Abortion pills in Jeddah+966543202731/ buy cytotec
MAKALAH DDIT MAKRO.docx
1. MAKALAH
UNSUR HARA MAKRO
Disusun oleh:
NAMA :MUHAMMAD REZA PAHLEVI
NIM :C1012201021
KELAS :AGROTEKNOLOGI (PPAPK)
JURUSAN PERTANIAN
FAKULTAS AGROTEKNOLOGI
UNIVERSITAS TANJUNGPURA PONTIANAK
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul unsur hara makro ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu Leony
Agustine. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang unsur
hara makro bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Tujuan ..................................................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB III PEMBAHASAN
A. Unsur Hara Makro ............................................................................. 3
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................4
B. Saran ....................................................................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 6
BAB I
PENDAHULUAN
3. A. Latar Belakang
Unsur hara merupakan suatu komponen yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah
yang tidak sedikit untuk membantu mendukung pertumbuhan tanaman yang optimal.
Tumbuhan memerlukan asupan unsur hara baik yang tersedia dialam (tanah) maupun yang
diaplikasikan atau diberikan oleh manusia untuk hidup, tumbuh dan menyelesaikan siklus
hidupnya, sama dengan manusia memerlukan makan untuk hidup. Unsur hara harus diberikan
secara seimbang untuk mendapatkan suatu hasil produksi tanaman yang optimal. Pemupukan
seimbang yaitu pupuk yang diberikan harus sesuai dengan apa yang dibutuhkan pada
tanaman itu sendiri. Jumlah kebutuhan akan unsur hara untuk jenis tanaman memiliki
perbedaan. Unsur hara esensial merupakan suatu kebutuhan tanaman yang sangat penting dan
yang tidak bisa digantikan oleh apapun dari semua jenis unsur hara. Unsur hara esensial
terdiri dari menjadi dua unsur yaitu unsur hara mikro (Mo, Cu, Zn, Mn, Fe, Bo, dan Cl) dan
unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S)
Kelebihan dan kekuranagan unsur hara bagi tanaman dapat menyebabkan terhalangnya
pertumbuhan sehingga tidak optimal. Gejala kelebihan unsur hara pada tanaman dapat dilahat
dari gejala fisik pada bagian-bagian tanaman seperti gejala yang terdapat pada daun, batang,
bungan dan buah selain itu tanaman juga akan menunjukkan gejala seperti daun yag
terhambat sehingga pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan perubahan warna pada daun
sering disebut sebagai klorosi. Defisiensi unsur hara pada tanaman dapat terlihat pada daun-
daun pada umumnya. Salah satu contoh kekurangan unsur hara misalnya yaitu kekurangan
unsur hara S, tanaman yang kekurangan unsur S menunjukkan suatu defisiensi seperti terlihat
gejala pada daun tanaman mengunig, dan terkadang disertai dengan berubahnya warna daun
mejadi kemerahan. Sedangkan untuk gejala jika kelebihan unsur hara mikro yaitu dimana
tanaman dapat terjadi keracunan sehingga menyebabkan tanaman tidak tumbuh dengan baik.
Pentingnya pengetahuan dalam defisiensi tanaman akibat kekurangan unsur hara dapat
dijadikan suatu pedoman maupun petunjuk yang dapat digunakan oleh peani yang sedang
berbudidaya tanaman dalam melakukan untuk menentukan pemupukan yang tepat, optimal,
dan jenis pupuk yang harus digunakan. Oleh karena itu perlu adanya pengetahuan tentang
defisiensi dan kelebihan unsur hara mikro pada tanaman.
Pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman ditentukan oleh dua faktor
utama yaitu faktor genetik dan faktor lingkungan.Salah satu faktor lingkungan yang sangat
menentukan lajunya pertumbuhan, perkembangan dan produksi suatu tanaman adalah
tersedianya unsur-unsur hara yang cukup di dalam tanah.Diantaranya 105 unsur yang ada di
4. atas permukaan bumi, ternyata baru 16 unsur yang mutlak diperlukan oleh suatu tanaman
untuk dapat menyelesaikan siklushidupnya dengan sempurna.
Layaknya manusia, tumbuhan juga membutuhkan makanan untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Unsur makro dan unsur mikro merupakan makanan bagi tanaman.
