1. MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENENTUKAN IDE POKOK
DALAM TEKS NON FIKSI TEMA 5 SUB TEMA 1 PEMBELAJARAN 2
MELALUI METODE LATIHAN DENGAN MENGGGUNAKAN MEDIA
PPT INTERAKTIF
(Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V Sekolah Dasear Negeri Sabagi
Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang)
PROPOSAL
Oleh :
Rela Nur Eryd R., S.Pd.
201500266082
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI GURU
BIDANG GURU KELAS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2020
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembelajaran dalam kurikulum 2013 diorientasikan untuk menghasilkan
manusia Indonesia yang produktif, kreatif, dan inovatif melalui penguatan pada
aspek sikap, keterampilan, dan pegetahuan yang terintegrasi.
Kurikulum 2013 identik menggunakan pendekatan saintifik sebagai acuan
untuk mendorong peserta didik, mampu lebih baik dalam melakukan observasi,
bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa yang mereka
peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran.
Melalui pendekatan itu diharapkan peserta didik kita memiliki kompetensi
sikap, ketrampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif,
inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya bisa sukses dalam menghadapi
berbagai persoalan dan tantangan di zaman.
Pembelajaran di sekolah dasar mengacu pada pembelajaran tematik yang
menekankan keaktifan peserta didik dalam proses pembelajaran, sehingga dengan
keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran akan mewujudkan pembelajaran
aktif, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Pada kurikulum 2013 peserta
didik dituntut juga memiliki karakter serta sikap yang sesuai dengan norma dan
aturan, untuk dapat mengaktualisasikan dirinya di lingkungan masyarakat.
Untuk melibatkan peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, guru harus
dapat metode atau model pemebelajaran yang tepat, sangat diperlukan guna tujuan
pembelajaran dapat dicapai dengan baik.
3. Model pembelajaran pada kurikulum 2013 lebih diutamakan menggunakan
beberapa model, yaitu: model pembelajaran penemuan, model pembelajaran
inkuiri, model pembelajaran berbasis masalah, dan model pembelajaran berbasis
proyek.
Kegiatan pembelajaran pada masa pandemic Covid-19 di SDN Sabagi
belum ditunjang dengan media pembelajaran yang inovatif. Akibatnya peserta didik
tidak bersemangat dalam belajar daring, padahal penggunaan media dan model
pembelajaran merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pembelajaran.
Namun kenyataan menunjukkan bahwa penerapan model dan media di kelas ini
belum maksimal.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara terhadap siswa kelas V SDN
Sabagi ditemui permasalahan pembelajaran yaitu pada muatan pembelajaran
Bahasa Indonesia. Salah satunya kurangnya kemampuan siswa dalam memahami
ide pokok suatu paragraf yang telah dibaca. Sehingga kemampuan siswa dalam
menentukan ide pokok belum sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini dibuktikan
dengan hasil ulangan siswa kelas V yang diperoleh dari guru menunjukkan masih
banyaknya siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan
Minimal) yang telah ditetapkan yaitu 70. memenuhi KKMsedangkan sisanya masih
berada dibawah KKM.
Faktor yang mempengaruhi siswa masih mendapatkan nilai dibawah KKM
(Kriteria Ketuntasan Minimal), antara lain siswa kurang memperhatikan saat
pembelajaran berlangsung, kurangnya minat siswa dalam membaca, kurangnya
kreatifitas guru dalam mengajar sehingga siswa cenderung pasif bahkan kurangnya
minat siswa dalam membaca, kurangnya bimbingan guru dalam
4. mengarahkan siswa untuk memahami suatu paragraf. Dalam hal ini guru dituntut
memiliki kreatifitas dalam mengajar agar siswa merasa senang dan tertarik untuk
mengikuti pembelajaran .
Bedasarkan masalah di atas maka penulis memutuskan untuk menggunakan
Metode latihan (drill) dengan memakai media PPT interaktif sebagai solusi untuk
mengatasi permasalahan pembelajaran Bahasa Indonesia di SDN Sabagi
Kecamatan Sumedang Selatan Kabuaten Sumedang .
Penerapan metode latihan dengan menggunakan media PPT interaktif ini
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami ide pokok
dalam suatu paragraf .Selain itu diharapkan dapat mengatasi kejenuhan siswa
selama proses pembelajaran daring sehingga hasil belajar siswa meningkat.
