SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
PENGANTAR
Berapa tulisan yang pernah anda buat dalam sehari? Boleh saja anda
jawab, “jangankan sehari, lha wong sebulan aja kadang gak menulis
sama sekali..”.Jawaban ini masuk akal bila yang dimaksud adalah
tulisan ilmiah, akademis atau tulisan formal lainnya.
Padahal, yang dimaksud menulis itu maknanya luas. Kirim Sms, balas
email, nulis surat izin tidak masuk kerja pun juga merupakan kegiatan
menulis. Untuk itu, ada baiknya kita tidak membatasi agar ketika
muncul istilah menulis, konotasinya selalu berat, serius,
membutuhkan konsentrasi tinggi.
Sekali lagi, menulis itu gampang. Tak ada istilah sulit. Sama seperti
anda belajar mengendarai mobil, awalnya mungkin muncul pikiran
sulit. Namun setelah pengajar anda meyakinkan hal itu mudah, anda
pun perlahan menguasai setelah berlatih dan berlatih.
Ya, setelah pikiran kita menyatakan bahwa menulis itu gampang,
sesungguhnya tinggal satu langkah lagi yaitu membiasakannya.
Seperti halnya ketelatenan kita meng-update status di FB, tak lain
agar setiap momen tidak kehilangan informasi.
Buku saku ini sebagai pelengkap panduan menulis, agar tugas anda
sebagai fasilitator selalu terdokumentasikan dengan baik. Dan itulah
sebaik-baik sejarah. Bayangkan jika tidak ada kegiatan menulis,
paling sederhana berbentuk laporan, bagaimanakan perjalanan
fasilitasi kita bisa dikenang sejarah? Tentu sangat susah.

1
BAB I
PENDAHULUAN
1. Trend Menulis

M

enulis saat ini telah menjadi trend. Di setiap pagi, kita bisa
membaca hasil tulisan warga dalam rubrik surat pembaca.
Kadang tanpa ejaaan baku, atau suatu tema yang
memikat. Kenyatannya, tulisan tersebut menjadi bahan baca
setidaknya oleh humas perusahaan, takut kalau ada komplain terkait
pelayanan perusahaanya.
Era keterbukaan informasi membuat orang haus mengirim sekaligus
mendapat informasi. Profesi penulispun disandang banyak orang.
Dulunya, penulis digambarkan sebagai profesi eksklusif. Tapi kini, ibu
rumah tangga, sales, dokter, bahkan pesepakbola pun tak takut
memamerkan karya tulisannya.

Sekelas Presiden,
menggunakannya

menteri,

anggota

DPR

pun

tak

luput

Media sosial menjadi pilihan murah untuk menyalurkan hobi menulis,
menyalurkan aspirasi atau sekedar berbagai ekspresi. Bahkan, tidak
sedikit yang kecanduan menuliskan berita update baik menyangkut
kejadian diri ataupun lingkungannya. Menulis status telah menjadi
kebutuhan berkomunikasi bagi sebagian masyarakat kita.
2. Survey Litbang Kompas
Jika dibandingkan dengan negara lain, tradisi menulis masyarakat
Indonesia sudah membaik. Hanya saja tulisan yang mendominasi
belum yang bercorak ilmiah. Pada bulan Oktober 2012 lalu, Litbang
Harian Kompas membuat survey tentang prosentase hoby menulis.
Diagram 1. Prosentas hobi menulis masyarakat Indonesia

Sederhananya, siapapun sekarang berpeluang menjadi penulis. Ambil
contoh di media online kompasiana.com, kita bisa baca ratusan
bahkan ribuan tulisan setiap harinya. Berbagai tulisan fiksi non fiksi
terupload dengan maksud khusus ataupun hanya karena iseng. Tidak
hanya tema politik, hukum, tapi tentang lifestyle sampai dengan
kuliner bercampur.
Maraknya citizen journalism membuat geliat menulis warga
meningkat. Penggunaan media sosial seperti FB, twitter, google plus,
wordpress, blogspot, menandakan hal tersebut. Indonesia termasuk
negara pengguna media sosial terbesar khususnya FB dan twitter.

Berdasar survery tersebut, dapat dikategorisasikan bahwa tulisan
diary atau reportase kejadian pribadi (sehari-hari) adalah jenis tulisan
yang diminati sebagian masyarakat dalam prosentase kecil (sekitar
36% masyarakat yang suka menulis.
2
Dalam survey itu pula, teridentifikasi bahwa motivasi mereka yang
aktif menulis diary adalah karena hobby (54,60%), karena berbagi
(14,30%), karena profesi (11,90%) dan karena faktor lain-lain (20%).
3. Positioning Fasilitator
Apakah fasilitator termasuk profesi yang cukup produktif dalam
menulis? Kalaupun iya, jenis tulisan apa? Dan bagaimanakah dasar
motivasinya? Merupakan rangkaian pertanyaan penting untuk
menjelaskan posisi strategis fasilitator.
Sebagai sebuah gambaran di PNPM Mandiri Perdesaan. Berdasar
data, sekurang-kurangnya terdapat 13.000 (tiga belas ribu) fasilitator
mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga ke pusat.
Bila kita ambil 30% nya, maka sekurang-kurangnya terdapat 4000
fasilitator yang aktif menulis.
Menulis disini lebih dari sekedar membuat laporan karena memang
hal itu sudah menjadi kewajibannya, tetapi best practice yang
menarasikan hasil-hasil pendampingan, apakah di bidang teknik,
pemberdayaan, ekonomi, sosial dan lain sebagainya.
Dalam gambaran yang ideal, apabila tulisan demi tulisan itu termuat
di media sosial, tentu akan memudahkan proses pembelajaran antar
fasilitator. Metode ini lebih efektif dan lebih murah dibanding sistem
klasikal.

BAB II
MENULIS SEBAGAI HOBI
1.

Mengapa Fasilitator Harus Menulis

S

urvey membuktikan bahwa, fasilitator merupakan profesi yang
akrab dengan kegiatan dokumentasi termasuk halnya kegiatan
tulis menulis. Pembuatan laporan menjadi bagian tulas yang
tak lepas dari kompetensi menulis. Walaupun dalam hal sederhana
seperti menamai sebuah foto kegiatan, hal tersebut tak lepas dari
kemampuan menulis.
Apalagi menarasikan sebuah kejadian yang tengah berlangsung. Apa
itu tentang kegiatan musyawarah, pelaksanaan pembangunan fisik
seperti jembatan misalnya, tentu membutuhkan kecakapan khusus.
Namun, ketertarikan (minat) menulis itu jauh lebih penting.
Percuma juga memiliki kecapakan menulis apabila tidak tertarik
menulis. Sebab, menulis itu berkarya secara nyata. Seseorang yang
memiliki bakat dan kemampuan hebat dalam menulis, bisa jadi akan
dikalahkan oleh mereka yang kurang berbakat namun rajin menulis.
Fasilitator program pemberdayaan masyarakat misalnya, memang
bukanlah seorang jurnalis yang tugas hariannya menulis setelah
sebelumnya mengumpulkan berita. Tetapi, fasilitator tak beda jauh
dengan seorang jurnalis karena setiap harinya bertemu dengan
beragam kejadian/berita.
Seorang Fasilitator tentu kaya dengan informasi update yang terjadi
di tengah masyarakat yang didampinginya. Kesehariannya yang
3
bertemu dengan orang maupun lingkungan, memberi banyak bahan
yang bisa dituliskan. Dalam sehari, bisa saja lebih dari tiga peristiwa.
Ambil contoh di kehidupan desa, putusnya jembatan desa yang
berakibat terisolirnya sebagian masyarakat desa. Atau tentang, gagal
panen yang berakibat menjamurnya rentenir untuk menawarkan
pinjamannya. Bisa juga, tentang kebiasaan ibu-ibu desa dalam
berkelompok seperti arisan, yasinan-tahlilan, dan lain sebagainya.
Hampir semua kejadian kehidupan bisa dijadikan bahan tulisan.
Seorang fasilitator yang tak ubahnya perekam peristiwa mirip CCTV
yang siap untuk memutarkan memori demi memori peristiwa yang
terjadi di lokasi yang didampinginya. Dengan menuliskan kejadian
tersebut, paling tidak melalui laporan periodik (bulanan/ individu)
peristiwa tersebut terekam.
Tak hanya itu, kemampuan menulisnyapun terlatih dengan rutin.
Kebiasaan mengerjakan laporan secara tertulis menjadi hal yang
membiasa. Dalam istilah bahasa jawa disebut “sego jangan” atau
diluar kepala. Dengan kata lain, cukup menguasai karena sudah
terbiasa.
2.

