Daftar nama 10 siswa beserta nomor induk masing-masing, definisi anak dan remaja, daftar 10 penyakit umum pada anak beserta penjelasan singkat tentang cacar air dan diare, serta beberapa faktor risiko penyakit-penyakit tersebut.
2. Sylvia Erin 25010110120041
Rio Rifki Nurfadli 25010110120042
Ricka Dinar Kesuma 25010110120043
Zuhria Bani Artha 25010110120044
Orenda 25010110120045
Rizki Tri P. 25010110120046
Aisyah Yoga P 25010110120047
Ariani Dwi F. 25010110110048
Dian Nursanti 25010110120049
Nadzila Adzanika 25010110120050
3. Anak adalah seorang lelaki atau perempuan yang
belum dewasa atau belum mengalami masa puberitas.
Yang termasuk kategori anak di sini adalah yang
berusia 0 sampai 12 tahun
4. Remaja adalah waktu manusia berusia belasan tahun
dan merupakan masa peralihan manusia dari anak-
anak menuju dewasa
Yang termasuk kategori remaja adalah berusia 12
tahun sampai 21 tahun
5. Cacar Air
Diare
Demam
Infeksi Saluran Kemih
ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut)
Sakit Kuning (Jaundice)
Batuk-Pilek
Infeksi Telinga
Sakit Tenggorokan
Asma
Kanker Darah (Leukimia)
6. Cacar air adalah salah satu penyakit yang umum
ditemui pada anak-anak.
Kejadian penyakit ini paling tinggi terlihat pada usia
5–9 tahun.
Cacar air terjadi akibat infeksi primer (pertama kali)
karena Varicella Zoster Virus (VZV).
Cara pencegahan adalah dengan melakukan vaksinasi
sebelum terjangkit cacar air dan antibiotik bila ada
infeksi kulit oleh bakteri
7. Faktor Resiko :
Orang (anak-anak, remaja, dewasa) yang belum
pernah mengalami cacar air
Orang dengan kekebalan tubuh yang rendah
8. Diare atau gastroenteritis (GE) adalah suatu infeksi
usus yang menyebabkan keadaan feses bayi encer atau
berair, dengan frekuensi lebih dari 3 kali perhari, dan
kadang disertai muntah. Muntah dapat berlangsung
singkat, namun diare bisa berlanjut sampai sepuluh
hari. Pada banyak kasus, pengobatan tidak diperlukan.
9. Faktor Resiko :
Anak yang makan makanan yang kurang bersih dan
bergizi, karena potensi kuman yang terdapat dalam
makanan anak bisa menyebabkan timbulnya diare
Anak yang kurang atau bahkan tidak mendapat ASI
eksklusif, karena dapat kehilangan perlindungan dari
ASI yang memiliki potensi anti infeksi.
Anak dengan kerusakan usus halus
10. Demam adalah kenaikan suhu tubuh diatas normal.
Demam merupakan gambaran yang karakteristik dari
kenaikan suhu oleh karena berbagai penyakit infeksi
dan noninfeksi, sehingga perlu dibedakan dari
kenaikan suhu oleh karena stres demam dan penyakit
demam.
Suhu tubuh yang tinggi dapat menimbulkan serangan
kejang. Tetapi tiap anak mempunyai ambang kejang
yang berbeda dan tergantung dari tinggi rendahnya
ambang kejang seseorang anak menderita kejang pada
kenaikan suhu tubuh tertentu.
11. Faktor Resiko :
Anak yang memiliki infeksi, baik itu ringan ataupun
berat
Kekebalan tubuh rendah
Anak dengan kejang demam mempunyai anggota
keluarga yang pernah mengalami kejang demam
sekurang-kurangnya sekali.
12. ISK adalah adanya bakteri pada urin yang disertai
dengan gejala infeksi. Ada pula yang mendefinisikan
ISK sebagai gejala infeksi yang disertai adanya
mikroorganisme patogenik (patogenik : yang
menyebabkan penyakit) pada urin, uretra, kandung
kemih, atau ginjal
Pada usia 2 bulan – 2 tahun, 5% anak dengan ISK
mengalami demam tanpa sumber infeksi. Sebagian
besar ISK dengan gejala tunggal demam ini terjadi
pada anak perempuan
13. Faktor Resiko :
Kelainan fungsi atau kelainan anatomi saluran kemih.
Gangguan pengosongan kandung kemih (incomplete
bladder emptying).
Konstipasi.
Operasi saluran kemih.
Kekebalan tubuh yang rendah.
