SlideShare a Scribd company logo
1 of 34
Cakupan Pembahasan
Asuransi
Ekspansi Bisnis
Reorganisasi
Likuidasi
Tim Presentasi XIV
T
i
m
P
r
e
s
e
n
t
a
s
i
X
I
V
Presentasi
Asuransi
- Definisi
- Jenis-Jenisnya
- Aturan Mainnya
- Conoh Kasus
Ekspansi Bisnis
- Definisi
- Latar Belakang
- Motif
- Sumber Dana
- Kategori
- Joint Venture
Reorganisasi
- Definisi
- Kategori
- Prosedural
- Metode
- Contoh Kasus
Likuidasi
- Definisi
- Akibat
- Contoh Kasus
Indikator
Pencapaian
14.1.1 Proteksi Terhadap Risiko
Risiko murni, mis:banjir, kebakaran, penjarahan.
Risiko spekulatif, mis: Barang expired dan Utang
Tim Presentasi XIV
Macam-Macam Risiko
Proteksi
pra
kejadian
• Membangun gedung anti kebakaran.
• Meningkatkan keamanan mesin produksi dll.
Proteksi
pasca
kejadian,
• Asuransi (Insurance)
Tim Presentasi XIV
Preventifasi dan Proteksi Resiko
Ditinjau dari segi waktu, sebetulnya risiko-risiko tersebut
dapat diproteksi baik pra maupun pasca,contohnya:
Tim Presentasi XIV
Sistem Asuransi
• Menurut Kamarulzman dalam Kamus
Ilmiah Serapan, 2008. Asuransi adalah
perjanjian antara penanggung
(perusahaan asuransi) dengan yang
ditanggung (peserta asuransi) untuk
menerima premi ganti rugi.
Definisi Dasar
Tim Presentasi XIV
Syarat-Syarat Kejadian Yang Dapat Diasuransikan
Kerugian dapat ditentukan berdasarkan sebuah hasil
estimasi (perkiraan).
Peserta asuransi harus memegang polis (perjanjian
tertulis antara peserta dengan perusahaan asuransi) dan
pembayaran premi berkala.
Risiko yang terjadi harus yang termasuk dalam peraturan
perusahaan asuransi.
Klaim asuransi oleh peserta berlaku selama periode
tertentu, sesuai yang tertera pada paket asuransi yang
disetujui di awal perjanjian.
Penggolongan dan Jenis Asuransi
Menurut Objek dan Sifatnya
1) Asuransi terhadap orang
2) Asuransi terhadap barang milik orang
3) Asuransi terhadap usaha yang terputus
4) Asuransi Sukarela, seperti asuransi belajar/beasiswa
5) Asuransi Kewajiban, contohnya bagi pemilik kendaraan
bermotor, mereka harus ikut serta dalam asuransi jiwa
dan / kecelakaan
Tim Presentasi XIV
Contoh Asuransi Milik dan Asuransi Jiwa
Agar perusahaan asuransi tidak terlalu berat
membayar ganti rugi premi, biasanya sebuah
perusahaan peserta asuransi mempunyai asuransi
ganda, contohnya: PT. Fastrata Buana membeli polis
asuransi untuk aset perusahaan (asuransi milik) di
Perusahaan Asuransi Benda Sraya dan membeli polis
asuransi untuk jiwa karyawannya di Perusahaan
Asuransi Bumi Putera 1912.
Tim Presentasi XIV
Total Premi Ganti Rugi
Total premi ganti rugi tergantung kepada:
 Nilai premi ganti rugi yang disepakati oleh perusahaan asuransi
dan peserta saat perjanjian.
 Hasil survey pihak perusahaan asuransi untuk mengestimasi
kerugian peserta.
Misalnya jika terjadi kebakaran gedung pemilik polis asuransi,
maka pihak perusahaan asuransi akan membayar premi ganti
rugi yang disesuaikan dengan perhitungan prosentase paket
asuransi dan survey pihak perusahaan asuransi.
Tim Presentasi XIV
6. Asuransi Kecelakaan
Asuransi ini biasanya diperuntukan bagi kecelakaan yang
terjadi baik pada kendaraan, lantas (darat, laut, dan udara),
serta kecelakaan lainnya. Misalnya: pencurian/perampokan,
pemecahan kaca mobil, ledakan mesin di suatu pabrik, dll.
Misalnya dalam asuransi mobil, jika pemilik mobil menabrak
mobil lain, maka secara otomatis pemilik mobil harus
bertanggung jawab kepada yang ditabrak, maka salah satu
cara pertangungjawabannya ialah dengan cara asuransi.
Tim Presentasi XIV
7) Asuransi angkutan darat, laut dan udara, yaitu yang
melindungi/menggati kerugian penumpang karena barangnya
dicuri.
8) Asuransi Kredit, yaitu ganti rugi yang diberikan oleh Asuransi
kepada Bank Umum/Lembaga Pembiayaan Keuangan atas
risiko kegagalan debitur dalam melunasi fasilitas kredit atau
pinjaman tunai (cash loan) seperti kredit modal kerja, kredit
perdagangan dan lain-lain yang diberikan oleh
BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan.
Tim Presentasi XIV
9) Asuransi Jiwa, yaitu janji dari perusahaan asuransi
kepada nasabahnya bahwa apabila si nasabah
mengalami risiko kematian, maka perusahaan akan
memberikan santunan dyengan jumlah tertentu
kepada ahli waris nasabah, dengan harapan bahwa
yang ditinggalkan tidak mengalami kesulitan biaya
hidup.
10) Asuransi Kepemilikan, yaitu melindungi pemegang
polis terhadap tuntutan orang lain akan barang
miliknya.
11) All Risk Insurance, yaitu asuransi yang mengganti