Gaya Tulisan itu Selera

Kurang tepat sebenarnya apabila ada fasilitator yang mengaku tidak
bisa menulis. Yang bener adalah kurang rajin menulis. Jika ada
fasilitator yang kurang pede (not confidence) terhadap kemampuan
dalam menulis, menjadi sebuah pertanyaan besar bagaimanakah dia
menjelaskan proses ataupun hasil pendampingannya.

Mungkin saja, ketika diminta menuliskan sesuatu yang berbeda dari
laporan formal (periodik), bayangannya adalah tulisan tersebut
sekaliber artikelnya profesor, peneliti, atau pakar lainnya. Akibatnya,
dengan reflek mudah menjawab “aku gak bisa, aku kurang mampu...”
dan pernyataan lain yang sesungguhnya kurang menghargai
kemampuan diri.
Boleh saja beranggapan demikian. Sesudah membaca tulisan
Rosihan Anwar, Muhtar Loebis, Emha Ainun Najib, atau Dahlan Iskan
misalnya, kita berpikiran bahwa tulisan yang baik adalah tulisan
seperti karya mereka. Paragrafnya panjang, banyak kosakata, penuh
makna, topik dan ulasanya menarik, atau predikat positif lainnya.
Sesungguhnya, anggapan demikian bisa meleset. Sebab menulis itu
juga terkait selera. Gaya menulis seseorang itu tentu hasil pilihan
pribadi sesuai dengan minat, cara pandang, kultur budaya dan
pengaruh internal-eksternal lainnya. Setiap kita tentu berbeda satu
sama lainnya.
Kita tak perlu risau dengan gaya menulis orang lain. Ingat, kita ada
kita. Bukan orang lain, yang memiliki gaya berbeda. Kita tentu masih
ingat tulisan email Prita Mulyasari tentang pelayanan medis RS
tempat anaknya dirawat. Walaupun sempat dipolisikan, namun kita
cukup tersentuh dengan tulisan ibu rumah tangga itu.
3.

Menulis itu Ekpresi

Menulis itu memang membutuhkan pengetahuan. Tidak mungkin
kita menuliskan sesuatu sedang kita sendiri tidak memiliki kosa kata,

4
tidak mengerti makna-artinya, atau mungkin tidak tahu cara
menyusunnya (subyek, predikat, obyek, keterangan).

menggebu-gebu, meledak-ledak, dan ekpresi yang ingin anda
ungkap dengan terbuka.

Agar mudah dibaca dan dipahami, tentu tulisan harus berdasar
kesepakatan umum. Bayangkan, kalo sebuah paragrat gak ada
subyeknya, atau gak ada predikatnya, atau hanya berisi keterangan
demi keterangan, tentu menyulitkan orang lain.

Kebiasaan
menulis
akan
memudahkan
fasilitator
dalam
mengkepresikan deru-debunya menjalani proses pendampingan.
Suka-duka, susah-senang, adalah bagian dari ekpresi yang tentunya
menarik untuk diungkap dalam sebuah tulisan. Sebab, itulah energi
sebuah tulisan.

Namun penting untuk dicatat, bahwa pengetahuan terhadap tata
bahasa, kosa kata, atau teknik saja kurang memadai. Menulis adalah
bagian dari penyaluran hasrat. Oleh karena itu, ada beberapa tulisan
yang tidak memakai pattern (pola). Misalnya, puisi, novel, dan lain
sebagainya.
Ya, menulis adalah bagian dari ekpresi. Karena itulah style masingmasing penulis berbeda-beda. Coba perhatikan, tulisan novel
Habiburahman El-shirazy tentang Ayat-Ayat Cinta, ada bagianbagian yang berupaya untuk menyentuh hati pembaca agar terseret
emosinya.
Beda lagi kalau anda baca tulisan Muhtar Lubis. Seakan-akan hati
dibawa kepada hal-hal yang menghentakkan, dengan bahasa-bahasa
menguliti, apakah tentang kemunafikan, budaya korupsi, budaya
malu-malu dan lain sebagainya. Setiap orang memiliki ekspresi yang
berbeda. Hal itu pula ikut mempengaruhi terhadap konten dan gaya
penulisannya.
Bagaimanakah ekpresi tulisan anda sebagai fasilitator, mungkin
berbeda-beda. Ada yang kalem, standard, akurat atau hanya
berdasar data saja, atau ada yang naratif tanpa analitis. Mungkin pula

4.

Menulis itu Berbagi

Ditengah maraknya penggunaan FB, kadang kita dibuat terkesima
dengan tulisan seorang teman. Misal, tentang kisah saudaranya yang
lumpuh namun dapat berangkat haji setelah rajin bersedekah.
Padahal sehari-harinya ia hanya penjaga warung kopi pinggir jalan.
Dalam gambaran serupa, hal ini seperti halnya ketika kita kesulitan
mencari referensi lantas mencari di mesin goole. Nah, ketika muncul
berbagai tulisan sebagaimana yang kita inginkan, tentu ada
kemanfaatan dari sang penulis yang telah mengupload tulisannya di
dunia internet.
Seorang
fasilitator,
yang
rajin
menuliskan
pengalaman
pendampingannya, hampir serupa dengan ahli sedekah. Paling tidak,
dari hasil tulisannya ia berupaya membagikan pengalaman berharga
yang bisa diuji-tirukan bagi orang lain.
Ketika orang lain membaca lantas kemudian terinspirasi, maka energi
positif menjadi hak daripada penulis. Energi positif tersebut sebagai
akibat kerelaan berbagi terhadap orang lain (pembaca). Apa yang
5
telah disumbangkan oleh ulama terdahulu sebagai energi positif
adalah karya-karya tulisan mereka yang masih layak hingga sekarang.
Tulisan lebih bisa bicara lebih lama. Jika seorang fasilitator rajin
menulis dan membagikanya kepada yang lain, maka ia telah keluar
dari ego-sentrisnya. Ia telah berpikir luas agar orang lain ikut
terinspirasi. Kalaupun tidak demikian, orang lain bisa memberikan
saran, kritik atau masukan.

BAB III

B

BISA MENULIS

anyak cara menulis yang telah dibuat oleh akademisi, jurnalis,
peneliti atau para penulis itu sendiri. Memang tidak ada rumus
paten, artinya menulis itu perpaduan pengetahuan dan seni.
Paling tidak, beberapa hal berikut dapat dijadikan panduan dalam
menulis:
1. Menaruh Minat Tinggi
Seorang fasilitator sampai kapanpun akan enggan, bahkan bisa-bisa
alergi, ketika diminat menulis. Hal tersebut sebagai akibat pikirannya
yang tidak tertarik melakukan hal tersebut. Perlu diketahui,
seseorang tidak akan melakukan sesuatu kecuali dia mengetahui
hasil atau manfaat yang diperoleh atasnya.
Seorang fasilitator yang hobi memancing ikan, ia rela menyisihkan
waktu dan gajinya untuk memenuhi hobi tersebut. Hal itu karena ia
tahu manfaat yang didapat dari perbuatan memancing, apakah
bentuknya itu kepuasan, kesenangan, atau manfaat lain yang hanya
dia yang bisa merasakan.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, menulis menjadi media
ekspresi yang murah, terjangkau dan yang pasti bisa mengurangi
rasa galau. Bahkan, akan menumbuhkembangkan pikiran lebih luas
serta sikap mental positif. Dengan menulis, energi negatif terolah
menjadi positif. Maka tinggikan minat dalam menulis.

6
2. Mulai dan teruskanlah
Berapa kali tulisan anda dikritik? Dihina atau diremehkan orang?
Sungguh tak usah dihiraukan. Atau sebaliknya, tidak dikritikpun anda
tidak pede, merasa tidak pantas, takut salah atau takut ditertawakan?
Ya semua itu juga tak usah dihiraukan.
Jika ingin menulis, hanya satu resepnya, mulai dan teruskanlah. Ingat,
pada saat kuliah dulu, anda pasti pernah mengerjakan laporan akhir
bernama skripsi. Tulisan tersebut bagaimanapun merupakan bukti
nyata kemampuan anda. Jadi, mulai dan teruskanlah.
3. Perbanyak Referensi
Jika anda masih ragu untuk memulai, sehingga dipaksa pun seakanakan tidak keluar ide, maka ATM bisa dicoba. Apa itu ATM? Amati,
Tiru dan Modifikasi. Menulis bagi kalangan tertentu memang tidak
semudah berucap, seperti ada rantai besi yang mengelayuti jari
jemari. Anda bisa melakukan ATM terhadap tulisan yang anda sukai.
Silahkan baca tulisan Dahlan Iskan, Yakoeb Oetama, atau wartawan
senior lainnya. Bila kurang berminat, anda bisa membaca artikel di
koran yang selalu muncul di kolom opini atau pemikiran. Disitu
berbagai model tulisan dari pakar, praktisi, pedagang, tokoh agama
bergantian tampil.
Atau anda bisa mencoba tulisan motivator seperti Mario Teguh, Jamil
Azzaini, Andri Wongso, Tung Desem Waringin dan motivator lain
yang gaya tulisan maupun kontennya menginspirasi.

