1. Kemampuan, keinginan siswa mengerjakan latihan rendah, dikarenakan tingkat
pemahaman rendah, serta kurangnya keaktipan siswa dalam proses pembelajaran, disamping itu
juaga karena kurangnya terampilan guru dalam menyajikan pelajaran sehingga siswa kurang
termotifasi untuk mendapatkan hasil pembelajaran yang lebih baik, kemampuan, keinginan,
keaktifan, keterampilan siswa dalam proses pembelajaran membuat siswa kesulitan menguasai
pelajaran yang dipelajari dan tidak menghasilkan pengusaan pembelajaran yang maksimal, ini
karenakan metode pembelajaran yang masih monoton, pembelajaran tidak berpusat kepada siswa
sehingga siswa merasa tidak diikutsertakan dalam proses menyelesaikan suatu masalah, yang
berdampak siswa sulit menyelasaikan masalah selain yang dibahas oleh guru di depan kelas, siswa
tidak mampu mengembangkan, membahas masalah yang terkait dengan pembelajaran.
Peningkatan hasil belajar, lebih maksimal, diperlukan proses pembelajaran yang beroreantasi
kepada siswa, oleh sebab pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang mampu
membimbing siswa menyelasaikan masalah, baik dengan cara diskusi kelompok yang heterogen
maupum bimbingan guru secara indifidu dan kelompok, mengiring siswa memperdalam
pemahaman materi pembelajaran sampai ke media social
Proses pembelajaran yang monoton dan pembelajaran yang hanya menggunakan metode
pembelajaran, dengan menggunakan model PBL, diharapkan siswa bebas melakukan diskusi
tentang pembelajaran pada kelompok telah dibentuk secara heterogen,menggunakan LKPD dan
(IT).
Fasilitas yang tidak memadai sepert tidak ada jaringan internet, kemampuan guru kurang
menguasai (IT), penyesunan LKPD yang baik, masih belum disiplin, tidak tertib, sehingga kelas
terasa kurang kondusif, guru berperan membimbing proses pembelajaran, siswa sangat
berperan dan sangat menentukan keberhasilan siswa dalam proses belajar dan memaksimalkan
hasil belajar nya.
Hal baik didapat dilakukan selama proses pembelajaran, terdapatnya perubahan hasil belajar siswa,
dari pembelajaran yang monoton, praktik pembelajaran pertama, dan kedua, peserta didik tampak,
melakukan perubahan yang siknifikan , dalam proses belajar, semula siswa memiliki kemampuan
dan mengerjakan latihan rendah, tingkat pemahaman rendah, serta kurangnya keaktipan belajar,
pada praktik pembelajaran pertama, dan kedua dengan menggunakan model pembelajaran PBL
dibantu oleh PPT dan LKPD, siswa menunjukan kemampuan / keinginan yang lebih baik,
mengerjakan latihan baik dan benar, bersemangat, disiplin, tingkat pemahaman lebih baik, terlihat
dari hasil belajar siswa pada tes kognitif, bersemangat mengikuti pembelajaran, hasil belajar
meningkat, proses belajar lebih disiplin, prosedur dan langkah langkah pembelajaran yang
ditetapkan harus terlaksana, penyelesaian masalah yang tepat waktu, penguatan materi dimulai
dengan menyelesaikan masalah, serta uji pemahaman sebagai pengukur pemahaman siswa sangat
berguna bagi guru untuk mengambil tindakan pembelajaran selanjutnya
Mengenai hasil yang dicapai, sangat efektif , dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang tidak
mencapai KKM pada praktik pertama 30% , praktik kedua siswa tidak mencapai KKM 13 % dari
pengisian angket di kirim melalui WA grup kelas, Respon siswa kelas VIII.1, memberikan
tangggapan dari 32 siswa yang ikut mengisi data 27 siswa mengatakan senang dengan cara
belajar, menggunakan media dan belajar kelompok, wawancara dengan kepala sekolah dan
pengawas merupakan masukan sangat membantu dalam strategi pembelajaran, model PBL dan
Pratik baik matematika menggunakan model problem based learning (PBL)
2. bantuan (IT) berupa PPT, serta belajar diskusi kelompok (LKPD) sangat membantu sehingga
peserta didik bersemangat mengikuti pembelajaran, siswa dapat memaksimalkan pemahamannya
dengan materi pembelajaran.
Matapelajaran matematika, Tempat pelaksanaan SMP N 1 Tebing – Karimun, Nama
mahasisiwa Gustini.S.Pd guru pamong Elly yunita S.Pd Nama dosen : Dr. Kartini.M.Si