kerugian pemegang polis dari segala macam risiko.
Tim Presentasi XIV
KESIMPULAN
Asuransi
Orang
- Jiwa
- Hari Tua
- Kecelakaan
- Kesehatan
- Bea Siswa
Barang
- Barang Rusak karena Kecelakaan
- Kecelakaan
- Angkutan
- Pencurian
- Kompensasi Pekerja
Usaha - Pelunasan Kredit Macet
14.2 Ekspansi Bisnis
•Definisi
Ekspansi adalah usaha memperbesar
kegiatan/operasi perusahaan, seperti produksi,
pemasaran dan atau mungkin pula seluruh kegiatan
produksi.
Tim Presentasi XIV
Latar Belakang Ekspansi
 Perluasan pasar
Dengan demikian, untuk menghadapi faktor ini
dibutuhkan tambahan fasilitas baik di bidang
produksi atau pemasaran.
 Bertambahnya item produksi
 Perlunya perbaikan fasilitas-fasilitas dan hal ini
memerlukan dana untuk investasi pada aktiva
tetap (aset berwujud yang memiliki umur lebih
dari satu tahun dan tidak mudah diubah menjadi
kas).
Tim Presentasi XIV
Motif-Motif Ekspansi
Ambisi
Spekulasi
Keuntungan dari setiap unit kegiatan
perusahaan. Seperti: Produksi, Distribusi dlsb.
Tim Presentasi XIV
Sumber Dana Ekspansi
Surplus keuntungan yang tidak dibagikan kepada
pemegang saham.
Hasil konversi aktiva yang tidak diperlukan.
Pinjaman jangka pendek.
Penjualan Saham.
Penjualan obligasi
Untuk penjualan surat berharga, biasanya perusahaan
menawarkannya kepada bank investasi yang sedang
dalam rangka promosi nama bank tersebut.
Tim Presentasi XIV
Kategori-Kategori Ekspansi
Ekspansi Berangsur-angsur, maksudnya perusahaan
memenuhi fasilitas untuk berekspansi secara
berangsur-angsur. Biasanya fasilitas tersebut diperoleh
dari leveransir (suplier) secara kredit atau dari bank
Ekspansi Melonjak (bisa pula di sebut ekspansi besar-
besaran), maksudnya dikarenakan perusahaan
memerlukan suntikan modal segar yang cukup besar
untuk memulai ekspansi, maka adakalanya perusahaan
sampai mengonversi aktiva tetapnya
Tim Presentasi XIV
Joint Venture
Merupakan perusahaan yang dibentuk antara 2 pihak
atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi bersama. Pihak-
pihak itu setuju untuk berbagi kepemilikan (secara yuridis),
patungan saham , biaya, dan kontrol perusahaan. Dalam bahasa
Indonesianya disebut pula perusahaan patungan.
Perusahaan yang biasanya berasal dari negara yang berbeda ini
kebanyakannya untuk proyek khusus, atau hubungan bisnis yang
berkelanjutan, seperti Perusahaan Patungan Sony Ericsson.
•Definisi
Contoh Kasus
 Perusahaan patungan umumnya pada industri migas, dan
sering merupakan badan hukum antara perusahaan setempat
dan asing. Perusahaan patungan sering nampak sebagai
alternatif bisnis yang amat bisa berjalan terus dalam sektor ini,
karena perusahaan ini dapat menyempurnakan perlengkapan
kecakapan sementara perusahaan ini menawarkan keberadaan
geografis pada perusahaan asing.
 Beberapa negara seperti RRC dan India, memerlukan
perusahaan asing untuk membentuk perusahaan patungan
dengan perusahaan domestik untuk memasuki pasar.
Persyaratan ini sering mendorong transfer teknologi dan
kontrol manajer ke mitra dalam negeri.
Berbagai studi menunjukkan tingkat kegagalan 30-61%,
dan 60% gagal dan berangsur bubar dalam 5 tahun (Osborn,
2003). Juga diketahui bahwa perusahaan patungan di negeri
yang perkembangannya rendah menunjukkan ketakstabilan
besar, dan perusahaan patungan yang melibatkan mitra
pemerintah memiliki kemungkinan besar untuk gagal
(perusahaan swasta nampak lebih terlengkapi untuk
mendukung kecakapan penting, jaringan pemasaran, dll).
Sebagian besar perusahaan patungan gagal di Asia
karena perbedaan budaya, seperti kasus persekutuan
antara Renault, perusahaan mobil asal Perancis, dan
Nissan. Perusahaan patungan gagal karena sejumlah
alasan, termasuk kurangnya komunikasi dan distribusi
tenaga antarmanajemen.
Alasan Pembentukan Joint Venture:
Membangun kekuatan perusahaan
Menyebarkan biaya dan risiko
Menambah akses ke sumber daya keuangan
Ekonomi skala dan keuntungan kekuatan
Akses ke teknologi dan pelanggan baru
Akses ke praktek manajer inovatif
Kecepatan pasar
Tim Presentasi XIV
 AutoAlliance International antara Ford Motor Company dan Mazda
(Industri Mobil)
 Bank DnB NORD antara DnB NOR dan NORD/LB (Industri Perbankan)
 Equilon antara Texaco dan Royal Dutch Shell (Industri MIGAS)
 Strategic Alliance antara Northwest Airlines dan KLM Royal Dutch
Airlines (Industri Transportasi Udara)
 LG.Philips Components antara LG Group dan Royal Philips Electronics
(Industri Telekomunikasi)
 The Baseball Network antara ABC, NBC, dan Major League Baseball