Bila masih bingung, hentikan kebingunan itu. Sebab, tak banyak
gunanya memelihara kebingunan. Karena sudah memiliki referensi,
tugas anda sekarang ini adalah mulai menulis, dan melanjutkannya
sampai ide habis. Perlu diketahui, otak manusia tak akan habis
dikuras jika diungkapkan dalam pena.
4. Upload/publikasikan
Tidak ada yang menggembirakan bagi penulis kecuali tulisannya
dibaca banyak orang. Tanyakan kepada mereka yang artikelnya
diterima redaksi dan ditampilkan di kolom opini/pemikiran, tidak lain
kepuasan besar lebih dari sekedar honor yang diterimanya.
Jika anda telah selesai membuat tulisan, maka kirimlah ke media
online seperti kompasiana. Atau di upload di website atau blog miliki
sendiri. Bisa juga di tampilkan di Facebook. Bisa pula diprinti
ditampilkan di papan informasi, tempat kerja, yang orang lain bisa
melihat dan membacanya.
5. Ikutilah Klub Menulis
Jika ingin berbau wangi, maka berkumpulah dengan pedagang
minyak wangi, begitu kata pepatah. Begitu halnya jika ingin
mengembangkan minat, bakat dan motivasi menulis, anda bisa
mengikuti klub menulis online. Kompasiana.com menjadi salah satu
pilihannya.
Manfaat memiliki klub ini, anda bisa menanyakan kelebihan dan
kekurangan tulisan karya anda. Tapi lebih dari itu, anda bisa bertemu
dengan berbagai penulis yang akan mensupport anda menjadi lebih
baik kedepannya.
7
BAB IV
TEKNIK MENULIS
1.

Elemen tulisan menarik

K

ali ini kita akan bahas berbagai trik membuat tulisan menarik.
Sekali lagi tidak ada ukuran pasti, yang bersifat universal,
tentang seperti apakah tulisan terbaik itu. Yang pasti, tulisan
kita sebisa mungkin mudah dilihat, dibaca, dipahami dan diingat.
Disinilah pentingnya kesan. Anda mungkin bisa melihat tulisan
sebuah iklan, kadang sangat pendek, namun sangat berkesan .
Buktinya, pembaca selalu teringat-ingat. Dari segi konten tentu hal
tersebut sangat menggugah.
Sekarang kita coba praktekan konten penulisan yang diharapkan
memenuhi hasrat pembaca. Seperti orang yang kehausan, maka
tulisan kita sebisa mungkin seperti air yang akan menghilangkan rasa
haus tersebut. Pertama dari segi konten, perhatikanlah hal-hal
berikut.

8
Karena menulis itu sama halnya berbicara kepada manusia lainnya,
maka pilihlah topik yang mengundang interest. Gambaranya
demikian, teman anda sedang kesusahan karena ayah tercintanya
meninggal dunia. Anda mendatangi untuk menghiburnya, sakin
semangat anda justru cerita serunya liburan di Taman Ancol.
Tentu topik tersebut tidak menarik untuk didengar bagi teman anda.
Nah begitu halnya dalam menulis. Anda harus peka dan jeli memilih
topik yang mengundang selera baca. Lantas, apa pentingnya
menuliskan hal tersebut juga harus terurai.
Buatlah paragraf yang slim (ramping), pokok pikiran yang jelas,
dengan fokus bahasan yang jelas pula dan yang terpenting coba
alirkan cerita anda. Tidak perlu kaku, karena cerita menjadi daya tarik
terbesar.
2.

Bangunlah Ruh Berita

Sama seperti melukis, menurut anda apa menariknya lukisan karya
Afandi? Bagi pecinta lukisan, mereka menyatakan bahwa lukisan
Afandi seperti memiliki ruh, memiliki jiwa. Itulah mengapa, lukisannya
selalu dihargai mahal.
Menulispun demikian. Sebagai penulis, berusahalah untuk
memberikan ruh atau jiwa sehingga tulisan kita terkesan hidup dan
membuat penasaran orang untuk membacanya sampai selesai, kalau
bisa berulang-ulang. Berikut ini beberapa item yang harus kita
ketahui;

Pertama yang harus disisipkan agar sebuah berita ada ruhnya, adalah
angle atau sudut pandang. Sama-sama menuliskan topik BBM, bisa
saja 10 tulisan berbeda sudut pandang. Semua ada plus minusnya.
Nah, dimana sudut pandang anda itu cukup menentukan ruhnya
berita.
Berikutnya adalah kutipan. Ketika anda menuliskan tentang
kesabaran, anda bisa menggunakan Ayat Al Qur’an. Ketika anda
membicarakan kemerdekaan, bisa menggunakan kata-kata bijak
bung Karno. Berusahalah mendialogkan hal tersebut.
Tentu disertai humor agar iramanya tidak menjenuhkan. Atau paling
tidak anekdot, yang membuat orang berimajinasi dengan baik
terhadap tulisan anda. Buatlah pembaca terseret dengan alur cerita
anda.

9
3.

Jangan lupakan Prinsip Dasar

Beberapa tulisan good practice yang saya evaluasi, pada dasarnya
menunjukan kompetensi yang lumayan dari penulisnya. Saya cukup
bangga karena mereka sudah cakap mengelaborasikan fakta. Hanya
saja, fakta tetap harus diperkaya agar sebuah tulisan good practice
bukan imajinatif.
Menulis realitas, harus berdasar kenyataaan yang terjadi. Hal inilah
yang membedakan antara tulisan fiksi dan non fiksi. Konten dasar
apa saja yang harus ditampilkan dalam tulisan tentu harus kita
kuasai. Diantaranya sebagaimana berikut;

Ibu-ibu warga Desa Sukamantri heboh. Kenaikan harga BBM per 22
Juni lalu, membuat mereka menghemat belanja. Euis, seorang ibu
Rumah tangga menuturkan,” kalo harga jadi naik, kita yang susah”.
Pendapat senada disampaikan Pak Deden, Kades Sukamantri,
“jumlah warga miskin bisa-bisa bertambah”.
Bagaimana hal itu bisa terjadi. Desa Sukamantri adalah desa pinggir
hutan. Mayoritas penduduknya sebagai pemungut kayu bakar, buruh
tani, dan buruh perkebunan. Penghasilan per harinya rata-rata Rp. 15
ribu. Di desa tersebut terisolir, karena tak ada jalan bagus kesana.
...dst....
Yang jelas, menulis best practice harus aktual, sesuai dengan kaidah
5W dan 1 H diatas. Saya yakin para fasilitator menguasai kaidah ini.
Tentang data dan fakta tentu banyak tersedia, tinggal cara
menampilkan dalam tulisan.

Harus selalu diperhatikan, kita sedang menuliskan apa (tema,
angel,konteks dsb), dimana peristiwa itu terjadi, kapan, siapa saja
aktor yang terlibat, mengapa bisa terjadi dan terakhir bagaimana
cerita tersebut terjadi.
Ambil contoh sebagai berikut:
10
BAB V
AYO MENULIS

S

aya kira cukup jelas, bahwa fasilitator merupakan profesi mulia
yang
memberi
peluang
bagi
pelakunya
untuk
mengembangkan bakat multi talent, termasuk di bidang
menulis. Dengan keteguhannya dalam mendampingi masyarakat,
sudah tentu banyak ide yang bisa dikembangkan menjadi bahan
menulis yang menarik.
Tak ada alasan tidak bisa menulis, karena setiap manusia
sesungguhnya diberi kepandaian yang sama. Hanya kesempatan
yang harus banyak dimanfaatkan. Caranya dengan banyak berlatih.
Maka, jika ingin menulis, harus memulai dan meneruskan.
Meneruskan adalah kebutuhan untuk melatih diri. Kata seorang
motivator, bila kita meluangkan waktu 1 jam sehari untuk berlatih
menulis, paling tidak selama 90 hari (3 bulan), maka bulan
keempatnya kita akan menjadi ahli menulis.

