinya
sebagai katalis, mineral
terlibat pada bagian
aktif suatu enzim.
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi
Angkutan Mineral
Suhu
Cahaya
Konsentrasi Ion
Hidrogen (pH)
Interaksi
Pengudaraan Tanah
Pertumbuhan
Gejala difisiensi hara
Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan
meterial (bahan) yang berupa makanan bagi tanaman
untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan
unsur hara berbeda-beda tergantung dari jenis
tanamannya, ada jenis tanaman yang rakus makanan dan
adapula yang biasa saja. Jika unsur hara dalam tanah tidak
tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan
produksinya menurun. Sebagai petani tidak mungkin
mengecek kandungan hara tanah setiap saat untuk
mengetahui ketersediaan unsur hara tersebut, salah satu
upayanya adalah dengan mengetahui gejala defisiensi
unsur hara pada tanaman.
Berikut adalah gejala difesiansi hara
A. GejalaKekuranganUnsurHaraMakro
1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N )
Kandungan unsur N yang rendah
dapat menimbulkan daun penuh dengan
serat, hal ini dikarenakan menebalnya
membran sel daun sedangkan selnya sendiri
berukuran kecil-kecil.
2.Kekurangan unsur fosfor (P)
Karena itu defisiensi unsur hara ini akan
menimbulkan hambatan pada pertumbuhan
sistem perakaran, daun, batang seperti
misalnya pada tanaman serealia (padi-padian,
rumput-rumputan, jewawut, gandum, jagung)
daunnya berwarna hijau tua/ keabu-abuan,
mengkilap, sering pula terdapat pigmen
merah pada daun bagian bawah, selanjutnya
mati. Tangkai daun kelihatan lancip.
Pertumbuhan buah jelek, merugikan hasil biji.
3.Kekurangan unsur kalium (k)
Defisiensi Kalium memang agak sulit diketahui
gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan
ketika tanaman masih muda
4.Kekurangan unsur kalsium (Ca)
Keadaan yang tidak seimbang yang menyebabkan
lemah dan menderitanya tanaman tersebut atau
dapat dikatakan karena distribusi zat-zat yang
penting bagi pertumbuhan bagian yang lain
terhambat ( tidak lancar)
5.Kekurangan unsur magnesium (Mg)
Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula pada
pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak
menghasilakn biji hendaknya diperhatikan
pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan
Mg(OH)2
6.Kekurangan unsur belerang (S)
Perubahan warna ini dapat pula menjadi
kuning sama sekali, sehingga tanaman
tampak berdaun kuning dan hijau, seperti
misalnya gejala-gejala yang tampak pada
daun tanaman teh di beberapa tempat di
Kenya yang terkenal dengan sebutan ” Tea
Yellows” atau ” Yellow Disease”
B. Gejala Kekurangan Unsur Hara Mikro
1. Kekurangan Unsur Besi ( Fe )
. Gejala-gejala yang tampak pada daun
muda, mula-mula secara setempat-tempat
berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan-
kuningan, sedang tulang-tulang daun tetap
berwarna hijau serta jaringan-jaringannya
tidak mati
2. Kekurangan Unsur Mangan (Mn)
Gejala-gejala dari defisiensi Mn
pada tanaman adalah hampir sama
dengan gejala defisiensi Fe pada
tanaman
3.kekurangan unsur borium (B)
Walaupun unsur Borium sedikit
saja diperlukan tanaman bagi
pertumbuhannya tetapi kalau
unsur ini tidak tersedia bagi
tanaman gejalanya cukup serius
4.Kekurangan Unsur
Tembaga ( Cu )
5.Kekurangan Unsur
Seng/Zinkum ( Zn)
Tidak tersediannya unsur Zn
bagi pertumbuhan tanaman
meyebabkan tanaman
tersebut mengalami
beberapa pen-yimpangan
dalam per-tumbuhannya
6. Kekurangan Unsur Molibdenum (Mo)
Defisiensi unsur ini menyebab-kan
beberapa gejala pada tanaman, antara
lain per-tumbuhannya tidak normal,
terutama pada sayur-sayuran. Secara
umum daun-daunnya mengalami
perubahan warna, kadang-kadang
mengalami pengkerutan terlebih
dahulu sebelum mengering dan mati
7.Kekurangan Unsur Si, Cl Dan NaUnsur
Si atau Silisium hanya diperlukan oleh
tanaman Serelia misalnya padi-padian,
akan tetapi kekurangan unsur ini belum
diketahui dengan jelas akibatnya bagi
tanaman.
8. Unsur Fungsional / Beneficial Element
Unsur fungsional adalah unsur -unsur yang belum
memenuhi kriteria unsur essensial seperti yang
dikemukakan oleh ARNON & STOKT sehingga unsur-
unsur ini tidak dapat digolongkan dalam unsur
essensial, namun untuk penting untuk tanaman-
tanaman tertentu. Dengan adanya unsur fungsional ini
dapat lebih memperbaiki pertumbuhan dan kualitas
hasil atau dengan kata lain, tanpa unsur fungsional ini
tanaman tetap dapat men-yelesaikan siklus hidupnya
dengan sempurna dan normal tetapi dengan adanya
unsur ini maka pertumbuhan dan kualitas akan lebih
baik pada hasil tanaman tertentu, misalnya mentimun
dapat mengantikan sebagaimana peranan K pada
tanaman kelapa

