PKPU adalah penundaan kewajiban pembayaran utang yang diberikan oleh pengadilan untuk memungkinkan perusahaan dan kreditor merundingkan rencana pembayaran utang. PT Asuransi Jiwa Sequis Life melakukan transformasi merek menjadi Sequis dan mengubah tagline, posisi, dan kepribadian merek untuk fokus pada layanan ramah nasabah secara langsung maupun online. Transformasi ini bertujuan meningkatkan kinerja keuangan dan pertum
2. Pengertian PKPU
Menurut Munir Fuady Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU)
ini adalah suatu periode waktu tertentu yang diberikan oleh undang-undang melalui
putusan pengadilan niaga, dimana dalam periode waktu tersebut kepada kreditor dan
debitor diberikan kesepakatan untuk memusyawarahkan cara-cara pembayaran utang-
utangnya dengan memberikan rencana perdamaian (composition plan) terhadap
seluruh atau sebagian utangnya itu, termasuk apabila perlu merestrukturisasi utangnya
tersebut.
Menurut Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2004 tentang Kepailitan dan
PKPU Pasal 222 ayat (2) dikatakan : “Debitor yang tidak dapat atau memperkirakan
dapat melanjutkan membayar utang-utangnya yang sudah jatuh waktu dan dapat
ditagih, dapat memohon penundaan kewajiban pembayaran utang dengan maksud
untuk mengajukan rencana perdamaian yang meliputi tawaran pembayaran sebagian
atau seluruh utang kepada kreditor”.
3. Jenis Lembaga Pembiayaan
1. Sewa Guna Usaha (Leasing)
Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang
modal, baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa
guna usaha tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh lessee (nasabah)
selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara berkala. Perusahaan
leasing dapat diselenggarakan oleh badan usaha yang berdiri sendiri. Adapun
keterbatasan usaha leasing adalah tidak boleh melakukan kegiatan yang dilakukan
oleh bank, seperti memberikan simpanan kredit dalam bentuk uang.
2. Modal Ventura
Modal ventura adalah kegiatan usaha pembiayaan jangka panjang dalam
bentuk penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan
pembiayaan untuk jangka waktu tertentu.
4. 3. Anjak Piutang
Anjak piutang adalah kegiatan usaha pembiayaan dalam bentuk pembiayaan
dan atau pengalihan, serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu
perusahaan dalam transaksi perdagangan, baik dalam negeri maupun luar negeri.
4. Pembiayaan Konsumen
Pembiayaan konsumen adalah kegiatan usaha pembiayaan dalam bentuk
penyediaan barang-barang kebutuhan konsumen dengan cara pembayaran angsuran
atau berkala. Contoh: FIF, Busan Automotif Finance (BAF), ADIRA, dan lain-lain.
5. Manfaat Kegiatan Bisnis
Setiap bisnis atau perusahaan berusaha mengolah bahan untuk dijadikan produk
yang dibutuhkan oleh konsumen, produk dapat berupa barang atau jasa.Tujuan perusahaan
membuat produk adalah unruk mendapatkan laba, yakni imbalan yang diperoleh oleh
perusahaan dari penyediaan suatu produk bagi konsumen.
Pada umunya tujuan didirikannya bisnis atau perusahaan tidak hanya profit
oriented semata, namun secara keseluruhan tujuan didirikannya perusahaan meliputi:
1. Profit
2. Pengadaan barang atau jasa
3. Kesejahteraan pemilik faktor produksi dan masyarakat
4. Full employment
5. Eksistensi perusahaan dalam jangka panjang
6. Kemajuan atau pertumbuhan
7. Prestise dan prestasi
6. Fungsi Asuransi
1. Fungsi Primer
Pengalihan Resiko – Sebagai sarana atau mekanisme pengalihan kemungkinan
resiko / kerugian (chance of loss) dari tertanggung sebagai ”Original Risk Bearer”
kepada satu atau beberapa penanggung (a risk transfer mechanism).
Penghimpun Dana – Sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis)
yang akan dibayarkan kepada mereka yang mengalami musibah, dana yang
dihimpun tersebut berupa premi atau biaya ber- asuransi yang dibayar oleh
tertanggung kepada penanggung.
Premi Seimbang – Untuk mengatur sedemikian rupa sehingga pembayaran premi
yang dilakukan oleh masing – masing tertanggung adalah seimbang dan wajar
dibandingkan dengan resiko yang dialihkannya kepada penanggung (equitable
premium).
7. 2. Fungsi Sekunder
Export Terselubung – Sebagai penjualan terselubung komoditas atau barang-
barang tak nyata keluar negeri.
Perangsang Pertumbuhan Ekonomi – untuk merangsang pertumbuhan usaha,
mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat sosial dan sebagai
tabungan.
8. Jenis Asuransi
Asuransi kerugian terdiri dari:
- Asuransi kebakaran
- Asuransi kehilangan dan kerusakan
- Asuransi laut
- Asuransi pengangkutan
- Asuransi kredit
Asuransi jiwa terdiri dari:
- Asuransi kecelakaan
- Asuransi kesehatan
- Asuransi jiwa kredit
9. Tujuan Asuransi
Pengalihan Resiko
Tertanggung mengadakan asuransi dengan tujuan mengalihkan risiko yang mengancam
harta kekayaan atau jiwanya. Dengan membayar sejumlah premi kepada perusahaan asuransi
(penanggung), sejak itu pula risiko beralih kepada penanggung.