14. Jaundice adalah warna kekuningan yang didapatkan
pada kulit dan lapisan mukosa (seperti bagian putih
mata) sebagian bayi baru lahir. Dalam bahasa
Indonesia hal ini lebih sering disebut sebagai ‘bayi
kuning’ saja.
Warna kekuningan terjadi karena penumpukan zat
kimia yang disebut bilirubin.
Namun pada situasi tertentu di mana kadar bilirubin
menjadi sangat tinggi, kerusakan otak dapat terjadi.
15. Faktor Resiko :
TcB (Transcutaneus Bilirubin) atau TSB (Total Serum
Bilirubin) di high-risk zone.
Ketidakcocokan golongan darah atau rhesus.
Penyakit hemolisis (penghancuran sel darah merah), misal:
defisiensi G6PD yang dibutuhkan sel darah merah untuk
dapat berfungsi normal.
Usia gestasi 35-36 minggu.
Riwayat terapi cahaya pada saudara kandung.
Memar yang cukup berat berhubungan dengan proses
kelahiran
Pemberian ASI eksklusif yang tidak efektif sehingga tidak
mencukupi kebutuhan bayi.
16. Umumnya gejala klinis dtandai dengan adanya sesak
nafas dan mengi (nafas yang berbunyi). Kelompok
anak yang patut diduga asma adalah anak-anak yang
menunjukkan batuk dan / atau mengi yang timbul
secara episodic, cenderung pada malam / dini hari ,
musiman, setelah aktivitas, serta adanya riwayat asma
dan atopi pada pasien dan keluarganya.
17. Faktor Resiko :
Ada keluarga atau saudara yang mengalami asma
Anak yang mengalami gangguan emosi dapat
menyebabkan penyempitan saluran nafas
Anak yang memiliki alergi
Adanya infeksi virus / bacterial dan zat-zat iritan /
polutan dalam tubuh
18. Penyakit-penyakit saluran pernapasan pada masa bayi dan
anak-anak dapat pula memberi kecacatan sampai pada
masa dewasa.
ISPA dapat ditularkan melalui air ludah, darah, bersin,
udara pernapasan yang mengandung kuman yang terhirup
oleh orang sehat kesaluran pernapasannya. Infeksi saluran
pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh
virus, sering terjadi pada semua golongan masyarakat
pada bulan-bulan musim dingin.
19. Sebagian besar penyebabnya virus, yang jenisnya
ada ratusan banyaknya
Gejalanya:
hidung berair, kadang tersumbat, lalu diikuti batuk
dan demam.
Penyebab lain juga bisa karena bakteri. Biasanya
disertai panas
gejalanya lebih berat, yaitu tenggorokan berwarna
merah. Harus diberi antibiotik. Jika terus
berlanjut, bisa berakibat komplikasi radang telinga
tengah. Namun, sakit telinga tak selalu terjadi
pada batuk pilek.
20. Penyebabnya :
- batuk-pilek oleh virus yang terus-menerus,
sehingga virus masuk ke dalam saluran telinga.
-telinga kemasukan air yang mengandung
kuman, sehingga mengakibatkan peradangan
saluran telinga tengah.
21. Jika tak diobati, lama-lama radang telinga akan
makin parah dan dapat menimbulkan nanah.
Jika nanah pecah, cairan itu akan keluar dari
telinga dengan bau yang tidak enak. Efek jangka
panjangnya, sistem pendengaran rusak.
22. Sakit tenggorokan pada bayi bisa karena kuman atau
virus yang menyerang tenggorokan.
Tanda-tanda fisiknya :
tenggorokan berwarna merah, yang dapat terlihat di
bagian leher. Bayi juga terlihat seperti kesakitan,
rewel, dan biasanya sulit menelan.
23. faktor risiko :
@ genetika (keturunan)
@ lingkungan antara lain :
- infeksi virus
-bahan kimia atau obat
-radiasi
-makanan, dan sebagainya
24. Terjadinya leukemia pada anak disebabkan
bertambahnya sel darah abnormal secara berlebihan
dan tidak terkendali.
Penyebarannya ke seluruh bagian tubuh
mengakibatkan gangguan atau merusak fungsi tubuh.
25. Tanda-tanda :
- sakit kepala -nyeri sendi sampai kepada gagal
- mual ginjal
- muntah
-Hati mengalami pembengkakan
- kesadaran menurun
- kejang -testis mengalami pembesaran.
- panas
- pucat mendadak tanpa
diketahui sebabnya terjadi
perdarahan