Bedanya hanya pada takaran yang dipakai oleh tanaman tersebut. Jika tanaman kekurangan
satu unsur hara saja (makro/mikro), walaupun unsur hara yang lain cukup banyak, maka
produktivitas pertumbuhan tanaman akan terganggu. Kunci nya adalah, pengelompokan
kandungan unsur hara makro dan mikro dalam tanah dapat kita gunakan untuk
memperkirakan kebutuhan unsur hara tanaman. Dengan itu kita dapat memberikan unsur hara
(pupuk) dalam jumlah yang lengkap dan seimbang sehingga kebutuhan sumber hara pada
tanah akan optimal dan terjaga.
B. Tujuan
Untuk mengetahui macam-macam dan fungsi unsure hara baik makro maupun mikro
yang terkandung didalam tanah serta gejala yang ditimbulkan akibat defisiensi (kekurangan)
unsure hara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Unsure hara merupakan zat essensial bagi tanaman yang menpengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan fisiologis tanaman. Unsure hara juga disebut unsure essensial karena
setiap unsure hara tersebut harus ada dalam jumlah tertentu bagi tanaman. Unsure hara rerdiri
atas dua macam berdasarkan kebutuhan tanaman akan unsure tersebut, yaitu unsure hara
makro dan unsure hara mikro. (Yusuf, 2009).
Unsure hara makro adalah unsure hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah
banyak yaitu besar dari 500 ppm. Unsure hara makro terdiri dari Karbon (C), Hidrogen (H),
Oksigen (O), Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium (Ca), Magnesium (Mg),
Belerang (S). sedangkan unsure hara mikro mikro adalah unsure hara yang dibutuhkan
tanaman dalam jumlah yang sedikit atau kurang dari 100 ppm. Unsure hara mikro terdiri dari
Besi (Fe), Mangan (Mn), Boron (B), Mo, Tembaga (Cu), Seng (Zn) dan Klor (Cl). (Ardi,
2007).
Ketersediaan unsur hara di dalam tanah secara umum dibagi kepada dua, yaitu:
Bentuk senyawa kompleks yang sukar larut
5. Bentuk sederhana dan mudah tersedia bagi tanaman.
Bentuk kimia unsur hara dibagi kepada dua bentuk, yaitu :
Bentuk Organik, yaitu unsur hara yang terdapat dalam persenyawaan organik. Unsur C, H, O,
N, P, S kebanyakan terdapat dalam bentuk ini.
Bentuk Anorganik. Bentuk ini umumnya terdiri atas tiga status, yaitu :
Bentuk mineral
Bentuk teradsorpsi, dan
Bentuk tertukarkan atau bentuk larut (ion).
Setiap unsure tersebut memiliki fungsi tesendiri pada pertumbuhan dan perkembangan
fisiologis tanaman. Kekurangan atau ketidaksediaan salah satu unsure hara maka akan terjadi
gangguan pada pertumbuhan dan perkembangan fisiologis tanaman tersebut. Hal ini
disebabkan kerena setiap unsure memiliki fungsi tersendiri dalam proses metabolism
tanaman, maka apabila salah satu fungsi tidak terpenuhi maka semua proses metabolism
tanaman akan terganggu. (Wahono, 2011)
Jika ketersediaan unsur hara esensial kurang dari jumlah yang dibutuhkan tanaman,
maka tanaman akan terganggu metabolismenya yang secara visual dapat terlihat dari
penyimpangan-penyimpangan pada pertumbuhannya. Gejala kekurangan unsur hara ini dapat
berupa pertumbuhan akar, batang atau daun yang terhambat (kerdil) dan klorosis pada
berbagai organ tanaman.
Gejala yang ditampakkan tanaman karena kekurangan suatu unsur hara dapat menjadi
petunjuk kasar dari fungsi unsure hara yang bersangkutan. Pengetahuan tentang gejala
kekurangan masing-masing unsur hara dapat digunakan oleh petani dalam menentukan jenis
pupuk yang harus digunakan dan merupakan peringatan bagi petani untuk segera melakukan
pemupukan agar tanaman dapat tumbuh normal kembali. Walaupun kekurangan unsur hara
dapat menyebabkan gangguan pada fungsi dan pertumbuhan akar, gejala yang umum
dilaporkan adalah gejala yang tampak pada bagian tajuk tanaman, karena gejala pada tajuk ini
lebih mudah diamati dan memberikan manfaat praktis bagi petani.