Pembayaran Ganti Kerugian
Jika suatu ketika sungguh–sungguh terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian
(risiko berubah menjadi kerugian), maka kepada tertanggung akan dibayarkan ganti kerugian yang
besarnya seimbang dengan jumlah asuransinya. Dalam prakteknya kerugian yang timbul itu dapat
bersifat sebagian (partial loss), tidak semuanya berupa kerugian total (total loss).
Dengan demikian, tertanggung mengadakan asuransi bertujuan untuk memperoleh
pembayaran ganti kerugian yang sungguh–sungguh diderita. Dalam pembayaran ganti kerugian
oleh perusahaan asuransi berlaku prinsip subrogasi, terjadi baik karena persetujuan maupun
karena undang-undang.
10. Konsekuensi Hukum yang timbul dari Perjanjian Asuransi
Menurut Ketentuan Undang–undang No.2 tahun 1992 tertanggal 11 Pebruari
1992 tentang Usaha Perasuransian (“UU Asuransi”), Asuransi atau pertanggungan
adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan mana pihak penanggung
mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk
memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau
kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak
ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal
atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan. Menurut Pasal 1774 KUH Perdata,
“Suatu persetujuan untung–untungan (kans-overeenkomst) adalah suatu perbuatan
yang hasilnya, mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi
sementara pihak, bergantung kepada suatu kejadian yang belum tentu”.
12. Implementasi PT Asuransi Jiwa Sequis Life
PT. Asuransi Jiwa Sequis Life Lakukan Pengembangan Bisnis
Melalui Proses Transformasi Brand
Mulai 2015, PT Asuransi Jiwa Sequis Life melakukan transformasi brand
bernama Sequis bagi unit bisnisnya yaitu Sequislife dan Sequis Financial Transformasi
brand diikuti dengan penyesuaian pada tagline, brand positioning, brand personality
dan brand proposition Agresif bisnis Sequis akan dilakukan di semua channel
pemasaran.
“Menjadi pemimpin pasar dan pilihan masyarakat adalah impian semua
perusahaan, untuk itu korporasi harus beradaptasi pada perubahan lingkungan dan
dapat menjadi jawaban bagi kebutuhan masyarakat khususnya kebutuhan
perlindungan, gaya hidup dan pertumbuhan dan penataan investasi.
13. Implementasi Strategi Transformasi
Layanan Sequis akan dideskripsikan dalam descriptor brand Sequis yaitu Jiwa
(Life), Kesehatan (Health), Investasi (Investment). “Dengan wajah baru, Sequis akan
tampil lebih optimis (optimistic), lugas (Approachable) dan tegas
(punchy) sebagai brand personality. Kami ingin menjadi perusahaan asuransi yang
berfokus pada layanan yang bersahabat bagi nasabah dan masyarakat baik secara
langsung, maupun online, ini adalah brand positioning kami. Nilai-nilai Sequis akan
menjadi brand value sebagai pedoman bagi korporasi dalam menjalankan usaha,
operasional dan standar kerja yaitu Prudensi Manajemen (Security), Pendelegasian
Wewenang (Empowerment), Semangat Berinovasi (Quest for Knowledge), Semangat
Menjadi yang Terbaik (Unity), Hati yang Tulus (Integrity), Profesionalisme dan
Kepentingan Nasabah (Service Excellent)”, tambah Tatang.
14. Transisi Merek
“Strategi transformasi ini tentunya akan mempermudah kami berfokus pada
inovasi produk dan memberikan layanan yang terbaik yaitu meningkatkan keunggulan
operasional dan layanan yang berkualitas sehingga terbangun citra positif dari
kesadaran merek (brand awaraness) menjadi merek pilihan berkualitas (high brand
preference)” lanjutnya.
Melalui jalur agen, Sequis menargetkan pertumbuhan pesat agen profesional
pada tahun 2020. “Kami terus mengenjot pertumbuhan jumlah agen tidak saja di kota
besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan namun juga kota lapis ke dua seperti
Semarang, Balikpapan, Makasar dan beberapa kota lainnya di Indonesia. “Kami terus
mengembangkan metode recruiting dan training yang terkini bagi aparat pemasaran,
untuk meningkatkan kompetensi dan menjadi agen yang produktif dan profesional”,
ujar Edisjah.
15. Kinerja Keuangan Positif
Di awal tahun 2015, Sequis mampu membuktikan diri sebagai salah satu
perusahaan asuransi terpercaya, melalui kinerja keuangan yang positif. Dengan tingkat
RBC di triwulan I naik 1030,58% dari periode yang sama di tahun lalu
sebesar 483,74%. Sampai dengan Maret 2015, Sequis berhasil membukukan
kenaikan Total Aset meningkat 60% dari Rp.9.725 Triliun menjadi Rp.15.567
Triliun. Peningkatan juga terjadi pada Total Premi Bruto Sequis sebesar 12% yaitu
Rp.705 Milyar dari periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp.631 Milyar. Disusul
kenaikan profit 66% dari Rp.116 Milyar menjadi Rp.193 Milyar. Sequis juga
mencatat pembayaran Klaim selama kuartal I sebesar Rp.74.759 Milyar dan USD
78.150.