(Industri Sport-Entertainment)
 Prime Time Consortium, perusahaan gabungan antara Warner Bros.
Domestic Television dan Chris-Craft group (Industri Entertainment)
 XFL antara NBC dan WWF SMACK DOWN (Industri Sport-
Entertainment)
 Shell-Mex & BP antara Royal Dutch Shell dan British Petroleum (1931-
1975)
14.3 Reorganisasi dan Likuidasi
Pengertian reorganisasi di sini lebih terarah pada
bidang manajemen, yaitu penataan ulang sistem
manajemen lama karena dipandang kurang
mendatangkan benefit atau bisa jadi malah
mendatangkan kerugian.
•Definisi
Kategori Reorganisasi
Sebetulnya ada beberapa kategori reorganisasi, di
antaranya sbb:
Reorganisasi Juridis, yaitu perubahan bentuk hokum
suatu perusahaan
Reorganisasi Intern, yaitu penataan ulang manajemen
lama karena dipandang kurang mendatangkan benefit atau
bisa jadi malah mendatangkan kerugian
Reorganisasi Keuangan, yaitu perubahan menyeluruh
struktur modal karena perusahaan sudah tidak solvable lagi
Sebab-Sebab Reoraganisasi
Sebab finansial, seperti terlalu besarnya utang
perusahaan baik yang berjangka pendek maupun
panjang, sedangkan utang-utang tersebut jauh lebih
besar dari aktiva lancar maupun aktiva tetap
Sebab nonfinansial, seperti penentuan lokasi
perusahaanyang kurang menguntungkan, sehingga
perusahaan merugi, dan kesalahan pada kebijakan
pemasaran, produksi, personalia dan struktur organisasi
Sebab Eksternal, seperti terlampau beratnya persaingan
dan peraturan pemerintah
Prosedur Reorganisasi
 Adanya kata sepakat dari pihak-pihak yang berkepentingan
bahwa reorganisasi perlu dilakukan
 Segala aktiva “dialihkan” di bawah pengawasan kreditur
 Dibentuk panitia reorganisasi yang merncanakan, mengatur
dan melaksanakan program reorganisasi. Dan apabila terdapat
pihak-pihak yang dirugikan selama proses reorganisasi, maka
mereka dapat mengajukan agar perusahaan dilikuidasi.
Metode reorganisasi
Untuk mengurangi utang-utang, perlu menarik dana
dari pemegang saham
Untuk mengurangi beban tetap, maka pemegang
obligasi diminta mengurangi jumlah yang mereka
pegang , dengan menawarkan obligasi penghasilan.
Untuk dapat menambah modal kerja baru, maka
dapat menjual saham baru kepada orang lain
(menjual aktiva tetap yang benar-benar tidak
diperlukan)
Contoh Kasus
Reorganisasi banyak dilakukan oleh perusahaan yang
menderita kerugian besar yang berlarut-larut, yang
disebabkan oleh ketidaktelitian manajemen atau
ketidakjujuran karyawan, yang tentunya akan
merugikan perusahaan secara moril atau materil.
 Jika perusahaan yang sedang “sakit” dan
notabenenya memerlukan tambahan modal tidak
mendapatkan kredit dari pemodal lainnya, maka
perusahaan tersebut dinyatakan pailit dan harus
dilikuidasi.
Likuidasi
 Adalah konversi aktiva milik perusahaan yang dinyatakan
pailit ke dalam bentuk tunai untuk dibayarkan kepada yang
dihutangi oleh perusahaan yang pailit itu.
 Pada prakteknya, likuidasi dilakukan setelah mandegnya
reorganisasi.
Sedangkan tujuan utama likuidasi itu sendiri adalah
untuk membebaskan perusahaan yang pailit itu dari ikatan
utang-piutang.
Akibat - Akibat Kepailitan
1)Badan usaha kehilangan haknya untuk bebas
mengoperasikan kekayaan yang masuk dalam
kepailitan, terhitung mulai dari tanggal penyataan
pailit itu (UU Kepailitan Pasal 19)
2)Dengan pernyataan pailit, debitur pailit secara hukum
berhak untuk menguasai dan mengurus kekayaannya
yang dimasukkan dalam kepailitan, terhitung sejak
pernyataan kepailitan itu, termasuk juga untuk
kepentingan perhitungan hari pernyataannya itu
sendiri (UU Kepailitan Pasal 22)
3. Para karyawan yang bekerja pada debitur pailit
dapat memutuskan hubungan kerjanya, dan Balai
Harta Peninggalan juga dapat memutuskan
hubungan kerja tersebut dengan berdasarkan
undang-undang dengan pengertian bahwa
hubungan kerja dapat diputuskan dengan
pemberitahuan yang harus dilakukan setidak-
tidaknya dalam jangka waktu enam minggu. Sejak
hari pernyataan pailit berlaku, uang upah
merupakan utang harta Pailit (UU Kepailitan Pasal
39).
KEPUSTAKAAN
 Maman Suratman dan Rosti Setiawati, 2010, “Pengantar Bisnis”,
Edisi Revisi. Institut Manajemen Koperasi Indonesia.
 AKA Kamarulzaman dan M Dahlan Al- Barry, 2005, “Kamus Ilmiah
Serapan” Cetakan Ke I, Penerbit Absolut, Yogyakarta
 Suharyo, Bambang, 2007, “Lulus SNMPTN Ekonomi Dengan Sistem
Kebut Semalam” Cetakan Ke II, Penerbit Warta Wawasan, Jakarta.
 http://wikipedia.com
 http://google.com