BIODATA PENULIS
Ali Yasin, dilahirkan di sebuah
kampung di Magetan Jawa Timur.
Menamatkan SD-SMP di kecamatan
Kartoharjo dan melanjutkan SLTA di
MAN Nglawak Kertosono-Nganjuk.
Setelah setahun kuliah di Malang,
menyelesaikan kuliah di Universitas
Jember. Selain traveling, bapak dua
anak ini juga menyukai membaca buku-buku sejarah. Sejak
mahasiswa bergabung degan pers mahasiswa dan bakat tersebut
berlanjut setelah menjadi jurnalis Majalah Otonomi. Pernah
memenangkan sayembara tulisan yang diselenggarakan oleh NGO
JATAM. Sejak tahun 2008 menetap di Sidoarjo, Jawa Timur. Untuk
korespodensi di gusyasin@yahoo.com

Biarkan orang mencaci, mengkritik, yang pasti harus kita teruskan
upaya untuk menulis sebagai komitmen kita untuk membagikan
informasi dan edukasi kepada sesama. Ingatlah, semakin banyak
orang membaca, semakin banyak yang mendapat manfaat dari
tulisan kita.
Terusalah menulis, dan teruslah belajar. Rasakan manfaat dahsyat
bersamanya. Menulis itu gampang, so lakukan sesering mungkin
seperti hobi memancing.
11

More Related Content

What's hot

PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Materi Feature
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Materi FeaturePENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Materi Feature
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Materi FeatureDiana Amelia Bagti
 
Teknik Pgjrn Cerpen
 Teknik Pgjrn Cerpen Teknik Pgjrn Cerpen
Teknik Pgjrn CerpenAwang Kelabu
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaEntertainment
 
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anakPpt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anakrizka_pratiwi
 
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-Anita Adesti
 
Menulis di Koran
Menulis di KoranMenulis di Koran
Menulis di Koran555
 
Jurus jitu menulis kreatif
Jurus jitu menulis kreatifJurus jitu menulis kreatif
Jurus jitu menulis kreatifkhairul jalil
 
Cerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelCerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelSyifa Sahaliya
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file httpSyawiril Syawiril
 

What's hot (15)

PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Materi Feature
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Materi FeaturePENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Materi Feature
PENULISAN NASKAH BERITA RADIO FEATURE & DOKUMENTER - Materi Feature
 
Mahbub Djunaidi
Mahbub DjunaidiMahbub Djunaidi
Mahbub Djunaidi
 
Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
Makalah cerpen SMA 1 RAHA KABUPATEN MUNA
 
Teknik Pgjrn Cerpen
 Teknik Pgjrn Cerpen Teknik Pgjrn Cerpen
Teknik Pgjrn Cerpen
 
Makalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesiaMakalah bahasa indonesia
Makalah bahasa indonesia
 
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anakPpt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
Ppt cerita fiksi dan bacaan nonfiksi anak
 
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
Materi Pelatihan Kepenulisan FLP OKU -Non Fiksi-
 
Buku Fiksi
Buku FiksiBuku Fiksi
Buku Fiksi
 
Menulis di Koran
Menulis di KoranMenulis di Koran
Menulis di Koran
 
Jurus jitu menulis kreatif
Jurus jitu menulis kreatifJurus jitu menulis kreatif
Jurus jitu menulis kreatif
 
Menjelaskan unsur intrinsik novel
Menjelaskan unsur intrinsik novelMenjelaskan unsur intrinsik novel
Menjelaskan unsur intrinsik novel
 
Cerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam NovelCerita Fiksi Dalam Novel
Cerita Fiksi Dalam Novel
 
This is the html version of the file http
This is the html version of the file httpThis is the html version of the file http
This is the html version of the file http
 
Panduan Menulis
Panduan MenulisPanduan Menulis
Panduan Menulis
 
Carita pondok
Carita pondokCarita pondok
Carita pondok
 

Similar to MENULIS SEBAGAI TREND DAN HOBI FASILITATOR

2018 top secret menulis ala doktor dan professor
2018 top secret menulis ala doktor dan professor2018 top secret menulis ala doktor dan professor
2018 top secret menulis ala doktor dan professormarham hadi
 
Modul kepenulisan (aang)
Modul kepenulisan (aang)Modul kepenulisan (aang)
Modul kepenulisan (aang)dianhasanudin
 
Artikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisiArtikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisiAmin Udin
 
Mengelola mediacetakfinal
Mengelola mediacetakfinalMengelola mediacetakfinal
Mengelola mediacetakfinalDodiek Wilakore
 
Tinjauan sosio historis strategi pengembangan kemampuan menulis
Tinjauan sosio historis strategi pengembangan kemampuan menulisTinjauan sosio historis strategi pengembangan kemampuan menulis
Tinjauan sosio historis strategi pengembangan kemampuan menulisPuji Riyanto
 
Contoh kalimat deduktif dan induktif
Contoh kalimat deduktif dan induktifContoh kalimat deduktif dan induktif
Contoh kalimat deduktif dan induktifIbal Fisika
 
majalah online Lentera News edisi Maret 2015
majalah online Lentera News edisi Maret 2015majalah online Lentera News edisi Maret 2015
majalah online Lentera News edisi Maret 2015Ananta Bangun
 
Belajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik PraktisBelajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik PraktisFaroby Afandy
 
Hunter bulletin july editon
Hunter bulletin july editonHunter bulletin july editon
Hunter bulletin july editon9900990099
 
Dokter Hewan Menulis - PB-PDHI-Media Guru Indonesia, Presentasi Zoom, 11 Nove...
Dokter Hewan Menulis - PB-PDHI-Media Guru Indonesia, Presentasi Zoom, 11 Nove...Dokter Hewan Menulis - PB-PDHI-Media Guru Indonesia, Presentasi Zoom, 11 Nove...
Dokter Hewan Menulis - PB-PDHI-Media Guru Indonesia, Presentasi Zoom, 11 Nove...Tata Naipospos
 

Similar to MENULIS SEBAGAI TREND DAN HOBI FASILITATOR (20)

2018 top secret menulis ala doktor dan professor
2018 top secret menulis ala doktor dan professor2018 top secret menulis ala doktor dan professor
2018 top secret menulis ala doktor dan professor
 
Mengapa menulis
Mengapa menulisMengapa menulis
Mengapa menulis
 
Menulis sebagai proses
Menulis sebagai prosesMenulis sebagai proses
Menulis sebagai proses
 
Membentuk tulisan populer
Membentuk tulisan populerMembentuk tulisan populer
Membentuk tulisan populer
 
HIMMAH Nahdlatul Wathan Menulis
HIMMAH Nahdlatul Wathan MenulisHIMMAH Nahdlatul Wathan Menulis
HIMMAH Nahdlatul Wathan Menulis
 
Modul kepenulisan (aang)
Modul kepenulisan (aang)Modul kepenulisan (aang)
Modul kepenulisan (aang)
 
Artikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisiArtikel ogn 2019 revisi
Artikel ogn 2019 revisi
 
Menulis opini
Menulis opiniMenulis opini
Menulis opini
 
Mengelola mediacetakfinal
Mengelola mediacetakfinalMengelola mediacetakfinal
Mengelola mediacetakfinal
 
Meretas literasi menyemai_karakter_pdf
Meretas literasi menyemai_karakter_pdfMeretas literasi menyemai_karakter_pdf
Meretas literasi menyemai_karakter_pdf
 
Tinjauan sosio historis strategi pengembangan kemampuan menulis
Tinjauan sosio historis strategi pengembangan kemampuan menulisTinjauan sosio historis strategi pengembangan kemampuan menulis
Tinjauan sosio historis strategi pengembangan kemampuan menulis
 
Contoh kalimat deduktif dan induktif
Contoh kalimat deduktif dan induktifContoh kalimat deduktif dan induktif
Contoh kalimat deduktif dan induktif
 
Cover
CoverCover
Cover
 
majalah online Lentera News edisi Maret 2015
majalah online Lentera News edisi Maret 2015majalah online Lentera News edisi Maret 2015
majalah online Lentera News edisi Maret 2015
 
Belajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik PraktisBelajar Jurnalistik Praktis
Belajar Jurnalistik Praktis
 
Pengantar Citizen Journalisme
Pengantar Citizen JournalismePengantar Citizen Journalisme
Pengantar Citizen Journalisme
 
Hunter bulletin july editon
Hunter bulletin july editonHunter bulletin july editon
Hunter bulletin july editon
 
Contoh paragraf
Contoh paragrafContoh paragraf
Contoh paragraf
 
Contoh paragraf
Contoh paragrafContoh paragraf
Contoh paragraf
 
Dokter Hewan Menulis - PB-PDHI-Media Guru Indonesia, Presentasi Zoom, 11 Nove...
Dokter Hewan Menulis - PB-PDHI-Media Guru Indonesia, Presentasi Zoom, 11 Nove...Dokter Hewan Menulis - PB-PDHI-Media Guru Indonesia, Presentasi Zoom, 11 Nove...
Dokter Hewan Menulis - PB-PDHI-Media Guru Indonesia, Presentasi Zoom, 11 Nove...
 

