KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
Campak
1. WHO: diare karena shigella diterapi
menggunakan AB yang sensitif terhadap
shigella. Di indonesia yaitu siprofloksasin,
cefixim, asam nalidiksat
IDAI: AB tidak rekomendasi karena terbukti
tidak efektif. AB diberikan jika terdapat tanda
infeksi. 3x1 Metronidazol 50 mg/kgBB terutama
apabila terdapat E.hystolitica . Atau jika tidak
terdapat perbaikan klinis pada pemberian 2 AB
berbeda yang biasanya sensitif untuk shigella.
2.
3. Penyakit akut menular yang disebabkan oleh
infeksi virus yang menyerang terutama anak
Sangat infeksius, dapat menular sejak awal
masa prodromal sampai lebih kurang 4 hari
setelah munculnya ruam
Cara penularan: droplet
4. Virus Campak
› Paramyxovirus berbentuk bulat dengan tepi kasar
dan bergaris tengah 140 nm.
› Selubung luarnya terdiri dari lemak dan protein
› RNA virus
Virus campak berada di sekret nasofaring dan
darah
Organisme yang tidak memiliki daya tahan
tinggi
Suhu -70C > suhu ruang
5. Penyakit endemis di negara berkembang
Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT)
campak menduduki tempat ke 5 dalam
urutan 10 macam utama pada bayi (0,7%)
dan tempat ke 5 dalam urutan 10 macam
penyakit utama pada anak usia 1-4
tahun(0,77%)
Umur terbanyak campak adalah <12 bulan,
diikuti umur 1-4 dan 5-14 tahun.
6. Demam terus menerus 38,5C atau lebih
Selain itu dapat disertai batuk,pilek, diare, nyeri
menelan, mata merah dan silau bila terkena
cahaya (fotofobia)
Hari ke 4-5 muncul ruam di kulit, didahului demam
yang meningkat lebih tinggi dari sebelumnya. Bisa
disertai kejang demam
Saat ruam timbul, batuk dan diare dapat bertambah
parah sesak napas atau dehidrasi
Adanya kulit kehitaman dan bersisik
(hiperpigmentasi) tanda penyembuhan
7. • 2-4 hari
• Demam, batuk, pilek, faring merah, nyeri
menelan, stomatitis, konjungtivitis
• Tanda khas: bercak koplik
Stad.
prodromal
• Ruam makulopapular bertahan 5-6 hari
• Mulai dari batas rambut di belakang telinga,
kemudian menyebar ke wajah, leher,
ekstremitas
Stad. erupsi
• Setelah 3 hari, ruam berangsur menghilang
sesuai urutan timbul
• Ruam kulit menjadi kehitaman dan mengelupas
(akan hilang dalam 1-2 minggu)
Stad.
konvalesens
8. Darah tepi
› Jumlah leukosit meningkat atau normal
tergantung komplikasi
Pemeriksaan untuk komplikasi
› Ensefalopati: lcs
› Enteritis: feses lengkap
› Bronkopneumonia: foto torax
9. Tirah baring
Vit A 100.000 Iu apabila disertai malnutrisi
dilanjutkan 1500 IU tiap hari
Diet makanan cukup cairan, kalori memadai
10. Tirah baring
Vit A 1x sehari selama 2 hari
› Usia <6 bulan 50.000IU
› 6 bulan-1tahun 100.000 IU
› > 1 tahun 200.000 IU
Diet makanan cukup cairan, kalori memadai
11. Ensefalopati
› Kloramfenikol dosis 75 mg/kgbb/hari dan
ampisilin100 mg/kgbb/hari selama 7-10 hari
› Deksametason 1 mg/kgbb/hari sebagai dosis
awal dilanjutkan 0,5 g/kgbb/hari dibagi dalam 3
dosis sampai kesadaran membaik
› Kebutuhan cairan dikurangi ¾ kebutuhan serta
koreksi terhadap gangguan elektrolit
12. Ensefalopati
› Simtomatik dan suportif
› Atasi kejang
› Monitoring status neurologis dan tatalaksana
peningkatan tekanan intrakranial dengan manitol
0,5-1 g/kg tiap 8 jam
› Restriksi cairan dan monitoring produksi urin
13. Bronkopneumonia
› Kloramfenikol dosis 75 mg/kgbb/hari dan
ampisilin 100 mg/kgbb/hari selama 7-10 hari
› Oksigen 2 liter/menit
Enteritis
› Koreksi dehidrasi sesuai derajat
Otitis media: diperlukan terapi AB
15. Imunisasi campak/ MMR
Imunisasi dapat diberikan untuk pencegahan
anak yang kontak dengan kasus campak
apabila imunisasi diberikan 72 jam setelah
kontak
Immunoglobulin untuk mencegah terkena,
setelah terpapar 6 hari. 0,25 mg/kg IM
Imunokompromise: 0,5 mg/kg IM (max. 15
ml)
16. Kembali dalam 2 hari untuk melihat apakah
luka pada mulut dan sakit mata anak
sembuh, atau ada tanda bahaya