More Related Content

Similar to PENGANTAR BISNIS 12

5. hbl, indah kayani, hapzi ali,aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, indah kayani, hapzi ali,aspek hukum lembaga pembiayaan, 20185. hbl, indah kayani, hapzi ali,aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, indah kayani, hapzi ali,aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018indah kayani
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Kevin Biondy
 
Bisnis dan keuangan asuransi modul kurikulum baru - sample1
Bisnis dan keuangan asuransi   modul kurikulum baru - sample1Bisnis dan keuangan asuransi   modul kurikulum baru - sample1
Bisnis dan keuangan asuransi modul kurikulum baru - sample1Afrianto Budi
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERS...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERS...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERS...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERS...febrysaragih
 
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiran
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiranKso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiran
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiranFuturum2
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...
Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...
Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...Santirzkamalia
 
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 20194, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019DignaAdyaPratiwi
 
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...Naufal Alwan
 
Astra Insurance - Kelompok 5.pptx
Astra Insurance - Kelompok 5.pptxAstra Insurance - Kelompok 5.pptx
Astra Insurance - Kelompok 5.pptxAzlanDwiRahman
 
Asuransisyariah 1-131010012708-phpapp02
Asuransisyariah 1-131010012708-phpapp02Asuransisyariah 1-131010012708-phpapp02
Asuransisyariah 1-131010012708-phpapp02Lee Juan
 
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...Maghfira Arsyfa Ganivy
 
Asuransi Syariah 1
Asuransi Syariah 1Asuransi Syariah 1
Asuransi Syariah 1Haryono -
 
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resikoManajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resikoJudianto Nugroho
 
Soal Jawaban LSPP AAMAI LSPP AAMAI 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tang...
Soal Jawaban LSPP AAMAI LSPP AAMAI 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tang...Soal Jawaban LSPP AAMAI LSPP AAMAI 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tang...
Soal Jawaban LSPP AAMAI LSPP AAMAI 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tang...Afrianto Budi
 
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkunganHbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkunganAgungAgungPangestu
 
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...Muhammad Ramadhan
 

Similar to PENGANTAR BISNIS 12 (20)

5. hbl, indah kayani, hapzi ali,aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, indah kayani, hapzi ali,aspek hukum lembaga pembiayaan, 20185. hbl, indah kayani, hapzi ali,aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
5. hbl, indah kayani, hapzi ali,aspek hukum lembaga pembiayaan, 2018
 
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
Hbl, kevin biondy, hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan, universitas mer...
 
Bisnis dan keuangan asuransi modul kurikulum baru - sample1
Bisnis dan keuangan asuransi   modul kurikulum baru - sample1Bisnis dan keuangan asuransi   modul kurikulum baru - sample1
Bisnis dan keuangan asuransi modul kurikulum baru - sample1
 
Company profil cv copy legal
Company profil cv  copy legalCompany profil cv  copy legal
Company profil cv copy legal
 
Aliansi strategi
Aliansi strategiAliansi strategi
Aliansi strategi
 
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERS...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERS...HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERS...
HBL,FEBRY DIAN UTAMI SARAGIH,HAPZI ALI,ASPEK HUKUM LEMBAGA PEMBIAYAAN,UNIVERS...
 
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiran
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiranKso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiran
Kso jo aspek perpajakan suatu catatan pemikiran
 
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
5. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,aspek hukum lembaga,universitas mercu...
 
Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...
Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...
Hbl 5, santi rizki amalia, prof hapzi ali, aspek hukum lembaga pembiayaan , u...
 
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 20194, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019
4, hbl, digna adya, hapzi ali, moratorium hutang, universitas mercu buana, 2019
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...
HBL, Naufal Alwan, Hapzi Ali,Moratorium Hutang (PKPU) dan BPR, Universitas Me...
 
Astra Insurance - Kelompok 5.pptx
Astra Insurance - Kelompok 5.pptxAstra Insurance - Kelompok 5.pptx
Astra Insurance - Kelompok 5.pptx
 
Asuransisyariah 1-131010012708-phpapp02
Asuransisyariah 1-131010012708-phpapp02Asuransisyariah 1-131010012708-phpapp02
Asuransisyariah 1-131010012708-phpapp02
 
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
4. Hbl,maghfira arsyfa ganivy,hapzi ali,lembaga pembiayaan, universitas mercu...
 