More from ALI YASIN

Cara membuat blog versi KIE
Cara membuat blog versi KIECara membuat blog versi KIE
Cara membuat blog versi KIEALI YASIN
 
Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2ALI YASIN
 
Draft jadi buletin swadesa cetak 03
Draft jadi buletin swadesa cetak 03Draft jadi buletin swadesa cetak 03
Draft jadi buletin swadesa cetak 03ALI YASIN
 
Buletin swadesa cetak-1
Buletin swadesa cetak-1Buletin swadesa cetak-1
Buletin swadesa cetak-1ALI YASIN
 
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan TasikmalayaBuletin PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan TasikmalayaALI YASIN
 
Teknik komunikasi fasilitator
Teknik komunikasi fasilitator Teknik komunikasi fasilitator
Teknik komunikasi fasilitator ALI YASIN
 
Gampangnya menulis panduan menulis good practice
Gampangnya menulis panduan menulis good practiceGampangnya menulis panduan menulis good practice
Gampangnya menulis panduan menulis good practiceALI YASIN
 
BULETIN SWADESA-EDISI KHUSUS
BULETIN SWADESA-EDISI KHUSUS BULETIN SWADESA-EDISI KHUSUS
BULETIN SWADESA-EDISI KHUSUS ALI YASIN
 
Buletin swadesa edisi-8
Buletin swadesa edisi-8Buletin swadesa edisi-8
Buletin swadesa edisi-8ALI YASIN
 
SHORT PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013
SHORT PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013SHORT PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013
SHORT PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013ALI YASIN
 
INFO PRODUK KELOMPOK SPP/UEP PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013
INFO PRODUK KELOMPOK SPP/UEP PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013INFO PRODUK KELOMPOK SPP/UEP PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013
INFO PRODUK KELOMPOK SPP/UEP PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013ALI YASIN
 
PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2012
PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2012PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2012
PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2012ALI YASIN
 
REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013
REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013
REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013ALI YASIN
 
Buku Komunikasi persuasif fasilitator
Buku Komunikasi persuasif fasilitatorBuku Komunikasi persuasif fasilitator
Buku Komunikasi persuasif fasilitatorALI YASIN
 
Buletin swadesa edisi-7 PNPM MPd meratakan pembangunan di Perdesaan
Buletin swadesa edisi-7 PNPM MPd meratakan pembangunan di PerdesaanBuletin swadesa edisi-7 PNPM MPd meratakan pembangunan di Perdesaan
Buletin swadesa edisi-7 PNPM MPd meratakan pembangunan di PerdesaanALI YASIN
 
Buletin swadesa edisi-6 Zero Tolerance for Corruption
Buletin swadesa edisi-6 Zero Tolerance for CorruptionBuletin swadesa edisi-6 Zero Tolerance for Corruption
Buletin swadesa edisi-6 Zero Tolerance for CorruptionALI YASIN
 
Buletin swadesa edisi-5
Buletin swadesa edisi-5Buletin swadesa edisi-5
Buletin swadesa edisi-5ALI YASIN
 
Buletin swadesa edisi-4
Buletin swadesa edisi-4Buletin swadesa edisi-4
Buletin swadesa edisi-4ALI YASIN
 
Buletin swadesa edisi-3
Buletin swadesa edisi-3Buletin swadesa edisi-3
Buletin swadesa edisi-3ALI YASIN
 
Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2ALI YASIN
 

More from ALI YASIN (20)

Cara membuat blog versi KIE
Cara membuat blog versi KIECara membuat blog versi KIE
Cara membuat blog versi KIE
 
Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2
 
Draft jadi buletin swadesa cetak 03
Draft jadi buletin swadesa cetak 03Draft jadi buletin swadesa cetak 03
Draft jadi buletin swadesa cetak 03
 
Buletin swadesa cetak-1
Buletin swadesa cetak-1Buletin swadesa cetak-1
Buletin swadesa cetak-1
 
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan TasikmalayaBuletin PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya
Buletin PNPM Mandiri Perdesaan Tasikmalaya
 
Teknik komunikasi fasilitator
Teknik komunikasi fasilitator Teknik komunikasi fasilitator
Teknik komunikasi fasilitator
 
Gampangnya menulis panduan menulis good practice
Gampangnya menulis panduan menulis good practiceGampangnya menulis panduan menulis good practice
Gampangnya menulis panduan menulis good practice
 
BULETIN SWADESA-EDISI KHUSUS
BULETIN SWADESA-EDISI KHUSUS BULETIN SWADESA-EDISI KHUSUS
BULETIN SWADESA-EDISI KHUSUS
 
Buletin swadesa edisi-8
Buletin swadesa edisi-8Buletin swadesa edisi-8
Buletin swadesa edisi-8
 
SHORT PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013
SHORT PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013SHORT PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013
SHORT PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013
 
INFO PRODUK KELOMPOK SPP/UEP PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013
INFO PRODUK KELOMPOK SPP/UEP PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013INFO PRODUK KELOMPOK SPP/UEP PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013
INFO PRODUK KELOMPOK SPP/UEP PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH.2013
 
PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2012
PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2012PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2012
PROFILE PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2012
 
REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013
REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013
REKAN JEJAK PNPM MANDIRI PERDESAAN JAWA BARAT TH 2013
 
Buku Komunikasi persuasif fasilitator
Buku Komunikasi persuasif fasilitatorBuku Komunikasi persuasif fasilitator
Buku Komunikasi persuasif fasilitator
 
Buletin swadesa edisi-7 PNPM MPd meratakan pembangunan di Perdesaan
Buletin swadesa edisi-7 PNPM MPd meratakan pembangunan di PerdesaanBuletin swadesa edisi-7 PNPM MPd meratakan pembangunan di Perdesaan
Buletin swadesa edisi-7 PNPM MPd meratakan pembangunan di Perdesaan
 
Buletin swadesa edisi-6 Zero Tolerance for Corruption
Buletin swadesa edisi-6 Zero Tolerance for CorruptionBuletin swadesa edisi-6 Zero Tolerance for Corruption
Buletin swadesa edisi-6 Zero Tolerance for Corruption
 
Buletin swadesa edisi-5
Buletin swadesa edisi-5Buletin swadesa edisi-5
Buletin swadesa edisi-5
 
Buletin swadesa edisi-4
Buletin swadesa edisi-4Buletin swadesa edisi-4
Buletin swadesa edisi-4
 
Buletin swadesa edisi-3
Buletin swadesa edisi-3Buletin swadesa edisi-3
Buletin swadesa edisi-3
 
Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2Buletin swadesa edisi 2
Buletin swadesa edisi 2
 

Recently uploaded

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 

Recently uploaded (20)

Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 

MENULIS SEBAGAI TREND DAN HOBI FASILITATOR

  • 1. PENGANTAR Berapa tulisan yang pernah anda buat dalam sehari? Boleh saja anda jawab, “jangankan sehari, lha wong sebulan aja kadang gak menulis sama sekali..”.Jawaban ini masuk akal bila yang dimaksud adalah tulisan ilmiah, akademis atau tulisan formal lainnya. Padahal, yang dimaksud menulis itu maknanya luas. Kirim Sms, balas email, nulis surat izin tidak masuk kerja pun juga merupakan kegiatan menulis. Untuk itu, ada baiknya kita tidak membatasi agar ketika muncul istilah menulis, konotasinya selalu berat, serius, membutuhkan konsentrasi tinggi. Sekali lagi, menulis itu gampang. Tak ada istilah sulit. Sama seperti anda belajar mengendarai mobil, awalnya mungkin muncul pikiran sulit. Namun setelah pengajar anda meyakinkan hal itu mudah, anda pun perlahan menguasai setelah berlatih dan berlatih. Ya, setelah pikiran kita menyatakan bahwa menulis itu gampang, sesungguhnya tinggal satu langkah lagi yaitu membiasakannya. Seperti halnya ketelatenan kita meng-update status di FB, tak lain agar setiap momen tidak kehilangan informasi. Buku saku ini sebagai pelengkap panduan menulis, agar tugas anda sebagai fasilitator selalu terdokumentasikan dengan baik. Dan itulah sebaik-baik sejarah. Bayangkan jika tidak ada kegiatan menulis, paling sederhana berbentuk laporan, bagaimanakan perjalanan fasilitasi kita bisa dikenang sejarah? Tentu sangat susah. 1
  • 2. BAB I PENDAHULUAN 1. Trend Menulis M enulis saat ini telah menjadi trend. Di setiap pagi, kita bisa membaca hasil tulisan warga dalam rubrik surat pembaca. Kadang tanpa ejaaan baku, atau suatu tema yang memikat. Kenyatannya, tulisan tersebut menjadi bahan baca setidaknya oleh humas perusahaan, takut kalau ada komplain terkait pelayanan perusahaanya. Era keterbukaan informasi membuat orang haus mengirim sekaligus mendapat informasi. Profesi penulispun disandang banyak orang. Dulunya, penulis digambarkan sebagai profesi eksklusif. Tapi kini, ibu rumah tangga, sales, dokter, bahkan pesepakbola pun tak takut memamerkan karya tulisannya. Sekelas Presiden, menggunakannya menteri, anggota DPR pun tak luput Media sosial menjadi pilihan murah untuk menyalurkan hobi menulis, menyalurkan aspirasi atau sekedar berbagai ekspresi. Bahkan, tidak sedikit yang kecanduan menuliskan berita update baik menyangkut kejadian diri ataupun lingkungannya. Menulis status telah menjadi kebutuhan berkomunikasi bagi sebagian masyarakat kita. 2. Survey Litbang Kompas Jika dibandingkan dengan negara lain, tradisi menulis masyarakat Indonesia sudah membaik. Hanya saja tulisan yang mendominasi belum yang bercorak ilmiah. Pada bulan Oktober 2012 lalu, Litbang Harian Kompas membuat survey tentang prosentase hoby menulis. Diagram 1. Prosentas hobi menulis masyarakat Indonesia Sederhananya, siapapun sekarang berpeluang menjadi penulis. Ambil contoh di media online kompasiana.com, kita bisa baca ratusan bahkan ribuan tulisan setiap harinya. Berbagai tulisan fiksi non fiksi terupload dengan maksud khusus ataupun hanya karena iseng. Tidak hanya tema politik, hukum, tapi tentang lifestyle sampai dengan kuliner bercampur. Maraknya citizen journalism membuat geliat menulis warga meningkat. Penggunaan media sosial seperti FB, twitter, google plus, wordpress, blogspot, menandakan hal tersebut. Indonesia termasuk negara pengguna media sosial terbesar khususnya FB dan twitter. Berdasar survery tersebut, dapat dikategorisasikan bahwa tulisan diary atau reportase kejadian pribadi (sehari-hari) adalah jenis tulisan yang diminati sebagian masyarakat dalam prosentase kecil (sekitar 36% masyarakat yang suka menulis. 2
  • 3. Dalam survey itu pula, teridentifikasi bahwa motivasi mereka yang aktif menulis diary adalah karena hobby (54,60%), karena berbagi (14,30%), karena profesi (11,90%) dan karena faktor lain-lain (20%). 3. Positioning Fasilitator Apakah fasilitator termasuk profesi yang cukup produktif dalam menulis? Kalaupun iya, jenis tulisan apa? Dan bagaimanakah dasar motivasinya? Merupakan rangkaian pertanyaan penting untuk menjelaskan posisi strategis fasilitator. Sebagai sebuah gambaran di PNPM Mandiri Perdesaan. Berdasar data, sekurang-kurangnya terdapat 13.000 (tiga belas ribu) fasilitator mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, provinsi hingga ke pusat. Bila kita ambil 30% nya, maka sekurang-kurangnya terdapat 4000 fasilitator yang aktif menulis. Menulis disini lebih dari sekedar membuat laporan karena memang hal itu sudah menjadi kewajibannya, tetapi best practice yang menarasikan hasil-hasil pendampingan, apakah di bidang teknik, pemberdayaan, ekonomi, sosial dan lain sebagainya. Dalam gambaran yang ideal, apabila tulisan demi tulisan itu termuat di media sosial, tentu akan memudahkan proses pembelajaran antar fasilitator. Metode ini lebih efektif dan lebih murah dibanding sistem klasikal. BAB II MENULIS SEBAGAI HOBI 1. Mengapa Fasilitator Harus Menulis S urvey membuktikan bahwa, fasilitator merupakan profesi yang akrab dengan kegiatan dokumentasi termasuk halnya kegiatan tulis menulis. Pembuatan laporan menjadi bagian tulas yang tak lepas dari kompetensi menulis. Walaupun dalam hal sederhana seperti menamai sebuah foto kegiatan, hal tersebut tak lepas dari kemampuan menulis. Apalagi menarasikan sebuah kejadian yang tengah berlangsung. Apa itu tentang kegiatan musyawarah, pelaksanaan pembangunan fisik seperti jembatan misalnya, tentu membutuhkan kecakapan khusus. Namun, ketertarikan (minat) menulis itu jauh lebih penting. Percuma juga memiliki kecapakan menulis apabila tidak tertarik menulis. Sebab, menulis itu berkarya secara nyata. Seseorang yang memiliki bakat dan kemampuan hebat dalam menulis, bisa jadi akan dikalahkan oleh mereka yang kurang berbakat namun rajin menulis. Fasilitator program pemberdayaan masyarakat misalnya, memang bukanlah seorang jurnalis yang tugas hariannya menulis setelah sebelumnya mengumpulkan berita. Tetapi, fasilitator tak beda jauh dengan seorang jurnalis karena setiap harinya bertemu dengan beragam kejadian/berita. Seorang Fasilitator tentu kaya dengan informasi update yang terjadi di tengah masyarakat yang didampinginya. Kesehariannya yang 3
  • 4. bertemu dengan orang maupun lingkungan, memberi banyak bahan yang bisa dituliskan. Dalam sehari, bisa saja lebih dari tiga peristiwa. Ambil contoh di kehidupan desa, putusnya jembatan desa yang berakibat terisolirnya sebagian masyarakat desa. Atau tentang, gagal panen yang berakibat menjamurnya rentenir untuk menawarkan pinjamannya. Bisa juga, tentang kebiasaan ibu-ibu desa dalam berkelompok seperti arisan, yasinan-tahlilan, dan lain sebagainya. Hampir semua kejadian kehidupan bisa dijadikan bahan tulisan. Seorang fasilitator yang tak ubahnya perekam peristiwa mirip CCTV yang siap untuk memutarkan memori demi memori peristiwa yang terjadi di lokasi yang didampinginya. Dengan menuliskan kejadian tersebut, paling tidak melalui laporan periodik (bulanan/ individu) peristiwa tersebut terekam. Tak hanya itu, kemampuan menulisnyapun terlatih dengan rutin. Kebiasaan mengerjakan laporan secara tertulis menjadi hal yang membiasa. Dalam istilah bahasa jawa disebut “sego jangan” atau diluar kepala. Dengan kata lain, cukup menguasai karena sudah terbiasa. 