Gejala kekurangan suatu unsur hara yang ditampakkan tanaman tidak selalu sama.
Gejala tersebut dapat berbeda, tergantung spesies tanaman, tingkat keseriusan masalah, dan
fase pertumbuhan tanaman. Di samping itu, tanaman dapat mengalami kekurangan dau unsur
hara atau lebih pada saat yang bersamaan, sehingga gejala yang ditampakkan oleh tanaman
menjadi lebih kompleks.
6. Pada dasarnya gejala kekurangan unsur hara tergantung pada 2 hal utama, yakni: [1]
fungsi dari unsur hara tersebut dan [2] kemudahan unsur hara tersebut untuk ditranslokasikan
dari daun tua ke daun muda. Kemudahan suatu unsur hara untuk ditranslokasikan tergantung
pada solubilitas (kelarutan) dari bentuk kimia dari unsur tersebut di dalam jaringan tanaman
dan kemudahannya untuk dapat masuk ke dalam pembuluh floem.(Benyamin. 2004)
BAB III
PEMBAHASAN
A. Unsur Hara Makro
Unsur hara makro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif
besar. Beberapa unsur hara ini diantaranya : Nitrogen (N), Fosfor (P), Kalium (K), Kalsium
(Ca), Magnesium (Mg), Belerang (S), Besi (Fe), Karbon (C), Hidrogen (H), dan Oksigen (O).
1. Nitrogen (N)
Nitrogen berperan dalam pembentukan sel , jaringan , dan organ tanaman. Ia berfungsi
sebagai bahan sintetis klorofil , protein , dan asam amino. Karena itu kehadirannya
dibutuhkan dalam jumlah besar , terutama saat pertumbuhan vegetatif. Bersama fosfor (P) ,
nitrogen digunakan untuk mengatur pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Terdapat 2 bentuk nitrogen yakni amonium dan nitrat. Sejumlah penelitian membuktikan
amonium sebaiknya tidak lebih dari 25% dari total konsentrasi nitrogen. Jika berlebihan ,
sosok tanaman bongsor tetapi rentan terhadap serangan penyakit. Nitrogen yang berasal dari
amonium akan memperlambat pertumbuhan karena mengikat karbohidrat sehingga pasokan
sedikit. Dengan demikian cadangan makanan sebagai modal berbunga juga minimal.
Akibatnya tanaman tidak mampu berbunga. Seandainya yang dominan adalah nitrogen
bentuk nitrat , maka sel-sel tanaman akan kompak dan kuat sehingga lebih tahan penyakit.
Untuk mengetahui kandungan N dan bentuk nitrogen dari pupuk bisa dilihat dari kemasan.
a. Kekurangan
Tanaman yang kekurangan nitrogen dikenali dari daun bagian bawah. Daun itu menguning
karena kekurangan klorofil. Lebih lanjut mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah
permukaan daun muda tampak pucat. Pertumbuhan tanaman lambat , kerdil dan lemah.
Produksi bunga dan biji rendah.
b. Kelebihan
7. Warna daun terlalu hijau , tanaman rimbun dengan daun. Proses pembuangan menjadi
lama. Adenium bakal bersifat sekulen karena mengandung banyak air. Hal itu menyebebkan
rentan serangan cendawan dan penyakit , dan mudah roboh. Produksi bunga menurun.
c. Fungsi
Merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan.
Berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein dalam tanaman.
Merangsang pertumbuhan vegetatif ( warna hijau ) seperti daun.
d. Gejala
Tanaman yang kekurangan unsur N gejalanya : pertumbuhan lambat/kerdil, daun hijau
kekuningan, daun sempit, pendek dan tegak, daun-daun tua cepat menguning dan mati.
e. Struktur
2. Fosfor (P)
Fosfor merupakan komponen penyusun beberapa enzim , protein , ATP , RNA , dan DNA.
ATP penting untuk proses transfer energi , sedangkan RNA dan DNA menentukan sifat
genetik tanaman. Unsur P juga berperan pada pertumbuhan benih , akar , bunga , dan buah.