Asuransi Syariah 1
Asuransi Syariah 1Asuransi Syariah 1
Asuransi Syariah 1
 
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resikoManajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
Manajemen Risiko 13 teknik manajemen resiko
 
Soal Jawaban LSPP AAMAI LSPP AAMAI 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tang...
Soal Jawaban LSPP AAMAI LSPP AAMAI 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tang...Soal Jawaban LSPP AAMAI LSPP AAMAI 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tang...
Soal Jawaban LSPP AAMAI LSPP AAMAI 104 - Asuransi Kendaraan Bermotor dan Tang...
 
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkunganHbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
Hbl5, agung pangestu, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkungan
 
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
HBL5. Muhammad Rizal Ramadhan, hapzi ali, modul hbl, hukum bisnis dan lingkun...
 

More from harjunode

Ukuran statistik
Ukuran statistik Ukuran statistik
Ukuran statistik harjunode
 
Tabel tabel statistik
Tabel tabel statistikTabel tabel statistik
Tabel tabel statistikharjunode
 
Tabel chi kuadrat
Tabel chi kuadratTabel chi kuadrat
Tabel chi kuadratharjunode
 
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMEN
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMENTabel tabel statistik PRODUCT MOMEN
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMENharjunode
 
Tabel normal z
Tabel normal zTabel normal z
Tabel normal zharjunode
 
Riwayat hidup penulis
Riwayat hidup penulisRiwayat hidup penulis
Riwayat hidup penulisharjunode
 
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKO...
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKO...Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKO...
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKO...harjunode
 
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...harjunode
 
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...harjunode
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKharjunode
 
Jurnal PENELITIAN
Jurnal PENELITIANJurnal PENELITIAN
Jurnal PENELITIANharjunode
 
FUUL MODEL SEM
FUUL MODEL SEMFUUL MODEL SEM
FUUL MODEL SEMharjunode
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANharjunode
 
PENGANTAR BISNIS 7
PENGANTAR BISNIS 7PENGANTAR BISNIS 7
PENGANTAR BISNIS 7harjunode
 
PENGANTAR BISNIS11
PENGANTAR BISNIS11PENGANTAR BISNIS11
PENGANTAR BISNIS11harjunode
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10harjunode
 
PENGANTAR BISNIS 9
PENGANTAR BISNIS 9PENGANTAR BISNIS 9
PENGANTAR BISNIS 9harjunode
 
PENGANTAR BISNIS 8
PENGANTAR BISNIS 8PENGANTAR BISNIS 8
PENGANTAR BISNIS 8harjunode
 
PENGANTAR BISNIS 6
PENGANTAR BISNIS 6PENGANTAR BISNIS 6
PENGANTAR BISNIS 6harjunode
 

More from harjunode (20)

Ukuran statistik
Ukuran statistik Ukuran statistik
Ukuran statistik
 
Tabel tabel statistik
Tabel tabel statistikTabel tabel statistik
Tabel tabel statistik
 
Tabel chi kuadrat
Tabel chi kuadratTabel chi kuadrat
Tabel chi kuadrat
 
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMEN
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMENTabel tabel statistik PRODUCT MOMEN
Tabel tabel statistik PRODUCT MOMEN
 
Tabel normal z
Tabel normal zTabel normal z
Tabel normal z
 
Riwayat hidup penulis
Riwayat hidup penulisRiwayat hidup penulis
Riwayat hidup penulis
 
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKO...
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKO...Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKO...
Kuisioner HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKO...
 
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...
Jurnal HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOM...
 
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN  DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DAN DISIPLIN DENGAN HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA...
 
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIKPERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
 
Jurnal PENELITIAN
Jurnal PENELITIANJurnal PENELITIAN
Jurnal PENELITIAN
 
FUUL MODEL SEM
FUUL MODEL SEMFUUL MODEL SEM
FUUL MODEL SEM
 
Abstrak
AbstrakAbstrak
Abstrak
 
PROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKANPROFESI PENDIDIKAN
PROFESI PENDIDIKAN
 
PENGANTAR BISNIS 7
PENGANTAR BISNIS 7PENGANTAR BISNIS 7
PENGANTAR BISNIS 7
 
PENGANTAR BISNIS11
PENGANTAR BISNIS11PENGANTAR BISNIS11
PENGANTAR BISNIS11
 
PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10PENGANTAR BISNIS 10
PENGANTAR BISNIS 10
 
PENGANTAR BISNIS 9
PENGANTAR BISNIS 9PENGANTAR BISNIS 9
PENGANTAR BISNIS 9
 
PENGANTAR BISNIS 8
PENGANTAR BISNIS 8PENGANTAR BISNIS 8
PENGANTAR BISNIS 8
 
PENGANTAR BISNIS 6
PENGANTAR BISNIS 6PENGANTAR BISNIS 6
PENGANTAR BISNIS 6
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