More Related Content

Similar to 4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx

Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahTugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahsamberutu
 
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahLaporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahZulfan Fauzi
 
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1f' yagami
 
Leaflet pemupukan karet.doc
Leaflet pemupukan karet.docLeaflet pemupukan karet.doc
Leaflet pemupukan karet.docNusantaraCell
 
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdfWan Na
 
fistum_nutrisi_mineral-fistum_nutrisi_mineral.pptx
fistum_nutrisi_mineral-fistum_nutrisi_mineral.pptxfistum_nutrisi_mineral-fistum_nutrisi_mineral.pptx
fistum_nutrisi_mineral-fistum_nutrisi_mineral.pptxAgathaHaselvin
 
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Husna Muslimah
 
Kesuburan tanah materi
Kesuburan tanah materiKesuburan tanah materi
Kesuburan tanah materiRoni Vayayang
 
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORDDiskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORDFebrina Tentaka
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdfMapriRudiansyah
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdfMapriRudiansyah
 
Diah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zincDiah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zincdiahretno4
 

Similar to 4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx (20)

Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanahTugas pemupukan dan kesuburan tanah
Tugas pemupukan dan kesuburan tanah
 
MAKALAH DDIT MAKRO.docx
MAKALAH DDIT MAKRO.docxMAKALAH DDIT MAKRO.docx
MAKALAH DDIT MAKRO.docx
 
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawahLaporan puts perangkat uji tanah sawah
Laporan puts perangkat uji tanah sawah
 
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
Unsur unsur hara_bagi_pertumbuhan_tanaman_bab_ii1
 
Nutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhanNutrisi pada tumbuhan
Nutrisi pada tumbuhan
 
Leaflet pemupukan karet.doc
Leaflet pemupukan karet.docLeaflet pemupukan karet.doc
Leaflet pemupukan karet.doc
 
02 aditya m
02 aditya m02 aditya m
02 aditya m
 
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
5. KEGUNAAN DAN GEJALA KEKURANGAN HARA.pdf
 
fistum_nutrisi_mineral-fistum_nutrisi_mineral.pptx
fistum_nutrisi_mineral-fistum_nutrisi_mineral.pptxfistum_nutrisi_mineral-fistum_nutrisi_mineral.pptx
fistum_nutrisi_mineral-fistum_nutrisi_mineral.pptx
 
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
Persentase unsur hara tanaman tembaga (cu)
 
Kesuburan tanah materi
Kesuburan tanah materiKesuburan tanah materi
Kesuburan tanah materi
 
Unsur hara dan mekanisme
Unsur hara dan mekanismeUnsur hara dan mekanisme
Unsur hara dan mekanisme
 
Biologi unsur hara
Biologi unsur hara Biologi unsur hara
Biologi unsur hara
 
Bab ii (individu)
Bab ii (individu)Bab ii (individu)
Bab ii (individu)
 
Bab ii (individu)
Bab ii (individu)Bab ii (individu)
Bab ii (individu)
 
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORDDiskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
Diskusi panel praktikum kesuburan dan kesehatan tanah WORD
 
FISIOLOGI TUMBUHAN
FISIOLOGI TUMBUHANFISIOLOGI TUMBUHAN
FISIOLOGI TUMBUHAN
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
 