Dengan membaiknya struktur perakaran sehingga daya serap nutrisi pun lebih baik. Bersama
denga kalium , fosfor dipakai untuk merangsang pembungaan. Hal itu wajar sebab kebutuhan
tanaman terhadap fosfor meningkat tinggi ketika tanaman akan berbunga.
a. Kekurangan
Dimulai dari daun tua menjadi keunguan cenderung kelabu. Tepi daun cokelat , tulang
daun muda berwarna hijau gelap. Hangus , pertumbuhan daun kecil , kerdil , dan akhirnya
rontok. Fase pertumbuhan lambat dan tanaman kerdil.
b. Kelebihan
8. Kelebihan P menyebabkan penyerapan unsur lain terutama unsur mikro seperti besi (Fe) ,
tembaga(Cu) , dan seng(Zn) terganggu. Namun gejalanya tidak terlihat secara fisik pada
tanaman
c. Fungsi
Berfungsi untuk pengangkutan energi hasil metabolisme dalam tanaman.
Merangsang pembungaan dan pembuahan.
Merangsang pertumbuhan akar.
Merangsang pembentukan biji.
Merangsang pembelahan sel tanaman dan memperbesar jaringan sel.
d. Gejala
Tanaman yang kekurangan unsur P gejaalanya : pembentukan buah/dan biji berkurang,
kerdil, daun berwarna keunguan atau kemerahan ( kurang sehat ).
e. Struktur
3. Kalium (K)
Kalium berperan sebagai pengatur proses fisiologi tanaman seperti fotosintetis , akumulasi
, translokasi , transportasi karbohidrat , membuka menutupnya stomata , atau mengatur
distribusi air dalam jaringan dan sel. Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti
terbakardan akhirnya gugur. Unsur kalium berhubungan erat dengan kalsium dan magnesium.
Ada sifat antagonisme antara kalium dan kalsium. Dan juga antara kalium dan magnesium.
Sifat antagonisme ini menyebabkan kekalahan salah satu unsur untuk diserap tanaman jika
komposisinya tidak seimbang.
Unsur kalium diserap lebih cepat oleh tanaman dibandingkan kalsium dan magnesium.
Jika unsur kalium berlebih gejalanya sama dengan kekurangan magnesium. Sebab , sifat
antagonisme antara kalium dan magnesium lebih besar daripada sifat antagonisme antara
kalium dan kalsium. Kendati demkian , pada beberapa kasus , kelebihan kalium gejalanya
mirip tanaman kekurangan kalsium.
a. Kekurangan
Kekurangan K terlihat dari daun paling bawah yang kering atau ada bercak hangus. Bunga
mudah rontok. Tepi daun ‘hangus’ , daun menggulung ke bawah , dan rentan terhadap
serangan penyakit.
b. Kelebihan
9. Kelebihan K menyebabkan penyerapan Ca dan Mg terganggu. Pertumbuhan tanaman
terhambat. sehingga tanaman mengalami defisiensi.
c. Fungsi
Berfungsi dalam proses fotosintesa, pengangkutan hasil asimilasi, enzim dan mineral
termasuk air.
Meningkatkan daya tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit.
d. Gejala
Tanaman yang kekurangan unsur K gejalanya : batang dan daun menjadi lemas/rebah,
daun berwarna hijau gelap kebiruan tidak hijau segar dan sehat, ujung daun menguning dan
kering, timbul bercak coklat pada pucuk daun.
e. Struktur
4. Kalsium (Ca)
Merupakan bagian paling penting dari dinding sel dan sangat penting untuk menunjang
proses pertumbuhan. Kalsium adalah untuk menyusun klorofil. Dibutuhkan enzim untuk
metabolis karbohidrat serta
mempergiat sel meristem.. Perannya sangat penting pada titik tumbuh akar. Bahkan bila
terjadi defiensi Ca , pembentukan dan pertumbuhan akar terganggu , dan berakibat
penyerapan hara terhambat. Ca berperan dalam proses pembelahan dan perpanjangan sel ,
dan mengatur distribusi hasil fotosintesis.