2. Gaya Tulisan itu Selera Kurang tepat sebenarnya apabila ada fasilitator yang mengaku tidak bisa menulis. Yang bener adalah kurang rajin menulis. Jika ada fasilitator yang kurang pede (not confidence) terhadap kemampuan dalam menulis, menjadi sebuah pertanyaan besar bagaimanakah dia menjelaskan proses ataupun hasil pendampingannya. Mungkin saja, ketika diminta menuliskan sesuatu yang berbeda dari laporan formal (periodik), bayangannya adalah tulisan tersebut sekaliber artikelnya profesor, peneliti, atau pakar lainnya. Akibatnya, dengan reflek mudah menjawab “aku gak bisa, aku kurang mampu...” dan pernyataan lain yang sesungguhnya kurang menghargai kemampuan diri. Boleh saja beranggapan demikian. Sesudah membaca tulisan Rosihan Anwar, Muhtar Loebis, Emha Ainun Najib, atau Dahlan Iskan misalnya, kita berpikiran bahwa tulisan yang baik adalah tulisan seperti karya mereka. Paragrafnya panjang, banyak kosakata, penuh makna, topik dan ulasanya menarik, atau predikat positif lainnya. Sesungguhnya, anggapan demikian bisa meleset. Sebab menulis itu juga terkait selera. Gaya menulis seseorang itu tentu hasil pilihan pribadi sesuai dengan minat, cara pandang, kultur budaya dan pengaruh internal-eksternal lainnya. Setiap kita tentu berbeda satu sama lainnya. Kita tak perlu risau dengan gaya menulis orang lain. Ingat, kita ada kita. Bukan orang lain, yang memiliki gaya berbeda. Kita tentu masih ingat tulisan email Prita Mulyasari tentang pelayanan medis RS tempat anaknya dirawat. Walaupun sempat dipolisikan, namun kita cukup tersentuh dengan tulisan ibu rumah tangga itu. 3. Menulis itu Ekpresi Menulis itu memang membutuhkan pengetahuan. Tidak mungkin kita menuliskan sesuatu sedang kita sendiri tidak memiliki kosa kata, 4
  • 5. tidak mengerti makna-artinya, atau mungkin tidak tahu cara menyusunnya (subyek, predikat, obyek, keterangan). menggebu-gebu, meledak-ledak, dan ekpresi yang ingin anda ungkap dengan terbuka. Agar mudah dibaca dan dipahami, tentu tulisan harus berdasar kesepakatan umum. Bayangkan, kalo sebuah paragrat gak ada subyeknya, atau gak ada predikatnya, atau hanya berisi keterangan demi keterangan, tentu menyulitkan orang lain. Kebiasaan menulis akan memudahkan fasilitator dalam mengkepresikan deru-debunya menjalani proses pendampingan. Suka-duka, susah-senang, adalah bagian dari ekpresi yang tentunya menarik untuk diungkap dalam sebuah tulisan. Sebab, itulah energi sebuah tulisan. Namun penting untuk dicatat, bahwa pengetahuan terhadap tata bahasa, kosa kata, atau teknik saja kurang memadai. Menulis adalah bagian dari penyaluran hasrat. Oleh karena itu, ada beberapa tulisan yang tidak memakai pattern (pola). Misalnya, puisi, novel, dan lain sebagainya. Ya, menulis adalah bagian dari ekpresi. Karena itulah style masingmasing penulis berbeda-beda. Coba perhatikan, tulisan novel Habiburahman El-shirazy tentang Ayat-Ayat Cinta, ada bagianbagian yang berupaya untuk menyentuh hati pembaca agar terseret emosinya. Beda lagi kalau anda baca tulisan Muhtar Lubis. Seakan-akan hati dibawa kepada hal-hal yang menghentakkan, dengan bahasa-bahasa menguliti, apakah tentang kemunafikan, budaya korupsi, budaya malu-malu dan lain sebagainya. Setiap orang memiliki ekspresi yang berbeda. Hal itu pula ikut mempengaruhi terhadap konten dan gaya penulisannya. Bagaimanakah ekpresi tulisan anda sebagai fasilitator, mungkin berbeda-beda. Ada yang kalem, standard, akurat atau hanya berdasar data saja, atau ada yang naratif tanpa analitis. Mungkin pula 4. Menulis itu Berbagi Ditengah maraknya penggunaan FB, kadang kita dibuat terkesima dengan tulisan seorang teman. Misal, tentang kisah saudaranya yang lumpuh namun dapat berangkat haji setelah rajin bersedekah. Padahal sehari-harinya ia hanya penjaga warung kopi pinggir jalan. Dalam gambaran serupa, hal ini seperti halnya ketika kita kesulitan mencari referensi lantas mencari di mesin goole. Nah, ketika muncul berbagai tulisan sebagaimana yang kita inginkan, tentu ada kemanfaatan dari sang penulis yang telah mengupload tulisannya di dunia internet. Seorang fasilitator, yang rajin menuliskan pengalaman pendampingannya, hampir serupa dengan ahli sedekah. Paling tidak, dari hasil tulisannya ia berupaya membagikan pengalaman berharga yang bisa diuji-tirukan bagi orang lain. Ketika orang lain membaca lantas kemudian terinspirasi, maka energi positif menjadi hak daripada penulis. Energi positif tersebut sebagai akibat kerelaan berbagi terhadap orang lain (pembaca). Apa yang 5
  • 6. telah disumbangkan oleh ulama terdahulu sebagai energi positif adalah karya-karya tulisan mereka yang masih layak hingga sekarang. Tulisan lebih bisa bicara lebih lama. Jika seorang fasilitator rajin menulis dan membagikanya kepada yang lain, maka ia telah keluar dari ego-sentrisnya. Ia telah berpikir luas agar orang lain ikut terinspirasi. Kalaupun tidak demikian, orang lain bisa memberikan saran, kritik atau masukan. BAB III B BISA MENULIS anyak cara menulis yang telah dibuat oleh akademisi, jurnalis, peneliti atau para penulis itu sendiri. Memang tidak ada rumus paten, artinya menulis itu perpaduan pengetahuan dan seni. Paling tidak, beberapa hal berikut dapat dijadikan panduan dalam menulis: 1. Menaruh Minat Tinggi Seorang fasilitator sampai kapanpun akan enggan, bahkan bisa-bisa alergi, ketika diminat menulis. Hal tersebut sebagai akibat pikirannya yang tidak tertarik melakukan hal tersebut. Perlu diketahui, seseorang tidak akan melakukan sesuatu kecuali dia mengetahui hasil atau manfaat yang diperoleh atasnya. Seorang fasilitator yang hobi memancing ikan, ia rela menyisihkan waktu dan gajinya untuk memenuhi hobi tersebut. Hal itu karena ia tahu manfaat yang didapat dari perbuatan memancing, apakah bentuknya itu kepuasan, kesenangan, atau manfaat lain yang hanya dia yang bisa merasakan. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, menulis menjadi media ekspresi yang murah, terjangkau dan yang pasti bisa mengurangi rasa galau. Bahkan, akan menumbuhkembangkan pikiran lebih luas serta sikap mental positif. Dengan menulis, energi negatif terolah menjadi positif. Maka tinggikan minat dalam menulis. 6
  • 7. 2. Mulai dan teruskanlah Berapa kali tulisan anda dikritik? Dihina atau diremehkan orang? Sungguh tak usah dihiraukan. Atau sebaliknya, tidak dikritikpun anda tidak pede, merasa tidak pantas, takut salah atau takut ditertawakan? Ya semua itu juga tak usah dihiraukan. Jika ingin menulis, hanya satu resepnya, mulai dan teruskanlah. Ingat, pada saat kuliah dulu, anda pasti pernah mengerjakan laporan akhir bernama skripsi. Tulisan tersebut bagaimanapun merupakan bukti nyata kemampuan anda. Jadi, mulai dan teruskanlah. 3. Perbanyak Referensi Jika anda masih ragu untuk memulai, sehingga dipaksa pun seakanakan tidak keluar ide, maka ATM bisa dicoba. Apa itu ATM? Amati, Tiru dan Modifikasi. Menulis bagi kalangan tertentu memang tidak semudah berucap, seperti ada rantai besi yang mengelayuti jari jemari. Anda bisa melakukan ATM terhadap tulisan yang anda sukai. Silahkan baca tulisan Dahlan Iskan, Yakoeb Oetama, atau wartawan senior lainnya. Bila kurang berminat, anda bisa membaca artikel di koran yang selalu muncul di kolom opini atau pemikiran. Disitu berbagai model tulisan dari pakar, praktisi, pedagang, tokoh agama bergantian tampil. Atau anda bisa mencoba tulisan motivator seperti Mario Teguh, Jamil Azzaini, Andri Wongso, Tung Desem Waringin dan motivator lain yang gaya tulisan maupun kontennya menginspirasi. Bila masih bingung, hentikan kebingunan itu. Sebab, tak banyak gunanya memelihara kebingunan. Karena sudah memiliki referensi, tugas anda sekarang ini adalah mulai menulis, dan melanjutkannya sampai ide habis. Perlu diketahui, otak manusia tak akan habis dikuras jika diungkapkan dalam pena. 4. Upload/publikasikan Tidak ada yang menggembirakan bagi penulis kecuali tulisannya dibaca banyak orang. Tanyakan kepada mereka yang artikelnya diterima redaksi dan ditampilkan di kolom opini/pemikiran, tidak lain kepuasan besar lebih dari sekedar honor yang diterimanya. Jika anda telah selesai membuat tulisan, maka kirimlah ke media online seperti kompasiana. Atau di upload di website atau blog miliki sendiri. Bisa juga di tampilkan di Facebook. Bisa pula diprinti ditampilkan di papan informasi, tempat kerja, yang orang lain bisa melihat dan membacanya. 