Untuk itu dalam mengatasi masalah diatas penuluis mengangkat judul
“Meningkatkan Kemampuan Siswa Menentukan Ide Pokok Dalam Teks Non
Fiksi Tema 5 Sub Tema 1 Pembelajaran 2 Melalui Metode Latihan Dengan
Mengggunakan Media Ppt Interaktif (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa
Kelas V Sekolah Dasear Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten
Sumedang Semester)”.
B. Identifikasi Masalah
Masalah- masalah yang terjadi di dalam kelas berdasarkan faktor- faktor
penyebab terjadinya masalah di atas diantaranyaa sebagai berikut :
1. siswa kurang memperhatikan penjelasan guru
2. siswa kurang memahami isi teks non fiksi yang dibaca.
3. siswa kurang aktif dalam pembelajaran
4. sebagian siswa masih mencontoh/ menyontek dari teman waktu tes.
5. 5. Guru belum menerapkan motode/ model pembelajaran yang sesuai dalam
pembelajaran menemukan ide pokok dalam suatu paragraf.
6. Dalam nilai harian tentang menemukan ide pokok paragraf, rata-rata nilai yang
didapat adalah dibawah 70. Dari 13 siswa ma siswa hanya 9 siswa yang
mencapai KKM, sisanya mendapat nilai kurang dari KKM.
C. Analisis Masalah
Setelah masalah–masalah yang teridentifikasi dianalisis, maka hasilnya
menunjukkan bahwa penyebab munculnya masalah tersebut anta lain yaitu;
1. guru tidak memberi tugas secara individual dalam kerja kelompok.
2. penjelasan guru tidak disertai oleh pertanyaan/atau balikan.
3. guru tidak memberi tekanan–tekanan dalam menjelaskan materi.
4. guru kurang memusatkan perhatian siswa ketika siswa presentasi
5. guru kurang memberi kesempatan waktu untuk berpikir
6. guru kurang mengembangkan supervisi
7. guru tidak menjelaskan secara rinci dan terlalu cepat.
8. guru kurang bersikap preventif terhadap siswa yang menyontek
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah penelitian tindakan kelas ini dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan metode latihan dengan menggunakan media PPT
interaktif dalam pembelajaran menemukan ide pokok dalam teks non fiksi di
kelas V SDN Sabagi Tema 5 Subtema 1 Pembelajaran 2 tahun pelajaran
2020/2021 ?
6. 2. Bagaimana penerapan metode latihan dengan menggunakan media PPT
interaktif dapat meningkatkan kemampua siswa dalam menemukan ide pokok
dalam teks non fiksi di kelas V SDN Sabagi Tema 5 Subtema 1 Pembelajaran
2 tahun pelajaran 2020/2021 ?
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas sebagai
berikut:
1. Untuk memperbaiki proses pembelajaran materi menentukan ide poko pada
Tema 5 Subtema 1 Pembelajaran 2 melalui metode latihan dengan
menggunakan media PPT interaktif di kelas V SDN Sabagi semester ganjil
tahun pelajaran 2020/2021.
2. Untuk untuk meningkatkan kemampuan menentukan ide pokok pada Tema 5
Subtema 1 Pembelajaran 2 melalui metode latihan dengan menggunakan media
PPT interaktif di kelas V SDN Sabagi semester ganjil tahun pelajaran
2020/2021.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Bagi guru yaitu dapat mengembangkan pengetahuan dan keterampilan serta
membangkitkan rasa percaya diri sehingga akan selalu bersemangat untuk
memperbaiki pembelajarannya secara terus menerus.
b. Bagi siswa yaitu dapat meningkatkan pemahaman dalam menyerap materi yang
dipelajari sehingga proses dan hasil belajar pun akan lebih meningkat pula.
7. c. Bagi sekolah yaitu bermanfaat untuk membantu sekolah dalam
mengembangkan dan menciptakan lembaga pendidikan yang berkualitas.
Disamping itu akan terlahir guru-guru yang profesional berpengalaman dan
menjadi kepercayaan orang tua masyarakat serta pemerintah.
8. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian Tindakan Kelas disingkat PTK atau Classroom Action Research
adalah bentuk penelitian yang terjadi di dalam kelas berupa tindakan tertentu yang
dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar guna meningkatkan hasil
belajar yang lebih baik dari sebelumnya.
Penelitian tindakan kelas dapat dipakai sebagai implementasi berbagai
program yang ada di sekolah, dengan mengkaji berbagai indikator keberhasilan
proses dan hasil pembelajaran yang terjadi pada siswa atau keberhasilan proses dan
hasil implementasi berbagai program sekolah.
Tujuan penelitian tindakan kelas adalah untuk mengubah perilaku mengajar
guru, perilaku peserta didik di kelas, peningkatan atau perbaikan praktik
pembelajaran, dan atau mengubah kerangka kerja melaksanakan pembelajaran
kelas yang diajar oleh guru tersebut sehingga terjadi
peningkatan layanan profesional guru dalam menangani proses pembelajaran.
Berikut definisi dan pengertian penelitian tindakan kelas dari beberapa
sumber buku:
a. Menurut Arikunto, dkk (2006), penelitian tindakan kelas merupakan
suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan,
9. yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama.
b. Menurut Supardi (2006), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan
meningkatkan profesionalisme pendidik dalam proses belajar mengajar
di kelas dengan melihat kondisi siswa.
c. Menurut Aqib (2011), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan
tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sehingga hasil belajar siswa
meningkat.
d. Menurut O’Brien (Mulyatiningsih, 2011), penelitian tindakan kelas
adalah penelitian yang dilakukan ketika sekelompok orang (siswa)
diidentifikasi permasalahannya, kemudian peneliti (guru) menetapkan
suatu tindakan untuk mengatasinya.
e. Menurut Kemmis dan Taggart (Padmono, 2010), penelitian tindakan
kelas adalah suatu penelitian refleksif diri kolektif yang dilakukan oleh
peserta-pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran
dan keadilan praktik pendidikan dan praktik sosial mereka, serta
pemahaman mereka terhadap praktik-praktek itu dan terhadap situasi
tempat dilakukan praktik-praktek tersebut.
3. Langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Hopkins (1993), penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan
tindakan (Planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan
mengevaluasi proses dan hasil tindakan (Observation and evaluation). Sedangkan
10. prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas empat komponen, yaitu
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan
refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang
diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Gambar dan penjelasan langkah-
langkah penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning), yaitu persiapan yang dilakukan untuk pelaksanaan
Penellitian Tindakan Kelas, seperti: menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan pembuatan media pembelajaran.
2. Pelaksanaan Tindakan (Acting), yaitu deskripsi tindakan yang akan
dilakukan, skenario kerja tindakan perbaikan yang akan dikerjakan serta
prosedur tindakan yang akan diterapkan.
3. Observasi (Observe), Observasi ini dilakukan untuk melihat pelaksanaan
semua rencana yang telah dibuat dengan baik, tidak ada penyimpangan-
penyimpangan yang dapat memberikan hasil yang kurang maksimal dalam
meningkatkan hasil belajar siswa. Kegiatan observasi dapat dilakukan dengan
cara memberikan lembar observasi atau dengan cara lain yang sesuai dengan
data yang dibutuhkan.
4. Refleksi (Reflecting), yaitu kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi
atau hasil yang diperoleh atas yang terhimpun sebagai bentuk dampak tindakan
yang telah dirancang. Berdasarkan langkah ini akan diketahui perubahan yang
terjadi. Bagaimana dan sejauh mana tindakan yang ditetapkan mampu
mencapai perubahan atau mengatasi masalah
11. secara signifikan. Bertolak dari refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan
dalam bentuk replanning dapat dilakukan.
B. Hakikat Membaca
1. Pengertian Membaca Pemahaman
Membaca pada hakikatnya adalah aktivitas yang melibatkan banyak hal,
tidak hanya melafalkan tulisan, tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir,
psikolinguistik, dan metakognitif (Arida Rahim, 2007:2). Membaca pemahaman
menurut Tampubolon adalah kemampuan memahami isi bacaan secara menyeluruh
(Tampubolon, 1986:7). Devine memberikan definisi membaca pemahaman adalah
proses menggunakan informasi sintaks, semantik, dan retoris yang terdapat dalam
teks tertulis yang tersusun dalam pikiran pembaca dengan menggunakan
pengetahuan umum yang dimiliki, kemampuan kognitif, dan penalaran (Ngadiso,
1991:1). Membaca pemahaman meliputi beberapa tingkatan, yaitu pemahaman
literal, interpretatif, kritis dan kreatif (Yafi’ie, 1993:48).