a. Kekurangan
10. Kekurangan kalsium mengakibatkan terjadinya disintegrasi padaujung-ujung tanaman
(ujung batang, akar, dan buah) sehingga ujungnya menjadi mengering atau mati, tunas daun
yang masih muda akan tumbuh abnormal. Daun-daun muda selain berkeriput mengalami
perubahan warna, pada ujung dan tepi-tepinya klorosis (berubah menjadi kuning) dan warna
ini menjalar di antara tulang-tulang daun, jaringan-jaringan daun, kuncup-kuncup muda yang
telah tumbuh akan mati, pertumbuhan sistem perakarannya terhambat dan pertumbuhan
tanaman akan lemah dan menderita
b. Kelebihan
Kelebihan kalsium tidak berefek banyak , hanya mempengaruhi pH tanah, penyerapan Ca
dan Mg terganggu dan pertumbuhan tanaman terhambat.
c. Fungsi
Merupakan bagian penting dari dinding sel dan sangat penting untuk menunjang proses
pertumbuhan.
untuk menyusun klorofil.
Dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta mempergiat sel meristem.
d. Gejala
Gejala kekurangan kalsium yaitu titik tumbuh lemah , terjadi perubahan bentuk daun ,
mengeriting , kecil , dan akhirnya rontok. Kalsium menyebabkan tanaman tinggi tetapi tidak
kekar. Karena berefek langsung pada titik tumbuh maka kekurangan unsur ini menyebabkan
produksi bunga terhambat. Bunga gugur juga efek kekurangan kalsium.
e. Struktur
5. Magnesium (Mg)
Magnesium adalah aktivator yang berperan dalam transportasi energi beberapa enzim di
dalam tanaman. Unsur ini sangat dominan keberadaannya di daun , terutama untuk
ketersediaan klorofil. Jadi kecukupan magnesium sangat diperlukan untuk memperlancar
proses fotosintesis. Unsur itu juga merupakan komponen inti pembentukan klorofil dan enzim
di berbagai proses sintesis protein.
a. Kekurangan
11. Kekurangan magnesium menyebabkan sejumlah unsur tidak terangkut karena energi yang
tersedia sedikit. Yang terbawa hanyalah unsur berbobot ‘ringan’ seperti nitrogen. Akibatnya
terbentuk sel-sel berukuran besar tetapi encer. Jaringan menjadi lemah dan jarak antar ruas
panjang. Ciri-ciri persis seperti gejala etiolasi-kekurangan cahaya pada tanaman.
Muncul bercak-bercak kuningdi permukaan daun tua. Hal ini terjadi karena Mg diangkut
ke daun muda. Daun tua menjadi lemahd dan akhirnya mudah terserang penyakit terutama
embun tepung (powdery mildew).
b. Kelebihan
Kelebihan Mg tidak menimbulkan gejala ekstrim.
c. Fungsi
Merupakan penyusun utama khlorofil yang menentukan laju fotosintesa / pembentukan
karbohidrat.
Berfungsi untuk transportasi fosfat.
Menciptakan warna hijau pada daun
Kekurangan
d. Gejala
Gejala kekurangan Magnesium akan menguningnya yang dimulai dariujung dan bagian
bawah daun.
e. Struktur
6. Belerang (S)
a. Kelebihan
Pada umumnya belerang dibutuhkan tanaman dalam pembentukan asamasamamino sistin,
sistein dan metionin. Disamping itu S juga merupakan bagian dari biotin, tiamin, ko-enzim A
dan glutationin . Diperkirakan 90% S dalam tanaman ditemukan dalam bentuk asam amino,
12. yang salah satu fungsi utamanya adalah penyusun protein yaitu dalam pembentukan ikatan
disulfida antara rantai-rantai peptida. Belerang merupakan bagian (constituent) dari hasil
metabolisme senyawa-senyawa kompleks. Belerang juga berfungsi sebagai aktivator,
kofaktor atau regulator enzim danberperan dalam proses fisiologi tanaman
b. Kekurangan
Jumlah S yang dibutuhkan oleh tanaman sama dengan jumlah fosfor (P). Kekahatan S
menghambat sintesis protein dan hal inilah yang dapat menyebabkan terjadinya klorosis
seperti tanaman kekurangan nitrogen. Kahat S lebih menekan pertumbuhan tunas dari pada
pertumbuhan akar. Gejala kahat S lebih nampak pada daun muda dengan warna daun yang
menguning sebagai mobilitasnya sangat rendah di dalam tanaman (Haneklaus dan Penurunan
kandungan klorofil secara drastis pada daun merupakan gejala khas pada tanaman yang
mengalami kahat S . Kahat S menyebabkan terhambatnya sintesis protein yang berkorelasi
dengan akumulasi N dan nitrat organik terlarut.