5. Ikutilah Klub Menulis Jika ingin berbau wangi, maka berkumpulah dengan pedagang minyak wangi, begitu kata pepatah. Begitu halnya jika ingin mengembangkan minat, bakat dan motivasi menulis, anda bisa mengikuti klub menulis online. Kompasiana.com menjadi salah satu pilihannya. Manfaat memiliki klub ini, anda bisa menanyakan kelebihan dan kekurangan tulisan karya anda. Tapi lebih dari itu, anda bisa bertemu dengan berbagai penulis yang akan mensupport anda menjadi lebih baik kedepannya. 7
  • 8. BAB IV TEKNIK MENULIS 1. Elemen tulisan menarik K ali ini kita akan bahas berbagai trik membuat tulisan menarik. Sekali lagi tidak ada ukuran pasti, yang bersifat universal, tentang seperti apakah tulisan terbaik itu. Yang pasti, tulisan kita sebisa mungkin mudah dilihat, dibaca, dipahami dan diingat. Disinilah pentingnya kesan. Anda mungkin bisa melihat tulisan sebuah iklan, kadang sangat pendek, namun sangat berkesan . Buktinya, pembaca selalu teringat-ingat. Dari segi konten tentu hal tersebut sangat menggugah. Sekarang kita coba praktekan konten penulisan yang diharapkan memenuhi hasrat pembaca. Seperti orang yang kehausan, maka tulisan kita sebisa mungkin seperti air yang akan menghilangkan rasa haus tersebut. Pertama dari segi konten, perhatikanlah hal-hal berikut. 8
  • 9. Karena menulis itu sama halnya berbicara kepada manusia lainnya, maka pilihlah topik yang mengundang interest. Gambaranya demikian, teman anda sedang kesusahan karena ayah tercintanya meninggal dunia. Anda mendatangi untuk menghiburnya, sakin semangat anda justru cerita serunya liburan di Taman Ancol. Tentu topik tersebut tidak menarik untuk didengar bagi teman anda. Nah begitu halnya dalam menulis. Anda harus peka dan jeli memilih topik yang mengundang selera baca. Lantas, apa pentingnya menuliskan hal tersebut juga harus terurai. Buatlah paragraf yang slim (ramping), pokok pikiran yang jelas, dengan fokus bahasan yang jelas pula dan yang terpenting coba alirkan cerita anda. Tidak perlu kaku, karena cerita menjadi daya tarik terbesar. 2. Bangunlah Ruh Berita Sama seperti melukis, menurut anda apa menariknya lukisan karya Afandi? Bagi pecinta lukisan, mereka menyatakan bahwa lukisan Afandi seperti memiliki ruh, memiliki jiwa. Itulah mengapa, lukisannya selalu dihargai mahal. Menulispun demikian. Sebagai penulis, berusahalah untuk memberikan ruh atau jiwa sehingga tulisan kita terkesan hidup dan membuat penasaran orang untuk membacanya sampai selesai, kalau bisa berulang-ulang. Berikut ini beberapa item yang harus kita ketahui; Pertama yang harus disisipkan agar sebuah berita ada ruhnya, adalah angle atau sudut pandang. Sama-sama menuliskan topik BBM, bisa saja 10 tulisan berbeda sudut pandang. Semua ada plus minusnya. Nah, dimana sudut pandang anda itu cukup menentukan ruhnya berita. Berikutnya adalah kutipan. Ketika anda menuliskan tentang kesabaran, anda bisa menggunakan Ayat Al Qur’an. Ketika anda membicarakan kemerdekaan, bisa menggunakan kata-kata bijak bung Karno. Berusahalah mendialogkan hal tersebut. Tentu disertai humor agar iramanya tidak menjenuhkan. Atau paling tidak anekdot, yang membuat orang berimajinasi dengan baik terhadap tulisan anda. Buatlah pembaca terseret dengan alur cerita anda. 9
  • 10. 3. Jangan lupakan Prinsip Dasar Beberapa tulisan good practice yang saya evaluasi, pada dasarnya menunjukan kompetensi yang lumayan dari penulisnya. Saya cukup bangga karena mereka sudah cakap mengelaborasikan fakta. Hanya saja, fakta tetap harus diperkaya agar sebuah tulisan good practice bukan imajinatif. Menulis realitas, harus berdasar kenyataaan yang terjadi. Hal inilah yang membedakan antara tulisan fiksi dan non fiksi. Konten dasar apa saja yang harus ditampilkan dalam tulisan tentu harus kita kuasai. Diantaranya sebagaimana berikut; Ibu-ibu warga Desa Sukamantri heboh. Kenaikan harga BBM per 22 Juni lalu, membuat mereka menghemat belanja. Euis, seorang ibu Rumah tangga menuturkan,” kalo harga jadi naik, kita yang susah”. Pendapat senada disampaikan Pak Deden, Kades Sukamantri, “jumlah warga miskin bisa-bisa bertambah”. Bagaimana hal itu bisa terjadi. Desa Sukamantri adalah desa pinggir hutan. Mayoritas penduduknya sebagai pemungut kayu bakar, buruh tani, dan buruh perkebunan. Penghasilan per harinya rata-rata Rp. 15 ribu. Di desa tersebut terisolir, karena tak ada jalan bagus kesana. ...dst.... Yang jelas, menulis best practice harus aktual, sesuai dengan kaidah 5W dan 1 H diatas. Saya yakin para fasilitator menguasai kaidah ini. Tentang data dan fakta tentu banyak tersedia, tinggal cara menampilkan dalam tulisan. Harus selalu diperhatikan, kita sedang menuliskan apa (tema, angel,konteks dsb), dimana peristiwa itu terjadi, kapan, siapa saja aktor yang terlibat, mengapa bisa terjadi dan terakhir bagaimana cerita tersebut terjadi. Ambil contoh sebagai berikut: 10
  • 11. BAB V AYO MENULIS S aya kira cukup jelas, bahwa fasilitator merupakan profesi mulia yang memberi peluang bagi pelakunya untuk mengembangkan bakat multi talent, termasuk di bidang menulis. Dengan keteguhannya dalam mendampingi masyarakat, sudah tentu banyak ide yang bisa dikembangkan menjadi bahan menulis yang menarik. Tak ada alasan tidak bisa menulis, karena setiap manusia sesungguhnya diberi kepandaian yang sama. Hanya kesempatan yang harus banyak dimanfaatkan. Caranya dengan banyak berlatih. Maka, jika ingin menulis, harus memulai dan meneruskan. Meneruskan adalah kebutuhan untuk melatih diri. Kata seorang motivator, bila kita meluangkan waktu 1 jam sehari untuk berlatih menulis, paling tidak selama 90 hari (3 bulan), maka bulan keempatnya kita akan menjadi ahli menulis. BIODATA PENULIS Ali Yasin, dilahirkan di sebuah kampung di Magetan Jawa Timur. Menamatkan SD-SMP di kecamatan Kartoharjo dan melanjutkan SLTA di MAN Nglawak Kertosono-Nganjuk. Setelah setahun kuliah di Malang, menyelesaikan kuliah di Universitas Jember. Selain traveling, bapak dua anak ini juga menyukai membaca buku-buku sejarah. Sejak mahasiswa bergabung degan pers mahasiswa dan bakat tersebut berlanjut setelah menjadi jurnalis Majalah Otonomi. Pernah memenangkan sayembara tulisan yang diselenggarakan oleh NGO JATAM. Sejak tahun 2008 menetap di Sidoarjo, Jawa Timur. Untuk korespodensi di gusyasin@yahoo.com Biarkan orang mencaci, mengkritik, yang pasti harus kita teruskan upaya untuk menulis sebagai komitmen kita untuk membagikan informasi dan edukasi kepada sesama. Ingatlah, semakin banyak orang membaca, semakin banyak yang mendapat manfaat dari tulisan kita. Terusalah menulis, dan teruslah belajar. Rasakan manfaat dahsyat bersamanya. Menulis itu gampang, so lakukan sesering mungkin seperti hobi memancing. 11