12. 2. Tujuan Membaca Pemahaman
Tujuan utama membaca pemahaman adalah memperoleh pemahaman.
Menurut Somadayo seseorang dikatakan memahami bacaan/ teks secara
menyeluruh apabila memiliki: (1) kemampuan menangkap arti kata dan ungkapan
yang digunakan oleh penulis, (2) kemampuan menangkap makna tersurat dan
makna tersirat, dan (3) kemampuan membuat simpulan (Yafi’ie, 1993:20).
3. Faktor-Faktor Kemampuan Membaca Pemahaman
Johnson dan Pearson dalam Darmiyati Zuchdi menyatakan bahwa, faktor-
faktor yang mempengaruhi membaca pemahaman dapat dibedakan menjadi dua
macam, yaitu yang ada dalam diri pembaca dan yang ada di luar pembaca
(Darmiyati Zuchdi, 2007:23).
4. Cara Menemukan Ide Pokok
Kalimat yang berbentuk paragraph terdiri dari dua bagian yaitu: a) Kalimat
topic atau kalimat utama, b) Kalimat penjelas. Kalimat utama mengandung ide
pokok Menurut Nurhadi (1989 : 69)”, ide pokok paragraph pada umumnya berada
pada kalimat-kalimat topic (kalimat utama)”.
5. Pengertian Paragraf
Istilah paragraf, alinea ataupun “paragraf” dalam Kamus Bahasa Indonesia
karangan Poerwadarminta bahwa alinea sering diartikan sama dengan garis baru
atau ganti garis (Poerwadarminta dalam Tarigan, 1991:10). Menurut Barnet (dalam
Tarigan, 1991:10) paragraf merupakan seperangkat kalimat yang berkaitan erat satu
sama lainnya.
13. C. Metode Latihan (Drill)
1. Pengertian Metode Latihan (Drill)
Peserta didik perlu memiliki keterampilan-keterampilan dan ketangkasan
dalam sesuatu, misalnya dalam berhitung, renang, menghafal. Sebab itu didalam
pembelajaran perlu diadakan latihan (drill) untuk menguasai keterampilan tersebut.
Maka salah satu teknik penyajianya adalah dengan menggunakan teknik latihan
atau Drill, ialah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar
dimana peserta didik melaksanakan kegiatan-kagiatan latihan, agar peserta didik
memiliki keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.
Hamdani (2011: 49) Metode Drill merupakan sebuah kesatuan sumber
kumpulan metode pembelajaran yang komprehensif, meliputi berbagai cara untuk
membuat peserta didik menjadi aktif. Roestiyah N.K (2008:125) “Metode drill
adalah suatu teknik yang dapat diartikan sebagai suatu cara mengajar di mana siswa
melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, siswa memiliki ketangkasan atau
keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari”.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
metode drill adalah suatu cara mengajar yang membuat siswa melaksanakan
kegiatan latihan yang bertujuan agar siswa memiliki ketangkasan dan keterampilan.
2. Tujuan Metode Drill (Latihan)
Hamdani (2011: 49) teknik mengajar latihan ini biasanya digunakan untuk
tujuan agar peserta didik:
a. Memiliki keterampilan motorik/ gerak.
b. Mengembangkan kecepatan intelek, seperti berhitung.
14. c. Memiliki kemampuan menghubungkan antara sesuatu keadaan dengan hal
lain, seperti hubungan sebab akibat, penggunaan lambang atau simbol
didalam peta dll.
Nana Sudjana (2010: 34) berpendapat bahwa prinsip dan petunjuk
penggunaan metode Drill adalah:
a. Peserta didik harus diberi pengertian yang mendalam sebelum diadakan
latihan tertentu.
b. Latihan untuk pertama kalinya hendaknya diagnosis, mula- mula kurang
berhasil kemudian diadakan perbaikan untuk kemudian bisa lebih sempurna.
c. Latihan tidak perlu lama asalkan sering dilaksanakan.
d. Harus disesuaikan dengan taraf kemampuan peserta didik.
e. Proses latihan hendaknya mendahulukan hal-hal yang esensial dan berguna.