c. Fungsi
Pembentukan asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar
tanaman
Pertumbuhan anakan pada tanaman
Berperan dalam pembentukan klorofil serta meningkatkan ketahanan terhadap jamur
Pada beberapa jenis tanaman antara lain berfungsi membentuk senyawa minyak yang
menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain
d. Gejala
Gejala kekurangan sulfur pada tanaman pada umumnya mirip kekurangan unsur nitrogen.
misalnya daun berwarna hijau mudah pucat hingga berwarna kuning, tanaman kurus dan
kerdil, perkembangannya lambat.
e. Struktur
13. 7. Besi (Fe)
Besi berperan dalam proses pembentukan protein , sebagai katalisator pembentukan
klorofil. Besi berperan sebagai pembawa elektron pada proses fotosintetis dan respirasi ,
sekaligus menjadi aktivator beberapa enzim. Unsur ini tidak mudah bergerak sehigga bila
terjadi kekurangan sulit diperbaiki. Fe paling sering bertentanganatau antagonis dengan unsur
mikro lain. Untuk mengurangi efek itu , maka Fe sering dibungkus dengan Kelat (chelate)
seperti EDTA (Ethylene Diamine Tetra-acetic Acid). EDTA adalah suatu komponen organik
yang bersifat menstabilkan ion metal. Adanya EDTA maka sifat antagonis Fe pada pH tinggi
berkurang jauh. Di pasaran dijumpai dengan merek Fe-EDTA.
a. Kekurangan
Kekurangan besi ditunjukkan dengan gejala klorosis dan daun menguning atau nekrosa.
Daun muda tampak putih karena kurang klorofil. Selain itu terjadi karena kerusakan akar.
Jika adenium dikeluarkan dari potnya akan terlihat potongan-potongan akar yang mati.
b. Kelebihan
Pemberian pupuk dengan kandungan Fe tinggi menyebabkan nekrosis yang ditandai
dengan munculnya bintik-bintik hitam pada daun.
c. Fungsi
Berfungsi untuk pembentukan klorofil.
berperan pada proses-proses fisiologis tanaman seperti proses pernapasan
berfungsi sebagai aktifator dalam proses biokimia didalam tanaman dan pembentukan
beberapa enzim
d. Gejala
Gejala kekurangan besi pada tanaman dapat menimbulkan korosi, lembaran daun menjadi
kuning/pucat. Dalam jumlah tertentu besi menjadi racun bagi tanaman. Besi tersedia dalam
tanah berkisar 2-150ppm. Dan kebutuhan normal tanaman berkisar 40-250ppm.
e. Struktur
14. 8. Karbon (C)
Karbon (C) adalah unsur penting sebagai pembangun bahan organik , karena
sebagian besar kering tanaman terdiri dari bahan organik. Unsur karbon (C) ini diserap
tanaman dalam bentuk gas CO2 yang selanjutnya digunakan dalam proses yang sangat
penting yaitu fotosintesis 6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6 O2. tanaman mengambil unsur
karbon (C) berupa CO2 dari udara (atmosfer). Kegiatan ini dilakukan oleh organ tanaman
yang memiliki klorofil, umumnya bagian tanaman yang berwarna hijau dan terdapat diatas
tanah
a. Kekurangan
Apabila suatu tanaman kekurangan unsur hara makro utamanya carbon maka proses
fotosintesis akan terhambat, karena fungsi fisiologis carbon disini adalah sebagai komponen
dasar molekuler karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat. Daun tumbuh kecil-kecil,
pertumbuhan lambat, dan munculnya deposit kasar keputihan pada permukaan daun sebagai
akibat proses dekalsifikasi biogenik
b. Kelebihan
15. Kelebihan unsur hara makro tidak menimbulkan pengaruh karena akan terlarut kedalam tanah
atau larut oleh air.