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
61121-UNSUR-HARA-MIKRO.pdf
 
Diah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zincDiah retno arumsari 3425161357 zinc
Diah retno arumsari 3425161357 zinc
 

More from AgathaHaselvin

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxAgathaHaselvin
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxAgathaHaselvin
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxAgathaHaselvin
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxAgathaHaselvin
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxAgathaHaselvin
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxAgathaHaselvin
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxAgathaHaselvin
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxAgathaHaselvin
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxAgathaHaselvin
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxAgathaHaselvin
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxAgathaHaselvin
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxAgathaHaselvin
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxAgathaHaselvin
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxAgathaHaselvin
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxAgathaHaselvin
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptAgathaHaselvin
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptAgathaHaselvin
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptAgathaHaselvin
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptAgathaHaselvin
 
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptx
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptxMIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptx
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptxAgathaHaselvin
 

More from AgathaHaselvin (20)

PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptxPORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA-PORIFERA.pptx
 
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptxPhylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
Phylum_Ctenophora-Phylum_Ctenophora.pptx
 
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptxSel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
Sel_sebagai_dasar_kehidupan-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN.pptx
 
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsxGenetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
Genetika-pendahuluan-1-Genetika-pendahuluan-1.ppsx
 
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptxPPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
PPT.genetika-PPT.genetika-PPT.genetika.pptx
 
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptxSEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN-SEL_SEBAGAI_DASAR_KEHIDUPAN_n.pptx
 
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptxSejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
Sejarah_Perkembangan_Mikroba-Sejarah_Perkembangan_Mikroba.pptx
 
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptxREGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI-REGENERASI.pptx
 
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptxRESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI-RESPIRASI.pptx
 
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptxTANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5-TANAH_KLP_5.pptx
 
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptxPLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
PLANT_PHYSIOLOGY-WPS_Office-PLANT_PHYSIOLOGY.pptx
 
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptxTHERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
THERMOREGULASI-THERMOREGULASI-THERMOREGULASI.pptx
 
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptxPPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
PPT_MIKMED_KLP_4-TERAPI_PENYAKIT_INFEKSI.pptx
 
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptxkendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
kendala_pelaksanaan_lingkungan_hidup.pptx
 
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptxBentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
Bentuk_Pendidikan_Lingkungan_Hidup-.pptx
 
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.pptppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN-ppt_antum_klp_2-SEL_TUMBUHAN.ppt
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
 
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).pptPOPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
POPULASI_DAN_SAMPEL_(2)-POPULASI_DAN_SAMPEL_(2).ppt
 
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.pptPlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
PlantTaxonomy-NP-301-PlantTaxonomy--.ppt
 
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptx
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptxMIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptx
MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI-MIKROBIOLOGI.pptx
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 

Recently uploaded (7)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 

4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8)-4.Mineral_Nutrisi_(Kelompok_8).pptx