3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Drill
Sebagai metode yang diakui memiliki banyak kelebihan, juga tidak dapat
disangkal bahwa metode latihan mempunyai kekurangan. Hamdani (2011: 49)
diantara kelebihan dan kekurangan metode drill yaitu:
a. Kelebihan Metode Drill
1) Untuk memperoleh kecakapan motorik, seperti menulis, melafalkan huruf
dan lain-lain.
2) Untuk memperoleh kecakapan mental seperti mengerjakan operasi hitung
dan lain-lain.
3) Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti
hubungan huruf-huruf dengan ejaan, penggunaan simbol, dan lain-lain.
15. 4) Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta
kecepatan dalam pelaksanaannya.
5) Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan konsentrasi
dalam pelaksanaannya.
6) Pembentukan kebiasaan-kebiasaan yang membuat gerakan-gerakan yang
komplek, rumit, menjadi lebih otomatis.
b. Kekurangan Metode Drill
1) Menghambat bakat dan inisiatif peserta didik, karena peserta didik lebih
banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
2) Menimbulkan penyesuaian setatis kepada lingkungan. Kadang-kadang
latihan yang dilaksanakan merupakan hal yang monoton sehingga mudah
membosankan.
3) Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
4. Langkah-Langkah Metode Drill
Adapun langkah-langkah metode drill menurut Roestiyah (2008: 127-129)
adalah sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, ada beberapa hal yang dilakukan, antara lain :
1) Rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh siswa
2) Tentukan dengan jelas keterampilan secara spesifik dan berurutan
3) Tentukan rangkaian gerakan atau langkah yang harus dikerjakan untuk
menghindari kesalahan
4) Lakukan kegiatan pradrill sebelum menerapkan metode ini secara penuh
16. b. Tahap Pelaksanaan
1) Langkah pembukaan
Dalam langkah pembukaan, beberapa hal yang perlu dilaksanakan oleh
guru diantaranya mengemukakan tujuan yang harus dicapai, bentuk-bentuk
latihan yang akan dilakukan.
2) Langkah pelaksanaan
a) Memulai latihan dengan hal-hal yang sederhana dulu
b) Ciptakan suasana yang menyenangkan/menyejukkan
c) Yakinkan bahwa semua siswa tertarik untuk ikut
d) Berikan kesempatan kepada siswa untuk terus berlatih
3) Langkah mengakhiri
Apabila latihan sudah selesai, maka guru harus terus memberikan motivasi
untuk siswa terus melakukan latihan secara berkesinambungan sehingga latihan
yang diberikan dapat semakin melekat, terampil dan terbiasa.
c. Penutup
1) Melaksanakan perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang
dilaksanakan oleh siswa.
2) Memberikan latihan.
D. Pengertian dan Langkah-langkah Pembuatan Media Pembelajaran
Powerpoint
1. Media Pembelajaran
Kamus Besar Bahasa Indonesia, mengartikan media sebagai alat komunikasi dan
informasi. Media berasaldari kata “medius” yang artinya tengah, perantara atau pengantar.
Menurut Heinich dalam Rusman (2012:159) media merupakan wahana penyalur informasi
belajar atau penyalur pesan. Media merupakan salah satu alat komunikasi dalam
17. menyampaikan pesan tentunya sangat bermanfaat jika diimplementasikan ke dalam proses
pembelajaran, media yang digunakan dalam proses pembelajaran disebut dengan media
pembelajaran
Media power point merupakan suatu software yang akan membantu dalam
menyusun sebuah persentase yang efektif, profesional, dan juga mudah. Power point akan
membantu sebuah gagasan menjadi lebih menarik dan jelas tujuannya jika dipersentasikan
karena power point akan membantu dalam pembuatan slide, outline persentase,persentase
elektronika, menampilkan slide yang dinamis, clip artyangmenarik, yang semua itu mudah
ditampilkan di layar monitor komputer.