PENGANTAR BISNIS 12

  • 1.
  • 3. T i m P r e s e n t a s i X I V Presentasi Asuransi - Definisi - Jenis-Jenisnya - Aturan Mainnya - Conoh Kasus Ekspansi Bisnis - Definisi - Latar Belakang - Motif - Sumber Dana - Kategori - Joint Venture Reorganisasi - Definisi - Kategori - Prosedural - Metode - Contoh Kasus Likuidasi - Definisi - Akibat - Contoh Kasus Indikator Pencapaian
  • 4. 14.1.1 Proteksi Terhadap Risiko Risiko murni, mis:banjir, kebakaran, penjarahan. Risiko spekulatif, mis: Barang expired dan Utang Tim Presentasi XIV Macam-Macam Risiko
  • 5. Proteksi pra kejadian • Membangun gedung anti kebakaran. • Meningkatkan keamanan mesin produksi dll. Proteksi pasca kejadian, • Asuransi (Insurance) Tim Presentasi XIV Preventifasi dan Proteksi Resiko Ditinjau dari segi waktu, sebetulnya risiko-risiko tersebut dapat diproteksi baik pra maupun pasca,contohnya:
  • 6. Tim Presentasi XIV Sistem Asuransi • Menurut Kamarulzman dalam Kamus Ilmiah Serapan, 2008. Asuransi adalah perjanjian antara penanggung (perusahaan asuransi) dengan yang ditanggung (peserta asuransi) untuk menerima premi ganti rugi. Definisi Dasar
  • 7. Tim Presentasi XIV Syarat-Syarat Kejadian Yang Dapat Diasuransikan Kerugian dapat ditentukan berdasarkan sebuah hasil estimasi (perkiraan). Peserta asuransi harus memegang polis (perjanjian tertulis antara peserta dengan perusahaan asuransi) dan pembayaran premi berkala. Risiko yang terjadi harus yang termasuk dalam peraturan perusahaan asuransi. Klaim asuransi oleh peserta berlaku selama periode tertentu, sesuai yang tertera pada paket asuransi yang disetujui di awal perjanjian.
  • 8. Penggolongan dan Jenis Asuransi Menurut Objek dan Sifatnya 1) Asuransi terhadap orang 2) Asuransi terhadap barang milik orang 3) Asuransi terhadap usaha yang terputus 4) Asuransi Sukarela, seperti asuransi belajar/beasiswa 5) Asuransi Kewajiban, contohnya bagi pemilik kendaraan bermotor, mereka harus ikut serta dalam asuransi jiwa dan / kecelakaan Tim Presentasi XIV
  • 9. Contoh Asuransi Milik dan Asuransi Jiwa Agar perusahaan asuransi tidak terlalu berat membayar ganti rugi premi, biasanya sebuah perusahaan peserta asuransi mempunyai asuransi ganda, contohnya: PT. Fastrata Buana membeli polis asuransi untuk aset perusahaan (asuransi milik) di Perusahaan Asuransi Benda Sraya dan membeli polis asuransi untuk jiwa karyawannya di Perusahaan Asuransi Bumi Putera 1912. Tim Presentasi XIV
  • 10. Total Premi Ganti Rugi Total premi ganti rugi tergantung kepada:  Nilai premi ganti rugi yang disepakati oleh perusahaan asuransi dan peserta saat perjanjian.  Hasil survey pihak perusahaan asuransi untuk mengestimasi kerugian peserta. Misalnya jika terjadi kebakaran gedung pemilik polis asuransi, maka pihak perusahaan asuransi akan membayar premi ganti rugi yang disesuaikan dengan perhitungan prosentase paket asuransi dan survey pihak perusahaan asuransi. Tim Presentasi XIV
  • 11. 6. Asuransi Kecelakaan Asuransi ini biasanya diperuntukan bagi kecelakaan yang terjadi baik pada kendaraan, lantas (darat, laut, dan udara), serta kecelakaan lainnya. Misalnya: pencurian/perampokan, pemecahan kaca mobil, ledakan mesin di suatu pabrik, dll. Misalnya dalam asuransi mobil, jika pemilik mobil menabrak mobil lain, maka secara otomatis pemilik mobil harus bertanggung jawab kepada yang ditabrak, maka salah satu cara pertangungjawabannya ialah dengan cara asuransi. Tim Presentasi XIV
  • 12. 7) Asuransi angkutan darat, laut dan udara, yaitu yang melindungi/menggati kerugian penumpang karena barangnya dicuri. 8) Asuransi Kredit, yaitu ganti rugi yang diberikan oleh Asuransi kepada Bank Umum/Lembaga Pembiayaan Keuangan atas risiko kegagalan debitur dalam melunasi fasilitas kredit atau pinjaman tunai (cash loan) seperti kredit modal kerja, kredit perdagangan dan lain-lain yang diberikan oleh BankUmum/Lembaga Pembiayaan Keuangan. Tim Presentasi XIV
  • 13. 9) Asuransi Jiwa, yaitu janji dari perusahaan asuransi kepada nasabahnya bahwa apabila si nasabah mengalami risiko kematian, maka perusahaan akan memberikan santunan dyengan jumlah tertentu kepada ahli waris nasabah, dengan harapan bahwa yang ditinggalkan tidak mengalami kesulitan biaya hidup. 10) Asuransi Kepemilikan, yaitu melindungi pemegang polis terhadap tuntutan orang lain akan barang miliknya. 11) All Risk Insurance, yaitu asuransi yang mengganti kerugian pemegang polis dari segala macam risiko. Tim Presentasi XIV