  • 1. MINERAL NUTRISI OLEH KELOMPOK 8 : LIZA LUTHFIAH NADIAH ALHUSNA SUCI SAMRATUL ‘AIN PENDIDIKAN BIOLOGI D
  • 2. Tubuh tanaman sebagian besar terdiri atas tiga unsur, yaitu C 43,6%, O 44,4%, dan H 6,2%.Unsur-unsur ini diambil dari udara berupa C02 dan 02 serta dari tanah berupa H2O.Tanaman tidak mungkin hidup dengan tiga unsur ini saja, diperlukan unsur-unsur lain untuk pembentukan bermacam-macam protein, zat lemak dan zat organik lainnya. Komposisi Kimia Tumbuhan
  • 3. Unsur Makro dan Mikro Nutrient Nutrient atau hara Unsur atau senyawa kimia yang digunakan untuk metabolisme atau fisiologi organisme
  • 4. Unsur makro pada tumbuhan KARBON(C) OKSIGEN(O2) KALIUM(K) HIDROGEN(H) FOSFOR BESI (FE) SULFUR (S) NITROGEN(N) MAGNESIUM(MG) KALSIUM(CA)
  • 5. Unsur mIkro pada tumbuhan MANGAN(MN) BORON(BO) MOLIBDENUM(MO) KHLOR (CL) TEMBAGA(CU) SENG(ZN)
  • 6. Karbohidrat adalah senyawa yang terdiri dari jenis gula. Lemak. protein adalah senyawa organik yang terdiri dari asam aminoyang digabung dengan ikatan peptida Lemak mengandung energi 9 kkal / g (~ 37,7 kJ / g); protein dan karbohidrat 4 kkal / g (~ 16,7 kJ / g). etanol ( biji-bijian alkohol ) mengandung energi 7 kkal / g (~ 29.3 kJ / g). Zat yang memberikan energi
  • 7.  Mineral pada umumnya terdiri dari garam atau ion seperti zat besi, Beberapa mineral ini sangat penting untuk metabolisme tubuh manusia. • Vitamin merupakan senyawa organik yang sangat penting bagi tubuh, biasanya berperan sebagai kfaktor, suatu senyawa yang sangat penting untuk aktivitas enzim. • Air memiliki fungsi vital dalam metabolisme tubuh sebagai zat pelarut dalam tubuh Zat yang mendukung metabolisme
  • 8. Berdasarkan sumber penyerapannya, unsur hara di pilahkan menjadi dua, . Diserap dari Udara Unsur hara yang di serap dari udara adalah C, O, dan S, yaitu berasal dari CO2, O2, dan SO2, Penyerapan N baik dari udara maupun dari tanah diasimilasikan dalam proses reduksi dan aminasi. Nitrogen (N) udara diserap dari N2 bebas lewat bakteri bintil akar dan NH3 di serap lewat stomata tanaman Diserap dari tanah Penyerapan unsur hara dilakukan oleh akar tanaman dan diambil dari kompleks jerapan tanah ataupun dari larutan tanah berupa kation dan anion. Adapula yang dapat diserap dalam bentuk khelat yaitu ikatan kation logam dengan senyawa organik. Dewasa ini kebanyakan unsur hara mikro diberikan lewat daun.
  • 9. Suatu unsure dikatakan esensial bagi tumbuhan adalah jika tumbuhan tidak dapat melengkapi daur hidupnya (sampai menghasilkan biji yang dapat tumbuh) apabila unsur tersebut tidak tersedia. unsure tersebut merupakan penyusun suatu molekul atau bagian tumbuhan yang esensial bagi kelangsungan hidup tumbuhan tersebut. Misalnya N sebagai penyusun protein, dan Mg sebagai penyusun klorofil.
  • 10. FUNGSI MINERAL BAGI TUMBUHAN Mineral dapat melakukan tiga fungsi bagi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, yaitu : elektrokimia struktur katalis
  • 11. elektrokimia Peranan elektrokimia meliputi proses menyeimbangkan konsentrasi ion, stabilisasi makromolekul, stabilisasi koloida, dan netralisasi muatan. struktur Peran struktur dilakukan oleh mineral dalam keterlibatannya pada struktur kimia molekul biologi atau fungsi dalam membentuk polimer struktur, misalnya kalsium dalam pektin
  • 12. katalis Dalam fungsinya sebagai katalis, mineral terlibat pada bagian aktif suatu enzim.
  • 13. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Angkutan Mineral Suhu Cahaya Konsentrasi Ion Hidrogen (pH) Interaksi Pengudaraan Tanah Pertumbuhan
  • 14. Gejala difisiensi hara Defisiensi atau kahat unsur hara adalah kekurangan meterial (bahan) yang berupa makanan bagi tanaman untuk melangsungkan hidupnya. Kebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda tergantung dari jenis tanamannya, ada jenis tanaman yang rakus makanan dan adapula yang biasa saja. Jika unsur hara dalam tanah tidak tersedia maka pertumbuhan tanaman akan terhambat dan produksinya menurun. Sebagai petani tidak mungkin mengecek kandungan hara tanah setiap saat untuk mengetahui ketersediaan unsur hara tersebut, salah satu upayanya adalah dengan mengetahui gejala defisiensi unsur hara pada tanaman.