Beberapa macam media pembelajaran yang ada pada dasarnya merupakan suatu
sarana atau alat bantu untuk menyampaikan pesan ataupun informasi agar dapat diterima
dengan baik bahkan bisa lebih menarik. Pemilihan media pembelajaran yang tepat akan
sangat berpengaruh dalam mewujudkan tercapainya tujuan pembelajaran secara lebih
optimal
18. BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Peneltian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di kelas V SDN Sabagi
Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang Jawa Barat. Tema yang
dijadikan subjek penelitian yaitu Tema 5 Subtema 1 Pembelajaran 2 pada muatan
pelajaran menemukan ide pokok dalam sebuah paragraf non fiksi.
Siswa yang Jumlah siswa kelas IV SDN Karangasem I pada saat ini
dilaksanakan yaitu sebanyak 13 orang, terdiri dari 8 orang siswa laki-laki dan 5
orang siswa perempuan.
B. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat penelitian dilaksanakan secara daring dari rumah masing-masing
melalui plafon WA Grup/Zoom meeting. Jika memungkinkan lokasi penelitian
dapat dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Sabagi
C. Deskripsi Per Siklus
1. Siklus I
a. mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran
b. menyampaikan tujuan
c. menjelaskan langkah–langkah pembelajaran
d. mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan diajarkan
e. Dengan menggunakan video PPT siswa dirahakan untuk belajar
menentukan ide pokok
19. f. membimbing Siswa mengenai cara penegrjaan
g. membimbing siswa agar dapat menetukan ide pokok melalui
h. menyimpulkan pelajaran
i. mengadakan post tes
2. Siklus II
a. mengondisikan siswa pada situasi pembelajaran
b. menyampaikan tujuan
c. menjelaskan langkah–langkah pembelajaran
d. mengaitkan pelajaran yang lalu dengan yang materi yang akan diajarkan
e. Dengan menggunakan video PPT siswa dirahakan untuk belajar
menentukan ide pokok
f. membimbing Siswa mengenai cara penegrjaan
g. membimbing siswa agar dapat menetukan ide pokok melalui
h. menyimpulkan pelajaran
i. mengadakan post tes
20. DAFTAR PUSTAKA
Sri Anitah W, (2007) Strategi Pembelajaran. Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Surya, (2007). Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: pusat Penerbitan
Universitas Terbuka.
Wardhani, Wihardit, (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Penerbit
Universitas Terbuka
21. LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SD Negeri Sabagi
Kelas / Semester : V / 1
Tema : 5. Ekosistem
Sub Tema : 1. Komponen Ekosistem
Pembelajaran : 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Muatan Pelajaran : B Indonesia
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Dengan mencermati teks nonfiksi yang disajikan dalam media PPT melalui zoom meeting,
siswa mampu menemukan ide pokok dalam teks non fiksi secara tepat.
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahap Deskripsi
Pembelajara
n
Alokasi
Waktu
1. Kegiatan
Awal
a. Pembelajaran dimulai dengan melakukan
pembukaan guru mengucapan salam dan
menanyakan kabar. (Orientasi)
b. Guru mengecek kehadiran siswa melalui zoom
meeting lalu mengingatkan siswa untuk mengisi absen
di google form.
c. dilanjutkan dengan membaca doa dipandu oleh salah
seorang siswa.
d. Mengaitkan materi sebelumnya tentang
pengertian ekosistem dengan materi yang akan
dipelajari selanjutnya (Apersepsi)
e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dipelajari pada pertemuan kali ini
10 Menit
2. Kegiatan
Inti
a. Sebelum pembelajaran dimulai guru sudah memberikan
LKPD serta hand out dalam grup.
b. Siswa membaca dan mencermati teks non fiksi tentang
jenis-jenis ekosistem yang ditanyangkan dalam media
PPT melalui zoom meeting. (Literasi)
c. Siswa meyimak penjelasan dari guru mengenai langkah-
langkah menemukan ide poko dalam sebat teks.