  • 14. KESIMPULAN Asuransi Orang - Jiwa - Hari Tua - Kecelakaan - Kesehatan - Bea Siswa Barang - Barang Rusak karena Kecelakaan - Kecelakaan - Angkutan - Pencurian - Kompensasi Pekerja Usaha - Pelunasan Kredit Macet
  • 15. 14.2 Ekspansi Bisnis •Definisi Ekspansi adalah usaha memperbesar kegiatan/operasi perusahaan, seperti produksi, pemasaran dan atau mungkin pula seluruh kegiatan produksi. Tim Presentasi XIV
  • 16. Latar Belakang Ekspansi  Perluasan pasar Dengan demikian, untuk menghadapi faktor ini dibutuhkan tambahan fasilitas baik di bidang produksi atau pemasaran.  Bertambahnya item produksi  Perlunya perbaikan fasilitas-fasilitas dan hal ini memerlukan dana untuk investasi pada aktiva tetap (aset berwujud yang memiliki umur lebih dari satu tahun dan tidak mudah diubah menjadi kas). Tim Presentasi XIV
  • 17. Motif-Motif Ekspansi Ambisi Spekulasi Keuntungan dari setiap unit kegiatan perusahaan. Seperti: Produksi, Distribusi dlsb. Tim Presentasi XIV
  • 18. Sumber Dana Ekspansi Surplus keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham. Hasil konversi aktiva yang tidak diperlukan. Pinjaman jangka pendek. Penjualan Saham. Penjualan obligasi Untuk penjualan surat berharga, biasanya perusahaan menawarkannya kepada bank investasi yang sedang dalam rangka promosi nama bank tersebut. Tim Presentasi XIV
  • 19. Kategori-Kategori Ekspansi Ekspansi Berangsur-angsur, maksudnya perusahaan memenuhi fasilitas untuk berekspansi secara berangsur-angsur. Biasanya fasilitas tersebut diperoleh dari leveransir (suplier) secara kredit atau dari bank Ekspansi Melonjak (bisa pula di sebut ekspansi besar- besaran), maksudnya dikarenakan perusahaan memerlukan suntikan modal segar yang cukup besar untuk memulai ekspansi, maka adakalanya perusahaan sampai mengonversi aktiva tetapnya Tim Presentasi XIV
  • 20. Joint Venture Merupakan perusahaan yang dibentuk antara 2 pihak atau lebih untuk menjalankan aktivitas ekonomi bersama. Pihak- pihak itu setuju untuk berbagi kepemilikan (secara yuridis), patungan saham , biaya, dan kontrol perusahaan. Dalam bahasa Indonesianya disebut pula perusahaan patungan. Perusahaan yang biasanya berasal dari negara yang berbeda ini kebanyakannya untuk proyek khusus, atau hubungan bisnis yang berkelanjutan, seperti Perusahaan Patungan Sony Ericsson. •Definisi
  • 21. Contoh Kasus  Perusahaan patungan umumnya pada industri migas, dan sering merupakan badan hukum antara perusahaan setempat dan asing. Perusahaan patungan sering nampak sebagai alternatif bisnis yang amat bisa berjalan terus dalam sektor ini, karena perusahaan ini dapat menyempurnakan perlengkapan kecakapan sementara perusahaan ini menawarkan keberadaan geografis pada perusahaan asing.  Beberapa negara seperti RRC dan India, memerlukan perusahaan asing untuk membentuk perusahaan patungan dengan perusahaan domestik untuk memasuki pasar. Persyaratan ini sering mendorong transfer teknologi dan kontrol manajer ke mitra dalam negeri.
  • 22. Berbagai studi menunjukkan tingkat kegagalan 30-61%, dan 60% gagal dan berangsur bubar dalam 5 tahun (Osborn, 2003). Juga diketahui bahwa perusahaan patungan di negeri yang perkembangannya rendah menunjukkan ketakstabilan besar, dan perusahaan patungan yang melibatkan mitra pemerintah memiliki kemungkinan besar untuk gagal (perusahaan swasta nampak lebih terlengkapi untuk mendukung kecakapan penting, jaringan pemasaran, dll). Sebagian besar perusahaan patungan gagal di Asia karena perbedaan budaya, seperti kasus persekutuan antara Renault, perusahaan mobil asal Perancis, dan Nissan. Perusahaan patungan gagal karena sejumlah alasan, termasuk kurangnya komunikasi dan distribusi tenaga antarmanajemen.
  • 23. Alasan Pembentukan Joint Venture: Membangun kekuatan perusahaan Menyebarkan biaya dan risiko Menambah akses ke sumber daya keuangan Ekonomi skala dan keuntungan kekuatan Akses ke teknologi dan pelanggan baru Akses ke praktek manajer inovatif Kecepatan pasar Tim Presentasi XIV
  • 24.  AutoAlliance International antara Ford Motor Company dan Mazda (Industri Mobil)  Bank DnB NORD antara DnB NOR dan NORD/LB (Industri Perbankan)  Equilon antara Texaco dan Royal Dutch Shell (Industri MIGAS)  Strategic Alliance antara Northwest Airlines dan KLM Royal Dutch Airlines (Industri Transportasi Udara)  LG.Philips Components antara LG Group dan Royal Philips Electronics (Industri Telekomunikasi)  The Baseball Network antara ABC, NBC, dan Major League Baseball (Industri Sport-Entertainment)  Prime Time Consortium, perusahaan gabungan antara Warner Bros. Domestic Television dan Chris-Craft group (Industri Entertainment)  XFL antara NBC dan WWF SMACK DOWN (Industri Sport- Entertainment)  Shell-Mex & BP antara Royal Dutch Shell dan British Petroleum (1931- 1975)