c. Fungsi
Penyusun selulosa yang merupakan dinding tiap-tiap sel dan memperkuat seluruh bagian
tanaman
Mempengaruhi rasa dan wangi-wangian air buah maupun bunga
Mempengaruhi warna daun maupun bunga
d. Gejala
Gejala kekurangan Karbon (C) Tidak tercukupinya asupan karbohidrat,lemak dan protein,
dinding tiap-tiap sel pada tanaman menjadi lemah dan warna daun menjadi layu
e. Struktur
9. Hidrogen (H)
Atom H merupakan unsur penting penyusun molekul organik (CHO), atom hidrogen disearp
tanaman dalam bentuk H2O (air), hidrogen (H) merupakan elemen pokok pembangunan
bahan organik.
a. Kekurangan
Apabila suatu tanaman kekurangan air maka fotosintesis dan aktivitas tumbuhan lainnya juga
akan terlambat. Kekurangan air akan mengganggu aktifitas fisiologis maupun morfologis,
sehingga mengakibatkan terhentinya pertumbuhan.
b. Kelebihan
c. Fungsi
Air berfungsi dalam fotosintesis
sebagai pelarut senyawa organik, anorganik, gula, pengangkut hara tanaman, reaksi
biokimia, hidrasi sel, keseimbangan ion.
Sebagai unsur pereduksi utama
d. Struktur
16. 10. Oksigen (O)
Oksigen merupakan bagian dari air (H2O)dan berada dalam udara.
Seluruh bagian tanaman yanag berada di atas maupun di dalam tanah sangat memerlukan
oksigen.
a. Fungsi
Oksigen berperan penting bagi penglihatan (kesehatan mata)
Memperkuat jantung, sehingga bisa di bilang bahwa oksigen mengurangi resiko tekanan
serangan jantung
Menenangkan dan menstabilkan sistem syaraf
Memperbaiki proses pencernaan
Membuat tidur seseorang menjadi berkualitas.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian materi di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
Tanaman menyerap unsure hara dalam bentuk ion, baik yang bersifat positif maupun negative.
Unsure hara makro terdiri dari 9 macam unsure seperti C, H, O, N, P, K, Ca, Mg dan S.
Unsure hara mikro terdiri dari 7 macam unsure seperti Fe, Cu, Mn, Mo, B, Zn, dan Cl.
Gejala defisiensi unsure hara pada tanaman dapat mengakibatkan tanaman mengalami
pertumbuhan yang abnormal, begitu juga apabila tanaman mengalami kelebihan unsure hara.
Setiap tanaman menyerap unsure hara dalam jumlah yang berbeda – beda
17. B. Saran
Tiada kesempurnaan di dunia ini, saya sangat mengharapkan kritik maupun saran dari
makalah ini tujuannya hanyalah demi kesempurnaan. Dan semoga makalah yang telah saya
susun bermanfaat, Aamiin.
C.
DAFTAR PUSTAKA
Ardi, Rio. 2007. Unsure Hara Makro dan Mikro Dalam Tanah. [terhubung berkala].
http://rioardi.wordpress.com/2007/09/03/unsur-hara-dalam-tanah-makro-dan-mikro/. (27
September 2013)
Lakitan, Benyamin. 2004. Dasar dasar Fisiologi Tumbuhan. Cetakan Kelima. PT Raja
Grafindo Perkasa.p.69-71
Suharjo, Usman K.J. 2011. Penuntun Praktikum Dasar-Dasar Fisiologi Tanaman. Universitas
Bengkulu: Bengkulu.
Wahono, Haikal. 2011. Identifikasi Gejala Defisiensi dan Kelebihan Unsur Hara Mikro Pada
Tanaman.
http://haikalblog.blogspot.com/2011/05/11/identifikasi_gejalah_defisiensi_dan
kelebihan_unsur_hara_mikro_pada_tanaman.html. (27 September 2013).
Yusuf, Tohari. 2009. Unsur Hara dan Fungsinya. [terhubung berkala].
http://tohariyusuf.wordpress.com/2009/04/04/unsur-hara-dan-fungsinya/.
( 27 September 2013 )