  • 15. Berikut adalah gejala difesiansi hara A. GejalaKekuranganUnsurHaraMakro 1. Kekurangan Unsur Nitrogen ( N ) Kandungan unsur N yang rendah dapat menimbulkan daun penuh dengan serat, hal ini dikarenakan menebalnya membran sel daun sedangkan selnya sendiri berukuran kecil-kecil. 2.Kekurangan unsur fosfor (P) Karena itu defisiensi unsur hara ini akan menimbulkan hambatan pada pertumbuhan sistem perakaran, daun, batang seperti misalnya pada tanaman serealia (padi-padian, rumput-rumputan, jewawut, gandum, jagung) daunnya berwarna hijau tua/ keabu-abuan, mengkilap, sering pula terdapat pigmen merah pada daun bagian bawah, selanjutnya mati. Tangkai daun kelihatan lancip. Pertumbuhan buah jelek, merugikan hasil biji.
  • 16. 3.Kekurangan unsur kalium (k) Defisiensi Kalium memang agak sulit diketahui gejalanya, karena gejala ini jarang ditampakkan ketika tanaman masih muda 4.Kekurangan unsur kalsium (Ca) Keadaan yang tidak seimbang yang menyebabkan lemah dan menderitanya tanaman tersebut atau dapat dikatakan karena distribusi zat-zat yang penting bagi pertumbuhan bagian yang lain terhambat ( tidak lancar) 5.Kekurangan unsur magnesium (Mg) Defisiensi Mg menimbulkan pengaruh pula pada pertumbuhan biji, bagi tanaman yang banyak menghasilakn biji hendaknya diperhatikan pemupukannya dengan Mg SO4, MgCO3 dan Mg(OH)2
  • 17. 6.Kekurangan unsur belerang (S) Perubahan warna ini dapat pula menjadi kuning sama sekali, sehingga tanaman tampak berdaun kuning dan hijau, seperti misalnya gejala-gejala yang tampak pada daun tanaman teh di beberapa tempat di Kenya yang terkenal dengan sebutan ” Tea Yellows” atau ” Yellow Disease” B. Gejala Kekurangan Unsur Hara Mikro 1. Kekurangan Unsur Besi ( Fe ) . Gejala-gejala yang tampak pada daun muda, mula-mula secara setempat-tempat berwarna hijau pucat atau hijau kekuningan- kuningan, sedang tulang-tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringan-jaringannya tidak mati
  • 18. 2. Kekurangan Unsur Mangan (Mn) Gejala-gejala dari defisiensi Mn pada tanaman adalah hampir sama dengan gejala defisiensi Fe pada tanaman 3.kekurangan unsur borium (B) Walaupun unsur Borium sedikit saja diperlukan tanaman bagi pertumbuhannya tetapi kalau unsur ini tidak tersedia bagi tanaman gejalanya cukup serius
  • 19. 4.Kekurangan Unsur Tembaga ( Cu ) 5.Kekurangan Unsur Seng/Zinkum ( Zn) Tidak tersediannya unsur Zn bagi pertumbuhan tanaman meyebabkan tanaman tersebut mengalami beberapa pen-yimpangan dalam per-tumbuhannya
  • 20. 6. Kekurangan Unsur Molibdenum (Mo) Defisiensi unsur ini menyebab-kan beberapa gejala pada tanaman, antara lain per-tumbuhannya tidak normal, terutama pada sayur-sayuran. Secara umum daun-daunnya mengalami perubahan warna, kadang-kadang mengalami pengkerutan terlebih dahulu sebelum mengering dan mati 7.Kekurangan Unsur Si, Cl Dan NaUnsur Si atau Silisium hanya diperlukan oleh tanaman Serelia misalnya padi-padian, akan tetapi kekurangan unsur ini belum diketahui dengan jelas akibatnya bagi tanaman.
  • 21. 8. Unsur Fungsional / Beneficial Element Unsur fungsional adalah unsur -unsur yang belum memenuhi kriteria unsur essensial seperti yang dikemukakan oleh ARNON & STOKT sehingga unsur- unsur ini tidak dapat digolongkan dalam unsur essensial, namun untuk penting untuk tanaman- tanaman tertentu. Dengan adanya unsur fungsional ini dapat lebih memperbaiki pertumbuhan dan kualitas hasil atau dengan kata lain, tanpa unsur fungsional ini tanaman tetap dapat men-yelesaikan siklus hidupnya dengan sempurna dan normal tetapi dengan adanya unsur ini maka pertumbuhan dan kualitas akan lebih baik pada hasil tanaman tertentu, misalnya mentimun dapat mengantikan sebagaimana peranan K pada tanaman kelapa