  • 25. 14.3 Reorganisasi dan Likuidasi Pengertian reorganisasi di sini lebih terarah pada bidang manajemen, yaitu penataan ulang sistem manajemen lama karena dipandang kurang mendatangkan benefit atau bisa jadi malah mendatangkan kerugian. •Definisi
  • 26. Kategori Reorganisasi Sebetulnya ada beberapa kategori reorganisasi, di antaranya sbb: Reorganisasi Juridis, yaitu perubahan bentuk hokum suatu perusahaan Reorganisasi Intern, yaitu penataan ulang manajemen lama karena dipandang kurang mendatangkan benefit atau bisa jadi malah mendatangkan kerugian Reorganisasi Keuangan, yaitu perubahan menyeluruh struktur modal karena perusahaan sudah tidak solvable lagi
  • 27. Sebab-Sebab Reoraganisasi Sebab finansial, seperti terlalu besarnya utang perusahaan baik yang berjangka pendek maupun panjang, sedangkan utang-utang tersebut jauh lebih besar dari aktiva lancar maupun aktiva tetap Sebab nonfinansial, seperti penentuan lokasi perusahaanyang kurang menguntungkan, sehingga perusahaan merugi, dan kesalahan pada kebijakan pemasaran, produksi, personalia dan struktur organisasi Sebab Eksternal, seperti terlampau beratnya persaingan dan peraturan pemerintah
  • 28. Prosedur Reorganisasi  Adanya kata sepakat dari pihak-pihak yang berkepentingan bahwa reorganisasi perlu dilakukan  Segala aktiva “dialihkan” di bawah pengawasan kreditur  Dibentuk panitia reorganisasi yang merncanakan, mengatur dan melaksanakan program reorganisasi. Dan apabila terdapat pihak-pihak yang dirugikan selama proses reorganisasi, maka mereka dapat mengajukan agar perusahaan dilikuidasi.
  • 29. Metode reorganisasi Untuk mengurangi utang-utang, perlu menarik dana dari pemegang saham Untuk mengurangi beban tetap, maka pemegang obligasi diminta mengurangi jumlah yang mereka pegang , dengan menawarkan obligasi penghasilan. Untuk dapat menambah modal kerja baru, maka dapat menjual saham baru kepada orang lain (menjual aktiva tetap yang benar-benar tidak diperlukan)
  • 30. Contoh Kasus Reorganisasi banyak dilakukan oleh perusahaan yang menderita kerugian besar yang berlarut-larut, yang disebabkan oleh ketidaktelitian manajemen atau ketidakjujuran karyawan, yang tentunya akan merugikan perusahaan secara moril atau materil.  Jika perusahaan yang sedang “sakit” dan notabenenya memerlukan tambahan modal tidak mendapatkan kredit dari pemodal lainnya, maka perusahaan tersebut dinyatakan pailit dan harus dilikuidasi.
  • 31. Likuidasi  Adalah konversi aktiva milik perusahaan yang dinyatakan pailit ke dalam bentuk tunai untuk dibayarkan kepada yang dihutangi oleh perusahaan yang pailit itu.  Pada prakteknya, likuidasi dilakukan setelah mandegnya reorganisasi. Sedangkan tujuan utama likuidasi itu sendiri adalah untuk membebaskan perusahaan yang pailit itu dari ikatan utang-piutang.
  • 32. Akibat - Akibat Kepailitan 1)Badan usaha kehilangan haknya untuk bebas mengoperasikan kekayaan yang masuk dalam kepailitan, terhitung mulai dari tanggal penyataan pailit itu (UU Kepailitan Pasal 19) 2)Dengan pernyataan pailit, debitur pailit secara hukum berhak untuk menguasai dan mengurus kekayaannya yang dimasukkan dalam kepailitan, terhitung sejak pernyataan kepailitan itu, termasuk juga untuk kepentingan perhitungan hari pernyataannya itu sendiri (UU Kepailitan Pasal 22)
  • 33. 3. Para karyawan yang bekerja pada debitur pailit dapat memutuskan hubungan kerjanya, dan Balai Harta Peninggalan juga dapat memutuskan hubungan kerja tersebut dengan berdasarkan undang-undang dengan pengertian bahwa hubungan kerja dapat diputuskan dengan pemberitahuan yang harus dilakukan setidak- tidaknya dalam jangka waktu enam minggu. Sejak hari pernyataan pailit berlaku, uang upah merupakan utang harta Pailit (UU Kepailitan Pasal 39).
  • 34. KEPUSTAKAAN  Maman Suratman dan Rosti Setiawati, 2010, “Pengantar Bisnis”, Edisi Revisi. Institut Manajemen Koperasi Indonesia.  AKA Kamarulzaman dan M Dahlan Al- Barry, 2005, “Kamus Ilmiah Serapan” Cetakan Ke I, Penerbit Absolut, Yogyakarta  Suharyo, Bambang, 2007, “Lulus SNMPTN Ekonomi Dengan Sistem Kebut Semalam” Cetakan Ke II, Penerbit Warta Wawasan, Jakarta.  http://wikipedia.com  http://google.com