d. Melalui pertanyaan yang disampaikan oleh guru, siswa
bersama dengan guru menganalisis isi bacaan dan siswa
diarahkan untuk dapat menemukan ide pokok dalam
bacaan tersebut. (Critical Thingking, Collaboration,
50 Menit
22. Comunication)
e. Guru mengarahkan siswa untuk menyiapkan perangkat
Hand phone/laptop yang dimiliki siswa
f. Guru membagikan media PPT interaktif di grup WA
g. Siswa membaca dengan cermat beberapa paragraf yang
terdapat di dalam media PPT interaktif, lalu siswa
menganalisis bacaan dan memilih ide pokok yang paling
tepat pada setiap paragraf. (Literasi, Critical Thinking)
h. Setiap siswa selesai memilih ide pokok yang dianggap
paling tetap pada satu paragraf siswa langsung
menuliskan ide pokok tersebut pada tabel di lembar
LKPD,
i. Begitu seterusnya sampai siswa meneyelesaikan
membaca seua paragraf yang ada pada media PPT
interaktif.
j. Setelah selesai mengerjakan siswa diarahkan untuk
mengirimkan foto saat siswa sedang menggunakan media
PPT interaktif dan hasil pekerjaan pada LKPD ke grup
WA.
f. Guru menanggapi dan melakukan diskusi dengan siswa
melalui zoom meeting terhadap hasil pekerjaan siswa.
3. Kegiatan
Penutup
a. Siswa mengerjakan soal evaluasi di google form.
b. Guru bersama dengan siswa di rumah masing-masing
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah
dipelajari hari ini dan guru memberi penguatan.
c. Sebelum pembelajaran ditutup guru meminta siswa
melakukan refleksi kesimpulan kegiatan hari ini ,seperti
:
• Apa yang telah kalian pelajari hari ini?
• Apa yang kalian sukai dari pembelajaran hari ini?
• Apakah ada materi yang belum kalian pahami?
(refleksi)
d. Guru menutup pembelajaran
e. Kegiatan ditutup dengan doa dan salam
10 menit
Catatan : bagi siswa yang memiliki keterbatasan alat komunikasi untuk belajar, guru
melakukan home visit ke rumah masing-masing siswa sehingga semua siswa
dapat teapa belajar dan menggunakan media PPT interaktif dengan perangkat
yang dimiliki oleh guru
23. A. PENILAIAN
No Ranah Jenis Teknik Alat
1 Sikap Non tes Observasi Jurnal Penilaian Sikap
2 Pengetahuan Tes Soal dan Kunci Jawaban Soal Uraian
3 Keterampilan Non Tes Penilaian Kinerja Lembar Observasi
B. REMIDIAL
Siswa yang belum tuntas pada materi yang diajarkan dengan memberikan tambahan
jam untuk pemahaman materi.
C. PENGAYAAN
Siswa yang sudah tuntas diberikan soal, ataupun pengetahuan tambahan
Mengetahui
Kepala Sekolah,
( ALI MUMUH, S.Pd. )
NIP. 19620804 198305 1 005
Sumedang, Oktober 2020
Guru Kelas V
( RELA NUR ERYD R., S.Pd )
NIP. ......................................
24. LAMPIRAN PENILAIAN
1. Alat Penilaian : Tes
2. Teknik Penilaian : Tes Tertulis
3. Bentuk Soal : Soal Uraian
Jumlah Soal terdiri dari 4 Soal Uraian
Indikator Penilaian
Skor 25 Siswa dapat menemukan ide pokok dengan tepat, jelas, serta
penulisan ejaan dan tanda baca tepat
Skor 20 Siswa dapat menemukan ide pokok dengan tepat, jelas, serta
penulisan ejaan dan tanda baca yang kurang tepat.
Skor 15 Siswa dapat menemukan ide pokok dengan tepat tetapi kurang
jelas, serta penulisan ejaan dan tanda baca kurang tepat.
Skor 10 Siswa dapat menemukan ide pokok kurang tepat
Skor 5 Siswa tidak dapat menjawab soal sama sekali.
Skor 0 Siswa tidak dapat menjawab soal sama sekali.
Skor Maksimal = 100
Nilai rata-rata = ΣX
ΣN
= Jumlah seluruh nilai
Jumlah siswa
Presentase Ketuntasan = Jumlah Siswa Tuntas x 100%
Jumlah Seluruh Siswa
Pesentase Ketidaktuntasan = Jumlah Siswa Tidak Tuntas x100%
Jumlah Seluruh Siswa
No Nama Siswa
Nomor Soal Nilai Tuntas
Belum
Tuntas
Nomor
1
Nomor
2
Nomor
3
Nomor
4
Nomor
5
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
Rata-rata
Presentase ketuntasan
Presentase Ketidak tuntasan